cover
Contact Name
Mahsup
Contact Email
paedagoria.ummat@gmail.com
Phone
+6281805211294
Journal Mail Official
paedagoria.ummat@gmail.com
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Mataram Jln. KH. Ahmad Dahlan, No. 1, Pagesangan, Kota Mataram, 83127, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan
Core Subject : Education,
Theoretical studies, research and development of teaching materials, activities, models or learning media in the field of education include mathematics and natural sciences (physics, chemistry, biology, science, ICT, and its applications); (2) social science, history, geography, culture and economy; (3) language and literature, and (4) basic education; Research actions to increase motivation, activities, interests or learning outcomes in solving learning problems; Development or design of creativity, innovation, and technology based on software, online or e-learning; Development of curriculum, management, programs, and other education policies.
Articles 448 Documents
PENERAPAN TEORI APOS (ACTION, PROCESS, OBJECT, SCHEMA) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROGRAM LINIER BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Yunita Septriana Anwar; Abdillah Abdillah
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 7, No 2 (2016): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v7i2.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman konsep Program Linier bagi mahasiswa program studi pendidikan matematika tahun akademik 2015/2016 FKIP UM Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan disesuaikan dengan cakupan materi Metode Simpleks dan Primal-Dual pada matakuliah Program Linier melalui penerapan  Teori APOS (Action, Process, Object, Schema). Setiap siklus meliputi tahapan-tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.Subjek penelitian adalah mahasiswa semester satu berjumlah  19  mahasiswa. Penerapan  Teori APOSsudah dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dalam Program Linier dimana pada siklus I rata-rata skor aktivitas sebesar 9,0 dengan kategori kurang aktif dan meningkat pada siklusII sebesar 13,0 dengan kategori aktif. Sedangkan hasil belajar pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 66,11 dimana sebanyak 57,89% mahasiswa memperoleh nilai dibawah 75. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dengan rata-rata kelas sebesar 75,83 dimana sebanyak 52,63% mahasiswa memperoleh nilai dibawah 75 dimana nilai ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.
INTERAKSI STRATEGI BLENDED LEARNING BERBANTUAN TELEGRAM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Kadek Suryati; I Made Dwi Jendra Sulastra
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v11i2.2439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adanya interaksi strategi blended learning berbantuan telegram terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan desain factorial 2x3. Populasi yang diambil adalah mahasiswa semester dua jurusan teknik informatika di Kampus STMIK STIKOM Indonesia. Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yang diawali dengan melaksanakan uji kesetaran terhadap 4 kelas yang diambil dengan menggunakan uji anava satu jalur. Setelah itu dipilih secara random, dua kelas sebagai kelas eksperimen dan dua kelas sebagai kelas kontrol. Untuk mendapatkan instrument yang memiliki keabsahan sebelum digunakan angket dan tes terlebih dahulu di uji cobakan dan di validator oleh pakar yang ahli di bidangnya. Uji normalitas dan uji homogenitas di perlukan sebagai uji prasyarat sebelum menganalisis data. Adapun metode yang di gunakan untuk menganalisis data adalah anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa (F hitung = 3,296 dengan nilai signifikan 0,041).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 3 PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE DI KELAS XI SMA Yeni Winarsih
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 9, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v9i2.903

Abstract

Abstrak: Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar adalah proses pokok yang harus dilalui oleh seorang pendidik atau guru. Berhasil tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan disajikan. Hasil belajar yang rendah dibandingkan dengan pelajaran yang lain, penyebab utamanya terletak pada metode mengajar yang kurang sesuai sehingga anak-anak jenuh mengikuti pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitiantindakan kelas. Subyek penelitian adalah siswa dikelas XI Ilmu Sosial berjumlah 36 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, test dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan ketuntasan klasikal dan ketuntasan individu.Dari analisis data diperoleh informasi bahwa dengan menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS) dalam pembelajaran Geografi terlihat bahwa siswa yang tuntas sebanyak 34 orang (95%) dan hanya 2 orang (5%) yang belum tuntas. Dari kegiatan kelompok tersebut diperoleh kemajuan dari siklus I ke siklus II yakni pada siklus I keaktifan siswa mencari meteri pembelajaran Geografi sebesar 72,50% menjadi 95,00% pada siklus II. Hasil evaluasi pembelajaran metode TPS dengan kemampuan individual  dengan standar deviasi 16,67 sedangkan kemampuan kelompok 86,94 sehingga berdasarkan konversi bahwa pada kelompok mempunyai kemampuan tinggi dengan hasil 86,62 dan dapat dikatakan sangat tinggi. Abstract:. In the whole process of education, teaching and learning activities are the main processes that must be passed by an educator or teacher. The success or failure of an educational goal depends on how the teaching and learning process is designed and presented. Low learning outcomes compared to other lessons, the main cause lies in the method of teaching that is not suitable so that children are saturated to take lessons. The research method used is classroom action research. The research subjects were 36 students in class XI of Social Sciences. The method of collecting data uses the method of observation, test, and documentation. While the data analysis technique uses classical completeness and individual completeness.From the data analysis, information was obtained that by using the Think-Pair-Share (TPS) method in Geography learning, it was seen that 34 students (95%) were completed and only two people (5%) were incomplete. From the activities of the group progress was obtained from cycle I to cycle II, namely in the first cycle the activity of students looking for Geography learning method of 72.50% to 95.00% in cycle II. The results of the TPS method learning evaluation with individual abilities with a standard deviation of 16.67 while the group ability is 86.94 so that based on the conversion that in the group has a high ability with 86.62 results and can be said to be very high.
METODE BELAJAR DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN DALAM MATAPELAJARAN SAINS SEKOLAH DASAR (SD) Muhammad Nizaar
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 6, No 2 (2015): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v6i2.168

