cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2025)" : 15 Documents clear
Uji Aktivitas Antidepresan Minyak Atsiri Pala Tanpa Miristisin Dengan Metode Open Field Test dan Forced Swimming Test Wangu, Chelsy Fauziah; Ansory, Hery Muhamad; Hanifah, Inaratul Rizkhy
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.81518

Abstract

Minyak atsiri pala dilaporkan memiliki aktivitas antidepresan, zat aktif yang berperan dalam aktivitas antidepresan tersebut adalah miristisin, akan tetapi senyawa tersebut juga dilaporkan  bersifat halusinogen dan toksik yang dapat menyebabkan keracunan pada dosis berlebih. dalam penelitian ini diujikan aktivitas minyak atsiri pala tanpa miristisin sebagai antidepresan dan menjadi kebaruan dari penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 6 kelompok hewan uji yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif, dosis 5; 10; 20 mg/kgBB dan menggunakan metode open field test, forced swimming test dan tail suspension test. Analisis data normalitas menggunakan Shapiro Wilk setelah itu akan dilanjutkan melihat perbedaan signifikan dengan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri pala tanpa miristisin tidak memiliki aktivitas antidepresan yang dilihat pada parameter penurunan immobility time dan peningkatan lokomotor. Hasil analisis menggunakan post hoc  LSD menunjukkan tidak ada kelompok yang berbeda secara signifikan saat dibandingkan dengan kontrol positif amitriptilin 3,25 mg/KgBB sig. p(<0,05).
Evaluasi Kesesuaian Penerapan Cara Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik Pada Penyalur Alat Kesehatan Di DIY Faluti, Dimas Rizki; Wiedyaningsih, Chairun; Yasin, Nanang Munif
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.90984

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami oleh PAK Pusat di DIY dalam mendapatkan sertifikat CDAKB dari Kemenkes RI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY terhadap standar CDAKB dan memahami faktor yang memengaruhi tercapainya kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat dengan standar CDAKB. Desain penelitian adalah deskriptif evaluatif pada 20 PAK Pusat secara purposive sampling di DIY selama 3 bulan penelitian. Pendekatan kuantitatif menggunakan instrumen kuesioner dan pendekatan kualitatif menggunakan pedoman wawancara kepada PJT Alkes. Analisa data kuantitatif dengan perhitungan persentase tingkat kesesuaian pelaksanaan 13 aspek standar CDAKB pada PAK Pusat, kemudian dikategorikan dalam katagori sesuai dan belum sesuai, sedangkan data kualitatif disajikan dengan menarasikan faktor yang memengaruhi tercapainya kesesuaian dengan standar CDAKB. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY terhadap standar CDAKB adalah 75%, sedangkan faktor yang memengaruhi kesesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat dengan standar CDAKB adalah karakteristik PAK Pusat, faktor manusia, faktor sistem dan faktor lingkungan. Kesimpulan penelitian, masih terdapat ketidaksesuaian kegiatan distribusi PAK Pusat di DIY dengan standar CDAKB dan faktor yang memengaruhi kesesuaian perlu ditindaklanjuti dengan usaha melaksanakan kegiatan distribusi sesuai standar CDAKB baik dari sisi ketersediaan sarana-prasarana serta dokumen pendukung.
Efektivitas Ozon Untuk Dekontaminasi Simplisia Temu Mangga Terhadap Cemaran Mikroba Di Pasar Beringharjo Rahmawati, Arini Nur Yunia Puspitaningrum; Purwantini, Indah; Murti, Yosi Bayu
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.92668

Abstract

Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman obat Indonesia yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, simplisia temu mangga sering tercemar mikroba selama proses penanganan dan penyimpanan yang akan berpengaruh terhadap mutu dan keamanannya. Salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk dekontaminasi mikroba adalah penggunaan ozon dan telah terbukti efektif dalam mengurangi mikroba pada berbagai jenis bahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas ozon dalam proses dekontaminasi simplisia temu mangga. Sampel temu mangga diambil dari Pasar Beringharjo dan diozonasi dengan dosis 10 g/h. Proses dekontaminasi ozon dilakukan pada rentang waktu 0-120 menit Perhitungan cemaran mikroba dilakukan dengan menghitung Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Kamir (AKK) sesuai persyaratan BPOM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ozon efektif dalam mengurangi jumlah mikroba pada temu mangga. Tanpa perlakuan ozon, ALT pada sampel mencapai 1,5 x 105 koloni/g. Setelah perlakuan ozon, ALT menurun menjadi 0,1-1 x 105 koloni/g. Selain itu, pada simplisia temu mangga setelah dilakukan ozonasi selama 30 menit tidak terdapat kapang dan kamir. 
Profil dan Maintenance Overstock dan Near ED Perbekalan Farmasi di Salah Satu Apotek Jaringan X di Sleman Yogyakarta Wahyukurnia, Pilar Tesalonika; Widhiarso, Ari
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.93301

Abstract

Ketersediaan perbekalan farmasi merupakan kebutuhan utama yang menjadi jaminan keberlangusngan operasional di apotek. Perbekalan farmasi yang harus dijaga ketersediaanya sehingga tidak berpotensi menimbulkan kerugian apotek. Perbekalan farmasi harus dijaga ketersediaanya agar tidak terjadi kondisi under stock, overstock yang berpotensi menjadi near expired date (ED) bahkan expired date (ED). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil perbekalan farmasi dan cara maintenance stock di salah satu apotek jaringan X di Sleman Yogyakarta terutama untuk kondisi perbekalan farmasi yang mengalami kondisi overstock dan near ED pada pada periode bulan September 2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan   kualitatif, berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari penelitian didapatkan data sebesar 37 item dari total 614 item dengan nominal Rp 7.685.345,- atau sebesar 4,52% dari item overstock dan near ED berhasil terlikuidasi.  Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bawah proses maintenance stock secara likuidasi dengan metode link selling dan up selling cukup efektif dilakukan di apotek jaringan X di Sleman Yogyakarta.
Perbandingan antara Efektivitas Penggunaan Fluorokuinolon VS Beta-Laktam dan/atau Makrolida pada Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap: Sebuah Kajian Literatur Riandika, Andi Amelia Sari; Yasin, Nanang Munif; Nuryastuti, Titik
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.94339

Abstract

Pneumonia komunitas merupakan infeksi pneumonia yang diperoleh dari lingkungan masyarakat atau dari luar rumah sakit, di mana rejimen antibiotik pasien dengan pneumonia komunitas adalah monoterapi fluorokuinolon (FK) atau dengan kombinasi beta laktam (BL) dan  makrolida (MD). Review ini membandingkan efektivitas penggunaan antara monoterapi FK dengan BL±MD pada pasien dewasa pneumonia komunitas yang dirawat inap. Studi kontrol terandomisasi dilibatkan dalam review artikel ini mengikuti daftar checklist PRISMA. Hasil review dari 6 studi kontrol terandomisasi menunjukkan bahwa monoterapi dengan FK memiliki efektivitas yang serupa dengan terapi rejimen BL+MD pada pasien pneumonia komunitas mild hingga moderate. Monoterapi BL, rejimen BL+MD, dan monoterapi FK memiliki efektivitas yang serupa pada pasien pneumonia komunitas mild hingga moderate dan yang dirawat inap di ruangan non intensive care unit (non-ICU). Monoterapi MD tidak kalah dengan monoterapi FK dari segi efektivitas pada pasien pneumonia komunitas bakterial mild hingga moderate. Kesimpulannya, antara monoterapi FK, monoterapi BL, monoterapi MD, dan kombinasi BL+MD memiliki profile efektivitas yang serupa.
Modifikasi Metode Pemberian Infus Vankomisin dan Amiodaron Melalui Vena Perifer : Kajian Literatur Hafizah, Ilmi Nur; Puspitasari, Ika; Andayani, Tri Murti
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.94376

Abstract

Amiodaron dan vankomisin merupakan obat yang sering digunakan pada populasi bedah jantung dengan saran pemberiannya melaui vena sentral. Akan tetapi, pemasangan vena sentral menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat memperburuk kondisi pasien, serta penggunaannya secara teknis susah untuk diterapkan pada kondisi darurat. Sehingga diperlukan cara/metode pemberian infus melalui vena perifer dengan memperhatikan reaksi yang ditimbulkan seperti infiltrasi, ekstravasasi, plebitis bahkan infeksi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modifikasi metode atau pedoman praktek klinik pemberian infus amiodaron atau vankomisin melalui perifer aman dan dapat menurunkan komplikasi. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database Pubmed dan Cochrane yang diterbitkan 10 tahun terakhir yang berupa penelitian observasional maupun experimental dengan desain penelitian cohort, crossectional, deskriptif, randomized control trial dan quasi experimental. Dari 26 artikel yang ditemukan terdapat 4 artikel yang memenuhi kriteria peneliti. Kesimpulan dari hasil penelusuran yang didapat yaitu pemberian infus vankomisin dalam jangka waktu pendek aman diberikan melalui vena perifer khususnya menggunakan kateter midline dan penggunaan konsentrasi vankomisin yang rendah mampu menurunkan kejadian plebitis. Sedangkan Pemberian amiodaron konsentrasi tinggi disarankan menggunakan vena sentral disertai penggunaan in-line filter.
Pola Peresepan Obat Antihipertensi Pada Pasien Geriatri Saputra, Yuli Edy; Purwantiningsih, Purwantiningsih; Nugroho, Agung Endro
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.96041

Abstract

Salah satu penyakit degeneratif yang paling sering diderita pada pasien geriatri yaitu hipertensi. Hipertensi dikenal dengan meningkatnya tekanan darah yang melebihi batas normal yaitu 140 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan 90 mmHg untuk tekanan darah diastolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pola peresepan obat antihipertensi pada pasien geriatri. Penelitian ini bersifat observasi/deskriptif dengan pengambilan data retrospektif. Data diambil dari catatan rekam medik pada pasien geriatri. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu pasien geriatri dengan diagnosis hipertensi primer (I10 Esseential [Primary] Hypertension) yang dirawat inap di RSUP Dr. Sardjito. Hasil penelitian dari 98 pasien, 45,9% diberi resep monoterapi, 35,7%menggunakan dua kombinasi obat antihipertensi, 11,2% diberi tiga kombinasi obat antihipertensi, dan 7,1% diberi empat kombinasi obat. Pada penelitian ini yang paling banyak diresepkan pada pasien geriatri rawat inap RSUP Dr. Sardjito yaitu amlodipin sebesar 27,55%. Calcium channel blocker khususnya amlodipin merupakan obat antihipertensi yang paling sering digunakan, dan ditemukan pada pasien geriatric dianggap efektif dan dapat ditoleransi dengan baik.
Kajian Literatur Penerapan Lean Management pada Distribusi Obat di Rumah Sakit Mojau, Feliciane; Satibi, Satibi; Yuniarti, Endang
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.98350

Abstract

Distribusi obat kepada pasien oleh instalasi farmasi menjadi salah satu element pendukung kesuksesan kinerja rumah sakit. Oleh sebab itu, meningkatkan kualitas pelayanan distribusi obat harus senantiasa dilakukan dan salah satu konsep yang telah terbukti kesuksesan dalam meningkatkan kualitas pelayanan adalah lean management. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur penerapan lean management dalam distribusi obat kepada pasien di instalasi farmasi rumah sakit di Indonesia. Penelusuran literatur dilakukan dengan menggunakan data base Google Scholar dengan batasan artikel yang terpublikasi 10 tahun terakhir dan dapat diakses secara full-text. Dari hasil penelusuran didapatkan 21 artikel yang membahas penerapan lean management pada distribusi obat kepada pasien. Penerapan lean management paling banyak dilakukan pada distribusi obat kepada pasien berdasarkan resep (pelayanan resep) di instalasi farmasi rawat jalan. Penerapan lean management menunjukan bahwa melalui upaya meminimalkan waste memberikan manfaat dalam peningkatan efisiensi pelayanan dan waktu tunggu obat. Tools lean management yang sering digunakan adalah value stream map (VSM) untuk memvisualisasikan aliran proses dan menerapkan 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) untuk memperbaiki lingkungan kerja di instalasi farmasi sehingga produktifitas petugas farmasi meningkat.
Pengaruh Medication Therapy Management terhadap Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus yang Mendapatkan Terapi Insulin Akuba, Jusnita; Wiedyaningsih, Chairun; Andayani, Tri Murti
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.98974

Abstract

Pasien diabetes melitus yang mendapatkan terapi insulin rata-rata mempunyai kadar HbA1c relatif tinggi. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan pasien terkait terapi insulin dapat menjadi menyebab terjadinya hipoglikemia yang dapat memperburuk kondisi klinik pasien. Medication Therapy Management merupakan sebuah model intervensi apoteker berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mengatasi permasalahan terkait obat dan meningkatkan outcome pasien secara individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan medication therapy management terhadap kadar HbA1c pasien diabetes melitus yang menggunakan terapi insulin. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental dengan one group pretest-posttest design dilakukan pada 25 pasien diabetes melitus yang mendapatkan terapi insulin yang rutin berkunjung ke poliklinik RSUD Toto Kabila Gorontalo dan memenuhi kriteria inklusi. Pasien mendapatkan intervensi pelayanan berbasis medication therapy management dan dilakukan pengukuran kadar HbA1c pre dan post intervensi. Analisis perubahan kadar HbA1c pre dan post intervensi menggunakan uji paired t-test. Setelah pelayanan berbasis MTM terjadi penurunan kadar HbA1c dengan rata-rata 10,93 ± 2,22 menjadi 9,42 ± 2,54 dengan p = 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan medication therapy management dapat menurunkan kadar HbA1c pasien diabetes melitus yang mendapatkan terapi insulin.
Unveilling Aucubin’s Pharmacological Landscape: A Bibliometric Study on Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities Amalia, Latifa; Murwanti, Retno; Hertiani, Triana
Majalah Farmaseutik Vol 21, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v21i1.99621

Abstract

Aucubin is an iridoid glycoside known to have various pharmacological activities. Current research data shows that the pharmacological activities are very diverse and complex, so bibliometric analysis is used to facilitate understanding and provide references for further research directions. Publications related to the pharmacological activities of aucubin were obtained through the Web of Science Core Collection (WoSCC) database, which were then analyzed using Vosviewer 1.6.20 software. A total of 152 publications were obtained from the period 2013-2023, consisting of 142 articles and ten review articles. The articles came from 45 countries, 204 institutions, 862 authors, and 42 journals. Based on keyword analysis, the most frequently appearing pharmacological activities were "antioxidant" and "anti-inflammatory" that can be the primary development directions in the future.

Page 1 of 2 | Total Record : 15