cover
Contact Name
Wike Adhi Anggono
Contact Email
wike73@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpangan@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
ISSN : 20879679     EISSN : 2597436X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
The Journal of Food Technology is a Food Technology scientific information and communication media aimed at accommodating and communicating the results of research and service of students, lecturers and researchers. The fields of science include food science, technology, and processed food products, health, agribusiness, and fields related to fisheries, livestock, and agrotechnology related to food. The Journal of Food Technology is published twice in March and September and in an additional edition in December.
Arjuna Subject : -
Articles 320 Documents
PEMBUATAN FLAKES DENGAN VARIASI TEPUNG GANDUM DAN TEPUNG KELAPA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU FLAKES Aprilia Nurhidayanti; Sari Astina Dewi; Narsih Narsih

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.184 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.648

Abstract

Flakes kelapa merupakan makanan serat berbahan baku tepung gandum dengan variasi penambahan tepung kelapa (30%, 40%, dan 50%). Metode pembuatan flakes kelapa yaitu, pencampuran, pembentukan, lembaran, pencetakan dan pemanggangan. Flakes kelapa yang terbaik dengan formulasi tepung gandum 70% dan tepung kelapa 30%, kadar air 2,273%, kadar abu 0,79%, kadar lemak 16,36%, kadar karbohidrat 76,672%, kkadar serat 0,299 dan kadar protein 3,905. Berdasarkan uji scoring dan uji hedonik flakes kelapa panelis diterima dengan formulasi 70%;30% dengan rasa flakes kelapa berasa kelapa, berwarna cream, tekstur renyah dan berwarna kelapa. Rerata flakes kelapa yang dihasilkan telah memenuhi SNI sereal No. 01-4270-1996 pada parameter kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat kasar dan kadar protein
PENGARUH PROPORSI KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii Bl) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN “WEDANG SEMANIS” Abidusy Syakur Al Mahbub; Muh.Aniar Hari Swasono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.135 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.649

Abstract

Minuman semanis merupakan minuman yang terbuat dari seduhan kayu secang dan kayu manis. Minuman ini terinspirasi dari wedang uwuh minuman asli Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu proporsi kayu secang dan kayu manis terhadap aktivitas antioksidan. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 proporsi kayu manis (K) terdiri dari 2 level yaitu 3g dan 6g. Faktor 2 proporsi kayu secang (S) terdiri dari 3 level yaitu 2g, 5g, 8g sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan yang masing masing diulang 2 kali. Analisis data menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 1% dan 5%, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BNT (5%). Pengamatan yang dilakukan meliputi uji kimiawi aktivitas antioksidan dan uji organoleptik rasa, aroma dan warna. Hasil penelitian dengan uji DPPH menghasilkan aktivitas antioksidan sangat kuat pada perlakuan K1S3 (kayu manis 3gr dan kayu secang 8gr) dengan parameter IC50 39,80 µg/mL (sangat kuat). Berdasarkan uji indeks efektifitas didapatkan kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada K1S3 (kayu manis 3gr dan kayu secang 8gr) dengan hasil aktivitas antioksidan IC50 dengan nilai 39,80 µg/mL (sangat kuat), rasa dengan nilai 2,75 (tidak suka), aroma dengan nilai 3,60 (suka), warna dengan nilai 3,45 (suka).
PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP KARAKTERSITIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TAPE PISANG KEPOK Cahyaning Rini Utami

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.599 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i1.904

