cover
Contact Name
Rudy Hartono
Contact Email
dinomks70@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rudyhartono@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 19078153     EISSN : 25490567     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar adalah jurnal ilmiah yang dipublikasi oleh Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan telah teregister dengan e-ISSN: 2549-0567. Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar fokus pada hasil-hasil penelitian asli dan terbaru dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan" : 24 Documents clear
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EDUKASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK Izza, Nurul; Farid, Muhammad; Rifai, Muhammad; Kamal, Sainal Edi; Rusli, Rusli
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2294

Abstract

Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh jamur dan bakteri, yang bersifat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya . antibiotik termasuk kedalam golongan obat yang masih sering digunakan karena tingginya penyakit infeksi sehingga berbagai studi menemukan sekitar 40,0-60,4% peresepan antibiotik yang tidak tepat. Tujuan penelitian  adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap edukasi kerasionalan penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit Sandi Karsa. Metode penelitian ini menggunaan metode cross sectional. Populasi penelitian 150 pasien rawat jalan di RS sandi Karsa, dengan metode random sampling, dengan sampel sebanyak 60 responden yang memetuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dianalisis univariat menggunakan persentase frekuensi dan analisis bivariat menerapkan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan faktoryang dianalisis yaitu pengetahuan. analisis Chi-square menunjukkan terdapat hubungan pengaruh faktor pengetahuan (ρ=0,022) terhadap edukasi kerasionalan penggunaan Antibiotik di RS Sandi Karsa. Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden merupakan faktor yang berpengaruh terhadap edukasi kerasionalan penggunaan Antibiotik di  Rumah Sakit Sandi Karsa Kata kunci: Antibiotik, Edukasi, Rasional
Microwave Diathermy dan Hold Relax Lebih Baik dibanding dengan Microwave Diathermy dan Traksi Translasi Pada Penderita Osteoarthriti Suharto Suharto; Arpanjam'an Arpanjam'an; Muh. Awal
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2116

Abstract

ABSRTAKOsteoarthritis merupakan salah satu penyakit degeneratif pada gangguan muskuloskeletal yang  jumlah  kejadiannya cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup penduduk dan penyakit ini sering menyerang sendi lutut. Orang yang mengalami osteoarthritis biasanya sulit untuk menggerakkan persendiannya sehingga pergerakkannya menjadi lebih terbatas karena turunnya fungsi tulang rawan untuk menopang badan.            Penelitian ini adalah  quasi experiment dengan desain pretest-posttest two group, antar kelompok perlakuan  MWD dan latihan hold relax dengan MWD dan traksi-translasi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Visual analogue scale  (VAS) untuk aktualitas nyeri dan goniometer untuk LGS dengan jumlah sampel sebanyak 22 orang yang  diperoleh dengan  teknik simple random sampling. Hasil uji wilcoxon pada aktualitas nyeri lutut diperoleh nilai  p=0.003  dengan selisih rata-rata sebesar 0.82 cm, dan pada  luas jarak gerak sendi lutut didapatkan nilai  p=0.003 dengan selisih rata-rata sebesar 20.460. Demikian pula halnya pada luas jarak gerak sendi lutut dengan pemberian MWD dan traksi-translasi menunjukkan perbedaan yang signifikan  p=0.003 dengan selisih rata-rata sebesar 18.180. Dan hasil uji Mann-Whitney pada aktualitas nyeri lutut pasien osteoarthritis antar kelompok diperoleh nilai p= 0.019  dengan selisih rata-rata 0.70 cm. Sedangkan pada jarak gerak sendi lutut diperoleh nilai p=0.401  dengan selisih rata-rata 3.180. Dengan demikian disarankan untuk memilih metode terapi MWD dan hold relax dalam penurunan nyeri sebagai modalitas utama pada kondisi osteoarthritis sendi lutut  
PROFIL PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT Akbar Awaluddin; Ismah Mahmud; Nurhikma Awaluddin; Maulita Indrisari
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2269

