cover
Contact Name
Henky Irawan
Contact Email
henkyirawan.umrah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
Intekakuakultur.umrah@gmail.com
Editorial Address
Jalan Politeknik Senggarang Tel (0771) 4500089 Fax 4500091
Location
Kota tanjung pinang,
Kepulauan riau
INDONESIA
Jurnal Intek Akuakultur
ISSN : 25796291     EISSN : 25796291     DOI : https://doi.org/10.31629/intek
The scope of Intek Aquaculture Journal include System and Technology, Biotechnology, Nutrition and Feed, Fish Health Management, Water Quality Management , Reproduction and Genetics in the field of Aquaculture.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
Tingkat Kematangan Gonad Calon Induk Ikan Kakap Putih dengan Induksi Hormon Oodev (Oocyte Devlopment) Suryadi Saputra; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.884 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi hormon Oodev Optimal terhadap tingkat kematangan gonad ikan kakap putih jantan. Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan adalah kontrol Nacl, hormon Oodev 20 IU/kg, 40 IU/kg dan 60 IU/kg. Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan uji berupa Keramba Jaring Apung (KJA) dengan ukuran 1,5x3x3m. Hasil Optimal dalam penelitian ini adalah perlakuan 60 IU Oodev dengan nilai GSI sebesar 0,029%, dan tingkat kematangan gonad mencapai TKG III.
Pakan Mengandung Ekstrak Rumput Laut Gracilaria verrucosa untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Udang Vaname Litopenaeus vannamei yang Diinfeksi WSSV (White Spot Syndrome Virus) Aminatul Zahra; Sukenda; Dinamella Wahjuningrum; Dendi Hidayatullah
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.297 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1262

Abstract

Salah satu penyakit yang menyerang udang vaname adalah penyakit White Spot yang disebabkan oleh White Spot Syndrome Virus (WSSV). Dibutuhkan upaya untuk mencegah penyebaran dari WSSV pada budidaya udang yang efektif, salah satunya adalah dengan pemberian pakan mengandung ekstrak G. verrucosa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pakan mengandung ekstrak G. verrucosa dengan dosis yang berbeda terhadap kelangsungan hidup udang vaname yang diinfeksi WSSV. Penelitian ini terdiri dari enam perlakuan dosis G. verrucosa dan masing-masing tiga ulangan, yaitu KN (tanpa ekstrak), KP (tanpa ekstrak + infeksi WSSV), A (ekstrak 2.000 mg/kg + infeksi WSSV), B (dosis 3.000 mg/kg + infeksi WSSV), C (dosis 4.000 mg/kg + infeksi WSSV), dan D (dosis 5.000 mg/kg + infeksi WSSV). Udang vaname dengan bobot 6-10 g/ekor dipelihara dalam akuarium dengan ukuran (60×30×30) cm dengan padat tebar 10 ekor/akuarium. Udang diberi pakan (protein 32%) yang mengandung ekstrak G. verrucosa dengan feeding rate 3% dari bobot biomassa sebanyak tiga kali sehari selama 14 hari. Pada hari ke-15 diuji tantang dengan WSSV dengan dosis 0,1 mL/ekor secara intramuskular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan mengandung ekstrak G. verrucosa mampu meningkatkan kelangsungan hidup udang vaname secara signifikan dibanding perlakuan kontrol positif. Kelangsungan hidup terbaik pasca uji tantang pada perlakuan C (4.000 mg/kg), yaitu 56,67±5.74%. Disimpulkan bahwa dosis 4.000 mg/kg pakan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan kelangsungan hidup udang vaname yang diinfeksi WSSV.
Potensi hibridisasi antara ikan lele dumbo Clarias gariepinus dan ikan sembilang Plotosus canius Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.46 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1289

