cover
Contact Name
Y.B. Agung Prasaja
Contact Email
jurnalparafrase@untag-sby.ac.id
Phone
+6281331550744
Journal Mail Official
jurnalparafrase@untag-sby.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118 Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 14126206     EISSN : 25805886     DOI : https://doi.org/10.30996/parafrase.v23i1
Parafrase: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan is an international scientific journal which is devoted to social and humanity studies. Parafrase: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan is a double blind peer-reviewed international journal published online and in printed form. Parafrase: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan publishes original, previously unpublished research and opinion papers written in English. Paper topics include the following: Literature, Language, History, Philosophy, Arts, Cultural studies, and Anthropology.
Articles 275 Documents
PERBANDINGAN BUDAYA INDONESIA DAN JEPANG (TINJAUAN TRADISI PENAMAAN DAN GERAK ISYARAT TUBUH) Novi Andari
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 9 No 02 (2009)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.824 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v9i02.101

Abstract

Abstract. Knowing the thinking pattern of the Indonesian nation and that of the Japanese nation is useful in an effort to understand the different culture between Indonesian and Japanese. One of the main difficulties is the different characteristics of the two peoples: the Japanese people are relatively homogeneous, while the Indonesian people are very heterogeneous. Therefore, comparisons will be easier if it is focused on comparing Japanese culture and one ethnic group in Indonesia. For example, Japanese culture with the cultures of Central Java, or Japanese culture with the culture of Sunda. This leads us to the next questions that  whether the Indonesian nation has a national culture, or that national culture is nothing but a collection of colorful ethnic culture of our nation. This is not an easy question to answer, and interesting to be further analyzed. Key words: definiton of names, signature meaning, gestures
IDEOLOGI PATRIARKI PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI * Sudarwati
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 11 No 02 (2011)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.855 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v11i02.197

Abstract

Abstrak. Ronggeng Dukuh Paruk, a novel written by Ahmad Tohari, described the experience of life under a patriarchal culture. The approach of he study was the sociology of literature, especially feminist criticism and Gramsci’s theory of hegemony. There are five points that can be drawn from the analysis. First, despite her physical image of beauty, Srintil was uneducated and unmarried woman.  From mental imagery aspects: she was so naive or stupid and was not aware of the role of her position. From socio-economic and cultural image: she was from the lower rank society so that she was unable to demand her emancipation. Second, Srintil’s body was used as a commodity. Her life was defined by men. The decision to be a ronggeng dancer was determined by men (Sakarya and the partner of ronggeng shaman). Being a ronggeng dancer, she was still controlled by men (Sakarya, partner of the ronggeng and the sex lovers). Her income was also enjoyed by men (shaman partner, calung drummer). Third, Srintil was appointed a ronggeng dancer because of her beauty, her skill of dancing, and her willingness to have sex with any men as far as they agreed with the payment. Her existence was protected by the society and had become the identity of Paruk village. Fourth, Srintil had verbally been abused sexually and socially. Fifth, Srintil’s grandfather, successfully made Srintil willingly become a ronggeng dancer in the name of cultural conservation. Kertareja, Srintil’s partner, successfully exploited Srintil’s body with the powers for his personal gain. Srintil did not realize that she was constantly used as an object.Kata kunci: ideologi patriarki, hegemoni, kritik feminism, eksploitasi tubuh
THE PSYCHOLOGICAL EFFECTS OF DORMITORY LIFE IN ENID BLYTON'S FIRST TERM AT MALORY TOWERS Triana Wulandari Anik Cahyaning Rahayu
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 14 No 01 (2014)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.291 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v14i01.323

Abstract

Artikel ini membahas hasil penelitian tentang efek psikologis kehidupan di asrama sekolah bagi para penghuninya seperti digambarkan dalam novel First Term at Malory Towers karya Enid Blyton. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik, dengan memokuskan pada karakter pada novel (intrinsik) dan efek psikologis (ekstrinsik). Data berupa deskripsi pengarang dan dialog antar karakter dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak atau remaja yang tinggal di asrama mengalami kesulitan pada awalnya karena mereka biasa hidup dengan orangtua lalu meninggalkan orangtua mereka dan mulai hidup bersama teman-teman yang baru. Berbagai aturan asrama dan berbagai karakter penghuni asrama memberikan efek psikologis bagi penghuni asrama tersebut. Penelitian ini membahas efek psikologis apa yang menimpa lima siswa di asrama Malory Towers dan bagaimana mereka mengatasinya.
JANGER SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER BAGI MASYARAKAT BANYUWANGI Lambang Erwanto Suyadjid
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 11 No 01 (2011)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.019 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v11i01.180

