cover
Contact Name
Verna A. Suoth
Contact Email
vernaalbert@gmail.com
Phone
+628124757878
Journal Mail Official
mipa.unsrat.online@gmail.com
Editorial Address
EDITOR IN CHIEF Gerald H. Tamuntuan, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia MANAGING EDITOR Verna A. Suoth, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia BOARD OF EDITOR Audy Wuntu, Fakultas MIPA Univesitas Sam Ratulangi BOARD OF EDITOR Nio Song Ai, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia BOARD OF EDITOR Nelson Naingolang, Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal MIPA
ISSN : -     EISSN : 23023899     DOI : https://doi.org/10.35799/jmuo.10.2.2021.33592
Core Subject : Science, Education,
Jurnal MIPA menjadi sarana publikasi bagi akademisi dan peneliti. Jurnal MIPA mempublikasikan artikel hasil penelitian di bidang : Matematika Fisika Biologi Kimia
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 310 Documents
Persamaan Diophantine Tipe Ramanujan-Nagell x2 = yn + 2185 Mananohas, Mans L.
Jurnal MIPA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.4.2.2015.8456

Abstract

Dalam tulisannya di tahun 2014, Ulas mengajukan sebuah konjektur mengenai solusi bilangan bulat positif dari persamaan Ramanujan-Nagell x2 = yn + 2185. Di sini penulis termotivasi untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai konjektur tersebut. Setelah dilakukan penelitian penulis berhasil membuktikan bahwa untuk kasus n bilangan genap solusinya adalah (x,y,n) = (59,6,4) dan (x,y,n) = (221,6,6), sementara untuk kasus n = 3 dengan x genap terbukti hanya terdapat satu pasangan solusi persamaan (x,y) = (248,39). Akan tetapi, untuk kasus n = 3 dengan x bilangan ganjil diatas belum diperoleh hasil yang memuaskan sehingga sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan.On his paper in 2014, Ulas suggests a conjecture about positive integer solutions of equation Ramanujan-Nagell x2 = yn + 2185. In this paper, writer is motivated to conduct advanced research about the conjecture. In this research, writer has successfully proven that in case of n equals even number, the solutions are (x,y,n) = (59,6,4) dan (x,y,n) = (221,6,6), while in case of n = 3 with x is even number, it is proven that there is only one pair solution, that is (x,y) = (248,39). However, for n = 3 case with x is odd number, the satisfied result is not found yet, so the further research has to be done.
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Somba, Gichella C.J; Edy, Hosea Jaya; Siampa, Jainer Pasca
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25776

Abstract

Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas  antibakteri yang sedangKaliandra leaf (Calliandra surinamensis) contains flavonoid compounds, saponins and tannins that can inhibit bacterial growth. The aim of this study was to formulate and investigate the antibacterial effectiveness of Kaliandra leaf ethanol extract cream against Staphylococcus aureus. This research uses laboratory experimental methods. Cream preparation formula is made with variations in the concentration of ethanol extract of Kaliandra leaves 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Kaliandra leaf extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent. The antibacterial test study of ethanol extract of Kaliandra leaf extract using the method of Staphylococcus aures produced the greatest inhibition of 5.09 ± 0.88 mm at a concentration of 6%. It can be concluded that the ethanol extract of Kaliandra leaf cream has moderate antibacterial effectivenessDaun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas  antibakteri yang sedang
Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor Lombone, Ivenly; Paendong, Marline S.; Langi, Yohanes
Jurnal MIPA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.1.1.2012.431

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), mencari faktor-faktor penentu kepuasan dan faktor yang bersifat dominan terhadap kualitas pelayanan UNSRAT dan mencari indikator-indikator penyusun faktor dominan tersebut. Data diperoleh dengan membagikankuesioner kepada mahasiswa di 11 fakultas UNSRAT pada bulan Mei-Juni 2012 sebagai responden. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 391 mahasiswa. Data dianalisis menggunakan Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yangmempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh UNSRAT dengan faktor dominan yang menentukan kepuasan mahasiswa adalah kepastian.
Deteksi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger di Masjid Kampus Universitas Sam Ratulangi dan Sekitarnya Saranga, Herbhi Tumba; ., As'ari; Tongkukut, Seni H. J.
Jurnal MIPA Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.5.2.2016.12963

