cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Gizi dan Kesehatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) merupakan jurnal ilmiah nasional yang memuat artikel penelitian (research article) di bidang gizi dan kesehatan, yang terkait aspek gizi klinis, gizi masyarakat, gizi olahraga, gizi molekular, biokimia gizi, pangan fungsional, serta pelayanan dan manajemen gizi. Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) diterbitkan enam bulan sekali sejak terbit Januari 2014 hingga Agustus 2016 (Volume 1-3). Jurnal Gizi dan Kesehatan (JGK) diterbitkan oleh Prodi S2 Ilmu Gizi, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Oleh karena itu, JGK juga terus mengundang para penulis untuk menyumbangkan artikel, terutama yang merupakan hasil-hasil penelitian kontemporer di bidang gizi dan kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garsinia mangostana L), EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN KOMBINASINYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR MODEL DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN Hadi, Arinto; Sugiarto, Sugiarto; Dharmawan, Ruben
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK  Latar Belakang :  Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Kelainanini  menyebabkan terganggunya  metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu upaya untuk meningkatkan hormon insulin pada penderita DM menggunakan ekstrak kulit manggis dan ekstrak daun sirsak.  Xanthone  di dalam kulit  manggis dan flavonoiddi dalam daun sirsak adalah antioksidan  yang  melindungi dan menjaga sel β pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak kulit  manggis (Garcinia mangostanaL.), ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan kombinasinya terhadap  kadar glukosa darah tikus Wistar  model diabetes yang diinduksi aloksan.Metode: Jenis penelitian adalah ekperimental laboratorium dengan rancangan pre-test/post-test dengan kelompok kontrol. Penelitian  dilakukan  di laboratorium  Pangan dan  Gizi , Gedung Pusat Antar Universitas, UGM Yogyakarta, menggunakan 28 tikus Wistar  jantan yang dibagi menjadi empat kelompok: kontrol tanpa diberi ekstrak (DM); diberi ekstrak kulit manggis (DM+km); diberi ekstrak daun sirsak (DM+ds); diberi kombinasi ekstrak kulit manggis dan daun sirsak (DM+kom). Kadar glukosa darah puasa (GDP) dianalisis tiap minggu  selama 4 minggu. Analisis statistik dilakukan dengan uji - t dan uji-anova, bermakna bila p < 0,05.Hasil:  Ekstrak kulit manggis dosis 100 mg/kg BB  menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus Wistar  sebesar 48,93 % (p=0,001) ; Ekstrak daun sirsak dosis 5000 mg/kg BB menurunkan kadarGDP tikusWistar  sebesar 39,50 %(p=0,001) ; Kombinasi ekstrak kulit manggis dan daun sirsak  menurunkan kadar GDP tikus Wistar sebesar 52,08 %  (p=0,001).Kesimpulan: ekstrak kulit manggis, ekstrak daun sirsak dan kombinasinya dapat menurunkan kadar GDP  tikus Wistar. Kata kunci : Diabetes Mellitus, ekstrak kulit manggis, ekstrak daun sirsak, kombinasi ekstrak kulit manggis dan daun sirsak.
