cover
Contact Name
Tori Rihiantoro
Contact Email
toririhiantoro@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkeperawatan@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
ISSN : 19070357     EISSN : 26552310     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Fokus jurnal adalah informasi tentang penelitian dan kajian di bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan setiap 6 bulan (April dan Oktober) dalam Bahasa Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 321 Documents
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi Laparatomi Darmawan, Aulia Arief; Rihiantoro, Tori
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.036 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan metabolik yang dihasilkan dari kekurangan insulin. Diabetes mellitus atau diabetes adalah salah satu dari tujuh penyakit kronis yang ada di dunia. Indonesia merupakan negara peringkat ke-4 dengan prevalensi diabetes tertinggi, di bawah India, Cina, dan Amerika Serikat. Berdasarkan presurvey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan April 2016 di Puskesmas gem Sukarame, dari wawancara yang dilakukan pada 15 pasien menderita diabetes, 13 orang, termasuk pasien dengan diabetes melitus bebas-ulkus dan 2 pasien memiliki bisul, 13 pasien tidak tahu berapa lama telah terdiagnosis DM dan belum pernah diperiksa ABI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar gula darah dengan nilai ABI pada pasien DM. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik survei dengan pendekatan cross sectional, dan jenis penelitian yang digunakan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 responden. Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan kadar gula darah dengan nilai ABI pada penderita DM, dengan nilai p: 0.033; dan nilai OR: 4,879. Saran untuk memberikan informasi dan masukan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, terutama untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK THALASEMIA Pranajaya, Raden; Nurchairina, Nurchairina
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.324 KB)

Abstract

Thalasemia adalah penyakit keturunan yang memerlukan pengobatan dan perawatan ber kelanjutan.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak thalasemia di RSUD Dr H Abdul Moeloek . Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional  .Populasi semua anak thalasemia usia 5 – 18 tahun dengan sampel 102 responden (purposif sampling). Waktu penelitian September sampai Oktober 2015. Pengumpulan  data kualitas hidup diukur dengan  kuesioner PedsQL. Analisis data univariat menggunakan mean dan prosentase,  analisis bivariat dengan Uji T independen  dan uji Korelasi . Hasil penelitian univariat  didapatkan Rerata kualitas hidup subyek penelitian ini adalah 62,75. Rata-rata usia responden 10,38 tahun,berjenis kelamin perempuan (52 %),  tingkat pendidikan  SD (61,8%),pendidikan  ayah dan ibu adalah SMU (46,1 % dan 33,3 %) , pekerjaan ayah buruh / petani 65,7 %. Hb pretransfusi  6,43 gr%, kelasi besi secara teratur 61,8 %. frekuensi transfusi  setiap 4,28 minggu sekali dan dukungan keluarga  57,65. Analisis bivariat ,variabel yang tidak berhubungan jenis kelamin(P value 0,358 ). pendidikan ibu (P value 0,118), pemakaian kelasi besi yang teratur ( P value 0,079), kadar Hb pre transfusi (P value =0,617), frekwensi transfusi (P value =0,419). Variabel yang berhubungan umur (P value 0,014), pendidikan anak (P value 0,022), pendidikan ayah( P value 0,000), pekerjaan ayah ( P value 0,014) dan  dukungan orang tua (p value 0,018).Simpulan faktor yang berhubungan  dalam penelitian ini adalah umur  pendidikan anak/ayah,pekerjaan ayah serta dukungan orang tua.Saran agar RSUD Abdul Moeloek meningkatkan kualitas hidup anak  , dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua anak  setiap kunjungan.
KARAKTERISTIK DAN KONSELING GIZI DENGAN PERILAKU MENJALANI DIIT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS YANG BEROBAT DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT Mulyani, Roza
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.61 KB)

