cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
wartapengabdian@unej.ac.id
Editorial Address
6th Floor, CDAST Building, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, East Java, Indonesia Postal Code 68121
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Warta Pengabdian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 26557509     DOI : -
Core Subject : Education,
Warta Pengabdian merupakan jurnal yang dikelola dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dan The Centre for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2) Universitas Jember. Di bawah naungan Universitas Jember, jurnal ini memiliki visi untuk menjadi sebuah lembaga unggulan dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat. Seturut dengan misinya, jurnal ini merupakan luaran lembaga sekaligus wadah yang memuat artikel-artikel ilmiah (penelitian dan pengabdian multidispliner) yang ditulis oleh para peneliti dan akademisi yang fokus pada pengabdian dan advokasi. Warta Pengabdian diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang mendorong adanya diskusi yang kritis antara para peneliti, pembuat kebijakan (decision maker) dan masyarakat secara umum terkait hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Arjuna Subject : -
Articles 138 Documents
Pengelolaan Sampah Terpadu Pulau Kodingareng Lompo Melalui Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Dan Pemberdayaan Masyarakat Muhammad Syahid
Warta Pengabdian Vol 12 No 3 (2018): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v12i3.8769

Abstract

Pulau kodingareng lompo dengan jumlah penduduk 4170 jiwa belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, sehingga sampah masih banyak yang dibuang kelaut. Sampah masih dibiarkan tertimbun dibelakang rumah warga di pinggir pantai, baik sampah organic maupun anorganik. Kesadaran warga akan pentingnya kebersihan dan kesehatan masih rendah, masih ada sebagian warga yang tidak memiliki WC dan membuang air besar dilaut. Padahal Pulau ini memiliki pasir putih yang cantik sehingga berpotensi untuk menjadi destinasi wisata. Tujuan dari Program KKN PPM Dikti yang dilaksanakan pada tanggal 4 juli -4 Agustus 2018 di Pulau Kodingareng Lompo adalah untuk meningkatkan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah dilaut, memiliki kesadaran pola hidup sehat dan bersih dan mampu mengelola sampahnya baik sampah organic dan non organic. Program ini terdiri dari tiga garis besar kegiatan yaitu pemilahan dan pengolahan sampah, pembangunan incinerator ramah lingkungan dan penyuluhan hidup bersih dan sehat. Pengolahan sampah secara terpadu meliputi pemilahan dari rumah tangga antara sampah organik dan non organik, pembuatan kompos untuk sampah organic, daur ulang sampah non organik yang masih bisa dimanfaatkan dan pembakaran sampah dengan menggunakan incinerator ramah lingkungan. Solusi Incenerator ramah lingkungan dibutuhkan karena sulitnya membawa sampah yang ada dipulau ke tempat pembuangan akhir sampah kota Makassar. Penyuluhan Hidup sehat dan Bersih diberikan langsung ke setiap rumah tangga dan anak-anak sekolah.. Setelah program berakhir terlihat ada perubahan pola pikir dan perilaku dari warga. Kata Kunci: Manajemen Sampah, Incinerator ramah lingkungan, Pulau Kodingareng
Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Berbasis Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Limbah Batang Tembakau sebagai Pewarna Alami Batik di Desa Tamansari Bekti Palupi; Istiqomah Rahmawati; Meta Fitri Rizkiana
Warta Pengabdian Vol 12 No 4 (2018): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v12i4.9293

