cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkomunikasi.untar@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : 20851979     EISSN : 25822727     DOI : https://doi.org/10.24912/jk
Core Subject : Education,
Jurnal Komunikasi (P-ISSN: 2085-1979 and E-ISSN: 2528-2727) http://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/index is a national journal published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Jurnal Komunikasi are result from research and scientific studies conduct by academics and practitioners in communication field. Jurnal Komunikasi published twice a year. First volume will be publish on Juli and second volume on December. Articles published in Jurnal Komunikasi have been trough peer-review process by reviewer. Final decision of articles acceptance will be taken by editor team.
Arjuna Subject : -
Articles 281 Documents
Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Literasi Kesehatan Mental Sarah Bryna Grace; Ade Gandha Kurnia Tandra; Mary Mary
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i2.5948

Abstract

This article is the result of a communication study research on effective communication conducted by the Into The Light Indonesia community on improving the mental health literacy of young people in Jabodetabek. Mental health in Indonesia has not received enough attention, unlike physical health, so it is necessary to increase understanding of mental health. Since 2013, the Into The Light Indonesia community has been present as a community of young people working as a center for advocacy, study and education on suicide prevention and working on mental health issues in Indonesia. This study aims to reveal differences in mental health literacy levels between young people in Jabodetabek who participate and those who do not participate in Into The Light Indonesia community’s activities, reveal the relationship of effective communication with the delivery of mental health literacy related materials, and to evaluate the communication strategy of Into The Light Indonesia community. For this reason, the research method used is a convergent parallel mixed method, in which a quantitative approach by taking two independent samples (???? = 120) to fill out a questionnaire to compare the level of mental health literacy and measure the effectiveness of communication carried out, as well as a qualitative approach through interviews to identify and evaluate the activities carried out by the Into The Light Indonesia community. The results of this study indicate that statistically, there is no significant difference between the mental health literacy levels of participants and non-participants in the Into The Light Indonesia community activities. However, the results of the study show that effective communication significantly increases the level of mental health literacy. Into The Light participants also showed awareness and interest in finding out more mental health related information. In this study it can also be found that a communication strategy approach is needed by adopting local ways to increase audience awareness and interest, as well as quantitative evaluation with clear measurements to measure the achievement of the communication strategy objectives. Artikel ini merupakan hasil penelitian studi komunikasi mengenai komunikasi efektif yang dilakukan oleh komunitas Into The Light Indonesia dalam meningkatkan literasi kesehatan mental anak muda di Jabodetabek. Kesehatan mental di Indonesia masih belum mendapat cukup perhatian layaknya kesehatan fisik, sehingga diperlukan peningkatan pemahaman mengenai kesehatan mental. Sejak tahun 2013, komunitas Into The Light Indonesia hadir sebagai sebuah komunitas orang muda yang bergerak sebagai pusat advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan berkecimpung pada isu kesehatan mental di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perbedaan tingkat literasi kesehatan mental antara orang muda di Jabodetabek yang berpartisipasi dengan yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan komunitas Into The Light Indonesia, mengungkap hubungan komunikasi efektif dalam penyampaian materi terhadap literasi kesehatan mental, dan mengevaluasi strategi komunikasi komunitas Into The Light Indonesia. Untuk itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran paralel konvergen, dimana pendekatan kuantitatif dengan mengambil dua sampel independen (???? = 120) untuk mengisi kuesioner untuk membandingkan tingkat literasi kesehatan mental dan mengukur efektivitas komunikasi yang dilakukan, serta pendekatan kualitatif melalui wawancara untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas Into The Light Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik, tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan mental partisipan dan nonpartisipan kegiatan komunitas Into The Light Indonesia. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi efektif meningkatkan tingkat literasi kesehatan mental secara signifikan. Terlihat juga adanya awareness dan interest untuk mencari informasi lebih banyak mengenai kesehatan mental pada partisipan kegiatan Into The Light Indonesia. Dalam penelitian ini juga dapat ditemukan bahwa diperlukan pendekatan strategi komunikasi dengan mengadopsi cara-cara lokal untuk meningkatkan awareness dan minat audience, serta evaluasi kuantitatif dengan measurement yang jelas untuk mengukur ketercapaiannya tujuan strategi komunikasi.
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pemasaran Sosial Bagi Remaja Resti Sri Elwani; Firman Kurniawan
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.6654

