Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KAJIAN DAYA PROTEKSI PRODUK REPELAN NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DALAM BENTUK LOTION BERBASIS MINYAK ATSIRI LOKAL (MINYAK SEREH WANGI DAN MINYAK NILAM) Nirwana, Wa Ode Cakra; Cahyani, Chandrawati; Nurhadianty, Vivi
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i1.822

Abstract

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi kasus tertinggi di Asia Tenggara. Beberapa studi dilakukan untuk mempelajari potensi bahan aktif alami sebagai repelan, menggantikan bahan sintetik. Studi menunjukkan minyak sereh wangi potensial sebagai repelan namun proteksinya hanya ±2 jam. Selain itu, minyak nilam juga menunjukkan daya proteksi yang baik terhadap Aedes aegypti. Studi aplikasi campuran kedua minyak tersebut sebagai repelan berbentuk lotion belum pernah dilakukan. Karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji keefektifan kombinasi minyak sereh wangi dan minyak nilam sebagai repelan dalam bentuk lotion dan mengetahui formulasi bahan aktif yang memberikan daya proteksi terbaik. Konsentrasi minyak atsiri divariasikan 0%, 2%, 3%, 4%, 5% sedangkan komposisi minyak sereh wangi : minyak nilam (S:N) adalah 1:0, 0:1, 1:1, 2:1, 1:2. Jenis nyamuk yang digunakan Aedes aegypti betina, generasi ke 423, tidak mengandung virus Dengue. Pengamatan jumlah nyamuk yang hinggap di punggung dan telapak tangan dilakukan 1 jam sekali selama 6 jam. Hasilnya menunjukkan kombinasi minyak sereh wangi dan minyak nilam pada produk repelan memberikan daya proteksi lebih baik dibandingkan penggunaan salah satu minyak saja. Lotion berbahan aktif kombinasi kedua minyak tersebut memberikan rata-rata daya proteksi 85,2% hingga jam ke 6 yang ditunjukkan pada komposisi S:N =  2:1 dengan konsentrasi 5%.
DEGRADASI SELULOTIK DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN ASPERGILUS NIGER UNTUK MENINGKATKAN YIELD MINYAK PADA PENYULINGAN Cahyani, Chandrawati; Arifin, Rb. Moh. Miftahol; Wicaksono, Krisnanda Alif Bagus; Sarosa, Aji Hendra; Nurhadianty, Vivi
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.92 KB) | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2017.001.01.05

Abstract

Rendemen rata-rata minyak daun cengkeh melalui distilasi uap sekitar 1,68%. Penelitian ini menggunakan Aspergillus Niger untuk mendegradasi membrane selulotik daun cengkeh. Parameter yang diamati adalah pengaruh lama waktu fermentasi, 46, 96 dan 192 jam, terhadap rendemen minyak cengkeh yang dihasilkan dan kandungan eugenol dalam minyak tersebut. Fermentasi daun cengkeh dengan Aspergillus Niger dilakukan pada temperatur 25-30oC dan pH 7. Setelah fermentasi, distilasi uap daun cengkeh dilakukan pada tekanan barometrik selama 6 jam pada temperatur didih air. Penelitian ini menunjukkan rendemen dan kandungan senyawa aktif eugenol pada minyak daun cengkeh mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu fermentasi.
PENINGKATAN YIELD MINYAK DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) DENGAN PERLAKUAN AWAL FERMENTASI SELULOTIK MENGGUNAKAN Trichoderma harzianum Nurhadianty, Vivi; Cahyani, Chandrawati; Nirwana, Wa Ode Cakra; Dewi, Luthfi Kurnia; Abdillah, Gamayazid; Pratama, Angga Reza
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.515 KB) | DOI: 10.21776/ub.rbaet.2017.001.01.06

