cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023" : 32 Documents clear
MITOS KECANTIKAN DALAM NOVEL GENDUT? SIAPA TAKUT! KARYA ALNIRA: KAJIAN FEMINISME NAOMI WOLF Hakiki, Dwi Rijaya; Sari, Norma Atika; Kiftiawati, Kiftiawati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.7271

Abstract

Penelitian ini berfokus pada aspek bentuk dan pengaruh mitos kecantikan dalam novel Gendut? Siapa Takut! karya Alnira (2019). Analisis dilakukan dengan memanfaatkan teori feminisme Naomi Wolf. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) aspek unsur intrinsik dalam novel; (2) bentuk dan pengaruh mitos kecantikan dalam novel; dan (3) upaya tokoh utama perempuan melawan mitos kecantikan dalam novel. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data didapat melalui teknik baca dan catat. Teknik analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Alur pada novel Gendut? Siapa Takut!karya Alnira adalah alur campuran. Tokoh utama perempuan dalam novel bernama Moza Aphrodite seorang perempuan bertubuh gendut yang berusia 28 tahun. Penggambaran latar dalam novel mencakup banyak tempat dengan waktu dan kondisi tertentu. Ditemukan 4 bentuk mitos kecantikan dalam novel, yaitu: (1) mitos berat badan ideal adalah yang bertubuh langsing, (2) mitos cantik berdasarkan usia, (3) mitos cantik berdasarkan penampilan fisik yang menarik, dan (4) sindrom Barbie. Pengaruh mitos kecantikan yang ditampilkan pada novel adalah; (1) budaya patriarki yang memperlemah kemajuan perempuan, (2) body shaming, (3) kriteria cantik yang mengkondisikan, dan (4) kelebihan budaya massa dan media.Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. Ditemukan 4 bentuk mitos kecantikan dalam novel, yaitu: (1) mitos berat badan ideal adalah yang bertubuh langsing, (2) mitos cantik berdasarkan usia, (3) mitos cantik berdasarkan penampilan fisik yang menarik, dan (4) sindrom Barbie. Pengaruh mitos kecantikan yang ditampilkan pada novel adalah; (1) budaya patriarki yang memperlemah kemajuan perempuan, (2) body shaming, (3) kriteria cantik yang mengkondisikan, dan (4) kelebihan budaya massa dan media.Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. Ditemukan 4 bentuk mitos kecantikan dalam novel, yaitu: (1) mitos berat badan ideal adalah yang bertubuh langsing, (2) mitos cantik berdasarkan usia, (3) mitos cantik berdasarkan penampilan fisik yang menarik, dan (4) sindrom Barbie. Pengaruh mitos kecantikan yang ditampilkan pada novel adalah; (1) budaya patriarki yang memperlemah kemajuan perempuan, (2) body shaming, (3) kriteria cantik yang mengkondisikan, dan (4) kelebihan budaya massa dan media.Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga mencapai kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. (2) berdasarkan mitos cantik berdasarkan usia, (3) mitos cantik yang menarik, dan (4) sindrom fisik. Pengaruh mitos kecantikan yang ditampilkan pada novel adalah; (1) budaya patriarki yang memperlemah kemajuan perempuan, (2) body shaming, (3) kriteria cantik yang mengkondisikan, dan (4) kelebihan budaya massa dan media. Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga mencapai kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. (2) berdasarkan mitos cantik berdasarkan usia, (3) mitos cantik yang menarik, dan (4) sindrom fisik. Pengaruh mitos kecantikan yang ditampilkan pada novel adalah; (1) budaya patriarki yang memperlemah kemajuan perempuan, (2) body shaming, (3) kriteria cantik yang mengkondisikan, dan (4) kelebihan budaya massa dan media. Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga mencapai kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. (3) Kriteria cantik yang meng menarik, dan (4) kelebihan oleh budaya massa dan media. Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga mencapai kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri. (3) Kriteria cantik yang meng menarik, dan (4) kelebihan oleh budaya massa dan media. Upaya yang dilakukan oleh Moza sebagai tokoh utama perempuan untuk melawan mitos kecantikan yaitu dengan memupuk kekaguman pribadi, kepercayaan diri yang tinggi sehingga mencapai kemandirian, dan akhirnya mencapai fase penerimaan diri.
An Analysis of Delusion on Jake in I’m Thinking of Ending Things Film Salmansyah, Fandy; Natsir, M.; Rahayu, Famala Eka Sanhadi
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.10203

