cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan Kelautan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018" : 16 Documents clear
Pengaruh Penambahan Tepung Biji Turi Hasil Fermentasi pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Rambo -; Ayi Yustiati; Yayat Dhahiyat; Rita Rostika
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.466 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum penambahan tepung biji turi hasil fermentasi pada pakan komersial untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2017 di Hachery Gedung Perikanan dan Ilmu Kelautan  Universitas Padjadjaran. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan dosis penambahan tepung biji turi hasil fermentasi pada pakan komersial yang terdiri dari perlakuan tanpa penambahan tepung biji turi (0%) , 1%, 2%, 3% dan perlakuan 4% sebagai pakan uji yang bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung biji turi hasil fermentasi pada pakan komersial berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan nila. Penambahan tepung biji turi hasil fermentasi dengan dosis sebanyak 3% menghasilkan rata-rata laju pertumbuhan harian ikan nila tertinggi yaitu 3,51% selama 40 hari.  
Variabilitas Lapisan Termoklin Terhadap Kenaikan Mixed Layer Depth (MLD) di Selat Makassar Maria F Hutabarat; Noir Primadona Purba; Sri Astuty; Mega Laksmini Syamsudin; Anastasia R.T.D Kuswardani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1535.601 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi suhu, MLD, variabilitas ENSO, dan arus yang mempengaruhi lapisan termoklin di Selat Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis temporal dan spasial serta deskriptif komparatif sehingga menghasilkan output berupa profil suhu vertikal. Suhu rata-rata pada kedalaman 0-500 m mencapai 25,8 dengan kisaran suhu 6,64-33,81. Pada tahun 2015 lapisan termoklin terbentuk pada kedalaman 50-400 m dengan kisaran suhu 9-28. Pada tahun 2016 lapisan termoklin mulai terbentuk pada kedalaman 50-300 m dengan kisaran suhu 9-27. Kedalaman MLD pada daerah tenggara Selat Makassar lebih tinggi. Kekuatan arus terkuat terjadi selama musim Barat dengan kecepatan rata-rata 0,06 m/s kearah selatan dan barat. El Nino terjadi pada November 2014 sampai Mei 2016 dengan El Nino terkuat pada 2015 menyebabkan nilai MLD kecil yaitu sebesar 50,30 m. Pada Agustus sampai Desember 2016 terjadi La Nina yang menyebabkan nilai MLD meningkat.
Uji Efektivitas Bio Filter Dengan Tanaman Air Untuk Memperbaiki Kualitas Air pada Sistem Akuaponik Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Bastian Hartanto Damanik; Herman Hamdani; Indah Riyantini; Heti Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.734 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian dilakukan untuk menentukan jenis tumbuhan air yang paling efektif dalam memperbaiki kualitas air pada budidaya sistem akuaponik ikan lele Sangkuriang yaitu menurunkan konsentrasi nitrogen anorganik seperti amonia (NH3) , nitrit (NO2) dan nitrat (NO3).  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan dan menggunakan sistem akuaponik empat tingkat.  Perlakuan pada penelitian ini adalah jenis tanaman air (kangkung darat, pakcoy, selada dan bayam merah). Ikan Lele Sangkuriang yang dibudidayakan berukuran 3 inch sebanyak 200 ekor pada bak tandon.  Penelitian dilaksanakan selama empat minggu.  Analisa data persentase penurunan nitrogen anorganik menggunakan metode deskriptif.  Tanaman kangkung darat memiliki nilai efektivitas penyerapan nitrogen anorganik paling tinggi , khususnya mereduksi amonia bebas dan nitrit serta pertumbuhan yang paling cepat dari pada ketiga tanaman uji lainnya ( Pakcoy, Selada dan Bayam Merah)  
Fortifikasi Tepung Tulang Cakalang Sebagai Sumber Kalsium Terhadap Tingkat Kesukaan Kerupuk Gendar Fauzi Rachmansyah; Evi Liviawaty; Achmad Rizal; Nia Kurniawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.354 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tepung tulang cakalang sebagai sumber kalsium pada kerupuk gendar yang paling disukai panelis. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli 2017 di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, sedangkan uji kimia (uji kadar air dan uji kalsium) bertempat di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan lima perlakuan penambahan tepung tulang cakalang dan tepung tapioka, yaitu 0%:100%; 2,5%;97,5%; 5%:95%; 7,5%:92,5% dan 10%;90% dengan 20 orang panelis semi terlatih sebagai ulangan. Parameter yang diamati adalah uji fisik (rendemen tepung tulang cakalang, rendemen kerupuk mentah, dan tingkat kemekaran), uji kimia (kadar air, kadar kalsium kerupuk gendar untuk perlakuan kontrol dan paling disukai), uji hedonik (uji kesukaan) berdasarkan karakteristik organoleptik yang meliputi kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa kerupuk gendar. Tingkat penerimaan terhadap kerupuk gendar dianalisis dengan metode statistik non parametrik Friedman kemudian dilanjutkan dengan uji Bayes untuk mengetahui kerupuk gendar dengan perlakuan terbaik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung tulang cakalang pada kerupuk gendar untuk semua perlakuan masih disukai, akan tetapi perlakuan 7,5% menghasilkan kerupuk gendar yang lebih disukai dibandingkan perlakuan lainnya, dengan nilai kesukaan terhadap kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa masing-masing 7 (suka); 7 (suka); 9 (sangat suka); dan 9 (sangat suka); kadar air 1,99% dengan kandungan kalsium sebesar 0,81%.  
Analisis Kelayakan Usaha Produk Olahan Berbahan Baku Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Studi Kasus di CV Sakana Indo Prima Kota Depok) Refki Aditya Yudaswara; Achmad Rizal; Rusky Intan Pratama; Asep Agus Handaka Suryana
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.436 KB)

