cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 25482300     EISSN : 25482181     DOI : -
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Terbarukan merupakan jurnal elektronik yang mempublikasikan hasil penelitian, knowledge sharing dari dosen, mahasiswa maupun kalangan industri yang berfokus pada teknologi kimia pengolahan bahan alam dan energi secara berkelanjutan. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 67 Documents
Pengaruh Pengeringan Daun Stevia rebaudiana dan Jumlah Siklus Soxhletasi terhadap Kadar Gula Rifka Sabrina Zaini; Haifatuz Zahro; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.04

Abstract

Stevia rebaudiana merupakan tanaman yang digunakan sebagai pengganti gula dengan tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dan memiliki nol kalori sehingga aman untuk dikonsumsi. Stevioside dan rebaudioside A adalah salah satu komponen yang berperan memberikan rasa manis dalam daun Stevia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeringan daun Stevia dan jumlah siklus soxhletasi terhadap kadar gula. Metode isolasi daun Stevia yang digunakan pada penelitian ini adalah soxhletasi dengan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar gula menggunakan refraktometer dan identifikasi gugus fungsi menggunakan analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan pada siklus ke-3 didapatkan hasil terbaik untuk nilai kadar gula sebesar 44% untuk bahan segar dan 50% untuk bahan kering. Sehingga diketahui bahwa daun Stevia yang telah dikeringkan memiliki nilai kadar gula terbaik dibandingkan dengan bahan segar. Berdasarkan hasil spektra IR didapatkan gugus fungsi penyusun senyawa stevioside dan rebaudioside A.
Pengaruh Pelarut Hydrogen Rich Water terhadap Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Gita Indah budiarti; Endah Sulistiawati; Vaniaa Insani Syita Harmony; Safira Izza Gusti Zarni
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.05

Abstract

Kanker merupakan penyakit yang mematikan. Kanker disebabkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas dapat dihambat menggunakan antioksidan. Antioksidan dapat diperoleh dari tanaman dan buah-buahan, salah satunya bunga telang. Bunga telang mengandung antosianin dan flavonoid yang dapat menangkal oksidasi radikal bebas. Zat aktif pada bunga telang dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan saat ini adalah etanol 70-90%. Apabila pemurnian tidak sempurna sisa etanol pada ekstrak dikhawatirkan akan menyebabkan masalah baru untuk tubuh. Alternatif pelarut yang digunakan adalah hydrogen rich water (HRW). Selain lebih aman, HRW juga lebih kaya antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji kandungan atau aktivitas antioksidan pada ekstrak bunga telang menggunakan pelarut HRW. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu persiapan sampel, ekstraksi sampel dengan metode maserasi menggunakan HRW (pH 5 dan 9) selama variasi waktu (3 dan 5 jam) serta pembanding etanol 70% selama variasi waktu 3 jam. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH.Hasil penelitian ini diperoleh IC50 pada HRW pH 5, 9 waktu 3 jam, pH 5 dan 9 waktu 5 jam, serta etanol 70% pembanding berturut-turut 1653.51; 908.9641; 1176.0798; 1345.06 ; 978.44 ppm. Aktivitas antioksidan berdasarkan IC50 tersebut tergolong sangat lemah.
Analisis Efisisensi Sel Surya a-Si:H Berdasarkan Penyusun Lapisan Aktif soni prayogi
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.06

Abstract

Studi yang kami lakukkan membahas tentang pembuatan sel surya a-Si:H (Silikon Amorf Terhidrogenasi) dengan menggunakan teknik Plasma Enhanced Chemical Vapor Deposition (PECVD). Sel surya a-Si:H yang kami hasilkan dideposisi pada substrat kaca Indium Tin Oxide (ITO) yang memiliki lapisan konduktif pada lapisannya. Pembuatan lapisan aktif pada sel surya a-Si:H dengan cara mecampur gas silan dan hidrogen secara bersama didalam chamber PECVD.  Sementara pada lapisan pasif sel surya a-Si:H dijaga dengan struktur yang tetap. Setelah sel surya a-Si:H terbentuk ditambah lapisan logam di bagian belakang yang berfungsi sebagai kontak listrik dan reflektor cahaya. Selain itu juga, sifat fisis yaitu ketebalan-morfologi, sifat optik yaitu celah pita, sifat elektrik yaitu konduktivitas listrik, dan karakterisasi I-V sel surya a-Si:H dikarakterisasi dengan simulator surya dan sinar matahari. Hasil kami memperlihatkan,  sel surya a-Si:H lapisan aktif yang diperoleh dari pekerjaan ini, mendapatkan efisiensi konversinya yang cukup baik sebesar 8,48%. Kami meyakini bahwa pekerjaan yang kami lakukkan menjadi upaya yang baik dalam menyelesaikan permasalahan energi terbarukan di indonesia.
Energy Requirement Evaluation of Spray Distillation Technology as Green Alternative of Bioethanol Downstream Processing: Evaluasi Kebutuhan Energi dari Teknologi Distilasi Spray sebagai Alternatif Hijau Proses Hilirisasi Bioetanol Kartawiria, Irvan; Widiputri, Diah Indriani
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.01

Abstract

Bioethanol downstream processing is consuming 40-60% of total energy requirement in production of bioethanol as fuel, with highest consumption being the evaporation and distillation process. One of the technologies currently in development stage is spray distillation. In spray distillation, ethanol-water mixture feed is dispersed as micro droplets into a heated column at 40oC, while counter current air is flown upward to collect the vapor and discharged into condensation column. Since the spray distillation principles has been tested in controlled laboratory scale, this research objective is to evaluate the energy requirement for such process and comparison to conventional distillation. Testing was conducted on 20 L batch stainless steel column distillation and spray distillation of the same capacity. The ethanol concentration in feed was set to 15%-v to simulate fermentation broth, and operating parameters were sets to obtain 80%-v product. Batch distillation was heated using LPG gas and calculation shows that heat requirement 3.34 MJ/L pure ethanol equivalent. Alternatively, spray distillation running with feed rate of 5.05 ml/s at 40oC only requires 2.2-2.6 MJ/L pure ethanol equivalent. The study shows potential of spray distillation technology in reducing the energy requirement in downstream processing of bioethanol to 62-79% of conventional distillation.
Lithium Recovery Using Hydrogen Manganese Oxide Adsorbent Derived from Spinel Lithium Manganese Oxide : Pemulihan Litium Menggunakan Adsorben Hidrogen Mangan Oksida Berasal dari Spinel Litium Mangan Oksida Widyabuningsih, Dewi; Hielwana, Hanadia; Pauti, Ekbar; Ridwan, Iwan; Rispiandi, Rispiandi; Eko Andrijanto
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.05

Abstract

Lithium recovery from brine is recently attracting significant attention due to increasing industrial demand for energy storage, such as batteries. The lithium recovery from lithium brine was investigated using hydrogen manganese oxide adsorbent. The hydrogen manganese oxide adsorbent HMn2O4 (HMO) is derived from the spinel lithium manganese oxide  (LMO), which is synthesized from  LiOH and MnO2 precursor through the reflux method. The synthesized adsorbent was characterized using Scanning Electron Microscopy to identify its physical characteristics and its surface morphology. The adsorption capacity toward lithium solution was performed through an ion exchange process, and the adsorption values were determined using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). The synthesized HMO has a high lithium adsorption capacity for lithium-ion, which is 23 mg/g, and 10 mg/g for desorption. The optimum uptake capacity of HMn2O4 is 44% of the initial values (52 ppm) after 120 minutes of contact time. The synthesized hydrogen manganese oxide adsorbent has a potential industrial lithium recovery for large-scale application.
Analysis of The Impact of Wind and The Environmental Temperature on The Performance of a Rooftop Solar PV System: A Case Study of 52,2 kWp PT PLN Research and Development Center Rooftop PV Systems: Analisis Pengaruh Angin dan Suhu Lingkungan Terhadap Kinerja Sistem PV Surya Atap: Studi Kasus 52,2 kWp Pusat Penelitian dan Pengembangan PT PLN Sistem PV Atap Agussalim Syamsuddin
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.06

Abstract

This study aimed to observe the influence of weather parameters (irradiation, ambient temperature, PV module temperature, wind speed, and direction). Performance evaluation of rooftop PV systems is carried out according to IEC 61724-1:2017. The parameters measured are solar irradiance using a pyranometer, the surface temperature of the PV module using a temperature sensor, ambient temperature, wind speed, and direction using the Smart Weather Sensor Lufft type WS500-UMB. The analysis was performed under three different weather conditions: cloudy, rainy, and sunny skies. In rainy conditions, the highest efficiency of the PV array is 16.1% – 16.69%, because the environmental temperature and the temperature of the PV module when it rains is the lowest compared to sunny and cloudy conditions. In sunny skies, the highest inverter efficiency is obtained, around 97.9 – 98.84%, this is due to very high solar irradiation (more than 1000 W/m²), so the inverter works more optimally than in rainy and cloudy conditions. The highest average wind speed is obtained in sunny conditions, which is 3.28 m/s with the same wind direction, namely the West-Northwest, but the influence of the wind is not significant to provide a cooling effect to the rooftop PV.
Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai Bioenergi pada Produksi Bio-Oil dengan Metode Pirolisis: Efek Temperatur: Potential of Empty Fruit Bunches (EFB) Waste as Bioenergy to Produce Bio-Oil Using Pyrolysis Method: Temperature Effects Rezki, Amelia Sri; Wulandari, Yeni Ria; Alvita, Livia Rhea; Sari, Nita Pita
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.04

Abstract

Indonesia memiliki banyak sumber daya biomassa seperti limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk alternatif bahan bakar. Limbah padat TKKS memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berpotensi menghasilkan beberapa produk melalui metode pirolisis. TKKS yang digunakan dari PT. Lambang Jaya, Lampung Selatan, Indonesia. Tujuan studi ini adalah karakterisasi bio-oil yang dihasilkan dari limbah TKKS serta mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi bio-oil. Percobaan dilakukan pada variasi temperatur 300°C, 350°C, dan 400°C, dengan biomassa TKKS berukuran 1 mm dalam reaktor pirolisis. Studi karakteristik fisika-kimia bio-oil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu yield bio-oil, pH, densitas, viskositas, dan heating rate. Studi Karakteristik pirolisis TKKS yang diperoleh pada penelitian ini adalah yield bio-oil antara 4,32-6,49%, yield asap cair 33,03%-37,44%, yield arang 33,33%-38,35%, dan yield gas 23,53%-26,91%. Hasil pH bio-oil bersifat asam karena memiliki pH antara 3,4-3,8, densitas bio-oil 1,146-1,296 g/ml, viskositas 18,443-20,860 cP serta heating rate 4,6-6,5 °C/menit yang dikategorikan dalam jenis pirolisis lambat karena dioperasikan pada temperatur rendah dan waktu tinggal ≥ 30 menit. Pengaruh temperatur pada yield bio-oil menunjukkan semakin tinggi temperatur proses yield bio-oil yang dihasilkan semakin tinggi. Melalui studi karakteristik yang dilakukan pada pirolisis TKKS produk yang dihasilkan menarik untuk dikembangkan pemanfaatannya dengan memperhatikan parameter proses yang berpengaruh.
Asap Cair dari Daun Jati sebagai Pestisida untuk Mengendalikan Kutu Putih : Liquid Smoke from Teak Leaves as Pestiside to Control Whiteflies Kaffah, Elsyaff Visshilmi; Kusuma, Meidina Rafida; Siswati, Nana Dyah; Erliyanti, Nove Kartika
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.02

