cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha
ISSN : 25993372     EISSN : 26146932     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 388 Documents
PELATIHAN POWER DROP DAN OVERHEAD THROW DENGAN MEDICINE BALL BERPENGARUH TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA NEGERI 7 DENPASAR ., Anak Agung Gede Wira Putra; ., Luh Putu Tuti Ariani, S.Pd; ., I Kd. Happy Kardiawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v3i1.4718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan power drop dengan medicine ball terhadap kekuatan otot lengan, (2) pengaruh pelatihan overhead throw dengan medicine ball terhadap kekuatan otot lengan, (3) Perbedaan pengaruh pelatihan power drop dan overhead throw dengan medicine ball terhadap kekuatan otot lengan. Subjek penelitian adalah peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMA Negeri 7 Denpasar tahun 2014 yang berjumlah 36 orang. Data kekuatan otot lengan diukur dengan tes push-ups. Metode penelitian eksperimen dengan rancangan the modified group pre-test-post-test design. Analisis data menggunakan statistik uji-t (t-test) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data (1) pelatihan power drop berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan, dengan hasil thitung = 11,04>ttabel = 2,042 (2) pelatihan overhead throw berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan, dengan hasil thitung = 6,88> ttabel = 2,042 (3) pelatihan power drop memberikan pengaruh lebih baik dibanding pelatihan overhead throw terhadap kekuatan otot lengan, dilihat dengan hasil rata-rata 26,00>22,28. Disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh pelatihan power drop terhadap peningkatan kekuatan otot lengan, (2) terdapat pengaruh pelatihan overhead throw terhadap peningkatan kekuatan otot lengan, (3) terdapat perbedaan peningkatan kekuatan otot lengan antara power drop dengan overhead throw, dimana pelatihan power drop lebih baik dari pada pelatihan overhead throw terhadap peningkatan kekuatan otot lengan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikansi antara hasil bentuk latihan power drop dengan hasil bentuk latihan overhead throw terhadap kekuatan otot lengan, dengan demikian hasil penelitian ini terbatas hanya pada pengaruh pelatihan power drop dan overhead throw terhadap kekuatan otot lengan peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMA Negeri 7 Denpasar. Kata Kunci : Power drop, Overhead throw dan Kekuatan otot lengan. This study aims to determine (1) the effect of power training with medicine ball drop against the arm muscle strength, (2) the effect of training overhead throw the medicine ball against the arm muscle strength, (3) The difference in the effect of training overhead power drop and throw the medicine ball against arm muscle strength. Subjects were participants in badminton extracurricular at SMAN 7 Denpasar in 2014, amounting to 36 people. Data of arm muscle strength was measured by push-ups test. The Experimental research method with the modified design of group pre-test-post-test design. Analysis of data using statistical t-test (t-test) at a significance level of 5%. The results of data analysis (1) training effect on the power drop arm muscle strength, with the result t = 11.04> table = 2.042 (2) training overhead throw affect the strength of the arm muscles, with the result t = 6.88> table = 2.042 (3) training of the power drop is better than the effect of training on muscle strength overhead throw arm, seen with an average yield of 26.00> 22.28. It was concluded that (1) there are significant drop of power training to increase muscle strength of arm, (2) there are significant overhead throw training to increase muscle strength of arm, (3) there is a difference between the arm muscle strength increase power drop with an overhead throw, where the training power drop better than the training overhead throw to increase the strength of the arm muscles. Based on the analysis of data showed that there were significant differences between the results of the exercise of power drop form with the results of the exercise form overhead throw against the arm muscle strength, thus the results of this study is limited to the effect of the drop and overhead power training on muscle strength arm throw participants extracurricular high school badminton SMA Negeri 7 Denpasar. keyword : Power drop, Overhead throw and arm muscle strength.
