cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Tenaga Kesehatan tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Penanganan Kejadian Covid-19 di Puskesmas Kawangkoan Lolowang, Erika Venda; Pinontoan, Odi R.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat Pelindung Diri ialah alat yang dapat mengamankan individu yang mampu melepaskan sebagian atau seluruh tubuhnya dari risiko yang diperkirakan di lingkungan kerja. Motivasi di balik ulasan ini adalah untuk menggambarkan tingkat informasi tentang pandangan dan aktivitas pekerja kesehatan terkait penggunaan alat pertahanan individu dalam menangani kasus Coronavirus di Pusat Kesehatan Kawangkoan, menggunakan pemeriksaan kuantitatif dengan metode ekspresif. Contoh 48 tenaga kesejahteraan yang mendapat polling tentang APD. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 24 – 59 tahun, pendidikan terakhir D3 – S2, dan masa kerja 1-25 tahun. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa pekerja kesejahteraan di Pusat Kesejahteraan Kawangkoan memiliki informasi paling bagus, perspektif hebat, dan aktivitas hebat. Akhir dari review ini adalah informasi, perspektif dan aktivitas pekerja kesejahteraan dalam penggunaan peralatan pertahanan individu dalam menghadapi virus Corona di Pusat Kesehatan Kawangkoan sangat bagus. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri Covid-19 ABSTRACTIndividual Defensive Hardware, hereinafter shortened as PPE, is an instrument that can secure an individual whose capacity is to detach part or all of the body from expected risks in the working environment. Individual defensive gear (PPE) is a gadget planned as a boundary against the entrance of substances, strong, fluid, or air particles to shield contamination or sickness. The motivation behind this review was to depict the degree of information on the perspectives and activities of wellbeing laborers in regards to the utilization of individual defensive gear in taking care of Coronavirus occasions at the Kawangkoan Wellbeing Center, utilizing quantitative examination with an expressive methodology. An example of 48 wellbeing laborers who got a poll about PPE. The consequences of this review demonstrate that the greater part of the respondents are matured 24 – 59 years, the last training is D3 – S2, and the length of work is 1-25 years. The consequences of this review demonstrate that the wellbeing laborers at the Kawangkoan Wellbeing Center have the most great information, great perspectives and great activities. The finish of this review is that the information, perspectives and activities of wellbeing laborers in the utilization of individual defensive gear in dealing with Coronavirus at the Kawangkoan Wellbeing Center are great. Keywords : Knowledge, Attitude, Action, Personal Protective Equipment Covid-19 
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Masyarakat Desa Waleure Kabupaten Minahasa Moniung, Millenia; Rahman, Asep; Maramis, Franckie
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa adaptasi kebiasaan baru perilaku masyarakat di Desa Waleure Kabupaten Minahasa menerapkan anjuran pemerintahan dalam pencegahan penyebaran virus corona, seperti menggunakan masker saat berpergian, menjaga jarak dan mencucui tangan. Perubahan perilaku diikuti dengan tahapan pengetahuan, sikap dan tindakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat terhadap adaptasi kebiasaan baru pada masyarakat desa Waleure Kabupaten Minahasa. Penelitian deskriptif dengan metode accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat yang ada di Desa Waleure dan sampel dalam penelitian ini sebagian dari populasi dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat desa Waleure sudah memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baiik di masa adaptasi kebiasaan baru. Kata kunci : Pengetahuan, sikap dan tindakan ABSTRACTThe adaptation period for new habits of behavior for the community in Waleure Village, Minahasa Regency implemented government recommendations in preventing the spread of the coronavirus, such as using masks when travelling, maintaining distance, and washing hands. Changes in behavior are followed by stages of knowledge, attitudes, and actions. The implementation of this study aims to be able to describe the behavior of the community towards the adaptation of new habits in the Waleure Village Community, Minahasa Regency. Descriptive research with the accidental sampling method. This study uses a population of all people in Waleure Village and the sample in this study is part of the population using a questionnaire measuring instrument. This study found that most of the community of the Waleure have good knowledge, attitudes, and actions during the adaptation period of new habits. Keywords : Knowledge, attitudes and actions 
