cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina" : 15 Documents clear
Variasi Spasial Karakteristik Pasang Surut di Laut Jawa Berbasiskan Model Pasut Global TPXO9v5 Windupranata, Wiwin; Nusantara, Candida Aulia De Silva; Nuraghnia, Alqinthara
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.59689

Abstract

Pasang surut (pasut) merupakan fenomena periodik naik turunnya air laut yang berpengaruh besar terhadap seluruh aktifitas manusia di wilayah pesisir dan laut. Tulisan ini menganalisis variasi spasial dari karakteristik pasut yang terjadi di Laut Jawa. Karakteristik pasut tersebut dipetakan dari empat komponen pasut utama (K1, O1, M2 dan S2) dari model pasut global TPXO9v5 dan diverifikasi menggunakan 14 stasiun pasut dari Badan Informasi Geospasial. Hasil verifikasi menunjukkan kesesuaian yang baik antara data model dengan data pengukuran dengan rata-rata nilai RMS 0,8 – 2,2 cm untuk komponen pasut dan 7,6 cm untuk tunggang pasut, sementara tingkat kesesuaian untuk tipe pasut adalah 93%. Nilai amplitudo komponen pasut pada kelompok harian (K1 dan O1) memiliki nilai lebih besar sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan kelompok harian ganda (S2 dan M2). Sementara untuk nilai fase, hanya gelombang O1 yang penjalarannya ke arah timur, sementara gelombang lainnya menjalar ke arah barat. Secara spasial, tunggang pasut di Laut Jawa bervariasi dari 0,3 m di bagian tengah pada bujur 108-110° BT dan bertambah tinggi ke arah barat dan timur sampai 1 m. Pengetahuan mengenai variasi spasial karakteristik pasut ini penting dalam mempelajari pola pasut, bidang referensi ketinggian atau kedalaman, atau untuk kerekayasaan seperti manajemen pelabuhan dan instalasi infrastruktur lepas pantai.  Tides are a periodic rising and falling sea level phenomenon that significantly impact all human activities in coastal and maritime regions. This paper discusses the spatial variations of tidal characteristics tides in the Java Sea. The characteristics are mapped from four main tidal components (K1, O1, M2, and S2) extracted from the TPXO9v5 tide model and verified by 14 tidal stations. The verifications show a good agreement between the model data and measurements, with an average root mean square (RMS) of 0.8 - 2.2 cm for tidal components and 7.6 cm for tidal range, and the conformity level for tidal types is 93%. The amplitude of the diurnal tidal components (K1 and O1) is approximately twice that of the semi-diurnal tidal components (S2 and M2). Regarding the phase, only the O1 wave propagates eastward, while the other waves propagate westward. Spatially, the tidal range in the Java Sea varies from 0.3 m in the central part at longitudes 108-110° E, increasing in height as it moves westward and eastward to reach 1 m. Information on the spatial variations in tide characteristics is crucial for studying tidal patterns, tidal datum, and engineering purposes like port management and offshore infrastructure.
Analisis Senyawa Organik Volatil di Perairan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur Yamindago, Ade; Yona, Defri; Farhaninur, Amalia Izzy
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.53109