Abstract

Jember memiliki komoditas tembakau yang cukup melimpah, salah satu daerah penghasil tembakau adalah di kawasan Wuluhan. Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik, Universitas Jember dengan mitra yaitu Kelompok Tani Karunia Tembakau yang terletak di Desa Tamansari, bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra. Bagian tembakau yang laku dijual para petani adalah daun tembakau, sedangkan batang tembakau tidak dimanfaatkan dan menumpuk menjadi limbah. Upaya mengurangi limbah batang tembakau dan menambah nilai guna dapat dilakukan dengan memanfaatkan batang tembakau menjadi pewarna alami batik. Penggunaan pewarna alami pada kain batik juga berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pewarna sintetis pada industri batik. Pewarna alami dari batang tembakau dapat dimanfaatkan oleh pengrajin batik yang ada di wilayah Jember dan sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan batang tembakau menjadi pewarna alami batik diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Kelompok Tani Karunia Tembakau di Desa Tamansari. Penyelesaian masalah dari mitra dilakukan dalam skema pengabdian masyarakat dengan tahapan pemberian sosialisasi tentang pengelolaan dan pengolahan limbah batang tembakau menjadi pewarna alami batik, menginisiasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat contoh satu set alat produksi pewarna alami dalam skala rumah tangga, pemberian sosialisasi terkait proses pengemasan dan pemasaran produk, serta menginisiasi proses pemasaran produk dengan mengundang distributor dan konsumen potensial. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah diharapkan Kelompok Tani Karunia Tembakau Desa Tamansari mampu mengolah limbah batang tembakau menjadi pewarna alami batik secara mandiri dan kontinyu. Kata kunci: Batang tembakau, Pewarna alami batik, Desa Tamansari
Peningkatan Kemampuan dan Kemandirian Pengentasan Stunting melalui Pemberdayaan Petani Desa Sukogidri Kecamatan Ledokombo Jember Erma Sulistyaningsih; Parawita Dewanti; Pulong Wijang Pralampita
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9365

Abstract

Angka stunting di Kabupaten Jember cukup tinggi di Propinsi Jawa Timur. Desa Sukogidri merupakan salah satu desa penyumbang stunting di Kabupaten Jember. Secara umum, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu menyukseskan program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Jember, dengan tujuan khusus antara lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan stunting dan bahayanya, meningkatkan pengetahuan tentang pencegahannya serta meningkatkan kemandirian untuk pengentasan stunting dengan melatih tentang penanaman sistem hidroponik. Solusi yang diberikan oleh tim pelaksana pengabdian berupa kegiatan pendidikan dan penyuluhan serta pelatihan penyiapan menu sehat. Selain itu juga transfer pengetahuan tentang penanaman sistem hidroponik dan pemberian sistem hidroponik yang dapat digunakan untuk menyediakan bahan pangan yang sehat. Di akhir kegiatan pengabdian dilakukan pembentukan model keluarga sadar gizi (KADARZI) yang dapat secara mandiri mengenali dan mengelola masalah-masalah gizi anggota keluarganya melalui upaya menimbang berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, mengkonsumsi makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium serta mengkonsumsi suplemen gizi yang sesuai dengan anjuran. Kata Kunci: stunting, gizi, kadar gizi, Sukogidri The prevalence of stunting in Jember Regency is quite high. Sukogidri village is one of the stunting contributing villages in Jember. In general, this public service activity aimed to support the government program to reduce stunting rates in Jember Regency and the specific objectives including increasing public awareness about stunting and its danger to health condition, increasing knowledge about prevention of stunting and increasing independence to alleviate stunting by training on planting hydroponic system and healthy menu preparation. The solution is provided by the service team including education and counseling activities, and training of healthy menu preparation. In addition, there was also transfer of knowledge about the planting of hydroponic system and the provision of hydroponic system that can be used to provide healthy food. At the end of the service activity, the team has developed the nutritionally aware family (KADARZI) model that can independently recognize and manage nutritional problems of family members by weighing regularly, provide exclusive breast feeding (ASI), consume diverse foods, use iodized-salt and consume supplements as recommended. Keywords: stunting, nutritionally aware family model, Sukogidri
Mitigasi Kecelakaan Kapal di Pelawangan Pantai Pancer Kecamatan Puger Kabupaten Jember Muammar Kadhafi
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9461

