cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 266 Documents
STUDI AL-QUR’AN: TEORI AL MAKKIYAH DAN AL MADANIYAH Muhammad Husni
AL - IBRAH Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan malaikat Jibril, Al-Qur’an berisi petunjuk bagi umat manusia agar memperoleh kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Isi kandungan Al-Qur’an meliputi tauhid, ibadah, janji dan ancaman, jalan menuju kebahagian, sejarah orang-orang masa lalu. Al-Qur’an, secara geografis di turunkan di dua tempat yaitu Mekkah atau sekitarnya dan Madinah atau sekitarnya. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya dinamakan dengan ayat-ayat Makkiyah. Sedangkan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya dinamakan dengan ayat-ayat Madaniyah. Pengklasfikasian ayat-ayat Al-Qur’an ini tidak dilakukan oleh Rasulullah saw, akan tetapi pengklasfikasian ini merupakan hasil ijtihad para ulama. Ayat-ayat Makkiyah merupakan ayat-ayat yang turun kepada Rasulullah saw sebelum beliah hijrah ke Madinah. Sedangkan ayat-ayat Madaniyah turun setelah Beliau hijrah ke Madinah. Pengklasifikasian ini penting sekali untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih mendalam dalam kontek apa dan dalam situasi bagaimana ayat tersebut diturunkan. Disamping itu pengklasifikasian ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan geografis ini berkaitan dengan obyek Al-Qur’an diturunkan, di mana ayat-ayat Makkiyah ditujukan kepada orang-orang kafir Mekkah dan isi kandungannya berupa ketauhidan, janji dan ancaman dan akhlak. Sedangkan ayat-ayat Madaniyah ditujukan kepada orang-orang Madinah baik golongan Anshor maupun Muhajirin yang sudah beriman dan isinya lebih banyak bersifat sosial
ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM Muksin Muksin
AL - IBRAH Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamisasi Ilmu Pengetahuan merupakan pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam) dan dari belenggu paham sekuler terhadap pemikiran dan bahasa, juga pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau jiwanya, sebab manusia dalam wujud fisiknya cenderung lupa terhadap hakikat dirinya yang sebenarnya, dan berbuat tidak adil terhadapnya. Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya yang tidak sekuat proses evolusi dan devolusi. Artinya, dengan Islamisasi ilmu, umat Islam akanterbebaskan dari belenggu hal-hal yang bertentangan dengan Islam, sehingga timbul keharmonian dan kedamaian dalam dirinya, sesuai dengan fitrahnya. Islamisasi ilmu pengetahuan diharapkan bisa membebaskan kaum muslimyang bertentangan dengan Islam bahkan menjadikannya sekuler. Ketika dikumandangkan era pencerahan di Eropa, perkembangan ilmu-ilmu rasional dalam semua bidang kajian sangat pesat dan hampir keseluruhannya dipelopori oleh ahli sains dan cendikiawan Barat.Akibatnya, ilmu yang berkembang dibentuk dari acuan pemikiran falsafah Barat yang dipengaruhi oleh sekularisme, utilitarianisme, dan materialisme.Sehingga konsep, penafsiran, dan makna ilmu itu sendiri tidak bisa terhindar dari pengaruh pemikirannya.Konsep pemikiran demikian dikonsumsi oleh umat Islam sebagai umat yang kalah yang mulai tergantung kepada Barat.Mereka mempelajari sains Barat tanpa menyadari kaitan tali-temali historis Barat dan ilmu-ilmu Barat, sehingga umat Islam pun terjatuh dalam hegemoni Barat. Proses ini mengakibatkan esensi peradaban Islam semakin tidak berdaya ditengah kemajuan peradaban Barat yang sekuler. Hilangnya aspek kesakralan dari konsep ilmu Barat serta sikap keilmuan muslimyang menyebabkan terjadinya stagnasi setelah memisahkan wahyu dari akal, dan memisahkan pemikiran dari aksi dan kultur dipandang sama berbahayanya bagi perkembangan keilmuan Islam. Karena itu, muncullah sebuah gagasan untuk mempertemukan kelebihan- kelebihan diantara keduanya, sehingga lahir keilmuan baru yang modern tetapi tetap bersifat religius dan bernafaskan tauhid.Gagasan ini kemudian dikenal dengan istilah Islamisasi ilmu pengetahuan.