Hubungan Status Gizi dan Umur Ibu Hamil Primigravida dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) di Kabupaten Boyolali Sulistyowati, Anita; Suparyatmo, J B; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Status  gizi ibu merupakan faktor yang sangat penting berkaitan tidak hanya dengan kesehatan dirinya,tapi juga kesehatan bayi dan pertumbuhannya dimasa datang bahkan dapat digunakan sebagai penentu dari BBLR. Umur ibu saat pertama kali hamil pada beberapa penelitian berkaitan erat dengan kejadian BBLR. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan status gizi dan umur  ibu hamil primigravida dengan  kejadian BBLR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional kohort. Subjek penelitian adalah ibu hamil primigravida trimester 3 diwilayah Kabupaten Boyolali. Penentuan Puskesmas dipilih menggunakan metode simple random sampling. Penentuan sebanyak 128 subjek penelitian yang dipilih dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, pengukuran antropometri, pengisian kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin dengan metode Cyanmethemoglobin. Data  bivariat dianalisis dengan uji Kaplan Meier untuk melihat hubungan status gizi dan umur dengan kejadian BBLR dan analisa multivariat dianalisis dengan Cox Regression Hazard Ratio diolah dengan SPSS 22.0 for Windows dengan nilai signifikansi p<0,05 pada tingkat kemaknaan 95%.Hasil: Terdapat hubungan secara signifikan antara status gizi berdasarkan penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR ditunjukkan dengan nilai p = 0.026 dan pada Confidence Interval = 95% serta tidak ada hubungan antara status gizi berdasarkan IMT  sebelum hamil, LILA, kadar Hb serta umur dengan kejadian BBLR ditunjukkan dengan nilai  p>0,05.Hasil analisa multivariat ditunjukkan bahwa tidak variabel yang berpengaruh terhadap BBLR dengan nilai p>0,05 pada tingkat kemaknaan 95%.Kesimpulan : penting untuk mengetahui status gizi ibu saat awal kehamilan dan penambahan berat badan ibu selama kehamilan. Kata kunci : Status gizi, umur, BBLR.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP ROS (KADAR MDA) DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI JARINGAN PARU PADA TIKUS WISTAR YANG DIINHALASI ASAP ROKOK Titik Susilowati; Suradi Suradi; Adi Prayitno
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Rokok mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin, tar, dan karbon monoksida sedangkan asap rokok mengandung molekul oksidan antara lain superoksida, hidrogen peroksida, hidroksil dan peroksil. Paru menjadi organ yang paling sering terpapar radikal bebas luar terutama asap rokok sehingga perlu ditambahkan antioksidan dari luar untuk menangkalnya. Zat yang dapat menetralkan radikal bebas adalah antioksidan yang dapat diperoleh dari daun kelor dan memiliki potensi suplemen antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada tikus Wistar yang diinhalasi asap rokok. Metode: Penelitian ekperimental laboratorik dengan Pre and Post Randomized Controled Group Design. Sampel terdiri dari 30 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara simple random sampling menjadi 5 kelompok. Kelompok KN diberi diet standar dan tidak diinhalasi asap rokok. Kelompok KP diberi diet standar dan diinhalasi asap rokok 3 batang per hari tanpa diberi ekstrak tepung daun kelor, kelompok P1, P2, P3 diberi diet standar dan ekstrak tepung daun kelor dengan dosis secara bertingkat yaitu 400 mg/200 gr BB/hari, 600 mg/ 200 gr/hari dan 800 mg/200 gr/hari setelah diinhalasi asap rokok 3 batang per hari. Perlakuan diberikan selama 14 hari. Hari ke-15 semua sampel diterminasi untuk dilakukan pembuatan preparat paru dan pemeriksaan gambaran histopatologi jaringan paru. Uji analisis menggunakan One Way Anova dan uji Post Hoc Test serta uji Regresi. Hasil: Hasil uji One Way Anova untuk kadar MDA, jumlah sel netrofil, limfosit dan eritrosit didapatkan perbedaan yang bermakna antara KN, KP, P1, P2, P3. Hasil uji Kruskall Wallis untuk gambaran histopatologi jaringan paru didapatkan perbedaan yang bermakna antara KN, KP, P1, P2, P3. Hasil uji Post Hoc Test untuk gambaran histopatologi jaringan paru tidak bermakna pada KN dengan P3. Hasil uji Regresi pengaruh pemberian ekstrak tepung daun kelor terhadap ROS (Kadar MDA) menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak tepung daun kelor yang diberikan dengan Kadar MDA (Y’ = 11,400 - 0,012X + ԑ). Hasil uji Regresi pengaruh pemberian ekstrak tepung daun kelor terhadap gambaran histopatologi jaringan paru menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan dosis ekstrak tepung daun kelor yang diberikan dengan peningkatan efek proteksi terhadap histopatologi jaringan paru (Y’ = 9,481 - 0,010X + ԑ). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian dosis ekstrak tepung daun kelor terhadap gambaran histopatologi jaringan paru pada tikus Wistar yang diinhalasi asap rokok.  Kata kunci: Asap rokok, daun kelor, radikal bebas, antioksidan, paru
