Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

DEGRADASI SELULOTIK DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN ASPERGILUS NIGER UNTUK MENINGKATKAN YIELD MINYAK PADA PENYULINGAN Cahyani, Chandrawati; Arifin, Rb. Moh. Miftahol; Wicaksono, Krisnanda Alif Bagus; Sarosa, Aji Hendra; Nurhadianty, Vivi
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.92 KB) | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2017.001.01.05

Abstract

Rendemen rata-rata minyak daun cengkeh melalui distilasi uap sekitar 1,68%. Penelitian ini menggunakan Aspergillus Niger untuk mendegradasi membrane selulotik daun cengkeh. Parameter yang diamati adalah pengaruh lama waktu fermentasi, 46, 96 dan 192 jam, terhadap rendemen minyak cengkeh yang dihasilkan dan kandungan eugenol dalam minyak tersebut. Fermentasi daun cengkeh dengan Aspergillus Niger dilakukan pada temperatur 25-30oC dan pH 7. Setelah fermentasi, distilasi uap daun cengkeh dilakukan pada tekanan barometrik selama 6 jam pada temperatur didih air. Penelitian ini menunjukkan rendemen dan kandungan senyawa aktif eugenol pada minyak daun cengkeh mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu fermentasi.
Pengaruh Penambahan Minyak Nilam Sebagai Bahan Aditif Pada Sabun Cair Dalam Upaya Meningkatkan Daya Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus Aji Hendra Sarosa; Hafizh Tandiyanto P; Benny Imam Santoso; Vivi Nurhadianty; Chandrawati Cahyani
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.636 KB)

Abstract

Patchouli alcohol yang terkandung pada minyak nilam memiliki kemampuan antiemetic, antibacterial dan antifungal. Bakteri staphylococcus aureus dapat tumbuh pada kulit manusia dan mengakibatkan infeksi. Salah satu cara dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah menggunakan sabun antibakteri. Komponen antibakteri yang terdapat pada minyak nilam dapat menjadi aditif pada sabun. Minyak nilam memiliki komponen penyusun yang terbesar patchouli alcohol (32,60%) dan komponen lain yaitu delta-guaiene (23,07%), αlpha-guaiene (15,91%), seychellene (6,95%), dan alpha-patchoulene (5,47%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak nilam pada daya antibakteri dari sabun cair. Bahan aktif yang digunakan pada sabun cair yaitu Sodium Lauryl Sulfat (Texapon N70). Bakteri Staphylococcus aureus diujikan dengan cara mensuspensikan dalam nutrient broth (NB). Bakteri tersebut distandarisasi dengan larutan standar 0,5 Mc Farland. Minyak nilam yang ditambahkan ke dalam sabun cair dengan konsentrasi sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% (v/v).  Hasil penelitian ini yaitu penambahan minyak nilam dapat meningkatkan daya antibakteri sabun cair terhadap Staphylococcus aureus yang terbesar dengan penambahan 2% v/v minyak nilam.
The Effect of the Addition of Fragrant Citronella Oil and Rhodinol to the handsanitizer on the Antibacterial Power of Staphylococcus aureus Aji Hendra Sarosa; Vivi Nurhadianty; Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.01.1

Abstract

Hand sanitizer is an alternative to washing hands, it can also be antibacterial. Citronella and rhodinol oils consists of monoterpene compounds with major components in the form of aldehydes and alcohol. The oils have antibacterial properties. This study aims to increase the antibacterial power of the hand sanitizer by adding citronella and rhodinol. The experimental research method was carried out in a laboratory with two stages. The first stage was making hand sanitizers with variations in the addition of citronella and rhodinol. The second stage is to test the antibacterial power of the products. The addition of citronella oil and rhodinol can increase the inhibition zone against Staphylococcus aureus bacteria. The addition of rhodinol as an additive to the hand sanitizer gave a greater inhibition zone effect than the addition of citronella oil. The good result is a hand sanitizer made from 96% alcohol with 1% rhodinol additive.
Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Daya Antibakteri Hasil Ekstraksi Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.) pada Aktivitas Staphylococcus Epidermidis Luthfi Kurnia Dewi; Aji Hendra Sarosa; Christina Wahyu Kartikowati; Nur Hayati; Risang Parasu; Ersa Amalia
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2021.007.01.6