Abstract

 [ja1]                 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dari usaha produk olahan berbahan baku ikan nila yaitu  produk siomay dan produk kekian di CV Sakana Indo Prima. Waktu dan Tempat penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan April 2017 di CV Sakana Indo Prima. Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian studi kasus dan analisis deskriptif kuantitatif sebagai metode analisis yang digunakan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dan analisis kelayakan dengan analisis biaya usaha, penerimaan dan keuntungan, break even point (BEP), benefit cost ratio (BCR), payback period (PP), serta net present value (NPV). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keuntungan untuk produk siomay sebesar Rp. 3.021.528.467/tahun dan produk kekian sebesar Rp. 1.464.814.467/tahun. Usaha produk siomay memiliki nilai B/C ratio 1.53 dan produk kekian memiliki nilai B/C ratio 1.45 artinya kedua produk layak diusahakan. Usaha produk siomay perlu menjual minimal 297.451 kemasan sedangkan produk kekian minimal 164.667. Jangka waktu pengembalian biaya investasi produk siomay yaitu selama 3 bulan 16 hari sedangkan produk kekian selama 7 bulan 6 hari. Nilai NPV produk siomay dan produk kekian diatas 0.  
Verifikasi Gen Hormon Pertumbuhan Lele Dumbo Pada Calon Induk Hibrid Keturunan Pertama Lele Mutiara Transgenik (Clarias sp.) Tengku Alwie Petra Sya’bani; Ibnu Dwi Buwono; Iskandar -; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.557 KB)