Abstract

Adolescent face very vulnerable period of transition from childhood to adulthood. Because adolescents do not have enough knowledge and awareness to get through this transition, adolescents often experience various kinds of problems. Genereasi Berencana Program (GenRe) is one of the interventions to overcome this problem. The high intensity of adolescents in using social media is the foundation of the GenRe program choosing this new media as one of their communication channels. The use of social media is considered as a communication strategy that is relevant and appropriate for adolescents. This study aims to examine how social media is used in social marketing for adolescents and how create an effective message on social media to increase adolescent awareness. The research was conducted through a descriptive qualitative approach to explain how social media is used as a channel for social marketing communication and how to create effective message on social media. Three informans were selected based on purposive sampling technique. Data collection was carried out by interview and literature study. The data analysis technique used in this study refers to Miles & Hubberman which consists of three subprocesses, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. Social marketing theory is used for analysis to answer the problems in this study.  The results showed that social media can be utilized as a social marketing communication channel for adolescent.But,low engagement of substance content compared to non-substance is a challenge faced by GenRe programs on social media. Frequency, consistency and involvement of influencers are some of the strategies that can be implemented to overcome these problems. Remaja mengalami periode yang sangat rentan yaitu masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Karena remaja tidak memiliki pengetahuan dan kesadaran bagaimana melewati masa transisi ini mengakibatkan remaja seringkali mengalami berbagai macam masalah. Program Generasi Berencana (GenRe) adalah salah satu intervensi untuk mengatasi masalah tersebut. Tingginya intensitas remaja dalam mengakses media sosial menjadi landasan program GenRe memilih media baru tersebut sebagai salah satu saluran komunikasi mereka. Penggunaan media sosial dianggap sebagai strategi komunikasi yang relevan dan sesuai bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana media sosial digunakan dalam pemasaran sosial bagi remaja dan bagaimana strategi pengemasan pesan yang efektif di media sosial untuk  meningkatkan kesadaran remaja. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif untuk menggali informasi secara mendalam dari narasumber agar mendapatkan penjelasan bagaimana media sosial digunakan sebagai saluran komunikasi pemasaran sosial bagi remaja dan bagaimana strategi pengemasan pesan yang efektif di media sosial. Tiga narasumber dalam penelitian ini dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Miles & Hubberman yang terdiri dari tiga subproses, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori pemasaran sosial digunakan untuk analisis dan membantu menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan media sosial dapat dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi pemasaran sosial bagi remaja. Namun media sosial tidak dapat berdiri sendiri sehingga pemilihan omni-channel adalah strategi yang lebih efektif. Rendahnya engagement konten substansi dibanding nonsubstansi adalah tantangan yang dihadapi pemasaran sosial program GenRe di media sosial. Frekuensi, konsistensi dan pelibatan influencer adalah beberapa strategi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Strategi Branding Jakone Mobile Melalui Sinergi BUMD Taman Jajan Jakone Mobile Thamrin 10 Fauzia Fauzia; Firman Kurniawan Sujono
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i2.6726

