cover
Contact Name
Christy Vidiyanti
Contact Email
christy.vidiyanti@mercubuana.ac.id
Phone
+628567535557
Journal Mail Official
arsitektur@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
ISSN : 20888201     EISSN : 25982982     DOI : https://dx.doi.org/10.22441/vitruvian
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang berkaitan erat dengan bidang arsitektur, bangunan, dan lingkungan.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 3 (2024)" : 13 Documents clear
MEMPERKUAT IDENTITAS KOTA KABUPATEN JEMBER DENGAN PERSEPSI STAKEHOLDER Simatupang, Helen Patrycia; Revana, Dano Quinta; Koesoemawati, RR Dewi Junita
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.008

Abstract

Kabupaten Jember memiliki beragam potensi dan julukan yang dapat membangun citra kota. Namun, belum ada city branding yang representatif dan efektif untuk memperkuat identitas kota. Persepsi stakeholder menjadi penting dalam menentukan elemen city branding yang dapat mencerminkan karakter unik Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi stakeholder mengenai city branding Jember serta mengaplikasikannya dalam perancangan elemen fisik kota yang sesuai dengan teori Kevin Lynch. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari 10 stakeholder dan dianalisis menggunakan metode Delphi. Penelitian ini mengidentifikasi potensi penunjang city branding Jember, kemudian dikemas melalui rancangan desain elemen fisik kota berdasarkan lima unsur pembentuk citra kota menurut teori Kevin Lynch. Metode penelitian meliputi analisis deskriptif untuk mengidentifikasi potensi penunjang, analisis Delphi untuk menentukan identitas kota, analisis triangulasi untuk menyusun strategi penguatan identitas kota, serta perancangan arsitektur analogi untuk desain elemen fisik kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas Kabupaten Jember dapat diperkuat sebagai "Kota Tembakau" dan "Kota Karnaval" dengan implementasi strategi yang mendukung penguatan identitas tersebut. Rekomendasi konsep rancangan meliputi penggunaan elemen visual seperti daun tembakau, sayap, dan topeng untuk mencerminkan karakteristik unik kota.  
Halaman Depan Vol 14 No 3 November 2024 Wicaksono, Agus Arif
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS KENYAMANAN TERMAL BANGUNAN TRADISIONAL BALE TANI DI DESA SADE LOMBOK Karima, Baiq Wihda; Astidani, Ni Putu Winda; Paramitha, Ni Ketut Rizka Widya; Afifurohman, Zayyan; Budiawan, Erix Kurniasandi; Bachtiar, Jasmine C U; Kamase, Giska Ayu Pradana Putri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.004

Abstract

Pulau Lombok memiliki keberagaman arsitektur, salah satunya terdapat di Desa Sade, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Desa adat ini telah dihuni selama 600 tahun atau 15 generasi dan masih mempertahankan arsitektur tradisionalnya yaitu Bale Tani. Relevansi Bale Tani yang masih ada hingga 600 tahun membuktikan kenyamanan bagi penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan termal Bale Tani berdasarkan tiga parameter yaitu temperatur suhu, kelembaban udara, dan arus angin. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan melalui pengukuran parameter pada objek penelitian menggunakan alat bantu berupa GPS Temperature & Humidity dan Anemometer. Pengukuran parameter ini dilakukan pada dua Bale Tani dengan kondisi dan posisi yang berbeda sebagai objek penelitian. Bale Tani 1 berada di area yang tidak terkena paparan sinar matahari, dan Bale Tani 2 berada di area yang terkena paparan sinar matahari. Selanjutnya data sekunder didapatkan melalui wawancara bersama pemangku adat Desa Sade sekaligus pemilik Bale Tani. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan posisi Bale Tani 1 dan Bale Tani 2 tidak memberikan dampak yang signifikan pada perbedaan suhu, kelembaban, dan arus angin pada kedua bangunan. Hasil akhir dari penelitian ini membuktikan bahwa kenyamanan termal pada Bale Tani belum memenuhi standar SNI 03-6572-2001 yang sebagaimana hal ini disebabkan oleh faktor perubahan iklim dan cuaca, serta minimnya bukaan pada Bale Tani yang menyebabkan pergerakan angin di dalam ruangan tidak tersebar secara optimal. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pemahaman respon rumah adat terhadap iklim yang terus berubah dan pentingnya adaptasi arsitektur pada perubahan bangunan.
EVALUASI PURNA HUNI PASAR TRADISIONIL STUDI KASUS: PASAR ANYAR KOTA TANGERANG Widajanti, Andjar; Putra, Vincen Sari; Setiawan, Setiawan
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.009