Abstract

Minyak cengkeh adalah salah satu produk unggulan Indonesia dalam perdagangan minyak atsiri dunia. Salah satu masalah yang dihadapi selama proses penyulingan minyak atsiri adalah adanya minyak atsiri yang terperangkap dalam jaringan tanaman sehingga dapat menurunkan yield. Proses fermentasi akan mendegradasi jaringan-jaringan tumbuhan sehingga diharapkan minyak dapat lebih mudah keluar selama proses distilasi uap. Penelitian diawali dengan proses fermentasi solid-state secara aerobik menggunakan kapang Trichoderma harzianum selama 4, 6, 8, dan 12 hari dilanjutkan dengan distilasi uap pada tekanan atmosferik selama 6 jam terhitung sejak tetesan pertama. Yield minyak daun cengkeh tanpa proses fermentasi yang didapatkan sebesar 0,57%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment berupa fermentasi dapat meningkatkan yield minyak daun cengkeh 2,8 kali dibandingkan dengan tanpa pretreatment berupa fermentasi. Yield tertinggi didapatkan pada waktu fermentasi selama 8 hari dengan perolehan yield sebesar 1,62% atau meningkat hingga 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan minyak daun cengkeh yang diperoleh tanpa proses fermentasi.
Pengaruh Penambahan Minyak Nilam Sebagai Bahan Aditif Pada Sabun Cair Dalam Upaya Meningkatkan Daya Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus Aji Hendra Sarosa; Hafizh Tandiyanto P; Benny Imam Santoso; Vivi Nurhadianty; Chandrawati Cahyani
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.636 KB)

Abstract

Patchouli alcohol yang terkandung pada minyak nilam memiliki kemampuan antiemetic, antibacterial dan antifungal. Bakteri staphylococcus aureus dapat tumbuh pada kulit manusia dan mengakibatkan infeksi. Salah satu cara dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah menggunakan sabun antibakteri. Komponen antibakteri yang terdapat pada minyak nilam dapat menjadi aditif pada sabun. Minyak nilam memiliki komponen penyusun yang terbesar patchouli alcohol (32,60%) dan komponen lain yaitu delta-guaiene (23,07%), αlpha-guaiene (15,91%), seychellene (6,95%), dan alpha-patchoulene (5,47%). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak nilam pada daya antibakteri dari sabun cair. Bahan aktif yang digunakan pada sabun cair yaitu Sodium Lauryl Sulfat (Texapon N70). Bakteri Staphylococcus aureus diujikan dengan cara mensuspensikan dalam nutrient broth (NB). Bakteri tersebut distandarisasi dengan larutan standar 0,5 Mc Farland. Minyak nilam yang ditambahkan ke dalam sabun cair dengan konsentrasi sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% (v/v).  Hasil penelitian ini yaitu penambahan minyak nilam dapat meningkatkan daya antibakteri sabun cair terhadap Staphylococcus aureus yang terbesar dengan penambahan 2% v/v minyak nilam.
PENINGKATAN RENDEMEN DESTILASI MINYAK JAHE MELALUI FERMENTASI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) MENGGUNAKAN Trichoderma harzianum Vivi Nurhadianty; Chandrawati Cahyani; Luthfi Kurnia Dewi; Linda Triani; Resti Kurnia Putri
INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Institut Atsiri Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.093 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijeo.2016.001.01.06

Abstract

Rendemen minyak jahe hasil penyulingan pada umumnya masih rendah, maka perlu metode yang mampu meningkatkan rendemen minyak jahe hasil penyulingan. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan awal berupa fermentasi pada jahe merah. Fermentasi dilakukan pada jahe merah dengan ukuran ± 1 x 1 cm, berlangsung secara aerob, pada suhu ruangan, pH 4, moisture jahe merah 40-45%, dan konsentrasi T.harzianum dalam fermentor ± 1,087 x 104 mg/L. Selanjutnya, destilasi uap dilakukan selama 8 jam pada jahe merah yang telah difermentasi maupun yang tanpa fermentasi. Perolehan minyak jahe setelah fermentasi selama 2, 6, dan 8 hari dibandingkan dengan minyak jahe tanpa fermentasi untuk mengetahui pengaruh fermentasi terhadap peningkatan rendemen minyak jahe. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jahe merah tanpa fermentasi, dan dengan jahe yang difermentasi selama 2, 6, dan 8 hari secara berturut-turut sebesar menghasilkan rendemen sebesar 0,015% ; 0,020% ; 0,076%; dan 0,025%. Berdasarkan hasil tersebut, fermentasi jahe merah selama 6 hari menghasilkan rendemen minyak jahe tertinggi.
Formulasi Krim Anti-Aging Pada Kulit Daerah Tropis Berbasis Ekstrak Daun Kelor, Minyak Kenanga Dan Minyak Lemon Sebagai Bioaktif Vivi Nurhadianty; Herwinda Brahmanti; Sinta Murlistyarini; Safira Khanza; Citra Wahyu Rizkita; Chandrawati Cahyani
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2021.007.01.7