Abstract

The development of technology made many of the banking industry and companies began to develop cash payment systems using barcodes. Bank DKI as the Regional Government Bank of the Capital City of Jakarta provides JakOne Mobile products as a mobile banking and mobile wallet application. The feature of this application is the payment system via barcode scan. The intense competition in DKI Jakarta makes Bank DKI must find ways to compare its products, one of which is the acquisition of a payment system in Thamrin 10. Thamrin 10 is a culinary district, Thamrin 10 which is opened in accordance with the designation made by the Synergy of DKI Jakarta BUMD. The researcher wants to know the Branding efforts undertaken by the DKI Bank through Thamrin 10 whether with the synergy of BUMD increases the level of Jakarta people's knowledge of JakOne Mobile and increases the use of the application. This study uses descriptive qualitative research methods with case studies of JakOne Mobile users. The data collection techniques using interviews, observation and data obtained from the news. The results of interviews and primary data obtained did indeed increase active users in December 2019 and with the presence of Thamrin 10 is an opportunity for Bank DKI to introduce products so that the people of Jakarta become more familiar with Bank DKI products. By involving DKI Bank in the cashless payment system in Thamrin 10, change the picture of the Regional Bank which is often considered to be canceled in terms of technology. Berkembangnya teknologi membuat banyak dari industri perbankan dan perusahaan start-up untuk mengembangkan sistem pembayaran cashless menggunakan barcode. Bank DKI sebagai Bank Pemerintah daerah milik Ibu Kota Jakarta memberikan produk JakOne Mobile sebagai aplikasi mobile banking dan mobile wallet. Fitur dari aplikasi tersebut merupakan sitem pebayaran melalui scan barcode.  Ketatnya persaingan khususnya di DKI Jakarta membuat Bank DKI harus mencari cara untuk memBranding produknya, salah satunya adalah mengakusisi sistem pembayaran di Thamrin 10. Thamrin 10 merupakan distrik kuliner, Thamrin 10 dibuka atas dasar perwujudan Sinergi BUMD DKI Jakarta. Peneliti ingin mengetahui usaha Branding yang dilakukan oleh Bank DKI melalui Thamrin 10 apakah dengan adanya sinergi BUMD membut peningkatan dalam segi produk knowledge masyarakat Jakarta terhadap JakOne Mobile dan peningkatan penggunaan aplikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pengguna JakOne Mobile. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan data-data yang didapat dari pemberitaan. Dari hasil wawancara dan dara primer yang didapat memang adanya peningkatan pengguna aktif pada bulan Desember 2019 serta dengan adanya Thamrin 10 merupakan kesempatan Bank DKI untuk memperkenalkan produk sehingga masyarakat Jakarta menjadi lebih paham atas produk Bank DKI. Dengan terlibatnya Bank DKI dalam sistem pembayaran cashless di Thamrin 10 maka merubah image dari Bank Daerah yang sering dianggap terlambat dalam hal teknologi.
Analisis Kegunaan Website Kementerian Agama Provinsi DIY dan Provinsi Riau M. Rafi; Achmad Nurmandi; Syed Agung Afandi
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.6960

Abstract

At present, the usefulness of the website is seen only as a complement to the services of government agencies, many Ministry of Religion websites have an attractive appearance, but the quality of the information content presented on the website is not always updated. This study aims to analyze the use of the website of the Ministry of Religion of the Special Province of Yogyakarta and Riau Province. The research method used in this study is a qualitative research method to explore a case with data analysis techniques using the help of Nvivo12 Plus software. The results showed that in general the two websites both already have website content that refers to regulations, but in terms of the quality of presenting data, the website of the Ministry of Religion of Riau Province is considered better and meets 3 (three) website usability criteria, namely: Accessibility related to availability and ease of users to access content from a website can be seen from the comparison in terms of ease in understanding the appearance of the number of visitors between the two websites of the Ministry of Religion. second, Easy of use is related to the effort or effort made to use a website or how easily a website can be seen and differences in the availability of data that is still empty in some website columns, and third, namely Customization and Personalization relating to a website that provides content or content dynamic looks of the level of popularity of news on the website. Saat ini, kegunaan dari websiteterlihat hanya sebagai pelengkap dari pelayanan lembaga pemerintahan saja, banyak websiteKementerian Agama yang memiliki tampilan yang menarik, namun kualitas isi informasi yang disajikan di website tidak selalu di perbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegunaan websiteKementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Riau. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi suatu kasus dengan teknik analisis data menggunakan bantuan softwareNvivo12Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara umum kedua websitesama-sama telah memiliki konten websiteyang mengacu pada regulasi, namun dalam hal kualitas menyajikan data, website Kementerian Agama Provinsi Riau dinilai lebih baik dan memenuhi 3 (tiga) kriteria kegunaan websiteyaitu: Accessibility yang berkaitan dengan ketersediaan dan kemudahan pengguna untuk mengakses konten dari suatu website terlihat dari perbandingan dari sisi kemudahan dalam memahami tampilan jumlah pengunjung antara kedua website Kementerian Agama. kedua,Easy of use berkaitan dengan usaha atau upaya yang dilakukan untuk menggunakan sebuah website atau seberapa mudah website dapat digunakan terlihat dan perbedaan ketersediaan data yang masih kosong dibeberapa kolom website, dan ketiga yaitu Customization and Personalization yang berkaitan dengan suatu website yang menyediakan konten atau isi yang dinamis terlihat dari tingkat popularitas sebuah berita diwebsite.
Implementasi Komunikasi Daring dalam Menunjang Jawa Barat sebagai Destinasi Pariwisata Cerdas Evi Novianti; Shandra Rama Panji Wulung
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.6971

Abstract

Tourism communication currently tends to be online-based and refers to tourist behavior preferences. West Java as a tourism destination has a variety of online-based tourism communication. This study aims to identify the efforts of the Tourism and Culture Office of West Java in realizing West Java as a smart tourism destination through online communication and the Smiling West Java mobile application. The qualitative method is the approach in this study with primary and secondary data collection. The unit of analysis in this research covers the function of online communication media utilities and components of tourism destinations. This study uses qualitative analysis methods and content analysis methods and is complemented by descriptive qualitative analysis methods through data analysis before going to the field, data reduction, data presentation, and concluding. The efforts of the Tourism and Culture Office of West Java in communicating tourism through three main online media namely websites, social media, and mobile applications. Smiling West Java is a manifestation of smart tourism destinations owned by West Java and provides global scale competitiveness. Komunikasi pariwisata saat ini cenderung berbasis daring dan mengacu kepada preferensi perilaku wisatawan. Jawa Barat sebagai destinasi pariwisata memiliki berbagai komunikasi pariwisata berbasis daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan Jawa Barat sebagai destinasi pariwisata cerdas melalui komunikasi daring dan aplikasi seluler Smiling West Java. Metode kualitatif menjadi pendekatan pada penelitian ini dengan pengumpulan data data primer dan sekunder. Unit analisis dalam penelitian mencakup fungsi utilitas media komunikasi daring dan komponen destinasi pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan metode analisis isi dan dilengkap dengan metode analisis deskriptif kualitatif melalui analisis data sebelum ke lapangan, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mengkomunikasikan pariwisata melalui tiga media daring utama yaitu situs web, media sosial, dan aplikasi seluler. Smiling West Java menjadi manifestasi destinasi pariwisata cerdas yang dimiliki oleh Jawa Barat dan memberikan daya saing skala global.
Penggunaan Social media influencer Sebagai Usaha Membangun Budaya Masyarakat Digital Tentang Konsep Tubuh Ideal dan Kepercayaan Diri Azizun Kurnia Illahi; Dewanto Putra Fajar; Muhammad Irawan Saputra
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.7078

