cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 247 Documents
PERAN TERAPI MUSIK TERHADAP KESEJAHTERAAN JANIN DI PUSKESMAS KENDAL KEREP MALANG Jiarti Kusbandiyah; Shinta Astriani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.383 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.165

Abstract

Angka kejadian keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak diperkirakan antara 4% - 8% pada negara maju dan 6% - 30% pada negara berkembang.Pemberian stimulasi dini pada anak bisa dimulai saat anak masih dalam kandungan agar tidak terjadi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan janin yaitu dengan pemberian terapi musik pada janin. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Maret 2014 pada Puskesmas Kendal Kerep kota Malang terdapat 60 – 70 ibu hamil dalam 1 bulan yang memeriksakan kandungannya. Diketahui juga bahwa Puskesmas Kendal Kerep pernah menerapkan program terapi musik pada ibu hamil dan pada ibu saat persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap kesejahteraan janin.Metode penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kendal Kerep kota Malang ini menggunakan Pra Experiment dengan desain penelitian one group pre-test-post-test. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 16 minggu di Puskesmas Kendal Kerep kota Malang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 15 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling.Analisa data dari penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik Paired Sample T-test.Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 9 responden atau sebesar 60% responden dengan hasil penilaian gerakan janin kategori cukup, sedangkan hasil pengukuran DJJ dari 15 responden ( 100% ) adalah normal. Berdasarkan hasil uji statistik Paired Sample T test menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah pemberian terapi musik terhadap kesejahteraan janin.Disarankan bagi tenaga kesehatan terutama bidan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang terapi musik terhadap kesejahteraan janin.
PENGARUH FRAKSI AIR EKSTRAK RIMPANG TEMU MANGGA TERHADAP EKSPRESI Ki67 PADA GALUR SEL KARSINOMA KOLON HT-29 Diah Andriana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.809 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.166

Abstract

Angka kejadian kanker kolon di Indonesia dewasa ini menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.Penatalaksanaan kanker kolon telah banyak memanfaatkan temuan ilmiah hasil kajian molekuler. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh fraksi air ekstrak temu mangga (Curcuma mangga,Val) terhadap penekanan ekspresi Ki67 yaitu suatu protein yang berfungsi sebagai marker proliferasi sel. Penelitian ini dilakukan in vitro terhadap kanker kolon HT-29 dengan melihat ekspresi Ki67. Kultur sel kanker kolon HT-29 dilaksanakan dengan media RPMI 1640, 1% fungizone dan 1% antibiotik pada suhu 370 C dan konsentrasi C02 5%. Sampel dibedakan dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok temu mangga sebagai kontrol (+) dan kelompok 5-FU sebagai kontrol (-). Masing-masing kelompok dikulturkan dengan RPMI 1640 lengkap ditambah dengan ekstrak temu mangga fraksi air atau 5-FU dengan serial konsentrasi masing-masing dibawah LC50. Dari hasil kultur kemudian dilihat ekspresi Ki67 yang ditampilkan dalam bentuk prosentase sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 5-FU pada konsentrasi 150 μg/ml, 75 μg/ml, 37,5 μg/ml,18,75 μg/ml dan pemberian temu mangga fraksi air pada konsentrasi 0,125 μg/ml, 0,0625 μg/ml, 0,03125 μg/ml, 0,015625 μg/ml menunjukkan ekspresi Ki67 yang makin menurun dengan meningkatnya dosis. Dapat disimpulkan bahwa fraksi air ekstrak temu mangga dan 5-FU berpotensi menurunkan tingkat ekspresi Ki67.
POSISI SETENGAH DUDUK DAN BERBARING MIRING DALAM PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA KALA I FASE AKTIF Senditya Indah Mayasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.192 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.167

