cover
Contact Name
Sunny Wangko
Contact Email
sunnypatriciawangko@gmail.com
Phone
+628124455733
Journal Mail Official
sunnypatriciawangko@gmail.com
Editorial Address
eclinic.paai@gmail.com
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
e-CliniC
ISSN : 23375949     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal e-CliniC (eCl) diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal ini diterbitkan 3 (tiga) kali setahun (Maret, Juli, dan November). Sejak tahun 2016 Jurnal e-CliniC diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Juni dan Desember). Jurnal e-CliniC memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus di bidang ilmu kedokteran klinik.
Articles 1,061 Documents
Profil kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan Kapal, Thirza R.; Warouw, Sarah M.; Masloman, Hj. Nurhayati
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.13332

Abstract

Abstract: Human interaction with the environment is a natural process since human birth until death. However, there are some disadvantages during the interaction process, inter alia exposure to inorganic metals, such as mercury, lead, cadmium, and arsenic. Even in a relatively very low concentration, they are still harmful to our helath. This study aimed to determine the level of hemoglobin in children living near a gold mine in Talawaan District. This was a descriptive observational study with a cross-sectional design. Of the total sample of 72 respondents, there were 31 males (43%) and 41 females (57%). There were 4 females (5.5%) who suffered from anemia. There were 3 respondents of 13 years old that suffered from anemia, but there was only 1 respondent of 14 years old that had anemic. Conclusion: In this study, hemoglobin level of most children was relatively normal. Anemia was found only in a small percentage of female respondents.Keywords: hemoglobin, heavy metal, childrenAbstrak: Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan telah terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu mendapatkan keuntungan. Terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat merugikan manusia. Pencemaran lingkungan bersumber dari kegiatan manusia salah satunya akibat penambangan emas. Bahan an-organik seperti beberapa jenis logam yaitu merkuri, timbal, kadmium, dan arsen, dengan konsentrasi yang relatif kecil sudah dapat membahayakan makhluk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan. Jenis penelitian ini ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Dari jumlah sampel sebanyak 72 responden, didapatkan 31 responden (43%) berjenis kelamin laki-laki dan 41 responden (57%) berjenis kelamin perempuan. Terdapat 4 responden (5,5%) mengalami anemia yang berjenis kelamin perempuan. Pada usia 13 tahun didapatkan 3 responden mengalami anemia dan pada usia 14 tahun 1 responden mengalami anemia. Simpulan: Kadar hemoglobin pada anak yang tinggal di sekitar tambang emas Kecamatan Talawaan relatif normal; hanya sebagian kecil yang berjenis kelamin perempuan mengalami anemia.Kata kunci: hemoglobin, logam berat, anak
PROFIL PENDERITA LUKA BAKAR AKIBAT LISTRIK DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2009  AGUSTUS 2012 Siahaan, Shinta D.; Monoarfa, Alwin; Hatibie, Mendy
e-CliniC Vol 1, No 2 (2013): Jurnal e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v1i2.3304