Abstract

Profesi nelayan merupakan profesi yang sangat beresiko karena melakukan aktifitas dilaut yang kondisinya sangat dinamis, ditambah kondisi gelombang laut pantai selatan yang cukup tinggi. Salah satu kecelakaan kapal nelayan di Pantai Puger Jember terjadi pada Juli 2018 yang menyebabkan 9 orang nelayan meninggal dunia. Disisi lain, mayoritas nelayan merupakan kepala keluarga yang harus menafkahi anak, istri dan keluarganya. Ketika kepala keluarga meninggal dunia, maka akan menyebabkan terjadinya masalah-masalah lain sebagai persoalan turunannya seperti kemiskinan dan lain sebagainya. Penyadaran akan pentingnya aspek keselamat kerja dilakukan dalam bentuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat nelayan meliputi presentasi dan diskusi, pembagian alat keselamatan berupa pelampung dan simulasi secara langsung dilapangan guna mengetahui apakah para nelayan menerapkan pengetahuan yang diberikan dengan baik. Kata Kunci: Puger, kecelakaan kapal, keselamatan, nelayan. A fishermen's profession is very risky because they perform activities in the sea, which can be dynamic; additionally, the south coast sea waves can be quite high. A fishing boat accident on Puger Jember Beach occurred in July 2018, and left nine fishermen dead. The majority of fishermen are family heads who have to provide for their children, wives, and families. When the head of the family dies, it will cause other derivative problems such as poverty. Awareness of the importance of work safety aspects is carried out in the form of socialization activities within fishing communities. These activities include presentations and discussions, the distribution of safety equipment in the form of buoys, and simulations directly in the field to find out whether the fishermen properly apply the knowledge provided. Keywords: Puger, boat accident, safety, fisherman.
Pelatihan dan Pemberdayaan Wali Siswa dalam Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Status Gizi Pada Anak Maulida Nurfazriah Octaviana; Rizki Yulia Purwitaningtyas
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9835

Abstract

Pemberian pelatihan dan pemberdayaan wali siswa dalam pemberian makanan sehat merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan status gizi pada anak sejak dini. Anak usia dini sangat rentan terserang berbagai macam penyakit terutama yang berasal dari makanan, sehingga diperlukan pengawasan terutama orang tua dalam menyediakan makan untuk anak agar anak-anak tidak mudah terserang penyakit.Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang cara pengolahan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak, serta meningkatkan keterampilan dalam menyiapkan atau menyajikan makanan (bekal sekolah anak). Metode kegiatan ini adalah bekerjasama dengan dinas terkait yang sangat berperan dalam menginformasikan diadakannya Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang peningkatan derajat kesehatan status gizi pada anak. Sosialisasi pada wali siswa tentang cara pengolahan makanan dan menyiapakan makanan yang baik. Untuk menunjang keberhasilan PKM melibatkan guru taman kanak-kanak. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan wali siswa cara pengolahan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak, bahwa 75% mendapatkan nilai tinggi. Dan meningkatkan keterampilan dalam menyiapkan atau menyajikan makanan (bekal sekolah anak) bahwa 80% wali siswa mendaptkan nilai tinggi. Dengan dilaksanakannya pelatihan dan pemberdayaan walisiswa dapat menerapkan bekal makanan sehat untuk anaknya. Kata Kunci: Gizi, Pengolahan Makanan, Orang Tua/Wali Providing training and empowerment for student’s Parents to serve healthy food is necessary to improve the nutrition in children food from an early age. Early childhood is very susceptible to various diseases, especially those from food. It requires supervision, especially parents in providing food for children which is health and has a good nutrition. The purpose of this activity is to increase parents' knowledge about how to process healthy food and nutritious for children, and improve skills in preparing or serving food (children's school supplies). The method of this activity is collaborating with related agencies, such as the Centre of Community Services (PKM) to organize the socialization to student’s Parents/guardians about how to process food and prepare good food. The socialization involves kindergarten teachers. The results of this activity shows that 75% of students’s Parents/guardians, get a higher knowledge about how to process healthy and nutritious food for children, and 80% of students’s Parents/guardians, get high grades for skill on preparing or serving food (children's school supplies). Keyword: Nutrition, Food Processing, Students’ Parents/Guardians
Pemberdayaan Lansia Produktif, Aktif, Sehat Melalui Promosi Kesehatan dan Pemanfaatan Tanaman Obat di Desa Bumiharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi Yeni Andriani; Vita Raraningrum; Reni Sulistyowati
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9837