Abstract

This research discusses the delusion of the character Jake, as seen in the film I'm Thinking of Ending Things. This study aims to identify the types of delusions and the causes of delusions by Jaimie Leeser and William O'Donohue. The theory of delusions is used to identify the types of delusions experienced by Jake and the causes of delusion in the film. This study also uses the theory of character and characterization by Dennis W. Petrie and Joseph M. Boggs to describe how the types and causes of delusions are depicted in the character Jake, who suffers delusions. This study uses qualitative methods as research methods. This study shows that there are three types of delusions experienced Jake’s character in the film. The delusions depicted in the film are erotomania where Jake believes he has a relationship; persecutory delusions when Jake feels someone is watching them make him harmed and angry, and grandiose delusions that he believed he had a unique ability and found something new in his world until he gets the Nobel medallion and everyone recognizes and appreciates him. The causes of delusions are also depicted in the film which is environmental causes such that Jake is portrayed as a lonely person and always bullied at school and genetic causes from Jake's father who has a history of Dementia which was passed down to Jake. Delusions in the film have an important role in the plot of the story to distinguish delusion and reality to make the audience understand what happened in this film.Key words: delusion, character, causes of delusion.
PERILAKU ABNORMAL TOKOH MALA DALAM NOVEL MAMA KARYA WULAN MULYA PRATIWI DAN ERBY S KAJIAN PSIKOLOGI SASTR Normadi, Dinda Tri Rusmita; Kiftiawati, Kiftiawati; Nugroho, Bayu Aji
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.7877

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan fakta cerita yang mencerminkan abnormalitas tokoh Mala, mendeskripsikan bentuk perilaku abnormal dan faktor penyebab perilaku abnormal tokoh Mala dalam novel Mama karya Wulan Mulya Pratiwi dan Erby S ditinjau dengan psikologi sastra. Penulis tertarik mengkaji novel Mama, karena novel ini terdapat edukasi terkait gangguan mental pascamelahirkan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu untuk menggambarkan bentuk perilaku dan faktor penyebab perilaku abnormal tokoh Mala dalam novel Mama. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi abnormal. Sumber data penelitian adalah novel Mama karya Wulan Mulya Pratiwi dan Erby S.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakta cerita novel Mama karya Wulan Mulya Pratiwi dan Erby S terdiri atas tokoh, alur dan latar. Tokoh Mala dalam novel ini berperasn sebagai perempuan yang mengalami gangguan mental pascamelahirkan. Alur yang digunakan dalam cerita ini yaitu alur maju-mundur (kombinasi). Latar cerita ini yaitu rumah Mala, IGD, dan Rumah Sakit Jiwa. Tokoh Mala memiliki 6 bentuk perilaku abnormal yaitu perilaku yang tidak biasa, perilaku melanggar norma sosial, persepsi yang salah terhadap realitas, perilaku yang berada dalam stres pribadi yang signifikan, perilaku maladaptiv, dan perilaku berbahaya. Perilaku abnormal tokoh Mala disebabkan oleh 3 faktor yaitu struktur keluarga yangpatogenis, pola asuh yang tidak akurat dan trauma pada masa kecil.
The Portrayal of Liberal Feminism through the Main Character of Charlotte Bronte's Jane Eyre Novel Sari, Lia Paramita; Lubis, Indah Sari; Ariani, Setya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.7286

Abstract

This research discusses about the portrayal of liberal feminism experienced by the main character in the Jane Eyre novel. In conducting this research, the researcher used the theory of liberal feminism and the theory of characterization by Reaske. The researcher used qualitative research as the method and mimetic as the approach of this research. The findings of this research showed that there are two aspects of liberal feminism that are portrayed in the novel; namely equal education and equal liberty. Those aspects are portrayed through Jane Eyre’s character when she struggled to get her freedom by being intelligent and progressive to get well education, and being independent and courageous to get her freedom.
PENINDASAN PEREMPUAN DALAM NASKAH MONOLOG “PEREMPUAN OBRAK-ABRIK” KARYA RIAN KURNIAWAN HARAHAP: KAJIAN FEMINISME RADIKAL Putri, Fira Rahmadania Eka; Yusriansyah, Eka; Mubarok, Ahmad
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.12165