Abstract

Senyawa organik volatil atau volatile organic compounds (VOC) adalah kelompok senyawa yang sering ditemukan di lingkungan perairan yang memiliki dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia. Keberadaan VOC di perairan dapat disebabkan oleh produksi dan penggunaan senyawa ini secara berkepanjangan. Sungai Sedati terletak di daerah perkotaan telah menerima masukan senyawa ini dari kegiatan rumah tangga, bahan baku industri, pertanian dan budidaya perikanan. Pendeteksian VOC di badan dan muara Sungai Sedati dilakukan menggunakan Solid Phase Microextraction (SPME) dan Gas Cromatography-Mass Spectrometry (GCMS). Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi kualitas perairan berupa pH, DO, salinitas, suhu, dan arus. Total 39 senyawa diperoleh dari Perairan Sedati, dimana senyawa-senyawa tersebut digunakan sebagai bahan kimia industri, bahan kimia farmasi, produk pembersih, produk perawatan pribadi, plasticizer, dan pestisida. Penggunaan tertinggi sebanyak 17 senyawa digunakan sebagai bahan kimia industri dan tujuh senyawa sebagai pestisida. Cemaran VOC didominasi oleh fenol (2,4-di-tert-butilfenol; 3,5-di-tert-butilfenol). Analisis kualitas air menunjukkan bahwa kualitas Perairan Sedati masih dalam ambang batas baku mutu air sungai kelas III dan baku mutu air laut. Penelitian ini memberikan informasi mengenai potensi dampak VOC, dan pentingnya pengelolaan limbah perkotaan yang lebih berkualitas untuk ekosistem perairan dan kesehatan manusia.  Volatile organic compounds (VOCs) are a group of chemicals that are frequently detected in aquatic environments, and show negative impacts on ecosystem and human health. The existence of VOCs in the waters may be obtained from their massive production and application. The Sedati River is located in an urban area that has received impacts from household activities, industrial raw materials, agriculture, and aquaculture. The detection of VOCs in the body and the river mouth of Sedati River was determined by Solid Phase Microextraction (SPME) and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GCMS). Water quality of the Sedati River was evaluated, namely pH, DO, salinity, temperature, and water current. A total of 39 compounds were detected in the Sedati River. Most of them were used in industrial chemicals, pharmaceutical chemicals, cleaning products, personal care products, plasticizers, and pesticides. 17 compounds were highly used as industrial chemicals, whereas seven compounds were lowly used as pesticides. The phenol (2,4-Di-tert-butylphenol; 3,5-Di-tert-butylphenol) was a dominant compound in the Sedati River. The water quality was in agreement with the water quality standards. This study provides information about the impacts of VOC in the water and the importance of water quality treatments for healthy ecosystems and humans.    
Sebaran Sedimen Dasar Di Perairan Teluk Awur Jepara, Jawa Tengah Hamidah, Siti; Widada, Sugeng; Wulandari, Sri Yulina; Maslukah, Lilik
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.53955

Abstract

Berbagai aktivitas manusia di Pesisir Teluk Awur yang berupa kegiatan pertambakan, pariwisata, pemukiman, pertanian dan operasional kampus pendidikan (Marine Science Teckno Park/MSTP) berpengaruh terhadap proses geomorfologi pantai dan masukan bahan pencemar ke perairan. Proses geomorfologi pantai dan sebaran bahan pencemar tersebut dipengaruh oleh sedimen yang tertranport dan terendapkan sebagai sedimen dasar. Oleh karena itu perlu dipetakan sebaran sedimen dasar di Perairan Teluk Awur tersebut yang ditetapkan sebagai tujuan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Oktober 2022 dengan mengambil 30 titik sampling yang ditentukan secara semi purposive. Sampel sedimen dasar diambil dengan alat sediment grab dan dianalisis granulometri secara gravimetri. Nama sedimen ditentukan dengan metode Segitiga Shepard. Data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data arus (hasil model), data angin, pasang surut (Ipasoet), batimetri, dan peta Rupa Bumi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan sedimen dasar di Perairan Teluk Awur berupa pasir, lanau, lanau pasiran, dan lempung. Sedimen pasir mendominasi jenis sedimen yang ada dengan sebaran terutama pada area dekat dengan pantai. Hasil analisis diagram hjulstrom menunjukan bahwa sedimen ini terendapkan pada kecepatan arus 0,0044-0,18 m/s. Pada saat penelitian arus bergerak menuju laut dengan kecepatan 0,003-0,14 m/s. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pengendapan sedimen dasar yang dijumpai sudah berlangsung sebelum pengambilan sampel sedimen dilakukan.    Various human activities on the Gulf of Awur Coast in the form of aquaculture, tourism, settlement, agriculture, and educational campus operations (Marine Science Teckno Park / MSTP) affect the coastal geomorphological process and the input of pollutants into the water. The geomorphological process of the beach and the distribution of pollutants are influenced by transported sediments and immersion as seabed sediments. Therefore, it is necessary to map the distribution of seabed sediments in the waters of Teluk Awur which is set as the goal of this study. This study was conducted in October 2022 by taking 30 semi-purposive determined sampling points. Base sediment samples were taken with a sediment grab device and gravimetrically analyzed granulometrically. The name of the sediment is determined by the Shepard Triangle method. The supporting data used in this study include current data (model results), wind data, tides (Ipasoet), bathymetry, and maps of Indonesia. The results showed bottom sediments in the waters of Teluk Awur in the form of sand, silt, sand silt, and clay. Sand sediments dominate the type of sediment that exists with distribution, especially in areas close to the coast. The results of the Hjulstrom diagram analysis show that this sediment was deposited at a current speed of 0.0044-0.18 m/s. At the time of the study, the current moved towards the sea at a speed of 0.003-0.14 m/s. This indicates that the deposition process of the bottom sediment found was already underway before sediment sampling was carried out
Analisis Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) di Sekitar Perairan P. Menjangan Besar dan Menjangan Kecil Karimunjawa Nurjanah, Ulfah; Widianingsih, Widianingsih; Helmi, Muhammad; Nuraini, Ria Azizah Tri
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.54666

