cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 25977555     EISSN : 25989871     DOI : https://doi.org/10.22225/wicaksana
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
ASPEK MOLEKULER MALARIA BERAT Apsari, Putu Indah Budi
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria adalah salah satu dari penyakit yang mengancam jiwa di dunia, lebih dari jutaan manusia setiap tahun. Plasmodium palcifarum adalah parasit malaria yang paling sering menyebabkan penyakit yang berat. Beberapa menit setelah parasit ditransmisikan ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk (dalam bentuk sporozoit) parasit menginvasi sel hepatosit tempat parasit dapat memperbanyak diri dengan cepat. Ribuan merozoit keluar dari hepar kemudian menginvasi sel darah merah. Pada malaria berat terjadi proliferasi parasit di dalam sel darah merah kemudian seldarah merah terinfeksi melekat pada lapisan endotel (cytoadherence) dan melekat pada sel darah merah yang tidak terinfeksi (rosetting). Pengetahuan tentang aspek molekuler malaria berat dapat membantu para peneliti dan klinisi dalam rangka mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh malaria berat. Keyword: malaria berat, molekuler, Plasmodium
Alih Fungsi Hak Atas Tanah Adat Di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar Dewa Made Sutarja; I Made Suwitra; I Putu Bagiaarta
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.3.1.2019.10-15

Abstract

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian empiris untuk membahas permasalahan yaitu : 1) Bagaimanakah penguasaan hak atas tanah adat di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. 2) Faktorfaktor penyebab alih fungsi tanah adat sebagai akomodasi pariwisata.Teori yang digunakan; Teori kepastian hukum, Teori Teori Fiksi, milik kolektif dan Teori kewenangan. Melalui pendekatan perundang-undangan, pendekatan analitik dan pendekatan sosiologi hukum yang dianalisis dengan menggunakan metode analisis interprestasi yang dibantu dengan analisis kualitatif terhadap data yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis didapat simpulan sebagai berikut: Pertama; Penguasaan hak atas tanah adat di Kecamatan Ubud pada umumnya dikuasai oleh Desa, Pura, dan krama desa. Tanah ini peruntukan anaknya sebagai lahan pertanian kemudian berubah menjadi akomodasi pariwisata seperti restorant, vila/hotel Maneychanger dan tempat parkir. Kedua; Faktor yang menjadikan alih fungsi peruntukan tanah adat antara lain (1) Faktor ekonomi seperti tanah adat dijadikan tempat usaha restorant, vila/hotel Maneychanger dan tempat parker.(2) Keterbukaan lahan dalam pengembangan akomodasi pariwisata. Kata kunci, Alih Fungsi, Hak Penguasaan, dan Tanah Adat.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PEDETAN IKAN LEMURU UNTUK MENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA PERANCAK DAN MELAYA Ni Made Ayu Suardani S; I Putu Candra
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.2.2018.1-8

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pangan Tradisional Pedetan Ikan Lemuru dilaksanakan pada dua mitra, yaitu Kelompok Mina Sari Pertiwi di Dusun Perancak Desa Perancak Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana dan Kelompok Dahlia di Dusun Melaya Pantai Desa Melaya Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Pedetan ikan lemuru sudah diproduksi dan dipasarkan oleh mitra, namun belum intensif, dan mitra ingin meningkatkan kuantitas dan kualitasnya. Mitra tidak memiliki pengetahuan dalam bidang kewirausahaan, sehingga mengalami hambatan dalam pengelolaan produksi dan pemasaran serta belum memiliki ijin dari Dinas Perijinan. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra adalah : Memberikan pengetahuan teknologi tepat guna dalam pengolahan pedetan ikan lemuru; memberikan pengetahuan cara pengolahan yang baik, sanitasi dan higiene pengolahan, pengemasan dan pelabelan produk, pemasaran yang lebih luas, kewirausahaan dan manajemen usaha; memberikan pengetahuan pembukuan yang tertata dengan baik; memberikan pengetahuan mengenai cara untuk mendapatkan Ijin Produksi dari Dinas Perijinan; dan memberikan bantuan peralatan dan modal usaha. Target luaran yaitu teknologi tepat guna pengolahan pangan tradisional pedetan ikan lemuru; omzet kedua mitra meningkat; keterampilan dan pengetahuan mitra meningkat, kualitas dan kuantitas produk meningkat; serta produk memiliki ijin PIRT. Kata Kunci : Pedetan ikan lemuru, Teknologi tepat guna
MEMAKNAI ISI RUMUSAN NORMA DALAM AWIG-AWIG DI DESA ADAT PINGGAN KINTAMANI BANGLI I Made Suwitra; I Wayana Wesna Astara; I Ketut Irianto; Luh Kade Datrini
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 1 No. 1: 2017
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.1.1.2017.72-79