Abstract

Tape merupakan salah satu makanan fermentasi tradisional di Indonesia. Pisang kepok dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat tape karena memiliki kelebihan pati yang resisten dan serat tinggi. Kandungan pati yang ada pada pisang kepok sekitar 22-25%. Kualitas tape pisang ditentukan berdasarkan karakteristik kimia selama proses fermentasi. Dalam fermentasi tape sendiri selalu melibatkan tiga senyawa sebagai produknya yakni gula, alkohol, dan asam organik sehingga karakteristik kimia yang diukur sebagai kontrol kualitas adalah pH, kadar gula dan kadar alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi tape pisang kepok terhadap karakteristik kimia dan organoleptik. Penelitian ini dilakukan dengan membuat tape pisang kepok dengan variasi waktu fermentasi selama 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 hari. Hasil fermentasi diuji pH, kadar gula, kadar alkohol dan organoleptik. Seluruh data dianalisa menggunakan analisis varian (ANOVA) satu arah yang dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan waktu fermentasi berpengaruh terhadap karakteristik kimia dan organoleptik. Tape pisang kepok terbaik dihasilkan pada hari ketiga dengan karakteristik kimia: pH 4,76; kadar gula 11,97%; kadar alkohol 4,45% dan nilai organoleptik terhadap rasa, warna, tekstur, dan aroma berturut-turut sebesar 5,34; 5,56 ; 4,43; dan 5,26 (4= sedikit suka, 5= suka). Berdasarkan hasil uji karakteristik kimia dan organoleptik tape pisang kepok dengan waktu fermentasi 3- 4 hari layak untuk dikonsumsi.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KUE STICK Fransiska Fransiska; Welly Deglas

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.476 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.905

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil samping dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu perlu dioptimalkan pemanfaatanya sebagai bahan pangan campuran (subtitusi) pada bahan pangan dasar pada olahan makanan. Akan tetapi ampas tahu basah mudah mengalami kerusakan dan pembusukan sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk meningkatkan umur simpan ampas tahu serta lebih fleksibel dalam penggunaan misalnya dengan cara dibuat tepung. Salah satu olahan makanan dari tepung terigu yang dapat disubstitusi dengan tepung ampas tahu adalah kue Stick. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kue stick substitusi tepung ampas tahu 25%, 50% dan 75% terhadap kandungan kimia dan organoleptik. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan empat taraf perlakuan substitusi tepung ampas tahu dengan tiga kali ulangan, sehingga didapatkan 12 Perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan tepung ampas tahu terhadap kue stick. Kadar air tertinggi adalah P3 (5.031%) dan yang terendah P0 (3.5057%). Kadar Protein tertinggi P3 (5.50%) dan yang terendah P0 (2.10%). Kadar Karbohidrat tertinggi adalah P0 (2.158%) dan yang terendah P3 (1.147%). Kadar serat kasar tertinggi P3(1.925%) dan yang terendah P0 (1.611%). Kue stick yang cukup disukai adalah variasi substitusi tepung ampas tahu 25% dengan karakteristik warna cukup cokelat (2.57), sedikit beraroma tepung ampas tahu (2.43), sedikit berasa ampas tahu (2.38), tekstur renyah (3.76).
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PANGAN OLAHAN PADA KELOMPOK USAHA PRODUKTIF DI KECAMATAN SRENGAT, KABUPATEN BLITAR Panji Deoranto; Retno Astuti

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.167 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.906

Abstract

Di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, terdapat beberapa usaha produktif yang mengolah pangan seperti madumongso, sambel pecel, keripik pangsit, kue untruk yuyu, stick, dan kue bolu serta cake yang diproduksi Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Jaya dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Ananda. Permasalahan yang dihadapi oleh KWT Mekar Jaya adalah penggilingan bumbu dan kacang pada produksi sambel pecel tidak bisa dikerjakan sendiri karena tidak mempunyai alat mekanis. Penggilingan dilakukan di pasar sehingga tidak efisien. Permasalahan lain adalah pembentukan lembaran adonan pada proses produksi keripik pangsit yang masih manual sehingga membutuhkan waktu lama. Mitra juga masih mengemas menggunakan lilin sehingga beresiko pengemasan tidak sempurna. Permasalahan pada proses produksi olahan pangan di UKM Ananda adalah keterbatasan kapasitas akibat peralatan yang digunakan masih sederhana, skala rumah tangga dan kapasitas kecil. Titik kritis peningkatan kapasitas adalah pada proses pengadukan adonan dan pemanggangan. Keduanya selama ini menggunakan mixer kecil dan oven kecil. Permasalahan lain adalah proses pengemasan yang sering gagal karena alat hand sealer yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi olahan pangan di KWT Mekar Jaya dan UKM Ananda. Program peningkatan kapasitas produksi dan mutu produk olahan di KWT Mekar Jaya dilakukan melalui fasilitasi peralatan produksi sambel pecel dan keripik pangsit berupa penggiling bumbu pecel dan pencetak lembaran adonan (sheeter). Perbaikan kualitas kemasan dilakukan melalui fasilitasi hand sealer dan perbaikan desain label kemasan. Program peningkatan kapasitas produksi dan mutu olahan UKM Ananda dilakukan melalui peningkatan kapasitas pemanggangan, pengadonan, dan perbaikan proses pengemasan. Perbaikan label kemasan akan dilakukan untuk kemasan keripik pangsit, sambel pecel, dan madumongso dengan fasilitasi alat pedal sealer. Dengan adanya fasilitasi peralatan ini, kedua mitra dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi. Mitra juga telah melakukan diversifikasi produk olahannya mengguankan fasilitas peralatan dari program IbM ini.
PENINGKATAN KINERJA PADA PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS APEL DI UKM TM MANDIRI DAN MULYO AGRO MANDIRI, KOTA BATU Teti Estiasih; Ella Saparianti

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.901 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.907

Abstract

Dua usaha kecil menengah (UKM) di Kota Batu yaitu UKM Mulyo Agro Mandiri dan TM Mandiri telah berkontribusi dalam memproduksi olahan pangan berbasis apel yang unik yang memproduksi kue semprit apel dan kue lilit apel. UKM Mulyo Agro Mandiri juga sudah merintis produksi sambel apel dan UKM TM Mandiri mulai mengembangkan produksi pie apel. Program IbM yang telah dilaksanakan berupa peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi olahan apel, pembuatan standard operating procedure (SOP) produksi kue semprit apel dan kue lilit apel, serta perbaikan kemasan kue semprit apel dan diversifikasi produk kue lilit apel. Fasilitasi peralatan untuk peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi di UKM Mulyo Agro Mandiri berupa planetary mixer, penghalus sambel apel, dan pedal sealer. Fasilitasi di UKM TM Mandiri berupa mesin pemarut, oven, meja kerja stainless steel, dan sheeter. UKM Mulyo Agro Mandiri telah mengembangkan produknya berupa sambel apel yang memerlukan alat penghalus sambel. Pengembangan produk di UKM TM Mandiri berupa pie apel yang membutuhkan oven untuk pemanggangan. Adanya fasilitasi ini telah meningkatkan efisiensi proses produksi. Efisiensi pengadonan adonan kue semprit apel di UKM Mulyo Agro Mandiri dari 5 kg/0,5 jam menjadi 12,5 kg/0,5 jam. Terjadi penurunan kemasan yang rusak sebesar 100% akibat pengemasan yang tidak tepat menggunakan hand sealer setelah introduksi alat pedal sealer. Penghalusan sambel apel yang asalnya manual menjadi mekanis dan kontinyu. Di UKM TM Mandiri, kapasitas pemanggangan pie apel meningkat dari 1 adonan/batch menjadi 3 adonan/batch. Pencetakan adonan menjadi lebih cepat dengan menggunakan mesin sheeter, demikian pula dengan pemarutan apel. Adanya meja kerja stainless steel telah membantu mitra untuk meningkatkan sanitasinya. SOP telah disusun dan diimplementasikan.
PENINGKATAN KINERJA PADA PROSES PRODUKSI KERIPIK PARU DAN UNTHUK YUYU Hera Sisca Prasmita; Jhauharotul Muchlisyiyah

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.693 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.908

Abstract

Beef lungs chips and unthuk yuyu are local snack from Kanigoro, Blitar, East Java. Beef lungs chips is made of beef lungs that boiled and stored in freezer. Frozen beef lungs is cut into pieces, dipped in spices, coated in flour and then fried in oil until golden. Unthuk yuyu is local snack made of glutinous rice flour, eggs, sugar and coconut milk. The process of making unthuk yuyu are all ingredients are mixed and then molded using cake mold that specific for unthuk yuyu, and the last is fried this molded dough until golden. The problems of producing beef lungs chips are the low capacity of frying beef lungs and still using conventional knife to cut the beef lungs. The problems of producing untruk yuyu are butter mixing still use small mixer, sugar grinding and coconut shreding still using traditional implementation and need more labour.. There are several solution to overcome those problems by introduce the new advance technology in food processing After introduction of meat slicer and high pressure stove in beef lungs chips processing can increase the efficiency and capacity of cutting frozen beef lungs four times higher and increase of frying capacity two times higher than before. By introducing of grinding meachine, shreding meachine and planetary mixer also can increase the efficiency and capacity of producing untruk yuyu. By using planetary mixer 15 L in size, the capacity of mixing process could be increase.
KARAKTERISTIK FISIK DAN SIFAT FUNGSIONAL BERAS JAGUNG INSTAN DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JENIS SERAT DAN LAMA PEMBEKUAN Vivien Fathuroya; Maimunah Hindun Pulungan

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.198 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i1.911

Abstract

Salah satu bahan pangan lokal yang sedang dikembangkan dalam rangka diversifikasi pangan adalah jagung. Jagung merupakan komoditi potensial untuk dikembangkan menjadi pangan pokok alternatif karena tingkat produksi jagung nasional yang cukup besar dan dilihat dari segi nilai gizi, jagung mengandung protein, karbohidrat, dan tingkat energi yang tidak kalah dengan beras. Selain itu, jagung sudah dijadikan makanan pokok oleh sebagian masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serat danwaktu pembekuan terhadap karakteristik fisik dan fungsional beras jagung instan. Rancangan percobaan untuk penelitian ini adalah rancangan factorial dalam Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan komnbinasi perlakuan yang terbaik adalah perlakuan berserat dengan waktu pembekuan 72 jam menghasilkan densitas kamba 0,3920 gram/ml, porositas 31,03%, rasio rehidrasi 5,995%, tingkat penyerapan air 74% dan tingkat pengembangan 18%.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI BROWNIES SAYUR DAN PANGGANG PADA UKM RUMAH TERONG DAN SABRINA DI MALANG RAYA kgs Ahmadi; Edyson Edyson

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.677 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i1.912

Abstract

Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaaan dan pendampingan UKM brownies di Malang Raya. Di pasaran sekarang dikenal ada dua jenis brownies yaitu brownies kukus dan brwonies panggang. Kedua brownies ini diproduksi oleh 2 UKM yang berbeda yaitu UKM Rumah Terong untuk brwonies sayur (kukus) dan UKM Sabrina memproduksi brownies panggang. Permasalahan yang dihadapi kedua UKM adalah kapasitas produksi rendah. Telah dilakukan introduksi mixer dan oven pada kedua mitra. Hasilnya terjadi peningkatan kapasitas produksi pada UKM Rumah Terong dari 7,5 kg tepung menjadi 10,5 kg sebagai dasar penghitungan adonan sementara pada UKM Sabrina terjadi peneingkatan produksi dari 12 menjadi 16 kg tepung sebagai basis penghitungan adonan.
INTRODUKSI TEKNOLOGI MEKANIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI, KAPASITAS PRODUKSI DAN MUTU KERIPIK DI UKM KABUPATEN BLITAR Jaya Mahar Maligan; M. Bagus Hermanto

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.987 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i1.913

Abstract

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, telah dilakukan introduksi teknologi mekanis pada 2 UKM di Kabupaten Blitar untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi serta mutu keripik. Pada UKM Karunia dilakukan introduksi teknologi perajangan mengunakan mesin perajang otomatis, teknologi pengemasan menggunakan pedal sealer dan teknologi penirisan minyak menggunakan mesin spinner, sedangkan pada UKM Barokah RR telah dilakukan introduksi teknologi perajangan menggunakan mesin perajang otomatis, dan teknologi penirisan minyak menggunakan mesin spinner, serta penambahan kompor produksi berbahan bakar gas. Setelah dilaksanakannya kegiatan IbM, kedua UKM telah mampu meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksinya serta mutu produk. UKM Karunia dapat meningkatkan efisiensi perajangan 25 kg uwi menjadi 15 menit, meningkatkan kapasitas pengemasan menjadi 80-100 kemasan/jam serta produk yang dihasilkan tidak berminyak. Sedangkan UKM Barokah RR telah menghasilkan peningkatan kapasitas perajangan menjadi 25 kg umbi/15 menit, peningkatan kapasitas penggorengan menjadi 12-15 kg keripik/jam serta produk yang dihasilkan tidak berminyak.

Page 9 of 32 | Total Record : 320