PENGARUH PELATIHAN TEMBAKAN SATU SENTUHAN DAN TENDANGAN MENEKAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN MENEMBAK PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP NEGERI 3 DAWAN TAHUN 2014 ., I Putu Dibyaguna; ., I Kd. Happy Kardiawan, S.Pd.; ., Luh Putu Tuti Ariani, S.Pd
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v3i1.5826

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan tembakan satu sentuhan terhadap peningkatan ketepatan menembak, (2) pengaruh pelatihan tendangan menekan terhadap peningkatan ketepatan menembak, (3) Perbedaan pengaruh antara pelatihan tembakan satu sentuhan dengan tendangan menekan terhadap peningkatan ketepatan menembak. Subjek penelitian adalah peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 3 Dawan yang berjumlah 30 orang. Data ketepatan menembak di ukur dengan tes menembak bola. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan the modified group pre-test-post-test design. Analisis data menggunakan penghitungan statistik uji-t (t-test). Hasil analisis data (1) pelatihan tembakan satu sentuhan berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan menembak, dengan hasil thitung = 2,64>ttabel = 2,048 (2) pelatihan tendangan menekan berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan menembak, dengan hasil thitung = 3,12> ttabel = 2.048 (3) pelatihan tendangan menekan memberikan pengaruh lebih baik dibanding pelatihan tembakan satu sentuhan terhadap peningkatan ketepatan menembak, dilihat dengan hasil rata-rata 17,73>15,07. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan (1) terdapat pengaruh pelatihan tembakan satu sentuhan terhadap peningkatan ketepatan menembak, (2) terdapat pengaruh pelatihan tendangan menekan terhadap peningkatan ketepatan menembak, (3) terdapat perbedaan pengaruh antara tembakan satu sentuhan dengan tendangan menekan, dimana pelatihan tendangan menekan lebih baik dari pada pelatihan tembakan satu sentuhan terhadap peningkatan ketepatan menembak. Disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikansi antara hasil bentuk latihan tembakan satu sentuhan dengan tendangan menekan terhadap peningkatan ketepatan menembak, dengan demikian hasil penelitian ini terbatas hanya pada pengaruh pelatihan tembakan satu sentuhan dan tendangan menekan terhadap peningkatan ketepatan menembak pada siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 3 Dawan Tahun 2014. Kata Kunci : Tembakan satu sentuhan, Tendangan menekan dan Ketepatan menembak. This research aimed at finding out (1) the effect of one touch shot training to the improving of shooting accuracy, (2) the effect of kick pressing training to the improving of shooting accuracy, (3) the difference effect of between the one touch shot training and kick pressing to the improving of shooting accuracy. The subjects of this research were 30 students of football extracurricular participants SMPN 3 Dawan. Shooting accuracy data measured by a shoot ball test. This study used an experimental method to design the modified group pre-test-post-test design. The data was analyzed by using statistical calculation t-test (t-test). The results of data analysis showed that (1) one touch shot training effect to the improving of shooting accuracy, the results of t = 2.64> t table = 2.048 (2) kick pressing training effect to the improving of shooting accuracy, the results of t = 3.12> table = 2,048 (3) kick pressing training gave better effect than one touch shot training to the improving of shooting accuracy, seen with an average yield of 17.73> 15.07. Based on the results of data analysis showed that (1) there was the influence of one touch shot training to the improving of shooting accuracy, (2) there was the influence of kick pressing training to the improving of shooting accuracy, (3) there was difference effect between one touch shot and kick pressing, kick pressing training was better than one touch shot training to the improving of shooting accuracy. Concluded that there was a significant difference between the results of one touch shot training and kick pressing to the improving of shooting accuracy. The results of this research was limited on the effect of one touch shot training and kick pressing to the improving of shooting accuracy on the students of football extracurricular participant SMPN 3 Dawan year 2014. keyword : One touch shot, Kick pressing and shooting accuracy.