Abstract

Isi rumusan awig-awig desa adat tidak hanya sekedar rangkaian kata yang berisi norma terhadap petunjuk hidup tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan sehrusnya ditatai, karena terhadap penyimpangannya dapat dikenai reaksi yang disebut sanksi. Oleh karena itu isi rumusan awig-awig wajib disosialisasikan agar semua warga tahu isi dan maknanya, karena tidak jarang warga masyarakat tidak tahu tentang awig-awignya apalagi memahaminya. Selain itu tidak semua warga dapat mengerti tentang tata bahasa yang yang digunakan dalam awig-awig terutama generasi muda. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi sangat penting dilakukan dengan tujuan menjaring masukan dan pendapat sebelum awig-awig disahkan. Selain itu juga dimaksudkan agar semua warga masyarakat sejak awal tanggap dan menghormati hasil penyuratan awignya sendiri karena telah memiliki nilai keberlakuan sosiologis, filosofis, dan yuridis. Kata Kunci: Awig-awig, makna rumusan norma
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA SEKTOR KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI MENGGUNAKAN MULTIPLE DISCRIMINANT ANALYSIS Ida Ayu Agung Idawati; I Gede Surya Pratama
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.3.1.2019.45-48

Abstract

Bank memiliki peran dalam kegiatan perbankan di suatu negara. Secara langsung, bank adalah salah satu instrumen penggerak perekonomian suatu negara. Bank sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kelancaran pendanaan maupun penyimpanan dana mereka. Berdasarkan data bank tahun 2000-2011 terdapat 12 bank yang telah berhenti beroperasi atau bangkrut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi kebangkrutan bank-bank di Indonesia yang telah terdaftar di BEI periode 2015-2017. Penelitian ini menggunakan multiple discriminant analysis untuk memprediksi kebangkrutan bank-bank tersebut. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dan diperoleh 10 bank sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari sampel sebanyak 10 bank, 8 bank dinyatakan berada dalam grey area, 1 bank diprediksi berada dalam zona kebangkrutan dan 1 bank diprediksi berada dalam zona aman. Kata kunci: Prediksi Kebangkrutan, Altman Z-Score, Sektor Keuangan Bank
PENGARUH JUMLAH TEPUNG DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK DODOL MANGGA HARUM MANIS Luh Suriati; I Putu Candra; Gede Hendra Wiguna
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.2.2018.48-59

Abstract

Dodol merupakan satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk dalam jenis pangan semi basah yang sudah banyak dikenal, dalam proses penbuatan, terdiri dari campuran tepung, gula, dan santan. Dodol juga dapat dibuat dari buah-buahan, salah satunya adalah mangga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara tepung ketan dan buah mangga yang dapat digunakan dan lama penyimpanan yang baik serta pengaruh interaksi dari kedua perlakuan tersebut agar menghasilkan dodol mangga dengan karakteristik yang baik dan umur simpan yang lama. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor I adalah perbandingan mangga dan tepung ketan yang terdiri dari empat level yaitu : M1 (500 g : 500 g), M2 (600 g : 400 g), dan M3 (700 g : 300 g), sedangkan Faktor II adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 4 level yaitu : L1 (satu minggu), L2 (dua minggu), L3 (tiga minggu), L4 (empat minggu). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 24 unit sampel. Hasilnya diuji dengan sidik ragam dan menggunakan BNT. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dodol mangga yang mempunyai karakteristik terbaik dari pengamatan obyektif dan subyektif diperoleh pada perlakuan perbandingan mangga dan tepung 700 g : 300 g. Karakteristik subyektif meliputi kadar air (36,1860), kadar gula reduksi (10,5445), pH (6,0), dan aW (0,92). Analisis subyektifnya semua parameter menunjukkan tingkat kesukaan tertinggi juga pada perlakuan perbandingan mangga dan tepung 700 g : 300 g dimana skor tertinggi penerimaan keseluruhan yaitu 5,91 (suka sampai sangat suka). Kata kunci : dodol mangga, Mangifera indica L, tepung ketan
HASIL PENELITIAN PENGARUH KECERDASAN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PRILAKU ETIS AUDITOR DI PROVINSI BALI Luh Putu Normadewi A.P; Ni Putu Riasning; Luh Kade Datrini
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.1.2018.34-44