Abstract

Penatalaksanaanposisi pada persalinan kala I sangatlah penting yaitu dengan memberikan posisi senyaman mungkin. Posisi setengah duduk dan berbaring miring adalah posisi yang tidak memerlukan banyak gerak, ibu hanya lebih berkonsentrasi terhadap nyeri yang ia alami sehingga energi ibu tersimpan untuk persiapan melahirkan. Perbedaan posisi setengah duduk dan berbaring miring dengan penurunan intensitas nyeri pada kala I pada ibu bersalin diungkap pada penelitian ini. Sebanyak 10 ibu bersalin kala I fase aktif dengan persalinan normal yang mengalami nyeri persalinan di Polindes Asrikaton diberikan perlakuan secara acak antara posisi setengah duduk dan berbaring miring. Masing-masing perlakuan diberikan waktu kurang lebih 30 menit yakni selama his berlangsung. Dari hasil observasi, terdapat perbedaan hasil penggunaan posisi setengah duduk dan berbaring miring. Yaitu, dengan menggunakan posisi setengah duduk yang mengalami nyeri sedang 3 orang (30%), nyeri berat 3 orang (30%), nyeri sangat berat 4 orang (40%). Sedangkan pada penggunaan posisi berbaring miring yang mengalami nyeri sedang 9 orang (90%), nyeri sangat berat 1 orang (10%).Dengan menggunakan uji Mann-Whitney U-Test, didapatkan hasilnilai U2 lebih kecil dari U1. Dengan demikian, yang digunakan untuk membandingkan dengan U Tabel adalah U2 yang nilainya 5. Taraf kesalahan 5% (0,05) dengan n1 =10 dan n2 =10 diperoleh nilai U Tabel=19.Ternyata nilai U hitung lebih kecil dari tabel (5<19).Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.Posisi berbaring miring lebih dipilih oleh para ibu bersalin pada masa transisi persalinan karena posisi ini dipakai sebagai posisi beristirahat bagi ibu dan tidak membutuhkan banyak gerak tubuh.
PENATALAKSANAAN PASIEN LANSIA DENGAN TRAUMA Abdul Qodir
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.134 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.168

Abstract

Trauma adalah penyebab utama kelima kematian pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun. Perubahan anatomi dan fisologi akibat proses menua mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pada lansia, kurang lebih 28 % pasien lansia meningal akibat trauma. Pasien lansia mungkin mempunyai penyakit pemberat dan penurunan sensitifitas terhadap obat-obat tertentu sehingga akan mempersulit resusitasi. Analisis literatur ini bertujuan untuk menganalisis penatalaksanaan pasien lansia dengan trauma.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis literatur yang relevan dengan penatalaksanaan trauma pada lansia.Penatalaksanaan pasien lansia dengan trauma pada prinsipnya adalah sama dengan dewasa yang meliputi airway, breathing, circulasion. Akan tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat terkait dengan proses penuan. Proses penuan mengakibatkan penurunan berbagai fungsi organ sehingga penaganannya harus lebih intensif dari pada pasien yang lebih muda pada trauma yang sama. Segera melakukan resusitasi secara cepat dan tepat dapat menghasilkan outcome yang lebih baik dan menurunkan mortalitas dan morbiditas pada pasien lansian dengan trauma.
RESUSITASI CAIRAN PADA CEDERA KEPALA Nurma Afiani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 4 No 1: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.863 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v4i1.169

Abstract

Cedera kepala merupakan salah satu kasus trauma yang memerlukan perhatian khusus dalam resusitasi cairan. Jumlah dan jenis cairan yang digunakan dalam proses resusitasi cedera kepala harus diperhatikan secara cermat, cairan yang digunakan harus mampu mengontrol tekanan intrakranial (TIK) otak, dapat mengurangi edema otak dan tidak menimbulkan efek samping bagi organ tubuh yang lain. Jenis dan jumlah cairan resusitasi pada kasus cedera kepala masih menjadi topik kontroversial sehingga literatur mengenai cairan resusitasi pada kasus cedera kepala masih terbatas. Artikel berikut ini akan menyajikan jenis dan jumlah cairan yang tepat untuk resusitasi cedera kepala berdasarkan review hasil penelitian terkait yang disajikan dalam EBSCO, PROQUEST, CENGANGE dalam rentang 10 tahun terakhir. Kata kunci yang digunakan adalah ‘fluid resusication’, ‘intracranial pressure’, ‘head injury’, ‘traumatic brain injury’, ‘head trauma’. Artikel diseleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan yakni mengidentifikasi jenis dan jumlah cairan resusitasi. Hasil review menunjukkan bahwa tidak ada suatu jenis cairan resusitasi ‘ideal’ yang dapat digunakan untuk semua kasus trauma. Metode pemberian cairan (waktu, volume dan tujuan yang diharapkan) lebih penting dibandingkan dengan jenis cairan itu sendiri. Hypertonis saline solution (HTS) menjadi salah satu jenis cairan resusitasi yang dapat digunakan dengan beberapa pilihan dosis sebagai berikut: 3% HTS 3ml/kg secara IV selama 10-20 menit; dua bolus 250ml 5% HTS atau 500ml 3% HTS; 4-5ml/kg HTS. HTS sebagai cairan resusitasi cedera kepala unggul dalam menurunkan edema otak dan tidak menimbulkan efek berbahaya bagi organ lain (renoprotective agent).
RISIKO PENULARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN PUTAT JAYA, SURABAYA Nurul Kholifah; Ririh Yudhastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.897 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.170