Abstract

Abstract: Background: Electrical burns are caused by direct contact electric with the body, and often wound more serious than what is visible on the surface. Electric current can cause injury in three ways: Cardiac arrest (cardiac arrest) due to electrical effects on the heart; damage to muscles, nerves, and tissues by electric current through the body; thermal burns due to contact with the power source. The purpose of this study was to determine the profile of patients with electrical burns on BLU RSU Prof. Dr. R. D. Manado Kandou for period August 2009-August 2012. Methods: This study used a retrospective descriptive study method by the medical record data on BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado August 2009-August 2012. Results: The total cases of electrical burns are 40 cases, with 15 cases on period of August 2009 to August 2010, 9 cases on period of August 2010 to August 2011, and on period August 2011 to August 2012 found are 16 cases. Most incidents occurred in the age of 25-44 years with more incident occurred to men. Seen from the work, most incidence is occupied by the employees construction workers. Based on the strength of electric current, the highest incidence in medium voltage (domestic installations), which indicates that the housekeeping installation is not good, using of low quality cable, no electrical installation checks on a regular basis, using of cable rollers with excessive load, and using incorrect electrical tools. All of those items increasing the incidence rate. Conclusion: The accident caused electricity easily happen to anyone. Most of those who work in place are susceptible to electrical currents. On illegal electricity usage may also increase the risk of electricity. In children which less supervision from their parents can also occur. These facts required tights attention from all parties to realize unsafe power consumption and attention to safety themselves. Keywords: Profiles, electrical burns, handling   Abstrak: Latar belakang: Luka bakar listrik disebabkan oleh kontak langsung aliran listrik dengan badan, dan sering lukanya lebih serius dari apa yang terlihat di permukaan. Arus listrik dapat menyebabkan cedera dalam tiga cara: Henti jantung (cardiac arrest) akibat  efek listrik pada jantung; kerusakan otot, saraf, dan jaringan oleh arus listrik yang melewati tubuh; luka bakar thermal akibat kontak dengan sumber listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita luka bakar akibat listrik di BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Agustus 2009–Agustus 2012. Metode: Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif melalui penelitian data rekam medik di BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Agustus 2009–Agustus 2012. Hasil: Keseluruhan luka bakar listrik sebanyak 40 kasus, yaitu 15 kasus pada periode Agustus 2009 ‑ Agustus 2010, 9 kasus pada periode Agustus 2010 ‑ Agustus 2011, dan pada periode Agustus 2011 ‑ Agustus 2012 didapatkan sebanyak 16 kasus. Insiden terbanyak terjadi pada umur 25-44 tahun dengan insiden terjadi lebih banyak pada pria. Dilihat dari pekerjaan terbanyak, insiden terbanyak ditempati oleh para pekerja buruh bangunan. Berdasarkan kuat arus listrik, insiden terbanyak adalah voltase menengah (instalasi rumah tangga), yang menunjukkan bahwa instalasi rumah tangga yang tidak baik, penggunaan kabel kualitas rendah,  tidak adanya pengecekan instalasi listrik secara teratur, penggunaan kabel rol dengan beban berlebihan, serta penggunaan alat-alat listrik yang tidak benar, menyebabkan insiden meningkat. Kesimpulan: Kecelakaan akibat listrik mudah terjadi pada siapa saja. Kebanyakan bagi mereka yang bekerja ditempat yang rentan dengan arus listrik. Kemudian pada pemakaian listrik illegal juga dapat meningkatkan resiko terjadinya listrik.Pada anak-anak yang kurang pengawasan dari orang tuanya pun dapat terjadi. Meningkatnya angka kejadian ini mendapat perhatian dari berbagai pihak untuk menyadari pemakaian listrik yang tidak aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri. Kata kunci: Profil, luka bakar listrik, penanganan.
PROFIL VERUKA VULGARIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI - DESEMBER 2013 Tampi, Preisy G. I.; Mawu, Ferra O.; Niode, Nurdjannah J.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.10974

Abstract

Abstract: Verruca vulgaris (common warts) is a benign proliferation of squamous epithelium caused by Human papillomavirus (HPV) infection, especially type 2 and 1. Verruca vulgaris can occur at any age, but more often among children and young adults. Warts are spread by direct or indirect contact. The lesions appear most commonly in areas affected by trauma such as the hands, fingers, elbows, and knees, albeit, they can occur in other places. This study aimed to determine the profile of verruca vulgaris in Dermatovenereology Clinic of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado period January – December 2013. This was a retrospective study based on gender, age, occupation, location of the lesion, and therapy. The results showed that of 4099 new cases there were 43 cases of verruca vulgaris (1.05%), most were females (51.16%), and aged 5-14 years (30.22%). They were commonly students (32.56%), the location of lesion at the upper extremity (32.56%), and the treatment of the lesion with electrical surgery (93.02%). Keywords: verruca vulgaris Abstrak: Veruka vulgaris (common warts atau kutil) adalah proliferasi jinak epitel skuamous yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 2 dan 1. Veruka vulgaris dapat menyerang semua kelompok usia, tetapi lebih sering pada anak dan dewasa muda. Penyebaran virus ini dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung. Veruka sering timbul pada daerah yang terkena trauma seperti tangan, jari, siku dan lutut, namun dapat timbul di mana saja pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil veruka vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-Desember 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan variabel jenis kelamin, umur, pekerjaan, lokasi lesi, dan penatalaksanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4099 kasus baru terdapat 43 kasus veruka vulgaris (1,05%), terbanyak ialah pasien perempuan (51,16%), dengan kelompok umur 5-14 tahun (30,22%), terbanyak pada siswa (32,56%), lokasi lesi ekstremitas atas (32,56%), dan penatalaksanaan lesi dengan bedah listrik (93,02%).Kata kunci: veruka vulgaris
Gambaran Kehamilan dengan Luaran Makrosomia Periode Januari – Desember 2014 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Osok, Stelaine; Wantania, John J. E.; Mewengkang, Maya E.
e-CliniC Vol 5, No 1 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i1.14765

Abstract

Abstract: According to the American College of Obstetricians and Gynecologist and the World Health Organization, an infant who has a birth weight of more than 8 pounds (4.000 gram) is diagnosed as macrosomia. There are some risk factors that arise from fetal macrosomia such as diabetes, maternal obesity, and excessive weight gain during pregnancy. These risk are directly related to the birth weight of the infant and begin to increase substantially when birth weight exceeds 4.000 gram especially when it is more than 5.000 gram. This study was aimed to identify the description of pregnancy with macrosomia. This was a descriptive retrospective study. Data were obtained from patient records and survey in the Maternity Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The results showed that the number of total pregnancies with macrosomia were 202 from 3,347 cases. The most common cases were multigravida with macrosomia (128 cases), gestational age 37-40 weeks (80 cases), maternal weight 61-80 kg (97 cases), and caesarean section as the type of labor (115 cases). Additionaly, most of the macrosomia cases were found in male infants, birth weight 4,000-4,250 grams (88 cases), and suffered from asphyxia.Keywords: the pregnancy, macrosomia Abstrak: Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists and World Health Organization, bayi dengan berat lebih dari 8 ons, 13 ons (4.000 gram) disebut makrosomia. Beberapa faktor risiko yang terkait dengan janin makrosomia seperti diabetes serta ibu dengan obesitas dan kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan. Risiko ini secara langsung berhubungan dengan berat badan lahir bayi dan mulai meningkat secara substansial ketika berat badan lahir melebihi 4.500 gram dan terutama ketika melebihi 5.000 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehamilan dengan luaran makrosomia. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan catatan rekam medik pasien dan pendataan di bagian ruang bersalin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian mendapatkan jumlah kehamilan dengan luaran makrosomia sebanyak 202 dari 3.347 kasus yang tercatat dan terbanyak pada usia ibu 35-40 tahun (42 kasus). Luaran makrosomia terbanyak pada multigravida (128 kasus), usia kehamilan 37-40 minggu (80 kasus), berat badan ibu 61-80 kg (97 kasus), dan jenis persalinan seksio sesarea (115 kasus). Luaran makrosomia terbanyak pada bayi laki-laki dengan berat badan 4.000-4.250 gram (88 kasus), dan pada bayi asfiksia. Simpulan: Jumlah makrosomia sebanyak 202 kasus, terbanyak pada usia ibu 35-40 tahun, multigravida, usia kehamilan 37-40 minggu, berat badan ibu 61-80 kg, persalinan seksio sesarea, terbanyak pada bayi laki-laki dengan berat badan 4.000-4.250 gram dan bayi asfiksia.Kata kunci: gambaran kehamilan, luaran makrosomia
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Rondonuwu, Vanda; Loho, Maria; Suparman, Eddy
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5425

Abstract

Abstract: Breast milk is the best food for infants, it can not be replaced with other foods and no one food that can substitute for breast milk. Breast milk is the one of food types that meet all the needs of infant's elements . The elements include physical, psychological, social, and spiritual. Breast milk contains nutrients, hormones, growth factors elements of immunity, anti-allergic, and anti-inflammatory. Methods: This is a descriptive study with cross sectional approach. This study was conducted with samples taken  randomly in the postpartum section of Obstetrics Gynecology of Prof. DR. RD Kandou Public Hospital in Manado city. the total numbers of samples is 50 mothers. The data was collected using a questionnaire interview.  Results: From the results obtained, based on age less than 20 years of 22%,  21-25 years of 8%, 26-30 years of 28%, 31-35 years of 24%, more than 36 years of 18%. Educational levels of samples are  elementary of 8%,  junior high school of 18%, senior high school of 62%, and college of 4%. Based on the occupation that working outside  home of 32%, while mothers who working in house as much as 22% and 46% mothers is a housewife. Based on the level of mothers knowledge towarda exclusive breastfeeding was found and most mothers have a sufficient level of knowledge about exclusive breastfeeding with 62% rates. Under the provision, we found 22% Exclusive breastfeeding mothers.  Conclusions: It is recommended that mothers should improve their knowledge of exclusive breastfeeding and exclusive breastfeeding attitude, therefore the infants needs can be fullfilled well. Keywords: Knowledge of the mother, Breastfeeding, Exclusive breastfeeding     Abstrak: ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, tidak dapat digantikan dengan makanan lainnya dan tidak ada satupun makanan yang dapat menggantikan ASI. ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel yang diambil secara acak di ruang nifas bagian Obstetri Ginekologi BLU RSU Prof DR. R.D Kandou Manado, dengan jumlah sampel berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil: Dari hasil yang didapatkan, berdasarkan umur kurang dari 20 tahun 22%, 21-25 tahun 8%, 26-30 tahun 28%, 31-35 tahun 24%, lebih dari 36 tahun 18%. Berdasarkan pendidikan SD 8%, SLTP 18%, SLTA 62%, Akademik/D3 4%. Berdasarkan pekerjaan yang bekerja diluar rumah 32%, sedangkan yang bekerja didalam rumah sebanyak 22% dan tidak bekerja atau IRT 46%. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif didapatkan bahwa paling banyak ibu memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif, yakni sebanyak 62%. Berdasarkan pemberian, didapatkan 22% ibu memberikan ASI Eksklusif. Simpulan: Disarankan kepada ibu agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan juga sikap pemberian ASI Eksklusif agar kebutuhan bayi bisa terpenbuhi dengan baik. Kata kunci: Pengetahuan Ibu, Pemberian ASI, ASI Eksklusif
POLA LUKA PADA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP PEREMPUAN DI RS BHAYANGKARA MANADO PERIODE 2013 Molenaar, Emmanuela R.; Mallo, Nola T. S.; Kristanto, Erwin G.
e-CliniC Vol 3, No 2 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i2.8382

Abstract

Abstract: Violence in a family shows a tendency to increase every year. Studies from other countries showed that the occurance of this violance was about 15-17%. Most of the victims are adult females and the culprits are mostly the husbands. There are several methods needed to detect such cases. Doctors and their medical staff must have the ability to identify the condition of the victim inlcuding psychological and physical condition as well as the types of wounds. Theis study aimed to obtain the pattern of wound types in female victims related to violence in family. This was a retrospective and descriptive study using reports of visum et repertum of Bhayangkara Hospital Manado as the secondary data. The results showed that of the 43 cases, the majority belonged to the group of age 31-32 years old (10 people), physical type of violance (93%), bruise as the type of wound (70%), and located at the forehead and the back part of the head (18.60%).Keywords: Violence, family, type of injuryAbstrak: Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu kasus yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Studi dari berbagai negara menunjukkan angka kejadian KDRT berkisar antara 15-71%. Sebagian besar korban KDRT ialah perempuan dewasa dan pelaku biasanya ialah suami. Dalam pengungkapan kasus KDRT diperlukan metode-metode tertentu dari dokter atau tenaga kesehatan untuk mendektesinya. Dokter atau tenaga medis harus mampu mengetahui keadaan psikologis dan fisik, serta pola luka/cedera yang dialami korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan kemampuan deteksi kasus KDRT terhadap perempuan bagi para dokter melalui pola luka. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari hasil visum dan dilaporkan menurut distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 kasus KDRT terhadap perempuan terbanyak ialah kelompok umur 31-32 tahun (10 orang), jenis kekerasan fisik (93%), jenis cedera memar (70%), letak cdera daerah sekitar dahi dan kepala bagian belakang (18,60%).Kata kunci: kekerasan dalam rumah tangga, pola cedera
Pola kelainan tiroid di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013 - Desember 2015 Crosby, Henry; Pontoh, Victor; Merung, Marselus A.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.11008

Abstract

Abstract: Thyroid disorders are the second most common endocrine disorders in the world after diabetes. The most common thyroid disorders are goitre, Graves' disease, Hashimoto's thyroiditis, and thyroid neoplasm. This study was aimed to determine the pattern of thyroid disorder at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from January 2013 to December 2015. This was a descriptive retrospective study. Data were obtained from Medical Rrecord Installation and Departement of Pathology at Prof. Dr. RD Kandou Hospital Manado periods January 2013 - December 2015. The results showed that of total 244 cases of thyroid disorders the highest percentage was in the period January - December 2015 ias many as 132 cases (54.1%) consisted of 196 (80.3%) females and 48 (19.7%) males. Most patients were in the age group 51-60 years (24.2%) amd lived in mountainous area (66.7%). The most common pathological results were benign colloid goitre (71.9%) and papillary carcinoma (62.7%). Since the incidence of thyroid disorders continues to rise each year at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado, prevention and education to patients with thyroid disorders are needed to minimalize the complications of thyroid disorders. Keywords: thyroid disorder Abstrak: Kelainan kelenjar tiroid merupakan kelainan endokrin terbanyak kedua di dunia setelah diabetes. Kelainan tiroid yang paling sering terjadi ialah goiter, penyakit Grave, tiroiditis Hashimoto, dan neoplasma tiroid. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui pola kelainan tiroid di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari 2013 – Desember 2015. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif. Data diperoleh dari Instalasi Rekam Medik dan Bagian Patologi Anatomi RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013 – Desember 2015. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 244 kasus kelainan tiroid terbanyak pada periode Januari – Desember 2015 yaitu 132 kasus (54,1%), terdiri dari 196 (80,3%) perempuan dan 48 (19,7%) laki-laki. Penderita terbanyak pada kelompok usia 51-60 tahun (24,2%) dan bertempat tinggal di daerah pegunungan (66,7%). Jenis hasil patologi anatomi jinak dan ganas terbanyak ialah struma koloides (71,9%) dan karsinoma papiler (62,7%).Oleh karena angka kejadian kelainan tiroid terus meningkat setiap tahunnya di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, upaya preventif dan edukasi terhadap penderita kelainan tiroid diperlukan untuk mengurangi komplikasi kelainan tiroid.Kata kunci: kelainan tiroid
Prevalensi Penurunan Visus pada Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB Kasih Angelia Kota Bitung Tahun Ajaran 2017/2018 Dalope, Junifer M.L.; Saerang, Josefien; Sumual, Vera
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.18455

Abstract

Abstract: Untreated visual disorder can result in mild to severe visual problems, and even blindness. This study was aimed to determine the prevalence of decreased visus in students with special needs in SLB Kasih Angelia Bitung of academic year 2017/2018. This was a descriptive prospective study. There were 61 students with special needs in this study. Of the total 61 students, 29 students had decreased vision and 32 students had normal visus. Refractive anomaly cases were higher in males versus females, and dominated by age group of 16-20 years. The prevalences of hypermetropia, astigmatism, myopia, and multiple refractive anomalies disorders were 31% (9 students), 27.6% (8 students), 20.7% (6 students), 20.7% (6 students) respectively. Conclusion: Decreased visus due to refractive anomalies were more prevalent in male students, age group of 16-20 years, and in students with deaf disability. Hypermetropia was the most common type of refractive anomalies.Keywords: decreased vision, refractive anomaly Abstrak: Gangguan penglihatan yang tidak dikoreksi dapat mengarah kelainan visus ringan sampai berat, bahkan sampai mengalami kebutaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penurunan visus pada siswa berkebutuhan khusus di SLB Kasih Angelia Kota Bitung tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ialah deskriptif prospektif. Terdapat 61 siswa berkebutuhan khusus dalam penelitian ini. Di antaranya terdapat 29 siswa yang mengalami penurunan visus (kelainan refraksi) dan 32 siswa lainnya memiliki visus normal. Kelainan refraksi lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan didominasi oleh kelompok usia 16-20 tahun. Prevalensi hipermetropia, astigmatisma, miopia, dan kelainan refraksi ganda secara berturut-turut ialah 31% (9 siswa), 27,6% (8 siswa), 20,7% (6 siswa), dan 20,7% (6 siswa). Simpulan: Penurunan visus seperti kelainan refraksi lebih banyak didapatkan pada siswa laki-laki, kelompok usia 16-20 tahun, dan pada jenis kecacatan tunarungu. Hipermetropia merupakan jenis kelainan refraksi yang paling banyak ditemukan.Kata kunci: penurunan visus, kelainan refraksi
AMBANG PENDENGARAN RATA–RATA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS di POLIKLINIK ENDOKRINOLOGI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Wuwung, Febrina R.; Palandeng, Ora I.; Pelealu, Olivia C. P.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.6510

Abstract

Abstract: Diabetes mellitus is a group of chronic metabolic disease which can affect nearly every organ system in the body. Complications of this disease are diverse and include retinopathy, nepropathy and neuropathy. It has a high prevalence and continued to increase. The relationship between diabetes mellitus and hearing loss have been studied. This study aimed to obtain the average of hearing threshold in patients with diabetes mellitus. This was a descriptive observational study with a cross sectional design. Total 38 diabetes mellitus patients were included in the study. Hearing threshold obtained based on air conduction pure tone audiometry average at 500, 1000, 2000, and 4000 Hz. The results showed that subjects were 65.8% females and 32.4% males. There were 9 subjects (23.6%) with normal hearing, 24 subjects (63.2%) with bilateral hearing loss, and 5 subjects (13.2%) with unilateral hearing loss. Of the 29 subjects with hearing loss, the levels were mild and moderate. None of the subjects had moderately severe, severe, or profound. Conclusion: The majority of subjects in this study had hearing loss.Keywords: diabetes mellitus, hearing threshold, pure tone audiometryAbstrak: Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik kronik yang dapat mempengaruhi hampir setiap sistem organ dalam tubuh. Komplikasi penyakit ini beragam, termasuk retinopati, nefropati dan neuropati. Prevalensinya cukup tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. Terdapat beberapa penelitian yang menghubungkan diabetes melitus dan gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ambang pendengaran rata – rata pada penderita diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian potong lintang. Sampel total ialah 38 pasien diabetes melitus. Ambang pendengaran rata – rata diperoleh berdasarkan hantaran udara audiometri nada murni rata-rata pada frekuensi 500, 1000, 2000, dan 4000 Hz. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa subjek penelitian 65,8% perempuan dan 34,2% laki – laki. Terdapat 9 orang (23,6%) yang mempunyai pendengaran normal, 24 orang (63,2 %) mengalami gangguan pendengaran bilateral dan 5 orang (13,2%) dengan gangguan pendengaran unilateral. Dari 29 subjek penelitian dengan gangguan pendengaran mengalami gangguan pendengaran kategori ringan dan sedang. Tidak ditemukan subjek penelitian dengan gangguan pendengaran kategori sedang berat, berat atau sangat berat. Simpulan: Mayoritas subjek penelitian mengalami gangguan pendengar.Kata kunci: ambang pendengaran, audiometri nada murni, diabetes melitus
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MODOINDING Maleke, Vini; Umboh, Adrian; Pateda, Vivekenanda
e-CliniC Vol 3, No 3 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i3.9420

Abstract

Abstract: Nutrition is needed for growth and development, energy, thinking, and physical well-being. Selection of proper nutrition will optimize growth and brain development. This study aimed to determine the relationship of nutritional status and academic achievement of elementary school students in Modoinding. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design. The nutritional status was based on BMI value meanwhile the academic achievement was based on school reports. Samples were 114 students. Data were analyzed by using univariate and bivariate analyses as well as ANOVA F test. The results showed that there was no significant relationship between nutritional status and academic achievement with a p value = 0.792. Conclusion: There was no significant relationship between nutritional status and academic achievement among the elementary students in Modoinding.Keywords: nutritional status, achievementAbstrak: Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk pertumbuhan dan perkembangan, energi, berpikir, serta daya tahan tubuh. Gizi yang berkualitas akan mengoptimalisasikan pertumbuhan dan perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Kecamatan Modoinding. Penelitian ini bersifat dekriptif analitik dengan desain potong litang. Status gizi dan prestasi dilihat berdasarkan nilai IMT dan hasil rapor. Jumlah sampel sebanyak 114 siswa. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji anova F. Hasil analisis data memperlihatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan prestasi belajar siswa dengan nilai p = 0,792. Simpulan: Pada siswa Sekolah Dasar Kecamatan Modoinding tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan prestasi belajar.Kata kunci: status gizi, prestasi

Page 5 of 107 | Total Record : 1061