Abstract

The aim of this research is to explain the influence of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization to Ethical Behavior of Auditor in Bali Province. The research method is survey method. The data used consist of primary data and secondary data. This study used 65 respondents determined by using purposive sampling. This research uses multiple linear regression analysis techniques with simultaneous test and partial test with the program SPSS for window version 21. The result of the research with multiple regression test shows that by using simultaneous test of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization have positive and significant influence to Ethical Behavior of Auditor. And based on the partial test indicates that the variables of Emotional Intelligence, Locus of Control and Ethical Culture of Organization have a positive and significant influence to EthicalBehavior of Auditor in Bali Province Keywords: Emotional intelligence, Locus of control, Organization Ethical Culture and ethics.
PEGARUH RASIO-RASIO CAEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN LPD DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG. Ketut Sudarmini; Ni Putu Rediatnigiri; Ni Made Rustini
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 1 No. 1: 2017
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.1.1.2017.23-32

Abstract

Institute the countryside credit (LPD) representing body of effort property of custom countryside (BUMDA) running its function as financial institution can give the credit to support the fluency of effort good bussines. Without supported by capital which enough hence fluency from activity of effort bussines can be annoyed, this matter non representing the intention of a business activity. Therefore capital own the very important role to realize the target bussiness. So the LPD can run its function as institute which can give the loan / credit to all its client, hence of course the LPD have to remain to keep in good health its so that healthy always by paying attention to ratio which can influence the health storey;level. For that hence this research aim to : (1) to analysing ratio CAEL simultaniously to storey;level of health LPD in Mengwi badung Regency. (2) knowing the level of influence of each ratio CAEL to storey;level of health LPD in Mengwi Badung Regency, (3) knowing ratio CAEL which dominant influence the storey;level of health LPD in Mengwi BadungRegency. This Object Research is ratio CAEL at 38 LPD of exist in three subdistrict in Mengwi Badung Regency . Intake sample conducted in census. Data used in this research is secondary data in the form of financial statement and ratio CAEL for the period of year 2015. Analysis method used is analysis : test the classic assumption, regression with the program SPSS 16. This Research result indicate that : (1) there is influence significantly by simultan among capital ratio, asset, rentability, and likuidity or CAEL to storey;level of health LPD in Mengwi Badung Regency, (2) level of influence of each capital ratio, asset, rentability, and likuidity to health storey;level institute the credit people shall be as follows : (a) ratio CAR to storey;level of health LPD equal to 25,90 %, (b) ratio KAP to storey;level of health LPD equal to 39,00 %, (c) ratio CPRR to storey;level of health LPD equal to 23,20 %, (d) ROA to storey;level of health LPD equal to 80,50 %, (e) ratio BOPO to storey;level of health LPD equal to 11 %, (f) ratio likuidity to storey;level of health LPD equal to 60,50 %, (g) ratio LDR to storey;level of health LPD equal to 18,80 % and (3) from seven ratio analysed in the reality Return on Assetsy ratio owning influence most dominant influence the storey;level of health LPD in Mengwi Badung Regency. This Research recommend to organizer LPD to conduct the credit construction in order not to there is no problem credit which is a period of so that LPD always healthy in a condition. Key Word: CAEL, Level of Health, LPD
LARANGAN MENJUAL HAK ATAS TANAH LABA PURA STUDI KASUS PADA MASYARAKAT HUKUM ADAT BALI Cokorda Gede Ramaputra; I Made Suwitra; Luh Putu Sudini
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.3.1.2019.16-24