Abstract

Kelurahan Putat Jaya merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Surabaya dengan penderita terbanyak adalah anak usia dibawah 14 tahun. Sekolah merupakan suatu tempat yang berpotensi sebagai tempat penular penyakit DBD. Tingkat kepadatan Aedes aegypti sebagai vektor utama menjadi indikator risiko penularan DBD. Kontainer sebagai tempat perindukan Aedes aegypti pada suatu wilayah menentukan tingkat kepadatan vektor DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik di lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 9 sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya dengan sampel menggunakan metode total populasi. Observasi dengan metode visual digunakan untuk memperoleh data terkait variabel penelitian. Data dianalisis menggunakan koefisien korelasi Phi untuk mengetahui kuat hubungan antara karakteristik kontainer dengan keberadaan jentik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah antara jenis (r = 0,128), bahan (r = 0,156), dan letak kontainer (r = 0,103) dengan keberadaan jentik. Terdapat hubungan yang cukup (r = 0,262) antara warna kontainer dengan keberadaan jentik. Nilai Container Index (CI) secara umum = 22,5% yang menunjukkan sekolah dasar di Kelurahan Putat Jaya berisiko tinggi penularan DBD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat 7 dari 9 sekolah dasar berisiko tinggi terjadi penularan DBD. Direkomendasikan untuk meningkatkan upaya PSN 3M dan pemantauan jentik secara rutin di lingkungan sekolah khususnya pada kontainer non TPA untuk menurunkan risiko penularan DBD.
HUBUNGAN KOMPONEN FISIK RUANGAN DAN PERILAKU PENGASUH TERHADAP INSIDEN ISPA PADA BAYI DI TAMAN PENITIPAN ANAK WILAYAH SURABAYA TIMUR Anggi Kumalasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.957 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.171

Abstract

Komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh dapat menjadi faktor risiko untuk kesehatan bayi di taman penitipan anak. Penelitian bertujuan untuk mempelajari hubungan komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA wilayah Surabaya Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dilakukan secara cross sectional dan bersifat analitik. Sampel penelitian yaitu tiap bayi yang menjadi peserta didik di delapan TPA wilayah Surabaya Timur yang terpilih menjadi kelompok (cluster) yaitu sebanyak 17 bayi. Sampel ditarik dari populasi dengan cluster random sampling. Variabel terikat dalam penelitian yaitu insiden ISPA pada bayi. Variabel bebas yaitu komponen fisik ruangan dan perilaku pengasuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komponen fisik ruangan terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA (Uji Chi-square, p value = 0,028) dengan koefisien Kontingensi sebesar 0,517. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara perilaku pengasuh terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA. Kemungkinan bayi yang berada pada TPA dengan komponen fisik ruangan tidak sehat akan mengalami ISPA 20 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang berada pada TPA dengan komponen fisik ruangan sehat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang berhubungan terhadap insiden ISPA pada bayi di TPA yaitu komponen fisik ruangan. Disarankan pengelola TPA senantiasa menjaga kesehatan fisik ruangan di TPA khususnya ruangan bayi sebagai upaya pencegahan penularan penyakit di TPA
PEMODELAN FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN TUBAN JAWA TIMUR DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL Atik Agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.859 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.172

