cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.biotika@unpad.ac.id
Editorial Address
Departemen Biologi FMIPA Unpad Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21. Jatinangor
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Biotika: Jurnal Ilmiah Biologi
ISSN : 14124297     EISSN : 26214180     DOI : https://doi.org/10.24198/biotika
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi adalah Jurnal terbuka yang diterbitkan oleh Departemen Biologi Universitas Padjadjaran yang berdiri sejak tahun 2002. Artikel yang diterbitkan di Jurnal Biotika meliputi semua artikel penelitian asli (original article) yang relevan dengan bidang Biologi dan akan ditelaah secara tertutup oleh mitra bestari. Dalam era interdisipliner ini, Biotika berperan sebagai media komunikasi ilmiah untuk bidang Biologi dan aplikasi terapannya yang relevan, seperti mikrobiologi, genetika dan molekuler, biologi struktur, biologi fungsi, biologi lingkungan maupun biologi terapan. Biotika juga berperan dalam menerbitkan hasil penelitian yang berkualitas dari peneliti muda untuk dapat dijadikan informasi ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Para kontributor Jurnal Biotika terbuka untuk peneliti dari bidang-bidang terkait, akademisi dan mahasiswa berbagai strata (S1, S2, dan S3). Jurnal BIOTIKA diterbitkan setiap 6 bulan sekali yaitu bulan Juni dan Desember.
Articles 257 Documents
INTERAKSI KEANEKARAGAMAN NGENGAT (LEPIDOPTERA) DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN DI EKOSISTEM KAMPUS UNIVERSITAS PADJADJARAN Zain, Total Qinimain; Melanie, Melanie; Hermawan, Wawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 22, No 2 (2024): BIOTIKA DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v22i2.59329

Abstract

Ngengat merupakan kelompok paling dominan dalam ordo Lepidoptera, dengan proporsi mencapai 85% dari total spesies yang telah teridentifikasi. Namun, kajian ilmiah mengenai perannya dalam dinamika ekosistem masih terbatas dibandingkan dengan kupu-kupu, terutama di kawasan kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor. Keanekaragaman ngengat yang tinggi mencerminkan kemampuan adaptasinya yang optimal terhadap berbagai faktor lingkungan. Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengidentifikasi keanekaragaman ngengat dan keterkaitannya dengan faktor lingkungan. Pengamatan dilakukan pada malam hari menggunakan metode perangkap cahaya di 4 titik pengamatan di ruang terbuka hijau Ciparanje, Kampus Unpad Jatinangor. Sebanyak 13 spesies dari 8 famili berhasil diidentifikasi dari 22 spesimen. Indeks keanekaragaman berada pada kategori sedang (H' = 2,437). Keberadaan ngengat menunjukkan korelasi negatif sangat kuat terhadap jumlah sumber cahaya buatan (-0,95784) dan suhu udara (-0,97154), korelasi positif cukup kuat terhadap kelembapan udara (0,49897), serta korelasi negatif sedang terhadap kecepatan angin (-0,49897). Temuan ini menunjukkan pengaruh nyata faktor lingkungan terhadap distribusi ngengat dan memperkuat potensinya sebagai indikator ekologis di ekosistem kampus Unpad Jatinangor.
DAMPAK PROGRAM REVOLUSI HIJAU TERHADAP PENGELOLAAN MINA-PADI: STUDI KASUS DI DESA LAMPEGAN, KABUPATEN BANDUNG Fatimah, Iik Nurul; Iskandar, Johan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 23, No 1 (2025): BIOTIKA JUNI 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v23i1.60214

Abstract

Petani dalam pengolahan mina padi berlandaskan pada Traditional Ecological Knowledge (TEK) secara lekat budaya. Pengelolaan sistem mina padi dengan menggunakan pengetahuan ekologi tradisional tersebut, perlahan-lahan mengalami perubahan seiring dengan diintroduksikannya program revolusi hijau. Program revolusi hijau tersebut telah mempengaruhi praktik sistem mina padi di Desa Lampegan. Pengelolaan sistem mina padi mengalami pergeseran dari ras ikan yang dibudidayakan, ketersediaan air dan waktu pemeliharaan ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji perubahan produksi sistem mina padi sebelum dan sesudah program revolusi hijau, perbandingan produksi pengelolaan ikan di sawah dengan ikan di kolam, perbandingan produksi sistem mina padi dan sistem non-mina padi serta pengelolaan ikan berdasarkan jenis ikan yang dibudidayakan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran yaitu kombinasi metode kualitatif dan metode kuantitatif dengan pendekatan etnoekologi meliputi pengelolaan mina padi sebelum dan sesudah revolusi hijau. Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan observasi, wawancara semi-struktur dan wawancara berstruktur terhadap 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan sistem mina padi di Desa Lampegan Kabupaten Bandung mengalami perubahan pada pengelolaan mina padi sebelum dan sesudah revolusi hijau dalam besar input pada produksi pengelolaan mina padi. Pengelolaan setelah revolusi hijau (2018-2023) menggunakan input luar (pabrik) secara keseluruhan yang menambah biaya produksi lebih tinggi dibandingkan pada produksi sebelum revolusi hijau (1960-1970) yang masih memanfaatkan ketersediaan input dari alam dan lingkungan. Pengelolaan mina padi juga diketahui memiliki keuntungan yang lebih banyak dibandingkan pengelolaan non-mina padi, pengelolaan ikan di sawah lebih menguntungkan dari segi pemeliharaan dan hasil yang didapatkan, serta keuntungan dari setiap jenis ikan yang ditanam memiliki keuntungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan konsumen (untuk dikonsumsi atau tidak dikonsumsi), ikan untuk dikonsumsi memiliki keuntungan yang lebih besar karena penjualan yang lebih tinggi.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat menggunakan Gen Penanda 16S rRNA dari Teh Hitam Fermentasi Syaputri, Yolani; Nurhidayat, Fahmi
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 23, No 1 (2025): BIOTIKA JUNI 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v23i1.63379