Abstract

Industri perikanan budidaya dengan sistem keramba jaring apung di era modern ini telah berkembang menjadi salah satu industri pangan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia. Keterbatasan informasi mengenai lokasi yang berpotensi untuk kegiatan budidaya menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan industri ini. Perairan Pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan budidaya perikanan. Ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) menjadi salah satu komoditas yang dapat dibudidayakan dengan teknologi keramba jaring apung. Penentuan lokasi yang sesuai untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan dengan keramba jaring apung sangat diperlukan untuk mendukung efektivitas budidaya. Beberapa parameter yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi yaitu parameter suhu permukaan laut, salinitas, pH, oksigen terlarut, kedalaman perairan, kecerahan perairan, arus dan gelombang. Parameter kualitas perairan tersebut berperan penting dalam kehidupan organisme perairan. Penelitian ini dilakukan melalui survei pada 35 titik stasiun dengan metode purposive sampling. Pemodelan arus dan gelombang juga dilakukan untuk mengetahui kecepatan arus dan ketinggian gelombang pada lokasi penelitian. Pemodelan arus dan gelombang dilakukan untuk mewakili setiap musim. Analisis data dilakukan melalui modifikasi pada matriks kriteria kesesuaian. Hasil setiap parameter yang diperoleh kemudian diintegrasikan melalui Sistem Informasi Geografis dengan menggunakan ArcGIS 10.8. Berdasarkan hasil integrasi diperoleh luas area perairan yang tergolong sangat sesuai seluas untuk kegiatan budidaya ikan kerapu macan seluas 56.15 ha.  The aquaculture industry using floating net cage systems in the modern era has developed into one of the fastest-growing food industries in the world. Limited information regarding potential locations for cultivation activities is a factor influencing the development of this industry. The waters of Menjangan Besar and Menjangan Kecil Islands have the potential for developing fisheries cultivation activities. Tiger grouper (E. fuscoguttatus) is one of the commodities that can be cultivated using floating net cage technology. Determining a suitable location for tiger grouper cultivation activities using floating net cages is crucial to support the effectiveness of cultivation. Several parameters that need to be considered in determining the location are sea surface temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, water depth, water brightness, currents, and waves. These water quality parameters play an important role in the life of aquatic organisms. This research was conducted through a survey at 35 stations using a purposive sampling method. Current and wave modeling was also carried out to determine the current speed and wave height at the research location. Current and wave modeling is carried out to represent each season. Data analysis was carried out through modifications to the conformity criteria matrix. The results of each parameter obtained were then integrated through the Geographic Information System using ArcGIS 10.8. Based on the integration results, it was obtained that the water area classified as very suitable for tiger grouper cultivation activities was 56.15 ha.
Sebaran Bahan Organik dan Total Padatan Suspensi di Muara Sungai Loji, Kota Pekalongan Hanjaya, Rayen; Wulandari, Sri Yulina; Yusuf, Muh; Zainuri, Muhammad
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.60171