Abstract

Merujuk dari tiga tipe belajar, yakni tipe belajar visual (melihat), auditori (mendengar), dan kinestetik (gerakan atausentuhan) maka diharapkan pembelajaran dapat mengaktifkan ketiga tipe tersebut pada diri siswa. Tujuanpengajaran Sains di Sekolah Dasar antara lain adalah agar siswa dapat memahami konsep-konsep Sains yangterkait dengan kehidupan sehari-hari, mampu menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan, dan mampumemecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari bendabendaserta kejadian di lingkungan sekitar. Oleh karena itu hendaknya pembelajaran diarahkan pada pengenalansecara langsung benda dan fenomen yang dipelajari. Awal diperolehnya ilmu pengetahuan merupakan hasilpercobaan (eksperiment) yang dilakukan oleh para peneliti secara terus menerus melalui kegiatan coba-coba (trialand error). Dengan demikian, tidak salah kiranya dalam proses konstruksi pengetahuan sains siswa digunakanmetode eksperimen. Sedangkan bentuk inprovisasi dari metode eksperimen dalam pembelajaran yang hanyadilakukan oleh seseorang dan diamati oleh orang lain disebut metode pembelajaran demonstrasi. Kegiataneksperimen bertujuan untuk mengenal konsep dan dapat pula digunakan untuk membuktikan konsep. Eksperimentepat dilaksanakan pada siswa SD karena anak umur 8 atau 9 tahun senang terhadap hal-hal yang konkret sertadidukung oleh peningkatan rasa ingin tahu terhadap variabel-variabel tertentu. Kegiatan eksperimen tepat digunakanapabila memiliki media yang cukup, namun apabila tidak cukup dapat dilakukan melalui demonstrasi. Polademonstrasi yang dapat dilakukan yaitu; teacher demonstration, teacher-student demonstrastion, student groupdemonstration, individual demonstration, dan guest demonstration. Muara keberhasilan belajar sains yaitumeningkatnya minat belajar melalui; kegiatan yang melibatkan siswa, adanya sentuhan psikologis dan pengertian,suasana adil dan demokratis.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN SEKOLAHAN DI SRAGEN Yogianti Dwi Rahayu Wismaningrum; Bambang Sumardjoko
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 11, No 3 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v11i3.2421

Abstract

Abstrak: penelitian ini membahas karakteristik efektivitas kepemimpinan  sekolah. pendekatan penelitian adalah eksplorasi kualitatif observasi dan critical review di sragen. hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam karakteristik kepemimpinan sekolah yang efektif: membentuk masa depan, mengamankan pertanggungjawaban, pembelajaran dan pengajaran memimpin, mengelola organisasi, pimpinan mengembangkan diri dan bekerja dengan orang lain, memperkuat komunitassehingga dibutuhkan pemimpin yang mengarah pada upaya untuk membangun sekolah yang efektif dengan mengatur: pengembangan sumber daya manusia, partisipasi masyarakat, lingkungan sekolah melalui penyediaan fasilitas dan infrastruktur pendidikan. Juga pengembangan profesional guru, prestasi siswa dan kinerja guru, pemantauan kemajuan siswa, pembiayaan pendidikan yang adil, dan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan apresiasi kepada tenaga kependidikan. Itu Refleksi pada praktik-praktik inti kepemimpinan sekolah yang sukses menunjukkan bahwa gaya dan teknik kepemimpinan pada dasarnya adalah manifestasi dari praktik penentuan arah yang mampu memicu dua praktik inti lainnya, yaitu mengembangkan orang dan mendesain ulang organisasi.Abstract: This study discusses the characteristics of the effectiveness of school leadership. The research approach is qualitative exploration observation and critical review in Sragen. The results showed that there are six characteristics of effective school leadership: shaping the future, securing accountability, learning and teaching leading, managing organizations, leading to developing and working with others, strengthening the community so that leaders are needed who lead to efforts to build effective schools with regulates: human resource development, community participation, school environment through the provision of educational facilities and infrastructure. Also teacher professional development, student achievement and teacher performance, monitoring student progress, equitable education funding, and the commitment of local governments to give appreciation to education staff. The reflection on the core practices of successful school leadership shows that leadership styles and techniques are basically manifestations of directing practices that are capable of triggering two other core practices, namely developing people and redesigning organizations.
ASTA BUMI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH (STUDI KASUS KOTA DI KECAMATAN CAKRANEGARA KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT) Rosada Rosada; Muhammad Hario Satria Hariski
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 7, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v7i1.182

