cover
Contact Name
Dani Saepuloh
Contact Email
danie_saepuloh@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
lydiadesmaniarirwan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan Nasional
ISSN : 1907767X     EISSN : 26154579     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kelautan Nasional (JKN) ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579 adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) adalah nomenklatur baru, sejak tahun 2017, untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP). Jurnal Kelautan Nasional, sebelum dikelola oleh Pusriskel maupun P3SDLP, adalah dikelola oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Pada tahun 2016, P3TKP kemudian merger ke P3SDLP.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 2 (2024): Agustus" : 8 Documents clear
Halaman Depan JKN Vol 19 No 2 Subandriyo, ST, Joko
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.14924

Abstract

Penentuan Karakteristik Salinitas Menggunakan Conductivity Temperature Depth (CTD) Di Perairan Pulau Sumba Pasaribu, Roberto Patar; Djari, Anthon Anthonny; Rahman, Abdul; Handayani, Rini
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.13283

Abstract

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air, yaitu jumlah gram garam yang terlarut untuk setiap liter larutan. Pengukuran salinitas secara berkala akan memberikan dampak yang positif terhadap suatu lingkungan karena salinitas adalah salah satu faktor penting dalam menilai kondisi suatu perairan. Pengukuran salinitas dapat menggunakan alat Conductivity Temperature Depth (CTD, alat ini digunakan juga untuk mengukur parameter air lainnya seperti suhu, tekanan, kedalaman dan densitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik salinitas dan pola sebaran salinitas pada berbagai kedalaman di perairan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat Conductivity Temperature Depth (CTD yang dilaksanakan bersama dengan Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil pengolahan dan analisa data diperoleh di perairan Pulau Sumba salinitas tertinggi terdapat pada kedalaman 200m dengan nilai 34,57 psu dan nilai salinitas terendah terdapat pada kedalaman 5m dengan nilai 34,02 psu. Adapun salinitas rata-rata di perairan Pulau Sumba adalah salinitas maksimum adalah 34,54 psu dan salinitas minimum adalah 34,14 psu.
Analisis Kesuburan Perairan Laut Berdasarkan Keberadaan Fitoplankton, Nitrat, dan Fosfat: Studi Kasus pada Kawasan Perairan Bongkar Muat Batu Bara Kabupaten Aceh Barat Kusumawati, Ika; Suriani, Mai
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.13823

Abstract

Perubahan terhadap kualitas perairan mempunyai keterkaitan yang erat dengan potensi perairan dapat dilihat dari Kelimpahan dan komposisi fitoplanklon. Fitoplankton dapat dijadikan sebagai indikator atau parameter tingkat kesuburan suatu perairan. Perairan laut ceh Barat merupakan daerah yang diperuntukkan sebagai wilayah bongkar muat batu bara. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui kesuburan perairan berdasarkan itu fitoplankton dan indeks saprobik. Metode yang digunakan ialah metode purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tujuh stasiun yang berbeda selama satu kali pengambilan data dimana stasiun 1, stasiun 4, dan stasiun 7 merupakan perairan yang kurang terjadi aktivitas manusia maupun industri sedangkan stasiun 3 merupakan muara sungai dan stasiun 2, stasiun 5 dan stasiun 6 merupakan tempat industri. Jenis fitoplankton yang ditemukan pada perairan laut Aceh Barat selama pengamatan terdiri dari tiga kelas yaitu Bacillariaphyceae, dinophyceae dan choloraphyceae. Kelimpahan fitoplankton di perairan laut Aceh Barat berkisar antara 6,29-167,45 ind/l. Hasil kesuburan perairan didapati nilai 0,6 dikategorikan kedalam perairan β-mesosaprobik dengan pencemaran ringan sampai sedang.hasil pengelompokan stastus trofik perairan Nitrat tegolong katagori oligotrofik dengan nilai 0,07 – 0,9 mg/l sedangkan fosfat tergolong kedalam mesotrofik dengan nilai 0,09 – 0,19. Hasil analisis regresi berganda didapati pengaruh fosfat dan nitrat terhadap fitoplankton adalah sebesar 40,2% hal ini dikategorikan sangat lemah sedangkan 59,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Eksplorasi Biodiversitas Mikroalga Epifit di Perairan Teluk Hurun, Lampung, Menggunakan Analisa Morfologi dan Metode Metabarkoding Widiarti, Riani; Hendrayanti, Dian; Humaida, Milka; Sani, Lalu M. Iqbal
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.14509