Abstract

Teh Hitam merupakan salah satu jenis minuman fermentasi yang berasal dari tanaman Camellia sinensis. Proses fermentasi pada teh hitam terjadi akibat bantuan mikrobiota bakteri asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri asam laktat dari isolat teh hitam. Bakteri asam laktat dari larutan teh hitam diisolasi pada medium MRS dalam kondisi anaerob. Gen 16S rRNA diamplifikasi menggunakan universal primer khusus untuk bakteri asam laktat. Purifikasi dan ekstraksi dilakukan menggunakan Fast GeneTM Gel/PCR Extraction kit. Sekuens DNA digabungkan menggunakan metode ClustalW-allignment pada aplikasi Biodit. Sekuens konsensus kemudian dilakukan penjajaran menggunakan BLAST dan dilakukan pembuatan pohon filogenetik pada aplikasi Mega 11 untuk mengetahui hubungan kekerabatan berdasarkan sekuens sampel dan referensi. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa sampel bakteri pada isolat teh hitam merupakan Leuconostoc lactis, Lactoplantibacillus plantarum, dan Lactobacillus pentosus.
ISOLASI DAN KUANTIFIKASI BAKTERI Rhizobium sp. DAN PELARUT FOSFAT DARI RHIZOSFER TANAMAN PADI DI LAHAN PERTANIAN CIPARANJE JATINANGOR, KABUPATEN SUMEDANG Khoirunnisa, Dita Auliya; Miranti, Mia
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 22, No 2 (2024): BIOTIKA DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v22i2.60060

Abstract

Mikroorganisme yang berpotensi meningkatkan kesuburan tanah dapat diperoleh dari rhizosfer tanaman padi (Oryza sativa) seperti bakteri Rhizobium sp. yang meningkatkan ketersediaan pupuk N dalam tanah dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) yang meningkatkan ketersediaan fosfat dalam larutan tanah. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan isolat dan jumlah total bakteri Rhizobium sp. dan pelarut fosfat dari rhizosfer tanaman padi di lahan pertanian Ciparanje Kawasan Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dengan parameter kesuburan jumlah bakteri Rhizobium dan BPF. Tahapannya terdiri dari isolasi bakteri Rhizobium dan pelarut fosfat pada media selektif serta identifikasi bakteri secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total bakteri penambat N yang ditumbuhkan di medium YEMA+Congo Red sebesar 7,53 × 105 CFU/mL, serta jumlah total bakteri pelarut fosfat sebesar 8,95 x 109 CFU/mL. Kode isolat Y131, Y145, dan Y241 terduga sebagai bakteri Rhizobium sp. karena memiliki bentuk basil dan Gram negatif. Bakteri pelarut fosfat ditemukan dapat tumbuh dalam medium pikovskaya. Seluruh isolat bakteri pelarut fosfat (9 isolat) menunjukkan koloni berwarna putih, tetapi tidak membentuk zona bening. Isolat bakteri pelarut fosfat diamati secara mikroskopis menunjukkan 5 koloni memiliki sel berbentuk basil dan Gram positif, kecuali isolat kode P272 yang menunjukkan sel berbentuk basil dan Gram negatif. Adanya Rhizobium dan bakteri pelarut fosfat menunjukkan bahwa lahan pertanian ciparanje memiliki kesuburan tanah yang relatif baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman padi.
PERILAKU MAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus L.) DI KOLAM CIPARANJE UNIVERSITAS PADJADJARAN KAMPUS JATINANGOR Angelica, Irene Teresa; Madihah, Madihah
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 23, No 1 (2025): BIOTIKA JUNI 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v23i1.63387

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus L.) adalah ikan air tawar dengan prospek ekonomi tinggi. Analisis perilaku makan ikan dapat memberikan informasi mengenai komposisi pakan alami ikan yang bermanfaat untuk pengembangan protokol budidaya dan pelestarian populasinya. Perilaku makan ikan berkaitan dengan ketersedian jenis pakan di habitatnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku makan ikan nila dari Kolam Ciparanje, Universitas Padjadjaran, Jatinangor berdasarkan hasil analisis frekuensi kejadian makanan dan rasio panjang relatif usus. Frekuensi kejadian makanan menyatakan jenis pakan dan kuantitasnya, rasio panjang relatif usus menyatakan golongan perilaku makan ikan berdasarkan anatomi usus. Metode penelitian ini adalah survei pada 15 ekor ikan nila berukuran 12,6-23,9 cm. Frekuensi kejadian makanan diamati dengan membandingkan jumlah lambung yang berisi suatu jenis pakan dengan total jumlah lambung yang diamati. Rasio panjang relatif usus ikan diukur dengan membandingkan rata-rata panjang total saluran pencernaan dengan panjang total tubuh ikan. Data dianalisis secara kuantitatif dan diinterpretasikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 21 jenis fitoplankton dan 1 jenis zooplankton pada lambung ikan nila. Fitoplankton yang mendominasi adalah Schroederia setigera pada 14 dari 15 lambung (93.33%), sementara zooplankton yang ditemukan hanya Filinia sp. pada 6 dari 15 lambung (40%). Nilai rasio panjang relatif saluran pencernaan adalah 5.36±. Hasil ini memperkuat penelitian lainnya yang menyatakan kebiasaan makan ikan nila adalah herbivora dengan preferensi pemakan plankton.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGIS BAKTERI ASAL TANAH SEKITAR KANDANG AYAM DI MUARO JAMBI Badariah, Badariah; Anggriani, Latusi; Manurung, Aini Qomariah; Susanti, Try; Annisa, Rahma; Ulandari, Eva Yasin; Maulina, Alfika Cahya; Istikhomah, Anggini; Khimalaya, Anifia
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 23, No 1 (2025): BIOTIKA JUNI 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v23i1.60795

Abstract

Tanah menjadi salah satu habitat mikroorganisme yang berperan penting dalam dekomposisi bahan organik, termasuk selulosa. Lingkungan tanah di sekitar kandang ayam mengandung bahan organik tinggi dan berpotensi sebagai sumber bakteri pendegradasi selulosa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik bakteri tanah di Muaro Jambi sebagai kontribusi dalam kajian mikrobiologi tanah. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel tanah, pengenceran bertingkat, teknik kultur dengan metode spread plate, serta pewarnaan Gram untuk membedakan bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan morfologi dan sifat dinding selnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri gram negatif mendominasi hingga 80% dibandingkan bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif yang ditandai dengan warna merah pada pewarnaan Gram, sementara bakteri Gram positif memiliki warna ungu. Morfologi bakteri yang teramati meliputi bentuk coccus dan bacil, menunjukkan adaptasi yang beragam terhadap lingkungan tanah. Temuan ini mengindikasikan keberadaan mikroorganisme yang berpotensi menghasilkan senyawa pendegradasi bahan organik yang sulit dipecah seperti selulosa dan berkontribusi terhadap proses dekomposisi di lingkungan tanah sekitar kandang ayam. Penelitian ini memberikan dasar awal untuk studi lebih lanjut mengenai potensi aktivitas enzimatik bakteri tanah dalam konteks mikrobiologi lingkungan.
KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI EKOSISTEM SUNGAI TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI Samori, Dwiena Anggrekdhita Egidya; Prasetyaningtyas, Raissa Maharani; Liqo, Taqwa Syahidul; Dhafina, Ghayast Naurah; Aulia, Hilsa; Ramadhan, Syadza Ghaida; Tanra, Najwa Audina; Azzahra, Adisa Syafa; Syafitri, Miftahul J. F.; Widodo, Fauzi H. P.; Safira, Nadya Aulia; Rafiannisa, Kinanti; Khairunnisa, Nabilah Fathimah; Wulandari, Indri
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 23, No 1 (2025): BIOTIKA JUNI 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v23i1.62314

Abstract

Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi merupakan salah satu kawasan konservasi Jawa Barat yang memiliki berbagai sumber air yang berpotensi sebagai habitat herpetofauna. Keberadaan sungai di kawasan ini masih sering digunakan dalam aktivitas manusia yang dapat berdampak negatif terhadap keberadaan herpetofauna, mengingat peran herpetofauna sebagai bioindikator lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keanekaragaman jenis herpetofauna pada ekosistem sungai Taman Buru Masigit Kareumbi. Metode pengumpulan data menggunakan Visual Encounter Survey (VES) yang dimodifikasi menggunakan line transect sepanjang 250 meter. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), Kemerataan Jenis Evenness (E), Dominansi Simpson (D), Kekayaan Jenis Margalef (Dmg). Hasil pengamatan menunjukkan adanya 117 individu dari 12 jenis herpetofauna yang terdiri dari dari 8 jenis amfibi (famili Megophryidae: 1 jenis, Ranidae: 3 jenis, Dicroglossidae: 3 jenis, Rhacophoridae: 1 jenis) dan 4 jenis reptil (famili Agamidae: 2 jenis, Gekkonidae: 1 jenis, Colubridae: 1 jenis). Hasil dari Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’ = 1,054), Kemerataan Jenis Evenness (E = 0,424) dan Dominansi Simpson (D = 0,578) menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang) di ekosistem sungai Taman Buru Masigit Kareumbi, sementara Indeks Kekayaan Jenis Margalef (Dmg = 2,310) tergolong rendahrendah.