Abstract

In order for the descendants of North African catfish to have the ability to adapt to sea water, the broodstock of North African catfish must be hybridized with brooders of catfish species or relatives of catfish that live in sea water. Gray eel-catfish are the closest relatives of the Order with North African catfish that live in marine, brackish, freshwater, are in the waters and are amphidromous where they always move between fresh and sea water. Based on the size of egg cells and sperm cells, the eggs of Gray eel-catfish are larger than North African catfish eggs, allowing sperm cells to enter North African catfish eggs. Forms of physical properties are derived from males while adaptability is lowered from females, so that from the number of North African catfish chromosomes that are more than Gray eel-catfish, a combination that makes it possible to produce sea water catfish which means the physical body such as North African catfish and adaptability such as fish where sperm cells fit into the microfil hole are a combination of the male North African catfish pair with the Gray eel-catfish female. The results of the T test p value 0.98451, which shows there is no significant difference between male North African catfish morphometrics with male Gray eel-catfish, and female T test results p value 0.92264, which shows there is no significant difference between female North African catfish morphometrics and female Gray eel-catfish
Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan penambahan enzim fitase Suryani Tessalonika; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Shavika Miranti
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.997 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1317

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis enzim yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan bawal bintang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019 selama 35 hari di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Menggunakan analisis data One-Way ANOVA dan uji Tukey menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase memberikan hasil terbaik yaitu perlakuan D (dosis 1,5 g/kg pakan), dimana nilai efisiensi pakan (24,69±1.36 %), laju pertumbuhan bobot spesifik (5,55±0.36 %), laju pertumbuhan panjang spesifik (5,89±0.36 %).
Pengaruh Penambahan Enzim Fitase dalam Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) Monalisa Nia Novita Panjaitan; Shavika Miranti; Tri Yulianto
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.625 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1338

Abstract

Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Enzim Fitase Pada Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) dilakukan di BPBL Batam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis enzim yang tepat untuk ditambahkan kedalam pakan protein sedang (PF) untuk mengefisiensi pakan dan menaikan pertumbuhan ikan kakap putih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak Lengkap (RAL), dengan metode ekperimental. Dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A) pakan protein sedang (PF) tanpa enzim. B) pakan protein sedang (PF) dengan enzym 0,5 g. C) pakan protein sedang (PF) dengan enzym 1 g. D) pakan protein sedang (PF) dengan enzym 1,5 g/ kg. Hasil penelitian dari parameter efisiensi pakan dan pertumbuhan bobot harian menujukkan bahwa pakan D merupakan perlakuan yang paling baik sebesar 20,41% dan 5,1%.
Skrining Komponen Bioaktif Ethanol 96% Sargassum sp. sebagai Antibakteri Terhadap Vibrio Harveyi Yuni Naina; Rika Wulandari; Tengku Said Razai
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.707 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1360

Abstract

Skrining Komponen Bioaktif Ethanol 96% Sargassum sp. sebagai Antibakteri Terhadap Vibrio Harveyi. Alga cokelat (Sargassum sp.) yang digunakan dalam penelitian ini di peroleh dari sepanjang Garis Pantai Trikora Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Yang dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% untuk melihat senyawa bioaktif yang terkandung pada sampel kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri vibrio harveyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen senyawa bioaktif Sargassum sp. sebagai antibakteri terhadap patogen jenis vibrio harveyi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (6000 ppm, 7000 ppm, 8000 ppm, control (+), control (-)) dan 3 ulangan. Hasil skrining fitokimia Sargassum sp. mendapatkan sampel positif mengandung flavonoid. Aktivitas daya hambat sargassum sp. terbaik ada pada perlakuan 6000 ppm sebesar 27.00 mm dengan Ketegori (Sangat Kuat), untuk Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Perlakuan 6000 Ppm, dangan rata – rata daya bunuhnya 12.33 mm dengan Ketegori (Kuat). terhadap kontro positif (Amoxicillin) sebesar 33.30 mm.
Tingkat Kematangan Gonad Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii) dengan Pemberian Dosis Hormon human Chorionic Gonadotropine (hCG) yang Berbeda Rahmat Saputra; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Rika Wulandari
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.182 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1392

Abstract

Ikan bawal bintang yang digunakan dalam penelitian ini berukuran berat tubuh 500±150 g, dengan pemberian dosis hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi hormon perlakuan terhadap maturasi gonad ikan bawal bintang, dan mengetahui hormon perlakuan terbaik dalam induksi maturasi gonad ikan bawal bintang, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2018 selama 30 hari di perairan Batam dekat jembatan barelang I Kampung Tuangkang Tua, Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (kontrol dosis 20 IU/kg), A (dosis 30 IU/Kg), B (dosis 40IU/Kg) dan C (dosis 50 IU/Kg)) dan tiga ulangan. Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan uji berupa keramba jaring apung. Perlakuan A dengan dosis hCG 30 IU/Kg, mampu mencapai TKG III untuk keseluruhan induk, kemudian GSI mencapai 0,21%, dan pada nilai HSI perlakuan kontrol mencapai 1,50%, nilai ini juga sama dengan perlakuan 50 IU/kg yaitu 1,50%, ukuran dengan pertumbuhan mutlak sebesar 90,00 g dan hasil histologi mencapai tahap perkembangan oosit primer dan oosit sekunder. Hormon perlakuan terbaik adalah perlakuan hormon hCG dengan dosis 30 IU/kg bobot tubuh ikan.
Pengaruh metode pemberian Rekombinan growth hormone (rGh) terhadap laju pertumbuhan benih ikan badut (Amphiprion Percula) Badut (Amphiprion percula) Susilayanti Simbolon; Henky Irawan; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.757 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1399

Abstract

Penellitian ini bertujuan untuk mengetahui metode terbaik dan pengaruah hormon rGH terhadap pertumbuhan benih ikan Badut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium basah Fakultas ilmu kelautan dan perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji. pada bulan Mei 2019 selama 30 hari di Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Menggunakan analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkan bahwa pemberian hormon rGH dengan metode kombinasi menghasil pertumbuhan terbaik, dimana pertumbuhan berat mutlak (84 mg), pertumbuhan panjang mutlak (3,3mm), laju pertumbuhan spesifik (0,29%), kelangsungan hidup (83,33%)
Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Kerapu dengan Pemberian Enzim Papain pada Pellet dan Ikan Rucah Tri Yulianto
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1448

Abstract

Penelitian ini merupakan bertujuan mengevaluasi bagaimana pengaruh jenis pakan yang berbeda dengan penambahan enzim papain untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan kerapu. Rancangan Penelitian aadalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 Perlakuan dan 3 ulangan hasil terbaik adalah perlakuan pelet tanpa enzim (efisiensi pakan (55.4±12.45%), rasio konversi pakan (1.8), pertumbuhan mutlak (20.89±4.44g), pertumbuhan harian (0.7 g/hari) dan kelangsungan hidup (98.33%).
Pengendalian Populasi Bakteri Vibrio sp. Koloni Hijau pada Pemeliharaan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L) Baref Agung Wicaksono; Sefti Heza Dwinanti; Purnomo Hadi
Intek Akuakultur Vol. 4 No. 1 (2020): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.731 KB) | DOI: 10.31629/intek.v4i1.1536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) dalam menekan populasi bakteri Vibrio sp. koloni hijau pada media pemelihara dan tubuh udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2018 di PT. SyAqua Indonesia Serang, Banten. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan terdiri dari konsentrasi ekstrak daun pepaya yaitu 30 mg/L, 45 mg/L dan 0 mg/L sebagai kontrol. Parameter yang diamati selama penelitian adalah kelangsungan hidup udang, kualitas air (pH, suhu, salinitas, amonia dan alkalinitas), profil kepadatan bakteri yang terdiri dari total bakteri Vibrio sp., total koloni hijau, total koloni kuning dan rasio koloni hijau terhadap total bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya mampu menekan populasi bakteri lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi tertinggi, 45 mg/L memberikan nilai proteksi terbaik terhadap vibriosis dengan nilai kelangsungan hidup mencapai 22,5% sedangkan kontrol hanya 9,5% dan P1 18,6%. Parameter kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kondisi kisaran optimum.

Page 5 of 12 | Total Record : 111