Abstract

Penelitian mengenai kelimpahan mikroalga epifit di perairan Teluk Hurun belum pernah dilakukan, padahal beberapa mikroalga epifit berpotensi menimbulkan Harmful Algal Blooms. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelimpahan mikroalga epifit pada makroalga Padina di perairan Teluk Hurun, terutama untuk spesies yang berpotensi menyebabkan HAB sehingga memungkinkan dilakukannya upaya mitigasi. Makroalga Padina diambil secara acak dari kawasan rataan terumbu, dimasukkan ke dalam botol sampel, dan dikocok kuat selama 1 menit. Sampel air disaring menggunakan saringan bertingkat, untuk kemudian diawetkan dan diamati di bawah mikroskop. Analisis eDNA juga dilakukan dengan menyaring sampel air tersebut melalui kertas millipore berukuran pori 0,45 µm menggunakan filtering set, kemudian diamplifikasi dengan set primer 18s v9, dan dilakukan pengurutan basa DNA melalui Illumina iSeq. Hasil morfogenetik menunjukkan bahwa ditemukan mikroalga dari kelompok Bacillariophycea dengan kelimpahan dan proporsi keberadaan tertinggi yaitu Nitzschia dan Navicula. Meskipun kelompok Dinophycea tidak ditemukan pada pengamatan morfologi, namun analisis eDNA menunjukkan 2 spesies yang berpotensi menyebabkan HAB, yaitu Gambierdiscus sp. dan Prorocentrum mexicanum. Sel-sel dari kelompok Dinophyceae mungkin mengalami kerusakan selama proses perlakuan atau pengawetan, namun materi genetik yang terlarut dalam sampel air dapat terdeteksi menggunakan analisis eDNA.
Analisis Model Rendaman Rob di Desa Tambakbulusan Kabupaten Demak Sebagai Evaluasi Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Claus, Berril; Nugraha, R. Bambang Adhitya; Gultom, Iqbal S.; Anggoro, Tri Danny; Jayawiguna, Muhammad Hikmat; Setiyono, Heryoso; Wirasatriya, Anindya
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.14000

Abstract

Kabupaten Demak salah satu kawasan pesisir di utara Jawa Tengah yang sering mengalami banjir rob akibat kenaikan muka air laut dengan dampak yang siginifikan di wilayah tersebut seperti  terganggunya kegiatan pariwisata yang dikelola oleh masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan potensi genangan rob yang terjadi di Desa Tambakbulusan dan akan digunakan sebagai referensi rencana pengembangan wisata bahari di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kajian model genangan rob dari pasang surut dengan periode pengumpulan data sekunder selama 5 tahun dan uji akurasi hasil uji lapangan. Elevasi muka air laut lokasi kajian menggunakan prediksi pasang surut global MIKE 21 dan selanjutnya diolah untuk mendapatkan nilai bilangan Formzhal untuk mengetahui tipe pasang surut lokasi, dan selisih nilai HHWL dan MSL tertinggi selama 5 tahun periode. Model genangan rob kemudian dibuat dengan bantuan raster calculator pada ArcMap 10.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa model genangan memiliki nilai accuracy sebesar 0,89 atau akurasi model 89%, nilai precision sebesar 1 atau presisi prediksi nilai positif 100%, dan recall sebesar 0.87 atau model dapat menangkap kasus positif sebanyak 87%. Hal ini menunjukkan bahwa algoritma memberikan hasil klasifikasi kondisi pesisir Tambakbulusan  saat banjir rob terjadi dengan sangat baik. Pengolahan elevasi muka air laut menunjukan kawasan pesisir Desa Tambakbulusan yang memiliki tipe pasang surut campuran condong harian tunggal dengan bilangan Formzhal sebesar 1,526, dikategorikan memiliki tingkat kerentanan sedang.  Genangan rob dengan tinggi muka laut 78 cm saat pasang menjangkau 72,11% luas Tambakbulusan dimana terdapat are tambak seluas 410,91 Ha dan area sawah seluas 3,88 Ha, sedangkan untuk pemukiman warga tidak terkena dampak dari banjir rob.
Karakteristik Proses Pendangkalan Gelombang Soliter Internal di Sisi Utara Perairan Laut Flores Putra, I Wayan Sumardana Eka; Atmadipoera, Agus Saleh; Manik, Henry Munandar; Harsono, Gentio; Purwandana, Adi
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.14049

Abstract

Kemunculan Gelombang Soliter Internal (GSI) di Laut Flores sering kali tertangkap oleh citra satelit dengan pusat pembangkitan yang berasal dari Selat Ombai. Namun, belum ada penelitian yang mengungkap secara detail nasib fenomena tersebut sesaat setelah dibangkitan. Karakteristik GSI tersebut diselidiki berdasarkan kemunculannya pada Synthetic Aperture Radar (SAR) dan citra kolom air (Water Coloum Imaging-WCI) peralatan akustik hidrografi (multibeams echosounders-MBES) saat kegiatan Ekspedisi Jala Citra (EJC) 3-2023 di Perairan Flores pada tanggal 25 April 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dan mengungkapkan nasib perambatan GSI dari Selat Ombai hingga mengalami pendangkalan dan pemecahan di perairan Teluk Bone, Sulawesi. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan data hasil perekaman citra satelit dan peralatan akustik hidrografi (MBES). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Perairan Teluk Bone dikarekteristikan sebagai lokasi propagasi, pendangkalan dan pemecahan yang berasal dari pembangkitan GSI di Selat Ombai. Nilai amplitudo GSI yang mengalamai pendangkalan di Teluk Bone dikarakterisasi berubah menjadi 4-10 kali lebih kecil dari pusat pembangkitan GSI (Selat Ombai) akibat perubahan kedalaman dan memecah akibat menabrak dinding tebing/lereng topografi dasar laut dan diduga berubah menjadi boluses. Karakteritik massa air saat kenampakan GSI di Laut Flores tanggal 25 April 2023 di dominasi oleh massa air Samudera Pasifik yang terbawa oleh Arlindo dari Selat Makassar. Kemunculan GSI juga merubah struktur kolom air yaitu suhu, salinitas dan densitas yang merupakan faktor penting dalam propagasi akustik serta berimplikasi terhadap proses kegiatan maritim di Perairan Indonesia.
Analisis Penyebab Banjir Rob di Muara Gembong Teluk Jakarta dan Estimasi Dampak Kerugian Ekonominya Bagi Masyarakat Sekitar : Sebuah Bahan Masukan Kebijakan Jayawiguna, Muhammad Hikmat
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.14720

Abstract

Kecamatan Muara Gembong termasuk wilayah pesisir Timur Teluk Jakarta yang rentan terkena dampak banjir rob. Hal ini menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang sangat besar karena selain melumpuhkan aktivitas ekonomi juga menimbulkan dampak kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Diduga salah satu penyebab terjadinya rob adalah degradasi mangrove yang cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis akar masalah dan mengestimasi dampak kerugian ekonomi Masyarakat akibat rob serta memberikan rekomendasi upaya adaptasi pemulihannya. Kajian ini menggunakan metode rapid asessment dan Averting Behaviour Method untuk menghitung estimasi kerugian ekonomi secara langsung dan tidak langsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 42 tahun terkahir (1976-2018) sebanyak 55% luasan ekosistem mangrove di pesisir Timur Teluk Jakarta telah berubah menjadi tambak dan pemukiman dengan laju perubahan rata-rata sekitar 23 Ha/tahun. Besar kerugian ekonomi yang ditanggung oleh Masyarakat akibat rob diprediksi mencapai Rp.71,861,086,250/Tahun. Jika pemerintah tidak segera melakukan upaya adaptasi yang tepat, diprediksi abrasi akan semakin parah dan banjir rob akan semakin meluas menggenagi desa. Upaya adaptasi yang penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan restorasi mangrove, pembangunan tanggul pantai pemecah gelombang, dan relokasi pemukiman warga disekitar bantaran sungai.   
Inventarisasi Keanekaragaman Biota Asosiasi Mangrove di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove Kabupaten Simeuleu sebagai Informasi Publik Suriani, Mai; Kusumawati, Ika; Ulma, Opinda Sakbania
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i2.13409

Abstract

Salah satu fungsi ekologis mangrove adalah sebagai habitat berbagai biota perairan. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2022 di Pusat Pembelajaran dan Restorasi Mangrove Kabupaten Simeulue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan dan keanekaragaman jenis biota asosiasi di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove Kabupaten Simeulue. Data biota asosiasi dikumpulkan dengan metode sensus dengan mengidentifikasi setiap biota yang ditemukan di empat stasiun pengamatan. Parameter kondisi lingkungan yang diamati adalah jumlah sampah, jumlah penebangan, pH, suhu, salinitas, dan DO. Berdasarkan hasil identifikasi, biota asosiasi yang ditemukan di lokasi penelitian berjumlah 6 famili yang terdiri dari 6 spesies yaitu Terebralia palustris, Uca sp., Neritina gagates, Turritella duplikat, Rhizoprionodon acutus, dan Vanarus salvator. Biota asosiasi yang dominan ditemukan adalah Terebralia palustris dari kelas Gastropoda. Hasil pengamatan kualitas lingkungan ditemukan 12 bekas tebangan kayu dan 19 sampah plastik, namun dari segi kualitas perairan masih tergolong baik bagi biota perairan dan sesuai dengan parameter baku mutu lingkungan perairan laut berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004.

Page 1 of 1 | Total Record : 8