cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 24607770     EISSN : 25023241     DOI : -
Core Subject : Education,
Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan merupakan kumpulan artikel-artikel ilmiah baik penelitian maupun non penelitian mengenai ilmu kependidikan pada umumnya. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Selain menerbitkan artikel-artikel yang ditulis oleh dosen Universitas Esa Unggul sendiri, kami juga menerima submission artikel artikel yang ditulis oleh dosen di luar Universitas Esa Unggul.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO DAN VISUAL TERHADAP PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS TINGKAT SD (Studi Kasus Pada TPQ Al-Huda) Faizah, Nur; Gumiandari, Septi
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe learning method and the use of audio and visual media is a way to answer the challenges of the times. This strategy makes use of video animation, and educational song as a teaching resource. This research aims to discover and focus on finding English mastering method that are fun, effective, and applicable to the kids getting to know phase. It is hoped that this effectiveness can be applied in a sustainable action so that it can discover children’s potential and creativity to advance phase. The research method applicated was a direct survey, discovered student’s knowledge of vocabulary in English. The data used to be amassed through observation and questionnaries. The result obtained are : (a) the discovery of new information that the studying method using audio and visual media must be accompanied by way of direct active involvement. (b) visualizing the material with a familiar movement, so that student can understand what is meant. (c) actual visualization of motion and audio makes their reminiscene sharper. (d) children’s self-confidence will increase after they understand and absorb the material. (e) children are able to express what they understand, so that the learning process can be greater, flexible and targeted. While the shortcomings of this learning method are : (a) limitied facilities and educating media. (b) the lack of teachers who are adept at operating audio and visual media. (c) limited information and programs that can increase the potential and possibility of teacher and student to learn more. Keywords : language, english, audio, visual, vocabulary AbstrakMetode pembelajaran menggunakan media Audio dan Visual adalah suatu cara menjawab tantangan perkembangan zaman. Strategi tersebut memanfaatkan media video, animasi, dan lagu yang bersifat edukatif sebagai sumber pengajaran. Penelitian kali ini bertujuan untuk menggali dan fokus menemukan metode pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan, efektif, dan relevan dengan fase belajar anak. Keefektivitasan tersebut diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan sehingga dapat menggali potensi dan kreatifitas anak untuk lebih berkembang kedepanya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei secara langsung, melihat pengetahuan siswa mengenai kosakata dalam Bahasa Inggris. Data dihimpun melalui observasi serta kuesioner. Hasil yang didapat setelah turun langsung ke lapangan Adalah : (a) penemuan fakta baru bahwa proses pembelajaran menggunakan media audio dan visual harus dibarengi dengan keterlibatan langsung anak – anak secara aktif. (b) visualisasi materi dengan sebuah gerakan yang familiar, sehingga anak – anak mudah mencerna apa yang dimaksud. (c) visualisasi secara nyata antara gerakan dan audio membuat ingatan mereka lebih tajam. (d) percaya diri anak meningkat untuk setelah mereka memahami materi. (e) anak – anak mampu mengungkapkan apa yang mereka pahami, sehingga proses belajar bisa lebih fleksibel dan tepat sasaran. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran seperti ini yaitu : (a) keterbatasan fasilitas dan media Pengajaran. (b) kekurangan guru yang mahir mengoperasikan media audio dan visual. (c) keterbatasan informasi dan program yang dapat mengembangkan potensi guru dan murid. Kata kunci : bahasa, inggris, audio, visual, kosakata
RANCANGAN FLIPPED CLASSROM PADA MATA KULIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI ERA NEW NORMAL Teguh, Teguh; Nizkon, Nizkon; Agusta, Erie
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research departs from the strategic issue of human and community development in the era of the industrial revolution 4.0 as well as answering the challenges of learning innovation in the new normal era. This era provides a learning challenge based on hybrid learning. This challenge applies to all tertiary institutions, including the Primary School Teacher Education Study Program (PGSD). This urgency is what encourages flipped classron learning research to be carried out as a form of solution to improving the quality of learning based on hybrid learning. The 2019 PKPT findings show that data literacy, professionalism, and pedagogical competencies are competencies needed by teachers in the era of the industrial revolution 4.0. In