Abstract

Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) mengandung senyawa antibakteri yang terdiri dari senyawa fenol dan turunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau pada berbagai jenis pelarut terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode refluks dengan tiga jenis pelarut yaitu etanol yang bersifat polar, etil asetat bersifat semi polar, dan n-heksana yang bersifat non polar. Uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dilakukan dengan metode difusi kertas cakram. Rendemen ekstrak daun sirih hijau tertinggi terdapat pada variabel pelarut etanol yaitu sebesar 4,083%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa semua hasil ekstrak positif mengandung tannin dan menunjukkan hasil negatif pada senyawa saponin. Diameter zona hambat tertinggi didapatkan pada variabel pelarut etanol pada aktivitas bakteri Staphylococcus epidermidis yaitu sebesar 23,13 mm. Kadar fenol tertinggi terdapat pada variabel pelarut n-heksana yaitu sebesar 6,85%.
KAJIAN PROSES PRODUKSI KATALIS MIKROSFERIK UNTUK PERENGKAHAN MINYAK BUMI DENGAN PENGERING SEMBUR AJI HENDRA SAROSA; Tjokorde Walmiki Samadhi; B Budiyanto
Reaktor Volume 15 No.4 Oktober 2015
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.55 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.15.4.241-247

Abstract

STUDY OF SPRAY DRYING PROCESS FOR THE PRODUCTION OF PETROLEUM CRACKING CATALYST. Catalyst for the hydrocarbon fluid catalytic cracking (FCC) process consists of zeolite, matrix, fillers, and binders. The FCC catalyst has a microsphere form (10-120 µm), and can be produced by spray drying. Operating conditions of spray drying affect the characteristics of the microspheres FCC catalyst. The composition slurry (24% by weight) is 27% (by weight) of zeolite NaY, 33% (by weight) of Belitung kaolin, 20% (by weight) of silica alumina, 20% (by weight) of silica sol. The slurry is fed to spray dryer with constant air temperature of 190oC, ratio of atomizing air flow to slurry feed rate between 0.75:1 to 1:1, hot air flow rate between 0.2-0.3 m3/min, and slurry feed rate between 15-20 mL/min. Catalyst particle size distribution produced is in the range of 0.3752-161.1770 µm. Angle of repose of the dry product isin the 41.45-49.00 range, which translates to a flowability between passable and poor. Statistical treatment of experimental data by ANOVA method indicates that hot air velocity and interaction between the atomizing air to slurry feed rate ratio and the hot air velocity significantly affect the average particle size. The interaction between the atomizing air to slurry feed ratio with hot air velocity significantly affect particle size distribution as well. Keywords: FCC catalyst; operation conditions; spray drying Abstrak Katalis FCC memiliki empat komponen yaitu zeolit, matriks, bahan pengisi, dan bahan pengikat. Katalis FCC berbentuk mikrosfer berukuran 10-120 µm. Produksi katalis FCC melibatkan operasi pengering sembur. Kondisi operasi pengering sembur mempengaruhi karakteristik katalis FCC mikrosfer. Campuran slurry (24% berat) memiliki komposisi 27% (berat) zeolit NaY, 33% (berat) kaolin Belitung, 20% (berat) silika alumina, 20% (berat) silika sol. Slurry diumpankan ke pengering sembur dengan temperatur udara konstan 190oC, nisbah antara laju udara atomisasiterhadap laju alir umpan 0,75:1-1:1, laju alir udara panas 0,2-0,3 m3/min, dan laju umpan masuk 15-20 mL/min. Percobaan menghasilkan distribusi ukuran partikel sebesar 0,3752 µm hingga 161,1770 µm. Nilai analisis sudut diam 41,4498 sampai 48,9666, menunjukkan kriteria sifat aliran antara passable dan poor. Pengolahan data percobaan dengan metode ANOVA menunjukkan kecepatan udara panas masuk dan interaksi antara nisbah laju udara atomisasi terhadap laju alir umpan dengan kecepatan udara panas masuk berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata ukuran partikel dan rentang distribusi ukuran katalis FCC.
Analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 3 (2022): In progress (November)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15455

