cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
Pengaruh Latihan Tekhnik Slow Breathing Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Esensial Frengki Apryanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.5 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.88

Abstract

Hipertensi seringkali disebut sebagai silent kiler, karena termasuk penyakit mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Gejala tersebut seringkali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit.Data Surveilans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas di Jatim 2010, sejumlah daerah di Jatim yang paling banyak menyumbang pasien penderita hipertensi adalah Kabupaten Malang dengan jumlah penderita 31.789 orang. Tujuan penelitian ini mengetahui perberbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian latihan tehnik slow breathing exercises pada pasien hipertensi esensial.Mengetahui efektivitas latihan tehnik slow breathing exercises terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.Metode dalam penelitian ini adalah pra eksperimentalOne Group Pretest-Postestdengan variabel dependent tekanan darah dan variabel independent adalah latihan teknik slow breathing exercises.Tehnik samplingnya adalah purposive sampling denganjumlah 98 responden yang melakukan pemeriksaan tekanan darah di poli Rumah Sakit Islam Malang sesuai dengan kriteria inklusi. Pasien diberikan latihan teknik slow breathing exercises dengan cara mengatur pernafasan dada dan perut dengan menarik nafas dalam dari hidung, menghembuskan dengan perlahan-lahan dari mulut 6-10 kali per menit selama ± 15 menit 2x sehari (pagi dan sore) selama 30 hari berturut-turut.Hasil analisis dengan uji paired sampel t test menunjukkan bahwa rerata tekanan darah pada responden sebelum diberikan latihan teknik slow breathing exercises adalah 153,63/96,47 mmHg.Rerata tekanan darah responden setelah diberikan latihan teknik slow breathing exercises adalah 145,16/ 88,5 mmHg.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu rerata tekanan darah setelah diberikan latihan teknik slow breathing exercisesmengalami penurunan dibandingkan tekanan darah sebelum diberikan latihan. Hal ini berarti ada pengaruh latihan teknik slow breathing exercises terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial. Latihan teknik slow breathing exercisesuntuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial hendaknya diaplikasikan di institusi pelayanan kesehatan sebagai terapi komplementer pendamping terapi medis.
Implementasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Kader Untuk Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Patemah Patemah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.467 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.89

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak Metode yang dilakukan dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan Demontrasi stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode pelatihan Demontrasi dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Target dari penelitian ini adalah untuk menemukan teknik metode pelatihan Demontrasi yang tepat terutama pada ibu kader guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan pada stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil akhir penelitian akan dipublikasikan pada jurnal nasional dan ditulis dalam bentuk buku ajar Hasil penelitian sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebelum diberikan metode Pelatihan Demontrasi banyak stimulasi yang tidak dilakukan diantaranya sebanyak 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyap, dan setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001< 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH SURABAYA Ari Damayanti Wahyuningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.564 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.122

Abstract

Pada studi pendahuluan di TK Aisyiyah diketahui kejadian enuresis sebanyak 10% dari 60 anak. Untuk itu perlu pembinaan orang tua pada anak untuk kemandirian yang diwujudkan melalui toilet training. Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi spearman rank. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 30%, pola asuh otoriter sebanyak 52,5%, pola asuh permisif sebanyak 12,5%, pola asuh penelantar sebanyak 5%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 25%, cukup berhasil sebanyak 67,5%, kurang berhasil sebanyak 7,5%. Setelah dianalisis dengan korelasi spearman rank diperoleh hasil nilai korelasi positif 0,789 dengan pvalue=0.000 (p<0.05). Kesimpulan Ho di tolak dan terdapat korelasi signifikan antara pola asuh orang ditolak tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Surabaya. Semakin ke arah pola asuh demokratis penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar penerapan toilet training kurang berhasil. Berdasarkan hasil penelitian idisarankan dalam melakukan penelitian sejenis hendaknya dibuat jumlah pertanyaan yang sama pada tiap dimensi prilaku orang tua dalam pola asuh disamping itu dilakukan pelatihan toilet training dengan melakukan kerja sama antara institusi kesehatan dan sekolah.
EFEKTIFITAS ANGKAK (BERAS MERAH) TERHADAP PENINGKATAN KADAR TROMBOSIT PADA PENDERITA DBD Ika Arum Dewi Satiti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.529 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.123