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk membuat peta akuifer air tanah di Masjid Kampus Unsrat dan sekitarnya. Penelitian untuk mendapatkan nilai resistivitas lapisan tanah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan jumlah lintasan pengukuran sebanyak 5 lintasan. Jumlah data setiap lintasan pengukuran sebanyak 576 data, dan diolah menggunakan software RES2DINV. Hasil berupa gambar tampang lintang resistivitas 2D yang digunakan untuk menentukan posisi akuifer air tanah. Hasil menunjukkan bahwa adanya lapisan dengan nilai resistivitas rendah yaitu  0,12 Ωm-0,64 Ωm. Posisi lapisan dengan nilai resistivitas rendah merupakan lapisan pembawa air dan terdapat di sebelah Selatan, Barat dan Utara Masjid Kampus. Lintasan 1 ada pada meter ke 170-180 dengan kedalaman 5 hingga 30 meter. Lintasan 3 keberadaan air tanah terdapat di meter ke 150-155 dengan kedalam 2 meter-17 meter. Lintasan 4 keberadaan air tanah ada pada meter ke 38-48 dengan kedalaman 8 meter-20 meter. Lintasan 5 keberadaan air tanah ada pada meter ke 50-60 dengan kedalaman 2 meter-10 meter.Research had been done to create a map of groundwater aquifers in Unsrat Campus Mosque and its surroundings. Research to obtain a layer of soil resistivity values ​​were measured using the Wenner-Schlumberger geoelectric configuration with the number of measurement tracks as much as 5 tracks. The amount of data of each track is as many as 576 measurement data, and processed using software RES2DINV. Results are cross-sectional images of 2D resistivity were used to determine the position of groundwater aquifers. The results indicate that the presence of a layer with low resistivity values ​​are 0.12 Ωm-0.64 Ωm. The position of the layer with low resistivity values ​​is water bearing layers and are in the South, West and North Campus Mosque. Tracks 1 exists at 170-180 meters to a depth of 5 to 30 meters. Tracks 3 where the ground water contained in the 150-155 meters to 2 meters into 17 meters. Tracks 4 where groundwater is on 38-48 meters to a depth of 8 meters-20 meters. Tracks 5 where ground water is on 50-60 meters to a depth of 2 meters-10 meters.
Penerapan Metode Transesterifikasi Subkritis Mendekati Isokorik dalam Pembuatan Biodiesel Lametige, Jil Astriko; Sangian, Hanny Frans; Tanauma, Adey; Rombang, Joshua
Jurnal MIPA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.1.2020.27081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa dan minyak sawit dengan mencampurkan metanol sebagai pelarut dan KOH (kalium hidroksida) sebagai katalis. Proses transesterifikasi berarti mengambil molekul trigliserida atau asam lemak kompleks, menetralkan asam lemak bebas dengan menambahkan metil alkohol menjadi metil ester. Tahapan pertama yaitu membuat biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan baku, pelarut dan katalis yaitu 575 ml dan 550 ml dengan tekanan maksimum 15 bar dan suhu maksimum 150oC selama satu jam. Tahapan berikutnya menghitung yield yang diperoleh dari biodiesel yang dihasilkan kemudian dilakukan uji Gas Chromatography Mass Spectrometry dan selanjutnya dilakukan uji parameter bahan bakar. Hasil menunjukkan biodiesel dari minyak kelapa memperoleh yield 98,82% lebih besar daripada minyak sawit yang hanya memperoleh yield 92,38%, dan ditemukan komposisi C terbesar pada biodiesel dari minyak kelapa dengan volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C15H30O2 dengan luas area 27.10% sedangkan komposisi terbesar untuk biodiesel dengan volume keseluruhan campuran bahan 550 ml adalah C15H30O2 dengan luas area 24.04%. Untuk biodiesel dari minyak sawit komposisi C terbesar yang terbentuk pada volume keseluruhan campuran bahan 575 ml yaitu C19H36O2 dengan luas area 40.95% dan untuk volume keseluruhan campuran bahan 550 ml komposisi terbesar C19H36O2 dengan luas area 40.88%.This study aims to make biodiesel with raw materials of coconut oil and palm oil by mixing methanol as a solvent and KOH (kalium hydroxide) as a catalyst. The process of transesterification means taking triglyceride molecules or complex fatty acids, neutralizing free fatty acids by adding methyl alcohol to methyl esters. The first stage is making biodiesel with an overall volume of a mixture of raw materials, solvents and catalysts of 575 ml and 550 ml with a maximum pressure of 15 bar and a maximum temperature of 150oC for one hour. The next stage is calculating the yield obtained from the biodiesel produced then the Gas Chromatography Mass Spectrometry test and then to test the fuel parameters. The results show biodiesel from coconut oil yields 98.82% greater than palm oil which only yields 92.38% yield, and found the largest composition of C in biodiesel from coconut oil with a total volume of 575 ml mixture material, namely C15H30O2 with an area of 27.10% while the largest composition for biodiesel with an overall volume of a mixture of 550 ml material is C15H30O2 with an area of 24.04%. For biodiesel from composition C largest palm oil that is formed in the overall volume of the mixture of 575 ml, namely C19H36O2 with an area of 40.95% and for the overall volume of the mixture of 550 ml the largest composition of C19H36O2 with an area of 40.88%.
Estimasi Periode Ulang Gempa Bumi Di Wilayah Sulawesi Dengan Menggunakan Distribusi Gumbel Frastika, Yustiani; Pasau, Guntur; Prang, Jantje D.
Jurnal MIPA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.2.2.2013.3208

Abstract

Estimasi periode ulang gempa bumi yang bersifat ekstrim dengan menggunakan Distribusi Gumbel dilakukan untuk menganalisis kejadian gempa bumi yang telah terjadi sebelumnya menggunakan data sejak Januari 1905-Juni 2013. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan dua tahap. Pertama,Pengujian dan pemeriksaan pola sebaran data. Kedua, menentukan periode ulang gempa bumi untuk mengetahui keberulangan gempa ekstrim yang akan terjadi selanjutnya. Hasil analisis yang diperoleh adalah Wilayah Sulawesi sangat rawan terhadap kejadian gempa bumi yang bersifat ekstrim. Tingkat pengulangan kejadian gempa bumi untuk Wilayah  Provinsi Sulawesi Utara dalam kurun waktu 62-100  tahun adalah 7 Mw, Wilayah Provinsi Gorontalodalam kurun waktu 75-100 tahun adalah 6,8 Mw, Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kurun waktu 82-100 tahun adalah 6,9 Mw, Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 319-686 bulan adalah 6,2 Mw, Wilayah Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu 113-217 bulan adalah  6,2 Mw dan Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu 45-97 tahun adalah 6,0 Mw.The estimation of extreme earthquake return period by using the Gumbel distribution is made to analyze the occurrence of earthquakes that have occurred previously using data from January 1905 to June 2013. Data processing and analysis has been in two stages. First, testing and examination of data distribution patterns to see whether the data follow the theoretical distribution, in this case the Gumbel distribution. Second, determining the return period of the earthquake to see a recurrence of extreme earthquake is going to happen in the future. Results of the analysis showed that Sulawesi Region is highly vulnerable to earthquakes which are extreme. Return period of earthquake on the region of North Sulawesi province in the period of 62-100 years is 7.0 Mw, the region of Gorontalo Province in the period of 75-100 years is 6.8 Mw, the region of Central Sulawesi Province in the period of 82-100 years is 6.9 Mw, the region of South Sulawesi Province in the period of 319-686 months is 6,.2 Mw, the region of West Sulawesi province in the period of 113-217 months is 6.2 Mw and the region of Southeast Sulawesi province in the period of 45-97 years is 6.0 Mw.
Pemodelan Sistem Prediksi Intensitas Curah Hujan di Kota Manado Dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy Mandey, Fleydi Novisnky; Kolibu, Hesky Stevy; Bobanto, Maria D.
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.17068