PENGARUH PELATIHAN PASSING ATAS DENGAN BOLA RENDAH DAN PASSING ATAS DENGAN MELONCAT TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMPNEGERI 2 SINGARAJA TAHUN 2016 ., I Wayan Sukayana; ., Suratmin, S.Pd. M.Or; ., Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd., M.Or.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 5, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v5i2.8022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan passing atas dengan bola rendah terhadap keterampilan passing atas bola voli, (2) pengaruh pelatihan passing atas dengan bola rendah terhadap keterampilan passing atas bola voli, dan (3) perbedaan pengaruh antara pelatihan passing atas dengan bola rendah dengan passing atas dengan meloncat terhadap keterampilan passing atas bola voli SMP Negeri 2 SIngaraja. Sampel penelitian adalah pada siswa peserta ekstrakurikuler Bola voli putra SMP Negeri 2 Singaraja tahun 2016 yang berjumlah 30 orang. Subyek penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan the modified pre-test post-test group design. Analisis data menggunakan penghitungan statistik uji-t pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hasil analisis data (1) pelatihan passing atas dengan bola rendah berpengaruh terhadap keterampilan passing bola voli, dengan hasil thitung = 12.789 > ttabel = 2,145, (2) pelatihan passing atas dengan meloncat berpengaruh terhadap keterampilan passing bola voli, dengan hasil thitung = 10.752 > ttabel = 2,145, dan (3) tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pelatihan passing atas dengan bola rendah dan passing atas dengan meloncat terhadap keterampilan passing atas bola voli thitung = 0,632 < ttabel = 2,145. Disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh pelatihan passing atas dengan bola rendah terhadap keterampilan passing bola voli sebesar 9,00%, (2) terdapat pengaruh pelatihan passing atas dengan meloncat terhadap keterampilan passing bola voli sebesar 11,33%, dan (3) tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pelatihan passing atas dengan bola rendah dan passing atas dengan meloncat terhadap keterampilan passing bola voli. Kata Kunci : Keterampilan passing atas bola voli, pelatihan passing atas bola rendah, The aim of this study to find out 1. the effect of coachimg passing up with low ball to the passing skills on voleyball. 2. The effect of coachimg passing up by leaping to the passing skills on voleyball. 3. The differences between the effect of coaching passing up with low ball and the effect of coaching passing up by leaping to passing up skills on SMP N 2 Singaraja Voleyball. the sample are used is the students who participate on voleyball extracurricular in SMP N 2 Singaraja in 2016 totally 30 students. the subject of this study using a quasi-experimental design with pre-test post-test group design. the data are analyze by statistic calculation t-test in significant level (α) 0,05. The results of data analysis (1) the coaching of passing up with the low ball influence to the passing skills on volleyball, with the result t = 12 789> table = 2.145, (2) the coaching of passing up by leaping influence to passing skill on volleyball, with the result t = 10 752> table = 2.145, and (3) there is no significant differences between the coaching of passing up with low ball and the coaching passing up by leaping to passing up skills on voleyball t = 0.632
PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:10 DAN 1:20 TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER ., I Dewa Made Mudiyasa; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., I Wayan Muliarta, S.Pd., M.Or.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v2i1.4058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 terhadap kecepatan lari 100 meter, (2) pengaruh pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:20 terhadap kecepatan lari 100 meter, (3) Perbedaan pengaruh pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 dan 1:20 terhadap kecepatan lari 100 meter. Subjek penelitian adalah siswa peserta ekstrakurikuler atletik SMP N 1 Mengwi tahun 2014 yang berjumlah 36 orang. Data kecepatan lari 100 meter diukur dengan tes lari cepat 100 meter. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan the modified group pre-test-post-test design. Analisis data menggunakan penghitungan statistik uji-t (t-test) pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data (1) pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter, dengan hasil thitung= 11,18 > ttabel = 2,042 (2) pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:20 berpengaruh terhadap kecepatan lari 100 meter, dengan hasil thitung = 32,11 > ttabel = 2,042 (3) terdapat perbedaan antara pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 dan 1:20 terhadap kecepatan lari 100 meter, dengan hasil thitung = 5,04 > ttabel = 2,042. Pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:20 memberikan pengaruh lebih baik dibanding pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 terhadap