the 2020 research we want to adopt the findings of the 2019 research into a flipped classroom-based learning design in the Classroom Action Research (CAR) course. Research Stages (1) research and information collection; (2) planning; (3) develop a preliminary form of product; and (4) preliminary filed testing. Research Results (1) flipped classroom-based RAT and SAT modeling in the classroom action research course (product), and (2) the product is suitable for use.Keywords: flipped classroom, hybrid learning, new normal, industrial revolution 4.0AbstrakPenelitian ini berangkat dari isu strategis pembangunan manusia dan masyarakat di era revolusi industri 4.0 sekaligus menjawab tantangan inovasi pembelajran di masa new normal. Era ini memberikan tantangan pembelajaran berbasis hybrid learning. Tantangan ini berlaku untuk semua perguruan tinggi tidak terkecuali Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Urgensi inilah yang mendorong penelitian pembelajaran flipped classron dilakukan sebagai bentuk solusi peningkatan kualitas pembelajaran berbasis hybrid learning. Temuan PKPT 2019 menunjukkan bahwa kompetensi literasi data, profesionalisme, dan pedagogik merupakan kompetensi yang dibutuhkan Guru di era revolusi industri 4.0. Pada penelitian 2020 kami ingin mengadopsi temuan hasil riset 2019 ke dalam desain pembelajaran berbasis flipped classroom pada matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahapan Penelitian (1) research and information collection; (2) planning; (3) develop preliminary form of product; dan (4) preliminary filed testing. Hasil Penelitian (1) permodelan RAT dan SAT berbasis flipped classroom pada mata kuliah penelitian tindakan kelas (produk), dan (2) produk layak digunakan.AbstractThis research departs from the strategic issue of human and community development in the era of the industrial revolution 4.0 as well as answering the challenges of learning innovation in the new normal era. This era provides a learning challenge based on hybrid learning. This challenge applies to all tertiary institutions, including the Primary School Teacher Education Study Program (PGSD). This urgency is what encourages flipped classron learning research to be carried out as a form of solution to improving the quality of learning based on hybrid learning. The 2019 PKPT findings show that data literacy, professionalism, and pedagogical competencies are competencies needed by teachers in the era of the industrial revolution 4.0. In the 2020 research we want to adopt the findings of the 2019 research into a flipped classroom-based learning design in the Classroom Action Research (CAR) course. Research Stages (1) research and information collection; (2) planning; (3) develop a preliminary form of product; and (4) preliminary filed testing. Research Results (1) flipped classroom-based RAT and SAT modeling in the classroom action research course (product), and (2) the product is suitable for use.Keywords: flipped classroom, hybrid learning, new normal, industrial revolution 4.0AbstrakPenelitian ini berangkat dari isu strategis pembangunan manusia dan masyarakat di era revolusi industri 4.0 sekaligus menjawab tantangan inovasi pembelajran di masa new normal. Era ini memberikan tantangan pembelajaran berbasis hybrid learning. Tantangan ini berlaku untuk semua perguruan tinggi tidak terkecuali Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Urgensi inilah yang mendorong penelitian pembelajaran flipped classron dilakukan sebagai bentuk solusi peningkatan kualitas pembelajaran berbasis hybrid learning. Temuan PKPT 2019 menunjukkan bahwa kompetensi literasi data, profesionalisme, dan pedagogik merupakan kompetensi yang dibutuhkan Guru di era revolusi industri 4.0. Pada penelitian 2020 kami ingin mengadopsi temuan hasil riset 2019 ke dalam desain pembelajaran berbasis flipped classroom pada matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahapan Penelitian (1) research and information collection; (2) planning; (3) develop preliminary form of product; dan (4) preliminary filed testing. Hasil Penelitian (1) permodelan RAT dan SAT berbasis flipped classroom pada mata kuliah penelitian tindakan kelas (produk), dan (2) produk layak digunakan.Kata kunci: flipped classroom, hybrid learning, new normal, revolusi industri 4.0 flipped classroom, hybrid learning, new normal, revolusi industri 4.0
PERAN GURU DALAM MEMPERTAHANKAN BUDAYA INDONESIA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SEKOLAH INDONESIA KUALA LUMPUR (SIKL) Ahsani, Eva Luthfi Fakhru; Ni’mah, Nahdlotun; Rifqiyani, Lailatul; Rahmawati, Putri; Auliya, Rikzatul