Abstract

Social media influencers have a wide influence on users of social media, by entering new messages or popularizing certain issues. This makes the audience more aware of a particular issue in society, including on the topic of self-confidence or about the ideal body shape for women. The discussion about self-confidence or ideal body shape becomes a serious and important discourse for modern society. So that the activity of spreading information about it becomes important for the audience, because of that the role of influencer social media is important to know, especially on messages presented in social media. This research uses qualitative methods, with qualitative content analysis methodology. The purpose of this study is to determine the role of influencers in social media in providing messages relating to the ideal body concept to build self-confidence. The use of content analysis makes the writer have a better chance to provide deeper observation and analysis of the textual aspects of messages in social media, especially messages related to self-confidence and ideal body shape. This article finally gets important empirical findings that social media influencers have a big role to play in important information for social media users, which traditional media cannot tend to provide. Content created by social media influencers as communicators provides a new understanding of ideal body concepts that are not only related to physical appearance and beauty but also relate to the way individuals maintain body health. Social media influencer memberikan pengaruh luas kepada pengguna media sosial, dengan cara memasukkan sejumlah pesan baru atau mempopulerkan isu tertentu. Hal itu menjadikan audiens menjadi lebih sadar tentang suatu isu tertentu dalam masyarakat, termasuk juga pada topik tentang kepercayaan diri atau tentang bentuk tubuh ideal bagi perempuan. Adanya bahasan mengenai kepercayaan diri atau pun bentuk tubuh ideal menjadi wacana serius dan penting bagi masyarakat modern. Sehingga aktivitas penyebaran informasi tentang hal itu menjadi penting bagi audiens, karena itu peran sosial media influencer menjadi penting untuk diketahui, khususnya pada pesan-pesan yang disajikan di dalam media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metodologi analisis isi kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran social media influencer dalam memberikan pesan berkaitan dengan konsep tubuh ideal untuk membangun kepercayaan diri. Penggunaan analisis isi menjadikan penulis memiliki kesempatan lebih baik untuk memberikan pengamatan dan analisis lebih dalam terhadap aspek teksktual pesan dalam media sosial, khususnya pesan-pesan terkait dengan kepercayaan diri dan bentuk tubuh ideal. Artikel ini pada akhirnya mendapatkan temuan empiris penting bahwa social media influencer memiliki peranan besar untuk memasukkan sejumlah informasi penting bagi pengguna media sosial, yang cenderung tidak bisa diberikan oleh media-media tradisional. Konten-konten yang dibuat oleh social media influencer sebagai komunikator memberikan pemahaman baru tentang konsep tubuh ideal yang tidak hanya berkaitan dengan penampilan fisik dan kecantikan tetapi juga berhubungan dengan cara individu menjaga kesehatan tubuh.
Brand Personality Achmad Zaky Sebagai Chief Executive Officer Bukalapak Dalam Media Sosial Instagram Ricardo Taufano; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i2.7268

