cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2017): September" : 8 Documents clear
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR LAHAN DI KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GEOMORFOLOG Ika Meviana; Ulfi Andrian Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.475 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.2493

Abstract

Bencana longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Longsor lahan menjadi bencana dengan kejadian terbanyak selama 2016 di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan pengamatan lapangan Kecamatan Dau merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam rawan bencana longsor lahan. Penelitian tentang longsor di Dau belum banyak dilakukan sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian. Penelitian dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk lebih memahami konsep longsor dan mitigasi bencana khususnya longsor, sehingga dampak negatif dari bencana tersebt dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan observasi dan pengukuran di lapangan. Metode yang dipakai dalam penentuan tingkat daerah rawan longsor lahan di daerah Kecamatan Dau dengan cara kualitatif (menafsirkan kondisi geologi, geomorfologi, dan curah hujan dengan data primer maupun sekunder) dan cara kuantitatif (pengharkatan). Hasil penelitian Wilayah Kecamatan Dau yang memiliki potensi bahaya longsor lahan pada tingkat sangat rawan adalah Desa Kucur, Petungsewu dan Selorejo dengan prosentase luas 25.41%.
PENGARUH HASIL PERKEBUNAN KEMIRI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA BENTENG TADO KECAMATAN LEMBOR SE LATAN KABUPATEN MANGGARAI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Kamilus Adi Chandra; Mustika Arif Jayanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.665 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3502

Abstract

Masyarakat Desa Benteng Tado pada umumnya memiliki banyak perkebunan kemiri. Kemiri merupakan tanaman pohon asli indo-malaysia yang bijinya di manfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah dan sangat berguna bagi masyarakat dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa pengaruh hasil perkebunan kemiri terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Benteng Tado Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode korelasional. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan teknik analisis data menggunakan pengukuran koefisien pearson produck moment dengan menggunakan program bantu SPSS 20 for windows.Berdasarkan hasil uji statistik pearson product moment correlations, diketahui nilai koefisien korelasi antara hasil perkebunan kemiri dengan kehidupan sosial ekonomi sebesar =0,937 dengan signifikansi =0,000. Nilai sig.=0,000<0,05, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara hasil perkebunan kemiri dengan kehiduan sosial ekonomi masyarakat Desa Benteng Tado Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI Nila Restu Wardani; Yuli Ifana Sari
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.481 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3503

Abstract

Model pembelajaran Group Investigation mengarahkan mahasiswa untuk menemukan informasi berdasarkan kenyataan di lapangan. Hasil penemuan mahasiswa dapat dituliskan melalui karya illmiah dalam bentuk artikel ilmiah. Mahasiswa menuliskan laporan hasil investigasi di lapangan berdasarkan kaidah-kaidah penulisan yang logis dan sistematis. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy Experiment (eksperimen semu). Subjek penelitian yaitu mahasiswa kelas A (kelas eksperimen) dan B (kelas kontrol) Program Studi Pendidikan Geografi FIP Universitas Kanjuruhan Malang semester ganjil 2016/2017. Instrumen yang digunakan yaitu rubrik penilaian untuk mengukur kemampuan menulis artikel ilmiah. Data hasil penilaian artikel ilmiah mahasiswa kemudian dianalisis menggunakan t-test dengan taraf signifikan 5%. Selanjutnya dilihat rata-rata nilai kemampuan menulis artikel ilmiah yang lebih tinggi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model Group Investigation. Perolehan data menunjukkan rata-rata nilai kemampuan menulis artikel ilmiah pada kelas eksperimen 83,33 dan kelas kontrol 72,27. Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan hasil analisis H0 menunjukkan nilai sig.2-tailed=0,000 atau < 0,05. Jadi, H0 ditolak dan H1 diterima atau model pembelajaran Group Investigation berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa menulis artikel ilmiah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERMIGRASI MASYARAKAT MADURA KE KELURAHAN BURING KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG TAHUN 2017 Ratri Ning Tyas; Triwahyudianto Triwahyudianto
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.067 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3504

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam alasan migran Madura bermigrasi ke Kelurahan Buring Kota Malang dengan melihat dari faktor pendorong dan penarik.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan data dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis kualitatif untuk keabsahan temuan menggunakan triangulasi. Temuan penelitian bahwa sejarah migran bisa sampai di Buring karena di Madura lahannya panas dan kurang subur sehingga. Ada 6 faktor pendorong yang menyebabkan Madura bermigrasi ke Kota Malang yaitu: kendala pengolahan lahan pertanian, kondisi ekonomi, pendidikan rendah, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, tidak cocok dengan budaya daerah asal, lapangan pekerjaan terbatas. Terdapat 4 faktor penarik dari daerah tujuan yang menarik masyarakat Madura untuk melakukan migrasi yaitu: mendapat pekerjaan yang lebih baik, sarana kenyamanan, kesempatan membuka lapangan pekerjaan, aktivitas kota besar. Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan migran ada 3 yaitu keputusan diri sendiri, keputusan orang lain dan keputusan keluarga inti.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PETA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VII - B DI SMP N 1 SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG Aris Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.057 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3505

Abstract

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Sumberpucung Kelas VII-B, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran Geografi sebagian besar masih menggunakan metode konvensional. Siswa tidak dibebaskan untuk belajar sesuai dengan minatnya sehingga belajar menjadi membosankan kebanyakan siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, mencatat serta sibuk dengan pekerjaannya yang lain. Hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, Numbered-Heads Togther mengajak siswa untuk menemukan gaya belajarnya dan mendapatkan pengalaman baru dalam belajar sehingga akan terjadi interaksi antar siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I membahas mengenai materi tentang peta umum yaitu peta yang berisi berbagai kenampakan secara umum misalnya peta dunia. Sedangkan siklus II membahas materi Atlas dan globe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar pada materi peta dengan model pembelajaran numbered Heads Together (NHT) Siswa kelas VII- B di SMPN 1 Sumberpucung Kabupaten Malang Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di kelas VII-B SMP Negeri 1 Sumberpucung. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Dalam hal ini, peneliti menerapkan model pembelajaran Numbered-Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-B SMP Negeri 1 Sumberpucung. Model pembelajaran Numbered-Heads Together terdiri dari 4 tahap dengan langkah-langkah sebagai berikut ; 1.Tahap penomoran,2.Tahap pengajuan Pertayaan,3.Tahap Berfikir,4. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered-Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Geografi siswa kelas VII-B SMP Negeri 1 Sumberpucung
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KESIAPAN GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Roni Alim Ba'diya Kusufa
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.69 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3506

Abstract

Kurikulum merupakan salah satu hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Permasalahan pendidikan yang dihadapi sekarang membuat Kemendikbud menilai bahwa perlu dikembangkannya kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru mengelola pembelajaran yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan, implementasi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan segenap potensi siswa. Kesiapan guru merupakan kesiapan sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional dimana guru berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik. Untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan Kurikulum 2013 khususnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 maka perlu dilaksanakan penelitian. Tujuan penelitian ini mengacu pada permasalahan yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik dan kesiapan guru secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap implementasi kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain ex post facto. Penelitian ini mencari data empirik yang sistematik dan dalam penelitian ini peneliti tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi dan menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 51 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif, uji prasyarat dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap implementasi kurikulum 2013. (2). Kesiapan guru berpengaruh terhadap implementasi kurikulum 2013. (3). Kompetensi pedagogik dan kesiapan guru berpengaruh terhadap implementasi kurikulum 2013.
PENGARUH PENGETAHUAN KEBENCANAAN TERHADAP SIKAP KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BENCANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Dwi Kurniawati; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.077 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3507

Abstract

Pengetahuan merupakan faktor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi sikap dan kepedulian untuk siap siaga dalam mengantisipasi bencana. Pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pencegahan pengurangan risiko bencana yang bersifat pro-aktif sebelum terjadinya suatu bencana. Penting bagi mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang memiliki pengetahuan kebencanaan serta kesiapan bencana yang baik. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Mengetahui tingkat pengeta-huan kebencanaan pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 2) Mengetahui sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 3) Mengetahui pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Desain penelitian cross sectional, yaitu hanya mengkaji masalah atau keadaan objek pada waktu penelitian berlangsung untuk melihat pengaruh tingkat pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa. Proses pengumpulan dan pengukuran variable-variabelnya dilakukan pada waktu yang bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Universitas Kanjurahan Malang yang berjumlah 178. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, yakni sampel diambil 30% dari 178 mahasiswa sehingga diperoleh 53 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan kebencanaan mahasiswa berada dikategori tinggi. Sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana berada dikategori sangat tinggi. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dan uji koefisien determinasi, maka ada pengaruh positif pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan kebencanaan maka akan semakin tinggi pula sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana.
PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG Akhmad Faruq Hamdani; Nelya Eka Susanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.823 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3508

Abstract

Perkembangan kota dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan terhadap lahan. Perubahan lahan terbuka menjadi lahan tertutup akan meningkatkan suhu udara di wilayah perkotaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap perubahan suhu udara di Kota Malang pada 25 tahun terakhir. Hal ini berkaitan dengan banyaknya perubahan lahan terbuka menjadi lahan tertutup di Kota Malang. Tahapan penelitian yang dilakukan yakni; 1) mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian; 2) Melakukan analisis kepadatan penduduk Kota Malang, 3) Melakukan analisis suhu udara di Kota Malang yang kemudian dihitung rata-rata tahunan dan rata-rata bulanannya; 4) Melakukan analisis regresi linier sederhana untuk menghitung pengaruh antar variabel; 5) Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kecocokan antara hasil analisis yang telah didapatkan dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas diperoleh hasil bahwa kepadatan penduduk Kota Malang pada tahun 1991 adalah 6369,65 jiwa/km2 dan pada tahun 2016 adalah 7734,26 jiwa/ km2. Terdapat kenaikan ± 1000 jiwa/ km2 dalam 25 tahun. Berdasarkan hasil analisis suhu udara Kota Malang selama 25 tahun diperoleh telah mengalami rata-rata kenaikan suhu udara 1,590C, dengan suhu udara bulanan tertinggi terjadi pada bulan April 2016 dan suhu udara terendah terjadi pada bulan Agustus 1995 dengan suhu udara 21,5810C. Kepadatan penduduk berpengaruh terhadap penggunaan tata guna lahan dan berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara di Kota Malang dari tahun 1991 - 2016. Kepadatan penduduk di Kota Malang memiliki pengaruh sebesar 49,6% terhadap perubahan suhu, sedangkan 50,4% peningkatan suhu dipengaruhi oleh variabel lain

Page 1 of 1 | Total Record : 8