cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Gizi dan Kesehatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) merupakan jurnal ilmiah nasional yang memuat artikel penelitian (research article) di bidang gizi dan kesehatan, yang terkait aspek gizi klinis, gizi masyarakat, gizi olahraga, gizi molekular, biokimia gizi, pangan fungsional, serta pelayanan dan manajemen gizi. Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) diterbitkan enam bulan sekali sejak terbit Januari 2014 hingga Agustus 2016 (Volume 1-3). Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) diterbitkan oleh Prodi S2 Ilmu Gizi, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Oleh karena itu, JGK juga terus mengundang para penulis untuk menyumbangkan artikel, terutama yang merupakan hasil-hasil penelitian kontemporer di bidang gizi dan kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
Pengaruh Konseling Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Asupan Makanan Terhadap Penurunan Berat Badan Remaja SMA Yang Kegemukan Emilia, Emilia; A. R, Risya Cilmiaty; Prasodjo, JB
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Remaja SMA kegemukan di pengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor  internal dan eksternal. Hormon & genetik merupakan faktor internal dan asupan makanan merupakan  faktor eksternal yang dapat dikendalikan. Konseling gizi salah satu upaya untuk mengintervensi remaja kegemukan dengan cara mengubah prilaku  tanpa pemberian makanan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konseling gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan terhadap penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan.Metode: Jenis penelitian analitik,  desain penelitian  quasi exsperimental dengan rancangan“ Pretest-Postest Control Group Design". Teknik pengambilan sampel dengan  cara stratified purposive sampling. Sampel  berjumlah 46 subjek yang dibagi dalam 3 kelompok perlakuan, setiap kelompok berjumlah 16 subjek. Data aktivitas fisik menggunakan  kuesioner IPAQ, data asupan makanan menggunakan kuesioner FFsQ, data  berat badan dan tinggi badan menggunakan antropometri. Analisis data menggunakan uji one way anova, uji Product moment (person korelation), dan uji  multiple regression linier .    Hasil Penelitian: Jumlah subjek sebanyak 42, disebabkan karena menolak pengisian form, melakukan penimbangan, dan konseling individu yang terjadi pada bulan kedua dan ketiga pengumpulan data. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara konseling gizi dengan penurunan berat badan p= 0.219, tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan penurunan berat badan(kelompok kontrol nilai  p=0.556, kelompok P1 nilai p=0.592, kelompok P2 nilai p=0.991), tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan makanan  dengan penurunan berat badan (kelompok kontrol nilai  p=0.495, kelompok P1 nilai p=0.154, kelompok P2 nilai p=0.884). Uji  multivariat tidak terdapat hubungan bermakna antara konseling gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan dengan penurunan berat badan(p=0.247), dengan koefisien determinasi (R2) 0.31%.Kesimpulan Penelitian : Konseling gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan  tidak mempengaruhi penurunan berat badan remaja SMA yang kegemukan Kata Kunci: Konseling Gizi, Aktivitas Fisik, Asupan Makanan, Berat Badan Remaja SMA Yang Kegemukan.
Pengaruh Dosis Dan Waktu Pemberian Suplementasi Jus Tomat (Solanum Lycopersicum) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Post Stroke Akut Sariwulan, Dewi Retno; Suroto, Suroto; Probandari, Ari Natalia; Suminah, Suminah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Hipertensi salah satu  penyebab penyakit  stroke melalui disfungsi endotel. Tomat (Solanum Lycopersicon) mengandung antioksidan, diantaranya adalah likopen, vitamin A, vitamin C. Likopen pada tomat dikenal sebagai antioksidan yang dapat menurunkan Reactive Oxygen Species (ROS) pada berbagai organ penting, diantaranya otak dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan meneliti perbedaan pengaruh dosis dan waktu pemberian suplementasi jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien post stroke akut.Metode : Desain penelitian Randomized Control Trial (RCT). Sebanyak 55 pasien dengan post stroke akut di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, dipilih secara random sebagai sampel. Sampel tersebut kemudian dibagi menjadi 5 kelompok : kontrol, jus tomat 100 cc sore, jus tomat 100 cc pagi, jus tomat 200 cc sore, dan jus tomat 200 cc pagi. Intervensi diberikan selama 7 hari. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik diuji dengan Uji Friedman. Hasil : Hasil analisis Friedman menunjukkan tidak terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p> 0,05), tetapi terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastolik (p<0,05) dan secara klinis terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik antar kelompok. Boxplot menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi paling banyak terjadi pada kelompok jus tomat 200 cc pada sore hari.Kesimpulan : Secara klinis pemberian suplementasi jus tomat dapat membantu penurunan tekanan darah, tetapi bukan merupakan terapi tunggal, dapat dijadikan sebagai pencegahan dan pendukung terapi obat pada pasien post stroke akut. 
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR REMAJA PUTRI KELAS 2 SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA (Studi Kasus di SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 7 Surakarta) Widhiyastuti, Endang; Hanim, Diffah; Sugiarto, Sugiarto
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Status gizi dan anemia adalah faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan otak. Kerusakan otak akibat kekurangan gizi menyebabkan gangguan kognitif, perkembangan IQ terhambat dan kemampuan belajar terganggu yang selanjutnya berpengaruh pada prestasi belajar. Tujuan ini untuk menganalisis hubungan status gizi dan anemia dengan prestasi belajar remaja putri kelas dua pada sekolah menengah tingkat pertama.Metode penelitian: Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.  Populasi seluruh remaja putri kelas dua SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 7 Surakarta semester genap tahun ajaran 2014/2015, berusia 13-15 tahun. Subjek berjumlah 120 yang diambil secara simple random sampling. Data diperoleh melalui kuesioner, status gizi diukur dengan IMT/U. Anemia diukur dengan kadar Hb menggunakan metode cyanmethemoglobin. Prestasi belajar diukur dari nilai rata-rata ujian akhir semester. Data diolah dengan menggunakan analisis bivariat (Spearman’s Correlation dan Pearson Correlation) dan multivariat menggunakan regresi linier berganda, bermakna bila p<0,05.Hasil : Status gizi remaja termasuk sangat kurus 8%, kurus 10%, normal 86,7% dan gemuk 2,5% dengan rerata -0,21. Kejadian anemia ringan 10% dan normal 90% dengan rerata 13,55. Prestasi belajar nilai mata pelajaran Pendidikan Agama 85,05, Pendidikan Kewarganegaraan 86,18, Bahasa Indonesia 82,36, Bahasa Inggris 68,51, Matematika 67,96, Ilmu Pengetahuan Alam 72,50, Ilmu Pengetahuan Sosial 77,27, Seni Budaya 76,14, Pendidikan Jasmani 80,33, Teknologi Informasi dan Komunikasi 78,91, Bahasa Jawa 72,54. Analisis bivariat menunjukkan status gizi memiliki hubungan positif bermakna terhadap prestasi belajar nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (r=-0,201;p=0,027). Anemia memiliki  hubungan positif bermakna terhadap prestasi belajar nilai mata pelajaran matematika (r=0,212;p=0,020) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (r=0,190;p=0,038). Analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan prestasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun terdapat hubungan antara anemia dengan prestasi belajar nilai mata pelajaran matematika (p=0,029) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (p=0,024).Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan prestasi belajar nilai mata pelajaran matematika. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dan anemia dengan nilai mata pelajaran matematika dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dan anemia dengan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kata Kunci : status gizi, anemia, prestasi belajar, remaja putri
PENGARUH SUPLEMENTASI BESI DAN KOMBINASI BESI DAN VITAMIN B6 TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN TENAGA KERJA WANITA ANEMIA Mahyaningtyas, Fransisca Pradnya; Santoso, Santoso; Wiboworini, Budiyanti
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Tenaga kerja wanita usia subur merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia. Menurut data WHO, prevalensi anemia pada wanita usia subur adalah 30,2% atau sekitar 468,4 juta. Anemia yang sebagian besar diderita oleh wanita usia subur adalah anemia gizi besi. Beberapa penelitian suplementasi besi telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin yang signifikan. Banyak zat gizi mikro yang digunakan meningkatkan penyerapan zat besi, misalnya vitamin B6. Vitamin B6 adalah salah satu jenis vitamin B yang berperan dalam pembentukan asam alfa-aminolevulinat, yaitu perkursor hem dalam hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efek suplementasi besi dengan kombinasi besi dan vitamin B6 terhadap kadar hemoglobin pada tenaga kerja wanita usia subur yang menderita anemia.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental, desain Randomized Controlled Trial pre-test post-test dengan double blind. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yang kemudian didapatkan 49 subjek penelitian. Pengambilan data menggunakan kuesioner data karakteristik, formulir food recall 24 jam, dan sampel darah vena. Data kadar hemoglobin diuji menggunakan independent t-test serta paired t-test .Hasil : Tidak ada perbedaan perubahan kadar hemoglobin yang bermakna baik pada kelompok yang diberi suplemen besi dan vitamin B6 maupun kelompok yang diberi suplemen besi saja yang ditunjukkan dengan nilai p yang tidak signifikan(p > 0,05).Kesimpulan : Suplementasi besi dan kombinasi besi dan vitamin B6 dapat meningkatkan kadar hemoglobin namun rata-rata kenaikannya tidak signifikan. Kata Kunci : suplementasi, hemoglobin, tenaga kerja wanita, anemia
PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHID PADA TIKUS DIABETES MELITUS TIPE 2 Ulya, Lulu Fathnatul; Sugiarto, Sugiarto; Prayitno, Adi
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Daun kelor dipercaya mampu mengobati diabetes mellitus. Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah sindrom metabolik yang disebabkan oleh resistensi insulin dan defisiensi insulin. Hiperglikemia pada akan melemahkan kapasitas sekresi insulin dan menambah berat resistensi insulin. Keadaan hiperglikemia pada DM menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang ditandai dengan penurunan antioksidan tubuh. Radikal bebas dapat dinetralisir menggunakan antioksidan. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang mengandung antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar glukosa darah dan malondialdehid (MDA) pada tikus wistar diabetes tipe 2. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan pre and post randomized controlled group design. Sampel adalah tikus wistar jantan umur 8 - 9 minggu. Kontrol negatif (KN) tidak diinduksi streptozotocin (STZ), dan nikotinamid (NA). Kontrol positif (KP) diinduksi streptozotocin (STZ), nikotinamid (NA) tetapi tidak diberikan tepung daun kelor. Kelompok perlakuan (KP) diinduksi STZ dan NA serta diberikan tepung daun kelor (P1) 500 mg/KgBB/hari (P2) 1000 mg/KgBB/hari, (P3) 1500 mg/KgBB/hari diberikan selama 7 hari. Kadar glukosa darah dan MDA diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Data dianalisis statistik dengan paired t-test dan pearson correlation serta bermakna jika p < 0,05. Hasil : Hasil pre and post treatment menunjukkan bahwa kadar glukosa darah mengalami kenaikan 0,67±0,84 mg/dl pada kelompok KN (p= 0,108) dan mengalami kenaikan 0,65±0,67mg/dl pada kelompok KP (p=0,052). Kadar glukosa mengalami penurunan 30,83±0,78 mg/dl kelompok P1 (p=0,001), 51,73±1,04 mg/dl kelompok P2 (P=0,001), dan 93±2,56 mg/dl kelompok P3 (p=0,001). Kadar MDA mengalami kenaikan 0,06±0,05 nmol/ml pada kelompok KN (p=0,091) dan 0,11±0,08 nmol/ml pada kelompok KP (p=0,018). Kadar MDA mengalami penurunan 0,74±0,28 pada kelompok P1 (p=0,001), 1,33±0,08 nmol/ml kelompok P2 (p=0,001), 2,37±0,13 nmol/mlkelompok P3 (p=0,001). Hasil koefisiensi uji pearson correlation untuk glukosa darah dan MDA adalah 0,988 dan 0,937 yang artinya memiliki pengaruh sangat kuat. Kesimpulan : tepung daun kelor dapat berpengaruh sangat kuat terhadap kadar glukosa darah dan MDA tikus diabetes mellitus tipe 2. Keywords : daun kelor, tikus diabetes tipe 2, glukosa darah, MDA
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Pemberian MP – ASI dengan Perkembangan Motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan di Kota Kupang Loaloka, Meirina Sulastri; Hanim, Diffah; Probandari, Ari Natalia
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pengetahuan Gizi ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak stunting terjadi karena kurang zat gizi dalam jangka lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Pola pemberian MP – ASI terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Stunting merupakan keadaan malnutrisi kronik yang berkaitan dengan perkembangan otak anak. Hal ini disebabkan oleh adanya keterlambatan kematangan sel – sel saraf terutama bagian cerebellum yang merupakan pusat koordinasi gerak motorik.Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah anak stunting usia 12 – 24 bulan. Subjek diambil dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 92 anak. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, dan pengisian kuesioner pengetahuan gizi, pola pemberian MP – ASI dan perkembangan motorik anak. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95 % ( α = 0,05) dan di olah dengan SPSS 17,0 for windows.Hasil : Jumlah anak stunting berdasarkan status gizi TB/U sebanyak 67 bertubuh pendek (72, 8 % ) dan sangat pendek berjumlah 25 (27,2 % ) dari total anak yang berjumlah 92. Pengetahuan gizi ibu memiliki hubungan dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan. Pengetahuan gizi ibu yang kurang memiliki risiko sebesar 342 kali dapat mengalami perkembangan motorik anak yang abnormal menurut test Denver II dibandingkan dengan pengetahuan gizi ibu yang baik. Pola pemberian MP – ASI meliputi jumlah asupan, frekuensi pemberian MP – ASI dan Pemberian MP–ASI tidak memiliki hubungan dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi ibu dengan perkembangan motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.Kata Kunci : Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Pemberian MP – ASI, Perkembangan Motorik anak stunting usia 12 – 24 bulan.

Page 4 of 4 | Total Record : 36