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes Albopictus. DBD menunjukkan berbagai manifestasi klinis dan laboratoris, salah satunya adalah manifestasi perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit. Pengobatan DBD bersifat suportif dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi dalam waktu yang cepat dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat. Salah satu pengobatan tradisional yang bisa digunakan untuk menaikkan jumlah trombosit adalah angkak. Tujuan penelitian: Mengetahuai adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak di puskesmas rawat inap Kediri. Metode penelitian : Deskriptif analitik dengan pendekatan secara crossectional. Populasi adalah pasien DBD rawat inap di Puskesmas Kandangan dan Ngadiluwih Kediri dengan jumlah 40 sampel melalui rekam medik. Adanya perbedaan kadar trombosit penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak diuji dengan uji t-independent. Hasil penelitian: Didapatkan dua hasil penelitian yaitu hasil penelitian yang diperoleh dari uji t dependent dan uji t independent. Hasil uji t-dependent menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS baik pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Hasil uji t independent menujukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak dengan p sebesar 0,000 (p<0,005). Dimana kadar trombosit penderita DBD dengan konsumsi angkak lebih tinggi dibandingkan tanpa konsumsi angkak. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar trombosit hari pertama dan kedua MRS pada penderita DBD dengan konsumsi angkak maupun dengan tanpa konsumsi angkak serta terdapat perbedaan kadar trombosit hari kedua MRS penderita DBD dengan dan tanpa konsumsi angkak.
HUBUNGAN PERAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI KB PADA IBU DI KELURAHAN KEBONSARI KABUPATEN JEMBER Julvainda Eka Priya Utama; Ratna Sari; Erti Ikhtiarini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.857 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i1.125

Abstract

Peran suami dalam keluarga sangatlah penting terutama dalam mendukung dan mengambil keputusan dalam program KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran suami terhadap pemilihan jenis alat kontrasepsi KB pada ibu. Penelitian ini menggunakan observational analitik dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 94 responden. Data dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan peran suami dilakukan 54.3 %. Mayoritas responden menggunakan jenis kontrasepsi hormonal. Hasil uji statistic nilai p (0.016) < α (0,05) disimpulkan terdapat hubungan antara peran suami terhadap pemilihan jenis kontrasepsi KB pada ibu. OR (0,241), berarti peran suami yang dilakukan memiliki kemungkinan terhadap pemilihan jenis alat kontrasepsi KB hormonal pada ibu sebesar 0,241. Diharapkan petugas kesehatan meningkatkan program konseling KB dan memotivasi suami dalam melakukan pengawasan alat kontrasepsi yang digunakan istri. BKKBN diharapkan bekerjasama dengan puskesmas untuk mengedepankan pelayanan informasi maupun konseling tentang kontrasepsi yang dapat dilakukan secara periodik.
STATUS KUALITAS HIDUP 2 TAHUN PASCA STROKE Defi Amalia Setia Ningrum; Santi Martini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.715 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.128