Abstract

Pre-eklampsia merupakan hipertensi yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yakni ≥140/90 mmHg, terjadi setelah kehamilan berusia 20 minggu dan kebanyakan kasus ditegakkan dengan adanya proteinuria. Disertai dengan sakit kepala, kelainan pada penglihatan, nyeri dada serta dyspnea. Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui jenis antihipertensi yang dipergunakan untuk pasien pre-eklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala Soppeng periode April 2020-Maret 2021, karena didasari oleh fakta tingginya kematian akibat hipertensi kehamilan serta bervariasinya terapi yang diberikan. Data dikumpulkan secara retrospektif yaitu pengambilan data rekam medis pre-eklampsia, berupa data karakteristik pasien (usia pasien, usia kehamilan), tekanan darah, diagnosa, hasil laboratorium berupa kadar proteinurea dan data pengobatan antihipertensi (jenis obat, dosis obat, frekuensi penggunaan obat). Dari hasil penelitian, didapatkan terapi antihipertensi yang digunakan pada pasien pre-eklampsia yaitu CCB dengan persentase 46,15%, diuretik sebanyak 3,84%, kombinasi antihipertensi sebanyak 34,58%. Berdasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan profil antihipertensi yang digunakan untuk pasien pre-eklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala Soppeng yaitu menggunakan obat golongan CCB sebagai antihipertensi terbanyak. Yang dimana berdasarkan literatur, nifedipin termasuk terapi lini yang pertama untuk digunakan pada penanganan pre-eklampsia.
The Knowledge about Personal Hygiene Relationship with Preventive Behavior of Flour Albus in Young Women in Taeng Village, Pallangga District Aulia Mutmainnah; Agustina Ningsi; Wirawati Amin; Hj Indriani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2307

Abstract

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood which undergoes changes both physically and psychologically. Adolescent girls are susceptible to infection of reproductive organs, especially flour albus due to lack of good personal hygiene behavior. Therefore, adolescents must be prepared with both knowledge and preventive behavior to achieve healthy reproduction. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge about personal hygiene and the behavior of preventing flour albus in adolescent girls in Taeng Village, Pallangga District. Samples were taken from primary data, unmarried young women aged 12-25 years in Taeng Village, RW 004, Pallangga District, many as 98 people. The research design used descriptive analytic with a cross-sectional approach. The results in this study showed that respondents who had good knowledge were 42 respondents, of which 90.5% had good behavior in preventing flour albus and 9.5% had poor behavior in preventing flour albus. While respondents who have less knowledge are 7 respondents, where there are 28.6% who have good behavior in preventing flour albus and 71.4% who have poor behavior in preventing flour albus. The results of statistical tests with Chi-square obtained a value of = 0.001. The conclusion in this study is that there is a relationship between knowledge about personal hygiene and the behavior of preventing flour albus in adolescent girls in Taeng Village, Pallangga District. Therefore, it is recommended for young women to increase their knowledge by reading books or looking for information on the internet about personal hygiene in the prevention of vaginal discharge and can also ask directly to teachers or parents so that appropriate and correct information about genital personal hygiene is obtained. Keyword                : Behavior, Flour Albus, Knowledge, Personal HygieneReference              : 26 (2008-2021)
Perbandingan Traksi Oscilasi dan Theraband Exercise terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional dan Penurunan Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Knee Joint Sri Saadiyah; sudaryanto Sudaryanto
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2034