Abstract

Loss of moisture in the skin and exposure to high UV rays can cause dry, thin, inelastic skin and wrinkles. Proper anti-aging cream can reduce and prevent skin damage. Moringa leaf extract and cananga oil have specific bioactive properties such as antioxidants and antibacterials. Meanwhile, lemon oil is high in vitamin C and can improve the collagen structure in the skin. To produce anti-aging cream, essential oils as active ingredients are added with various compositions and then formulated and on the skin of the dorsal hand. The results showed that the cream produced was homogeneous but still required the addition of an emulsifier. The cream also meets SNI in terms of pH. The creams in formulas 7 and 9 provide significant results in reducing the level of aging. In this study, it needs to take a longer time to determine the stability of the cream.
Pemberdayaan Kelompok Usaha Berbasis Minyak Atsiri Di Desa Kesamben, Blitar Vivi Nurhadianty
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.422 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.004.01.10

Abstract

The business group located in Desa Kesamben, Blitar has business in the diversification of essential oil products. This business group is experiencing difficulties in expanding its business due to lack of innovation in producing volatile essential oil and inbuilt economic management. This activity helps the business group in developing the innovation of essential oil products through the creation of blending aroma. The training provided aims to make this business group able to mix the aroma of essential oil so that the product produced can be accepted by the consumers and have a distinctly different aroma. This essential oil-based wind oil product can be the product of "prima donna" from Blitar regency.
The Effect of the Addition of Fragrant Citronella Oil and Rhodinol to the handsanitizer on the Antibacterial Power of Staphylococcus aureus Aji Hendra Sarosa; Vivi Nurhadianty; Luthfi Kurnia Dewi; Chandrawati Cahyani
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.01.1

Abstract

Hand sanitizer is an alternative to washing hands, it can also be antibacterial. Citronella and rhodinol oils consists of monoterpene compounds with major components in the form of aldehydes and alcohol. The oils have antibacterial properties. This study aims to increase the antibacterial power of the hand sanitizer by adding citronella and rhodinol. The experimental research method was carried out in a laboratory with two stages. The first stage was making hand sanitizers with variations in the addition of citronella and rhodinol. The second stage is to test the antibacterial power of the products. The addition of citronella oil and rhodinol can increase the inhibition zone against Staphylococcus aureus bacteria. The addition of rhodinol as an additive to the hand sanitizer gave a greater inhibition zone effect than the addition of citronella oil. The good result is a hand sanitizer made from 96% alcohol with 1% rhodinol additive.
The Formulation of Hypoallergenic Massage oil using Local Essential Oil of Indonesia Chandrawati Cahyani; Herwinda Brahmanti; Luthfi Kurnia Dewi; Vivi Nurhadianty
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2021.007.01.11

Abstract

A laboratory study was conducted to investigate the possibility of producing a hypoallergenic massage oil using local essential oil. The main concept behind the study was the application of massage oil formula which is in contact with skin need to be allergen free. This study used four types of local essential oil, i.e. cananga, clove, citronella and a fraction of citronella oil.  Two types of carrier oils were used, i.e. extra virgin olive oil and grape seed oil. The study searches the concentration of essential oil which is safe to be used in the formula, not giving an allergy reaction. The concentration of essential oil studied were one and two percent respectively, and an allergy test will also be conducted to the carrier oil themselves. The allergy test was conducted toward 30 respondents. 
PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP PERKULIAHAN PROSES INDUSTRI KIMIA 1 A.S. Dwi Saptati Nur Hidayati; Chandrawati Cahyani; Vivi Nurhadianty
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v46i1.9574

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh metode resitasi terhadap perkuliahan Proses Industri Kimia (PIK) 1 di PS Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi pada siklus kedua dan ketiga meningkatkan hasil perkuliahan PIK 1 dibandingkan siklus pertama yang tidak menggunakan metode resitasi (konvensional). Dengan metode resitasi, mahasiwa lebih puas dan aktif dalam perkuliahan yang diindikasikan bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai minimal B meningkat 20.07%, kepuasan mahasiswa terhadap suasana perkuliahan dan sistematika penyampaian materi masing-masing meningkat 9.38% dan 5.39%.