Pengaruh Konseling Gizi di Puskesmas pada Ibu Hamil Trimester III Penderita KEK terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Kabupaten Jember Febriyatna, Ayu; Suparyatmo, J B; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kondisi yang sering dijumpai pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kondisi KEK dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya sehingga memiliki risiko melahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Prevalensi kejadian BBLR pada ibu hamil KEK yang tidak mendapatkan konseling gizi secara intensif di kabupaten Jember sebesar 20,1%. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh konseling gizi pada ibu hamil trimester III yang menderita KEK terhadap berat badan bayi lahir di Puskesmas Kabupaten Jember.Metode: Jenis penelitian ini quasi exsperimental dengan rancangan “Pretest-Postest Control Group Design". Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling didapat 37 responden dengan 18 responden pada kelompok kontrol dan 19 responden pada kelompok konseling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan body scale. Data yang didapat di uji menggunakan Independen Sampel T Test, Mann-Whitney, Chi-Square, Kolmogorov-Smirnov dan Fisher’s Exact Test.­Hasil : Konseling gizi tidak berpengaruh langsung terhadap berat badan bayi lahir dengan p=0,380. Konseling gizi meningkatkan asupan energi dan protein yang dilihat dari nilai p=0,000 dan p= 0.014. TFU (tinggi fundus uteri) berkontribusi 4,681 kali terhadap berat badan lahir (BBL). Berat badan ibu berkontribusi 1,375 kali terhadap berat badan bayi lahir. Asupan energi  dan protein masing-masing berkontribusi 1,003 kali dan 0,961 kali terhadap berat badan bayi lahir.Kesimpulan: Konseling gizi dapat meningkatkan asupan energi dan protein pada ibu hamil trimester III. Konseling gizi tidak berpengaruh terhadap BBL pada ibu hamil KEK trimester III di Puskesmas kabupaten Jember karena TFU, BB ibu hamil, asupan energi dan protein berkontribusi terhadap BBL. Konseling gizi pada ibu hamil KEK trimester III tidak mempunyai dampak terhadap kejadian BBLR karena waktu yang terlalu pendek. Kata Kunci : Konseling Gizi, Berat Badan Bayi Lahir, KEK
HUBUNGAN STATUS GIZI LEBIH DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN BOYOLALI Sandy, Yatty Destani; Tamtomo, Didik Gunawan; Indarto, Dono
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Anemia pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan global. Anemia dapat disebabkan oleh rendahnya asupan besi, status gizi lebih, usia menarche dini dan kehilangan darah. Siswi dengan status gizi lebih dapat mengalami anemia karena akumulasi lemak dalam jaringan adiposa yang dapat meningkatkan produksi sitokin proinflamasi. Peningkatan kadar sitokin tersebut menyebabkan kadar hepsidin meningkat sehingga menurunkan absorbsi besi. Tujuan: Menganalisis hubungan status gizi lebih, usia menarche dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi SMA di Kabupaten Boyolali. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan Multi Stage Sampling untuk menentukan subjek penelitian pada siswi kelas X. Pengumpulan data usia menarche dan lama menstruasi menggunakan kuisioner, status gizi diukur dengan antopometri, pengukuran kadar Hemoglobin menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji statistik chi square dan regresi logistik berganda. Hasil: Sebanyak 53,3% siswi mengalami anemia. Obesitas ditemukan sebesar 87,8% pada siswi dengan status gizi lebih. Siswi yang memiliki status gizi lebih berisiko secara signifikan sebesar 6,273 kali untuk mengalami anemia (p = 0,013). Semakin lama seorang siswi mengalami haid akan berisiko 4,848 kali untuk mengalami anemia (p = 0,003). Simpulan: Status gizi lebih dan lama menstruasi secara bersama sama berhubungan positif dengan kejadian anemia. Siswi diharapkan dapat mengontrol berat badan dan menghindari makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, perlu penyediaan suplementasi zat besi disekolah. Kata Kunci: Status gizi Lebih, Usia Menarche, Lama Menstruasi, Anemia.