Abstract

Desa Bumiharjo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi yang membawahi 3 dusun yaitu Dusun Wonoasih, Dusun Sugih Waras dan Dusun Balerejo. Penduduk Desa Bumiharjo sebagian besar merupakan lansia. Lansia di Desa Bumiharjo mayoritas berpendidikan rendah, yaitu hanya lulusan SD, sehingga sebagian besar bekerja sebagai buruh tani dan rata-rata penghasilannya sangat jauh dibawah Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Banyuwangi. Program kemitraan masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan penguatan pada program posyandu lansia di Desa Bumiharjo, dengan memberikan pendidikan kesehatan, mengajari senam lansia dan membudidayakan serta memanfaatkan tanaman obat keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk promosi kesehatan melalui pemberian pendidikan kesehatan penyakit tidak menular yang sering dialami oleh lansia serta cara pencegahan dan penanggulangannya dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga. Metode yang digunakan adalah ceramah disertai tanya jawab dengan media leaflet. Hasil program ini yaitu pelaksanaan kegiatan PKM secara garis besar sudah cukup baik (80%). Promosi kesehatan berupa pemberian pendidikan kesehatan efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan lansia, senam lansia untuk meningkatkan keaktifan fisik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk menjaga kesehatan lansia dengan bahan-bahan yang alami serta dalam jangka panjang mampu meningkatkan derajat kesehatan dan usia harapan hidup lansia. Kata Kunci: Lansia, Pemberdayaan, Tanaman Obat Bumiharjo Village is one of the villages located in Glenmore Sub-district, Banyuwangi Regency which is in charge of 3 hamlets, namely, Wonoasih Hamlet, Sugih Waras Hamlet, and Balerejo Hamlet. Most of the residents of Bumiharjo Village are elderly. Elderly people in the village of Bumiharjo has a low level of education, which is only collecting elementary school, more work as farm laborers and the average is higher than the Regional Minimum Wage (UMR) of Banyuwangi Regency. This community partnership program (PKM) supports the elderly posyandu program in Bumiharjo Village, provides health education, teaches elderly gymnastics and cultivates and utilizes family medicinal plants. This activity is carried out in the form of health promotion through the implementation of non-communicable health education that is often attended by the elderly as well as ways to prevent and utilize family medicinal plants. The method used is question and answer with media leaflets. The result of this program is that the activities carried out by PKM in general have been quite good (80%). Health promotion consisting of effective health education is used to increase the knowledge of the elderly, elderly gymnastics to improve physical activity and the use of medicinal plants to improve the health of the elderly with natural ingredients and in improving health and the elderly. Keywords: Elderly, Empowerment, Medicinal Plants
Pemberdayaan Majelis Gereja Untuk Pencegahan HIV dan AIDS Di Amanatun Utara Nusa Tenggara Timur Imelda Februati Ester Manurung
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9826

Abstract

Kasus HIV dan AIDS saat ini tidak saja ditemukan di populasi kunci, tetapi juga sudah di populasi umum seperti ibu rumah tangga di pedesaan. Tingginya migrasi penduduk desa untuk mencari kerja di luar daerah merupakan salah satu faktor risiko terjadi penularan HIV. Masyarakat desa pada umumnya masih mempercayai tokoh rohani seperti majelis gereja dalam menyampaikan pesan kesehatan. Untuk itu pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan majelis gereja untuk memberikan dukungan pencegahan HIV di masyarakat. Metode pelaksanaan yaitu dengan pelatihan disertai pre dan pos tes serta praktek keterampilan dukungan pencegahan HIV. Pada akhirnya majelis diminta untuk membuat rencana kerja selama 1 bulan setelah pelatihan kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan tentang HIV dan AIDS, penularan, pencegahan dan pengobatannya. Selain itu keterampilan dukungan pencegahan HIV juga meningkat. Majelis juga melakukan seluruh rencana kerja yaitu memberikan dukungan pencegahan HIV minimal pada tiga orang yang berpotensi tertular HIV seperti bekas TKI atau pekerja di luar daerah. Kesimpulan dari pengabdian ini yaitu perlu memberdayakan seluruh komponen desa untuk melakukan upaya pencegahan HIV dan AIDS di seluruh lapisan masyarakat desa dengan tingkat migrasi penduduk cukup tinggi. Kata kunci: pemberdayaan, majelis, HIV dan AIDS HIV and AIDS cases are currently not only found in key populations but also in the general population, such as rural housewives. The high migration of villagers to look for work outside their current areas is one of the risk factors for HIV transmission. The village community in general still believes in spiritual figures, such as church assemblies, in delivering health messages. For this purpose, the service aims to empower church assemblies to provide HIV prevention support in the community. The method of implementation is by training with pre and test posts as well as practice with HIV prevention support skills. In the end, the assembly was asked to make a work plan for one month after the training and then carried out monitoring and evaluation. The result of this service is an increased in knowledge about HIV and AIDS, transmission, prevention, and treatment. In addition, HIV prevention support skills have also increased. The assembly also carried out all work plans, including providing minimum HIV prevention support to three people who have the potential to contract HIV such as former migrant workers or workers outside the area. The conclusion of this service is the need to empower all village components to make efforts to prevent HIV and AIDS in all levels of the village community with high levels of population migration. Keywords: empowerment, assembly, HIV and AIDS
Amankan Ibu dan Anak Bersama Akademisi dengan Model Pendampingan Continue of Care di Wilayah Puskesmas Kedungrejo dan Puskesmas Purwoharjo rizky dwiyanti
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9271

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen program studi Diploma III Kebidanan Akademi Kesehatan Rustida yang dilaksanakan mulai tanggal 10 April 2018, bertempat di wilayah puskesmas kedungrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi dan puskesmas Purwohajro, Kec. Purwoharjo, Kab. Banyuwangi. kegiatan Continue of care merupakan program asuhan kebidanan yang berkesinambungan mulai dari kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus, dan KB yang bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil wilayah puskesmas kedungrejo dan puskesmas purwoharjo dalam hal mendeteksi dini komplikasi resiko tinggu yang mungki dapat terjadi serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama hamil. Metode kegiatan ini adalah pendampingan kepada ibu hamil oleh kader dan mahasiswa kepada ibu hamil dengan usia kehamilan memasuki trimester III hingga pengambilan keputusan untuk mengggunaka alat kontrasepsi selama 13 kali kunjungan. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan oleh ibu hamil pada trimester III dalam beradaptasi pada masa kehamilan, persiapan persalinan, perawatan masa nifas, perawatan pada neonatus serta mampu memutuskan untuk penggunaan alat kotrasepsi Kata Kunci : Continue Of Care, Pendampingan, Akademisi This community service activities was carried out by the lecturers from Rustida Health Academy of Midwifery. This activities were starting from April 10, 2018, located in two locations, such as: the Kedungrejo health center area, Sub-district Muncar, Banyuwangi Regency, and Puskesmas Purwoharjo, Sub- District Purwoharjo, Banyuwangi Regency. The ‘Continue of Care’ program is an assistance program from Midwifery to pregnant mothers. This assistances is starting from pregnancy, childbirth, after-childbirth, neonates, and contraception planning. This program is aimed to increase the knowledge of the mothers about early detection of pregnancy, and early detection of high risk complications which could be happen during the pregnancy. The assistances is done by the students and the cadres to the mothers with early age pregnancy until they agree to take the contraception after 13 visits. The results of this activity showed the higher knowledge from the pregnant women, the mothers, to care their pregnancy and their baby, and the higher number from mothers who decided to use the contraceptive devices. Keywords: Continue of Care, Assistance, Academics
Penguatan Ekonomi Mikro Berbasis Variasi Produk Olahan Sabut Kelapa Dwi Haryanto
Warta Pengabdian Vol 13 No 1 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i1.9067

