cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Pakar
Published by Universitas Trisakti
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 341 Documents
KIOS ROKOK DI WILAYAH KAKI LIMA STUDI BENTUK-FUNGSI ANTROPOMETRI-ERGONOMI Diah Asmarandani
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2707

Abstract

Pedagang Kaki Lima (PK5) pada saat ini banyak ditemukan disetiap sudut wilayah perkotaan, keberadaan PK5 menempati seperti trotoar, halte bis, kawasan parkir. Kehadiran mereka menjadi dilema antara dibutuhkan oleh masyarakat namun mengurangi keindahan kawasan dimana mereka berjualan, dilema perekonomian kelempok lemah yang seyogyanya diupayakan oleh pemerintah daerah untuk warganya.Pada saat ini jenis PK5 sangat beragam ada warung makan semi permanen, warung jamu, pedagang alat rumah tangga sampai pakaian, kios majalah, kios selular, kios rokok dan banyak lagi lainnya. Kios rokok merupakan salah satu sarana berjualan yang mempunyai bentuk fisik yang sangat unik dan mempunyai nilai fungsi yang lebih sesuai dibanding dengan sarana berdagang yang lainnya;kios rokok merupakan sarana berdagang yang mempunyai ciri fisik khusus yang dapat dimanfaatkan untuk berjualan, penyimpanan, berteduh dan beristirahat bagi pemilik kios. Pada saat ini banyak terdapat kios – bentuk kios, warna yang menjadi elemen promosi dari produk rokok, minuman dan produk-produk lainnya yang sedang ternama. Kios rokok mempunyai rata-rata ukuran fisik bangunan antara 1meter x 1,5 meter untuk lebar dengan tinggi hingga mencapai rata-rata 1.8 – 2 meter,Bentuk fisik kios rokok hampir mirip bangunan tempat tinggal sederhana atau tempat tinggal dengan ukuran kecil dengan ciri seperti rumah panggung, selain sebagai tempat berjualan pedagang kios rokok dapat melakukan aktivitas lain seperti duduk, berdiri dan beristirahat (tidur); fungsi lain dari kios rokok adalah sebagai tempat untuk menyimpan barang konsumsi, juga dapat di gunakan untuk menyimpan sarana penunjang untuk berjualan. Ukuran kios, bentuk kios, fungsi kios berkaitan dengan aktivitas pemilik kios, dalam hal ini ketepatan bentuk dan ukuran dapat ditinjau melalui sebuah keilmuan tentang antropometri dan ergonomi agar diperoleh tingkat kenyamanan beraktivitas dalam berjualan.
PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK Sumiharni Batubara; Nadhira Cheryana Putri; Debbie Kemala Sari
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2637

Abstract

PT. XYZ perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur, manufaktur,dan konstruksi.Salah satu produk yang dihasilkan adalah garbarata. Bahanbaku yang digunakan RHS, Canal, Angle, T-1 Steel, Corrugated, PlatePotongan, IWF & H Beam, Pipe, Round Bar, Plate, Plate Bar, PlateAlumunium & SUS. Permasalahan, terjadi kondisi lead time stokastik saatpemesanan bahan baku,yang menyebabkan tidak tersedia bahan baku tepatpada waktunya. Tujuan penelitian menentukan kuantitas pemesananmenggunakan backup supply optimal dan total biaya persediaan menggunakanFlexible Backup Supply.. Hasil dari penerapan Flexible Backup Supply,adalahpemesanan dengan pemasok original untuk Plate SS400/A36, 38.0 mm x 4' x8' sebesar 5 unit, Plate SS400/A36, 9.0 mm x 4' x 8' sebesar 18 unit, PlateSS400/A36, 9.0 mm x 4' x 8' sebesar 2 unit. Berdasarkan hasil perhitungandiperoleh, jumlah pemesanan optimal serta biaya persediaan, untuk PlateSS400/A36, 38.0 mm x 4' x 8' jumlah pemesanan 4 unit dengan biaya simpanoptimal sebesar Rp 2.408.000; Plate SS400/A36, 9.0mm x 4’ x 8’jumlahpemesanan optimal sebesar 14 unit dengan biaya simpan optimal sebesar Rp495.700,- danPlate SS400/A36, 50.0mm x 4’ x 8’ jumlah pemesanan optimalsebesar 1 unit dengan biaya simpan optimal sebesar Rp 2.219.000.
KAJIAN TENTANG PELABUHAN LAUT “HIJAU” DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Wulfram I. Ervianto
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2600

