cover
Contact Name
Dra. Siti Rochmiyati, M.Pd.
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
abdimas.dewantara@ustjogja.ac.id
Editorial Address
Jl. Batikan UH.III No. 2 Tempel, Wirogunan Yogyakarta 55167
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Abdimas Dewantara
ISSN : 26154889     EISSN : 26158782     DOI : https://dx.doi.org/10.30738
Jurnal Abdimas Dewantara menerbitkan memuat tulisan-tulisan hilirisasi penelitian pada organisasi masyarakat, industri, serta instansi-instansi terkait dalam rangka peningkatanpartisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan atau pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Artikel belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Artikel yang kirimkan pada Jurnal Abdimas Dewantara harus terhindar dari unsur plagiasi. Jurnal Abdimas Dewantara terbit dua kali dalam setahun, yaitu bulan Maret dan bulan Oktober.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 167 Documents
Pelatihan Pengolahan Bento untuk Meningkatkan Kreativitas Menciptakan Bekal Makanan Eka Rachmawati; Lina Mufidah; Titik Sulistiyani
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.6903

Abstract

Pelatihan pembuatan bento bertujuan untuk meningkatkan kreativitas menciptakan bekal makan yang menarik dan unik. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, praktik dan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan beban 5 jam praktek. Tempat pelatihan bento diadakan di aula Kecamatan Danurejan dan dihadiri oleh 50 peserta di wilayah Kecamatan Danurejan. Hasil pelatihan pembuatan bento terlihat peserta mulai terampil dalam menciptakan kreativitas menata makanan sehingga tercipta bekal makan yang menarik, unik dan layak jual. Rekomendasi selanjutnya peserta diharapkan mengulang dan berlatih kembali dirumah. Bento making training aims to increase creativity to create interesting and unique lunch. The method used is socialization, practice and training. This training activity was held once with a load of 5 hours of practice. The bento training venue was held in the Danurejan Region hall and was attended by 50 participants in the Danurejan Region area. The results of the training on making bento show that participants began to be skilled in creating creativity in arranging food so as to create interesting, unique and worth selling lunch. The next recommendation is that participants are expected to repeat and practice again at home.
Mendeley di SMP Tahfidzqu Deresan Astuti Wijayanti; Handoyo Saputro; Wali Saryono
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.4295

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkaitan dengan pelatihan Mendeley bagi Guru di SMP Tahfidzqu Deresan Yogyakarta. Pengabdian ini dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan IPA dan Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dengan tujuan untuk: membantu kesulitan guru dalam menyusun menulis karya tulis dengan menggunakan Mendeley Pengabdian ini dilaksanakan di SMP Tahfidzqu Deresan Yogyakarta pada bulan November 2017. Pelaksanaan pelatihan mendeley berupa kegiatan workshop, diskusi dan praktik. Hasil pengabdian ini berupa produk yaitu rancangan proposal karya tulis guru This community service activity was related to Mendeley's training for Teachers at Yogyakarta's Tahfidzqu Deresan Middle School. This service was carried out by the Science Education and Physics Education Study Program FKIP Sarjanawiyata Tamansiswa University with the aim of helping teachers difficulties in composing writing papers using Mendeley This service was held in Yogyakarta Tahfidzqu Deresan Middle School in November 2017. The training was in the form of workshops, discussions, and practice. The results of this service are in the form of products, namely the design of the teacher's written proposal
Pengembangan Sekolah Hemat Energi Melalui Aplikasi Teknologi Hybrid fajar danur isnantyo; A G Tamrin; Taufiq Lilo Adi Sucipto; Mardani Mardani; Suhirman Suhirman
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.6975