Abstract

Abstract. This article reports a study of Janger as one kind of Indonesian traditional arts that has an important role especially in a certain community or region. Janger functions to fulfil the need of Banyuwangi people of entertainment and education or information. Janger has the elements of amusement, validating culture, education, and conformity of patterns of attitude functions in which those are the means of information for the people. The story implied in janger can educate people about life and the other informations of social concern and also as means of character building. Keywords: Janger, amusement, validating culture, education, and conformity of patterns of attitude, character building
POLITICAL ISLAMIST: ONLY A NAME THAT WESTERNERS AND SECULARS GIVE US A New Historical Reading of Snow Tri Pramesti
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 13 No 02 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.795 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v13i02.238

Abstract

Abstrak.  Artikel ini membahas karya Orhan Pamuk berjudul Snow dalam perspektif new historism. Yang menjadi bahan telaahan adalah kehidupan masyarakat Turki yang masuk dalam kelompok “liyan” sebagaimana tergambar dalam novel tersebut, khususnya yang menyakut hak-hak kaum perempuan. Umpanya, memakai penutup kepala merupakan pilihan bagi perempuan untuk mengekspresikan pilihannya. Bagi mereka yang memilih untuk memakai penutup kepala atas dasar imannya, seharusnya tidaklah tepat dimasukkan sebagai kelompok liyan. Kata kunci: hew historism, otherness, self-positioning
OCTAVIA’S FIGHT FOR WOMAN RIGHTS IN ELIZABETH ASTON’S THE SECOND MRS. DARCY Aneira Aurellia S. Pati; Linusia Marsih
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 15 No 01 (2015)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.902 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v15i01.438

Abstract

Abstract. Makalah ini melaporkan studi tentang perjuangan seorang tokoh perempuan untuk memperoleh hak kesetaraan. Studi ini membahas perjuangan tokoh utama, seorang perempuan bernama Octavia, dalam novel karya Elizabeth Aston yang berjudul The Second Mrs Darcy, dalam mengatasi masalah ketidaksetaraan secara ekonomis, politis, sosial maupun psikologis. Pertanyaan yang diajukan adalah apakah usaha-usaha tokoh perempuan dalam novel The Second Mrs. Darcy dalam memperjuangkan hak kesetaraan dengan laki-laki. Penelitian menggunakan metode deskriptif, dengan novel The Second Mrs. Darcy sebagai sumber data utama, dengan data berupa kata, frasa dan kalimat dalam novel tersebut. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan intrinsik (berfokus pada karakter dan setting) dan ekstrinsik (berfokus pada tradisi dan nilai-nilai dalam struktur sosial yang digambarkan dalam novel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aston membahas masalah kedudukan perempuan dan ketaksetaraan gender khususnya terutama dalam hak di depan hukum dan hak berbicara. Penelitian menunjukkan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama Octavia meliputi hak bekerja, hak atas pemilikan harta benda, hak mendapat perlakuan adil dan emansipasi dan hak bicara dan menyampaikan pendapat. Keywords: character analysis, fight for woman rights
A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF CONVERSATION CONTROL STRATEGIES USED AT METRO TV IN KICK ANDY SHOW Wiraswastika Haris
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 10 No 02 (2010)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.211 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v10i02.171