Abstract

Osteoarthritis knee merupakan penyakit degeneratif sendi, ditandai dengan adanya degenerasi kartilago sendi dan pembentukan tulang baru (osteofit) pada bagian pinggir sendi sehingga dapat membatasi aktivitas fungsional knee. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adanya pengaruh antara pemberian dan Traksi Oscillasi dengan Ultrasound dan Theraband Exercise dengan Ultrasound terhadap peningkatan aktivitas fungsional dan penurunan nyeri pada penderita Osteoarthritis Knee. Penelitian ini adalah jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan desain pre test – pos test two group menggunakan alat pengukuran berupa Index WOMAC dan VAS sebanyak 100 orang sebagai sampel yang ditentukan dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Kelompok I diberi perlakuan Traksi Oscillasi dengan Ultrasound dan kelompok II diberi perlakuan Theraband Exercise dengan Ultrasound dilakukan 12 kali selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai aktivitas fungsional sebelum dan sesudah pemberian Traksi Oscillasi dengan Ultrasound dengan selisih rata-rata 30,8556±7,89312 dengan hasil uji Wilcoxon p=0,000<0,05. Pada pemberian Theraband Exercise dengan Ultrasound selisih rata-rata 43,6888±7,36802 dengan hasil uji Wilcoxon p=0,000<0,05.Sedangkan pada penurunan nyeri menunjukkan adanya perbedaan nilai sebelum dan sesudah pemberian Traksi Oscillasi dengan Ultrasound dengan selisih rata-rata 2,10±0,707 dengan hasil uji Wilcoxon p=0,000<0,05. Pada pemberian Theraband Exercise dengan Ultrasound selisih rata-rata 2,40±0,495 dengan hasil uji Wilcoxon p=0,000<0,05.Pada uji Mann-Whitney untuk peningkatan aktivitas fungsional diperoleh nilai p=0,000<0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar kedua kelompok. Untuk penurunan nyeri diperoleh nilai p=0,033<0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar kedua kelompok. Kesimpulan pemberian Theraband Exercise dengan Ultrasound lebih signifikan dibandingkan Traksi Oscillasi dengan Ultrasound terhadap peningkatan aktivitas fungsional dan penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis knee.Kesimpulan adanya pengaruh Traksi Oscillasi dengan Ultrasound terhadap peningatan aktivitas fungsional knee dan penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis knee, namun yang memberikan pengaruh lebih adalah Theraband Exercise dengan Ultrasound.Kata kunci : Ultrasound, Traksi Oscillasi, Theraband Exercise, Aktivitas Fungsional Knee, Penurunan Nyeri, Osteoarthritis Knee
PENAMBAHAN IBUPROFEN PHONOPHORESIS LEBIH BAIK DARI PADA ULTRASOUND TERHADAP PERBAIKAN FUNGSIONAL KNEE Ririn Andasari; Fahrul Islam; Sudaryanto Sudaryanto
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2245

Abstract

ABSTRAK Latar belakang : Osteoartritis (OA) juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif, berhubungan dengan degradasi kartilago artikular, yang mendasari pembentukan osteofit pada bagian sendi. OA knee umumnya menyebabkan nyeri gerak terutama saat menumpu berat badan, keterbatasan gerak, dan kesulitan dalam aktivitas fungsional. Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized control group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh antara ibuprofen phonophoresi dan mobilisasi with movement tibio femoral joint dengan ulrasound dan mobilisasi with movement tibio femoral joint terhadap perbaikan fungsional knee pada penderita osteoarthritis knee, dilaksanakan di Poli Fisioterapi RSAD Tk. II Pelamonia dengan sampel adalah pasien OA knee yang sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel adalah 12 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan Ultrasound dan MWM sebanyak 6 orang dan kelompok perlakuan yang diberikan Ibuprofen Phonophoresis dan MWM sebanyak 6 orang. Alat ukur yang digunakan adalah KOOS dengan menggunakan quesioner. Hasil : Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok kontrol diperoleh nilai p<0,05 yang berarti bahwa intervensi Ultrasound dan MWM dapat memberikan peningkatan KOOS yang signifikan pada penderita Osteoarthritis Knee, pada kelompok perlakuan juga diperoleh nilai p<0,05, yang berarti bahwa intervensi Ibuprofen Phonophoresis dan MWM dapat memberikan peningkatan KOOS yang signifikan. Kemudian, berdasarkan uji independen sample t diperoleh nilai p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan  diantara kedua kelompok sampel terhadap peningkatan KOOS. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa pemberian Ibuprofen Phonophoresis dan MWM tidak lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan Ultrasound dan MWM terhadap peningkatan KOOS  pada penderita Osteoarthritis Knee. Kata Kunci : Fungsional Knee, Ibuprofen Phonophoresis, MWM (Mobilization With Movement), Ultrasound 
KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DENGAN OUTPUT MATERNAL NEONATAL DI PUSKESMAS JONGAYA Andi Syintha Ida; hidayati hidayati hidayati; Wirawati Amin
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2206

