Articles
SENSOR INFRARED BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA THERMOS PENUANG MINUMAN KOPI
Widodo, Widodo;
Ridwan, Agus
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.59
Untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan rumah tangga maka perlu adanya alat bantu yang diharapkan bisa lebih praktis dan lebih efisien. Misalnya dengan menggunakan peralatan rumah tangga yang serba otomatis. Sebagai contoh : rice cooker, alat memasak serba guna, dispenser, mixer dan lain-lain yang mendukung teknologi baru, murah, dan tidak dibutuhkan tenaga pembantu rumah tangga yang semakin mahal dan sulit didapatkan. Peneliti mencoba membuat peralatan yang lebih praktis dengan melakukan desain ulang peralatan yang ada. Peralatan tersebut adalah alat penuang kopi yang sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional dalam menuangkan kopi. Sistem kerja peralatan ini dapat menuangkan kopi ke cangkir dengan dimensi yang telah ditentukan secara otomatis tanpa menekan tombol. Volume kopi yang dituangkan dapat otomatis sesuai volume yang dikehendaki. Peralatan ini menggunakan sensor yang didesain untuk dapat bekerja otomatis mendeteksi cangkir kopi yang diletakkan pada posisi tertentu yang selanjutnya akan diisi dengan minuman kopi. Volume kopi yang dituangkan menngunakan perhitungan debit aliran air. Untuk mendapatkan volume penuangan kopi yang sesuai maka dilakukan pengaturan waktu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa penggunaan sistem kerja peralatan ini lebih praktis dibanding sistem konvensional. Karena pada sistem otomatis, volume kopi yang dituangkan pada cangkir dapat diatur dan secara otomatis berhenti sesuai volume yang kita inginkan. Kata Kunci : Sensor Infrared, Teknologi Tepat Guna, Thermos
PENERAPAN QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN BUSANA PRIA DI SMKN 3 KEDIRI: Quantum Learning, pembelajaran busana pria, prestasi belajar
Ridwan, Agus
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/bp.vol7.no13.a1207
Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji apakah prestasi belajar siswa yang belajar menggunakan Metode Quantum Learning (QL) lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang belajar menggunakan Metode Konvensional pada pembelajaran busana pria, untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa SMKN 3 Kediri dalam pembelajaran busana pria yang belajar menggunakan metode Quantum Learning dan Konvensional antara yang diberi pre-test dan tanpa pre-test, dan untuk membuktikan apakah ada interaksi antara pemberian metode Quantum Learning dan Konvensional dengan pemberian pre-test dan tanpa pre-test pada pembelajaran busana pria terhadap pretasi belajar siswa SMKN 3 Kediri. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 Program Studi Tata Busana SMK Negeri 3 Kediri dengan 104 siswa. Sampel sejumlah 32 siswa dari kelas 2 Busana2 sebagai kelas Konvensional dan 30 siswa dari kelas 2 Busana3 sebagai kelas QL ditentukan secara acak. Sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random sehingga diperoleh 4 kelompok penelitian, dengan menggunakan Solomon-for group design. Data dikumpulkan menggunakan tes dan dianalisis statistik dengan diskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Pembuktian/ pengujian dengan menggunakan analisis ANAVA dua jalur. Hasil perhitungan dengan ANAVA dua jalur menunjukkan bahwa: (1) prestasi belajar siswa yang belajar dengan metode QL lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan Metode Konvensional secara signifikan, dengan nilai (Fh 51,89 dan ÃÂ=0,00, ÃÂ= 95%.); (2) prestasi belajar siswa yang diberi pretest dan siswa yang tanpa pretest tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Fh 0,00 dan ÃÂ=0,95); (3) tidak ada interaksi metode mengajar dan pemberian pretest terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Kediri (Fh 0,04 dan ÃÂ=0,85).
MANFAAT OLAHAN TOGA UNTUK PENGOBATAN DI DESA DELIKSUMBER KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
Ridwan, Agus
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 1 No 1 (2017): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Health care are sought by everyone. one way to keep your body in good health is a stylish way of life that is clean, healthy, and able to maintain physical fitness. In addition, people can take advantage of traditional crops that can be used for example medicines that can address health issues. Traditional medicine has good benefits to health and does not give a fatal side effects for health. Plants that are around us can be useful for healing or prevention of disease in the suffering. This research is a qualitative research. This research method is observation. This research was conducted in the village MetatuBenjeng District of Gresik on February 1, 2017 - March 1, 2017. To be used by residents and surrounding communities metatu us as researchers hold TOGA processing in village districts Metatu Benjeng Gresik regency. The results of this study indicate that there is enough of the citizens Metatu can process and utilize plant TOGA. It can be concluded that the community has been eager to apply this in everyday life. Researchers hope the people of the village Metatu will be able to add their insight on TOGA crop plants so that they can take advantage of toga over again and they are also able to process them
APLIKASI MAKE UP FLAWLESS DAN MODEL HIJAB DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI
wahyuningtyas, fitria;
Ridwan, Agus
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 2 No 1 (2018): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Program lokakarya dan kompetisi gaya modis adalah kontes make up dan hijab. Dimana program ini diadakan dengan maksud untuk memberikan pengetahuan bagi warga desa pugeran dalam penerapan make up tanpa cacat dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari. Make up sempurna adalah rias sempurna yang sangat halus. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi kepada warga masing-masing dusun setelah itu dilanjutkan dengan workshop dan lombah gaya modis. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas dan inovasi warga terhadap make up.