Abstract

Republik Indonesia adalah Negara yang terletak di Asia Tengggara yang dilintasi garis khatulistiwa danberada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.Indonesiaadalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Tata kota merupakan suatukarya, cipta dan rasa yang direncanakan dengan berbagai konsep oleh manusia seperti latar belakang, visi,misi, serta motivasi dalam merancang suatu kota. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti berbagai haltentang 1) Bagaimana ciri khas Asta Bumi yang berada di Kecamatan Cakranegara. 2) Bagaimanapandangan masyarakat Hindu di Kecamatan Cakranegara mengenai Asta Bumi. 3) Bagaimana pandanganakademisi dan pandangan pemerintahan kota Mataram mengenai Asta Bumi di Kecamatan Cakranegara.Dalam penelitian tentang Asta Bumi dalam Persepektif Sejarah (Studi Kasus Tata Kota KecamatanCakranegara Kota Mataram Provinsi NTB peneliti menggunakan metode penelitian historis denganpendekatan kualitatif.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Sri Utami; Lalu Sucipto
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 8, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v8i2.78

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram yang berjumlah 153 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII B dengan jumlah 28 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan desain pre-eksperimen (One Group Pretest Postest Design). Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik cluster  random sampling . Teknik analisis data menggunakan uji-t test Sampel Related. Hasil perhitungan uji-t tes Sampel Related  didapatkan  sebesar dan sebesar dengan taraf signifikan . Karena , maka menunjukkan bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Abstract: This study aims to determine the effectiveness of Teachers Assisted Individualization (TAI) learning model for students' math problem solving skills. The population in this study is the students of grade VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram, amounting to 153 students. The sample in this research is class VIII B with the number of 28 students. The type of research used is quantitative research, with pre-experiment design (One Group Pretest Postest Design). The sampling technique is using cluster random sampling technique. Technique of data analysis using test-t test Sampel Related. The result of t-test calculation of Sample Related test obtained t_hitung equal to 19,01 and t_table equal to 2,052 with significant level 5%. Because t_hitung≥t_tabel, then show that Team Assisted Individualization (TAI) learning model effective to student's math problem solving ability.
PENGGUNAAN APLIKASI QUIZIZZ DALAM PELATIHAN DASAR CPNS KEMENKEU GENERASI MILENIAL Agus Suharsono
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 11, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v11i1.1915

