cover
Contact Name
Taopik Rahman
Contact Email
opik@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalagapedia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ISSN : 25812823     EISSN : 25809679     DOI : https://doi.org/10.17509/jpa
Core Subject : Education,
Jurnal PAUD Agapedia adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian terkait pendidikan anak usia dini dari perspektif mutidisipliner. Jurnal ini bertujuan untuk memperluas dan menciptakan inovasi konsep, teori, paradigma, perspektif dan metodologi dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Arjuna Subject : -
Articles 164 Documents
Kompentensi Sel (Social And Emosional Learning) Untuk Anak Usia 5-6 Tahun Widia Asri Kurnia; Heri Yusuf Muslihin; Sumardi Sumardi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PAUD Agapedia: Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v7i1.59918

Abstract

This research is motivated by the current conditions where activity restrictions greatly affect the social emotional development of children. Based on the facts, early childhood should be able to get optimal guidance and teaching in their surrounding environment. Developing social emotional skills from an early age can be a benchmark for children's success in the future. In this regard, it is important for parents and educators to maintain the mental health and welfare of children so that children can progress according to their developmental stages. One of the reference films related to emotion is film animation Inside Out. The purpose of this study is to determine the components of SEL (Social and Emotional Learning) by analyzing the animated film Inside Out. The approach used is a qualitative approach with content analysis methods (content analysis). Data collection techniques in the form of literature study, observation and documentation. The results of this study indicate that some of the indicators in the SEL (Social and Emotional Learning) component are in accordance with the Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) in the scope of social emotional development for children 5-6 years old. Inside Out is also considered worthy of being used as a learning medium through cinematherapy to develop early childhood social-emotional skills. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi saat ini dimana pembatasan aktivitas sangat mempengaruhi pada perkembangan sosial emosional anak. Berdasarkan fakta yang ada, anak usia dini sewajarnya dapat memperoleh bimbingan dan pengajaran yang optimal di lingkungan sekitarnya. Mengembangkan keterampilan sosial emosional sejak dini dapat menjadi tolak ukur dalam keberhasilan anak di masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut, penting bagi orang tua maupun pendidik untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan anak agar anak dapat berprogres sesuai dengan tahap perkembangannya. Salah satu film rujukan yang terkait dengan emosi yaitu film animasi Inside Out. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komponen SEL (Social and Emotional Learning) dengan menganalisis film animasi Inside Out. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten (analysis content). Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beerapa indikator dalam komponen SEL (Social and Emotional Learning) sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) dalam lingkup perkembangan sosial emosional untuk anak 5-6 tahun. Film animasi Inside Out juga dianggap layak untuk dijadikan media pembelajaran melalui cinematheraphy guna mengembangkan keterampilan sosial emosional Anak Usia Dini.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Anak Melalui Media Kotak Ceria Pada Kelompok A Paud Al-Fatan Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Hana Pandora; Aini Loita; Taopik Rahman
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PAUD Agapedia: Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v7i1.59931

Abstract

Early childhood is a child with an age range of 0-6 years. At this time children are in the golden age or what we often call the golden age. Preschool education is education given to early childhood both formal and non-formal. Education can help in the process of growth and development of children. This resarch was conducted with the aim of improving logical thinking skills through Kotak Ceria learning media at the age of 4-5 years in group a in Al-Fatan kindergarden, Cisayong Village,, Cisayong District, Tasikmalaya Regency. This study uses classroom action research in collaboration with group teachers. The subjects of this study were 10 chidren, namely two gilrs and eight boys. Data collection techniques used are observation and documentation. The research instrument is an observation sheet. This study uses data reduction analysis, data display and conclusions. The stages of this research are first there is pre-action, cycle I, cycle II and cycle III. The results of this study are increasing children’s logical thinkg skills through the use of Kotak Ceria, namely in pre-action only reaching 44% in cycle I increasing to 58%,, in cycle II 66% and in cycle III reaches 86%. Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Pada masa ini anak berada pada masa emas atau sering kita sebut dengan masa golden age. Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini baik formal maupun non formal, pendidikan dapat membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis melalui media pembelajaran kotak ceria pada usia 4-5 tahun kelompok A di TK Al-Fatan Desa Cisayong Kecamatan Cisayong Kabupatem Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas berkolaborasi dengan guru kelompok A. Subjek penelitian ini sebanyak 10 orang, 2 orang anak perempuan dan 8 orang anak laki-laki. Teknik pengambilan data yang dilakuk,an yaitu observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian nya yaitu lembar observasi. Penelitian ini menggunakan analisis reduksi data, tampilan data dan kesimpulan. Tahapan Penelitian ini yaitu Pertama ada pra tindakan, siklus I, siklus II dan siklus III. Hasil dari penelitian ini yaitu kemampuan berikir logis anak menggunakan media kotak ceria berhasil meningkat yaitu: pada pra tindakan hanya mencapai 44%, pada siklus I meningkat menjadi 58%, pada siklus II 66% dan pada siklus III mencapai 86%.
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-3 Tahun Melalui Permainan Sensori di Daycare Vina Iswahyuni; Heri Yusuf Muslihin; Taopik Rahman
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PAUD Agapedia: Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v7i1.59924