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus meningkat dikarenakan pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi itu sendiri. Hal ini diperparah dengan tingginya kebutuhan bahan bakar minyak yang diiringi oleh penurunan kapasitas produksi. Menurut blue print pengelolaan energi nasional yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), cadangan minyak bumi di Indonesia akan habis dalam kurun waktu 18 tahun lagi, sedangkan gas diperkirakan akan habis 60 tahun lagi dan batubara 147 tahun terhitung dari tahun 2006. Dengan perkembangan teknologi terkini dan menyongsong pembelajaran Abad 21, maka penting sekali mengembangkan model sekolah hemat energi. Khususnya melalui aplikasi teknologi hybrid yang bisa diimplementasikan di sekolah tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan adalah memperkenalkan penggunaan teknologi hybrid tenaga surya dan tenaga angin. Adapun kegiatan pendampingan meliputi: Penjelasan pengembangan model sekolah hemat energi, Pelaksanaan aplikasi teknologi hybrid pada sekolah dan Evaluasi pendampingan sekolah hemat energi. Energy needs in Indonesia in particular and in the world, in general, continue to increase due to population growth, economic growth, and the pattern of energy consumption itself. This situation is compounded by the high demand for fuel oil that is accompanied by a decrease in production capacity. According to the national energy management blueprint issued by the Department of Energy and Mineral Resources (DESDM), petroleum reserves in Indonesia will be exhausted within another 18 years, while gas is expected to run out in 60 years and coal 147 years from 2006. With the latest technological developments and welcoming 21st Century learning, it is very important to develop energy-efficient school models. Especially through the application of hybrid technology that can be implemented at the school. The activity carried out was to introduce the use of solar technology and wind power together. The assistance activities include Explanation of the development of energy-saving school models, Implementation of hybrid technology applications in schools and Evaluation of energy-saving school assistance.
Inovasi Produk Tas Lurik Kulit Kullu Laela Sagita; Marti Widya Sari; Nendra MS Dwipa
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.3113

Abstract

Diversifikasi penggunaan kain lurik diantaranya digunakan sebagai selendang, baju, tas, dan sandal. Desain tas lurik yang beredar dipasaran saat ini masih terbatas pada beberapa desain serta belum dikemas dengan baik. Keeksklusifan tas yang berbahan lurik jika dipadukan dengan kemewahan kulit dengan sentuhan akhir pada pengemasan akan menghasilkan sebuah produk yang berdaya jual internasional. Kegiatan program pengabdian pada masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk pengembangan pemasaran melalui vaiasi desain tas, kemasan produk, dan label produk. Objek pada kegiatan ini adalah SKIS Craft, yang mempunyai usaha di bidang kerajinan lurik, dan Kancil Collection yang mempunyai usaha di bidang kerajinan kulit. Permasalahan pada kedua mitra ini hampir sama, yaitu tentang desain tas yang masih terbatas, serta pengemasan produk yang menarik, sehingga produk mitra kurang dikenal di masyarakat. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi tahap: 1) observasi ke lokasi mitra untuk menggali informasi selengkap mungkin, 2) identifikasi permasalahan mitra, 3) solusi permasalahan mitra dan 4) menghasilkan luaran sesuai dengan target kegiatan. Solusi yang ditawarkan antara lain adalah memberikan pelatihan tentang desain tas dan pengemasan produk agar lebih menarik. Hasil kegiatan berupa jasa pelatihan tentang pembuatan kemasan produk serta pembuatan label untuk produk mitra. Diversification of lurik in fashion design are used as scarves, clothes, bags and sandals. Lurik’s designs on the market today are still limited to several designs and have not been packaged properly. Exclusivity lurik bags if combined with luxury leather given the touch of a packaging will produce a international product. This community service program activity is aimed at marketing development through product packaging design and product labelling. The object of this activity is SKIS Craft, which has business in lurik crafts, and Kancil Collection which has business in leather craft. The problems in these two partners are almost identical, namely the lack of quality marketing and the packaging of attractive products, so that the partner products are less well known in the community. The implementation methods used include: 1) observation to the partner site to explore as much information as possible, 2) identify partner problems, 3) partner problem solutions and 4) generate outcomes in accordance with the target activities. The solutions offered include providing training on product design and packaging to make it more attractive. The results of activities in the form of training services on the manufacture of product packaging and labelling for partner products.
Penanaman Nilai-Nilai Karakter Multikultural pada Warga Dusun Gokerten Bantul Muhammad Iqbal Birsyada; Sigit Handoko
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.5230