Abstract

Pura memiliki tanah yang disebut dengan tanah Laba Pura atau tanah Pelaba Pura dan antara keduanya merupakan satu kesatuan fungsi yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini didasarkan pada konsep pembagian wilayah Pura menurut hukum Hindu yang dikenal dengan konsep Tri Mandala. Berdasarkan konsep tersebut, maka tanah Laba Pura merupakan Kanista Mandala Pura, yaitu: wilayah Pura yang terletak diluar bangunan Pura. Menurut hukum adat tanah Laba Pura adalah tanah-tanah yang hanya dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan Pura, misalnya untuk pembiayaan pelaksanaan upacara-upacara maupun pemeliharaan atau perbaikan bangunan Pura. Rumusan masalah dalam penilitian ini yaitu: bagaimana sahnya peralihan hak atas tanah Laba Pura dalam perspektif kepastian hukum. Penelitian ini bertujuan supaya adanya kepastian hukum dan perlindungan hukum baik bagi pembeli maupun eksistensi Pura itu sendiri. Oleh karena itu bagi Pengempon Pura diharapkan secara inovatif dapat mengelola Laba Pura agar bermanfaat menunjang kegiatan keseimbangan Pura. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris. Masyarakat pada umumnya melihat tanah Laba Pura adalah tanah biasa seperti tanah pertanian lainnya, hal ini menyebabkan masyarakat bebas memindah tangankan tanah Laba Pura. Perlindungan hukum terhadap tanah Laba Pura atau sering di sebut tanah Pelaba Pura adalah terkait dengan upaya-upaya pelestarian terhadap tanah-tanah adat yang dewasa ini perlu memperoleh perhatian dari pengempon Pura dan pemerintah. Sahnya peralihan hak atas tanah Laba Pura dalam perspektif kepastian hukum secara umum adalah sama dengan peralihan tanah hak milik. Namun peralihan tanah Laba Pura dijalankan setelah dipenuhi syarat khusus dan syarat umum hukum adat dan hukum Negara. Selanjutnya berkaitan dengan perlindungan hukum pelestarian terhadap tanah Laba Pura dapat dilakukan dengan pendaftaran dan pensertipikatan tanah Laba Pura melalui pelaksanaan paruman pengempon pura guna memperoleh kata sepakat seluruh pengempon pura. Kata Kunci: Peralihan Hak, Tanah Laba Pura, Hukum Agraria Nasional
PKM PEMBUATAN ANEKA NUGGET DI KWT TERATAI 8 DAN 9 DUSUN SEGAH DESA ASAHDUREN PEKUTATAN JEMBRANA Ni Ketut Etty Suwitari; Ni Made Yudiastari; Luh Suariani
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.2.2.2018.9-17

Abstract

Proses pengolahan yang semakin berkembang dalam bidang pangan, menghasilkan produk produk olahan yang semakin beragam yang banyak beredar dipasaran. Beberapa produk olahan yang sangat digemari oleh konsumen adalah nugget. Nugget adalah produk daging direstrukrisasi dengan adonan dan pelapis untuk mempertahankan kualitasnya. Selain terbuat dari daging maupun ikan, nugget juga dapat terbuat dari bahan non daging (nugget vegetarian) seperti sayuran. Nugget yang terbuat dari sayuran ini juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat para konsumen terutama anak anak yang tidak menyukai sayuran. Selain daripada itu pembuatan nugget adalah salah satu upaya untuk memperpanjang masa simpan daging ayam. Desa Asahduren terletak di Kecamatan Pekutatan yang berjarak 75 km dari ibukota propinsi Bali dengan jumlah penduduk 892 KK yang terdiri dari 1882 orang laki laki dan 1830 orang wanita, dengan mata pencaharian pokok adalah bertani. Salah satu dusun yang terdapat di desa Asahduren adalah Dusun Segah dimana salah satu tempeknya adalah Tri Karya Utama yang mana ibu ibunya tergabung dalam dua kelompok Wanita Tani yaitu KWT Teratai 8 dan KWT Teratai 9. Lokasi dusun terletak berbatasan langsung dengan Hutan Negara dan Perusahan Daerah (Perusda) membuat dusun jauh dari keramaian. Hal ini mengakibatkan kegiatan KWT hanya berkisar seputar dusun dan membantu suami sebagai petani. Tujuan dari kegiatan adalah meningkatkan motivasi kewirausahaan dengan memberikan pelatihan teknologi untuk membuat aneka nugget meliputi proses produksi aneka nugget, sanitasi dan higienis dan pengemasan dan pemasaran, sehingga peserta pelatihan mampu membuat produk aneka nugget dengan baik, dan selanjutnya mangemasnya menjadi produk yang menarik. Kata Kunci: Nugget, produksi,kewirausahaan

Page 4 of 13 | Total Record : 124