Abstract

The methodology utilized in this study combines qualitative and quantitative data analysis with a number of stages, including observation, data collecting, analysis, and withdrawal. Children ages 2-3 that were enrolled in daycare served as the research subjects for this study. There may be as many as 15 kids, 8 of whom are boys and 7 of them are girls. This study makes use of 4 different sensory gaming activities. Following are the findings from the evaluation of young children's fine motor skills utilizing the 2013 curriculum assessment and the percentage approach, as well as the overall development evaluation results: Not developed (BB) 27%; starting to develop (MB) 31%; developing as expected (BSH) 22%; and developing very well (BSB) 22%. It may be inferred that children in daycare between the ages of two and three need engaging activities and media to develop their fine motor abilities.Penelitianniniibertujuan untuk mengevaluasi kemampuan anak prasekolah dalam meningkatkan keterampilan motorik halus melalui aktivitas sensorik. Metodologi yangadigunakanadalama penelitiana inia menggabungkan analisisadataa kualitatifa dana kuantitatifa dengan beberapa tahapan, antara lain observasi, pengumpulan data, analisis, dan penarikan. Anak-anak usia 2-3 yang terdaftar di tempat penitipan anak menjabat sebagai subyek penelitian untuk penelitian ini. Jumlahnya mungkin sebanyak 15 anak, 8 di antaranya laki-lakiiserta 7 di antaranyapperempuan. Penelitiann inii menggunakann 4 aktivitas permainan sensorik yang berbeda. Berikut temuan evaluasi motorikk haluss anakk usiaa dinia dengana menggunakana penilaian kurikulum 2013 dan pendekatan persentase, serta hasil evaluasi perkembangan secara keseluruhan: Tidak berkembang (BB) 27%; mulai berkembang (MB) 31%; berkembang seperti yang diharapkan (BSH) 22%; dan berkembang sangat baik (BSB) 22%. Dapat disimpulkan bahwa anak-anak di tempat penitipan anak antara usia dua dan tiga tahun membutuhkan kegiatan dan permainan yang menarik untuk mengembangkan motorikkhalussmereka.
Kemampuan Komunikasi pada Anak dengan Indikasi Keterlambatan Perkembangan Kognitif Usia 5-6 Tahun di RA Az-Zahra Nurazizah Nurazizah; Sima Mulyadi; Risbon Sianturi
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 7, No 1 (2023): Jurnal PAUD Agapedia: Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v7i1.59919

Abstract

Communication skills are important to have from an early age because with communication each individual is able to build social interactions to maintain life. According to the theory of cognitivism, it states that there is a relationship between an individual’s cognitive abilities and language development, one of which is communication skills. Therefore, this study aims to determine the communication skills of children who are indicated to have delayed cognitive development aged 5-6 years in RA Az-Zahra, Sukarame Village, Sukarame District, Tasikmalaya Regency. This study uses a qualitative approach with case study research methods. The results of this study indicate that the communication skills of children who are indicated to have delayed cognitive development aged 5-6 years have not been able to achieve communication skills based on the characteristics of communication skills that children aged 5-6 years should have. In conclusion, the data obtained include credible data because between the cognitivism theory that is the reference and the research data there are similarities that an individual’s cognitive development affects language development, especially an individual’s communication skills. Kemampuan komunikasi merupakan hal yang penting dimiliki sejak usia dini karena dengan komunikasi setiap individu mampu membangun interaksi sosial untuk mempertahankan kehidupan. Menurut teori kognitivisme menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan kognitif seorang idnividu dengan perkembangan bahasanya, salah satunya kemampuan komunikasi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi pada anak yang terindikasi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif usia 5-6 tahun di RA Az-Zahra Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi pada anak yang terindikasi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif usia 5-6 tahun belum mampu mencapai kemampuan komunikasi berdasarkan karakteristik kemampuan komunikasi yang seharusnya dimiliki anak usia 5-6 tahun. Kesimpulannya data yang didapatkan termasuk data kredibel karena antara teori kognitivisme yang menjadi rujukan dan data hasil penelitian terdapat kesamaan bahwa pekembangan kognitif seorang individu mampengaruhi terhadap perkembangan bahasa khsusunya kemampuan komunikasi seorang individu.