Abstract

Kota Pekalongan merupakan salah satu kota yang identik dengan wilayah pesisirnya karena terletak di bagian utara Pulau Jawa. Penduduk dan aktivitas yang padat membuat saluran irigasi dan sungai menjadi tempat pembuangan limbah, seperti limbah domestik, industri, dan limbah berbahaya (B3). Salah satu tempat yang terdampak adalah Sungai Loji, Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi bahan organik dan padatan tersuspensi total (TSS) serta mengkaji keterkaitan bahan organik dengan TSS pada saat pasang menuju surut. Pengambilan sampel dilapangan dilaksanakan pada 19 Juni 2022 di 11 satsiun. Sampel TSS  dianalisis menggunakan metode gravimetri dan bahan organik melalui metode titrasi. Pola sebaran TSS dan bahan organik divisualisasikan menggunakan software ArGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bahan organik bervariasi, mulai dari 5,40 – 9,60 mg/L dan konsentrasi TSS berkisar antara 57,73 – 70,26 mg/L. Sebaran konsentrasi bahan organik dan TSS tersebut dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik, pasang surut, arus, dan musim muson timur. Analisis koefisien korelasi (r) terkait bahan organik dengan TSS pada saat menuju surut menunjukkan nilai sebesar r = -0.223. TSS tidak secara signifikan berkontribusi terhadap keberadaan bahan organik.  Pekalongan city is known for its coastal area as it is located in the northern part of Java Island. The dense population and various activities have led to the disposal of waste, including domestic and hazardous waste, into irrigation channels and rivers. One of the affected areas is the Loji River in Pekalongan. This study aims to identify the distribution of organic matter and total suspended solids (TSS) concentrations and assess their relationship at low tide. Field sampling was carried out on 19 June 2022 at 11 stations. TSS samples were analysed using the gravimetric method and organic matter by titration method. TSS and organic matter values were visualised using ArGIS software. The results showed that the concentration of organic matter varied, ranging from 5.40 - 9.60 mg/L and the TSS concentration ranged from 57.73 - 70.26 mg/L. The distribution of organic matter and TSS concentrations was influenced by anthropogenic activities, tides, currents, and the east monsoon season. Analysis of the correlation coefficient (r) of organic matter to TSS at low tide showed a negative relationship with a value of 0.223. This illustrates that TSS does not significantly contribute to the presence of organic matter. TSS in this study is dominated by inorganic material carried by river flow from the inland areas. 
Pendugaan Kerentanan Airtanah Dangkal Terhadap Intrusi Airlaut Menggunakan Metode GALDIT di Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya Masitoh, Ferryati; Saifanto, Basofi Andri
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.53625

Abstract

Airtanah dangkal memiliki kerentanan yang tinggi terhadap intrusi air laut. Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya berada di pesisir Selat Madura, sehingga menjadikan pentingnya pendugaan kerentaan airtanah terhadap intrusi air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode GALDIT dengan variabel: Keterdapatan airtanah (G), Konduktivitas hidrolik akuifer (A), Tinggi muka airtanah terhadap air laut (L), Jarak tegak lurus muka air tanah dari garis pantai (D), Intrusi air laut (I) dan Ketebalan Akuifer (T). Pada variabel G, daerah penelitian didominasi akuifer dangkal. Variabel A menunjukkan bahwa sebagian besar daerah penelitian memiliki konduktivitas hidrolik sebesar 22 m/hari yang cukup rentan terhadap intrusi air laut. Variabel L menunjukkan bahwa elevasi muka airtanah cukup kecil sebesar 1,5 m. Variabel D menunjukkan kerentanan airtanah cukup tinggi di sepanjang garis pantai. Variabel I merupakan variabel yang berkaitan dengan kualitas airtanah. Daerah yang dekat dengan pantai memiliki Daya Hantar Listrik dan Cl- yang lebih tinggi. Variabel T merupakan ketebalan akufer dangkal kurang dari 10 m. Hasil penelitian berdasarkan metode GALDIT menunjukkan bahwa 30,30% daerah penelitian berkategori Kerentanan Airtanah yang tinggi terhadap Intrusi Air laut. Kerentanan Airtanah tinggi tersebar di sepanjang garis pantai, atau sebagian besar kelurahan Keputih.  Shallow groundwater is highly vulnerable to seawater intrusion. Sukolilo District, Surabaya City, is on the coast of the Madura Strait, making it important to estimate groundwater vulnerability to seawater intrusion. The method used in this research is the GALDIT method with variables: Groundwater availability (G), Hydraulic conductivity of the aquifer (A), Groundwater level relative to seawater (L), Perpendicular distance of the groundwater level from the coastline (D), Water intrusion sea (I) and Aquifer Thickness (T). In variable of G, the research area is dominated by shallow aquifers. The variable of A shows that most of the study area has a hydraulic conductivity of 22 m/day, which is quite vulnerable to seawater intrusion. The variable of L shows that the groundwater level is relatively small at 1.5 m. The variable of D shows that groundwater vulnerability is relatively high along the coastline. Variable I is a variable related to groundwater quality. Areas close to the coast have higher electrical conductivity and Cl-. The variable of T is the thickness of a shallow aquifer of less than 10 m. The research results based on the GALDIT method show that 30.30% of the research areas are in the category of high groundwater vulnerability to seawater intrusion, while the others are in the medium to low category. There is high groundwater vulnerability along the coastline and most of the Keputih sub-district.
Pola Pertumbuhan Dan Mortalitas Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di PPI Ujong Baroh Burhanis, Burhanis; Alaudin, Alaudin; Fadhillah, Radhi; Zulfadhli, Zulfadhli; Edwarsyah, Edwarsyah; Munandar, Roni Arif
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.58680