Hubungan Teknik, Frekuensi, Durasi dan Asupan Energi Ibu Menyusui Eksklusif dengan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Sari, Dewi Kartika; Tamtomo, Didik Gunawan; Anantanyu, Sapja
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Berat badan merupakan indikator pertama dalam menilai pertumbuhan bayi. Upaya untuk meningkatkan berat badan bayi diperlukan gizi yang maksimal dan ASI merupakan makanan utama bagi bayi terutama pada usia 1-6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengnalisis faktor yang berkaitan dengan pemberian ASI dan dilihat pencapaian berat badan. Faktor yang dimaksud meliputi teknik, frekuensi, durasi menyusui dan asupan energi dengan berat badan bayi usia 1-6 bulan. Metode: Desain dalam penelitian ini adalah kohort prostektif karena mengikuti berat badan bayi selama 4 bulan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 1-6 bulan yang diambil secara purposive sampling pada titik awal penelitian berjumlah 60 responden dan dropout sebayak 14 responden sehingga yang dapat dianalisis sebesar 46 responden. Analisis data secara bivariat dilakukan dengan chi square dan multivariate dengan uji regresi logistic ganda. Hasil: Ada hubungan antara teknik menyusui dan berat badan bayi (p=0,003), ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan berat badan bayi (p=0,018), ada hubungan durasi menyusui dengan berat badan bayi (p=0,001) dan ada hubungan antara asupan energi dengan berat badan bayi (p= 0,000). Asupan energi merupakan yang paling berpengaruh diantara variabel lainya dengan exp(B) sebesar 38,822 yang berarti jika asupan energi ibu menyusui baik maka beresiko 38,822 kali mengalami kenaikan berat badan. Kesimpulan: Asupan energi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan dengan berat badan bayi usia 1-6 bulan. Kata Kunci: Teknik Menyusui, Durasi Menyusui, Frekuensi Menyusui, Asupan Energi Ibu menyusui, Berat Badan Bayi
Pengaruh Pemberian Jenis Minuman Rehidrasi Ditinjau dari Status Gizi terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Atlet Sepak Bola Astuti, Rini Wuri; Kiyatno, Kiyatno; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Ketersediaan glukosa darah dan glikogen selama latihan atau pertandingan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap performa endurance. Status gizi atlet berpengaruh terhadap komposisi tubuh yang memungkinkan penyimpanan glikogen yang berbeda. Pemberian minuman rehidrasi yang tepat selama latihan atau pertandingan dapat membantu meningkatkan performa atlet dengan mempertahankan kadar glukosa darah dan menunda kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi ditinjau dari status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment pre and post test design menggunakan rancangan penelitian factorial design. Subjek penelitian adalah atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang terdaftar di KBIO SMA Negeri Satu Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Yogyakarta, sebanyak 32 subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung, pengukuran antropometri, serta pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan setelah 45 menit latihan fisik endurance dengan pemberian minuman perlakuan. Data dianalisis dengan uji Anava 2x2 faktorial, nilai signifikansi p<0,05 dan dilanjutkan dengan uji Newman-Keuls.Hasil : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian jenis minuman rehidrasi selama latihan fisik terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =2,664 < Ft =4,46). Ada perbedaan hasil penurunan kadar gula darah atlet sepak bola berstatus gizi baik dan overweight (F0 =5,277 > Ft =4,46). Selisih rentang dinyatakan signifikan, bahwa penurunan kadar gula darah lebih besar pada atlet berstatus gizi overweight, dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola (F0 =0,526 < Ft =4,46).Simpulan : Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat dan sport drink terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun. Atlet sepak bola usia 16-19 tahun yang berstatus gizi overweight lebih besar penurunan kadar gula darahnya selama latihan fisik endurance dan berbeda bermakna dibandingkan dengan atlet berstatus gizi baik. Tidak ada interaksi antara pemberian jenis minuman rehidrasi dengan status gizi terhadap penurunan kadar gula darah atlet sepak bola usia 16-19 tahun.Kata Kunci : Minuman Rehidrasi, Status Gizi, Penurunan Kadar Gula Darah.