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang tersebardari Sabang sampai Merauke. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta. Karakteristik negara kepulauan adalah berpotensi terjadinya perbedaanharga komoditas di setiap daerah dan persoalan ketersediaannya di berbagaidaerah. Adanya fenomena ini, maka pemerintah Indonesia berusaha untukmengurangi disparitas harga antar daerah dengan cara meninjau sistimdistribusi nasional berbagai komoditas. Pendekatan yang digunakan adalahmelakukan kajian dwelling time di berbagai pelabuhan laut di Indonesia.Untuk menyelesaikan persoalain ini, digunakan pendekatan pelabuhan cerdasdan ramah lingkungan sebagai bukti keseriusan pemerintah dalammelaksanakan dokumen Agenda 21 yang telah dipublikasikan. Meskipunhasil implementasi konsep ini belum memperlihatkan hasil yang jelas, namundiyakini bahwa dalam waktu mendatang akan dirasakan manfaatnya, baikbagi lingkungan, dan lebih jauh untuk keberlangsungan kehidupan di Bumi.
STUDI LABORATORIUM PERBANDINGAN BEBERAPAADDITIF UNTUK MENSTABILKAN SHALE PADA SISTEM LUMPUR KCL POLIMER PADA TEMPERATUR TINGGI Zakky Zakky; Sugiatmo Kasmungin; Abdul Hamid
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2628

Abstract

Lumpur merupakan salah satu hal yang sangat menunjang di dalam operasipemboran, desain lumpur tersebut dapat mempengaruhi efektifitas kerjapemboran, biaya yang akan dikeluarkan, sampai kepada saat sumur itu telahberproduksi. Tentu yang diharapkan dari suatu penggunaan lumpur adalahpengeluaran yang rendah dan melakukan pemboran dengan hasil yangoptimal.Sedangkan sistem lumpur yang dimaksud disini adalah lumpur jenistertentu yang harus digunakan dengan memperhatikan keadaan formasi danlubang bor.. Ada beberapa cara untuk mencapai hal ini, yang paling umumadalah dengan cara membatasi jumlah air yang bereaksi dengan shale, dengancara menyelimuti cutting yang dihasilkan oleh shale. Methode yang digunakandisini adalah untuk menguji hasil rheologi dari tiap – tiap temperatur yangada dengan “skala laboratorium” penambahan additif yang baru seperti Ksoltex,duranex dan Clay-Trol .
MENINGKATKAN CITRA KABUPATEN GARUT MELALUI PLACE BRANDING SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENGUNJUNGI DESTINASI PARIWISATA Fitri Lestari
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2693

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang mengenai Otonomi Daerah, yakni Nomor 32 Tahun 2004, manjadikan Pemerintah Daerah harus mampu mengeksplorasi potensi yang dimiliki daerahnya masing-masing. Kabupaten Garut merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai potensi bisnis (100 Indonesia Biggest Cities for Business 2012 dalam majalah SWA 17 edisi khusus 9-26 Agustus 2012) salah satunya sektor pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) gambaran place branding; 2) gambaran citra kabupaten; 3) keputusan mengunjungi; 4) pengaruh place branding terhadap keputusan mengunjungi; 5) pengaruh citra kabupaten terhadap keputusan mengunjungi; 6) pengaruh place branding terhadap citra kabupaten; serta 7) pengaruh place branding dan citra kabupaten secara simultan terhadap keputusan mengunjungi. Objek dari penelitian ini adalah para Wisatawan Nusantara (wisnus) yang mengunjungi 29 destinasi pariwisata di Kabupaten Garut. Adapun metode penelitiannya menggunakan deskriptif verifikatif. Sumber data yang dipergunakan adalah primer dan sekunder. Dari populasi 2.442.147 orang, diambil sampel penelitian sejumlah 100 orang. Probability Sampling, khususnya Cluster Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang penulis pilih. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan studi literatur. Hasil penilaian dari penelitian ini untuk meningkatkan citra kabupaten dan keputusan para wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata, perlu dikomunikasikan segala komponen place branding, yang mencakup slogan, logo, dan simbol visual kabupaten Garut secara inovatif dan berkesinambungan. Selain itu, perlu memperkuat koordinasi antardinas/departemen serta stakeholder partnerships. Bentuk kerjasama tersebut salah satunya adalah pelaku industri pariwisata sering mengikuti berbagai pameran pariwisata untuk mempromosikan kabupaten Garut.
INDONESIA DALAM KUBANGAN NEOLIBERALISME Rosmery Rosmery
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2723

Abstract

Pilar pertama Asean Economic Community (AEC) Blueprint adalah menjadikan kawasan ekonomi Asean sebagai pasar tunggal dan basis produksi.hasil penelitian kami menunjukan adanya ketidaksiapan Indonesia dalam menghadapi pemberdayaan UMKM menghadapi MEA yaitu sumber daya manusia yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, regulasi abu-abu dan ketiadaan sinkronisasi, minimnya keberpihakan pemerintah dan kurangnya sosialisasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat penerapan teori liberalisme dalam kerjasama regional Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Penelitian mengarah pada penelitian deskriptif kualitatif yang lebih menekankan pada keadaan Indonesia pada saat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Disini banyak dibicarakan teori liberalisme untuk menalaah kondisi Indonesia dalam Masyarakat ekonomi Asean dan ini menjadi argumen bahwa dalam penelitian ini paradigma dan metode penelitian kualitatif menjadi relevan. Menyimpulkan penerapan teori liberalisme, neoliberalisme dalam kehidupan ekonomi politik Indonesia perlu dikaji ulang karena teori ini bertentangan dengan ekonomi konstitusi sesuai yang termasuk dalam UUD 1945 dan juga bertentangan dengan prinsip ekonomi gotong royong pada ideologi Pancasila.
PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN Rudy S Wahjudi
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2671

Abstract

Dalam merancang sistem kendali, karakteristik kendalian harus ditemukanterlebih dahulu.Apabila karakteristik kendalian tidak sesuai dengan yangdibutuhkanmaka perlu dipertimbangkan untuk membuat atau merancangpengendali. Pengendaliyang diperoleh dari hasil rancangan beserta kendaliankemudian dirangkai menjadi suatu sistem kendali yang mempunyaikarakteristik sama seperti yang diinginkan. Dalam kenyataannya kendalianseringkali terganggu yang mengakibatkan karakteristiknya berubah sehinggasistem kendali secara keseluruhan juga menjadi berubah, sehingga tidaksesuai lagi dengan karakteristik yang kita harapkan. Oleh karena ituperludirancang sistem kendali yang sudah mempertimbangkan adanyakemungkinan perubahan parameter parameter penentu karakteristikkendalian. Dalam makalah ini akan dibuat perancangan sistem kendali yangdalam perancangannya sudah mempertimbangkan adanya kemungkinanperubahan parameter parameter penentu karakteristik kendalian. Hasilperancangan kemudian disimulasikan ke komputer. Simulasi dilakukandengan mencoba pengendali hasil perancangan dengan beberapa kendalianyang mempunyai karakteristik berbeda secara bergantian. Hasil simulasimenunjukkan bahwa karakteristik sistem kendali dimana kendalian yangdigunakan terdiri dari beberapa kendalian yang berkarakteristik berbeda,namun menghasilkan respon yang sama.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL Pathya Rupajati; Hengky Fernando; Dwita Suastiyanti
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2619