Abstract

Beberapa spesies ikan tuna mulai terancam ketersediaannya. Upaya untuk mewujudkan pemanfaatan yang optimal dan berkelanjutan sangat dibutuhkan, sehingga perlu dilakukan monitoring, evaluasi dan perbandingan terhadap pemanfaatan tuna sirip kuning. Tujuan penelitian untuk mengkaji dan meganalisis pola pertumbuhan dan mortalitas tuna sirip kuning di PPI Ujong Baroh. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengamatan dan pengukuran sampel tuna sirip kuning dilakukan secara langsung dari hasil tangkapan nelayan. Selanjutnya pengumpulan data tuna sirip kuning meliputi jumlah hasil tangkapan serta pengukuran karakter morfometrik yaitu panjang cagak (FL). Hasil penelitian menunjukkan koefision ukuran panjang maksimum (L∞) yaitu sebesar 97,65 cm, dengan pendugaan panjang tuna sirip kuning pertama kali tertangkap (LC) pada ukuran panjang cagak (FL) 56,43 cm.  Nilai laju pertumbuhan (K) sebesar 0,80 pertahun, laju mortalitas total (Z) sebesar 0,26 pertahun, mortalitas alami (M) sebesar 0,76 pertahun, mortalitas penangkapan (F) sebesar -0,50 pertahun. Rata-rata ikan tuna sirip kuning yang tertangkap berukuran kecil dan belum matang gonad (Lc<Lm) dengan tingkat pertumbuhan lebih cepat serta kematian alami lebih besar dari pada penangkapan. Kegiatan penangkapan tuna sirip kuning yang di daratkan di PPI Ujong Baroh merupakan perikanan skala kecil dengan nilai eksploitasi (E) sebesar -1,94 pertahun yang tegolong under fishing berdasarkan dari nilai M (F<M).  Several species of tuna fish are starting to face threats to their availability. Efforts to achieve optimal and sustainable utilization are crucial, requiring monitoring, evaluation, and comparison of the utilization of yellowfin tuna. The research aim is to examine and analyze the growth and mortality patterns of yellowfin tuna in Ujong Baroh Fish Landing Base (PPI). The method in this research uses a descriptive method with a quantitative approach. The observation and measurement of yellowfin tuna samples are directly conducted from the fishermen's catch. Data collection of yellowfin tuna includes the quantity of catches and measurements of morphometric characteristics, specifically fork length (FL). The research results show that the maximum length coefficient (L∞) is 97,65 cm, with an estimated length at first capture at a fork length (FL) of 56,43 cm. The value of growth rate (K) of 0,80 per year, total mortality rate (Z) of 0,26 per year, natural mortality (M) of 0,76 per year, fishing mortality (F) is -0,50 per year. On average, the yellowfin tuna caught are small and immature gonads (Lc<Lm) with a faster growth rate and greater natural mortality than those caught in the fishery. The fishing activity of yellowfin tuna landed at PPI Ujong Baroh are small-scale fishery with an exploitation value (E) of -1.94 per year which is classified as under fishing based on the M value (F<M).
Pemodelan Geospasial Genangan Banjir Pasang di Pesisir Kabupaten Cirebon Pangastuti, Prima Riliayunda; Helmi, Muhammad; Atmodjo, Warsito
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.57667

Abstract

Pesisir Kabupaten Cirebon didominasi oleh kawasan pemukiman, industri dan tambak udang. Wilayah pesisir tersebut mengalami banjir pasang dan telah berdampak pada kerusakan bangunan pemukiman dan industri di wilayah tersebut. Banjir pasang terjadi secara berkala sesuai dengan kondisi pasang surut dengan liputan area genangan yang terus bertambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi dan luas genangan banjir pasang yang terjadi di kawasan pemukiman dan industri akibat elevasi muka air. Model genangan banjir pasang dibangun secara spasial menggunakan nilai elevasi muka tanah di pesisir yang berasal dari Rupabumi Indonesia skala 1:25.000 dan nilai elevasi muka air yang didapatkan dari hasil pemodelan hidrodinamika dua dimensi Bulan Mei 2022. Sebaran genangan banjir pasang kemudian dikaji bersama nilai laju penurunan muka tanah yang didapatkan dari pengolahan Citra Sentinel-1 menggunakan metode DIn-SAR. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai elevasi muka air tertinggi sebesar 0,40 m dengan sebaran banjir pasang terjadi secara merata pada Kecamatan Pangenan, Kecamatan Gebang, dan Kecamatan Losari dengan ketinggian 0,1 – 0,6 m dan total luasan genangan adalah 2009,01 ha. Laju penurunan muka tanah yang terjadi adalah sebesar 0,5 – 6 cm mengindikasikan pola sebaran banjir pasang yang terjadi bisa semakin parah, khususnya pada area yang rawan terdampak yaitu kawasan industri garam dan pemukiman sehingga diperlukan penanganan lanjutan untuk mengatasi sebaran dan dampak genangan yang terjadi  The coast of Cirebon Regency is dominated by residential areas, industries and shrimp ponds. This coastal area experienced tidal flooding and this had an impact on damage to residential buildings and the industry in the area. Tidal floods occur periodically according to tidal conditions with inundation area coverage continuing to increase. The aim of this research is to determine the height and extent of tidal flood inundation that occurs in residential and industrial areas due to water level elevation. The tidal flood inundation model was built spatially using land surface elevation values on the coast originating from Indonesian Rupabumi at a scale of 1:25,000 and water surface elevation values obtained from the results of two-dimensional hydrodynamic modeling in May 2022. The distribution of tidal flood inundation was then studied together with the decline rate values. land surface obtained from processing Sentinel-1 imagery using the DIn-SAR method. The results of this research show that the highest water level elevation value is 0.40 m with the distribution of tidal flooding occurring evenly in Pangenan District, Gebang District, and Losari District with a height of 0.1 - 0.6 m and the total area of inundation is 2009.01 ha. . The rate of land subsidence that occurs is 0.5 – 6 cm, indicating that the distribution pattern of tidal flooding that occurs could get worse, especially in areas that are prone to being affected, namely salt industrial areas and residential areas, so further treatment is needed to overcome the distribution and impact of the inundation that occurs.
Laju Pertumbuhan Microfragment Acropora millepora pada Kondisi Terkontrol Ranandya, Alvanza Qurandiva; Putri, Niken Mayuni; Septiandi, Adrian Rahman; Riyanti, .
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.58566

