cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 133 Documents
MEMBEDAH PEMIKIRAN IKHWAN AL-SAFA TENTANG SINERGI SAINS DAN AGAMA Muhammad Ivani; Alaika M. Bagus Kurnia PS
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pandangan dunia modern, sains selalu terpisah dengan agama. Sains merupakan ilmu yang bersifat ilmiah, sementara agama bersifat non-ilmiah berasal dariTuhan. Sains dapat di cari keberadaan nya dengan cara sebuah penelitian terhadap sesuatu. Sementara agama sudah tercantum dalam suatu rangkaian tulisan yaitu kitab suci yang memuat firman-firman Tuhan. Dari sini terjadilah pengecualian dengan pemisahan antara sains dengan agama. Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan antara ilmu pengetahuan atau sains dengan agama menurut sebuah kelompok filosof di daerah Timur yakni Ikhwan al-Safa. Dalam pemikiran Ikhwan al-SafaSains dan agama adalahdua aspek Ketuhanan yang memiliki kesamaan dalam tujuan tertinggi yaitu Tuhan yang Maha Esa.
KOLABORASI HIDDEN CURRICULUM DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER LINGKUNGAN SEKOLAH Muhammad Fauzi
AL - IBRAH Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The education curriculum consists of formal, informal and non-formal curriculum. Formal curriculum includes activities in the classroom and is planned, non-formal curriculum consists of activities that are also planned but not directly related to academic learning in class, and the existence of this curriculum is seen as a supplement (supplement) formal curriculum. Besides these curricula, there is also a hidden curriculum. Hidden curriculum is a curriculum that is not studied, curriculum that is not planned programmatically but whose presence has a major influence on changes in student behavior in the learning process. Character education is part of the hidden curriculum in the learning process in the school environment that is not written directly in the official school curriculum. The strengthening of character education summarized in the hidden curriculum of the school has several main character values, as mentioned by the Ministry of Education and Culture there are 18 namely religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, national spirit, love of the motherland , appreciate achievement, be friendly / communicative, love peace, love to read, care about the environment, care about social, and responsibility
GENEALOGI CAROK DI MADURA; PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL Abd Azis; Zaini Tamin AR; Muksin
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kaca mata hukum, carok adalah kriminalitas yang harus didera pidana. Dalam perspektif nilai-nilai etika, “tradisi” ini jelas adalah sesuatu yang tercela. Namun, bagi sebagian orang Madura, carok adalah penegakan harga diri dan penyelamatan kehormatan. Penelitian ini berupaya menganalisis genealogi carok pada masyarakat Madura. Dengan metode kualitatif dan kerangka baca fenomenologis dan psikologi sosial, penelitian ini mengungkapkan temuan bahwa: Pertama, bagi masyarakat Madura, carok adalah wujud tanggung jawab individu dan keluarga Madura dalam mengembalikan pranata sosial ke keadaaan semula, setelah dirusak oleh orang lain lewat perbuatan melecehkan dan mempermalukan. Kedua, pelaku mengalami tekanan baik dari dalam diri, lingkungan keluarga maupun lingkungan sosialnya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dorongan id yang besar dan tuntutan super ego yang belum terselesaikan, menyebabkan pelaku berada dalam ketidakberdayaan, mengalami keletihan emosi dan kecenderungan pada pribadi yang depresif. Akhirnya, carok menjadi alternatif penyelesaian. Penulis memberikan rekomendasi, antara lain: 1) Perlu upaya revitalisasi untuk menegakkan kembali otoritas dan kewibawaan Negara, terutama dalam mengontrol sumber kekerasaan; 2) Perlu upaya penyadaran pada masyarakat Madura tentang pelaku carok, agar lebih mengedepankan pengekspresian hasrat lewat budi bahasa ketika sedang menghadapi setiap bentuk konflik, terutama yang berpangkal pada pelecehan harga diri.
MEMAHAMI PEMIKIRAN KARYA PAULO FREIRE “PENDIDIKAN KAUM TERTINDAS” Muhammad Husni
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengetahui pendidikan yang membebaskan menurut paulo freire yaitu lebih mengarah kehumanisasi sosial. Sedangkan dalam prinsip utama pendidikan islam tidak hanya menyangkut masalah humanisasi sosial belaka tetapi juga mengarah kepengembangan berfikir bebas dan mandiri secara demokratis dengan memeperhatikan kecenderungan peserta didik secara individual yang menyangkut aspek kecerdasan akal dan bakat yang dititik beratkan pada pengembangan akhlak. konsep pemikiran Paulo Freire tentang pendidikan lebih mengarah kepada konsep pendidikan pembebasan (humanisasi). Dan islam sendiri juga melarang semua bentuk penindasan, secara historis islam juga telah menerapkan pendidikan pembebasan sebagaimana yang telah diterapkan oleh nabi Muhammad saw, yaitu gerakan pembebasan dari eksploitasi, penindasan, dominasi dan ketidak adilan dalam segala aspeknya. Freire juga mengakui bahwa pendidikan juga merupakan momen kesadaran kritis manusia terhadap berbagai problem sosial yang ada dalam masyarakat. Pendidikan islam dan paulo freire sama-sama memiliki pandangan bahwa manusia terlahir dengan fitrah-fitrah tertentu yang dapat dikembangkan melalui pendidikan yang humanis.