Gambaran Pola Makan Pada Remaja di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri pada Masa Pandemi Covid-19 Prisylvia, Margaretha D.; Amisi, Marsella D.; Musa, Ester C.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola makan adalah kebiasaan makan seseorang yang mencakup jenis dan frekuensi konsumsi makanan. Masa remaja adalah masa tumbuh kembang secara cepat yang membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Asupan makanan yang tidak baik menyebabkan status kesehatan menurun dan menimbulkan masalah gizi remaja. Pola makan bergizi seimbang harus diterapkan untuk meningkatkan imunitas tubuh terlebih pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan pada remaja di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data kuantitatif dengan jumlah sampel menggunakan total populasi sebanyak 51 orang. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan formulir food frequency questionnaire (FFQ). Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu jenis makanan yang memiliki frekuensi konsumsi tertinggi dari makanan pokok yaitu nasi, lauk hewani yaitu telur ayam dan ikan cakalang, lauk nabati yaitu tempe dan tahu, sayuran yaitu kangkung dan tomat, buah-buahan yaitu pisang sepatu, pisang goroho, dan apel, serta makanan cepat saji yaitu ayam goreng dan donat. Remaja diharapkan mengonsumsi aneka ragam bahan makanan setiap hari yang memerlukan peran orang tua dalam menyajikan makanan yang beraneka ragam dengan cara pengolahan yang berbeda-beda serta penggunaan bahan makanan yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan dan harga. Kata kunci: pola makan, remaja, COVID-19 ABSTRACTA dietary habits is a person’s eating habits that include the type and frequency consumption. Adolescence is a period of rapid growth and development that requires healthy and nutritious food intake. Unnecessary food intake may causes decline in health status and nutritional problems for adolescents. A balanced nutritious diet must be implemented to increase the body's immunity, especially during the COVID-19 pandemic. The study aims to determine the description of the eating habits of adolescents in Sarani Matani Village, Tombariri District during the COVID-19 pandemic. This type of research is descriptive research using quantitative data with total population as the sample which is 51 respondents. Data were collected by conducting interviews using a food frequency questionnaire (FFQ) form. This study uses univariate analysis. The results obtained in this research are the types of food that have the highest consumption frequency of staple foods is rice, animal-based side dishes such as chicken eggs and skipjack fish, vegetable-based side dishes namely tempe and tofu, also vegetables such as kale and tomatoes, fruits such as sepatu bananas, goroho bananas, and apples, as well as fast food namely fried chicken and donuts. Teenagers are expected to consume a variety of foodstuffs every day which requires the role of parents in serving diverse foods with different processing methods and the use of food ingredients that are adjusted to the availability of food ingredients and prices. Keywords: dietary habits, adolescent, COVID-19   
Penerapan Prinsip Higiene Dan Sanitasi Makanan Di PT. Aeroprima Food Service Manado Lenette, Novranka; Punuh, Maureen I.; Sanggelorang, Yulianty
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia memerlukan makanan untuk tetap bertahan hidup. Makanan yang aman untuk dikonsumsi ialah makanan yang bebas dari cemaran. World Health Organization (WHO) menyatakan 600 juta kasus penyakit bawaan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi patogen (bakteri, virus, parasit atau zat kimia berbahaya). Makanan yang tidak diolah dengan prinsip higiene dan sanitasi makanan yang tepat bisa berdampak pada kesehatan manusia seperti menimbulkan penyakit dan keracunan akibat bahan kimia dan mikroorganisme. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2021 dengan tujuan untuk mendeskripsikan penerapan prinsip higiene dan sanitasi makanan di PT. Aeroprima Food Service Manado menggunakan metode penelitian campuran melalui observasi dan wawancara mendalam pada 8 informan. Hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam diperoleh bahwa pemahaman penjamah makanan memiliki pengetahuan baik sebesar 58% terkait prinsip higiene dan sanitasi makanan dan berdasarkan hasil observasi uji kelaikan fisik telah memenuhi persyaratan Permenkes RI No. 1096/Menkes/VI/2011  tetapi dalam pelaksanaannya belum berjalan maksimal seperti pada prinsip penyimpanan makanan jadi yang belum menggunakan penutup serta masih didapati beberapa penjamah makanan yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri dengan lengkap saat menjamah makanan. Pelaksanaan yang kurang maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti pelatihan, kebiasaan, sarana-prasarana, sosial-ekonomi, program, dan sumber daya manusia di perusahaan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan prinsip higiene dan sanitasi makanan di PT. Aeroprima Food Service Manado sudah berjalan dengan baik memenuhi persyaratan dalam Permenkes RI No. 1096/Menkes/VI/2011. Kata kunci: Higiene, Sanitasi, Makanan, Penjamah Makanan. ABSTRACT Humans need the source of food to survive. Food which is considered safe for consumption is free from contamination. The World Health Organization (WHO) states that 600 million cases of foodborne illness are mostly caused by contaminated pathogens (bacteria, viruses, parasites or harmful chemicals). Food which is processed with no proper principles of food hygiene and sanitation may affects human health in terms disease and food poison due to chemicals and microorganisms. This research was conducted in February-July 2021 which aimed to describe the Implementation principles of food hygiene and sanitation at PT. Aeroprima Food Service Manado by using mixed methods research through observation and in-depth interviews which consists 8 informants. The results of this research from in-depth interviews that covers the understanding of food handlers related to the principles of food hygiene and sanitation was well-decent by 58% and the observation results based on the physical fitness test  had notably comply with the requirements under The Ministry of Health of the Republic of Indonesia policy No. 1096/Menkes/VI/2011, but within its implementation, there are several aspects running not optimally such as the principle of storing cooked food which is not using cover yet and there are still some food handlers who did not use complete Personal Protective Equipment when handling food. The implementation is less optimal because it is influenced by several factors including training, habits, infrastructure, socio-economics, programs, and human resources in the company. In conclusion, this research of the implementation of the principles of food hygiene and sanitation at PT. Aeroprima Food Service Manado has been running well in accordance to the requirements from The Ministry of Health of the Republic of Indonesia No. 1096/Menkes/VI/2011. Keywords:  Hygiene, Sanitation, Food, Food Handler
