cover
Contact Name
Hasruddin Nur
Contact Email
asrul23.23.a2@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
asrul23.23.a2@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Phinisi Integration Review
ISSN : 26142325     EISSN : 26142317     DOI : -
Phinisi integration review dikelola oleh program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dengan ISSN: 2614-2317 (online) dan ISSN: 2614-2325 (Cetak), terbit 2 kali dalam setahun pada bulan februari dan agustus. Phinisi integration review menerima artikel atau tulisan ilmiah dalam bentuk hasil-hasil kajian analitis, penelitian, aplikasi teori, dan pembahasan perpustakaan tentang ilmu pengetahuan sosial terdiri dari pendidikan sejarah, pendidikan IPS terpadu, pendidikan ekonomi, IPS Ke SD-an, Pendidikan Hukum dan Kewarganegaraan, pendidikan sosiologi, Pendidikan Antropologi.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024" : 8 Documents clear
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN DEMOKRATIS PESERTA DIDIK Basaria, Basaria; Ridha, Rasyid; Ibrahim, Ibrahim; Najamuddin, Najamuddin
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.58785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis peserta didik pada mata pelajaran IPS di MTs Negeri 1 Mamuju. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Sampel penelitian ini terdiri dari 1 guru dan 1 kelas VIII di MTs Negeri 1 Mamuju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sikap demokratis. Indikator merumuskan masalah menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Peserta didik memiliki kemampuan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, menganalisis masalah, mencari informasi yang relevan, dan membuat kesimpulan tentang hasil presentasi. Dari perspektif demokratis, peserta didik memiliki kebebasan berbicara, menghargai pendapat orang lain, bekerja sama atau berkolaborasi dalam membuat keputusan, dan terbuka terhadap pendapat orang lain. Namun, sikap demokratis peserta didik yang paling menonjol dalam konteks ini adalah bekerja sama dalam kelompok. Perilaku demokratis peserta didik saat berbicara dinilai sangat mendukung aktivitas belajar mereka. The aim of the research is to find out how the application of the Problem Based Learning Model can improve students' critical thinking skills and democratic attitudes in social studies subjects at MTs Negeri 1 Mamuju. This research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques using observation and interviews. The sample for this research consist of 1 teacher and 1 class VIII at MTs Negeri 1 Mamuju. The research finding shows that applying the Problem Based Learning model can improve critical thinking skills and democratic attitudes. Indicators of formulating problems show critical thinking skills. Students have the ability to ask and answer questions, analyze problems, search for relevant information, and make conclusions about the results of the presentation. From a democratic perspective, students have freedom of speech, respect other people's opinions, work together or collaborate in making decisions, and are open to other people's opinions. However, the most prominent democratic attitude of students in this context is working together in groups. Students' democratic behavior when speaking is considered to really support their learning activities.
PERAN GURU IPS SEBAGAI ALTERNATIF DISORIENTASI PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK FASE D DI SMP NEGERI 1 POLEWALI Nurwapika, Nurwapika; Torro, Supriadi; Saleh, Sirajuddin; Najamuddin, Najamuddin
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengidentifikasi peran guru IPS dalam membimbing perilaku sosial peserta didik di SMP Negeri 1 Polewali (ii) mengidentifikasi faktor penyebab disorientasi perilaku sosial peserta didik di SMP Negeri 1 Polewali (iii) menganalisis strategi guru IPS dalam mengatasi disorientasi perilaku sosial peserta didik di SMP Negeri 1 Polewali. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 5 informan yang ditentukan melalui tehnic purposive sampling dengan kriteria guru IPS yang telah mengajar lebih dari empat tahun semester dan peserta didik yang memiliki catatan lebih dari 2 kali guru BK. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan kepala sekolah dan guru BK. Tehnik analisis data dilakukan dengan kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa (i) peran guru IPS dalam membimbing perilaku sosial peserta didik dapat dilihat dari (1) guru sebagai administrator, (2) guru sebagai korektor, (3) guru sebagai fasilitator, (4) guru sebagai pembimbing, (5) guru sebagai motivator (6) guru sebagai demonstrator, (7) guru sebagai pengelola kelas dan (8) guru sebagai evaluator (ii) faktor penyebab disorientasi perilaku sosial peserta didik (1) faktor pribadi (2) faktor keluarga (3) pergaulan dengan teman (iii) Strategi yang diterapkan  guru IPS dalam mengatasi disorientasi perilaku sosial peserta didik dilihat dari (1) pendekatan persuasif, (2) edukatif, (3) rehabilitatif dan (4) penguatan sistem regulasi aturan.This research aims to (i) identify the role of social studies teachers in guiding the social behavior of students at SMP Negeri 1 Polewali (ii) identify the factors that cause disorientation of social behavior of students at SMP Negeri 1 Polewali (iii) analyze the strategies of social studies teachers in overcoming disoriented social behavior students at SMP Negeri 1 Polewali. The research method used is descriptive qualitative with a case study approach. The number of informants in this study was 5 informants who were determined through a purposive sampling technique with the criteria of social studies teachers who had taught for more than four semesters and students who had more than 2 guidance and counseling teachers' records. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. The data validation technique uses source triangulation with school principals and guidance and counseling teachers. Data analysis techniques are carried out by condensing data, presenting data and drawing conclusions. The research results found that (i) the role of social studies teachers in guiding students' social behavior can be seen from (1) teachers as administrators, (2) teachers as correctors, (3) teachers as facilitators, (4) teachers as mentors, (5) teacher as motivator (6) teacher as demonstrator, (7) teacher as class manager and (8) teacher as evaluator (ii) factors causing disorientation of students' social behavior (1) personal factors (2) family factors (3) interactions with friends (iii) The strategies implemented by social studies teachers in overcoming disoriented student behavior are seen from (1) persuasive, (2) educative, (3) rehabilitative approaches and (4) strengthening the regulatory system.
TRADISI KORONGTIGI DALAM PESTA PERNIKAHAN MASYARAKAT DI DESA KARELAYU KECAMATAN TAMALATEA KABUPATEN JENEPONTO (1980-2022) Masdayanti, Masdayanti; Bahri, Bahri; Bosra, Mustari; Najamuddin, Najamuddin
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui Sejarah Tradisi Korongtigi, (2) Mengetahui Fungsi dan Makna Tradisi Korongtigi, (3) Mengetahui Proses Tradisi Korongtigi. (4) Mengetahui eksistensi dari Tradisi Korongtigi dalam pesta pernikahan masyarakat di Desa Karelayu Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik analisis data terdapat tiga jalur yaitu reduksi data, penyajian data dan pemeriksaan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tradisi Korongtigi  ialah suatu tradisi dalam rangkaian acara pesta pernikahan yang dilaksanakan oleh nenek moyang secara turun-temurun mulai dari tahun 1980 sampai sekarang. (2) Fungsi dan makna dari Tradisi Korongtigi ialah menjaga warisan nenek moyang dan sebagai pemanjatan doa dan harapan untuk calon mempelai. (3) Proses pelaksanaan Tradisi Korongtigi yaitu mulai dari acara