Abstract

ABSTRACT. Makalah ini membahas strategi yang digunakan oleh Andy F Noya dalam mengendalikan pembicaraan dalam acara Kick Andy di stasiun TV Metro.Fokus makalah ini adalah strategi mengontrol percakapan dan hubungan kebahasaan, kekuasaan dan ideologi dalam membentuk perspektif teks. Ancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data transkrip sire kama nempate piso de Kick Andy dengan topik yang berbeda, yang secara total melibatkan 32 tamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi utama adalah interrogative strategy, sedangkan strategi minor termasuk clarification interrupt, encouragement interrupt, implicature strategy, question interrupt, informative strategy, partial sentence strategy, continuation interrupt, declarative strategy, politeness strategy, agreement interrupt, evaluative strategy, disagreement interrupt dan exclamatory strategy. Studi ini juga menemukan bahwa ideologi yang disajikan dalam acara itu, termasuk: kerja keras menuju sukses, tidak adanya nilai absolut dalam politik, layanan bagi negara,, ketidak setaraan gender dalam kemiskinan peransosial. Ideologi ini terkait eratdengan bahasa dan kekuasaan. Kata kunci: critical discourse, language and power, strategies of conversation maintenance
A STUDY OF STRUCTURAL ELEMENTS OF GOSSIP AMONG FEMALE UNIVERSITY STUDENTS Margaretha Suriana Mangul
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 13 No 01 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.909 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v13i01.222

Abstract

Abstract. Artikel ini melaporkan penelitian tentang unsur-unsur struktural percakapan dalam gosip. Gosip adalah salah satu jenis percakapan santai dalam satu kelompok yang terjadi dalam kontens informal. Fokus  penelitian adalah menemukan topik dan fungsi gosip di kalangan mahasiswi. Penelitian ini didasarkan atas teori tentang gosip oleh Eggins dan Slade (1997) yang menyatakan bahwa gosip berfungsi untuk membangun dan mempertahankan keanggotaan dalam kelompok dan sebagai salah satu bentuk kontrol sosial. Gosip dapat dianalisis berdasarkan unsur wajib dan pilihannya. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian adalah: (1) apakah topik-topik dalam gosip di kalangan mahasiswi? dan (2) apakah unsur-unsur struktural dalam gosip di kalangan mahasiswi? Penelitian menggunakan ancangan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari percakapan santai antara mahasiswi di dalam tempat kos mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga topik utama dalam gosip di kalangan mahasiswi dan terdapat unsur wajib, pilihan dan tambahan dalam struktur gosip. Keywords: casual conversation, gossip, structural elements
RELASI PETANDA DAN PENANDA DALAM UNGKAPAN TRADISIONAL MASYARAKAT KERINCI DARI PERSPEKTIF SEMIOTIKA Sovia Wulandari; Hadiyanto Hadiyanto
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 19 No 2 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.413 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v19i2.2780

Abstract

Pemahaman mengenai makna ungkapan perlu dikaji dari perspektif semiotika sebagai ilmu tentang tanda. Makna Ungkapan dapat dipahami apabila relasi petanda dan penanda dapat dijelaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan relasi petanda dan penanda dalam ungkapan tradisional masyarakat kerinci dari perspektif semiotika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian adalah terdapatnya relasi petanda dan penanda yang bersifat simbolik. Relasi simbolik terjalin berdasarkan ersamaan-persamaan sifat, perilaku, perbuatan, keadaan, dan bentuk yang terdapat pada hewan, tumbuhan, alam, dan manusia.
A DECONSTRUCTIVE READING IN LEROY JONES’ THE DUTCHMAN Pioro Benevolent Lariesto; Tri Pramesti
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 14 No 02 (2014)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.282 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v14i02.429

Abstract

Abstract. Makalah ini membahas studi tentang ambivalensi (ambivalence) dan undecidability dalam oposisi biner (the binary oppositions) dalam drama karya LeRoy Jones berjudul The Dutchman. Studi didasarkan atas teori dekonstruksi Derrida, dengan tujuan melakukan analisis kritis terhadap drama tersebut melalui pendekatan ekstrinsik. Permasalahan dalam studi ini dijawab dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian terhadap oposisi biner menunjukkan bahwa setiap oposisi biner memiliki ambivalensi. Ambivalensi kemudian menjadi ciri undecidability pada teks. Simpulan pada studi ini adalah bahwa teks terbukti menunjukkan undecidability dan memiliki ideologi ‘superioritas kulit putih.’  Keywords: binary opposition, ambivalence, undecidability, ideology. 

Page 10 of 28 | Total Record : 275