Gambaran Faktor Lingkungan Sosial Dan Dukungan Sosial Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat Di Desa Raanan Lama Kecamatan Motolong Kabupaten Minahasa Selatan Sengkey, Omega Prisilia; Pinontoan, Odi R.; Warouw, Finny
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyaknya masyarakat yang berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai dan sebagian masyarakat yang mempunyai jamban tetapi mengalirkannya ke kolam serta meminjam di jamban milik orang lain menjadi budaya sebagai turun temurun yang diajari atau dibiasakan oleh keluarganya. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambaran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan ekonomi, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Dan mendapatkan  gambaran  tentang  dukungan  sosial  dengan  kebiasaan  buang  air  besar  sembarangan  di  Desa  Raanan  Lama  Kecamatan  Motoling  Kabupaten  Minahasa  Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dengan melaksanakan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 yang diambil dari 6 informan masyarakat Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil penelitian diperoleh masih di temukan masyarakat yang belum memenuhi syarat jamban dan belum memiliki jamban keluarga, ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan dan ditemukan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pembuatan jamban yang membuat masyarakat belum membuat jamban keluarga. Kata Kunci: faktor lingkungan sosial, dan dukungan sosial, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan, Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan ABSTRACTThere are still many people who practice open defecation (BABS) in rivers and some people who have latrines but drain them into ponds and borrow in other people’s latrines have become a culture as hereditary which is taught or accustomed to by their families. The purpose of the study was to get an overview of the level of education, knowledge, attitudes, economic income, with the habit of open defecation in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. And get an idea about social support with open defecation habits in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. This research was conducted using qualitative methods through in-depth direct interviews by implementing health protocols during the Covid-19 pandemic taken from 6 community informants from Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. The results obtained are still found in people who do not meet the requirements for latrines and do not have family latrines, people are found who still defecate openly and there are people who only expect assistance from the government for making latrines which makes people not yet build family latrines. Keywords: social environmental factors, and social support, with the habit of open defecation, Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency 
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Logam Berat Arsen (As) pada Masyarakat Sekitar Sungai yang Mengonsumsi Ikan Nilem (Ostoechillus Vittatus) dari Sungai Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Liono, Viona Velia; Joseph, Woodford B.S.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah-limbah dari kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat semuanya mengarah ke aliran sungai Desa Bakan sungai ini masih digunakan masyarakat untuk beberapa aktifitas salah satunya memancing ikan, salah satu ikan yang paling sering didapatkan adalah ikan nilem (Osteochilus vittatus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko non karsinogenik paparan arsen pada masyarakat yang mengonsumsi ikan nilem (Osteochilus vittatus) dari sungai Desa Bakan dalam 30 tahun mendatang. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).. Sampel manusia sebanyak 73 responden dan pengambilan sampel megunakan purposive sampling. Sampel makanan yaitu ikan nilem (Ostoechillus vittatus) yang diambil pada 3 titik dan dianalisis di laboratorium dengan metode Anatomic Absorption Spectrophotometer (ASS). Hasil penelitian menunjukan konsentrasi arsen pada ikan nilem yang tertinggi adalah 2,28 mg/kg. terendah adalah 0,20 mg/kg, dan konsentrasi rata-rata. adalah 0,9967 mg/kg. Nilai rata-rata tingkat risiko (RQ) adalah 1,2679, RQ terendah adalah 0,1437 dan untuk nilai RQ tertinggi adalah 4,1942. Perhitungan tingkat risiko (RQ) Non Karsinogenik untuk paparan Lifetime di peroleh hasil bahwa terdapat 41 responden (56,2%) memiliki RQ <1 menyatakan tingkat risiko aman dan 32 responden (43,8%) lainnya memilki RQ >1 yang artinya berisiko terhadap penyakit non karsinogenik akibat logam arsen (As)  dalam waktu 30 tahun mendatang.  Kata Kunci: ARKL, Arsen, Ikan Nilem (Ostoechillus vittatus)   
Studi Ekologi Obesitas Sentral Dengan Diabetes Melitus Pada Penduduk Usia Di Atas 15 Tahun Di Indonesia Rewasan, Mariana; Langi, F.L. Fredrik G.; Kalesaran, Angela F.C.