Abstract

ABSTRAK Proses kehamilan dan kelahiran pada usia remaja turut berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian perinatal di Indonesia. Menurut Sarwono (2005) pada ibu hamil usia remaja sering mengalami komplikasi kehamilan yang buruk seperti persalinan prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kehamilan pada usia remaja dengan output maternal dan neonatal di Puskesmas Jongaya Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian observational yang bersifat deskriptif dengan metode crosssectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020 di Puskesmas Jongaya Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan pada usia remaja tahun 2019 sampai Juni 2020, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total Sampling, artinya mengambil semua populasi sebagai sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat semua persalinan usia remaja dan melihat out put maternal neonatal dari data medical record Puskesmas Jongayya dengan Teknik Analisis Data menggunakan uji dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian; ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan partus lama (p=0,003), ada hubungan antara ibu hamil usia remaja dengan BBLR (p=0,001), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan perdarahan (p=0,179), tidak ada hubungan hamil usia remaja dengan prematur(p=0,155). Kata kunci : Kehamilan remaja, maternal, neonatal
DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK Nurul Komariah; Rina Nursanti
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2160

Abstract

Perkembangan anak merupakan faktor penentu penting bagi kesehatan sepanjang hidup. Salah-satu upaya dalam peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan adalah dengan melakukan deteksi dini perkembangan anak. Tujuan Penelitian untuk menganalisis pelaksanaan deteksi dini perkembangan anak di Puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Partisipan penelitian yaitu bidan yang bekerja di Puskesmas, kader Posyandu. Tehnik pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling, Tehnik pengumpulan data yaitu tehnik observasi, wawancara, dukumentasi. Analisa data dengan menggunakan data reduction, merangkum, data display, verification. Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan deteksi dini perkembangan anak hanya dilaksanakan jika ada keluhan dari orang tua tidak dilaksanakan secara rutin. Hasil observasi masih fokus pada pertumbuhan anak yaitu melakukan penimbangan berat badan.  
PERILAKU PREVENTIF COVID 19 BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN SIKAP MASYARAKAT PUSKESMAS PAMPANG Syaipuddin Syaipuddin; Hasriana Hasriana
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2404

Abstract

Covid-19 saat ini  menjadi  permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu  mengalami  peningkatan  setiap  harinya, menyerang setiap orang tanpa memandang usia maupun  jenis  kelamin  dan sudah  dikategorikan sebagai    pandemi    global (Setiawan,    2020). Covid-19 merupakan   jenis   virus   yang   baru sehingga  banyak  pihak  yang  tidak  tahu  dan tidak    mengerti    cara    penanggulangan    virus tersebut.  Gejala  yang  ditimbulkan  oleh Covid-19 hampir    menyerupai    dengan    flu    pada umumnya.  Saat  ini,  penyebaran  SARS-CoV-2 dari   manusia ke   manusia   menjadi   sumber transmisi  utama  sehingga  penyebaran  menjadi lebih agresif. Tujuan  penelitian  ini  adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku preventif Covid-19.Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian cross-sectional.  Metode  yang  digunakan  adalah dengan    pendekatan    kuantitatif.    Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun  variabel  bebas  yang  digunakan pada  penelitian  ini  adalah karakteristik  dan sikap masyarakat,  sedangkan  variabel  terikatnya  berupa  behavior preventif  covid-19. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Pampang Kota Makassar pada bulan Februari sampai Agustus Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang data berkunjung di Puskesmas Pampang Kota Makassar, teknik sampling menggunakan accidental sampling sehingga besaran sampel tidak ditentukan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan dan sikap terhadap perilaku pencegahan Covid 19 pada masyarakat Puskesmas Pampang Kota Makassar. Sedangkan umur tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan covid 19.
Gambaran Faktor Risiko Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi Di Puskesmas Samata wardani wardani; Muh. Akhyar Ahmad
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2122

Abstract

  Hipertensi telah menjadi masalah kesehatan yang utama tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang tergolong penyakit mematikan. Sebanyak 1 miliar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Secara umum faktor risiko hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Hipertensi dapat dikendalikan dengan modifikasi gaya hidup yang lebih sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 231 responden yaitu pasien hipertensi pada usia 18 sampai > 75 tahun di Puskesmas Samata Kabupaten Gowa, yang diambil secara acak dengan teknik purposive sampling pada bulan Maret 2021. Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini pendidikan lulus SMA  dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Faktor risiko tertinggi pre hipertensi ,hipertensi derajat 1 dan derajat 2 adalah kebiasaan makan makanan asin,makanan berlemak,malas melakukan aktifitas fisik/olahraga dan obesitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran subjek penelitian akan risiko kejadian hipertensi dan faktor risiko hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Faktor Risiko Hipertensi

Page 1 of 3 | Total Record : 24