PENERAPAN QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN BUSANA PRIA DI SMKN 3 KEDIRI: Quantum Learning, pembelajaran busana pria, prestasi belajar
Agus Ridwan
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.943 KB)
|
DOI: 10.36456/bp.vol7.no13.a1207
Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji apakah prestasi belajar siswa yang belajar menggunakan Metode Quantum Learning (QL) lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang belajar menggunakan Metode Konvensional pada pembelajaran busana pria, untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa SMKN 3 Kediri dalam pembelajaran busana pria yang belajar menggunakan metode Quantum Learning dan Konvensional antara yang diberi pre-test dan tanpa pre-test, dan untuk membuktikan apakah ada interaksi antara pemberian metode Quantum Learning dan Konvensional dengan pemberian pre-test dan tanpa pre-test pada pembelajaran busana pria terhadap pretasi belajar siswa SMKN 3 Kediri. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 2 Program Studi Tata Busana SMK Negeri 3 Kediri dengan 104 siswa. Sampel sejumlah 32 siswa dari kelas 2 Busana2 sebagai kelas Konvensional dan 30 siswa dari kelas 2 Busana3 sebagai kelas QL ditentukan secara acak. Sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random sehingga diperoleh 4 kelompok penelitian, dengan menggunakan Solomon-for group design. Data dikumpulkan menggunakan tes dan dianalisis statistik dengan diskriptif disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Pembuktian/ pengujian dengan menggunakan analisis ANAVA dua jalur. Hasil perhitungan dengan ANAVA dua jalur menunjukkan bahwa: (1) prestasi belajar siswa yang belajar dengan metode QL lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang belajar dengan menggunakan Metode Konvensional secara signifikan, dengan nilai (Fh 51,89 dan Ï=0,00, Ï= 95%.); (2) prestasi belajar siswa yang diberi pretest dan siswa yang tanpa pretest tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Fh 0,00 dan Ï=0,95); (3) tidak ada interaksi metode mengajar dan pemberian pretest terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 3 Kediri (Fh 0,04 dan Ï=0,85).
SENSOR INFRARED BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA THERMOS PENUANG MINUMAN KOPI
Widodo Widodo;
Agus Ridwan
WAKTU Vol 13 No 2 (2015): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/waktu.v13i2.59
Untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan rumah tangga maka perlu adanya alat bantu yang diharapkan bisa lebih praktis dan lebih efisien. Misalnya dengan menggunakan peralatan rumah tangga yang serba otomatis. Sebagai contoh : rice cooker, alat memasak serba guna, dispenser, mixer dan lain-lain yang mendukung teknologi baru, murah, dan tidak dibutuhkan tenaga pembantu rumah tangga yang semakin mahal dan sulit didapatkan. Peneliti mencoba membuat peralatan yang lebih praktis dengan melakukan desain ulang peralatan yang ada. Peralatan tersebut adalah alat penuang kopi yang sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional dalam menuangkan kopi. Sistem kerja peralatan ini dapat menuangkan kopi ke cangkir dengan dimensi yang telah ditentukan secara otomatis tanpa menekan tombol. Volume kopi yang dituangkan dapat otomatis sesuai volume yang dikehendaki. Peralatan ini menggunakan sensor yang didesain untuk dapat bekerja otomatis mendeteksi cangkir kopi yang diletakkan pada posisi tertentu yang selanjutnya akan diisi dengan minuman kopi. Volume kopi yang dituangkan menngunakan perhitungan debit aliran air. Untuk mendapatkan volume penuangan kopi yang sesuai maka dilakukan pengaturan waktu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa penggunaan sistem kerja peralatan ini lebih praktis dibanding sistem konvensional. Karena pada sistem otomatis, volume kopi yang dituangkan pada cangkir dapat diatur dan secara otomatis berhenti sesuai volume yang kita inginkan. Kata Kunci : Sensor Infrared, Teknologi Tepat Guna, Thermos
DA SEBAGAI ADVERBIA ATAUKAH KONJUNGTOR? (KAJIAN GRAMATIKALISASI)
Agus Ridwan
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 2 No. 1 (2015): Vol 2 No 1 Bulan Maret Tahun 2015
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/paramasastra.v2n1.p%p
Satuan bahasa da bisa digunakan sebagai adverbia lokal. Selain sebagai adverbia, satuan bahasa da juga bisa digunakan sebagai konjungtor subordinatif kausal atau temporal. Berdasar pada penggunaan teori gramatikalisasi, adverbia da merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur lama (schwache Grammatikalisierung). Adapun satuan bahasa da sebagai konjungtor subordinatif kausal atau temporal itu berstruktur baru (starke Grammatikalisierung).
GRAMATIKALISASI VERBA HEIN DAN SEIN
Agus Ridwan
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 3 No. 1 (2016): Vol 3 No 1 Bulan Maret Tahun 2016
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/paramasastra.v3n1.p%p
Linguistic units in any language will develop at a certain time. Such development can occur in the field of phonology, (morpho) syntax, and semantics. However, not all of linguistic units can develop in parallel on these three areas. It also occurs at the language units of German like verbs haben ˜have and sein ˜to be. The verbs haben ˜have and sein ˜to be can have function as a full verb. In addition to a full verb, the verbs haben ˜have and sein ˜to be also serve as an auxiliary verb, a functional verb and a modality verb. The various functions of verbs especially the origin of their formation certainly created problems for language expert and observer, and also German language teachers/learners. In connection with the issue, this article tries to describe the development of verbs haben ˜have and sein ˜to be. The theory used in the analysis is the theory of grammaticalization in the field of syntagmatic/paradigmatic (morpho) syntax and semantics.
IMPLEMENTATION OF BINNENDIFFERENZIERUNG IN WRITING FOR GERMAN LEARNERS AS DAF
Julaikah, Dwi Imroatu;
Mustofa, Ali;
Titaley, Audrey;
Rusmiyati;
Ridwan, Agus;
Bingku, Soflies Marry E.
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 12 No. 1 (2025): Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/paramasastra.v12n1.p137-150
German is widely taught as a foreign language (DaF; Deutsch als Fremdsprache) in Indonesia. However, observations during German language instruction at Universitas Negeri Surabaya (UNESA) have revealed that writing skills pose a significant challenge for many learners. Preliminary observations suggest that diverse language proficiency levels is a primary contributing factor to this challenge. Notably, a substantial portion of German Education students at UNESA did not have prior German language course’s exposure in high school. In light of these observations, the present study underscores the urgency of implementing Binnendifferenzierung, a differentiated instruction approach, to address the diverse skill levels among learners. This qualitative descriptive research aims to describe the implementation of Binnendifferenzierung—differentiation learning—in the "Thematisches Schreiben" (Thematic writing) course. The study employed one form of differentiation: Differenzierung nach Aufgaben (task differentiation). Differenzierung nach Aufgaben involved introducing two variations of writing exercises at the A2 level: Aufgabe A. These variations included (a) vocabulary enrichment exercises, (b) guided writing with keywords, (c) serial writing based on cartoon images, and (d) free-theme writing. Differenzierung nach Sozialformen involved differentiating the teaching methods based on learners' preferences and learning styles. The findings of the study demonstrate that the implementation of Binnendifferenzierung in both forms effectively accommodated the heterogeneity of learners and provided opportunities for individualized learning tailored to their interests and abilities. This approach also introduced variations that aligned with the diverse needs of the learners.
MANFAAT OLAHAN TOGA UNTUK PENGOBATAN DI DESA DELIKSUMBER KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
Ridwan, Agus
Jurnal Penamas Adi Buana Vol 1 No 1 (2017): Juli
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (81.613 KB)
Health care are sought by everyone. one way to keep your body in good health is a stylish way of life that is clean, healthy, and able to maintain physical fitness. In addition, people can take advantage of traditional crops that can be used for example medicines that can address health issues. Traditional medicine has good benefits to health and does not give a fatal side effects for health. Plants that are around us can be useful for healing or prevention of disease in the suffering. This research is a qualitative research. This research method is observation. This research was conducted in the village MetatuBenjeng District of Gresik on February 1, 2017 - March 1, 2017. To be used by residents and surrounding communities metatu us as researchers hold TOGA processing in village districts Metatu Benjeng Gresik regency. The results of this study indicate that there is enough of the citizens Metatu can process and utilize plant TOGA. It can be concluded that the community has been eager to apply this in everyday life. Researchers hope the people of the village Metatu will be able to add their insight on TOGA crop plants so that they can take advantage of toga over again and they are also able to process them