Abstract

Kerusakan ekosistem terumbu karang di Indonesia mencapai 43%, salah satu penyebabnya adalah eksploitasi karang untuk diperdagangkan menjadi karang hias. Salah satu karang hias yang diperdagangkan yaitu karang dari jenis Acropora millepora. Oleh karena itu, budidaya karang hias sangat dibutuhkan untuk dapat mengurangi pengambilan karang berlebihan di alam. Budidaya karang dapat dilakukan dengan transplantasi karang menggunakan metode microfragmentation pada budidaya karang secara ex-situ yang terkontrol. Penggunaan metode microfragmentation dilakukan karena dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup microfragment A. millepora hasil transplantasi dengan metode microfragmentation pada kondisi terkontrol pada budidaya karang secara ex-situ. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan dalam waktu 5 bulan, dan pengukuran laju pertumbuhan microfragment A. millepora menggunakan software ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan microfragment A. millepora sebesar 0.1 cm2/bulan dengan pertambahan luasan area selama 5 bulan sebesar 1.35 cm2. Tingkat kelangsungan hidup microfragment A. millepora yang di transplantasi pada budidaya karang ex-situ pada kondisi terkontrol mencapai 100%. Budidaya karang ex-situ dengan sistem terkontrol sangat baik digunakan untuk melakukan transplantasi karang karena kondisi lingkungan pada budidaya ex-situ lebih stabil dibandingkan transplantasi karang pada budidaya in-situ. Oleh karena itu, dapat diartikan transplantasi karang A. millepora dengan metode microfragmentation dengan kondisi terkontrol pada budidaya ex-situ dapat dikatakan berhasil    The damage of coral reef ecosytems in Indonesia reached 43%, one of the causes is the exploitation of corals to be traded as ornamental coral. Acropora millepora is one of the corals commonly traded as ornamental corals. Hence, ornamental coral farming is needed to reduce corals harvesting in the wild. The cultivation can be done by coral transplantation using microfragmentation method in ex-situ coral nursery. Microfragmentation was used due to its ability to accelerate the growth rate of coral microfragment. This study aimed to observe the growth rate and survival rate of A. millepora microfragments transplanted with microfragmentation method under controlled condition at ex-situ coral nursery. Observation and data collection were conducted over 5 months, and measuring the growth rate of A. millepora microfragments using ImageJ software. The results of this study exhibited that the average growth rate of A. millepora microfragments was 0.1 cm2/month with a 5-months increase in area measured at 1.35 cm2. The survival rate of A. millepora microfragments transplanted at ex-situ coral nursery reached 100%. Ex-situ coral nursery under controlled condition is ideal for coral transplantation due to the environment in ex-situ nursery is more stable than in-situ nursery. Thus, it can be concluded that the transplantation of A. millepora using microfragmentation method under controlled condition at ex-situ coral nursery was succeeded.
Analisis Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Berbasis Co–Management Di Pesisir Pangandaran, Jawa Barat Nurfitriani, Anggia; MS, Yuniarti; Sunarto, Sunarto; Ihsan, Yudi Nurul
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.58303

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengelolaan kawasan konservasi penyu berbasis co – management. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan kawasan konservasi penyu berbasis co–management di pesisir Pangandaran agar pengelolaannya dapat ideal. Riset ini menggunakan metode riset campuran atau mixed methods, dengan jenis riset exploratory sequential. Pada pengambilan data dengan pendekatan kualitatif, riset ini menggunakan teknik pengambilan responden dengan teknik purposive sampling, sedangkan pada pengambilan data dengan pendekatan kuantitatif, riset ini menggunakan skala likert dan teknik dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam pendekatan kualitatif riset ini adalah analisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman, sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif riset ini adalah analisis data deskriptif komparatif. Penelitian menemukan ketidakidealan pada kondisi kunci pengelolaan co–management dan kondisi produktivitas penyu, kemudian penelitian juga menemukan bahwa jenis pengelolaan yang dilaksanakan merupakan pengelolaan consultative co – management.Hasil temuan pada penelitian ini memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam penentuan pengelolaan selanjutnya.  This research was conducted to analyze the management of turtle conservation areas based on co-management. The research aims to evaluate co-management-based management of turtle conservation areas on the Pangandaran coast so that management can be ideal. This research uses mixed research methods, with a sequential exploratory research type. In collecting data using a qualitative approach, this research uses a purposive sampling technique for collecting respondents, while in collecting data using a quantitative approach, this research uses a Likert scale and documentation techniques. The data analysis method used in the qualitative approach to this research is qualitative data analysis using the Miles and Huberman model, while the data analysis method used in the quantitative approach to this research is comparative descriptive data analysis. The research found non-idealities in key co-management conditions and turtle productivity conditions, then the research also found that the type of management implemented was consultative co-management. The findings in this research provide information that can be used as material in determining further management.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 3 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina More Issue