AKSIOLOGI ILMU PENGETAHUAN DAN KEISLAMAN Hamdani
AL - IBRAH Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkaji filsafat tidak lepas dari ruang lingkup manusia. Karena pada dasarnya manusialah yang menentukan apakah sesuatu itu baik atau tidak baik, benar atau salah, netral atau tidak netral. Karena pada hakekatnya ilmu itu netral dan bebas nilai. Menurut Einstin, bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Oleh karena itu, aksiologi dalam ilmu pengetahuan adalah produk dari ilmu yakni etika, nilai, estitika dan moral. Aksiologi lebih menghasilkan produk yaitu untuk apa ilmu pengetahuan dipergunakan? Bagaimana kaitannya ilmu pengetahuan dipergunakan dengan aspek moral. Bagaimana procedural penggunaan ilmu pengetahuan berkaitan dengan moral. Bagaimana penentuan obyek pengetahuan dikaitkan dengan moral atau etika dalam kehidupan. Sementara Aksiolgi dalam pandangan islam berbeda dengan ilmuwan barat. Islam menyatakan bahwa Agama yang melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmua bagian dari agama itu sendiri, karena itu Rasulullah Saw mewajibkan manusia untuk mencari Ilmu. Sementara tujuan dari agama adalah mencari ridha Allah dan datangnya kebenaran itu dari Allah SWT. Ilmu adalah bagian dari islam karena fungsi ilmu adalah memberikan petunjuk, solusi, pikiran ilmiah dan pembebas dari kebodohan. Ilmu pengetahuan adalah melahirkan nilai, etika dan estetika, sementara agama islam sebagai payung untuk kelahiran ontologi, epistimologi dan aksiologi ilmu. Ibu Arabi mengatakan, ilmu itu berguna untuk mendekatkan diri manusia kepada Allah Swt. Dengan dekat kepada Allah Sw, maka manusia akan mendapatkan anugerah ilmu. Al-ilmu nurun, (ilmu itu cahaya).
STRATEGI PENANGANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI KELEYAN SOCAH BANGKALAN Abdullah Abdullah
AL - IBRAH Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang strategi guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian ini penulis mengunakan. jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini strategi penanganan guru terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar luar biasa Negeri Keleyan Socah Bangkalan ada lima macam ABK yaitu Tunanetra, Tunagrahita, Tunarungu, Tunadaksa dan Autism. Masing-masing dari anak penyandang disabilitas tersebut mendapatkan penanganan oleh guru yang benar-benar memiliki latar belakang pendidikan luar biasa, dedikasi yang tinggi, kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa. Hal ini terbukti dengan ABK penyandang tunagrahita yang bisa menulis, membaca, berhitung, dan keterampilan lainnya seperti menggambar, berenang, menyanyi dan lain-lain. Selain itu, ada sebagian dari mereka yang mengikuti beberapa lomba tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Semua itu membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi jika mendapatkan kesempatan dan penanganan yang tepat oleh guru.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN ALAT PERAGA KABARU PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS Yuliana Alfiyatin
AL - IBRAH Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini cenderung berpusat pada guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri, serta jarangnya penggunaan alat peraga sehingga siswa merasa kesulitan untuk memahami suatu konsep atau materi, akibatnya siswa menjadi pasif dan pembelajaran menjadi membosankan. Salah satu altertatif model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengaktifkan siswa sehingga siswa bereksperimen secara langsung menggunakan alat peraga dalam mencari dan menemukan konsep/prinsip matematika adalah penemuan terbimbing dengan alat peraga KaBaRu pada materi luas permukaan prisma dan limas. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan tujuan: mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran penemuan penemuan terbimbing dengan alat peraga KaBaRu pada materi luas permukaan prisma dan limas. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII-A dari dua kelas yang diambil secara acak di MTs Al-Falah Dakiring-Socah Bangkalan untuk kelas ujicoba. Pengembangan perangkat dilakukan menggunakan model 4-D Thiagarajan yang telah dimodifikasi. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Hasil analisis data menunjukkan perangkat pembelajaran penemuan terbimbing dengan alat peraga KaBaRu pada materi luas permukaan prisma dan limas yang dihasilkan baik, ini terlihat dari kemampuan guru mengelola pembelajaran baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, respon siswa positif, tes hasil belajar memenuhi kriteria valid, reliabel, dan sensitif, serta ketuntasan hasil belajar secara klasikal terpenuhi.
MANAJEMEN MARKETING PENDIDIKAN ISLAM Abdul Halim
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan ketat di era global mengharuskan sebuah lembaga pendidikan harus seaktif mungkin dalam memasarkan lembaganya untuk menarik minat peserta didik dan memperoleh kepercayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model manajemen marketing pendidikan Islam dalam upaya meningkatkan bargaining power MTs Nurul Islam Kapasbaru Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan metode penelitian terlibat (participant observation), interview, dokumentasi. Dan analisis datanya dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berbagai upaya yang dilakukan MTs Nurul Islam dalam meningkatkan bargaining power di tengah masyarakat. Dengan mengoptimalkan manajemen marketing pendidikan Islam, jumlah masukan siswa baru semakin bertambah. Penulis berargumen bahwa manajemen marketing pendidikan Islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaran dan mempertahankan eksistensi lembaga pendidikan. Untuk lebih meningkatkan bargaining power, maka MTs Nurul Islam, harus mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan visi dan misi lembaga. Selanjutnya, dalam marketing pendidikan Islam, lembaga tersebut harus melakukan inovasi-inovasi baru dalam memasarkan jasa pendidikan menghadapi persaingan era globalisasi. Selanjutnya, MTS Nurul Islam perlu meningkatkan citra yang positif lembaga sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Dengan kata lain citra mempunyai dampak internal bagi lembaga.
PERGESERAN UNIT DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN DALAM BUKU HADITH AND HADITH SCIENCES Nurul Makrifah Faqih; Muhammad Fauzi
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The book Hadith and Hadith Scienses contains many unit-shifts and has relation with the context of the utterance in the hadith itself. This case encourages the writer to describe the unit-shifts used in the translation of Hadith and Hadith Sciences, and to describe the procedures occurred in the translation which contains the unit- shift in the book of Hadith and Hadith Sciences.The theories are unit-shifts proposed by Catford, and translation procedures introduced by Newmark. Besides, the writer uses supporting theory. That is syntax analysis based on the traditional grammar of English and Arabic. The research methodology in this paper is descriptive-qualitative that is done by doing library research.The writer finds 9 cases of unit-shifts. They are 24 changes of morpheme into word; 4 changes of morpheme into phrase; 1 change of morpheme into clause; 22 changes of word into phrase; 1 change of word into clause; 2 changes of phrase into clause; 1 change of clause into sentence; 4 changes of phrase into word, and 1 change clause into word. In short, the total number of all the unit-shifts is 59. There are 14 procedures found in the analysis. They are 1 synonym, 1 literal translation, 7 compensations, 21 descriptive equivalents, 1 paraphrase, 1 expansion, 8 Additions, 2 class-shifts, 2 modulations, 1 transposition, 1 omission, 1 reduction, 1 triplet (paraphrase + compensation + intra system shift), and 11 couplets.
PERSPEKTIF KH HASYIM ASY’ARI TENTANGETIKA MURID TERHADAP GURU DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Nurul Hidayah
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi degradasi moral yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia sekarang ini memprihatinkan. Banyak ditemukan kasus-kasus tindakan amoral yang terjadi antara murid dan guru. Guru sebagai sosok yang digugu dan dituru sudah tidak berlaku lagi. Minimmnya pengetahuan tentang etika murid terhadap guru.Oleh karena itu murid hendaknya mendapatkan pengetahuan tentang etika itu dari guru itu sendiri, mengkaji buku-buku tentang etika murid, atau mengikuti kegiatan kajian-kajian yang membahas tentang etika murid.Penulisan ini fokus untuk mengetahui etika murid terhadap guru menurut K.H.Hasyim Asy’ari dan relevansinya dalam pendidikan karakter.KH. Hasyim Asy’aridalam kitab Adabul Al A’limWa al Muta’allimdalam materi etika murid terhadap guru ada 12 nilai. memiliki relevansi dengan pendidikan karakter yang dibutuhkan oleh generasi bangsa saat ini. Diantara keduabelas nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam etika murid terhadap guru yaitu, religius,toleransi, kerja keras, tanggungjawab, sabar, patuh, dan sopan santun. Dari pemaparan diatas, bahwa pendidikan etika dari K.H .Hasyim Asy’ari melalui kitab Adabul Al A’limWa al Muta’allim masih relevan dengan kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.