Abstract

Pasar Anyar merupakan pasar tradisional terbesar yang terletak di pusat kota Tangerang, memiliki luas lahan 24.680 m² dan berlantai tiga bangunan. Di lantai satu dan dua digunakan sebagai aktivitas jual beli berupa toko, kios, dan los. Sementara di lantai tiga digunakan untuk area olahraga indoor, masjid, dan ruang pengelola. Dari beberapa sumber termasuk dari PD Pasar Kota Tangerang, aktivitas jual beli di Pasar Anyar mengalami penyusutan tajam, banyak pedagang yang menutup kiosnya karena mengalami kebangkrutan, terjadinya kesemrawutan, tidak layak digunakan karena terjadi kebocoran kalau hujan dan becek di dalam bangunan pasar, sehingga dalam waktu dekat akan dilakukan revitalisasi. Dari latar belakang tersebut, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi kondisi bangunan yang semakin memprihatinkan sehingga Pasar Anyar yang menjadi legenda ini banyak mengalami kemunduran. Standarisasi pasar rakyat yaitu SNI Pasar Rakyat 8152:2015, menjadi rujukan dalam melakukan Evaluasi Purna Huni Pasar Anyar. Metode yang digunakan adalah dengan Evaluasi Teknikal, yaitu Observasi dengan membandingkan kondisi Purna Huni Pasar Anyar dengan Standar Nasional Indonesia Pasar Rakyat (SNI 8152:2015). Hasil Evaluasi Purna Huni Pasar Anyar Kota Tangerang adalah sebagai berikut: meskipun Kondisi Lokasi Pasar 100% sesuai dengan Standar Nasional Indonesia, namun terjadi ketidaksesuaian yang sangat besar menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015 tentang Kriteria Pasar Rakyat, yaitu: Tata Ruang Luar Pasar (100% tidak sesuai), Tata Ruang Dalam Pasar (66% tidak sesuai), Fasilitas Kelengkapan Pasar (76% tidak sesuai) serta Fasilitas Utilitas (85% tidak sesuai). Hal inilah yang menyebabkan Pasar Anyar dengan kondisi lokasi yang sangat baik ini banyak mengalami kemunduran.
KAJIAN TERITORIALITAS PADA RUANG TERBUKA PUBLIK (STUDI KASUS: TAMAN SANGKAREANG KOTA MATARAM) Indriani, N.K.A. Intan Putri Mentari; Bachtiar, Jasmine Chanifah Uzdah; Kamase, Giska Ayu Pradana Putri; Anantama, Aldhi Nugraha; Gazalba, Zaedar
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.005

Abstract

Ruang-ruang publik kerap mengalami pergeseran fungsi karena banyak aktivitas yang bersifat pribadi membentuk zona-zona privat pada ruang yang seharusnya digunakan bersama. Hal ini merupakan salah satu bagian dari perilaku spasial individu dalam merespons lingkungannya. Salah satu bentuk dari perilaku spasial yang dilakukan seseorang dengan melakukan klaim terhadap ruang yang dianggap sebagai bagian dari kepemilikannya disebut sebagai teritorialitas. Hubungan timbal balik antara lingkungan dan perilaku yang terbentuk pada Taman Sangkareang ini tidak dapat dihindari karena keberadaan setting ruang publik yang mengundang kedatangan orang untuk beraktivitas. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi pola teritorialitas yang terbentuk pada Taman Sangkareang guna mengetahui kesesuaian antara penataan setting fisik ruang publik dengan pemanfaatan ruang yang dilakukan pengunjung atau pengguna taman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pemetaan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola teritorialitas yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh durasi dan waktu pemanfaatan ruang, jenis kegiatan, juga ketersediaan fasilitas atau setting fisik yang tersedia.
STUDI KENYAMANAN TERMAL DENGAN EKSPERIMEN LAPANGAN MELALUI PENGUKURAN VENTILASI UNTUK MENCAPAI KENYAMANAN DI MASJID AL MADINAH CBD CILEDUG TANGERANG Hidayatulloh, Falatehan; Hidayat, M. Syarif; Jamila, Rona Fika
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.010