Abstract

Stroke merupakan penyakit nomor satu penyebab disabilitas di dunia. Kecacatan berupa pembatasan fisik, disfungsi sosial, dan psikologi yang ditimbulkan akibat stroke mempengaruhi banyak aspek kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan atau kualitas hidup penderitanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan status kualitas hidup pasien 2 tahun pasca stroke menurut karakteristik demografi dan rehabilitasi medik. Penelitian menggunakan studi observasional analitik di Poliklinik Saraf RSU Haji Surabaya, dengan desain studi cross sectionaldengan 52 sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan), lama sakit dan rehabilitasi medik.Sedangkan variabel terikat adalah status kualitas hidup, yang diukur menggunakan instrumen WHOQOL-BREF. Analisis yang dipakai dalam penitian ini menggunakan uji Chi square untuk mengetahui perbedaan, serta mengitung Prevalence Rate (PR) dan Risk Difference (RD).Hasil penelitian didapatkan nilai perbedaan status kualitas hidup bermakna menurut usia (p=0,023), jenis kelamin (p=0,017), dan rehabilitasi medik (p=0,005). Besar risiko yang bermakna secara statistik terdapat pada variabel usia PR=2,22 (95%CI=1,04<PR<4,74), jenis kelamin PR=1.89 (95%CI=1,17<PR<3,07), rehabilitasi medik PR=2,16 (95% CI=1,23<PR<3,78). Pasien pasca stroke berusia >55 tahun, jenis kelamin perempuan, dan ketidakikutsertaan rehabilitasi medik berisiko mempunyai status kualitas hidup yang lebih rendah.Perhatian khusus terhadap keikutsertaan rehabilitasi medik perlu diperhatikan agar dapat membantu mempercepat pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA MURID TAMAN KANAK-KANAK IBNU HUSAIN SURABAYA Ratna Kumala; Ririh Yudhastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.594 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.129

Abstract

Infeksi cacingan merupakan penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kejadian umumnya tinggi pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan sanitasi yang buruk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu dan higiene perorangan dengan kejadian kecacingan pada murid Taman Kanak-kanak Ibnu Husain Surabaya. Penelitian menggunakan metode observasional dengan rancangan studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah murid dan ibu murid TK Ibnu Husain Surabaya sebanyak 24 orang. Pengambilan data primer dengan metode wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Analisis data menggunakan uji korelasi phi untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 91,7% ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai masalah cacingan pada anak. Sebesar 79,2% responden memiliki kebiasaan mencuci tangan yang kurang, sebesar 79,2% responden memiliki kebiasaan memotong kuku seminggu sekali, sebesar 75% responden memiliki kebiasaan bermain di tanah dan sebesar 45,8% responden memiliki kebiasaan memakai alas kaki yang kurang. Kejadian kecacingan pada responden sebesar 16,7%. Terdapat 3 variabel yang memiliki kuat hubungan cukup dengan kejadian kecacingan pada murid TK Ibnu Husain Surabaya antara lain kebiasaan memotong kuku (r=0,321), kebiasaan bermain di tanah (r=0,258) dan kebiasaan memakai alas kaki (r=0,486). Disarankan kepada pihak TK Ibnu Husain Surabaya untuk memberikan materi belajar tambahan terkait perilaku hidup bersih dan sehat pada murid khususnya perilaku pencegahan infeksi cacingan.
GAMBARAN HIGIENE DAN INFEKSI KECACINGAN PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KELURAHAN KEBRAON, KECAMATAN KARANGPILANG, SURABAYA Yenni Dwi Kurniawaty; R Azizah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.117 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.130

Abstract

Petugas pengangkut sampah memiliki risiko terkena penyakit infeksi kecacingan karena bekerja di lingkungan yang berisiko. Infeksi kecacingan merupakan penyakit yang diakibatkan oleh parasit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi higiene dan infeksi kecacingan pada petugas pengangkut sampah di Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan studi cross sectional. Besar sampel yang digunakan sebanyak 15 orang. Karakteristik individu yang diteliti oleh peneliti adalah lama bekerja, usia pekerja, jumlah pendapatan, etnis, dan tingkat pendidikan. Kelompok umur pekerja yang dominan adalah 45-54 tahun sebanyak 40%, sebanyak 46.6% pekerja telah bekerja selama lebih dari 20 tahun, sebanyak 46.7% pekerja memiliki pendapatan yang didominasi sebesar Rp 550.001-1.100.000 tiap bulannya, seluruh pekerja berasal dari Jawa Timur, dan sebanyak 53.3% pekerja memiliki pendidikan terakhir di tingkat sekolah menengah pertama. Perilaku higiene yang diteliti adalah pemakaian alat pelindung diri saat bekerja, kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, kebiasaan memotong kuku, dan kebiasaan mandi. Hasil dari penelitian ini adalah seluruh petugas memiliki perilaku higiene yang baik. Selain itu, skor pada masing-masing variabel perilaku higiene termasuk dalam kategori baik. Diagnosis tetap infeksi kecacingan dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium sampel tinja. Hasil pemeriksaan sampel tinja menunjukkan bahwa 100% petugas pengangkut sampah tidak mengalami infeksi kecacingan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pekerja yang memiliki perilaku higiene yang baik tidak terkena infeksi kecacingan. Meskipun petugas pengangkut sampah tidak mengalami infeksi kecacingan, keadaan ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan agar tidak terkena penyakit lain karena bekerja dengan sampah.
IMPLEMENTASI METODE PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KADER UNTUK STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK Patemah Patemah; Senditya Indah Mayasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.967 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.151