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke dan amputasi tungkai bawah. Prevalensi Diabetes Melitus pada usia >15 tahun di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2% dari tahun 2013 sampai tahun 2018. Obesitas adalah faktor risiko Diabetes Melitus yang paling penting untuk diperhatikan. Prevalensi obesitas sentral di Indonesia pada tahun 2007 yaitu 18,8%, kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2013 yaitu 26,6%, dan tetap mengalami kenaikan pada tahun 2018 menjadi 31%. Melonjaknya angka kejadian Diabetes tipe 2 sangat terkait dengan obesitas sentral. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan Diabetes Melitus pada penduduk usia di atas 15 tahun di Indonesia. Desain studi ekologi menggunakan data agregat atau data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah proporsi obesitas sentral dan Diabetes Melitus pada penduduk berusia >15 tahun yang datanya dikelompokkan menurut provinsi yang ada di Indonesia yaitu 34 provinsi. Analisis yang digunakan yaitu multivariat dengan menggunakan uji analisis regresi linier berganda. Hasil uji korelasi pearson antara obesitas sentral dan Diabetes Melitus memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.64 yang menunjukkan derajat hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi yang kuat. Hasil uji parsial (T) antara obesitas sentral dengan Diabetes Melitus menunjukkan nilai signifikansi (P Value) <0.05 yaitu 0.001, sehingga berdasarkan perbandingan tersebut maka obesitas sentral mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Diabetes Melitus, sedangkan variabel demografi (umur, jenis kelamin, jenis tempat tinggal) memiliki nilai signifikansi >0.05 sehingga tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan Diabetes Melitus. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai F hitung sebesar 2.16 dengan nilai signifikansi <0.05 yaitu 0.014 yang berarti bahwa obesitas sentral dan faktor demografi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Diabetes Melitus. Nilai koefisiensi determinan (R square) adalah 0.339 yang berarti bahwa obesitas sentral dan faktor demografi berpengaruh terhadap Diabetes Melitus sebesar 33.9%. Kata kunci: Obesitas Sentral, Diabetes Melitus ABSTRACTDiabetes Mellitus isia leading cause of blindness, kidney failure, heart attacks, strokes and lower limb amputations. The prevalence of Diabetes Mellitus at the age of >15 years in Indonesia has increased by 2% from 2013 to 2018. Obesity is the most important risk factor for Diabetes Mellitus to pay attention. The prevalence of central obesity in Indonesia in 2007 was 18.8%, then increased in 2013 to 26.6%, and continued to increase in 2018 to 31%. The soaring incidenceiofitypei2idiabetesiis strongly associatediwith central obesity. Theipurposeiofithisistudyiwasitoifind outitheirelationshipibetween central obesity with Diabetes Mellitus in population aged over 15 years in Indonesia. The design of the ecological study uses aggregate data or secondary data from Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Theipopulationiandisampleiinithisistudyiareithe proportion of central obesity and Diabetes Mellitus in the population aged >15 years whose data are grouped by province in Indonesia with a total 34 provinces. The analysis uses is multivariate using multiple liner regression analysis test. The results of the pearson correlation test between central obesity and Diabetes Mellitus have a correlation coefficient (r) of 0.64 which indicates a positive degree of relationship with a strong correlation strength. The results of the partial test (T test) between central obesity and Diabetes Mellitus showed a significance value (P Value) <0.05, which is 0.001, so that based on this comparison, central obesity had a significant effect on Diabetes Mellitus, while demographic variables (age, gender, type of place living) has a significance value >0.05 so it does not have a significant relationship with Diabetes Mellitus. Simultaneous test results (F test) show the calculated Fivalueiof 2.16 withiaisignificanceivalueiofi<0.05, which is 0.014, which means that central obesity and demographic factors have a simultaneous influence on diabetes mellitus. The value of the determinant coefficient (R square) is 0.339, which means that central obesity and demographic factors affect diabetes mellitus by 33.9%. Keywords: Central Obesity, Diabetes Mellitus 
Penerapan Kebijakan Protokol Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan Setligt, Celine C.; Rahman, Asep; Mandagi, Chreisye K. F