Abstract

Kegiatan pondok pesantren tidak lepas dari penggunaan produk sanitasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu produk sanitasi yaitu hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu melatih analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Melalui pengabdian ini diharapkan kesehatan dan kebersihan santri terjaga dan dapat menciptakan pondok mandiri secara finansial. Pengabdian ini dilakukan daring dengan memberikan pelatihan formulasi hand sanitizer dan analisis kelayakan ekonomi meliputi perhitungan harga jual produk dan kriteria investasi. Berdasarkan simulasi hasil perhitungan, didapatkan harga jual hand sanitizer kemasan 100 ml yaitu Rp 11.528,00 dengan laba 5% dari harga pokok penjualan. Dengan interest rate (IR) sebesar 4,25%, didapatkan nilai NPV sebesar Rp 235.841.940,31 dan IRR sebesar 58,82%, dimana investasi produk sanitasi ini dikategorikan visible (layak) karena NPV > 0 dan IRR > IR. ROI yang didapatkan sebesar 94,89% dengan PBP selama 1,05 tahun. Capaian pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari kepuasan mitra dengan hasil kuesioner rata-rata kepuasan sekitar 74% responden menjawab setuju terhadap kebermanfaatan kegiatan ini. Oleh karena itu, kegiatan analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi perlu dilakukan secara kontinyu dan bisa dikembangkan untuk produk sanitasi yang lain.
Analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i3.15455

Abstract

Kegiatan pondok pesantren tidak lepas dari penggunaan produk sanitasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Salah satu produk sanitasi yaitu hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu melatih analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi dalam upaya self-sufficiency di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Melalui pengabdian ini diharapkan kesehatan dan kebersihan santri terjaga dan dapat menciptakan pondok mandiri secara finansial. Pengabdian ini dilakukan daring dengan memberikan pelatihan formulasi hand sanitizer dan analisis kelayakan ekonomi meliputi perhitungan harga jual produk dan kriteria investasi. Berdasarkan simulasi hasil perhitungan, didapatkan harga jual hand sanitizer kemasan 100 ml yaitu Rp 11.528,00 dengan laba 5% dari harga pokok penjualan. Dengan interest rate (IR) sebesar 4,25%, didapatkan nilai NPV sebesar Rp 235.841.940,31 dan IRR sebesar 58,82%, dimana investasi produk sanitasi ini dikategorikan visible (layak) karena NPV > 0 dan IRR > IR. ROI yang didapatkan sebesar 94,89% dengan PBP selama 1,05 tahun. Capaian pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat dilihat dari kepuasan mitra dengan hasil kuesioner rata-rata kepuasan sekitar 74% responden menjawab setuju terhadap kebermanfaatan kegiatan ini. Oleh karena itu, kegiatan analisis kelayakan ekonomi produk sanitasi perlu dilakukan secara kontinyu dan bisa dikembangkan untuk produk sanitasi yang lain.
Pengaruh Pengeringan Daun Stevia rebaudiana dan Jumlah Siklus Soxhletasi terhadap Kadar Gula Rifka Sabrina Zaini; Haifatuz Zahro; Vivi Nurhadianty; Aji Hendra Sarosa
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.04