STRATEGI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI COVID-19 STIT AL-IBROHIMY BANGKALAN Muhammad Fauzi
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Covid-19 virus outbreak has a very broad impact in the joints of life, including the education sector. So that the government implements an Education policy in an Emergency Period for the Spread of the Corona Virus. This is in anticipation of the spread of the corona virus in schools and colleges. One of the points emphasized by the government is that learning carried out in schools and colleges is transferred to online learning at home. Learning is carried out from home using a laptop, computer, or smartphone accompanied by various applications that support the learning process. However, online learning that has been implemented since the Covid-19 pandemic, has had several problems faced by students and educators. We do not realize that the theory of learning strategies so far is mostly only concerned with the conventional (face-to-face) learning process. So that when there is an emergency phenomenon, the learning strategy will not run effectively and efficiently. Here, distance learning using online media is felt by the community to be burdensome for students by allocating special funds for purchasing expensive packages. Responding to such problems, the STIT al-Ibrohimy campus implemented government recommendations and also considered the condition of the Galis community with community-based online and offline learning process methods. The community-based learning process here is to provide MiFi assistance to students to be used to study in groups in a predetermined place while still paying attention to health protocols.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DALAM PANDANGAN SISWA MI AL-FALAH DAKIRING-BANGKALAN Yuliana Alfiyatin
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia pendidikan banyak sekali tantangan yang dihadapi seorang guru, seperti pengelolaan kelas, pemilihan media pembelajaran ataupun tentang pemilihan strategi,model ataupun metode pembelajaran yang semuanya untukmenciptakan kondisi yang efektif dengan tujuan menggiring siswa mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Yamin dan maisah berpendapat bahwa usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila: pertama, diketahui secara cepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses pembelajaran, kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim pembelajaran, ketiga, dikuasainya berbaga pendekatan dan pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana pendekatan digunakan. Permasalahan-permasalahan di atas lebih cenderung permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar dikelas. Namun kini dunia sedang dilanda wabah secara global, pun juga Indonesia. Wabah ini dikenal dengan sebutan covid-19 atau coronavirus disease 19 yang menyerang manusia serta penularan manusia terhadap manusia. Dunia Pendidikan di Indonesia saat ini khususnya Lembaga Pendidikan formal baik tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi menerapkan pembelajaran daring/jarak jauh melalui aplikasi online pendukung seperti telepon, whatsapp,classroom, dan sebagainya. Begitu pula pembelajaran ini juga diterapkan di MI Al-Falah Dakiring-Bangkalan. Melalui wawancara dengan kepala madrasah, wali kelas 1 sampai kelas 6 mendapatkan hasil bahwa pembelajaran daring diterapkan sejak akhir maret hingga sekarang, dan dalam proses penerapannya terdapat banyak kendala antara lain tidak semua siswa dan wali siswa mempunya HP android, sehingga usaha yang dilakukan adalah meminjam atau menumpang pada teman lain yang mempunyai HP android, selain itu terdapat kendala sinyal baik dari pihak ssiswa maupun guru dalam proses belajar mengajar, serta hasil rekapitulasi angket yang dilakukan terhadap seluruh siswa sejumlah 78 siswa MI Al-Falah Dakiring Bangkalan terkait efektivitas penerapan pembelajaran daring yang disesuaikan dengan kriteria efektif dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa : (1)Berdasarkan hasil angket diperoleh, data yang didapat kurang dari 18% responden secara keseluruhan yang menjawab iya atau setuju. Artinya hal tersebut tidak memenuhi kriteria efektif dalam penerapan pembelajaran daring. Selain itu didukung dari hasil wawancara kepala madrasah dan para guru wali kelas yang menyatakan bahwa pembelajaran daring kurang efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar di MI Al-Falah Dakiring socah.(2) terdapat kurang dari 54% nilai ulangan harian siswa secara keseluruhan yang mendapat nilai diatas KKM pada mata pelajaran matematika pada saat penerapan pembelajaran daring yang berarti bahwa hal tersebut tidak memenuhi kriteria efektif dalam penerapan pembelajaran. Artinya pembelajaran daring kurang efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar di MI Al-Falah Dakiring socah.
PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH: KONSEP, MODEL DAN IMPLEMENTASI Muhammad Rouf; Akhmad Said; Dedi Eko Riyadi HS
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, sistem nilai yaitu moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial, proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional. Model-model pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut: Model Administratif, Model Pendekatan Grass Roots, Model Demonstrasi, Model Beauchamp, Model Roger’s, Model Pemecahan Masalah dan Taba’s Inverted Model. Adapun prosedur dalam pengembangan kurikulum meliputi perencanaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum, penyusunan staf dan kontrol kurikulum. Implementasi kurikulum yang sukses, dihasilkan dari perencanaan hati-hati dan memperharikan dua hal penting yaitu mengkomunikasikan rencana implementasi dan adanya dukungan semua sumber daya dalam implementasi tersebut.
PERAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT BACA-TULIS SISWA Mujiburrohman
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dengan adanya perpustakaan bisa meningkatkan pemahaman dengan banyak membaca, baik yang berkaitan langsung dengan pelajaran di kelas, maupun yang berkaitan dengan masalah-masalah kehidupan secara luas. Adapun rumusan masalahnya adalah: bagaimanakah pengelolaan perpustakaan di SMP Negeri 2 Bangkalan, dan bagaimanakah peran Perpustakaan SMP Negeri 2 Bangkalan terhadap tingkat baca-tulis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan SMP Negeri 2 Bangkalan yang berlokasi di Jl. KH. Hasyim Asary no. 20 Bangkalan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Sedangkan penelitiannya merupakan penelitian evaluatif, karena meneliti tentang pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengelolaan perpustakaan di UPTD SMP Negeri 2 Bangkalan sudah sesuai SNP, dan beberapa yang lain belum sesuai SNP. Sedangkan dari sisi literasi, penelitian menyimpulkan bahwa siswa-siswa SMP Negeri 2 Bangkalan cukup antusias mengunjungi dan meminjam koleksi perpustakaan. Terbukti dalam kurun waktu 8 bulan tercatat 4582 kali siswa berkunjung ke perpustakaan atau sekitar 25 siswa per hari. Dan terjadi peminjaman koleksi oleh siswa sebanyak 3869 judul koleksi atau sekitar 19 judul koleksi perhari dipinjam siswa.
IMPLEMENTASI MODEL KOLABORATIF LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Siri, Abu
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut UUD No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalaian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam konteks islam pendidikan secara bahasa ada tiga kata yang digunakan yang pertama tarbiyah, atta’lim, dan tiga atta’dib,ketiga kata ini mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu samalain.Pada hakekatnya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain itu pendidikan berperan penting dalam pembangunaan untuk kemajuan suatu bangsa, sehingga tidak salah jika pemerintah senantiasa menigkatkan mutu pendidikan. Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, salah satu lembaga yang memberikan pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar secara formal, yang bertujuan utuk meningkat mutu pendidikan. Dalam proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa mampu memahami dan menguasai mata pelajaran yang diajarkan. Proses pendidikan, baik dalam pembelajaran diperlukan perangkat-perangkat untuk menunjang dan memperlancar proses belajar mengajar. Dalam menerapkan pembelajaran diperlukan suatu model pembelajaran agar siswa dapat memahami materi dengan mudah serta proses belajar mengajarpun dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tercapainya sebuah tujuan.
PENDIDIKAN PESANTREN DAN PEMBANGUNAN BANGSA DALAM PANDANGAN K.H. HASYIM ASY’ARI Mo'tasim
AL - IBRAH Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Paper ini akan mendiskusikan bagaimana pesantren memberikan warna pokok dalam berbangsa, K.H. Hasyim Asy’ari menyebutkan ada lima ajaran pokok Pesantren dalam membangun nilai Nusantara melalui pendiidan Pesantren. Pertama, Pesantren dengan system pendidikannya telah mengajak bangsa ini untuk mandiri secara ekonomi, politik dan budaya dan dalam kerja pengetahuan. Kedua, Pendidikan Pesantren telah mengajak dan memberikan pesan persatuan bangsa se-Nusantara, bhineka tunggal ika. Ketiga, Pengetahuan diabdikan untuk kepentingan nusa dan bangsa, itu sebabnya pesantren mengajarkan berbagai jenis kebudayaan Nusantara. Keempat, Karena dalam sejarah pergaulan muslim sangat rapat dengan bangsa lain, maka pesantren mengajarkan cara bersiasah dan bergaul dengan bangsa lain, Kelima, Pesantren mengajarkan kepada semua bangsa untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan sumber daya negri ini, itu sebabnya pesantren hadir di tempat-tempat mata air dan suber kekayaan alam. Pendidikan Kemaslahatan yang diajarkan di Pesantren akan berpengaruh kepada sikap inklusifitas dan keterbukaan bangsa dalam menyikapi keberagaman nusantara. Abstract This paper will discuss how Pesantren gives the main color of Nusantara, K.H. Hasyim Ash'ari mentioned there are five basic teachings of Pesantren in building the value of Islam Nusantara through the Islamic boarding school. First, Pesantren with its education system has invited this nation to be independent economically, politically and culturally and in working knowledge. Secondly, Pesantren’s Education has invited and gave the message of unity of the nation, “bhineka tunggal ika”. Third, Knowledge is devoted to the interests of the nation and the nation, that's why Pesantren teaches various types of Nusantara culture. Fourth, because in the history of the Muslim community is very close to other nations, the Pesantren teaches how to deal with and associate with other nations, Fifth, Pesantren teaches all nations to maximize the economic potential and resources of this country, that is why pesantren present in the places of the eye water and natural resources.

Page 7 of 14 | Total Record : 133