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Pemantauan perkembangan anak yang optimal dapat dilakukan dengan pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode Pelatihan untuk kader dengan peningkatan emampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Metode yang dilakukan adalah dengan pra eksperimen dan post eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu kader posyandu yang belum mendapatkan pelatihan stimulasi. Setelah dilakukan perlakuan selama 5 hari dengan menggunakan metode PELATIHAN dievaluasi tentang peningkatan kemampuan kader untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader posyandu yang menjadi responden dalam penelitian ini, 20 (100%) responden tidak melakukan pelaksanaan SDIDTK tentang Ajak membersihkan meja dan menyapu sebelum diberikan pelatihan. Setelah pelatihan sebanyak 17 responden (85%) dapat melakukan stimulasi ini. Hasil analisa data dengan menggunakan uji T-test didapatkan nilai p = 0,001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan kemampuan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Dengan demikian ada pola perbedaan bahwa kader yang belum pelatihan stimulasi kemampuannya tidak baik dan kader setelah mendapatkan pelatihan stimulasi kemampuannya baik
PENGARUH POSISI LITHOTOMI DAN DORSAL RECUMBENT TERHADAP DERAJAD ROBEKAN PERINEUM PADA IBU BERSALIN PRIMI GRAVIDA Yuliyanik Yuliyanik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.13 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.152

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Di Jawa Timur jumlah kematian ibu tahun 2012 sebesar 97,40 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Kabupaten Malang tercatat 25 orang ibu meninggal pada tahun 2012(63,39 per 100.000 kelahiran hidup). Salah satu penyebab adalah terjadinya laserasi perineum pada ibu bersalin. Laserasi perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Laserasi perineum dapat mengakibatkan perdarahan sesuai derajat laserasi yang terjadi. Penatalaksanaan posisi pada persalinan ada bermacam-macam antara lain posisi lithotomi, posisi duduk, posisi setengah duduk, posisi berdiri. Perdarahan pada laserasi perineum dapat menjadi hebat khususnya pada laserasi derajat tiga dan empat atau jika laserasi meluas kesamping atau naik ke vulva mengenai klitoris. Posisi yang paling umum digunakan dalam proses persalinan adalah posisi lithotomi dan dorsal recumbent. Mengetahui derajad laserasi yang terjadi pada ibu bersalin dengan posisi lithotomi dan posisi dorsal recumbent. Penelitian dilakukan pada 20 ibu bersalin primipara, 10 responden bersalin dengan posisi lithotomi dan 10 responden bersalin dengan posisi dorsal recumbent. Metode yang dilakukan dengan cara observasi langsung pada ibu saat bersalin. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida. Setelah persalinan dengan posisi yang dipilih ibu bersalin, kita melihat derajad laserasi yang terjadi. Derajad laserasi perineum yang terjadi adalah 12 responden mengalami laserasi perineum derajad I dan 8 responden mengalami laserasi perineum derajad II. Responden dengan posisi lithotomi mengalami laserasi perineum lebih ringan daripada responden dengan posisi dorsal recumbent. Posisi lithotomi lebih nyaman dan aman pada ibu bersalin primigravida dan mengurangi risiko terjadinya laserasi perineum daripada posisi d. Peneliti sedang menyelesaikan luaran berupa publikasi pada jurnal ilmiah nasional.

Page 9 of 25 | Total Record : 247