WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA
WAKTU published twice a year in January (no.1) and July (no.2), WAKTU is a peer-reviewed journal that publishes scientific articles from various engineering disciplines. The articles published in WAKTU includes original scientific research results (top priority), new (not priority) scientific review articles, or comments or criticisms of scientific papers published by WAKTU. This journal receives manuscripts or articles in engineering from various academics and researchers both nationally and internationally. Articles published in WAKTU are articles that have been reviewed by Peer-Reviewers. The decision on the acceptance of a scientific article in this journal shall be the right of the Board of Editors based on recommendations from Peer-Reviewers.
Articles
453 Documents
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI KAWASAN PESISIR SEDATI BERBASIS MASYARAKAT
Darmanto, Yudo;
Suning, Suning
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.56
Kecamatan Sedati merupakan salah satu Kecamatan berpotensi di Kabupaten Sidoarjo. Potensi yang terdapat di Kecamatan Sedati ialah perikanan tangkap dan perikanan tambak. Potensi perikanan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengembangan potensi ekonomi kawasan pesisir Sedati berbasis partisipasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Skalogram dengan tujuan untuk mengetahui potensi ekonomi, Analisis Partisipasi Masyarakat untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dan Analisis SWOT-STEEP untuk menentukan strategi pengembangan potensi ekonomi. Hasil penelitian berdasarkan Analisis Skalogram menunjukkan bahwa Desa Kalanganyar adalah desa yang paling berpotensi dibandingkan desa pesisir lainnya di Kecamatan Sedati untuk potensi perikanan tambak. Hasil analisis partisipasi masyarakat menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat kawasan pesisir Kecamatan Sedati berada pada level 2 Theraphy, yaitu inisiatif datang dari Pemerintah dan hanya satu arah. Hasil dari kombinasi matriks SWOT-STEEP menunjukkan prioritas utama yang harus ditingkatkan yaitu aspek sosial, dengan cara meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia masyarakat yang ada di kawasan pesisir Sedati. Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, Pesisir, Potensi ekonomi, Skalogram, STEEP-SWOT.
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA CHIPER AREA (Study Kasus di PT. Kutai Timber Indonesia Particle Board)
Hariyanto, Arik dwi;
Handayani, Dwi Iryaning
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.57
Mesin merupakan komponen utama dalam proses produksi, apabila salah satu mesin mengalami kerusakan maka proses produksi akan berpengaruh, target produksi berkurang, dana untuk perbaikan kerusakan tinggi dan pada akhirnya perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan mesin secara berkelanjutan agar kerusakan mesin dapat diminimalkan dan fasilitas produksi dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan dapat mengetahui performance maintenance yang diterapkan di PT. Kutai Timber Indonesia Particle Board. Penelitian ini menggunakan konsep Total Productive Maintenance dalam menganalisa terjadinya breakdown mesin pada Chiper Area. Nilai Mean Time Between Failure (MTBF) semakin meningkat sejumlah 112.83 menit sehingga peningkatan keandalannya dikatakan baik sedangkan nilai Mean Time To Repair (MTTR) sebesar 13,88 menit hal ini menunjukkan bahwa kemampuan operator maintenance kurang baik. Nilai Availability mesin mengalami peningkatan sebesar 89%. Dengan demikian perlu dilakukan training skill kepada operator maintenance, dikarenakan hasil MTTR yang didapatkan masih tidak stabil,selain itu perlu menerapkan perawatan mandiri atau small repair pada setiap mesin yang di operasikan, Availability mesin perlu ditingkatkan lagi, dengan nilai availability mesin yang lebih tinggi sehingga meningkatkan produktivitas tanpa mengesampingkan faktor-faktor yang lain. Kata Kunci: Maintenance, Mesin, Produktivitas.
REDUKSI BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR TANAH MENGGUNAKAN MEDIA FILTRASI MANGANESE GREENSAND DAN ZEOLIT TERPADUKAN RESIN
Rahmawati, Novia;
Sugito, Sugito
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.58
Air tanah mengandung ion terlarut seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), dan beberapa senyawa anorganik lainnya. Terlarutnya Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning coklat setelah terjadi kontak dengan udara. Diperlukan teknologi untuk menurunkan kandungan Fe dan Mn pada air tanah agar layak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji efektivitas removal Fe dan Mn menggunakan media filtrasi Manganese greendsand dan Zeolit terpadukan resin pada air tanah. Variabel penelitian adalah kombinasi jenis media dan waktu operasi filtrasi yaitu: 15, 30, dan 45 menit. Sampel yang digunakan adalah sampel buatan dengan kandungan Fe = 5,316 mg/L dan Mn = 2,533 mg/L. Instalasi filtrasi terbuat dari pipa PVC dengan diameter 4 inchi dengan ketinggian 100 cm dan menggunakan aliran upflow. Analisis Fe menggunakan metoda ortho-phenantrolin secara spektrofotometer, sedangkan analisis Mn menggunakan metode persulfat secara permanganometri. Konsentrasi Fe dan Mn setelah pengolahan mengalami penurunan. Pada media Manganese Greensand konsentrasi Fe menjadi 0,316 mg/L dan 0,017 mg/L untuk Mn. Pada media Zeolit konsentrasi Fe menjadi 1,424 mg/L dan 0,049 mg/L untuk Mn. Media Manganese Greensand memiliki efektivitas removal sebesar 94 % untuk Fe dan 99 % untuk removal Mn. Sedangkan media Zeolit memiliki efektivitas removal sebesar 73 % untuk parameter Fe dan 98 % untuk Mn. Kata kunci: Filtrasi, Ion Exchange, Manganese Greensand, Zeolit.
SENSOR INFRARED BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA THERMOS PENUANG MINUMAN KOPI
Widodo, Widodo;
Ridwan, Agus
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.59
Untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan rumah tangga maka perlu adanya alat bantu yang diharapkan bisa lebih praktis dan lebih efisien. Misalnya dengan menggunakan peralatan rumah tangga yang serba otomatis. Sebagai contoh : rice cooker, alat memasak serba guna, dispenser, mixer dan lain-lain yang mendukung teknologi baru, murah, dan tidak dibutuhkan tenaga pembantu rumah tangga yang semakin mahal dan sulit didapatkan. Peneliti mencoba membuat peralatan yang lebih praktis dengan melakukan desain ulang peralatan yang ada. Peralatan tersebut adalah alat penuang kopi yang sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional dalam menuangkan kopi. Sistem kerja peralatan ini dapat menuangkan kopi ke cangkir dengan dimensi yang telah ditentukan secara otomatis tanpa menekan tombol. Volume kopi yang dituangkan dapat otomatis sesuai volume yang dikehendaki. Peralatan ini menggunakan sensor yang didesain untuk dapat bekerja otomatis mendeteksi cangkir kopi yang diletakkan pada posisi tertentu yang selanjutnya akan diisi dengan minuman kopi. Volume kopi yang dituangkan menngunakan perhitungan debit aliran air. Untuk mendapatkan volume penuangan kopi yang sesuai maka dilakukan pengaturan waktu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa penggunaan sistem kerja peralatan ini lebih praktis dibanding sistem konvensional. Karena pada sistem otomatis, volume kopi yang dituangkan pada cangkir dapat diatur dan secara otomatis berhenti sesuai volume yang kita inginkan. Kata Kunci : Sensor Infrared, Teknologi Tepat Guna, Thermos
PENJERNIHAN AIR SUNGAI DENGAN PERLAKUAN KOAGULASI, FILTRASI, ABSORBSI, DAN PERTUKARAN ION
Purwoto, Setyo;
Purwanto, Teguh;
Hakim, Luqmanul
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.60
Masyarakat di kawasan tepi sungai bagian pesisir sering mengalami krisis air bersih yang disebabkan oleh tingginya salinitas air tanah. Sebagai alternatif untuk mendapatkan air bersih, pada umumnya masyarakat menggunakan bahan baku air sungai yang keruh disaring dengan menggunakan kerikil dan pasir, namun hasilnya belum jernih. Cara mengatasinya adalah menggunakan teknologi tepat guna berupa pengolahan air dengan treatment koagulasi, filtrasi, absorbsi, dan pertukaran ion. Tujuan penerapan IPTEKS dalam program ini adalah ; mengatasi masalah kesulitan penjernihan air sungai agar menghasilkan air hasil olahan menjadi jernih. Metode yang digunakan adalah ; sosialisasi, pelatihan serta managemen produk tentang pengolahan air sungai menggunakan â€ÂWater Treatment†untuk menghasilkan air bersih yang layak dikonsumsi. Teknologi yang diterapkan adalah sebagai berikut ; Bahan baku air sungai sebelum masuk bak pengolah dilakukan pretreatment dengan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC). Pada bak pengolah (I) dilakukan filtrasi, bak pengolah (II) treatment zeolit dan MGS, bak pengolah (III) berisi pasir silika dan resin sintetis. Air sungai yang keruh jika dilakukan pengolahan (treatment) menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dilanjutkan dengan filtrasi oleh filter spoon, kemudian absorben zeolit dan MGS, filter pasir silika dan diakhiri menggunakan resin sintetis kation dan resin sintetis anion dapat menghasilkan air yang jernih. Kata kunci ; Absorbsi, Filtrasi, Koagulasi, Pertukaran Ion
ARANG AKTIF AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA ADSORPSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR SUMUR GALI
hayati, Indah Nur;
Sutrisno, Joko;
Asmoro, Pungut;
Sembodo, Budi Prijo
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.61
Penelitian ini tentang pemanfaatan karbon aktif ampas tebu sebagai media adsorpsi untuk menurunkan kandungan zat besi dan kesadahan pada air sumur gali. Tujuan penelitian untuk menentukan suhu karbonasi dan konsentrasi CaCO yang paling optimum untuk pembuatan karbon aktif serta mengkaji efektifitasnya dalam menurunkan kadar logam Fe dan kesadahan. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, tahap pertama menentukan kondisi optimum karbon aktif berdasarkan SNI 06-3730-1995 yang didasarkan pada suhu karbonasi dan konsentrasi CaCO3 tahap kedua penggunaan karbon aktif dalam penyerapan logam Fe dan kesadahan berdasarkan ketinggian media. Pengukuran kadar Fe3+ menggunakan spektrofotometer, sedangkan pengukuran kesadahan dengan menggunakan titrimeteri EDTA. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi CaCO3 5,5.10-5 M dan suhu karbonasi 3500C paling optimum untuk menghasilkan karbon aktif paling sesusai SNI 06-3730-1995. Serapan optimum pada waktu operasi 2 jam pada media karbonaktif ampas tebu dengan tinggi 60 cm dapat menurunkan Fe sebesar 88% dan kesadahan 60%. Kata Kunci : Adsorpsi, Ampas Tebu, Besi, Karbon Aktif, Kesadahan.
STATUS KEPEMILIKAN LAHAN PENDUKUNG PERTUMBUHAN PERMUKIMAN KUMUH DI KAWASAN REL
Rachmawati, Soraya dwi;
Alit Widyastuty, Anak Agung Sagung
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.62
Pesatnya perkembangan dan kepadatan penduduk di perkotaan menyebabkan ruang untuk permukiman menjadi sempit. Ruang permukiman yang sempit tidak mendukung sebagai tempat tinggal dan kegiatan perikehidupan dan penghidupan manusia. Kampung Lumumba Wonokromo Surabaya merupakan salah satu perkampungan kumuh yang berlokasi di tepi rel kereta api. Masyarakatnya hidup dengan keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana serta tidak memiliki sertifikat tanah yang mengakibatkan aspek vitalitas non ekoniminya menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik permukiman kumuh kawasan rel kereta api berdasarkan aspek Vitalitas Non Ekonomi, Status Kepemilikan Tanah, Keadaan Prasarana dan Sarana, Prioritas Penanganan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung, kusioner, wawancara serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis pembobotan kriteria kawasan permukiman kumuh berdasarkan PU Cipta Karya tahun 2002. Hasil analisis menunjukkan permukiman kumuh di Kampung Lumumba lebih dominan di pengaruhi oleh kriteria status tanah. Kriteria status tanah memberikan nilai tinggi dibandingkan dengan kriteria yang lainnya yang mengakibatkan tingkat kekumuhannya tinggi. Prioritas penanganan yang dapat dilakukan terkait dengan status tanah ini, sebaiknya pemerintah melakukan penggusuran tempat tinggal mereka diganti dengan menyediakan lahan atau rumah susun yang layak untuk warga Lumumba. Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Status Kepemilikan Tanah, Vitalitas Non Ekonomi.
PENGGUNAAN KARBON AKTIF DARI AMPAS TEBU SEBAGAI MEDIA ADSORBSI UNTUK MENURUNKAN KADAR Fe (BESI) DAN Mn (MANGAN) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA GELAM CANDI
Kusmaningrum, Winda;
Nurhayati, Indah
WAKTU Vol 14 No 1 (2016): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v14i1.98
Kandungan besi (Fe) di dalam air sumur dapat menimbulkan gangguan kesehatan, bau kurang enak, menyebabkan warna kuning pada dinding bak kamar mandi serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Salah satu cara pengolahan air yaitu dengan teknik adsorbsi menggunakan karbon aktif. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi Ca(OH) yang digunakan untuk membuat karbon aktif dari ampas tebu sebagai media filtrasi untuk menurunkan kadar Fe dan Mn pada air sumur gali desa Gelam kec. Candi, mengkaji efektivitas dua media filter yakni ketebalan media karbon aktif dari ampas tebu setebal 10 cm dan karbon aktif dari ampas tebu setebal 20 cm. Waktu operasi selama 90 menit dan pengambilan sampel setiap 30 menit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang digunakan dalam aktivasi karbon aktif dari ampas tebu adalah dengan konsentrasi Ca(OH)20,00562 M yang telah memenuhi SII 0258-88. Filter yang terbuat dari PVC dengan dengan lebar 4 dim dan ketinggian 100 cm dengan susunan media karbon aktif 20 cm dapat menurunkan kandungan Fe dari 5,99 mg/l menjadi 0,36 mg/l dan penurunan kandungan Mn dari 1 mg/l menjadi 0,36 mg/l sehingga menghasilkan air bersih yang memenuhi baku mutu sesuai keputusan menteri Kesehatan RI nomor Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/90. Filtrasi dengan media karbon aktif dari ampas tebu dengan ketebalan 20 cm mempunyai efisiensi penurunan Fe yaitusebesar 93% dan Mn sebesar 76%, dengan waktu operasi 90 menit.
PEMANFAATAN PARIT DRAINASE SEBAGAI WETLAND UNTUK MENDEGRADASI CEMARAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Asmoro, Pungut;
Al Kholif, Muhammad
WAKTU Vol 14 No 1 (2016): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v14i1.99
Area suatu komplek atau suatu kawasan hunian, pada umumnya memiliki sistem pematusan yang telah sistematis. Sistem pematusan tersebut biasanya diwujudkan dalam suatu jaringan sistem saluran terbuka yang berbentuk selokan. Selokan berfungsi untuk menjadi kumpulan timbulan drainase dari sumber-sumber timbulan, baik oleh limpasan hujan maupun limbah domestik yang selanjutnya disalurkan ke saluran confeyor. Jika hanya sekedar menampung dan menyalurkan limpasan hujan, maka saluran tersebut pasti sudah dirancang sedemikian baik, namun jika dialiri oleh limbah domestik menuju ke badan air umum, maka sesungguhnya saluran drainase tersebut dapat didayagunakan sebagai pengolah cemaran limbah cair domestik dengan menambahkan konstruksi wetland yang berbentuk rawa buatan memanjang pada dasar bangunan drainase sepanjang yang dibutuhkan. Disekitar kampus universitas PGRI Adi Buana Surabaya di DukuhMenanggal Surabaya drainase utamanya berada pada sisi luar area lahanya. Oleh karenanya menampung seluruh limbah cair yang dikeluarkan oleh pengguna kampus tersebut. Sebelum limbah cair meninggalkan area kampus untuk selanjutnya masuk di badan air drainase perkotaan, maka pada dasar parit drainase tersebut diperlakukan bangunan wetland untuk mengolah limbah domestik. Hasil perlakuan terhadap limbah cair yang dilewatkan wetland pada aliran drainase tersebut mampu menurunkan kandungan cemaran limbah cair untuk parameter BOD dengan efisiensi 52,33%, parameter COD dengan efisiensi 57,88%, dan parameter Detergen dengan efisiensi 72,50%.
TINGKAT KESESUAIAN PRASARANA JARINGAN DAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SIDOARJO DAN KOTA SURABAYA
Handayani, Krisna Dwi;
Suryanto HS, Mas
WAKTU Vol 14 No 1 (2016): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v14i1.101
Seiring bertambahnya penduduk di perkotaan mengakibatkan kebutuhan perumahan semakin meningkat, begitu juga kebutuhan akan prasarananya. Mengingat lahan yang terbatas, pemenuhan kebutuhan perumahan ini sulit untuk direalisasikan. Manusia sebagai pengguna perumahan untuk dapat menikmati segala yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya memerlukan fasilitas. Wawancara dengan pimpinan proyek dan observasi langsung masing-masing perumahan, dilakukan untuk pengumpulan data primer yang meliputi jaringan air bersih, air limbah, persampahan, listrik, telepon, trasportasi lokal dan RTH. Prasarana perumahan kategori menengahatas memiliki tingkat kesesuaian terhadap kriteria SNI sebesar 55,51% di Sidoarjo dan 76,78% di Surabaya untuk kelengkapan dan prasyarat jaringan. Beberapa cluster perumahan belum memilikijaringan persampahan yang memadai berdasar tingkat kesesuaian kriteria SNI. Pemenuhan RTH untuk perumahan di Sidoarjo ternyata lebih baik dengan nilai rata-rata 32.5% daripada perumahan di Surabaya dengan rata-rata 30.2%. Akan tetapi beberapa perumahan belum memenuhi syarat minimal luas RTH berdasarkan ketentuan sebesar 30%. Beberapa perumahan belum dapat memenuhi kelengkapan berupa tempat bermain atau tempat olahraga meski syarat minimal luas RTH berdasarkan ketentuan sebesar 30% telah terpenuhi. Jaringan transportasi lokal tidak tersedia pada semua perumahan karena semua menerapkan sistem cluster tertutup.