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan naskah monolog melalui penjelasan struktur naratif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, dan dalam analisis objek dibantu dengan menggunakan teori semiotika untuk membedah struktur naskah, kemudian dikaji menggunakan teori feminisme sebagai teori utama pada penelitian ini. Data yang digunakan adalah kutipan kalimat yang bersumber pada naskah monolog “Perempuan Obrak-abrik” Karya Rian Kurniawan Harahap. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik baca dan catat. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menujukkan bahwa melalui pembedahan struktur naratif dengan aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik hasil yang didapatkan mampu menjadi jembatan penelitian untuk menemukan hasil penelitian yang kedua yaitu bentuk penindasan yang meliputi diskriminasi, labelisasi, kekerasan, dan subordinasi. Kemudian hasil penelitian selanjutnya ditemukan dua bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh utama perempuan yaitu perlawanan terhadap diskriminasi, serta perlawanan terhadap kekerasan.Kata Kunci: feminisme, naskah monolog, perempuan obrak-abrik, penindasan perempuan ABSTRACTThis study aims to describe monologue texts through explanations of narrative structures. The research  method used is qualitative descriptive, and in object analysis assisted by using semiotic theory to dissect the structure of the text, then analyzed using the theory of feminism as the main theory in this research. The data used are excerpts from sentences originating in monologue text of  “Perempuan Obrak-abrik” by Rian Kurniawan Harahap. Data collection techniques using reading and note techniques. Data analysis was carried out using qualitative descriptive techniques through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The result showed that through dissecting narrative structure with syntactic, semantic and pragmatic aspects, the result obtained were able to become a research bridge to find the second research result, which is a form of oppression which includes discrimination, labeling, violence, and subordination. Then the results of further research found two forms of resistance carried out by the main female character, namely resistance to discrimination, and resistance to violence.Keywords: feminism, monologue text, perempuan obrak-abrik, oppression of women 
The Representation of Orientalism in The Hate U Give Movie Pratama, Ridho Adam; Tawakkal, Alamsyah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.12343

Abstract

This research aims to explain how Orientalism is represented in The Hate U Give movie through the main character of Starr Carter using the Orientalism theory by Edward Said. In this research, the researcher uses qualitative research and descriptive method. Furthermore, the researcher elaborates on the Postcolonial issue in the literary work using the Postcolonial approach. The data of this research is taken from The Hate U Give (2018) movie directed by George Tillman Jr. and its English subtitle that is downloaded from the website subscene.com. The researcher finds there are seven data representing five representations of Orientalism in The Hate U Give movie through Starr Carter. The first representation is “black” portrayed Starr’s action rules and appearance. The second representation is “violent” described through Starr’s choice of words. The third representation is “inappropriate” depicted through Starr’s relationship with her white boyfriend. The fourth representation is “powerless” illustrated through the difference of power and authority between Starr and a white cop. The fifth representation is “poor” displayed through the sad moment of Starr. The conclusion of this research is the five representations of Orientalism represented by Starr Carter in The Hate U Give (2018) movie are black, violent, inappropriate, powerless, and poor portrayed by Starr Carter in the negative and bad images.
TRADISI BERBALAS PANTUN DALAM PROSESI MAANTAR JUJURAN SUKU BANJAR: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Septiana, Anita; Wahyuni, Ian; Mubarok, Ahmad
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.8229

Abstract

Penelitian ini mengkaji pantun Banjar guna mengetahui keterhubungan dan kebernilaian, keberlanjutan pantun Banjar, serta mengangkat tradisi pernikahan Banjar khususnya tradisi maantar jujuran. Tujuan penelitian ini memaparkan struktur pantun Banjar, memaparkan kata-kata yang memiliki nilai budaya, mendeskripsikan nilai dan makna budaya yang terkandung dalam prosesi maantar jujuran, serta memaparkan revitalisasi dan pelestarian pantun Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni Teknik Simak dengan teknik lanjutan Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Data berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam pantun yang digunakan dalam prosesi maantar jujuran dari laman youtube, yaitu video dengan judul “Baantaran Jujuran Adat Banjar Della (love) Andre” yang diunggah pada 2020. Kajian yang digunakan yaitu antropolinguistik terkait tradisi lisan yang mengangkat keterhubungan, kebernilaian, dan keberlanjutan tradisi lisan. Adapun teori sintaksis guna memaparkan keterhubungan pantun, makna leksikal dan makna budaya guna memaparkan kebernilaian pantun. Simpulan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah, yaitu pantun Banjar memenuhi keterhubungan dan kebernilaian, serta keberlanjutan terkait antropolinguistik. Keterhubungan membuktikan keselarasan rima pantun dan struktur pantun berdasarkan fungsi sintaksis, kebernilaian pantun Banjar menjelaskan kata-kata yang mengandung nilai budaya secara makna leksikal dan makna budaya, serta mencerminkan kehidupan masyarakat Banjar seperti balukah, perahu, marajut, dll. Sedangkan keberlanjutan memaparkan revitalisasi dan pelestarian pantun Banjar maupun tradisi yang memuat pantun Banjar.
THE PORTRAYAL OF POWER AND AUTHORITY IN ELYSIUM FILM Fahmi, Siti Mutiara; Astuti, Anjar Dwi; Ariani, Setya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.7030

Abstract

This study discusses the portrayal of power and authority based on the order of plot in Elysium film. There are two theories used in this study: Dahrendorf’s power and authority and Reaske’s plot. The research design of this study was qualitative content analysis. The data of this study were taken from Elysium film in the form of dialogues related to the portrayal of power and authority. This study finds out that the portrayal of power and authority is divided based on the plot order of Elysium film: rising actions, climax, and resolution. Power is portrayed through the representative of Earth citizens who decide to work together. Meanwhile, authority is portrayed through the representative of Elysium citizens who decide to kill each other in taking control of Elysium. This study concludes that the representatives of power stand as the winner of the conflict by eradicating the discrimination policy of the previous Elysium that is controlled by authority and building the new Elysium without discrimination against the Earth citizens.Keywords: plot, power, authority, film
REPRESENTATION OF MULTICULTURAL VALUE IN LISTENING TEXTBOOK USED BY UINSI Prafitri, Wilma; Nasir, Muhammad Alim Akbar
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.12440

Abstract

Numerous consequences on East Borneo's multicultural environment will result from the New Capital Country's presence there. Because Indonesia is a cosmopolitan nation with a diversified background, it is crucial to learn multicultural principles there. Thus, including intercultural ideals in textbooks is advantageous. Both the culture of Indonesia and the cultures of other nations must be represented in EFL textbooks. The fact that an EFL textbook is one of the resources students might utilize to learn about the outside world should cause worry. Higher education ought to have featured more cultural representation. In this study, the multicultural ideals portrayed in the listening textbook used at UINSI Samarinda are to be examined. Utilizing the content analysis method, the researcher conducts qualitative research. Klaus (2004) asserts that reliable data references from content are the main emphasis of content analysis. The researcher employed Yuen's (2011) theory, which included the Big C, Little C, perspective, and person categories, to analyze multicultural values. After analysing the data, the researcher found that Little C was the category that was most prevalent in this listening textbook because it portrays cultural practices such as people's daily lives, such as their attire, cuisine, tools, and so on. It may also depend on how people act and how they live their life.
Stylistic Analysis of Distorted Harmony’s Songs Lyric on Chain Reaction Album Sofyansyah, Aldino Ade; Rahayu, Famala Eka Sanhadi; A, Alamsyah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.8613

Abstract

ABSTRACT Songwriters or poet have their styles in writing their literary works, such as violating the rules or using parallelism to create aesthetic value or emphasize a certain message. One of them is morphological repetition. This study intends to find out the morphological repetitions and their contributions to the meaning of Distorted Harmony song lyrics. To conduct this study, the theory of Leech, Heinrich F. Plett, and Arthur Quinn of morphological repetition and qualitative methods were used in this study. The result of this study showed that there were 8 types of morphological repetition such as polyptoton, antanaclasis, isolcolon, repititio, epizeuxis, diacope, anaphora, and epistrophe. According to the research finding, anaphora was the most frequently used in the Distorted Harmony song lyrics. The conclusion is that Distorted Harmony used morphological repetition in their song lyrics to emphasize the message they convey.ABSTRAK Penulis lagu atau penyair memiliki gaya tersendiri dalam menulis karya sastranya, seperti melanggar aturan atau menggunakan paralelisme untuk menciptakan nilai estetika atau menekankan pesan tertentu. Salah satunya adalah repetisi morfologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui repetisi morfologis dan kontribusinya terhadap makna lirik lagu Distorted Harmony. Untuk melakukan penelitian ini, teori dari Leech, Heinrich F. Plett, dan Arthur Quinn tentang pengulangan morfologi dan metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 8 jenis repetisi morfologis yaitu poliptoton, antanaclasis, isolcolon, repititio, epizeuxis, diacope, anaphora, dan episthrope. Menurut hasil penelitian, anafora paling sering digunakan dalam lirik lagu Distorted Harmony. Kesimpulannya adalah Distorted Harmony menggunakan repetisi morfologis dalam lirik lagu mereka untuk menekankan pijatan yang mereka sampaikan.

Page 3 of 4 | Total Record : 32