Abstract

Social media has become an important medium for people in everyday communication activities. Social media use is not only limited for individuals, but also organization such as the government and corporation to convey and collect informations. One of the most popular social media is Instagram. As one of the most used social media, both individuals and firms use Instagram as a medium to build their image. As a founder and CEO of Bukalapak, Achmad Zaky uses Instagram to show the image he wants to build and perceived by the audience. This research attempt to see the identity built by Zaky through his Instagram account @achmadzaky using the theory of brand personality. As a CEO, the image of Achmad Zaky could affect the image of the firm that he is in charge with. This assumption is supported by the phenomenon of the hashtag #UninstallBukalapak in various social media platforms after Zaky threw a statement that many considered political in his social media account in February 14th 2019. Quantitative approached is used in this research with content analysis method. 58 Instagram post in @achmadzaky account are taken as sample during the period from December 7th 2018 to May 5th 2019. To illustrate the comparation in the brand personality Zaky tried to convey, the author divide the data sample into two data set marked by the phenomenon of #UninstallBukalapak. The purpose of this research is to find Achmad Zaky’s brand personality through contents in his Instagram account before and after #UninstallBukalapak. This research uses Aaker’s brand personality dimension as the main analytical tool which consist of sincerity, excitement, competence, sophistication, and ruggedness dimensions. The result in two data sets shows that the most often appear dimensions are sincerity with 68,3% and 76,5%, excitement 75,6% and 52,9%, and competence 82,9% and 76,5%, while the number of contents after #UninstallBukalapak phenomenon decreases significantly. Media sosial merupakan media digital yang digunakan oleh banyak orang untuk melakukan komunikasi. Tidak hanya individu, namun organisasi seperti pemerintah dan perusahaan menggunakan media sosial untuk memberikan dan memperoleh informasi. Salah satu media sosial paling populer adalah Instagram. Sebagai salah satu media sosial yang paling banyak digunakan, banyak individu maupun perusahaan yang menggunakan Instagram sebagai medium untuk membangun citra. Sebagai seorang CEO dan pendiri perusahaan Bukalapak, Achmad Zaky menggunakan Instagram untuk menunjukkan citra yang ingin dibangun dan dilihat oleh khalayak. Penelitian ini berusaha melihat identitas yang ingin dibangun melalui akun instagram @achmadzaky dengan menggunakan teori brand personality. Sebagai CEO, citra Achmad Zaky mempunyai pengaruh terhadap citra perusahaan yang dipimpin, yaitu Bukalapak. Asumsi ini diperkuat dengan adanya fenomena #UninstallBukalapak di media sosial setelah Achmad Zaky melontarkan pernyataan yang dinilai politis oleh publik di akun Twitter miliknya pada 14 Februari 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis konten. Sampel yang digunakan adalah 58 post Instagram @achmadzaky pada periode 7 Desember 2018 hingga 5 Mei 2019. Untuk mendapatkan perbandingan brand personality yang ada dalam konten, peneliti membagi sampel data menjadi dua set data yang ditandai oleh fenomena #UninstallBukalapak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui brand personaliy Achmad Zaky melalui konten dari akun Instagramnya sebelum dan sesudah kemunculan #UninstallBukalapak. Penelitian ini menggunakan teori brand personality dari Aaker sebagai alat analisis utama yang meliputi dimensi sincerity, excitement, competence, sophistication, dan ruggedness. Temuan dalam dua set data menunjukkan bahwa dimensi yang paling banyak muncul adalah sincerity sebesar 68,3% dan 76,5%, excitement sebesar 75,6% dan 52,9%, dan competence sebesar 82,9% dan 76,5%, sedangkan jumlah konten setelah fenomena #UninstallBukalapak berkurang secara signifikan. 
Studi Fenomenologi Penyelarasan Makna dan Pengalaman Penikmat Warung Kopi di Ambon Wulan Purnama Sari
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.7417

Abstract

Indonesia is one of the largest coffee producing countries in the world. Coffee plants themselves are not native to Indonesia, coffee was brought in by the Dutch during colonial times, since then coffee has become part of the culture and habits of the Indonesian people. Lately the trend of drinking coffee has begun to return to popularity. This can be seen from the large number of coffee shops that have emerged. The trend of drinking coffee and coffee shops also reaches Ambon. Coffee shops in Ambon are also a symbol of peace, that in coffee shops all groups are free to gather. This study examines intercultural communication that occurs in coffee shops in Ambon, and aim to describe how actors involved in communication create their social reality. The study elaborate CMM (Co-Ordinated Management of Meaning) theory and conducted using qualitative methods, with a phenomenological approach. The research data was obtained through in-depth interviews with speakers and also observation and literature review. The results of the study show that the consequences of the conflict in the coffee shop are distinguished by region, Islam and Christianity, so that visitors also become separated between groups. Communication occurs between actors in one group, both between owners and visitors who are in the same category. Different of communication can be seen verbally and non-verbally. Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Tanaman kopi sendiri bukan tanaman asli Indonesia, kopi dibawa masuk oleh Belanda pada masa penjajahan, mulai sejak itu meminum kopi telah menjadi bagian dari budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Belakangan ini trend minum kopi mulai kembali popular. Hal ini dapat dilihat dari banyak jumlah warung kopi yang muncul. Trend minum kopi dan warung kopi ini juga sampai ke Ambon. Warung kopi di Ambon juga merupakan simbol dari perdamaian, bahwa dalam warung kopi semua kelompok bebas berkumpul. Penelitian ini mengkaji komunikasi antar budaya yang terjadi dalam warung kopi di Ambon, serta bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana aktor yang terlibat komunikasi menciptakan realitas sosialnya. Penelitian mengelaborasi teori CMM (Co-Ordinated Management of Meaning) dan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber dan juga observasi serta kajian pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan akibat dari konflik warung kopi dibedakan berdasarkan wilayahnya, Islam dan Kristen, sehingga pengunjung juga menjadi terpisah antar kelompok. Komunikasi terjadi antar aktor dalam satu kelompok, baik antara pemilik dengan pengunjung yang sama-sama dalam kategori satu kelompok. Perbedaan komunikasi dapat terlihat secara verbal dan non-verbal.
Retorika Digital dan Social Network Analysis Generasi Milenial Tionghoa melalui Youtube Sinta Paramita; Lydia Irena
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i1.7558