Abstract

Kasus kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dampak dari kecelakaan lalu lintas ini bukan hanya menimbulkan kerugian fisik tetapi juga materiil yang jumlahnya tidak sedikit. Dampak yang paling kecil akibat kecelakaan lalu lintas adalah luka ringan dan yang paling fatal adalah meninggal dunia. Penyebab tingkat keparahan kecelakaan ini juga bermacam-macam. mulai dari faktor manusia, kendaraan, hingga lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan kecelakaan lalu lintas. Penelitian dilaksanakan dengan berdasarkan data harian kasus kecelakaan yang masuk di POLRES Tuban. Pengolahan data menggunakan SPSS 2.0 dengan uji statisti regresi logistik ordinal. Variabel penelitian yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan SIM, faktor pengemudi, status jalan, fungsi jalan, lokasi kecelakaan, waktu kejadian, dan jenis kecelakaan. Pengujian secara serentak dengan regresi logistik ordinal mendapatkan hasil bahwa ada variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keparahan. Variabel tersebut adalah pekerjaan, lokasi kecelakaan, dan jenis kecelakaan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah risiko terbesar terjadinya keparahan meninggal dunia terjadi pada kecelakaan yang terjadi di kawasan pusat perbelanjaan, sedangkan risiko terbesar keparahan luka berat terjadi pada jenis kecelakaan tunggal.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT DAN PERILAKU SANTRI PESANTREN AL FITRAH UNTUK TERLIBAT AKTIF DALAM POSKESTREN Faishal Farisy; Pulung Siswantara
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.226 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.173

Abstract

Poskestren adalah wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di pondok pesantren yang memeberikan pelayanan kesehatan dasar yang difokuskan pada pelayanan promotif, preventife, rehabilitative (melindungi, mencegah memelihara kesehatan) menuju perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Namun demikian, poskestren ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh warga yang ada di pesantren terutama para santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan poskestren oleh santri di poskestren Pondok Pesantren Al Fitrah Kota Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel sebanyak 93 respnden. Berdasarkan hasil dari analisis statistik terhadap 93 responden menunjukkan bahwa santri yang mempunyai pengetahuan yang baik (60,2%), mempunyai sikap yang baik (94,6%), mempunyai norma subjektif yang baik (74,2%), mempunyai kontrol perilaku yang dirasakan baik (65,6%), mempunyai niat yang baik untuk terlibat aktif dalam Poskestren (75,3%) dan perilaku aktif terlibat aktif dalam Poskestren baik (74,2%) . Berdasarkan uji statistic dengan menggunakan Theory of Planned Behavior terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan kontrol perilaku terhadap niat serta kontrol perilaku dan niat terhadap perilaku dengan nilai P Value<0,05. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan bagi Poskestren perlunya melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemanfaatan poskestren berupa : memberikan informasi mengenai tujuan, peran dan fungsi poskestren, serta melakukan usaha-usaha meningkatkan akses pelayanan poskestren kepada para santri
FAKTOR RISIKO PNEUMONIA BERDASARKAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BENOWO SURABAYA Lyndhita Maya Saffrina; Rachmah Indawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.648 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v5i2.174

Abstract

Regresi logistik ganda digunakan untuk menganalisa hubungan antara satu variabel dependen yang bersifat dikotom dengan beberapa variabel independen.Analisis diterapkan pada kejadian InfeksiSaluran Pernapasan Akut Pneumonia.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh danmendapatkan model prediksi terhadap kejadian Pneumonia di Kecamatan Benowo Surabaya pada tahun 2015.Penelitian bersifat observasional dengan desain cross sectional.Penelitian menggunakan data sekunderdarirekam medik pasien.Pengambilan sampel dengan simple random sampling diperoleh sebanyak 152 balita.Variabel penelitian meliputi pneumonia, jenis kelamin, usia, ASI eksklusif, dan status gizi.Hasil penelitian didapatkan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap pneumonia adalah usia (p = 0,004 ; OR 3,013), jenis kelamin ( p = 0,049 ; OR 2,068), ASI eksklusif (p = 0,029 ; OR 2,425), dan status gizi (p = 0,001 ; OR 4,478). Ketepatan prediksi dari variabel independen tersebut adalah 69,7%. Kesimpulannya, logistik ganda dapat digunakan untuk menganalisis faktor risiko Pneumonia di Kecamatan Benowo tahun 2015 dengan ketepatan prediksi yang tinggi. Status gizi merupakan risiko tertinggi kejadian Pneumonia

Page 11 of 25 | Total Record : 247