Abstract

Di dunia perindustrian minyak dan gas merupakan industri besar yangmenggunakan pipa penyaluran dari proses pengelasan pada pipa berfungsimenyalurkan minyak dan gas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkankualitas hasil las yang diharapkan. Percobaan ini menggunakan dua materialyang berbeda yaitu ASTM A 790 dan ASTM A106 – B dengan metodepengelasan GTAW (gas tungsten arc welding) dengan arus 180 A dan tegangan18 V. Elektroda yang digunakan adalah EWTH-2. Beberapa metode pengujianyang digunakan untuk mengetahui kualitas hasil sifat mekanis dari kekuatanpengelasan, yaitu pengujian tarik, pengujian vickers hardness dan pengujianmetalografi. Berdasarkan hasil pengujian yang didapat, yaitu kekuatan tarikmaksimum pada ASTM A790 adalah sebesar 833 N/mm² dan ASTM A106 Gr.B sebesar 518 N/mm². Untuk hasil kekerasan benda kerja denganmenggunakan Vickers, yaitu pada weld metal ASTM A790 memiliki kekerasansebesar sebesar 244 Kgf, dan ASTM A 106 Gr. B sebesar 175 Kgf, sedangkanuntuk pengujian metalografi menggunakan mikroskop optik denganpembesaran 10x tidak terlihatnya porositas pada weld metal , dan tidak adanyajuga cacat crack atau retakan.
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Hendra Manurung
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2714

Abstract

Gagasan Poros Maritim Dunia Indonesia harus dibangun lewat konsepsi yang kuat dan implementatif secara ekonomi politik internasional.Konsepsi itu dapat menjadi arah, kaidah pokok dan paradigma bersama semua pemangku kepentingan untuk memosisikan Indonesia sebagai negara inti dan pusat gravitasi ekonomi kemaritiman dunia. Ada tiga terobosan yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu: Pertama, di level global, Indonesia mampu menjadi negara inti kemaritiman dunia karena letak geografisnya yang strategis dan dukungan kekayaan sumber daya alam maritim sebagai sektor basis, dimana sektor basis non-maritim sebagai bagian pendukung poros maritim dunia yang mampu mempengaruhi sistem internasional (geostrategic); Kedua, di level regional, pemerintah perlu menetapkan pusat-pusat gravitasi ekonomi maritim diikuti dengan penentuan sektor berbasis komoditas barang dan jasa bernilai vital dan strategis dalam dinamika ekonomi internasional dan perdagangan regional (geoeconomics). PMD Indonesia harus dikondisikan untuk saling mendukung dengan jalur sutra maritim Tiongkok; Ketiga, di level nasional, PMD Indonesia harus mampu membangun dan memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir yang menetap di wilayah perbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar.Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harus menuju kedaulatan ekonomi politik di lautan Nusantara sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945 (geopolitics).
UJI EKSTRAK BUBUK BATANG TALAS (Colocasia esculenta) SEBAGAI BAHAN PENGAWET BAKSO Hanifah Fuadi; Syahril Makosim; Abu Amar
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2653

Abstract

Bakso seringkali diberi tambahan boraks sebagai bahan pengawet. Tanamantalas (Colocasia esculenta) adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh diIndonesia, mengandung asam-asam organik yang berpotensi sebagai bahanpengawet. Batang talas dibuat bubuk, kemudian diekstrak dan ekstraknyadigunakan sebagai pengganti air pada adonan bakso. Bakso diberikan tigaperlakuan, yaitu; BA (bakso+akuades), BP (bakso+paraben), dan BE(bakso+ekstrak bubuk batang talas). Pengujian dilakukan dengan menghitungjumlah mikroba yang terkandung dalam bakso segar (setelah direbusdidiamkan pada wadah tertutup steril selama tiga jam pada suhu ruang), danbakso kadaluwarsa (setelah direbus didiamkan pada suhu ruang di wadahtertutup steril selama 24-48 jam) menggunakan metode Total Plate Count(TPC). Untuk mengetahui kondisi fisik bakso pada ketiga perlakuandilakukan pengamatan visual, dan dilakukan uji coba ekstrak bubuk batangtalas pada bakso sehat F1 Harkit. Hasil uji TPC bakso segar dan baksokadaluwarsa, menunjukkan bahwa mikroba yang terkandung dalam BE lebihsedikit daripada BP dan BA. Hasil pengamatan visual juga menunjukkanbahwa BE mengalami kerusakan lebih lambat daripada BP dan BA. Hasil ujicoba pada bakso sehat F1 Harkit menunjukkan bahwa ekstrak bubuk batangtalas dapat memperpanjang umur simpan bakso dari yang awalnya hanyadelapan jam menjadi 16 jam, juga dapat berfungsi sebagai penstabil adonanbakso.

Page 5 of 35 | Total Record : 341