Abstract

The millennial generation of ethnic Chinese is a native digital generation that contributes to technological development. With strong skills and understanding in communicating creative messages through technology, the Chinese millennial generation also contributed to the development of Indonesia's digital culture. Technological developments have resulted in new jobs such as Youtube. Youtuber is someone who creates interesting audio-visual content so that the audience is interested and makes the content as entertainment or certain recommendations. By using the theory of rhetoric put forward by Aristotle, this study will look at the crowds of information flow in one content and see the strength of content as what was created to attract the attention of the audience. By using a quantitative approach through the Social Network Analysis (SNA) method. This study aims to describe the complexity of network communication in content and find out the digital rhetoric of the Chinese millennial generation that is currently developing in creating digital content. The results of the analysis show a high centralized value approaching 1, the results obtained in this study 0.052 indicate there is an account that dominates the information in the content. A density value of 0 indicates that there are no closely related accounts in the content. Reciprocity or reciprocal values 0 indicate that there is no two-way communication. The modularity or community values in the group 0.763 indicate that in the content there is a split network that cones to a certain account. The value of the diameter or the longest distance between network accounts reaches number 4, content with the power of deliberative rhetoric is proven to be able to attract the attention of the audience Generasi milenial etnis Tionghoa adalah generasi native digital yang turut berkontribusi pada perkembangan teknologi. Dengan kecakapan dan pemahaman yang kuat dalam mengkomunikasikan pesan-pesan kreatif melalui teknologi, generasi milenial Tionghoa pun berkontribusi pada pengembangan budaya digital Indonesia. Perkembangan teknologi telah menghasilkan pekerjaan baru salah satunya seperti Youtuber. Youtuber adalah seseorang yang menciptakan konten-konten audio visual yang menarik sehingga khalayak tertarik dan menjadikan konten tersebut sebagai hiburan atau rekomendasi tertentu. Dengan menggunakan teori retorika yang dikemukakan oleh Aristoteles, penelitian ini akan melihat keramaian arus informasi dalam satu konten dan melihat kekuatan konten seperti apa yang diciptakan untuk menarik perhatian khalayak. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode Social Netwok Analysis (SNA). Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan kompleksitas komunikasi jaringan dalam sebuah konten dan mengetahui retorika digital generasi milenial Tionghoa yang berkembang saat ini dalam membuat konten digital. Hasil analisis menunjukkan Nilai sentralisasi tinggi mendekati 1, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini 0.052 menunjukkan terdapat akun yang mendominasi informasi dalam konten tersebut. Nilai density atau kepadatan 0 menunjukkan tidak ada akun yang terhubung secara erat dalam konten tersebut. Nilai reciprocity atau timbal balik 0 menunjukkan tidak ada yang menunjukkan komunikasi dua arah. Nilai modulitas atau komunitas di dalam kelompok 0.763 menunjukkan bahwa di dalam konten tersebut terjadi perpecahan jaringan yang mengerucut kepada akun akun tertentu. Nilai diameter atau jarak terpanjang antara akun jaringan mencapai angka 4, Konten dengan kekuatan retorika deliberative terbukti dapat menarik perhatian khalayak.
eWOM dan Trust sebagai Prediktor terhadap Purchase Intention: Brand Image sebagai Variabel Mediasi Hendro Hendro; Keni Keni
Jurnal Komunikasi Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v12i2.7760