anriobunting (siraman pengantin) appatamma’ (khatam Alquran), pembacaan barazanji sampai pada tahap korongtigi yang dilakukan oleh kedua orang tua, kerabat dan para tamu undangan. (4) eksistensi Tradisi Korongtigi di Desa Karelayu Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto masih eksis dan bertahan sampai saat ini dikarenakan masyarakat Desa Karelayu masih menganggap bahwa Tradisi Korongtigi ini selain memberikan doa restu kepada mempelai juga sebagai tempat perkumpulan untuk mempererat tali kekeluargaan,persaudaraan dan untuk meningkatkan hubungan kerja sama baik untuk tuan rumah penyelenggara pesta dan juga masyarakat setempat yang hadir dalam acara tersebut.This research aims to (1) Understand the history of the Korongtigi tradition, (2) Understand the function and meaning of the Korongtigi tradition, (3) Understand the process of the Korongtigi tradition. (4) Knowing the existence of the Korongtigi Tradition in community wedding parties in Karelayu Village, Tamalatea District, Jeneponto Regency. This research is descriptive qualitative research with three data analysis techniques, namely data reduction, data presentation and conclusion checking. The research results show that: (1) The Korongtigi tradition is a tradition in a series of wedding ceremonies carried out by ancestors from generation to generation from 1980 until now. (2) The function and meaning of the Korongtigi Tradition is to maintain the heritage of the ancestors and to offer prayers and hopes for the prospective bride and groom. (3) The process of implementing the Korongtigi Tradition starts from the anriobunting (bridal shower) appatamma' (khatam Al-Quran), the reading of barazanji to the korongtigi stage which is carried out by both parents, relatives and invited guests. (4) the existence of the Korongtigi Tradition in Karelayu Village, Tamalatea District, Jeneponto Regency still exists and survives to this day because the people of Karelayu Village still consider that the Korongtigi Tradition, apart from giving blessings to the bride and groom, is also a gathering place to strengthen family ties, brotherhood and to improve relationships. cooperation for both the host party organizer and also the local community who attended the event.
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TERSTRUKTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK MADANI KOTA MAKASSAR Musdalifah, Musdalifah; Haruna, Hasisa; Gayang, Dominggus
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59126

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar model terstruktur dan model tidak terstruktur terhadap siswa kelas XI SMK Madani Makassar. Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan pemberian pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Madani Makassar, sampling dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Madani Makassar. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Uji t melalui aplikasi spss 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbandingan model pembelajaran terstruktur dan tidak terstruktur dilihat pada hasil uji t nilai sig (2-tailed) 0,039<0,05, berarti Ho ditolak, dimana Ho: tidak ada perbandingan model pembelajaran terstruktur dan tidak terstruktur. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa adanya Model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dilihat dari gain score Model pembelajaran Terstruktur 22 dan model pembelajaran tidak terstruktur 16,4.This research is experimental research which aims to determine the comparison of learning outcomes from structured models and unstructured models for class XI students at SMK Madani Makassar. The method for collecting data in this research was by administering a pretest-posttest. The population in this study were students of SMK Madani Makassar, the sampling in this study was students of class XI SMK Madani Makassar. The data analysis technique used is the t test technique via the SPSS 20 application. The research results show that there is a comparison of structured and unstructured learning models seen in the t test results with a sig (2-tailed) value of 0.039<0.05, meaning Ho is rejected, where Ho: there is no comparison of structured and unstructured learning models. The results of this research also conclude that there is a learning model that can improve student learning outcomes, seen from the gain score for the Structured learning Model of 22 and the unstructured learning model of 16.4.
PERKAWINAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF UU NO.16 TAHUN 2019 DAN HAK ASASI MANUSIA DI KABUPATEN SOPPENG Sari, Novita; Haris, Hasnawi; Khaer, Nurharsyah
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui kasus perkawinan anak usia dini di Kabupaten Soppeng (ii) Dampak dari perkawinan anak usia dini yang terjadi di Kabupaten Soppeng (iii) Upaya pemerintah dalam mengatasi terjadinya perkawinan anak usia dini. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Soppeng dan Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Soppeng. Menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara, dokumentasi. Adapun teknik analisis data berupa editing, verifikasi, analisis dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (i) Secara umum kasus perkawinan anak usia dini tidak dapat dihapus secara total karena adanya Undang-undang yang telah mengatur dan memberikan peluang kepada setiap masyarakat yang akan melangsungkan perkawinan anak usia dini. Adapun faktor yang mempengaruhi perkawinan anak usia dini masih terjadi sampai sekarang karena adanya hal yang mendesak, faktor ekonomi, maupun keinginan dari masing-masing belah pihak. (ii) Dampak perkawinan anak usia dini yang terjadi di Kabupaten Soppeng adalah adalah rata-rata yang telah mengambil dispensasi ke Pengadilan Agama merekalah yang kembali lagi untuk bercerai, karena belum siap dari segi materi maupun emosi yang tidak stabil sehingga berdampak pada tidak dapatnya terpenuhi tujuan dalam pernikahannya karena mereka belum dewasa. (iii) Upaya pihak pemerintah untuk menghindari perkawinan anak usia dini adalah telah melakukan kerja sama dengan instansi-instansi yakni pemberdayaan perempuan dan kesehatan dan juga pihak pemerintah telah melakukan penyuluhan-penyuluhan secara langsung pada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Soppeng.This research aims to (i) know the case of the early child marriage in Soppeng district (ii) the impacts of early child marriage existed in Soppeng (iii) the government efforts in solving the case of early child marriage. This research applied qualitative research. The informants were religious court judged and the head of the religious affairs office. Used primary and secondary data. The method of collecting data involves observation, interview and documentation. Furthermore, the method of analyzing data were editing, verification, analysis dan conclusion. The result of this research shows that: (i) generally the early child marriage case cannot be completely solved because of the existing of the regulations governing and giving opportunity to every society which will conduct an early child marriage. Moreover, the factor affecting the early child of marriage still exists because of economic factor and internal reasons from the people who conduct the action. (ii) the impact of early child marriage in Soppeng district is the average people have taken dispensation to the religious court and they also who come to ask for divorce because they are still immature in managing their emotion and finance as well therefore it affects the goal of their marriage that cannot be fulfilled. (iii) the government efforts to prevent the early child marriage are cooperating with the institutions such as woman’s empowerment and health as well as the institutions that conduct counseling directly in available schools in Soppeng.
HUBUNGAN KEDISIPLINAN, MOTIVASI, DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V UPT SPF SD NEGERI DAYA 1 KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR Idris, Muhamad; Khalik, Muh. Fihris; N, Jusmaniar
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59519

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar, motivasi, dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Kecamatan Beringkanaya Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitan korelasional dengan sampel penelitian berjumlah 30 siswa kelas V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Kecamatan Bringkanaya Kota Makassar tahun ajaran 2022/2023. Instrumen penelian angket dan data dokumentasi dalam pengumpulan data di analisis dengan “Analisa Univariat” dan “Analisa Bivariat”. Hasil penelitan dari masing-masing variabel menunjukan bahwa ada hubungan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Kecamatan Bringkanaya Kota Makassar ( 0,01 < 0,05) sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan signifikan yang positif dan sangat kuat antara kedisiplinan, motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Kecamatan Bringkanaya Kota Makassar.This research aims to determine the relationship between learning discipline, motivation and interest in learning on the learning outcomes of students in class V science subjects at UPT SPF SD Negeri Daya 1, Beringkanaya District, Makassar City. This type of research is correlational research with a research sample of 30 students in class V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Bringkanaya District, Makassar City, academic year 2022/2023. The questionnaire research instruments and documentation data in data collection were analyzed using "Univariate Analysis" and "Bivariate Analysis". The research results of each variable show that there is a relationship with student learning outcomes in science subjects class V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Bringkanaya District, Makassar City (0.01 < 0.05) so it can be concluded that there is a significant positive relationship and very strong relationship between discipline, motivation and interest in learning on learning outcomes in science subjects class V UPT SPF SD Negeri Daya 1 Bringkanaya District, Makassar City.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROGRAM KAMPUS MENGAJAR MELALUI VIDEO ASSITED LEARNING Ningsari, Wa Ode; Kaddas, Badruddin; Irviana, Ira; Setiawan, Ince Prabu
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.57511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penguatan pendidikan karakter melalui video assited learning siswa kelas V selama program kampus mengajar di UPT SPF SD Inpres Pa’baeng-baeng Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan desain kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah berupa wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik analisis data yang dugunakan teknik kualitatif. Berdasakan hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi penguatan pendidikan karakter melalui video assited learning siswa kelas V belum optimal. Dalam penelitian ini terdapat 3 indikator pendidikan karakter yaitu religious, disiplin, dan tanggung jawab. Ketiga indicator pendidikan karakter ini belum seutuhnya ditanamkan pada kepribadian siswa kelas v, seperti  1) Religius: etika berdoa sebelum dan sesudah belajar masih ada yang bermain-main dan ada pula yang belum hafal doa belajar. 2) Disiplin: masih ada siswa ynag terlambat masuk kelas, tidak menyimak video pembelajaran yang ditampilkan dan membuang sampah sembarangan. 3) tanggung jawab: tidak menjaga kebersihan, tidak mengerjakan tugas, dan tidak melaksanakan tugas piket kelas yang telah ditentukan.  Guru harus menjadi tokoh yang menanamkan nilai-nilai terpuji bagi siswa, memperbaiki perilaku yang buruk menjadi benar dan menjelaskan apa yang harus dan tidak harus dilakukan dengan cara mengimplementasi 3 indikator religious, disiplin, serta tanggung jawab dalam mengatasi karakter-karakter siswa.This research aims to determine the implementation of strengthening character education through video assisted learning for class V students during the campus teaching program at UPT SPF SD Inpres Pa'baeng-baeng, Makassar City. This type of research is case study research with a qualitative design. The instruments used are interviews, observation, documentation. The data analysis technique used is qualitative techniques. Based on the research results, it is clear that the implementation of strengthening character education through video assisted learning for class V students is not optimal. In this research there are 3 indicators of character education, namely religion, discipline and responsibility. These three indicators of character education have not been fully embedded in the personalities of class V students, such as 1) Religious: the ethics of praying before and after studying, there are still those who play around and there are also those who have not memorized the study prayer. 2) Discipline: there are still students who are late for class, don't pay attention to the learning videos shown and throw rubbish carelessly. 3) responsibility: not maintaining cleanliness, not doing assignments, and not carrying out predetermined class picket duties. Teachers must be figures who instill commendable values in students, correct bad behavior into correct ones and explain what should and should not be done by implementing the 3 indicators of religion, discipline and responsibility in dealing with student characters.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KABUPATEN MAROS Arda, Arda; Sumandiyar, Adi; Nur, Hasruddin
Phinisi Integration Review Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v7i1.59418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap kehidupan sosial ekonomi keluarga Tenaga Kerja Wanita di Kabupaten Maros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan sosial ekonomi keluarga Tenaga Kerja Wanita telah mengalami peningkatan dalam kehidupan sosial ekonomi keluarga umumnya dapat memenuhi kebutuhan fisik, seperti perbaikan rumah, pembelian alat-alat rumah tangga dan yang paling penting dapat menyekolahkan anaknya. Selain itu juga juga terdapat perilaku keluarga Tenaga Kerja Wanita menjadi tidak terkendali dikarenakan ada ketidakseimbangan yang terjadi dalam keluarga berdasarkan pemenuhan kebutuhan secara materi telah terpenuhi akan tetapi anak dan suami kehilangan kasih sayang baik berperan sebagai ibu bagi anaknya dan berperan sebagai istri bagi suaminya, apalagi peran ibu yang tidak dapat digantikan oleh siapapun yang secara psikologis dibutuhkan oleh anak dan suaminya.This research aims to identify and analyze community perceptions of the socio-economic life of the families of female workers in Maros Regency. The results of the research show that the socio-economic life of female workers' families has experienced an improvement in the socio-economic life of families, generally being able to fulfill physical needs, such as home repairs, purchasing household appliances and most importantly being able to send their children to school. Apart from that, there is also the family behavior of female workers which becomes uncontrollable because there is an imbalance that occurs in the family based on the fulfillment of material needs which have been fulfilled but the children and husbands lose their love both in their roles as mothers for their children and in their roles as wives for their husbands, let alone their role. a mother who cannot be replaced by anyone who is psychologically needed by her children and husband.

Page 1 of 1 | Total Record : 8