Abstract

Abstrak: Peserta Pendidikan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan adalah generasi milenial yang lekat dengan gawai digital, sejalan dengan arus globalisasi yang membawa era industry 4.0 yang berbasis internet dan tehnologi informasi ke Indonesia sehingga perlu pengembangan metode pembelajaran yang sesuai zaman dan peserta pelatihan dasar, dalam hal ini adalah penggunaan aplikasi quizizz. Penelitian ini menggunakan metode tindakan dilakukan pengajar pada saat melakukan pembelajaran Pendidikan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta pada Mata Pelajaran Manajemen Aparatur Sipil Negara. Data dikumpulkan mengunakan kuesioner, aplikasi quizizz, dan observasi dianalisis secara kualitatif dengan logiko-induktif yaitu sebuah proses berpikir yang menggunakan logika untuk memahami pola dan kecenderungan dalam data melalui tiga tahap yaitu pengkodean, mendeskripsikan karakteristik utama, dan menginterpretasikan. Hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz dapat mengetahui tingkat penguasaan masing-masing materi dan oleh masing-masing peserta secara online dan dapat disimpan dalam aplikasi. Peserta Latsar sebagian besar setuju jika hasil pre-test dan post-test digunakan sebagai patokan pemberian nilai aktifitas. Pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz dapat mengajarkan materi dalam modul dengan menarik, mudah, dan menyenangkan. Kekurangan pembelajaran menggunakan quizizz adalah tergantung jaringan internet di tempat pembelajan.Abstract:  Participants in Basic Education Candidates for the Civil Servants of the Ministry of Finance are millennials who are closely attached to digital devices, in line with the current of globalization that brought the era of internet-based industry and information technology to Indonesia, so it is necessary to develop learning methods that are appropriate to the times and Basic Education participants, in this case the use of the quizizz application. This study uses the method of action carried out by lecturers when learning Basic Education for Prospective Civil Servants of the Ministry of Finance at the Yogyakarta Financial Training Center in the Subjects of State Civil Apparatus Management. Data collected using questionnaires, quizizz applications, and observations were analyzed qualitatively by logico-inductive namely a thought process that uses logic to understand patterns and trends in data through three stages namely coding, describing the main characteristics, and interpreting. The results of the study note that learning using the quizizz application can determine the level of mastery of each material and by each participant online and can be stored in the application. Participants in Basic Education mostly agreed that the pre-test and post-test results were used as a benchmark for grading activities. Learning using the quizizz application can teach material in modules with interesting, easy, and fun. The disadvantage of learning to use quizizz is that it depends on the internet network at the place of study
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Siti Sulhiyati
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 10, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v10i1.816

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament TGT pada pembelajaran IPA. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan pada tahap prasiklus diketahui bahwa dari 26 siswa hanya terdapat 6 siswa yang lulus atau mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni  dari 26 siswa terdapat 17 siswa yang lulus atau mencapai nilai KKM, selanjutnya pada siklus kedua yang mencapai KKM  sebanyak  21 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD. Abstract: The purpose of this study was to improve the learning outcomes of fifth grade elementary school students through the application of cooperative learning methods of the TGT Team Tournament type to science learning. The research design used in classroom action research (CAR). The results showed that in the pre-cycle stage, it was found that out of 26 students there were only 6 students who passed or reached the minimum completeness criteria (KKM), in the first cycle there were 26 students who passed or reached the KKM score, then in the second cycle who reached KKM as many as 21 students. Thus it can be concluded that through the application of the TGT cooperative learning model can improve the learning outcomes of fifth grade elementary school students.
ESTETIKA RAGAM HIAS BATIK SaSaMboDI SENTRAL KERAJINAN SMK 5 PAGESANGAN MATARAM Siti Lamusiah
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 6, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v6i1.146

Abstract

Batik  SaSaMbo tidak hanya menjadi ciri khas dari Bima, tetapi juga merupakan ciri khas Lombok, Sumbawa. Batik SaSaMbo  yang ada di Bima memiliki motif yang berbeda dari motif batik yang dimiliki oleh Lombok dan Sumbawa terutama ragam hiasnya yang lebih banyak variasinya. Motif batik di Bima lebih cenderung menggunakan motif-motif yang berkaitan erat dengan budaya setempat. Motif batik pada zaman dahulu di Bima hanya menggunakan motif bawang, kupu-kupu, kepiting, dancabe, tetap seiring dengan perkembangan zaman corak dan ragam hiasnyamakin beragam, seperti motif umalengge (rumah adat), motif renda (nama kampung), kabateto’i(sarambi kecil), madasahe, (matakerbau), kakando (tunas bambu), dan lain-lain, tetapi yang paling terkenal adalah motif umalengge (rumahadat) Bima. Ragam hias kangkung, daun priya atau buahnya,ragam hias putri mandalika, ragam hias rumah adat Sumbawa atau jajan khas manjareal, taman sangkareang, gendang beleq dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalahnya adalah ”Bagaimanakah estetika ragam hias batik  SaSaMbo  di sentral kerajinan SMK 5 Mataram?”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap pengembangan model batik  SaSaMbo  dengan berbagai macam ragam hias yang sesuai denganciri khas daerah NTB,  dapat memberikan konstribusi terhadap pengetahuan tentangkeindahan ragam hias batik SaSaMbo yang bermanfaat bagi masyarakat NTB, serta dapat memberikan masukan terhadap pengrajin yang ada di SMK 5 Mataram mengenai keterampilan atau kerajinan batik  SaSaMbo  yang menjadi ciri khas masyarakat NTB (Sasak, Sumbawa,  Mbojo). Pendekatan penelitian yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian dengan menggunakan penelitian etnografi. Instrument penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen.