cover
Contact Name
Yahya Wijaya
Contact Email
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Phone
+62274563929
Journal Mail Official
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin no 5-25 Yogyakarta 55225
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
GEMA TEOLOGIKA : Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
ISSN : 25027743     EISSN : 25027751     DOI : https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614
GEMA TEOLOGIKA receives articles and book reviews from various sub disciplines Theology, particularly contextual theology Divinity Studies in the context of socio cultural religious life Religious Studies Philosophy of Religion Received articles will be reviewed through the blind review process. The submitted article must be the writers original work and is not published in another journal or publisher in any language. Writers whose articles are accepted and have account in google scholar profile will be requested to participate as peer reviewers.
Articles 175 Documents
Resensi Buku: The Prophetic Imagination Soesilo, Yushak
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.692

Abstract

Kehadiran Allah di Tengah Penderitaan Aceh Singkil Aritonang, Hanna Dewi
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.61.584

Abstract

AbstractThis study is a Christological study on the suff ering of Christians based on the phenomenon of the burning and demolishing of churches in Aceh Singkil by using Choan Seng Song’s perspective as a theoretical framework. This study uses a qualitative approach among others by conducting interviews with several key informants to obtain field data related to violence and a collective dark memory. This study aims to understand the presence of God in the context of the suffering of Christians in Aceh Singkil and seeks a solution to transform the collective dark memory in the prototype memory of the crucified Jesus as a crucified society. AbstrakStudi ini merupakan kajian kristologis tentang penderitaan umat Kristen atas fenomena pembakaran dan penghancuran gereja-gereja di Aceh Singkil dengan menggunakan pemikiran Choan Seng Song sebagai kerangka teori. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap beberapa informan kunci untuk mendapatkan data lapangan yang berhubungan dengan kekerasan dan memori kelam kolektif. Studi ini bertujuan untuk memahami kehadiran Allah dalam konteks penderitaan umat Kristen di Aceh Singkil dan berupaya menemukan transformasi memori kelam kolektif dalam ingatan prototipe Yesus yang disalibkan sebagai masyarakat tersalib.
Memperkaya Pemahaman Alkitab dengan Perspektif Kepercayaan Lain: Interpretasi Sosio-Retorik Roma 2:12–16 Surbakti, Pelita Hati
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.608

Abstract

AbstractTaking account of contexts in hermeneutics and further theological works is interesting. Archie C.C. Lee, when developing cross-textual hermeneutics, stated that the knowledge about context could enrich the understanding of the biblical text. For him, this proposition also applies if the context is a cultural-belief outside Christianity. The reason is because God is the God of history, so that God is and continues to work in all human civilizations, including in cultural-beliefs that are often considered pagans. However, reasoning derived from biblical texts is rarely proposed. This article proposes Romans 2:12–16 as an alternative reasoning, using socio-rhetorical interpretation method. Inthis text Paul states that those who are referred to as “those who do not have the Law” (gentiles) actually have the Torah written in their hearts and materialize it in deeds. The finding of this study confi rms Lee’s argument. AbstrakMempertimbangkan konteks dalam berhermeneutika dan selanjutnya berteologi kian menarik. Archie C.C. Lee, ketika mengembangkan hermeneutika lintas-tekstual, menyatakan bahwa dengan memper-timbangkan konteks bahkan dapat memperkaya pemahaman terhadap teks Alkitab. Bagi dia, dalil ini juga berlaku bila konteksnya adalah kebudayaan-kepercayaan di luar kekristenan. Alasannya adalah karena Allah merupakan Allah atas sejarah, maka Ia juga telah dan terus berkarya dalam seluruh peradaban manusia, termasuk dalam kebudayaan-kepercayaan yang kerap dinilai kafir. Namun, alasan yang bersumber dari teks Alkitab jarang diusulkan. Melalui tulisan ini saya mengusulkan Roma 2:12–16 sebagai alternatif alasan. Interpretasi sosio-retorik akan digunakan untuk menafsir teks ini. Melalui teks ini Paulus menyatakan bahwa orang yang disebut sebagai “orang-orang yang tidak memiliki Taurat” (kafir) sekalipun ternyata memiliki Taurat yang tertulis dalam hatinya, dan mereka bahkan mampu melakukannya. Temuan kajian ini menegaskan pandangan Lee.
Resensi Buku: Teologi Keluarga Kristianto, Paulus Eko
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.61.643

Abstract

Resensi Buku: The Birth, the Curse And the Greening of Earth: An Ecological Reading of Genesis 1–11 Ndolu, Nelci Nafalia
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.694

Abstract

Ruang Publik dan Paradigma Pendidikan Integralistik: Dari Interaksi Komunikatif Menuju Implementasi Kurikulum Berbasis Perjumpaan Alexander, Michael
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.436

Abstract

AbstractThe public sphere is a meeting space. Various identities meet and interact. Each carries its pattern: instrumental-hierarchical, strategicmonological, or mutual-communicative. Equality in the last pattern is the basis for building relationships that are oriented towards realizing common goals which are formulated from the synthesis of ideas. This research shows that there is a gap between the idea of inter-particularities equality and the tendency of the respondents to prioritize group identities over efforts to create common welfare. This gap can be traced back to the design of the lectionary sermon which found a lack of discussion on the themes of the public space. Therefore, the author proposes analternative paradigmatic model that integrates all personal dimensions into the global-public dimension. A participatory approach that raises experiences in the context of community life is used as a starting point to mobilize the active participation of the people in testing the sermons relevance in the public space. AbstrakRuang publik merupakan ruang perjumpaan. Berbagai identitas bertemu dan berinteraksi. Masing-masing membawa polanya: instrumental-hierarkis, strategis-monologis, atau mutual-komunikatif. Kesetaraan dalam pola terakhir merupakandasar untuk menjalin relasi yang berorientasi pada upaya mewujudkan tujuan bersama yang dirumuskan dari sintesa gagasan-gagasan. Penelitian ini menunjukkan terdapatnya kesenjangan antara gagasan kesetaraan antarpartikularitas dengan kecenderungan umat responden yang mengutamakan identitas kelompok di atas upaya mewujudkan kemaslahatan bersama. Kesenjangan tersebut selanjutnya dirunut kembali pada rancangan khotbah leksionari dan dijumpai minimnya pembahasan mengenai tema-tema ruang publik. Oleh sebab itu, penulis mengusulkan sebuah model paradigmatik alternatif yang mengintegrasikan seluruh dimensi personal ke dalam dimensi publik global. Pendekatan partisipatori yang mengangkat pengalaman dalam konteks hidup bermasyarakat dipergunakan sebagai titik tolak guna memobilisir partisipasi aktif umat dalam mengujicobakan relevansi berita mimbar di ruang publik.
Yesus Sejarah atau Kristus Iman?: Historisitas Iman dan Karya Allah dalam Yesus Kristus Wibowo, Wahju Satria
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.61.631

Abstract

AbstractThere has always been a tension between Jesus of History and Christ of Faith. The figure of Jesus and the faith in Him as Christ are historical. History is a space to bring together both. Without Jesus of History, Christian faith is empty. Similarly, without the faith of the first Christian community, the figure of Jesus is nothing. The historicity of Jesus stands along with the historicity of faith in Him. Of course, above all is God’s work in history. On the one hand, using the research and discussion of the historical Jesus, this article shows that archaeological findings should influence Christianity to reconstruct faith, and reflects that history is a medium for God’s work. On the other hand, using some other writings this article shows that the work of God in history is the art of God’s entrepreneurship, including God’s work in Jesus Christ. Incarnational theology is based on the historical figure, Jesus of Nazareth. Abstrak Selalu ada ketegangan antara Yesus Sejarah dan Kristus Iman. Keduanya ada dalam sejarah manusia. Sosok Yesus dan iman kepada-Nya sebagai Kristus ada dalam sejarah. Sejarah adalah ruang untuk mempertemukan keduanya. Tanpa Yesus Sejarah, iman Kristen kosong. Di sisi lain, tanpa iman komunitas Kristiani pertama, sosok Yesus menjadi tidak terlalu penting. Historisitas Yesus berada bersama dengan historisitas iman kepada-Nya. Tentu saja, di atas segalanya ada karya Allah dalam sejarah. Dengan menggunakan penelitian dan pembahasan Yesus Sejarah, artikel ini membahas bahwa temuan Yesus Sejarah seharusnya memengaruhi kekristenan untuk membangun kembali iman, dan lalu akan merefl eksikan bahwa sejarah adalah media untuk pekerjaan Allah. Di sisi lain, dengan menggunakan beberapa tulisan lain artikel ini menunjukkan bahwa karya Allah dalam sejarah adalah “seni kewirausahaan Allah”, termasuk karya Allah dalam Yesus Kristus. Teologi inkarnasional didasarkan pada tokoh sejarah, Yesus dari Nazaret.
Hormatilah Istrimu: Sebuah Penafsiran Terhadap 1 Petrus 3:7 Sembiring, Raharja; Butarbutar, Rut Debora
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.621

Abstract

Abstract1 Peter 3:1–7 is a dilemmatic text. The word hupotassō or ‘subject to’ in this passage is often used to justify female subordination.This article uses the identity of 1 Peter’s addressee, paroikos kai parepidēmos, as a hermeutical framework to get new ideas on the meaning of relations between men and women. The existence of verse 7 in haustafeln’s advice of 1 Peter 3:1–7 indicates that the spirit of equality has been echoed by the author in the Greco-Roman patriarchal society. A husband who was already a believer is a potential point for constructing gender equality and, at the same time, protecting women in a patriarchal cultural circle. AbstrakTeks 1 Petrus 3:1–7 merupakan teks yang dilematis. Kata hupotassō atau ‘tunduk’ dalam perikop ini sering digunakan sebagai pembenaran bagi subordinasi perempuan. Tulisan ini menggunakan identitas penerima surat 1 Petrus, paroikos kai parepidēmos, sebagai hermeneutical framework atau bingkai kerja penafsiran untuk mendapatkan gagasan baru atas makna relasi laki-laki dan perempuan. Keberadaan ayat 7 dalam nasihat haustafeln 1 Petrus 3:1–7 menandakan bahwa jiwa kesetaraan sudah mulai didengungkan oleh pengarang dalam masyarakat patriarki Yunani-Romawi. Suami yang sudah percaya adalah celah yang potensial untuk membumikan kesetaraan jender dan sekaligus melindungi perempuan dalam lingkaran budaya patriarki.
Resensi Buku: Crippled Grace: Disability, Virtue Ethics, and the Good Life Nainggolan, Dina Maria
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.61.681

Abstract

Anugerah yang Meresahkan: Menggumuli Teks-Teks Kekerasan di Perjanjian Lama Fangidae, Tony Wiyaret
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2021.62.547

Abstract

AbstractOld Testament readers tend to deselect or discredit texts that contain violent connotation. This creates a bad impression of the Old Testament. This article attempts to overcome the polemics about such texts within the Old Testament by offering a new theology of grace. The construction of grace is grounded on texts concerning love, justice, peace, and other words of positive values. As a conclusion, this article suggests violent-connotated texts as an unsettling grace. AbstrakTeks-teks yang berbicara tentang kekerasan dalam Perjanjian Lama cenderung disisihkan atau diabaikan oleh pembaca. Hal itu memberi kesan buruk tentang Perjanjian Lama. Tulisan ini mencoba mencari solusi atas polemik teks-teks kekerasan di dalam Perjanjian Lama dengan menawarkan teologi anugerah yang baru. Konstruksi anugerah dilandasi oleh teks-teks yang berbicara tentang kasih, keadilan, kedamaian, dan kata-kata bernilai positif lainnya. Tulisan ini ditutup dengan mengonstruksi teks-teks kekerasan sebagai anugerah yang meresahkan.

Page 9 of 18 | Total Record : 175


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 10 No. 2 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 10 No. 1 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 9 No. 2 (2024): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 9 No. 1 (2024): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 8 No. 2 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 8 No. 1 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 2 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 6 No. 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 5 No. 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 1 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 2 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 4 No. 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 2 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 1 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 1 No 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 1 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian More Issue