Abstract

Penyuluhan kepada pasien dan keluarganya akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan mereka dalam pengelolaan DM. walaupun kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu kendala pada pelayanan diabetes, tetapi terapi gizi diantaranya pemberiaan konseling gizi merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan diabetes Tujuan penelitian untuk mengetahui  hubungan karakteristik dan konseling gizi dengan   perilaku menjalani diit pada penderita  DM rawat jalan di poli penyakit dalam  rumah sakit umum dr Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung tahun 2012. Rancangan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah sampel 60 orang yang diambil secara random sampling. Hasil penelitian  tidak ada hubungan  antara jenis kelamin, umur,  pekerjaan, pendidikan dan konseling gizi dengan perilaku menjalani diit diabetes mellitus.Disarankan agar bagi  petugas tenaga medis atau perawat di poli penyakit dalam untuk merujuk pasien DM kepoli konsultasi gizi untuk mendapatkan penjelasan tentang penatalaksanaan diit diabetes mellitus, serta ahli gizi tidak hanya satu kali memberikan konseling gizi tetapi  membuat jadwal konsultasi ulang bagi penderita diabetes yang telah mendapat konseling penatalaksanaan diit DM.
HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN TERJADINYA LECET PUTING SUSU PADA IBU NIFAS Risneni, Risneni
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.689 KB)

Abstract

Puting susu lecet merupakan salah satu masalah dalam menyusui yang disebabkan trauma pada putting susu saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukkan celah-celah. Sebanyak 57% ibu yang menyusui dilaporkan pernah menderita puting susu lecet. World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun terdapat 1 - 1,5 juta bayi meninggal dunia karena tidak diberi ASI secara eksklusif. Masalah puting susu lecet di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung Tahun 2015 sebanyak 35 kasus atau sebesar (58,3%) dari 60 ibu menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubungan teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu di BPM Wirahayu Panjang Bandar Lampung Tahun 2015Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh ibu nifas di BPS Wirahayu Panjang Bandar Lampung pada Bulan April-Mei Tahun 2015 yang berjumlah 40 orang dan sampel sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data univariat dengan menggunakan presentase dan bivariat dengan chi-square.Dari hasil penelitian didapatkan ibu yang menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang salah dan mengalami kejadian lecet puting susu sebanyak 24 orang atau sebesar (68,6%). Hasil uji statistic dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui dengan terjadinya lecet puting susu pada ibu nifas dengan p-value 0,025 dan OR 3,879.Dari hasil diatas, bagi petugas kesehatan diharapkan agar dapat lebih mensosialisasikan faktor-faktor pencetus yang perlu dihindari untuk mencegah terjadinya lecet puting susu khususnya cara atau teknik menyusui yang benar.
PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara, Tiara; Lestari, Arena
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.268 KB)

Abstract

Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam  menghadapi pasien sangat menentukan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Perawat memberikan pengaruh besar untuk menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Terutama dengan sikap caring yang memperhatikan pasien secara humanistik akan meningkatkan hubungan perawat-klien menjadi harmonis dan meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan  perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Pringsewu. Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 96 responden yang diambil ruang kelas rawat VIP, kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, instrumen menggunakan kuesioner. Hasil : sebagian besar responden merasa kurang puas dengan pelayanan perawat yaitu sebanyak 47 orang (49,0%), Responden yang  cukup puas sebanyak 34 orang (34,5%) dan responden yang sangat puas hanya 15 orang (15,5%%). Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak 54 responden (56,3 %) dan yang menilai pelayanan dengan caring yang tinggi sebanyak 42 responden (43,8 %). Nilai p= 0,007 artinya ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Pringsewu. Kesimpulan: Responden merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah. Disarankan  kepada setiap tenaga kesehatan, khususnya perawat agar menunjukkan perilaku caring, sehingga mampu meningkatkan tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Taradisa, Nadia Ulfa; Sormin, Tumiur; Musiana, Musiana
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.872 KB)