Abstract

Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, dimana kegiatan utama yang dilakukan setiap hari adalah kegiatan shalat. Pada umumnya masjid menggunakan ventilasi alami sebagai penunjang kenyamanan termal dalam ruang. Namun demikian terdapat kecenderungan banyak masjid sekarang menggunakan penyaman udara (AC) walaupun sebelumnya menggunakan bukaan untuk ventilasi alami. Terdapat fenomena yang menarik pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug dimana masjid ini tidak memiliki lubang khusus untuk ventilasi, namun menggunakan jendela buka tutup serta pintu terbuka untuk ventilasi ruang masjid. Pertanyaannya adalah apakah ventilasi dengan jendela buka tutup dan pintu ini dapat memberikan kondisi termal ruangan yang baik untuk ruang masjid. Apakah ventilasi ini dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamaahnya? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja ventilasi alami pada Masjid Al-Madinah CBD Ciledug. dan apakah ventilasi tersebut dapat memberikan kenyamanan termal bagi para jamahnya. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan eksperiman lapangan melalui variasi bukaan pada masjid kemudian dilakukan pengukuran kondisi termalnya. Pengukuran kondisi termal dilakukan sebanyak lima kali waktu shalat selanjutnya data yang didapatkan disimulasikan dengan menggunakan aplikasi CBE Thermal Comfort untuk melihat prediksi kenyamanan termal dalam ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran udara dalam ruang utama shalat adalah 0.064 m/s dengan keadaan ventilasi tertutup, 0.38 m/s dengan keadaan ventilasi terbuka. adapun kondisi termal ruang shalat adalah keadaan ventilasi alami tertutup 24.34ºc-32.7 ºc, sedangkan pada ventilasi terbuka suhu udara tertinggi mencapai 23.95 ºc-31.99 ºc. Sedangkan hasil simulasi CBE Thermal comfort tool menunjukkan keadaan netral pada waktu subuh, sedikit hangat pada waktu subuh, panas pada waktu dzuhur dan hangat pada waktu ashar hingga isya. Sedangkan pada simulasi ventilasi terbuka bahwa ruang masjid mengalami keadaan netral pada waktu subuh dan hangat pada waktu dzuhur hingga isya.
IDENTIFIKASI POLA PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PENGELOMPOKAN USIA INDIVIDU (STUDI KASUS: TAMAN UDAYANA) Mardhotillah, Diaz Orchida; Perwira, Muhammad Afyadi; Maulana, Sutan Fajri; Mahdani, Alif Rizaldy; Bachtiar, Jasmine Chanifah Uzdah; Indriani, Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.001