Abstract

Stevia rebaudiana merupakan tanaman yang digunakan sebagai pengganti gula dengan tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dan memiliki nol kalori sehingga aman untuk dikonsumsi. Stevioside dan rebaudioside A adalah salah satu komponen yang berperan memberikan rasa manis dalam daun Stevia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeringan daun Stevia dan jumlah siklus soxhletasi terhadap kadar gula. Metode isolasi daun Stevia yang digunakan pada penelitian ini adalah soxhletasi dengan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar gula menggunakan refraktometer dan identifikasi gugus fungsi menggunakan analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan pada siklus ke-3 didapatkan hasil terbaik untuk nilai kadar gula sebesar 44% untuk bahan segar dan 50% untuk bahan kering. Sehingga diketahui bahwa daun Stevia yang telah dikeringkan memiliki nilai kadar gula terbaik dibandingkan dengan bahan segar. Berdasarkan hasil spektra IR didapatkan gugus fungsi penyusun senyawa stevioside dan rebaudioside A.
PENGENALAN PROSES DISTILASI MINYAK ATSIRI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM DOUBLETRACK SMA BAHRUL MAGHFIROH, MALANG Nirwana, Wa Ode Cakra; Sarosa, Aji Hendra; Nurhadianty, Vivi; Dewi, Luthfi Kurnia; Hapsari, Safrina; Bayu, Ardian Indra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Bahrul Maghfiroh High School is located in Malang City. To manifest the school's vision and mission, namely to produce graduates who are independent and have entrepreneurial skills, the school has a double-track program that aims to provide students with the skills to become entrepreneurs. Through this program, the school has succeeded in building business incubators, including the cultivation of mushrooms, quail, and fish, as well as coffee, chips, and yogurt processing. To support the double-track program, this community service activity aims to introduce the distillation process to students to produce essential oils, particularly citronella oil. This community service program was carried out in several stages, namely analyzing the school's needs regarding the double-track program, providing training to students, evaluating participant satisfaction, and planning the sustainability of activities. Training activities include an explanation of the basic principles of distillation, a demonstration of distillation/refining to produce citronella oil on a laboratory scale, and a field trip to the mini plant of Institute Atsiri to learn the distillation process of essential oils on a pilot plant scale. The students and teachers were enthusiastic about participating in the entire series of events. Evaluation of student satisfaction shows that 36%, 48%, and 16% of students respectively, were very satisfied, satisfied, and neutral with this activity. Hopefully, this activity can become a business idea for schools and students. Abstrak SMA Bahrul Maghfiroh adalah SMA yang terletak di Kota Malang. Untuk mewujudkan visi misi sekolah yaitu mewujudkan lulusan yang mandiri dan terampil berwirausaha maka SMA ini memiliki program doubletrack yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keahlian untuk berwirausaha. Melalui program ini, SMA Bahrul Maghfiroh berhasil membangun inkubator usaha diantaranya di bidang budidaya jamur, puyuh dan ikan serta pengolahan kopi, keripik dan yogurt. Untuk mendukung program doubletrack maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan proses distilasi/penyulingan kepada siswa untuk memproduksi minyak atsiri khususnya minyak sereh wangi. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu menganalisis kebutuhan sekolah terkait program doubletrack, memberikan pelatihan kepada siswa, mengevaluasi kepuasan peserta, dan merencanakan keberlangsungan kegiatan. Pelatihan yang diberikan berupa penjelasan prinsip dasar distilasi, demo distilasi/penyulingan untuk menghasilkan minyak sereh wangi skala laboratorium dan kunjungan lapang ke mini plant Institut Atsiri untuk melihat proses penyulingan minyak atsiri skala pilot plant. Dalam kegiatan ini, siswa dan guru pendamping sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Evaluasi tingkat kepuasan siswa dengan kegiatan ini menunujukkan bahwa 36% siswa merasa sangat puas, 48% merasa puas dan 16% netral. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi ide usaha bagi pihak sekolah maupun siswa.
Studi Potensi Minyak Sereh Wangi Sebagai Alternatif Bahan Aditif Pada Bahan Bakar Minyak Milenia, Rohmah; Islam, Livya Safira; Ihsan, Muhammad; Sarosa, Aji Hendra
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.02

Abstract

Bahan bakar jenis pertalite merupakan salah satu bahan bakar produksi Pertamina dengan RON 90. Sedangkan, solar memiliki angka setana 48 dengan kualitas di bawah pertalite. Efektifitas bahan bakar dapat ditingkatkan dengan penggunaan aditif. Salah satu terobosan terbaru dalam penggunaan aditif ialah minyak sereh wangi. Minyak sereh wangi memiliki karakteristik yang menyerupai bahan bakar. Selain itu, minyak sereh wangi mengandung senyawa oksigenat yaitu sitronelal, sitronelol, geraniol yang berpotensi untuk menyempurnakan pembakaran bahan bakar dengan mengoksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida. Jurnal ini meninjau keefektifan minyak sereh wangi sebagai aditif pada bahan bakar. Bahan bakar minyak akan ditinjau, diikuti peninjauan potensi minyak sereh wangi sebagai bahan aditif pada bahan bakar. Selain itu, pengaruh penambahan bahan aditif minyak sereh wangi terhadap nilai kalor, angka oktan, emisi karbon monoksida, serta efek pada mesin kendaraan juga ditinjau. Dari studi literatur ini, didapatkan bahwa penambahan minyak sereh wangi dalam konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan nilai kalor dan angka oktan bahan bakar. Kenaikan ini bervariasi pada setiap konsentrasi zat aditif di dalam bahan bakar dan dipengaruhi pula oleh kombinasi zat aditif yang digunakan. Emisi karbonmonoksida dan kerak yang dihasilkan pada kendaraan bermotor berbahan bakar pertalite dengan penambahan minyak sereh wangi dalam volume yang tepat dapat berkurang.