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu  untuk memprediksi curah hujan yang terjadi di kota Manado apalagi di wilayah yang berada di sekitar lereng bukit yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya bencana alam longsor. Curah hujan yang tinggi di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan, tekanan udara dan kecepatan angin. Masukkan yang menjadi indikator terjadinya curah hujan dalam penelitian ini berupa faktor yang mempengaruhinya tersebut. Setelah itu dianalisa serta ditentukan membership function dan rule, kemudian dibuat simulasi prediksi intensitas curah hujan dengan kontrol logika fuzzy. Jenis logika yang akan digunakandalam penelitian ini adalah model sistem penalaran Mamdani karena metode ini bersifat intuitif, mencakup bidang yang luas, dan sesuai dengan proses input informasi manusia. Pada model mamdani, logika operasi yang digunakan adalah AND dan semua aturan akan saling bergantung dan mempengaruhi. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan tekanan udara maka akan semakin besar dampak curah hujan akan terjadi sedangkan sebaliknya semakin tinggi kelembapan dan kecepatan angin maka semakin rendah kemungkinan akan terjadinya curah hujanThe purpose of this study is to predict rainfall that occurs in the city of Manado especially in areas around the hillside that has the potential to cause natural disaster landslide. High rainfall in an area is influenced by several factors such as temperature, humidity, air pressure and wind speed. Enter the indicator of the occurrence of rainfall in this research in the form of factors that influence it. After it is analyzed and determined membership function and rule, then simulated prediction of rainfall intensity with fuzzy logic control. The type of logic to be used in this research is the Mamdani reasoning system model because this method is intuitive, covers a wide field, and is in accordance with the process of input of human information. In the mamdani model, the operational logic used is AND and all rules will be interdependent and affect. The results show that the higher temperature and air pressure will be the greater the impact of rainfall will occur whereas on the contrary the higher the humidity and wind speed the lower the possibility of rainfall.
Identifikasi Barcode Tumbuhan Gedi Merah (Abelmoschus manihot L. medik) dan Gedi Hijau (Abelmoschus moschatus) Berdasarkan Gen matK Fattah, Yusuf R.; Kamu, Vanda S.; Runtuwene, Max R. J.; Momuat, Lidya I.
Jurnal MIPA Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.3.2.2014.5863