Abstract

Separuh populasi dunia tinggal di lingkungan perkotaan, di mana interaksi manusia dengan alam terjadi hanya di taman, dan kualitas hidup sangat dipengaruhi oleh keberadaannya di sebuah kota. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah salah satu elemen penting di kawasan perkotaan yang menawarkan berbagai manfaat bagi masyarakat. Di Kota Mataram, salah satu RTH yang populer adalah Taman Udayana. Namun, RTH tersebut belum didesain berdasarkan demografis pengguna terutama pada kelompok usia. Penelitian ini mengeksplorasi pola penggunaan RTH berdasarkan usia pengguna, dengan tujuan memahami perilaku manusia di RTH dan pengaruh perbedaan usia terhadap penggunaan fasilitas. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini melibatkan wawancara mendalam dan observasi langsung di Taman Udayana, Mataram, yang melibatkan kelompok usia anak-anak, remaja, dewasa, lansia, dan manula. Hasil akhir merupakan output diagram zoning yang menunjukkan bahwa setiap kelompok usia mempunyai preferensi sendiri terhadap tempat yang dituju saat di RTH. Empat hal utama yang mempengaruhi preferensi tempat dan perbedaannya dari setiap kalangan usia adalah lokasi dari tempat, suasana di tempat dan sekelilingnya, fasilitas, dan motivasi untuk mengunjung tempat tersebut. Manfaat dari penelitian ini adalah menyediakan data yang mendukung pengembangan desain RTH berdasarkan demografi pengguna.
ANALISIS EFEKTIVITAS JALUR EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL DI SEKITAR TPA SUWUNG, DENPASAR SELATAN: PENDEKATAN EKSPLORATIF SPACE SYNTAX Nugraha, Putu Gede Wahyu Satya; Utari, Cokorda Istri Arina Cipta; Saputra, I Komang Agus Satriawan Tri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.006

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas jalur evakuasi dan titik kumpul pada permukiman di sekitar TPA Suwung, Denpasar Selatan, dengan menggunakan teknik space syntax. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jalur evakuasi yang paling efektif dan menentukan lokasi titik kumpul yang aman dan mudah diakses oleh masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan serta analisis menggunakan perangkat lunak DepthmapX, yang mengukur konektivitas, integrasi, inteligibilitas, dan visibilitas jalur evakuasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gang Mina Utara dan Gang Merpati memiliki potensi terbaik sebagai lokasi titik kumpul berdasarkan hasil analisis. Dengan tingkat konektivitas dan integrasi yang baik, kedua lokasi ini dianggap sangat ideal untuk memfasilitasi evakuasi dalam situasi darurat. Penelitian ini merekomendasikan implementasi jalur evakuasi yang efisien dan penempatan sistem penanda yang jelas untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Halaman Belakang Vol 14 No 3 November 2024 Wicaksono, Agus Arif
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MENGOPTIMALKAN RUANG PLAFON DALAM PENGGUNAAN TUBULAR DAYLIGHTING DEVICE UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PENCAHAYAAN DI KORIDOR Gumulia, Kresentia Vanessa; Pangestu, Mira Dewi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.002

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan bangunan. Tidak hanya pencahayaan pada ruang berkegiatan saja yang membutuhkan perhatian, namun juga pada ruang sirkulasi atau koridor. Konfigurasi double loaded dalam sebuah bangunan umumnya merupakan upaya desain untuk mencapai efisiensi. Salah satu teknologi yang berkembang adalah penggunaan tubular daylighting device untuk memasukkan cahaya alami ke bagian dalam bangunan. Namun, penggunaan tubular daylighting device tipe duct berpotensi menyita ruang plafon yang cukup signifikan. Penelitian ini dilakukan dengan mensimulasikan peletakan light duct di sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat untuk memasukkan cahaya ke dalam koridor. Model bangunan yang digunakan adalah bangunan dengan dimensi 33.6 x 16.8 m dengan ketinggian plafon 3 m dan ketinggian floor to floor 4 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan ruang plafon yang diperlukan oleh tubular daylighting device dalam memenuhi kebutuhan pencahayaan di koridor. Dilakukan simulasi dengan software Sketchup dan Velux Daylight Visualizer 3 dengan pendekatan kuantitatif dan pengaturan kondisi langit overcast. Terdapat tiga variabel bebas yang diuji, dimana ketiganya membuahkan hasil yang cukup berbeda. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa light duct dengan material reflektansi 94% dengan dimensi 0.75 x 0.5625 x 8.5 m mampu mencapai standar pencahayaan koridor dengan pencahayaan alami tanpa menyita ruang plafon terlalu banyak, sehingga ruang plafon masih bisa digunakan untuk keperluan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP) dan struktur. Penggunaan light duct ini juga tetap disesuaikan oleh kebutuhan pencahayaan serta ruang yang tersedia pada plafon.

Page 1 of 2 | Total Record : 13