Abstract

Jati merupakan salah satu tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Daun jati memiliki komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa yang dapat diurai menjadi fenol dan asam dalam bentuk cairan, disebut asap cair, dengan proses pirolisis yang bermanfaat sebagai pestisida nabati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat asap cair dari limbah daun jati kering dengan metode pirolisis, mencari temperatur dan waktu relatif baik untuk memperoleh kadar fenol dan asam relatif baik dalam asap cair, dan menguji keefektifan asap cair sebagai pestisida nabati untuk hama kutu putih. Proses yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pirolisis dengan tahapan karbonisasi lalu dilanjutkan dengan tahap kondensasi agar didapatkan asap cair. Proses pirolisis dilakukan dengan variasi temperatur (°C) 200, 250, 300, 350, dan 400 serta waktu proses pirolisis (jam) 1, 1 ½, 2, 2 ½, dan 3. Diperoleh asap cair relatif baik pada suhu 350°C dan waktu 3 jam karena memiliki kandungan fenol dan asam tertinggi yang masih sesuai dengan SNI, yaitu fenol sebesar 1,915% dan asam sebesar 14,885%. Asap cair relatif baik dilakukan uji keefektifan untuk menghilangkan hama kutu putih dengan konsentrasi 20% dan didapatkan hasil bahwa asap cair relatif baik efektif menghilangkan hama kutu putih dalam kurun waktu sembilan hari
Pemanfaatan Zeolit Alam Ende sebagai Katalis pada Pirolisis Polietilena dari Sampah Plastik: Utilization of Ende Natural Zeolite as a Catalyst in Polyethylene Pyrolysis from Plastic Waste Bani, Gregorio Antonny
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.01.03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi zeolit Ende menjadi katalis pada pirolisis polietilena dari sampah plastik; mengetahui pengaruh katalis zeolit alam Ende terhadap energi aktivasi pirolisis; mengetahui pengaruh suhu dalam pirolisis; mengetahui pengaruh katalis dalam pirolisis; mengetahui pengaruh interaksi antara suhu dan katalis dalam pirolisis. Berdasarkan hasil percobaan, maka diketahui bahwa proses aktivasi dapat merubah sifat kimia dan sifat fisika zeolit Ende meliputi kristalinitas, luas permukaan, volume pori dan jejari pori, serta keasamannya untuk dijadikan sebagai katalis; katalis zeolit mampu menurunkan energi aktivasi hingga 4.371,1 cal/mol; komposisi 0,10 merupakan komposisi terbaik dari penggunaan zeolit alam aktif Ende sebagai katalis dalam proses pirolisis polietilena dari sampah plastik; interaksi terbaik antara suhu dan katalis zeolit alam aktif Ende adalah pada perlakuan suhu 400°C dan komposisi katalis 0,10.
Studi Kinetika Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Pisang Kepok: Kinetic Study of Pectin Extraction from Kepok Banana Peel Rahmi, Isnaini; Fairus, Annisa; Dewi, Luthfi Kurnia; Nurhadianty, Vivi
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2023.007.02.06

Abstract

Pektin merupakan salah satu polisakarida yang terletak di dinding sel tumbuhan bersamaan dengan polisakarida lain yaitu selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Metode untuk mendapatkan pektin adalah esktraksi. Selama proses ekstraksi berlangsung terdapat kinetika reaksi yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinetika ekstraksi pektin kulit pisang kepok meliputi konstanta laju reaksi dan energi aktivasi dengan variasi waktu ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder. Data sekunder yang diolah adalah pH ekstraksi 1; 1,5; dan 2, suhu ekstraksi 80oC dan 90oC, waktu ekstraksi 70, 80, 90, dan 100 menit, serta yield pektin. Hasil penelitian menunjukkan nilai konstanta degradasi (k2) lebih kecil daripada nilai konstanta ekstraksi (k1) pada semua variabel. Yemax tertinggi terdapat pada pH 1,5 suhu 90oC sebesar 41,88% dengan tmax 80 menit. Nilai energi aktivasi pembentukan pektin (Ea1) terkecil adalah 17,812 kJ/mol dan energi aktivasi degradasi pektin (Ea2) terbesar adalah -3,878 kJ/mol yang keduanya terdapat dalam pH 1,5. Kondisi optimum ekstraksi pektin kulit buah pisang kepok pada penelitian ini pada pH 1,5 suhu 90oC dengan memperhatikan nilai k1, k2, Yemax, tmax, dan energi aktivasi.