Abstract

Secara sosio-kultural, kondisi umum masyarakat dusun Gokerten Desa Srigading pada saat ini rentan akan konflik sosial dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap perbedaan pandangan khsusunya dalam memahami budaya dan keagamaan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Perbedaan pemahaman budaya, agama dan golongan organisasi seringkali menyebabkan konflik horizontal diantara kelompok masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan mendampingi masyarakakat dusun untuk mengetahui dan memecahkan masalah sosial yang mereka hadapi salah satunya adalah konflik horizontal antar kelompok warga dusun berkenaan dengan perbedaan pemahaman tentang budaya dan keagamaan. Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipasi aktif melalui penyuluhan serta sosialisasi pendidikan multikulrutal. Hasil capaian program pengabdian ini diantaranya adalah terbentuknya kesadaran dan integrasi sosial diantara warga masyarakat. Selain itu masyarakat mampu membuat desain pemecahan masalah-masasalah sosial yang mereka hadapi. Hal tersebut dapat dilihat setelah dilakukan rangkaian kegiatan pengabdian seluruh warga Gokerten tidak ada lagi perbedaan pemahaman khususnya dalam hal budaya dan keagamaan. Setelah diadakan pendampingan, masyarakat mampu mehamami dan menerapkan nilai-nilai pendidikan multikultural. Kondisi masyarakat yang demikian diharapkan dapat mewujudkan tatanan rasa aman, tentram, rukun serta terhindar dari berbagai macam bentuk konflik horizontal. Selain itu terjalinnya hubungan harmonis diantara sesama warga dusun dan terhindar dari berbagai macam konflik sosio-kultural. In socio-cultural conditions, the general condition of the people of Gokerten Village in Srigading Village is currently vulnerable to social conflict due to lack of awareness of the particular differences in understanding culture and religion. Cultural, religious and organizational differences often cause horizontal conflicts among community groups. The community service program is carried out with the aim of assisting hamlet communities to know and solve the social problems they face. The method is carried out using the approach of active participation through counseling and the dissemination of multiculrutal education. The results of the program's achievements include the formation of awareness and social integration among community members. In addition, the community is able to design solutions to the social problems they face. This can be seen after a series of service activities for all residents of Gokerten was no longer a difference in understanding, especially in terms of culture and religion. After holding assistance, the community is able to embrace and apply the values of multicultural education. Such community conditions are expected to create a safe, peaceful, harmonious order and avoid various forms of conflict. Relations between citizens are increasingly harmonious and avoid various kinds of socio-cultural conflicts.
Pelatihan Digital Entrepreneurship untuk Mewujudkan Generasi Milenial Berjiwa Wirausaha Ahmad Gunawan; D Hazwardy
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.4311

Abstract

Tujuan dari pelatihan digital entreprnuership adalah sebagai pendidikan kewirausahaan berdasarkan teknologi yang sudah melekat pada peserta, yang merupakan salah satu aspek penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi pengangguran yang berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia. Munculnya permasalahan saat ini adalah banyaknya pengangguran dan sulitnya mendapatkan pekerjaan, maka hasil yang diharapkan dengan pengetahuan kewirausahaan yang didapat dari pelatihan digital enterpeneurship akan menjadi modal kelak untuk membuka usaha sendiri sejak masih muda. Pelatihan kewirausahaan berusaha mewujudkan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018 di Gedung Aula SMAN 1 Cikarang Utara yang dihadiri oleh siswa-siswi dari SMAN 1 Cikarang Utara, SMK Puja Bangsa, dan SMA Islam Darunnadwah. Metode pelaksanaan menggunakan ceramah, diskusi, dan praktik. Hasil dari pelatihan ini adalah tampaknya sikap antusias peserta mengikuti pelatihan ini bahkan beberapa peserta sudah bisa membuat website usaha, mendaftar di market place dan berani mempromosikan produknya di media sosial. The aim of digital entrepreneurship training is as an entrepreneurial education based on technology that is inherent in the participants, which is one of the important and strategic aspects to increase competitiveness and reduce unemployment which has an impact on Indonesia's economic stability. The emergence of the current problem is a large number of unemployed and the difficulty of finding work, so the expected results with entrepreneurial knowledge gained from digital entrepreneurship training will be the capital to open their businesses since they were young. Entrepreneurship training seeks to realize a mental attitude and spirit that is always active or creative, empowered, creative and unpretentious and strives to increase income in its business activities. The training was held on February 22, 2018, in the Hall of North Cikarang SMAN 1 Hall, which was attended by students from SMAN 1 Cikarang Utara, SMK Puja Bangsa, and SMA Islam Darunnadwah. The method of implementation uses lectures, discussions, and practice. The result of this training is that it seems that the enthusiastic attitude of the participants in this training even some participants have been able to create a business website, register at the market place and dare to promote their products on social media.
Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Guru Sekolah Dasar melalui Pelatihan Karya Ilmiah Meita Fitrianawati; Muhammad Ragil Kurniawan
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.3519

Abstract

Guru profesional adalah guru yang berkompeten. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogis. Kompetensi pedagogis guru ini meliputi kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik. Pengelolaan pembelajaran peserta didik dapat dicapai salah satunya melalui penulisan karya ilmiah. Rendahnya kemampuan guru di dalam penulisan karya ilmiah menyebabkan rendah pula kompetensi guru di dalam peningkatan kualitas pedagogisnya. Selain itu rendahnya kemampuan penulisan karya ilmiah ilmiah ini berimbas pula pada keberhasilan guru didalam kenaikan pangkat dan prestasi guru. Oleh karena itu, pentingnya diadakan pelatihan dalam hal peningkatan kompetensi dan produktivitas guru sekolah dasar melalui pelatihan karya ilmiah. Pelatihan ini telah diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 10 sekolah dasar muhammadiyah di lingkungan PCM Kecamatan Tempel. Pelatihan ini menyampaikan materi antara lain pelatihan penyusunan artikel ilmiah, model pembelajaran serta pengertian tentang penelitian tindakan kelas, pendahuluan penelitian tindakan kelas, kajian teori dan kerangka pikir penelitian tindakan kelas, penyusunan analisis data penelitian tindakan kelas serta penyusunan draft artikel ilmiah berupa jurnal. Luaran dari pelatihan ini adalah draft artikel ilmiah berupa jurnal yang akan diterbitkan di jurnal PGSD UAD yang disusun oleh guru peserta pelatihan. Professional teachers are competent teachers. One of the competencies that must be possessed by the teacher is pedagogical competence. This teacher's pedagogical competence includes the ability to manage learners' learning. Management of student learning can be achieved one of them through writing scientific papers. The low ability of teachers in writing scientific papers also causes low teacher competency in improving pedagogical quality. In addition, the low ability of scientific scientific writing also affects the success of teachers in promotion and teacher achievement. Therefore, the importance of training in improving the competence and productivity of elementary school teachers through training scientific work. The training was attended by 30 participants consisting of 10 Muhamadiyah elementary schools in the Tempel District PCM neighborhood. This training delivered material such as training in the preparation of scientific articles, learning models and understanding of class action research, preliminary classroom action research, study of theory and framework of classroom action research, preparation of data analysis on classroom action research and drafting scientific articles in the form of journals. The output of this training is a draft scientific article in the form of a journal which will be published in the PGSD UAD journal prepared by the training participants' teachers.
Membangun Kolegalitas Guru dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran melalui LSLC Dianna Ratnawati; Sigit Purnomo; Nurcholish Arifin Handoyono
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.4352

Abstract

Tujuan pelatihan pengabdian LSLC (Lesson Study Learning Community) yaitu (1) membentuk komunitas guru LSLC melalui tahapan bimbingan teknis yang konkret dan komprehensif di SMK Muhammadiyah Prambanan; dan (2) merefleksi hasil open class lesson study oleh guru model di SMK Muhammadiyah Prambanan. Kegiatan pengabdian berlangsung dari tanggal 12 dan 14 Juli 2018 dengan kurun waktu 14 jam pelatihan. Metode kegiatan menerapkan kolaboratif antara ceramah, pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan tingkat keberhasilan sangat tinggi dalam meningkatkan kolegalitas guru. Sedangkan hasil refleksi open class lesson study yang dilaksanakan dalam 2 kali open class menunjukkan adanya penggantian media 3D menambah motivasi siswa dalam belajar, metode problem based learning dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi student center learning, dan terdapat interaksi antara kelompok tidak hanya bertanya namun siswa menjadi aktif menyampaikan argumennya.
Pelatihan Sulam Pita bagi Warga Rusunawa Jatinegara Kaum, Klender Jakarta Timur Heru Budi Kusuma
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.3976

Abstract

Kelompok Kerja Menjahit (Pokja) di Rusunawa Jatinegara Kaum, Klender dengan ketuanya ibu Sri Winarti mengalami kesulitan dalam mengaktifkan kegiatan, karena minimnya ide-ide kreatif dalam melakukan aktivitas. Selama ini aktivitas Pokja Menjahit hanyalah sekedar kegiatan vermak baju dan celana. Peserta Pokja Menjahit sebelumnya sudah pernah diberikan pelatihan menjahit, berupa pengenalan mesin jahit, membuat pola dasar, memotong bahan sampai dengan praktek menjahit hingga mengerjakan satu set baju. Namun kenyataannya, jauh panggang dari api, apa yang telah diberikan; pelatihan menjahit, penyediaan unit mesin jahit, dan penyedian bahan dasar untuk membuat pakaian, semua tidak dapat mereka maksimalkan, sehingga kegiatan Pokja Menjahit saat ini kondisinya dalam keadaan mati suri. Kegiatan pelatihan sulam pita merupakan kegiatan untuk mentransfer pengetahuan dan ketrampilan agar mitra memiliki kemampuan dan ketrampilan berkreasi menggunakan bahan pita. Tujuan kegiatan adalah: (a) memberikan ketrampilan, (b) mendorong mereka untuk berusaha mandiri, produktif dan inovatif, (c) memberikan rangsangan kreatif.  Kegiatan pelatihan menggunakan metode eksperimen dimana instruktur memberikan penjelasan dan contoh, kemudian peserta mencoba mengerjakan sesuai contoh. Tahapan pelatihan sebagai berikut; penjelasan mengenai bahan dan alat, mengenalkan berbagai pola sulam pita, membuat desain pola, dan membuat komposisi. Hasil dari pelatihan adalah kemampuan peserta dalam membuat karya sulam pita berupa bros, taplak, dan jilbab. Tailoring Working Group (Pokja) in Jatinegara Kaum Rusunawa, Klender with its chairman Mrs. Sri Winarti had difficulty activating activities, due to the lack of creative ideas in carrying out activities. During this time the Pokja Tailoring activity was just a fix it activity of clothes and pants. Participants of the Working Group Sewing previously had been given sewing training, in the form of the introduction of sewing machines, making basic patterns, cutting materials until the practice of sewing to work on a set of clothes. But in reality, it is far from the fire, what has been given; sewing training, provision of sewing machine units, and provision of basic materials to make clothes, they cannot maximize everything, so that the current Tailoring Working Group activities are in a state of suspended animation. Ribbon embroidery training activities are activities to transfer knowledge and skills so that the Tailoring Working Group members have the ability and creative skills to use ribbon materials. The objectives of the activities are: (a) providing skills, (b) encouraging them to try to be independent, productive and innovative, (c) to provide creative stimulation. Training activities use an experimental method where the instructor provides explanations and examples, then participants try to work on the examples. The training stages are as follows; explanation of materials and tools, introducing various patterns of ribbon embroidery, designing patterns, and making compositions. The results of the training were the ability of participants to make ribbon embroidery works in the form of brooches, tablecloths and hijabs.
Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Banjir di Kelurahan Sewu Kota Surakarta Eka Wulan Safriani; Anisa Nur Halimah; Eva Merita Rahmawati; Ratih Puspita Dewi
ABDIMAS DEWANTARA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v3i1.4569

Abstract

Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini sebagai upaya mitigasi bencana banjir di Kelurahan Sewu dengan memanfaatkan teknologi sederhana berupa pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB). Melalui pembuatan LRB ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengurangi risisko terjadinya bencana banjir. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian ini berupa sosialisasi kepada masyarakat dan demonstrasi pembuatan LRB serta menjadikan LRB sebagai media pembuatan pupuk kompos dari sapah organik. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2019 di Kelurahan Sewu Kota Surakarta. Luaran dari program ini yaitu menjadikan masyarakat mengerti akan manfaat yang didapat dari pembuatan LRB, selain itu menjadikan masyarakat mengerti bagaimana upaya mitigasi bencana banjir tidak hanya sekedar teoritis, memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lokasi LRB. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bencana banjir mengalami peningkatan sebesar 12%, namun dalam implementasi kegiatan mitigasi bencana banjir, masyarakat perlu dampingan agar berperan aktif dalam mitigasi banjir. The purpose of this community service is a flood disaster mitigation effort in Sewu Village by utilizing simple technology in the form of Biopore Infiltration Hole (BIH). Through the creation of the BIH, it is hoped that it can increase the knowledge and attitudes of the community in reducing the risk of flooding. The activities carried out in this service were in the form of socialization to the community and demonstrations on the making of LRB and making BIH as a medium for making compost from organic waste. Community service is carried out from April to June 2019 in Sewu Village, Surakarta City. The output of this program is to make the community understand the benefits of making BIH, besides that it makes the community understand how flood mitigation efforts are not just theoretical, using the land as the location of the BIH. The results of dedication show that the level of knowledge of the community on floods has increased by 12%, but in the implementation of flood disaster mitigation activities, the community needs to be assisted to play an active role in flood mitigation. 

Page 5 of 17 | Total Record : 167