Abstract

Pemberian ASI eksklusif di Kota Bandar Lampung menunjukkan gambaran  yang belum memuaskan, dimana tampak angka pencapaian naik turun sejak 2011. Pada tahun 2011 pencapaian pemberian ASI eksklusif adalah sebesar 65,1%, tahun 2012 meningkat sedikit menjadi 67,93% dan di tahun 2013 terjadi penurunan lagi menjadi 60,55%, sedangkan target nasional adalah 75%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI  eksklusif  di  Puskesmas Rawat Inap Kedaton  Bandar Lampung. Metode penelitian digunakan adalah desain korelasi  dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 40 orang ibu bayi umur ≤ 6 bulan dan menjadi responden penelitian dengan teknik purposive. Hasil penelitian diperoleh data bahwa ibu yang memberikan ASI  eksklusif sebanyak  21 orang (52,5%) dan 19 orang (47,5%) tidak memberikan ASI  eksklusif. Pengetahuan ibu baik tentang ASI  eksklusif sebanyak 24 orang (60%)   dan 16 orang (40%) ibu pengetahuan kurang. Hasil uji statistik chi-square terhadap hubungan pengetahuan  dengan pemberian ASI  eksklusif, diperoleh p-value  0,002 (p-value< 0,05), sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI  eksklusif.  Hasil uji chi-square terhadap hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI  eksklusif, diperoleh p-value  0,027 (p-value< 0,05), sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI  eksklusif. Peneliti menyarankan agar petugas Puskesmas Rawat Inap Kedaton  Bandar Lampung lebih meningkatkan pemberian informasi tentang ASI  eksklusif dan mengatur strategi untuk memberi ASI eksklusif kepada ibu-ibu bayi berumur < 6 bulan sehingga programpemerintahmengenaiASI eksklusif dapatterlaksana denganbaik,dankesehatananak-anakIndonesiasemakin meningkat.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Murid Di Paud Kota Bandar Lampung Nurlaila Nurlaila; Inayah Inayah
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.085 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i1.850

Abstract

 Persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS di provinsi Lampung hanya 32%, sedangkan untuk kota Bandar Lampung sebesar 44,3% (Riskesdas Lampung 2007). Masalah dalam penelitian ini adalah sebanyak 67% anak tidak ditimbang teratur, ditemukan bahwa sebelum makan sebanyak 57,2% anak melakukan cuci tangan tidak pada air mengalir dan cuci tangan dilakukan pada baskom yang dipakai bersama-sama secara bergantian tanpa menggunakan sabun dan sebanyak 53,3% anak yang tidak mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Upaya menjaga kelangsungan hidup anak Indonesia, harus difokuskan pada upaya preventif dengan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di setiap keluarga.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada murid di PAUD Tunas Harapan Labuhan Ratu Kedaton Bandar Lampung.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi seluruh anak yang bersekolah di PAUD Tunas Harapan Labuhan Ratu Bandar Lampung tahun 2011 sebanyak 35 murid. Sampel yang digunakan adalah total populasi sebanyak 35 murid. Data dikumpulkan secara langsung dengan menggunakan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan persentase. Hasil yang didapatkan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada murid PAUD Tunas Harapan dengan kategori tidak PHBS sebesar 56,2%, sedangkan kategori PHBS sebesar 43,8%. Responden yang tidak melakukan penimbangan secara teratur sebesar 65,7%.  Sebagian besar tidak berperilaku PHBS dalam cuci tangan pakai sabun yaitu 60%. Dan yang berperilaku PHBS dalam mengkonsumsi sayur dan buah sebesar 57,1%. Dari hasil tersebut, diharapkan kepada semua pihak dapat mengajarkan anak tentang PHBS agar anak dapat berperilaku bersih dan sehat sedini mungkin.
PERILAKU PENGOBATAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS Wati, Revika Chandra; Amperaningsih, Yuliati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.666 KB)