Abstract

Artikel ini disusun melalui pengabdian yang memfokuskan pada ekonomi mikro yang berbasis pada pengolahan limbah sabut kelapa. Sebagai titik tolak, limbah dalam konteks ini merujuk pada bagaimana masyarakat, khususnya pengusaha kerajinan mampu memberikan nilai tambah pada sisa buah kelapa yang masih terfokus pada sabut saja. Menjadi manarik dalam hal ini, ialah persoalan bagaimana masyarakat dapat dikategorikan kedalam usaha mikro yang berbasis pada usaha rumahan. Sementara dalam konteks yang lebih makro, usaha masyarakat ini dapat dikategorikan sebagai usaha ekonomi berkelanjutan berwawasan lingkungan. Dua setting tersebut, memiliki persoalan yang perlu dikembangkan untuk menciptakan nilai tambah, inovasi dan penciptaan daya saing, sehingga mampu memperkuat perumbuhan ekonomi mikro. Melalui pendampingan, targetan pengabdian ini menitik beratkan pada adanya nilai tambah kompetitif baru yang secara sistematis dapat diarahkan pada penguatan relasi produksi yang menekankan pada modal sosial yang berakar pada struktur masyarakat. Kata Kunci: Usaha Mikro, Nilai Tambah, Ekonomi Berkelanjutan, Inovasi, Daya Saing This article was prepared through a service that focused on microeconomics based on coconut fiber waste treatment. As a starting point, waste in this context refers to how people, especially handicraft entrepreneurs are able to provide added value to the rest of the coconuts which are still focused on coir. Being interesting in this matter, is a matter of how society can be categorized into micro-enterprises based on home-based businesses. While in a more macro context, this community effort can be categorized as an environmentally sustainable economic effort. The two settings, have problems that need to be developed to create added value, innovation and the creation of competitiveness, so as to strengthen microeconomic growth. Through mentoring, the target of this service focuses on the existence of new competitive added values which can be systematically directed at strengthening production relations which emphasize social capital rooted in the structure of society. Keywords: Micro Business, Added Value, Sustainable Economy, Innovation, Competitiveness
Promotion of Can Macanan Kaduk Traditional Arts Through Audio Visual Technology A Lilik Slamet Raharsono; Christanto Pudji Rahardjo
Warta Pengabdian Vol 13 No 2 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i2.9770

Abstract

Jember Regency is one of the regencies in East Java Province. Here, the growth and development of the culture are extremely rapid and cultural diversity has spread through the southern and northern regions with its respective uniqueness. The southern region is famous for its Javanese culture and the northern region with its Madurese culture. This has led to a combination of the two cultures, resulting in a performing art that is the combination of Javanese and Madurese culture, known as Can Macanan Kaduk. This traditional performing art is an art in Jember that is still maintained by some people. It is needed to support the creation of this performing art and promote it through audio-visual marketing technology so that it will ultimately become widespread and will be better known by the other people outside of Jember. To realize the program objectives, coaching and mentoring has been carried out, regarding the performing arts management with the artists of Can Macanan Kaduk. We create audio-visual work for them to help promote Can Macanan Kaduk. The promotion materials are based on audio-visual technology, consisting of the documentary film, profile videos, and audio-visual advertisement. Through audio-visual promotion and online marketing in websites and offline marketing in DVDs, it is hoped that this traditional performing art, Can Macanan Kaduk, will be widely recognized and gain stronger attention from foreigners, becoming a traditional performing art that characterizes the cultural identity of the Jember Regency. Key Words: Audio Visual Technology, Can Macan Kaduk, Promotion.

Page 4 of 14 | Total Record : 138