Abstract

Gedi (Abelmoschus L.) merupakan tumbuhan tropis. Tumbuhan ini memilki efek farmakologis. Masyarakat Minahasa mengkonsumsi daun gedi yang direbus tanpa diberi bumbu sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol, antihipertensi dan antidiabetes. Suatu metode baru untuk mengidentifikasi dan menganalisis keanekaragaman genetika spesies telah dikembangkan dengan menggunakan potongan gen standar yang dikenal dengan teknik DNA barcoding. Salah satu gen yang terdapat pada tumbuhan yaitu gen matK telah digunakan sebagai gen standar untuk barcoding. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi DNA total dan gen matK penanda barcode DNA dari gedi merah dan gedi hijau, serta analisis in-silico terhadap produk gen matK gedi merah, gedi hijau, dan kerabat terdekatnya. Gen matK diisolasi dan diamplifikasi menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer forward (5’-CGTACAGTACTTTTGTGTTT ACGAG-3’) dan primer reverse (5’-ACCCAGTCCATCTGGAAATCTTGGTTC-3’). Hasil pengurutan nukleotida DNA barcode matK menunjukkan bahwa sebanyak 828 pb matK berhasil diisolasi untuk tumbuhan gedi merah dan tumbuhan gedi hijau. Urutan nukleotida matK gedi merah dan gedi hijau menunjukkan tingkat kemiripan yang tinggi, yaitu > 95%. Selain itu, hasil analisis in-silico menunjukkan bahwa protein MatK gedi dan kerabat terdekatnya bersifat hidrofobik.Gedi (Abelmoschus L.) is a tropical plant. This plant has the pharmacological effects. Minahasan people consumed boiled gedi without any spices addition to lower cholesterol level, blood pressure, and glucose level. A new method for identifying and analyzing the genetic diversity of species has been developed using standard gene known as DNA barcoding technique. One of the genes found in plants called matK gene was used as standard for DNA barcoding. In this research, identification of DNA barcode of red gedi and green gedi based on matK gene, and in-silico analysis on the matK gene products of red gedi, green gedi, and its closest relatives gedi have been done. matK gene was isolated with Polymerase Chain Reaction (PCR) using forward primer (5'-CGTACAGTACTTTTGTGTTTACGAG-3') and reverse primer (5'-ACCCAGTCCATCTGGAAATCTTGGTTC-3'). Barcode DNA of red and green gedi showed 828 bp nucleotide sequence based on matK gene. In addition, matK of both gedi showed high similarity, i.e. >95%. Furthermore, in-silico analysis of MatK gedi and its closest relative showed that this protein is hidrophobic.
Identifikasi Bidang Gelincir Dengan Eksplorasi Geolistrik Dalam Upaya Mitigasi Bencana Alam Tanah Longsor Di Desa Tinoor Tunena, Mercyas; -, As’ari; Tamuntuan, Gerald H.
Jurnal MIPA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.2.2018.20616

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan struktur bawah permukaan di Jalan Raya Manado - Tomohon, di Desa Tinoor  untuk mencari keberadaan bidang gelincir sebagai mitigasi bencana alam tanah longsor. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan resistivitymeter MAE 612-EM, dengan jumlah elektroda yang dipakai 32 buah, spasi 2 meter, panjang lintasan 64 meter, jumlah ,lintasan 4, dan menggunakan metode geolistik resistivity konfigurasi Wenner Alfa. Data dengan format DAT diolah menggunakan software notepad dan res2dinv. Hasil pengolahan adalah tampang lintang resistivity 2D bawah permukaan yang menggambarkan keberadaan bidang gelincir.Hasil penelitian diperoleh lapisan lempung pasiran yang merupakan bagian dari bidang gelincir dengan resistivitas (30 - 215) Ω.m. Lokasi lapisan lempung pasiran pada lintasan 1 didapatkan 3 lokasi, lintasan 2 didapatkan 4 lokasi, lapisan 3 didapatkan 1 lokasi, dan lintasan 4 didapatkan 2 lokasi. Lokasi lempung pasiran terdapat pada kedalaman  (1 - 6) meter dengan panjang (12 - 14) meterThis research aims to map the subsurface structure on the Manado - Tomohon main road, in Tinoor Village to find the existence of the slip surface as the mitigation of landslide disaster. The measurements in this research were carried out by using the MAE 612-EM resistivitymeters, with 32 electrodes, 2 meters spacing, 64 of meter line length, number of line 4, and using  Wenner Alfa configuration geoelectric resistivity method. Data with DAT format is processed using notepad and res2dinv software's. The result of this prosessing is a cross-sectional resistivity 2D, that describe the existence of the slip surface.The result was obtained that the sandclay layer which is part of the slip surface with resistivity 30 - 215 ohm meter. The location of sandclay layers on line 1 was found 3 locations, line 2 was found 4 locations, line 3 was found 1 location, and line 4 was found 2 locations. The location of the sandclay is at depth (1-6) meters with length (12-14) meters.
Densitas dan Jenis Pakan Burung Rangkong (Rhyticeros cassidix) di Cagar Alam Tangkoko Batuangus Mangangantung, Brayen
Jurnal MIPA Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.4.1.2015.6911

Abstract

Penelitian burung rangkong sulawesi sudah banyak dilakukan tetapi informasi mengenai densitas dan jenis pakannya masih sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui densitas dan jenis pakan burung rangkong sulawesi (Rhyticeros cassidix) di Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Sulawesi Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan metode garis transek (Transek Line) yang berjumlah 3 garis transek dengan panjang 2 km dan lebar transek 400 m, mulai dari ketinggian 11-208 m dpl. Hasil Penelitian ini menunjukan densitas tertinggi berada pada T2 dengan jumlah 47 ekor/km2, dan terendah pada T1 31 ekor/km2, dengan densitas rata-rata 37 ekor/ km2. Hasil pengamatan mendapatkan 13 jenis makanan burung rangkong, yang meliputi 8 jenis buah dan 5 jenis serangga. Burung rangkong Sulawesi mengkonsumsi buah dan serangga, seperti buah beringin (Ficus benjamina), Asar mampuduar (Ficus virens), pohon dewan (Ficus altissima), Ficus caulocarpa, karet kerbau (Ficus elastic), kayu ara (Ficus tinctoria), pohon rao (Dracotomelon dao), kananga (Cananga odorata) dan jenis serangga seperti, kumbang tanduk (Oryctes rhinoceross), kumbang tanduk panjang (Batocera numitor), kumbang kelapa (Rhynchophorus vulneratus), kumbang tanduk rusa (Odontolabis bellicose), belalang (Valanga nigricornis).There are many researches about Sulawesi Hornbill have been done but only few information about its density and type of food is available. The purpose of this study was to determine the density and type of food of Sulawesi hornbill (Rhyticeros cassidix) in Batuangus Tangkoko Nature Reserve, North Sulawesi. This study was conducted in June-August 2014. This study used three transect lines with a length of 2 km, a width of 400 m, and an altitude of 11-208 m above sea level. The results of this study showed the highest density was at T2 which is 47 head / km2 and the lowest at T1 which is 31 individuals / km2. The average density is 37 individuals / km2. From the observation 13 kinds of food hornbill were found included eight kinds of fruit and five species of insects. Sulawesi hornbill eats fruits and insects, such as figs (Ficus benjamina), Asar mampuduar (Ficus virens), boards tree (Ficus altissima), Ficus caulocarpa, buffalo rubber (Ficus elastic), wood fig (Ficus tinctoria), tree rao (Dracotomelon dao), Kananga (Cananga odorata) and insects such as horn beetle (Oryctes rhinoceross), long-horn beetle (Batocera numitor), palm weevils (Rhynchophorus vulneratus), deer horn beetle (Odontolabis bellicose), grasshoppers (Valanga nigricornis).There are many researches about Sulawesi Hornbill have been done but only few information about its density and type of food is available. The purpose of this study was to determine the density and type of food of Sulawesi hornbill (Rhyticeros cassidix) in Batuangus Tangkoko Nature Reserve, North Sulawesi. This study was conducted in June-August 2014. This study used three transect lines with a length of 2 km, a width of 400 m, and an altitude of 11-208 m above sea level. The results of this study showed the highest density was at T2 which is 47 head / km2 and the lowest at T1 which is 31 individuals / km2. The average density is 37 individuals / km2. From the observation 13 kinds of food hornbill were found included eight kinds of fruit and five species of insects. Sulawesi hornbill eats fruits and insects, such as figs (Ficus benjamina), Asar mampuduar (Ficus virens), boards tree (Ficus altissima), Ficus caulocarpa, buffalo rubber (Ficus elastic), wood fig (Ficus tinctoria), tree rao (Dracotomelon dao), Kananga (Cananga odorata) and insects such as horn beetle (Oryctes rhinoceross), long-horn beetle (Batocera numitor), palm weevils (Rhynchophorus vulneratus), deer horn beetle (Odontolabis bellicose), grasshoppers (Valanga nigricornis).

Page 9 of 31 | Total Record : 310