ANALISIS DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP GURU DAN PESERTA DIDIK PERSPEKTIF TEORI ETIKA Imam
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak ditetapkannya Covid 19 menjadi pandemi dan isu global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh dunia, sejak itu pula Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan melaksanakan pembelajaran secara online, setelah surat edaran dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan.Keputusan ini mengejutkan seluruh civitas akademika MAN Bangkalan, terutama guru dan siswa. Kegiatan belajar yang harus dilakukan secara tiba-tiba dan pertama tentu saja mengalami banyak kendala. Di antaranya adalah lemahnya pemahaman guru dan siswa terhadap pembelajaran online, minimnya akses dan persiapan. Secara etis, pembelajaran ini membutuhkan kajian secara khusus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak-dampakpembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online terhadap guru dan siswa dan analisisnya berdasarkan teori etika Teleologi; Egosime dan utilitarianisme. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi serta dilengkapi dengan survei (wawancara online).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan proses belajar mengajar di MAN Bangkalan. Di antara dampaknya adalah materi yang disampaikan tidak maksimal dan sulit diakses oleh siswa secara optimal, menguras banyak energi dan pikiran, membuat guru dan siswa merasa bosan dan malas karena harus berada di rumah dan minimnya monitoring. Tinjauan analisis dampak pembelajaran online ini berdasarkan teori etika egoisme menyebutkan, pembelajaran online bertujuan kamaslahatan bersama bukan karena ego pribadi, sehingga dinilai kurang baik. Sedangkan menurut etika utilitarianisme dapat dilihat dari dua sisi. Secara umum, pembelajaran online di MAN Bangkalan tidak memberikan banyak manfaat bagi guru dan siswa, sehigga dinilai kurang baik, tetapi jika pembelajaran online dikaitkan dengan situasi tertentu, seperti adanya pandemic Covid 19, maka dapat memberikan banyak manfaat, karena cara ini adalah satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk kelangsungan pembelajaran.
RELEVANSI EPISTEMOLOGI, JIWA DAN AKAL DALAM PERSPEKTIF IBNU THUFAIL Nisa Shofiyatul
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran para filsuf yang membahas tentang kemanusiaan, ketuhanan, kenabian, dan alam yang dilandasi oleh Al-Quran dan hadis sebagai suatu aturan yang logis dan sistematis. Dalam pemikiran filsafat Islam tersebut memadukan antara wahyu dengan akal, akidah dengan hikmah, agama dengan filsafat. Dalam filsafat Islam banyak terdapat tokoh-tokoh, salah satu diantaranya yaitu Ibnu Thufail. Beliau memiliki disiplin ilmu yang sangat tinggi dalam berbagai bidang. Selain beliau ahli dalam berfilsafat, Ibnu Thufail juga ahli dibidang yang lainnya, seperti ilmu kedokteran, matematika, astronomi, dan sebagai seorang penyair yang handal. Dalam penyampaian ilmu mengenai filsafat, Ibnu Thufail menggunakan metode berkomunikasi lewat kisah yang sangat menarik, agar orang-orang awam lebih mudah memahami apa yang telah disampaikan Ibnu Thufail tersebut. Tokoh Ibnu Thufail memiliki beberapa pemikiran, seperti metafisika, jiwa, fisika, epistimologi, dam rekonsiliasi. Dalam pemikiran epistimologi Ibnu Thufail menjelaskan bahwa pengalaman dapat dilihat dari pengetahuan indrawi. Kemudian pemikiran mengenai jiwa merupakan seorang makhluk yang tinggi martabatnya.

Page 6 of 27 | Total Record : 266