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to determine the role of teachers in maintaining Indonesian culture to shape the character of students at Kuala Lumpur Indonesian School. This research was conducted because seeing the current condition of many young people leaving Indonesian culture due to the swift currents of globalization. The method used in this study is a qualitative method with literature study techniques. The study conducted studies with journals and books on the formation of character and cultural values that were instilled in learning at the Kuala Lumpur Indonesian School. The results of this study indicate that the teaching staff at the Kuala Lumpur Indonesian School is very strong in maintaining Indonesian culture to shape the character of students through learning activities, extracurricular activities which include dance, traditional musical instruments and so on. There are several characters that are applied at the Kuala Lumpur Indonesian School, including honesty, discipline, love of culture, and love of the country. With this activity, students at Kuala Lumpur Indonesian School do not lose their character as Indonesian citizens and can know and be able to preserve Indonesian culture in the international arena. Keywords: the role of teachers, indonesian culture, shaping character AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam mempertahankan budaya Indonesia untuk membentuk karakter siswa di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Penelitian ini dilakukan karena melihat kondisi sekarang banyak anak muda yang meninggalkan kebudaya Indonesia karena derasnya arus globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik study literature. Penelitian melakukan pengkajian dengan jurnal dan buku terhadap pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya yang ditanamkan dalam pembelajaran di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga pendidik di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sangat kuat mempertahankan budaya Indonesia untuk membentuk karakter siswa lewat kegiatan-kegiatan pembelajaran, ekstrakulikuler yang  meliputi tari, alat musik  tradisional dan lain sebagainya. Adapun beberapa karakter yang diterapkan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur antara lain Kejujuran, kedisiplinan, cinta budaya, dan  cinta tanah air. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur tidak kehilangan karakter sebagai warga Negara Indonesia dan dapat mengetahui serta dapat melestarikan budaya Indonesia di kacah internasional. Kata kunci: peran guru, budaya indonesia, membentuk karakter
STUDENTS' LANGUAGE ATTITUDE IN MAINTAINING HERITAGE LANGUAGE Alfian, Alfian
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe objectives of the research study were to determine the students 'attitude toward heritage language and to know students' habits in maintaining heritage language. A small-scale survey was carried out to probe students' language attitude in maintaining heritage language. 20 participants took part in this present study. The research data were collected through Two research instruments, they are: a questionnaire and a semi-structured interview. The finding showed that the students have positive language attitudes towards languages and maintain heritage language well, this is supported by the active role of students in preserving local languages in their respective environments. Keywords: students ‘language, attitude, heritage language AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap bahasa daerah dan untuk mengetahui kebiasaan siswa dalam memelihara bahasa daerah. Survei skala kecil dilakukan untuk mengetahui sikap siswa dalam mempertahankan Bahasa daerah. 20 peserta mengambil bagian dalam penelitian ini. Data penelitian dikumpulkan melalui dua instrumen penelitian, yaitu: angket dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki sikap positif terhadap bahasa daerah dan memelihara bahasa daerah dengan baik, hal ini didukung oleh peran aktif siswa dalam melestarikan bahasa daerah di lingkungannya masing-masing. Kata kunci: bahasa siswa, sikap, bahasa daerah
NILAI MORAL DALAM NOVEL MATA DI TANAH MELUS KARYA OKKY MADASARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DASAR Anggoro, Yustinus Anang; Fatonah, Khusnul
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to determine the moral values contained in the Novel Mata di Tanah Melus by Okky Madasary. The method used in this study is data analysis with concentrated data collection techniques in the form of quotations containing moral values. The validity check of this research data uses source triangulation. Data is analyzed through the steps of data collection, data reduction, data presentation, and data collection.The results of this study indicate that in the novel Mata di Tanah Melus byOkky Maddasary there are three types of moral values namely, individual moralvalues, social moral values, and religious moral values. The dominant moral values in the novel Mata di Tanah Melus are social moral values with an percentage of individual values 37%, social moral values 46%, and religious moral values 17%. The contents of the story in the novel Mata di Tanah Melus illustrate the interaction of the characters with other characters who are only known in an area of the island outside Indonesia, namely in Tanah Melus. Moral values in the novel can be replicated in the teaching of elementary school literature. Teachers can teach moral values contained in novels according to the lesson plans in school. Through novels and other story books children will find it easier to capture what they learn. Keywords: novels, moral values, literature learning AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dengan pendekatan teknik pengumpulan data berupa kutipan-kutipan yang mengandung nilai moral. Pemeriksa keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Data di analisis melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan data. Hasil  penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Mata di Tanah Melus karya Okky Maddasari terdapat tiga jenis nilai moral yaitu, nilai moral individu, nilai moral sosial, dan nilai moral religi. Nilai moral yang dominan dalam novel Mata di Tanah Melus adalah nilai moral sosial dengan persentase nilai individu 37%, nilai moral sosial 46%, dan nilai moral religi 17%. Isi cerita dalam novel Mata di Tanah Melus tersebut menggambarkan interaksi para tokoh dengan tokoh lain yang baru dikenal di suatu daerah pulau luar Indonesia di Tanah Melus. Nilai-nilai moral dalam novel dapat diiplikasikan ke dalam pembelajaran sastra sekolah dasar. Guru dapat mengajarkan nilai-nilai moral yang terdapat novel sesuai materi RPP di sekolah. Melalui novel dan buku-buku cerita lainnya anak akan lebih mudah untuk menangkap apa yang dipelajarinya. Kata kunci : novel, nilai moral, pembelajaran sastra
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK BERBASIS KECERDASAN EMOSIONAL PADA GURU MI NURUL YAQIN Nirmalawaty, Caroline Monica; Rivaldi, Azi; Siregar, Desnita; Wahyuni, Munika Yestri; Susanto, Ratnawati
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractEmotional intelligence is a teacher’s intelligence to be used in controlling his or her emotions when communicating with students, parents, peers, and other school members constructively and effectively in carrying out their duties and role as a teacher. The teacher's pedagogical ability to regulate emotions can be a measure of a teacher's success in carrying out his or her role and duties. This is useful as an evaluation of the teaching and learning process and improving the skills of teachers in schools. This study aims to determine the ability of teachers to manage emotional intelligence as one of the pedagogical competencies of teachers. This research uses a qualitative descriptive method to achieve its goal. The data collection technique was carried out by distributing networking questionnaires. The research subjects were the teachers at Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin, Semanan - West Jakarta. Data analysis was carried out by describing the research indicators. The results showed that emotional intelligence as a teacher's pedagogic ability has a positive and meaningful influence so that teachers have the ability to recognize self-emotions, to manage their emotions, to motivate themselves, to recognize other people's emotions, and to build relationships with others. Keywords: emotional intelligence, pedagogic competence, teacher, social interaction AbstrakKecerdasan emosional adalah kecerdasan yang dimiliki oleh seorang guru untuk dipergunakan dalam mengontrol emosi dirinya saat berkomunikasi dengan siswa, orang tua murid, rekan sejawat, dan warga sekolah lainnya secara konstruktif dan efektif dalam melaksanakan tugas serta perannya sebagai seorang guru. Kemampuan pedagogik guru dalam mengatur emosi dapat menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan peran dan tugasnya. Hal itu berguna sebagai evaluasi terhadap proses belajar mengajar serta meningkatkan keterampilan guru di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kecerdasan emosional sebagai salah satu kompetensi pedagogik guru. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket dalam jaringan. Subjek penelitian adalah para guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin, Semanan - Jakarta Barat. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan indikator penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional sebagai kemampuan pedagogik guru memiliki pengaruh yang positif dan berarti sehingga guru mempunyai kemampuan untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan sesama. Kata kunci: kecerdasan emosional, kompetensi pedagogik, guru, interaksi sosial
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Rahma, Maulitha; Yulis, Erna; Pratiwi, Neisya; Susanto, Ratnawati; Syofyan, Harlinda
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIn the current era of globalization, a teacher must have pedagogical competence in utilizing information and communication technology. We can conclude that teachers' pedagogical competence in utilizing information and communication technology plays an important role in the success of the learning process, therefore teachers are required to operate computers and communicate to students in delivering material well. The main research problems can be formulated as follows: (1) What is the description of the use of the communication model as a teacher pedagogic developer? (2) What is the description of using a model based on instructional communication patterns as a teacher pedagogic developer? The objectives of this study are: (1) To describe the use of the communication model as a teacher pedagogic developer. (2) To describe the use of a model based on instructional communication patterns as a teacher pedagogic developer. The results of communication research between teachers and students can be concluded: (1) Teachers use reading / writing more (2) Teachers use more and activities in conveying information to students. (3) The teacher prefers to use dialogical openness, interpersonal communication, group, informative, ideas, persuasive, politeness, expression, mentoring, and student-teacher oriented. Keywords: communication, pedagogic competence, teacher AbstrakDi era perkembangan globalisasi saat ini, seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Bisa kita simpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru dituntut untuk mengoperasikan computer dan berkomunikasi kepada peserta didik dalam penyampaian materi dengan baik. Dapat dirumuskan permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana gambaran pemanfaatann model komunikasi sebagai pengembang pedagogik guru? (2) Bagaimana gambaran pemanfaatann model berbasis pola komunikasi instruksional sebagai pengembang pedagogik guru? Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk menggambarkan pemanfaatann model komunikasi sebagai pengembang pedagogik guru. (2) Untuk menggambarkan pemanfaatann model berbasis pola komunikasi instruksional sebagai pengembang pedagogik guru. Hasil penelitian komunikasi antar guru dan peserta didik dapat disimpulkan: (1) Guru lebih menggunakan bacaan/tulisan (2) Guru lebih menggunakan dan aktivitas dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik. (3) Guru lebih menggunakan keterbukaan dialogis, berkomunikasi anta-pribadi, kelompok, informatif, ide, persuasif, kesantunan, pengukapan, pendampingan, dan student-teacher oriented. Kata kunci: komunikasi, kompetensi pedagogik, guru
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERBASIS STEM PADA MATERI SUMBER ENERGI DI KELAS IV SDN SERDANG WETAN Nisa, Pahrun; Nugroho, Oktian Fajar
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study aims to develop STEM-based science teaching materials in grade IV SDN Serdang Wetan. This study uses a research and development method by adapting the Borg and Gall system design and learning model. Based on the results of problem analysis through observation, interviews, and field questionnaires, it shows that the science learning that takes place at SDN Serdang Wetan is still lacking in teaching materials used and the teaching materials used have not improved the conditions of scientific literacy by solving problems in the real world by creating relevant works. with life, so it is necessary to develop in the use of ready-made teaching materials based on STEM. Product validation involves 4 experts. In the product validation that will be assessed in the form of appropriateness of content, language, and presentation according to BNSP. After being revised it was then tested on a small scale. The results show the expert's assessment with an average rating of 90% with very valid criteria. Keywords: research and development, STEM-based teaching materials, SDN Serdang Wetan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar IPA berbasis STEM di kelas IV SDN Serdang Wetan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan mengadaptasi model desain sistem dan pembelajaran Borg and Gall. Berdasarkan hasil analisis masalah melalui obserwasi, wawancara, dan kuesioner lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang berlangsung di SDN Serdang Wetan masih minimnya bahan ajar yang digunakan dan bahan ajar yang digunakan belum meningkatkan kondisi literasi sains dengan memecahkan permasalahan dalam dunia nyata dengan menciptakan sebuat karya yang relevan dengan kehidupan, sehingga diperlukan pengembangan dalam penggunaan bahan ajar yang sudah jadi dengan berbasis STEM. Validasi produk melibatkan 4 orang ahli. Dalam validasi produk yang akan dinilai berupa kelayakan isi, bahasa, dan penyajian menurut BNSP. Setelah direvisi kemudian diuji coba dalam skala kecil. Hasilnya menunjukkan penilaian para ahli dengan rata-rata penilaian sebesar 90% dengan kriteria sangat valid. Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, bahan ajar berbasis STEM, SDN Serdang Wetan
KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA INDONESIA ANAK SEKOLAH DASAR DI KAMPUNG CANDULAN CIPONDOH TANGERANG Fauzi, nadzir Nadzir