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Protokol Kesehatan ini  merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di masa pandemi COVID-19 untuk penanganan penyebaran COVID-19 selain itu Protokol Kesehatan peru diterapkan secara disiplin pada era new normal saat ini agar masyarakat dapat beraktifitas dengan aman, nyaman dan sehat di masa pandemi COVID-19. Protokol Kesehatan yang di tetapkan pemerintah saat ini yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan kebijakan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19 pada masyarakat di kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dimana wawancara di lakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang di ambil dari 5 informan masyarakat Kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara mendalam diperoleh tanggapan masyarakat tentang penerapan kebijakan protokol kesehatan dapat dilihat bahwa masyarakat sebagian besarsudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik namun masih menemui beberapa kendala dan tantangan yang membuat masyarakat belum 100% menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan , memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan protokol kesehatan masyarakat kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan sudah terlaksana namun belum 100% karena masih menemui kendala dan tantangan pada masyarakat. Saran sebaiknya masyarakat harus selalu menaati protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan sehat di tengah pandemi COVID-19. Kata Kunci: Covid-19, masyarakat kelurahan Buyungon, Pencegahan, Protokol Kesehatan ABSTRACTPrevention of Covid-19 can be done by implementing the Health Protocol. This Health Protocol is a policy issued by the government during the COVID-19 pandemic to handle the spread of COVID-19, besides that the Health Protocol needs to be applied in a disciplined manner in the current new normal era so that people can carry out activities safely, comfortably and healthily during the COVID-19 pandemic. . The current health protocols set by the government are washing hands, wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds, and limiting mobility. This study aims to see how the implementation of health protocol policies in efforts to prevent COVID-19 in the community in the Buyungon sub-district, South Minahasa Regency using qualitative research methods with in-depth interviews where interviews were conducted directly by applying health protocols taken from 5 community informants in Buyungon Village. South Minahasa Regency. Checking the validity of the data using the triangulation method. The results of the study based on the results of in-depth interviews obtained public responses about the implementation of health protocol policies, it can be seen that most of the people have implemented health protocols well but still encounter several obstacles and challenges that make people not 100% implementing the 5M health protocol, namely washing hands, wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds and limiting mobility. The conclusion of this study is that the implementation of the public health protocol in the Buyungon sub-district, South Minahasa Regency has been implemented but not yet 100% because it is still facing obstacles and challenges in the community. It is recommended that the public must always obey the health protocols made by the government so that people can move safely and healthily in the midst of the COVID-19 pandemic. Keywords: Covid-19, Buyungon village community, prevention, health protocol
Gambaran Higiene Dan Sanitasi Warung Makan Bubur Manado (Tinutuan) Di Kecamatan Langowan Utara Tunas, Misi Sucia; Sondakh, Ricky; Umboh, Jootje
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya praktik higiene dan sanitasi, yang merupakan salah satu inisiatif untuk mencegah kontaminasi makanan. Higiene dan sanitasi dari makanan serta minuman merupakan upaya pencegahan yang memfokuskan kepada kegiatan dan yang perlu dilakukan untuk membersihkan makanan serta minuman dari semua bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, dimulai sebelum diprosuksinya makanan, dilanjutkan melalui pengolahannya, penyimpanannya, dan transportasi, dan diakhiri dengan makanan dan minuman yang telah diproduksi siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum atau konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran higiene dan sanitasi warung makan bubur Manado (Tinutuan) di Kecamatan Langowan Utara. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Langowan Utara, dengan total populasi dan sampel 10 warung makan. Metode Penelitian ini adalah survei deskriptif. Variabel pada penelitian ini yaitu Higiene dan Sanitasi. Hasil penelitian ini mendapati bahwa secara keseluruhan warung makan yang ada di Kecamatan Langowan Utara belum memenuhi syarat Higiene dan Sanitasi. Karena batas layak higieen dan sanitasi warung makan yang memenuhi syarat bila jumlah skor = 685 dan dikatakan tidak memenuhi syarat bila jumlah skor <685. Oleh karena itu diharapkan kepada pemilik/penjamah makanan untuk dapat memperhatikan higiene dan sanitasi warung makan. Kata Kunci : Higiene, Sanitasi Warung Makan  ABSTRACTThe importance of hygiene and sanitation practices, which is one of the initiatives to prevent food contamination.  