Abstract

Purchase Intention is an evaluation stage where consumers describe the preferences between brands within a choice and allow it to be able to present an intention in making a purchase of the brand that is most in demand. Purchase Intention is very important for a brand because it can describe the impression of retention from consumers. The advantage for companies in knowing consumer retention so that companies can maintain relationships with consumers in the long term. The purpose of this research is to examine 1) e-WOM and trust can predict purchase intention, 2) e-WOM can predict brand image, 3) brand image can predict purchase intention, 4) brand image mediates the prediction E-WOM on purchase intention. The sampling collection used in this study is the non-probability sampling technique. Conceptual models and analyzes related to hypotheses using convenience sampling. Data collected using a questionnaire with a total of 151 respondents. The sample of this study is consumers who have used or are currently using the brand sport shoes. The results of this study indicate that trust is a positive and significant predictor towards purchase intention. E-WOM is a positive but not significant predictor towards purchase intention. E-WOM is a positive and significant predictor towards brand image. Brand image is a positive and significant predictor of purchase intentions. Brand image can mediate positively and significantly between E-WOM towards purchase intention. This research shows that the existence of E-WOM in an era that is sophisticated as it is today is not necessarily fully able to have a positive impact on communication between companies and consumers in delivering excellence and advantages in using products that are owned by the company. This is because in increasing consumer purchase intentions for company products there are so many aspects or factors that can influence them besides E-WOM. The results of this study are expected to provide advice and input to companies in making planning and decision making going forward. Purchase Intention adalah suatu tahapan evaluasi dimana konsumen menggambarkan preferensi antara merek di dalam sebuah pilihan dan memungkinkan untuk dapat menghadirkan suatu niat dalam melakukan pembelian terhadap merek yang paling diminati. Purchase Intention sangat penting bagi suatu merek karena dapat menggambarkan kesan retensi dari konsumen. Keuntungan bagi perusahaan dalam mengetahui retensi konsumen agar perusahaan dapat menjaga hubungan dengan konsumen dalam jangkah waktu panjang. Tujuan penelitian adalah untuk menguji apakah 1) e-WOM dan kepercayaan dapat memprediksi niat beli. 2) E-WOM dapat memprediksi citra merek. 3) citra merek dapat memprediksi niat beli. 4) citra merek memediasi prediksi E-WOM pada niat beli. Pengumpulan sampling yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan teknik non-probability sampling. Model konseptual dan analisis terkait dengan hipotesis menggunakan convenience sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan total 151 responden. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang pernah atau sedang menggunakan sepatu olahraga merek tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan adalah prediktor positif dan signifikan terhadap niat pembelian. E-WOM adalah prediktor positif tetapi tidak signifikan terhadap niat beli. E-WOM adalah prediktor positif dan signifikan terhadap citra merek. Citra merek adalah prediktor positif dan signifikan dari niat beli. Citra merek dapat memediasi secara positif dan signifikan antara E-WOM terhadap niat beli. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya E-WOM pada jaman yang sudah canggih seperti saat ini, tidak sepenuhnya dapat memberikan dampak yang positif terhadap komunikasi antara perusahaan dengan kon sumen dalam penyampaian keunggulan dan keuntungan dalam menggunakan produk yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam meningkatkan niat pembelian konsumen terhadap produk perusahaan terdapat beberapa aspek atau faktor lain yang dapat mempengaruhinya selain E-WOM.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan kepada perusahaan dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan kedepannya.

Page 4 of 29 | Total Record : 281