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 01 (2020): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The problem related to this study is the impoliteness of speaking Indonesian among elementary school age children. This study aims to describe the phenomena of impoliteness in Indonesian in Candulan Village, Petir Village, Cipondoh District, Tangerang. This research was conducted on elementary school children. The method used in this study used content analysis methods using data collection techniques such as observation, documentation, and interviews. Checking the validity of the researchers' data used increased triangulation. Data were analyzed through the steps of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The categories of language impoliteness studied in this study were (1) frivolity, (2) playing with faces, (3) harassing faces, (4) threatening faces, and (5) removing faces. The results of this study are revealed based on the percentage table of language impoliteness, namely the category of frivolity with a total classification of pretense with jokes 25%, cynicism with ridicule 50%, and arrogance with jokes 25%. The category of toying with a total classification of obnoxious acts with 45% cynicism, 11% confusing acts with abusive orders, 11% scolding with ridicule, and 22% brushing with cynicism. The category playing games with a total classification of cynicism and cynicism 14%, deriding with ridicule 14%, and swearing with harsh words was 72%. The category of face threatening with the total classification of ordering with harsh expressions is 50%, reprimanding with taunts 25%, and warning with harsh expressions of 25%. The face removal category was classified as insulting with a total of 50% insulting, ordering with a slur at 25%, and warning with a mockery of 25%. Keywords: impoliteness, phenomena, carelessness Abstrak : Permasalahan yang berkaitan dalam penelitian ini adalah ketidaksantunan berbahasa Indonesia di kalangan anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan fenemona-fenomena ketidaksantunan berbahasa Indonesia di Kampung Candulan Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pemeriksaan keabsahan data peneliti ini menggunakan peningkatan  triangulasi. Data dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kategori ketidaksantunan berbahasa yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu (1) kesembronoan, (2) memain-mainkan muka, (3) melecehkan muka, (4) mengancam muka, dan (5) menghilangkan muka. Hasil penelitian ini diungkapkan berdasarkan tabel persentase tuturan ketidaksantunan berbahasa yaitu kategori kesembronoaan dengan total klasifikasi kepura-puraan dengan gurauan 25%, sinisme dengan ejekan 50%,dan kesombongan dengan gurauan 25%. Kategori memain-mainkan muka dengan total klasifikasi tindakan menjengkelkan dengan sinisme 45%, tindakan membingungkan dengan perintah kasar 11%, mencerca dengan ejekan 11%, dan meremekan dengan sinisme 22%. Kategori memain-mainkan muka dengan total klasifikasi mencela dengan sinisme 14%, mencerca dengan ejekan 14%, dan mengumpat dengan kata-kata kasar berjumlah 72%. Kategori mengancam muka dengan total klasifikasi menyuruh dengan ungkapan kasar 50%, menegur dengan ejekan 25%, dan memperingatkan dengan ungkapan kasar 25%.  Kategori menghilangkan muka dengan total klasifikasi menghina dengan cercaan 50%, menyuruh dengan cercaan  25 %, dan memperingatkan dengan mengejek 25%. Kata Kunci : Ketidaksantunan, Fenomena, kesembronoan
MEASURING TOEFL ONLINE LEARNING ENVIRONMENT EFFICACY WITH CONSTRUCTIVIST ON-LINE LEARNING ENVIRONMENT SURVEY (COLLES) Alfian, Alfian
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 7, No 01 (2021): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai tes kecakapan berbahasa Inggris yang terkenal dan terstandarisasi dalam mengukur kemampuan penutur asing bahasa Inggris, TOEFL (Tes Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) sengaja diajarkan sebagai Mata Kuliah yang perlu diambil oleh Mahasiswa Universitas Esa Unggul selama dua semester dengan menggunakan pihak aplikasi pembelajaran pihak ketiga bernama “ReallyEnglish Training Management System”. Setelah diterapkan selama beberapa tahun, beberapa masalah muncul karena evaluasi pembelajaran tidak dilakukan, terutama tentang bagaimana mengukur kemanjuran lingkungan pembelajaran online. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi siswa terhadap lingkungan kelas online TOEFL. Cross Sectional Survey digunakan sebagai desain dasar untuk menggambarkan persepsi 214 mahasiswa yang mengikuti kelas TOEFL selama satu semester menggunakan Training Management System “Really English”. 24 pertanyaan tertutup diikuti oleh skala Likert lima poin diberikan untuk mengukur relevansi profesional siswa, pemikiran reflektif, interaktivitas, permintaan kognitif, dukungan afektif, dan interpretasi makna berdasarkan Konstruktivis On-line Learning Environment Survey (COLLES) sementara pertanyaan terbuka digunakan untuk mewawancarai 20 siswa yang dipilih secara acak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Sistem Manajemen Pelatihan “ReallyEnglish” telah cukup mendukung relevansi profesional siswa, interaktivitas, tuntutan kognitif, dan interpretasi makna meskipun beberapa kekurangan mengenai pemikiran reflektif dan dukungan afektif masih ditemukan. Kata kunci: toefl, sistem manajemen pelatihan, survei lingkungan pembelajaran online konstruktivis.

Page 7 of 10 | Total Record : 97