Abstract

IMS merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang kompleks. Angka kejadian IMS di dunia masih tinggi, World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 340 juta kasus baru IMS terjadi setiap tahun, kasus IMS di Indonesia cukup tinggi antara lain di Kota Medan sebanyak 1.004 orang yang mengalami IMS. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2012 ada 2680 kasus IMS, di Puskesmas Sukaraja terdapat 111 kasus IMS. WPS yang aktif datang berobat ke Puskesmas sebanyak 60 orang. Tujuan penelitian mengetahui perilaku pencarian pengobatan IMS yang dilakukan WPS di eks lokalisasi Pemandangan Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, cara pengambilan subjek penelitian dengan teknik bola salju, alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam,  triangulasi dilakukan dengan petugas kesehatan yang memberikan pengobatan, tenaga penjangkau serta kepala puskesmas, analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian sebagian besar informan mencari pengobatan ketenaga kesehatan, namun masih ada yang mencari pengobatan sendiri. Sebagian besar informan merasa sadar bahwa pekerjaannya berisiko terjangkitnya IMS. Seluruh informan mengatakan bahwa IMS merupakan salah satu penyakit yang serius, karena sangat berpengaruh mengancam keselamatan mereka. Hampir seluruh informan merasakan banyak manfaat yang didapat jika mendapatkan pengobatan IMS di puskesmas. Rintangan yang didapat oleh informan adalah kejerjangkauan jarak dari eks lokalisasi ke klinik IMS di puskesmas serta tidak didukungnya oleh mucikari ketika akan melakukan pengobatan. Disarankan untuk puskesmas Sukaraja menambah jadual kunjungan ke eks lokalisasi Pemandangan, untuk Kecamatan Panjang mengorganisir komunitas masyarakat di eks lokalisasi Pemandangan untuk penanggulangan IMS dalam bentuk penyuluhan dengan berkoordinasi  kepada pihak puskesmas Sukaraja. 
Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru oleh Ibu yang Mempunyai Bayi BBLR pada Satu Puskesmas di Kabupaten Garut Sukmawati Sukmawati; Lilis Mamuroh
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.697 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1002

Abstract

Angka kematian bayi akibat BBLR di Puskesmas Sukamulya tahun 2016 sebanyak 9 kasus (66.67%) dan menduduki urutan pertama, metode kanguru merupakan salah satu tindakan keperawatan pada bayi BBLR karena selain mendekatkan hubungan emosional ibu dan bayi juga dapat menstabilkan suhu bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru oleh ibu yang mempunyai bayi BBLR di Puskesmas Sukamulya.Jumlah populasi dan sampel dalampenelitian ini sebanyan 29 orang. Rancangan penelitian menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 19 responden (65,5%) melaksanakan metoda kanguru, sebagian besar 11 responden (76,6%) berpengetahuan cukup dan  sebagian besar sikap responden mendukung 15 responden (83,3%). Ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya tahun 2017 (p = 0,026 <alpha = 0,05). Ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya tahun 2017 (p = 0,29<alpha = 0,05). Diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai bayi BBLR sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap yang mendukungdalam pelaksanaan metode kanguru.
MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT Oktaviana, Amrina; Imron, Riyanti
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.037 KB)

Abstract

Dismenorea merupakan nyeri yang dialami sewaktu haid. Nyeri ini terasa diperut bagian bawah yang berada di daerah bujur sangkar Michaelis. Nyeri dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus-menerus.  Hasil yang diperoleh dari pra survey pada tanggal 20 Oktober 2011 dari 20 mahasiswi Kebidanan Tanjungkarang, ternyata ada 70% mahasiswi yang mengalami nyeri haid..Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea Mahasiswi Kelas Reguler Kebidanan Tanjung Karang Tahun 2012.       Penelitian ini bersifat quasi eksperimen dengan desain one group pretest-post test, jumlah populasi 114 orang. Pengumpulan data dengan data primer yang digunakan untuk mengukur skala nyeri dengan teknik kompres hangat. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan uji t paired test. Sebelum dilakukannya teknik kompres hangat responden memiliki nilai rata-rata 6,28. Sedangkan setelah dilakukannya teknik kompres hangat responden memiliki nilai rata-rata 4,57. Sehingga terlihat adanya perubahan mean senilai 1,701 dengan standar deviasi 0,562 dan nilai kepercayaan antara 1,559-1,855. Hasil uji statistik didapatkan nilai P 0,00 &lt; 0,05 sehingga H0 ada pengaruh artinya, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah di kompres hangat. Maka dapat disimpulkan bahwa teknik kompres hangat berpengaruh terhadap penurunan nyeri dismenorea.

Page 5 of 33 | Total Record : 321