Hygiene and sanitation of food and beverages is a prevention effort that focuses on activities and what needs to be done to clean food and beverages from all hazards that can interfere with health, starting before food is produced, continued through its processing, storage, and transportation, and ends with food and beverages.  Drinks that have been produced are ready for consumption by the general public or consumers. The purpose of this study was to describe the hygiene and sanitation of a Manado porridge food stall (Tinutuan) in North Langowan District.  This research was conducted in North Langowan District, with a total population and sample of 10 food stalls.  Methods This research is a descriptive survey.  The variables in this study are Hygiene and Sanitation.  The results of this study found that overall the food stalls in North Langowan District did not meet the Hygiene and Sanitation requirements.  Because the limits for proper hygiene and sanitation are food stalls that meet the requirements if the total score = 685 and is said to be ineligible if the total score is <685.  Therefore, it is expected that the owner/food handler can pay attention to the hygiene and sanitation of food stalls. Keywords: Hygiene, Food Stall Sanitation
Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Pendidikan Dengan Perilaku Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Masyarakat Kelurahan Talete 1 Kota Tomohon Pangkey, Marverio R.A.; Mantjoro, Eva M.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Talete 1 merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Tomohon tengah dengan angka kasus COVID-19 yang tergolong lebih dari kelurahan lain di kecamatan Tomohon tengah. Dalam situasi pandemik ini masyarakat masih tetap menjalankan kegiatan baik didalam dan diluar rumah. Pemerintah membuat beberapa peraturan dalam situasi pandemi COVID-19 agar masyarakat masih tetap bisa beraktivitas tanpa meningkatkan angka kasus penularan COVID-19 dengan melakukan perilaku mitigasi COVID-19 kepada seluruh kalangan umur dan tingkat pendidikan pada seluruh masyarakat, sehingga dihrapakan masyarkat bisa melakukan perilaku mitigasi COVID-19 dengan maskimal. Penelitian ini adalah penelitian korelasi analitik dengan desain Cross Sectional (Studi Potong Lintang) yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2021 pada masyarakat kelurahan Talete 1 Kota Tomohon dengan instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dari hasil penentuan sample lemeshow, analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearmen rank dengan tingkat kepercayaan 95%. Terdapat 80 responden dalam penelitian ini Analisis Bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur terhadap perilaku mitigasi COVID-19 (nilai p = 0,661 atau lebih dari α 0,05) dan menunjukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku mitigasi COVID-19 (nilai rhitung 0,509 serta p adalah 0,000). Kata kunci: Perilaku Pencegahan COVID-19, Umur, Tingkat Pendidikan. ABSTRACTTalete 1 Village is one of many villages in the central district of Tomohon City with a high number of COVID-19 cases compared to other villages within the district. In this pandemic, citizens are still running daily activities whether it's inside or outside their house. The government made a number of rules and regulations in regards to the COVID-19 in order for the citizens to be able to run daily activities without risking spreading of COVID-19 with enacting COVID-19 prevention behavior towards all ages and education level of citizens, in hopes that all citizens can start doing the COVID-19 prevention behavior with maximum effort. The research is a research concerning correlation analytics and Cross Sectional design which is implemented in February until September of 2021 on citizens of Talete 1 Village in Tomohon City using a data retrieval instrument which is a questionnaire. The sample retrieval method using Purposive Sampling from the results that determines Lemeshow sample, the Bivariate analysis uses Spearman Rank correlation test with level of confidence reaching 95%. There have been 80 responders in this research. The Bivariate analysis shows that there is no relation between age with COVID-19 prevention behavior (p value = 0,661 or more than α 0,05) and shows a relation between education level with COVID-19 prevention behavior (calculated value 0,509 as well as p value is 0,000). Keywords: COVID-19 Prevention Behavior, Age, Education Level.

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue