cover
Contact Name
Elmansyah
Contact Email
ealharamain@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ealharamain@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Al-Hikmah
ISSN : 19785011     EISSN : 25028375     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Al-Hikmah (ISSN: 1978-5011 dan E-ISSN: 2502-8375) merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan oleh Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Jurnal ini khusus pada kajian Dakwah dalam studi tertentu dan komunikasi Islam pada umumnya, dan Al-hikmah akan mengkombinasikan antara hasil penelitian dengan artikel pada kajian-kajian terkini dari para kontributor yang ahli dibidangnya. Al-Hikmah, terbit perdana pada volume I edisi 1 pada bulan Juni 2007, Al-Hikmah telah terbit 16 kali (8 volume), dengan memulai mempublikasikan artikel tentang Dakwah dan Komunikasi, diprakarsai oleh Dr. Wajidi Sayadi yang merupakan doktor tafsir hadis. Al-Hikmah hadir karena tuntutan kebutuhan intelektual dalam merespon isu-isu actual terkait berbagai problematika Dakwah dalam konteks kekinian, tidak hanya dibatasi pada hasil karya penulis lokal tetapi juga mengakomodir karya penulis dalam skala nasional dan internasional. dengan kata lain jurnal Al-Hikmah membuka akses seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin berkiprah dan memberikan kontribusi ilmiah bagi pengayaan wacana pemahaman Dakwah dalam rangka menjawab tantangan intelektual yang kian hari semakin berkembang. Al-hikmah, menjadi media komunikasi ilmiah antarapeminat ilmu Dakwah yang terdiri dari dosen, pakar dan praktisi dakwah, mahasiswa dan lainya. disamping itu jurnal Al-Hikmah menyediakan tempat khusus berupa review terhadap masalah-masalah terkini yang berkenaan dengan dakwah dan komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 220 Documents
STRATEGI DAKWAH HIMPUNAN MAHASISWA KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MAHASISWA STIBA AR RAAYAH SUKABUMI Hidayat, Tatang; Walangadi, Ridwan; Istianah, Istianah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i1.3171

Abstract

The wealth of natural resources cannot guarantee the advancement of a human civilization. It is proven that human resources play an important role in determining the quality of a nation. Students as the future successors of the nation should have broad insights and horizons of knowledge to solve problems in society. The purpose of this research is to analyze HIMA KPI's da'wah strategy in increasing students' interest in reading, especially STIBA Ar Raayah Sukabumi students. This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. Data were collected through participatory observation, interviews, and analysis of documents related to HIMA KPI's da'wah activities. The results of the study, To increase students' interest in reading, HIMA KPI STIBA Ar Raayah has made several efforts. The use of mading (wall magazine) in the campus environment can be an effective visual communication tool to convey information and encourage students to read more. In addition, scientific seminars can also provide benefits in increasing knowledge, experience, and expanding relationships. With efforts such as mading and scientific seminars, it is hoped that student interest in reading can increase. This will have a positive impact in supporting da'wah and the spread of Islamic values in society.
PENGARUH SYARIAT ISLAM DALAM DAKWAH Analisis Dalam Buku Dakwah Islam Di Era Modern Karya Zulkarnaini Shalahuddin, Irfan Muhammad; Maulani, Hikmah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v17i2.2919

Abstract

This research aims to examine the meaning of Islamic law, which is very influential in da'wah. Da'wah is greatly influenced by many aspects, such as the environment, the condition of the person being preached to, and the attitudes and thoughts of the preacher. Even though their men need to be educated, they can still understand the words of the preachers as long as they are said in polite, short, and explicit language. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti makna dari syari'at Islam yang sangat berpengaruh dalam dakwah. Dakwah sangat dipengaruhi oleh banyak aspek, seperti: Lingkungan, keadaan orang yang didakwahi, dan bagaimana sikap serta pemikiran pendakwah. Sekalipun mad'unya jauh dari kata terdidik, namun mereka bisa saja memahami kata-kata para da'i, asalkan dilakukan dengan bahasa yang santun, singkat dan jelas.
KOMUNIKASI INTERPESONAL DITINJAU DARI KOMUNIKASI ISLAM gunawan, Hanif; ., RUDI HARYANTO
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v17i1.2648

Abstract

Tujuan dalam penulisan ini membahas tentang bagaimana proses komunikasi antarpribadi didalam perspektif  secara Islam, sebagaimana pula tercantum dalam Al-qur’an surat al-Nahl ayat 125, yaitu dengan cara hikmah, mau‘idzat hasanah, mujādalah billatī hiya ahsan. Dari beberapa pendapat ahli diketahui bahwa komunikasi antarpribadi biasanya hanya dilakukan secara tatap muka (face to face) sehingga terjadilah kontak pribadi (personal contact). Dengan demikian, interaksi timbal balik langsung terjadi diantara keduanya. Dalam hal ini seorang komunikator juga dapat mengetahui maksud dan tujuan yang hendak disampaikan oleh komunikan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat dari ekspresi mimik wajah komunikan ketika sedang menyampaikan sebuah informasi. Dan akan menimbulkan respon yang berbeda pula,Baik tanggapan positif maupun tanggapan negative.  Ditinjau dari teori-teori komunikasi antarpribadi dalam perspektif komunikasi Islam, pembahasan ini lebih berfokus kepada proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, dengan memperhatikan penggunaan kaedah yang sesuai  dengan prinsip komunikasi yang berdasarkan kepada Alquran dan Hadis.Dalam Proses penyampaian informasi kepada audien baik secara langsung maupun melalui media sangatlah menjunjung tinggi kebenaran yang diajarkan oleh agama islam. Dalam proses ini umpan balik (feedback) dalam komunikasi Islam bukan kepada komunikatornya, tetapi kepada mad‘ū, berbeda dengan komunikasi umum yang lebih mengutamakan kepentingan politik dan material namun juga mementingkan aspek sikap dan yang akan diambil dalam proses penyamapaian tersebut sehingga  Komunikasi antarpribadi dalam persfektif Islam mampu dikatakan sebagai dakwah fardiyah. Dalam hal penyampaiannya sangat diperlukan adanya pengetahuan dalam komunikasi dan kebijaksanaan seorang dai. Yang mana diharapakan Seorang dai tersebut mampu menjadi seseorang yang bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan maupun memberikan informasi yang mampu menumbuhkan kepercayaan dlam situasi dan kondisi dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang Dai mengajak mereka haruslah berdasarkan kemampuan akal, penguasaan pemahaman,pemahaman keilmuan serta penyesuaian terhadap tingkat sosial masyarakat.
REVITALISASI SUSCATIN DALAM MENINGKATKAN KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SINJAI UTARA KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN Suriyati, Suriyati; Indirwan, Indirwan; Syam, St. Hajrah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v16i2.2410

Abstract

Tujuan Penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui pelaksanaan suscatin di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, Sulawesi-Selatan. tujuan kedua adalah untuk memahami keefektifan suscatin agar dapat meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, Sulawesi-Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang memberikan gambaran tentang hasil penelitian dengan menjelaskan data-data aktual yang diperoleh di lapangan dengan mengunakan pendekatan teologis normatif, sosiologi dan antropologi. Untuk medapatkan data yang akurat maka digunakan pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi yang menjadi data primer yaitu Pemateri suscatin dan data sekunder adalah peserta suscatin. Dalam mengelolah dan menganalisis data penulis mengunakan Data Redaktion (Reduksi Data), Data display (penyajian data) dan Counclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksana kursus calon pengantin (suscatin) di Kantor Urusan Agama pada Kecamatan Sinjai Utara berjalan dengan kurang baik atau kurang efektif. Hal ini di sebabkan oleh ketidak patuhan dalam menjalankan perintah saat suscatin, pelaksanaanya hanya 7 jam hari padahal amanat undang-undang itu harus 24 jam calon pengantin mendapatkan materi tentang membangun keluarga yang harmonis, selanjutnya adalah kurikulum di KUA Kecamatan Sinjai utara hanya memasukkan beberapa materi saja sehingga dalam meningkatkan keharmonisan keluarga jauh dari harapan. Serta metode yang digunakan berpariatif agar penyampian materi efektif dan efesien. Dengan demikian, kurikulum untuk suscatin selayaknya memberikan edukasi secara menyeluruh tanpa ada batasan agar tujuan sejati dari suscati bisa tergapai.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAKWAH DI SULAWESI SELATAN MELALUI MEDIA SOSIAL UNTUK GENERASI MILENIAL Hidayat, Tatang; Bakri, Mu'adz; Istianah, Istianah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i2.3192

Abstract

This research is motivated by da'wah development strategies that tend to neglect the millennial generation in using social media. The purpose of this research is to find out the strategy of developing da'wah in South Sulawesi through social media. This research uses a qualitative approach and literature study method. Data collection techniques come from the Qur'an, journals, books, and media. Data interpretation and data analysis techniques were combined. The results of this study show that social media is a common way for millennials to communicate with each other and obtain information. As a result, approaches to da'wah dissemination through social media should be modified to take into account the interests and nature of millennial audiences. This study also emphasizes how important interactive, inventive, and relevant information is to capture the attention of millennials.
DIGITAL MARKETING KEWIRAUSAHAAN LEMBAGA DAKWAH DI ERA DISRUPTIF (Studi Pada Lembaga Dewan Masjid Indonesia) Dova, Muhammad Khalil; Castrawijaya, Cecep
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i2.3247

Abstract

The mosque is not just a place of worship for all Muslims, but the mosque has a function as a centre or centre of community activities. That way all activities that have positive elements can be carried out at the Mosque. One of those positive activities is entrepreneurship. The rapid development of technology and digitalisation in this disruptive era brings major changes to entrepreneurial activities, where with the rapid development of digital buying and selling activities not only occur directly but can be through mobile phones. Dawah organisations must now face new challenges by innovating their dawah approach and developing their entrepreneurial marketing digitally to support their operational sustainability. This article aims to explore how da'wah institutions, here the author takes the Indonesian Council of Mosques (DMI), can utilise digital developments as a means of marketing entrepreneurial activities in this disruptive era. This research uses qualitative methods through literature studies. Researchers used library data sources to collect data and information on the topic of entrepreneurship and Islamic preaching. The data sources collected included books, articles, and various journals related to the topic. The results showed that DMI has used digital marketing in its entrepreneurship in order to continue to exist in this disruptive era.Keywords: Digital, Entrepreneurship, Indonesian Mosque Council, Disruptive EraMasjid bukan hanya sekedar tempat untuk ibadah bagi seluruh umat Muslim, namun Masjid memiliki fungsi sebagai pusat atau sentral kegiatan umat. Dengan begitu semua kegiatan yang memiliki unsur positif dapat dilakukan di Masjid. Salah satu kegiatan positif itu adalah kewirausahaan. Perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat di era disruptif ini membawa perubahan besar pada kegiatan kewirausahaan, dimana dengan pesatnya pekembangan digital kegiatan jual beli tidak hanya terjadi secara langsung tetapi bisa melalui mobile phone. Lembaga dakwah kini harus menghadapi tantangan baru dengan berinovasi dalam pendekatan dakwah dan mengembangkan pemasaran kewirausahaannya secara digital untuk mendukung keberlanjutan operasional mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana lembaga dakwah yang disini penulis mengambil Dewan Masjid Indonesia (DMI) dapat memanfaatkan perkembangan digital sebagai sarana untuk melakukan pemasaran atau marketing pada kegiatan kewirausahaan di era disruptif ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur. Peneliti menggunakan sumber data perpustakaan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang topik kewirausahaan dan dakwah Islam. Sumber data yang dikumpulkan termasuk buku, artikel, dan berbagai jurnal yang berkaitan dengan topik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DMI sudah menggunakan digital marketing pada kewirausahaannya agar bisa tetap eksis di era disruptif ini. Kata Kunci: Digital, Kewirausahaan, Dewan Masjid Indonesia, Era Disruptif
PERAN MEDIA OLAHRAGA SEBAGAI SARANA DAKWAH DALAM PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM Hidayat, Tatang; Anshorullah, Muh Fadhlan; Istianah, Istianah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i2.3193

Abstract

The purpose of this research is to analyze the role of sports media as a means of da'wah in the development of Islamic da'wah. This research uses a descriptive qualitative approach in the form of library research. A literature review of literature sources that are sources of information and data is used to collect data. Based on the results of the research, sports media is very important for the growth of Islamic da'wah, especially in modern times when people are increasingly interested in sports such as soccer, badminton, volleyball, table tennis, sepak takraw, basketball, boxing and UFC. Sports are not only for keeping fit, but can also be used as a medium for preaching. Athletes play an important role in spreading the teachings of Islam. The attitudes shown by Muslim athletes such as covering aurat, praying before starting the match, prostrating gratitude when winning, not shaking hands with non-mahrams, drinking while sitting, and preaching Islam at every event when they are invited or on their respective social media accounts can inspire their fans. Not only do athletes inspire through their achievements, they can also inspire and have a positive impact on the people around them through their religion.
PERAN TOKOH AGAMA DALAM MEMBENTUK RELIGIUSITAS JAMA’AH MAJELIS TA’LIM AZZAHIR KOTA PEKALONGAN Agustin, Hasna Amelia; Zulfa, Nadhifatuz; Subhi, Muh Rifa'i
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i2.3031

Abstract

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peran adalah sejumlah tingkah laku yang dikehendaki dan sebagian orang mempunyai kedudukan dalam masyarakat. Menurut Hurlock, agama terbagi menjadi dua unsur, yaitu keyakinan terhadap agama dan pelaksanaan ajarannya. Tokoh agama adalah orang yang memimpin kegiatan keagamaan masyarakat. Sehingga para tokoh agama tersebut dijadikan teladan dalam setiap perbuatan, tingkah laku, perbuatan dan perkataannya. Religiusitas adalah perilaku keagamaan. Kata religi berasal dari kata religi yang berarti religure yang berarti mengikat. Di sini dapat diartikan bahwa agama (agama) juga mempunyai aturan-aturan yang bersifat mengikat dan wajib ditaati oleh pemeluknya. Majelis ta’lim merupakan lembaga pendidikan agama nonformal dan juga lembaga dakwah yang mempunyai peran dan strategi penting dalam membina kehidupan beragama, khususnya dalam mewujudkan masyarakat pembelajar, yaitu masyarakat yang mempunyai tradisi belajar tanpa dibatasi. berdasarkan usia (pendidikan seumur hidup), jenis kelamin. , tingkat pendidikan, dan status sosial serta dapat menjadi wahana pembelajaran pendidikan agama, persahabatan dan wahana efektif dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan agama. Observasi ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui bagaimana Dai memberikan Mauidho Hasanah kepada Mad'u. Setiap tahunnya Majlis Az Zahir juga menyelenggarakan Maulid Akbar dan Haul Al Habib Seggaf bin Abu Bakar Seggaf yang dihadiri oleh para pecinta Nabi besar Muhamaad SAW. Dan sebagai lembaga keagamaan, Majelis Ta’lim merupakan suatu wadah dakwah dan tablig yang dilaksanakan menurut perintah agama secara berkala dan berkala. Berdasarkan observasi dan wawancara pada Kanzus Sholawat, Al Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dan juga Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf mengacu pada unsur-unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, efek, umpan balik dan lingkungan. 
Dakwah Melalui Tradisi Brokohan Masyarakat Jawa di Desa Rasau Jaya ROMADHON, KHOIRUMAN AZKA
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v18i2.3239

Abstract

Abstract:The Brokohan tradition is one of the traditions of Indonesian society, especially from the Javanese tribe which aims to expect barokahan from Allah SWT, for the blessings that have been given, namely in the form of offspring. The Brokohan tradition has been proven to be able to preserve the culture of gratitude, harmony and friendship of the Javanese people. This success is inseparable from the meanings and ways of the Javanese people in carrying out the brokohan tradition. This article tries to explain the meaning contained in barokohan as an effort to preserve the positive traditions of the Javanese people. The purpose of this study is for the general public to know about the meaning of the Brokohan tradition. The data collection process is carried out by qualitative methods, while the analysis uses descriptive analysis.  The results of the analysis gave rise to 3 major themes regarding the meaning of the Brokohan tradition, namely: the meaning of gratitude to the creator, the meaning of friendship, and the meaning of harmony. The study of these three meanings is very useful for the general public, especially those who are in the Javanese tribal environment. The need for positive traditional data in the current era is important to be fulfilled immediately, in the midst of a pluralistic society and tribal conflicts caused by differences in traditions. The central theme in this article is the importance of preserving positive traditions in the midst of the onslaught of globalization.Keywords: Tradition, Brokohan, Javanese, Gratitude, Gathering, Harmony. Globalization.Abstrak :Tradisi Brokohan adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia, khusunya dari suku Jawa yang bertujuan untuk mengharapkan kebarokahan dari Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan yakni berupa keturunan. Tradisi Brokohan terbukti dapat melestarikan budaya syukur, kerukunan dan sillaturahim Masyarakat Jawa,. Keberhasilan itu tidak terlepas dari makna-makna dan cara masyarakat jawa dalam melaksanakan tradisi brokohan. Artikel ini mencoba memaparkan tentang makna yang terkandung dalam barokohan sebagai upaya pelestarian tradisi positif masyarakat Jawa. Tujuan Studi ini adalah supaya masyarakat umum mengenal tentang sebuah makna dari tradisi Brokohan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif, sedangkan untuk analisisnya menggunakan analisis deksriptif.  Hasil analisis memunculkan 3 tema besar mengenai makna tradisi Brokohan yakni: makna syukur kepada sang pecipta, makna silaturahmi, dan makna kerukunan. Kajian tentang ketiga makna itu sangat berguna bagi khususnya masyarakat umum yang berada dalam lingkungan suku Jawa. Kebutuhan akan data tradisi yang positif di era saat ini, menjadi penting untuk segera dipenuhi, ditengah tengah masyarakat yang majemuk dan konflik-konflik kesukuan yang diakibatkan oleh perbedaan tradisi. Tema sentral dalam artikel ini adalah pentingnya melestarikan tradisi positif di tengah gempuran globalisasi.Kata-kata Kunci: Tradisi, Brokohan, Suku Jawa, Syukur, Silaturahmi, Kerukunan. Globalisasi.
MODEL KEPEMIMPINAN DALAM LEMBAGA DAKWAH Amelia, Rizki Lala; Castrawijaya, Cecep
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/jhjd.v19i1.3780

Abstract

Leadership is one of the important aspects in a da'wah institution, because an effective leader can influence the success and progress of the institution in achieving its goals. In the context of da'wah, leadership is not only about giving orders and supervising the implementation of tasks, but also about influencing and motivating members to achieve the goals that have been set. Da'wah institutions need leaders who can understand and apply the principles of Islamic leadership, as well as relevant leadership theories. Effective leaders in da'wah institutions must be able to combine various leadership styles wisely, adjusting to the needs and goals of the da'wah institution. These findings provide insight into the concept of leadership in da'wah institutions, including the principles of Islamic leadership and relevant leadership theories. In addition, various leadership styles that can be applied in da'wah institutions will also be discussed, as well as the importance of effective leadership in achieving the goals of da'wah institutionsKeywords: Leadership Model, Dakwah Management; Dakwah Institution.Kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting dalam lembaga dakwah, karena pemimpin yang efektif dapat mempengaruhi keberhasilan dan kemajuan lembaga dalam mencapai tujuannya. Dalam konteks dakwah, kepemimpinan tidak hanya tentang memberikan perintah dan mengawasi pelaksanaan tugas, tetapi juga tentang mempengaruhi dan memotivasi anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lembaga dakwah memerlukan pemimpin yang dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan Islam, serta teori-teori kepemimpinan yang relevan. Pemimpin yang efektif dalam lembaga dakwah harus dapat memadukan berbagai gaya kepemimpinan dengan bijaksana, menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan lembaga dakwah. Temuan ini memberikan wawasan tentang konsep kepamimpinan dalam lembaga dakwah, termasuk prinsip-prinsip kepemimpinan Islm dan teori-teori kepemimpinan yang relevan. Selain itu, juga akan dibahas tentang berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam lembaga dakwah, serta pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam mencapai tujuan lembaga dakwah. Kata kunci: Model Kepemimpinan; Manajemen Dakwah; Lembaga Dakwah.