Pengaruh Pendidikan Gizi melalui Teknik Simulasi Monopoli terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perilaku Mengkonsumsi Protein, dan Perubahan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Anemia Karunia, Yuniarti; Tamtomo, Didik Gunawan; Anantanyu, Sapja
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak  Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa transisi yang rawan terhadap masalah gizi khususnya anemia. Berbagai pendidikan gizi telah dilakukan, tetapi belum ada terobosan terbaru dalam mengatasi angka kejadian anemia yang cukup tinggi. Melalui pendidikan gizi di sekolah yang dikemas dengan permainan menarik akan menumbuhkan kreativitas (learning by playing). Metode : Penelitian ini merupakan jenis experimental menggunakan rancangan pre-post test with control group. Subjek penelitian remaja putri dengan kadar Hb<12 gr/dl di SMAN 5 dan 6 Kota Madiun. Penentuan tempat penelitian dipilih menggunakan metode Multistage Sampling. Sebanyak 145 siswi dari dua sekolah dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dan ditemukan 40 anak anemia. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, pengukuran antropometri, dan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode digital (hemoglobin testing system Quick-Check). Data dianalisis dengan uji t-independent untuk melihat perbedaan pengetahuan, perilaku mengkonsumsi protein, dan kadar hemoglobin. Hasil Penelitian : Ada perbedaan pengetahuan sesudah pendidikan gizi antara kelompok ceramah dan monopoli (p=0.008). Ada perbedaan perilaku konsumsi protein sesudah pendidikan gizi antara kelompok ceramah dan monopoli (p=0.015). Ada perbedaan peningkatan kadar hemoglobin sesudah pendidikan gizi antara kelompok ceramah dan monopoli (p=0.009). Simpulan Penelitian : Pendidikan gizi melalui teknik simulasi monopoli lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, perilaku mengkonsumsi protein, dan kadar hemoglobin dibandingkan metode ceramah.  Kata Kunci : Simulasi monopoli, Pengetahuan, Perilaku Mengkonsumsi Protein, Kadar Hemoglobin
Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Fe Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester II Di Kabupaten Wonosobo Prihantina Utami, Okbrinta Wulandari; Prasodjo, JB; Sulaeman, Endang Sutisna
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Beberapa faktor yang menyebabkan cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe rendah yang paling umum adalah kekurangan zat besi sehingga terjadi penurunan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Rendahnya pendidikan gizi menyebabkan rendahnya pengetahuan tentang informasi kesehatan yang membentuk perilaku dapat mempengaruhi ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe dan zat gizi yang baik.Metode: menggunakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian yaitu 66 ibu hamil dengan sampel menggunakan random sampling dengan sampel sebanyak 66 ibu hamil trimester II. Analisis data menggunakan paired sample t-test, independent sample t-test dan chi-square.Hasil: Tidak terdapat pengaruh pendidikan gizi terhadap karakteristik usia (p=0,107), gravida (p=0,647), pendidikan terakhir ibu hamil (p=0,246) dan pendapatan suami (p=0,291). Pengaruh pendidikan gizi terhadap pekerjaan ibu hamil (p=0,002).Terdapat pengaruh pendidikan gizi tanpa media power point dan leaflet terhadap tingkat pengetahuan (p=0,004). Sedangkan tidak ada pengaruh pendidikan gizi terhadap tingkat kepatuhan minum tablet fe (0,161) dan kadar hemoglobin (p=0,536). Terdapat pengaruh pendidikan gizi dengan media power point dan leaflet terhadap tingkat pengetahuan (p=0,017), tingkat kepatuhan minum tablet fe (p=0,000) dan kadar hemoglobin (p=0,002). Terdapat perbedaan pendidikan gizi media power point dan leaflet serta tanpa media power point dan leaflet terhadap tingkat pengetahuan (p=0,027), tingkat kepatuhan minum tablet fe (p=0,010), kadar hemoglobin (p=0,000) setelah perlakuan. Terdapat pengaruh tingkat kepatuhan minum tablet fe terhadap kadar hemoglobin (p=0,001).Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan gizi dengan media power point dan leaflet atau tanpa media power point dan leaflet terhadap tingkat kepatuhan minum tablet fe, kadar hemoglobin dan tingkat pengetahuan. Tidak terdapat pengaruh pendidikan gizi terhadap kadar hemoglobin pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan pendidikan gizi dengan media power point dan leaflet serta tanpa media power point dan leaflet terhadap tingkat kepatuhan minum tablet fe, kadar hemoglobin dan tingkat pengetahuan setelah perlakuan. Kata Kunci : Pendidikan gizi, pengetahuan, kepatuhan minum tablet fe, hemoglobin
HUBUNGAN STATUS GIZI, ZAT GOITROGENIK, ASUPAN DAN GARAM BERIODIUM DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BLORA Kunarti, Eny; Sugiarto, Sugiarto; Hanim, Diffah
Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. GAKI merupakan masalah kesehatan yang serius mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Kadar iodium dalam urin dianggap sebagai penanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui asupan iodium dan status iodium populasi serta adanya defisiensi iodium dalam suatu wilayah atau populasi. Besarnya masalah GAKI di masyarakat salah satunya dapat diketahui dengan melakukan survei pada anak sekolah usia 6-12 tahun yaitu dengan pemeriksaan EIU. Tujuan. Menganalisis hubungan status gizi, zat goitrogenik, asupan dan garam beriodium dengan kadar EIU pada anak SD di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Metode. Desain penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Subjek dalam penelitian ini adalah anak SD usia 9-12 tahun yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 dengan sampel sebanyak 97 anak SD yang diambil secara acak dengan metode simple random sampling. Lokasi penelitian di Kecamatan Randublatung, pada bulan Februari - Mei 2016. Status gizi menggunakan indikator IMT/U, asupan iodium menggunakan food recall 3x24 jam, Kadar iodium dalam garam dengan metode titrasi, zat goitogenik dan EIU diambil dari urin sewaktu diukur dengan metode spektrofotometer. Analisis data bivariat menggunakan uji Pearson Correlation dengan p < 0,050. Hasil: Rerata status gizi 0,14 ± 1,25 kg/m2, rerata zat goitrogenik 1,58 ± 1,22 ppm, rerata asupan iodium 0,09±0,16 µg/hr, rerata garam beriodium 78,43 ± 36,65 ppm dan rerata kadar EIU 1065,75 ± 732,95 µ/L. Hubungan status gizi dengan kadar EIU (r= 0,076, p= 0,460). Hubungan zat goitrogenik dengan kadar EIU (r= 0,217, p= 0,032). Hubungan asupan iodium dengan kadar EIU (r= -0,095, p= 0,355). Hubungan garam beriodium dengan kadar EIU (r= 0,50, p= 0,627). Kesimpulan. Ada hubungan yang bermakna antara zat goitrogenik dengan kadar EIU sedangkan status gizi, asupan dan garam beriodium tidak berhubungan secara bermakna dengan kadar EIU pada anak SD. Kata kunci: status gizi, zat goitrogenik, asupan iodium, garam beriodium, kadar EIU

Page 3 of 4 | Total Record : 36