kecepatan lari 100 meter, dilihat dari hasil rata-rata pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:20 adalah 15,32 dan rata-rata pelatihan interval anaerob dengan rasio kerja istirahat 1:10 adalah 15,74. Kata Kunci : pelatihan, interval anaerob, rasio kerja dan istirahat, kecepatan. This study aims to determine (1) the effect of anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 to the speed of 100 meter sprint, (2) the effect of anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 to the speed of 100 meter sprint, (3) the difference effect of between the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 and 1:20 to the speed of 100 meter sprint. The subjects of this research were 36 students of athletic extracurricular SMP N 1 Mengwi. This research was an experimental study, with the modified group pre-test – post-test design. The data of 100 meter sprint speed was measured by a 100 meter sprint test. The data was analyzed using statistical calculations t-test at the 5% significance level. The results of this study are (1) the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 affected to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 11,18 > ttab = 2.042, (2) the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 affected to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 32,11 > ttab = 2.042, (3) there was difference effect of between the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 and 1:20 to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 5.04 > ttab = 2.042. The anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 gives a better effect than the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 to the speed of 100 meter sprint, seen from the average result of the anaerobic interval training with work and rest rasio 1:20 is 15,32 and the anaerobic interval training with work and rest rasio 1:10 is 15,74. keyword : This study aims to determine (1) the effect of anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 to the speed of 100 meter sprint, (2) the effect of anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 to the speed of 100 meter sprint, (3) the difference effect of between the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 and 1:20 to the speed of 100 meter sprint. The subjects of this research were 36 students of athletic extracurricular SMP N 1 Mengwi. This research was an experimental study, with the modified group pre-test – post-test design. The data of 100 meter sprint speed was measured by a 100 meter sprint test. The data was analyzed using statistical calculations t-test at the 5% significance level. The results of this study are (1) the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 affected to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 11,18 > ttab = 2.042, (2) the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 affected to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 32,11 > ttab = 2.042, (3) there was difference effect of between the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 and 1:20 to the speed of 100 meter sprint, with result thit = 5.04 > ttab = 2.042. The anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:20 gives a better effect than the anaerobic interval training with work and rest rasio of 1:10 to the speed of 100 meter sprint, seen from the average result of the anaerobic interval training with work and rest rasio 1:20 is 15,32 and the anaerobic interval training with work and rest rasio 1:10 is 15,74.
HUBUNGAN TINGGI BADAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH PADA CLUB BOLA VOLI CITROEN PEDAWA TAHUN 2020 ., KADEK RAMAWAN; ., Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd.; ., Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd., M.Or.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v11i1.27782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan, power otot tungkai dan power otot lengan terhadap kemampuan smash. Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Subjek penelitian 20 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi dengan taraf signifikansi r > r tabel. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) terdapat hubungan antara tinggi badan terhadap kemampuan smash dengan hasil r = 611 > r tabel = 0,444, (2) terdapat hubungan antara power otot tungkai terhadap kemampuan smash dengan hasil r = 0,634 > r tabel = 0,444, (3) terdapat hubungan antara power otot lengan terhadap kemampuan smash dengan hasil r = 817 > r tabel = 0,444, dan (4) terdapat hubungan antara tinggi badan, power otot tungkai dan power otot lengan terhadap kemampuan smash dengan hasil r = 842 > r tabel = 0,444.Kata Kunci : Kata kunci : tinggi badan, power otot tungkai, power otot lengan, kemampuan smash This study aims to determine the relationship between height, leg muscle power and arm muscle power and the ability to smash. This study uses the correlation method. The subjects used total of 20 people. Data analysis using correlation test with significance level r > r table. The results of the study are as follows (1) there is a relationship between height and smash ability with results r = 611 > r table = 0.444, (2) there is a relationship between leg muscle power and smash ability with results r = 0.634 > r table = 0.444, (3) there is a relationship between arm muscle power to the ability of smash with results r = 817 > r table = 0.444, and (4) there is a relationship between height, leg muscle power and arm muscle power to the ability to smash with results r = 842 > r table = 0.444. keyword : Keywords: height, leg muscle power, arm muscle power, smash ability
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA TUNAS HARAPAN ., M. Ryan Padli; ., Syarif Hidayat, S.Pd., M.Pd.; ., Ketut Chandra Adinata Kusuma, S.Pd., M.P
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v11i1.27783

Abstract

Penelitianinibertujuanuntukmengujihubunganantarakecepatandankelincahanterhadapkemampuanmenggiring bola. JenisPenelitianiniadalahpenelitiankorelasional.Subjekdalam penelitianini adalahpemainsepakbolaklub Tunas HarapanTahun 2020 denganjumlah 20 orang danrentangusianya 18 sampai 20 tahun. Objekdalampenelitianiniadalahkecepatan, kelincahan, dan kemampuanmenggiring bola.Instrumen yang digunakanuntukmengumpulkan data yaitu 30 meter sprint test untukmengukurkecepatanlari, Illinois agility run untukmengukurkelincahan, dantesmengiring bola.Hasilpenghitungankorelasigandadiperolehhasilnilai r hitung> r tabelyaitu= 0.602 > 0.444. Saran bagipelatihsepakbolaklub Tunas Harapan agar dalamlatihanlebihmeningkatkankecepatanlaridankelincahanpemain.Kecepatandalammenggirirng bola digunakanuntukmemenangkan duel saatmenggirirng bola danuntukmelewatipertahananlawan, kelincahandalammenggiring bola digunakanuntukmelewatihadanganpemainlawandenganmelakukangerakanmerubaharah yang cepatsaatmenggiring bola. Kata Kunci : kecepatanlari, kelincahan,menggiring bola This study aims to examine the relationship between speed and agility on the ability to dribble. This type of research is correlational research. The subjects in this study were Tunas Harapan club soccer players in 2020 with a total of 20 people and their age range was 18 to 20 years.The objects in this study were speed, agility, and dribbling skills. The instruments used to collect data were 30 meter sprint tests to measure running speed, Illinois agility run to measure agility, and dribbling tests. The results of the calculation of multiple correlations obtained r count value>r table that is = 0.602> 0.444. Suggestions for the club soccer coach shoots hope that in training further improve running speed and agility of players. Speed in dribbling is used to win a duel when dribbling and to get past the opponent’s defense by making a quick change of direction when dribbling.keyword : running speed, agility, dribbling
Survey Tingkat Indeks Massa Tubuh, Kecepatan Lari Dan Kelincahan Pada Pemain Tunas Harapan Tahun 2020 ., Walid Salham Nur Sani; ., Luh Putu Tuti Ariani, S.Pd., M.Fis.; ., Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd., M.Or.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v11i1.28372

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Indeks Massa Tubuh, kecepatan lari dan kelincahan pada pemain sepakbola Tunas Harapan Tahun 2020. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain sepakbola Tunas Harapan yang berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan adalah survey dengan data tes dan pengukuran. Intrumen yang digunakan adalah tes pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh, 30 meter sprint test untuk mengukur kecepatan lari menggunakan dan tes illinois agility run untuk mengukur kelincahan. Hasilnya yakni Indeks Massa Tubuh pada pemain Tunas Harapan pemain dalam kategori kurus terdapat 7 orang (35%), pemain dalam kategori normal 13 orang (65%), dan tidak ada (0%) pemain dalam kategori gemuk maupun obesitas. Tingkat kecepatan lari menunjukkan kategori baik sekali terdapat 1 orang (5%), pemain dalam kategori baik 6 orang (30%), pemain dalam kategori cukup 4 orang (20%), pemain dalam kategori sedang 7 orang (35%), pemain dalam kategori kurang 2 orang (10%). Tingkat kelincahan menunjukkan tidak terdapat (0%) pemain pada kategori baik sekali, pemain dalam kategori baik 3 orang (15%), pemain dalam kategori cukup 9 orang (45%), pemain dalam kategori sedang 5 orang (25%), pemain dalam kategori kurang 3 orang (15%). Simpulan tingkat Indeks Massa Tubuh pemain Tunas Harapan dalam kategori ideal, kecepatan lari dalam kategori sedang dan kelincahan dalam kategori sedang. Disarankan kepada pelatih agar mampu menyusun program latihan uintuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan pemain Tunas Harapan agar lebih baik. Bagi pemain hasil ini sebagai acuan untuk tetap menjaga tubuh agar tetap ideal dan meningkatkan kecepatan lari dan kelincahan yang masih sedang.Kata Kunci : Kata kunci: Indeks massa tubuh, Kecepatan lari, Kelincahan This study aims to determine the level of Body Mass Index, running speed and agility in the Tunas Harapan soccer player 2020. The subjects in this study were 20 Tunas Harapan soccer players. The method used is a survey with test and measurement data. The instruments used were a height and weight measurement test to determine the Body Mass Index, a 30 meter sprint test to measure running speed using an illinois agility run test to measure agility. The result is the Body Mass Index in Tunas Harapan players in the thin category, there are 7 people (35%), players in the normal category are 13 people (65%), and there are no (0%) players in the fat or obese category. The level of running speed shows that there are very good categories of 1 person (5%), players in the good category are 6 people (30%), players in the category are quite 4 people (20%), players in the moderate category are 7 people (35%), players in less category 2 people (10%). The level of agility shows there are no (0%) players in the excellent category, players in the good category 3 people (15%), players in the category are 9 people enough (45%), players in the medium category are 5 people (25%), players in the category less 3 people (15%). Conclusion Level of Body Mass Index Tunas Harapan players in the ideal category, running speed in the medium category and agility in the medium category. It is recommended to coaches to be able to develop training programs to improve the speed and agility of Tunas Harapan players to be better. For players this result is as a reference to keep the body in order to remain ideal and increase running speed and agility that is still moderate.keyword : Keywords: Body mass index, Running speed, Agility
PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB JARAK 60-100 METER DAN JARAK 110-150 METER TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 KUBU KARANGASEM ., Ni Komang Wiwin Ariningsih; ., Dr. Suratmin, S.Pd., M.Or.; ., Ketut Chandra Adinata Kusuma, S.Pd., M.P
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v11i1.27780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan interval anaerob jarak 60-100 dan interval anaerob jarak 110-150 terhadap kecepatan lari 100 meter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan the modified pre-test – post-test group design. Subyek penelitian ini berjumlah 30 orang siswa berjenis kelamin putra. Tes yang digunakan lari 100 meter. Analisis data menggunakan perhitungan statistik uji-t taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukkan (1)pelatihan interval anaerob jarak 60-100, dengan hasil thitung sebesar 5,701>ttabel=2,145, (2)pelatihan interval anaerob jarak 110-150, dengan hasil thitung= 5,528 > ttabel=2,145, dan (3)perbedaan pengaruh antara pelatihan interval anaerob jarak 60-100 dan jarak 110-150, dengan hasil thitung=1.323 ttable = 2,145. (2) Anaerobic interval training 110-150 meters had impact 100 meters running speed with statistic tcount result 5,528 > ttable = 2,145. (3)There was no difference impact betwen anaerobic interval training 60-100 meters and anaerobic interval training 110-150 meters torward 100 meters running speed with the same good impact to increase running speed. keyword : Speed, run 100 meters, anaerobic interval training.
PENGARUH MODEL PELATIHAN PRAKTEK PADAT (MASSED PRACTICE) DAN PRAKTEK TERDISTRIBUSI (DISTRIBUTED PRACTICE) TERHADAP PASSING ATAS BOLA VOLI PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 1 GEROKGAK TAHUN 2014 ., Ni Kadek Evi Siskarini; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., I Kd. Happy Kardiawan, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v2i1.4265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pelatihan praktik padat (massed practice) dan praktik terdistribusi (distributed practice) terhadap passing atas bola voli putra peserta ekstrakurikuler SMA N 1 gerokgak 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah “eksperimental semu (quasi exsperimental). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Modifed Group Pretest-posttest Control Design”. Subjek penelitian sebanyak 30 orang siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli di SMA N 1 Gerokgak. Tehnik pengunpulan data ini diperoleh dari pengukuran variable terikat yaitu kemampuan melakukan passing atas. Teknik analisis data menggunakan uji-t independen dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil analisis data (1) model pelatihan praktek padat berpengaruh terhadap kemampuan passing atas bola voli, dengan hasil thit= 5.782 > ttab = 2.144 (2) model pelatihan praktek terdistribusu berpengaruh terhadap kemampuan passing atas boli voli dengan hasil thit= 9.811 > ttab = 2.144. (3). Terdapat perbedaan perbedaan pengaruh model pelatihan praktik padat dan praktik terdistribusi terhadap ketepatan passing atas, dengan hasil thit = 2.750 > ttab = 2,048. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan : (1) model pelatihan praktek padat (massed practice) dan pelatihan praktik terdistribusi (distributed practice) berpengaruh terhadap penguasaan ketrampilan passing atas bola voli. (2) terdapat perbedaan pengaruh antara dua kelompok model pelatihan praktik padat (massed practice) dan pelatihan praktik terdistribusi (distributed practice) terhadap peningkatan penguasaan ketrampilan tehnik passing atas dimana model pelatihan praktik terdistribusi (distributed practice) memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan model pelatihan praktek padat (massed practice)Kata Kunci : pelatihan, praktik padat dan praktik terdistribusi, terhadap, passing atas, bola voli This study aimed to know the effect of massage practice and distributed practice toward passing atas on volley ball in extracurricular participants’ at SMA N 1 Gerokgak in 2014. This study was an experimental research in terms of quasi experimental. The designed that was used in this study namely, modifed group pretest-posttest design. The subjects of this study were 30 males’ students who become participants of volley ball extracurricular at SMA N 1 Gerokgak. The result of analysis data that (1) there was an effect of massed praktice training methods on the top passing skills, in which thit = 5.782 > ttab 2.144 = , (2) there was an effect of distributed praktice training methods on the top passing skills, in which thit = 9.811 > ttab = 2.144, (3) there was a difference on effect of massed praktice training methods and distributed praktice on the top passing skills, in which thit = 2.750 > ttab = 2.048. From the analysis of data and discussion concluded; (1) the massed practice training methods and distributed practice effect on the top passing skills, (2) there is a difference between the effect of massed practice training methods and distributed practice on the top passing skills, in which distributed praktice training methods is better than massed praktice training methods to increase on the top passing skills.keyword : training massed practice, distributed practice, top passing, voley ball
PENGARUH PELATIHAN PULL-UP DAN PUSH-UP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI MADRASAH ALIYAH NEGERI PATAS TAHUN 2014 ., Imam Hambali; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., I Wayan Muliarta, S.Pd., M.Or.
Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpko.v3i1.4832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelatihan pull-up terhadap kekuatan otot lengan, (2) pengaruh pelatihan push-up terhadap kekuatan otot lengan, (3) perbedaan pengaruh pelatihan pull-up dan push-up terhadap kekuatan otot lengan. Subjek penelitian adalah siswa putra ekstrakurikuler bola voli MAN Patas berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan the modified group pre-test – post-test design. Tes pengumpulan data menggunakan tes expanding dynamometer. Analisis data menggunakan perhitungan statistik Nonparametrik pada taraf signifikansi 0,05. Hasil analisis data (1) pelatihan pull-up berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot lengan, (2) pelatihan push-up berpengaruh signifikan terhadap kekuatan otot lengan, (3) tidak ada perbedaan kekuatan otot lengan yang signifikan antara pelatihan pull-up dan push-up. Disimpulkan bahwa (1) Pelatihan pull-up berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli MAN Patas tahun 2014, (2) Pelatihan push-up berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli MAN Patas tahun 2014, (3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pelatihan push-up dan pull-up terhadap peningkatan kekuatan otot lengan pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli MAN Patas tahun 2014. Kata Kunci : pelatihan, push-up, pull-up, kekuatan, bola voli This study aims to determine (1) the influence of the pull-up training arm muscle strength , (2) the effect of the push - up training on muscle strength of arm, (3) the effect of training pull- ups and push - ups against the arm muscle strength. The subjects were male student extracurricular volleyball MAN Patas numbered 30 people. This study used an experimental method to the design of the modified group pre - test - post - test design. Test data collection using expanding test dynamometer. Analysis of data using statistical calculations Nonparametric at a significance level of 0.05. The results of data analysis (1) The pull-up training a significant effect on the increase in forearm muscle strength, (2) training of push-ups a significant effect on the arm muscle strength, (3) there was no difference in muscle strength significantly between the training arm pull-up and push-up. It was concluded that (1) Training pull-ups significant effect on the increase in muscle strength in the arm by boys volleyball extracuricular MAN Patas 2014, (2) Training of push-ups a significant effect on the increase in muscle strength in the arm by boys volleyball extracurricular MAN Patas years 2014, (3) There is no significant difference between the training of push-ups and pull-ups to increase arm muscle strength in male student extracuricular volleyball MAN Patas 2014. keyword : training , push - ups , pull- ups , strength , volleyball