Abstract

Aplikasi teknologi transgenesis untuk mempercepat pertumbuhan telah berhasil diterapkan pada ikan lele dengan dihasilkannya lele mutiara transgenik yaitu lele yang disisipi gen eksogen berupa gen hormon pertumbuhan (GH) lele dumbo yang saat ini sudah mencapai keturunan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi gen GH lele dumbo pada lele mutiara transgenik keturunan pertama. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah Hatchery, Laboratorium Bioteknologi Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Molekuler FPIK UNPAD. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen eksploratif dan dianalisis secara deskriptif. Kegiatan dimulai dari isolasi DNA, amplifikasi, dan elektroforesis untuk mendeteksi GH lele dumbo. Primer Cg-F (5’ATGGCTCGAGTTTTGGTGCTGCT-3’) dan Cg-R (5’-CTACAGAGTGCAGTTGGAATCCA GGG-3’) digunakan untuk mengkopi sekuen gen GH lele dumbo. Ikan uji yang digunakan sebanyak 10 ekor dari 20 ekor F1 MTMNT (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina lele mutiara non transgenik), 10 ekor dari 20 ekor F1 MTS (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina sangkuriang), dan ikan F1 MNTS (hasil persilangan jantan mutiara non transgenik dan betina sangkuriang) sebagai kontrol. Hasil verifikasi menunjukkan munculnya pita di ikan F1 MTMNT sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1, 3, 5, 8, dan 10), sebanyak 3 pita pada ukuran fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp (ikan 2, 4, 6, 7, dan 9). Pada ikan F1 MTS sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1-5), sebanyak 1 pita pada ukuran fragmen 1000bp (ikan 6-10) sementara pada kontrol tidak terdeteksi pita DNA. Analisis sekuens dengan software BioEdit versi 7.1.8 menunjukan bahwa sekuen GH lele dumbo (600bp) terkandung di dalam sekuen fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp yang menyatakan bahwa 50% ikan uji F1 MTMNT (10 dari 20 sampel) dan 50% ikan uji F1 MTS (10 dari 20 sampel) teridentifikasi sebagai ikan lele mutiara transgenik. 
Pengaruh Penggunaan Warna Lure Light Fishing Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layur (Trichiurus sp.) di Palabuhanratu Denny Anggriawan; Herman Hamdani; Junianto -; Lantun Paradhita Dewanti
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.671 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menentukan warna cahaya sebagai umpan buatan (Lure Light Fishing) pada pancing layur yang menghasilkan tangkapan terbanyak di Perairan Teluk Palabuhanratu. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 3 perlakuan dan 14 kali ulangan (trip). Parameter yang diamati pada penelitian ini bobot ikan layur, panjang ikan layur, jumlah ikan layur dan parameter kualitas air. Data hasil di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan uji F, apabila terdapat perbedaan antara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan umpan buatan bercahaya (lure light fishing) berwarna biru menghasilkan tangkapan ikan layur terbanyak.  
Hasil Tangkapan Alat Tangkap Bagan Apung Dengan Waktu Hauling Berbeda Di Pantai Timur Perairan Pangandaran M. Firhandy Dwipayana; Sunarto -; Iis Rostini; Izza Mahdiana Apriliani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.846 KB)

Abstract

Bagan apung merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan Pangandaran untuk menghasilkan ikan pelagis ekonomis penting khususnya pelagis kecil. Pada pengoperasian alat tangkap bagan apung, nelayan pangandaran biasanya melakukan waktu hauling setiap 2 jam sekali dengan waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hauling terbaik terhadap hasil tangkapan yang didapat dengan menggunakan alat tangkap bagan apung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 - Oktober 2017 di Pantai Timur Perairan Pangandaran. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian terdiri atas 2 perlakuan dan 9 kali ulangan pada waktu sebelum tengah malam dan setelah tengah malam berdasarkan fase bulan. Data yang diamati dalam penelitian meliputi bobot total hasil tangkapan, bobot total per jenis ikan dan parameter kualitas air yang meliputi kecerahan, salinitas dan suhu. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t-student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot total hasil tangkapan lebih banyak terjadi pada waktu hauling setelah tengah malam dan hasil tangkapan udang rebon terbanyak didapat pada trip 3 pada fase bulan kuartal 3 sebesar 240 kg. Hasil tangkapan utama yang diperoleh selama penelitian adalah udang rebon.  
Efektivitas Berbagai Media Tanam Untuk Mengurangi Karbon Organik Total Pada Sistem Akuaponik dengan Tanaman Selada Muhamad Rakhman Firdaus; Zahidah Hasan; Iwang Gumilar; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.839 KB)

Abstract

Akuaponik adalah konsep pengembangan bio-integrated farming system, yaitu suatu rangkaian teknologi yang memadukan antara teknik budidaya perikanan dan teknik pertanian hidroponik. Air dari proses budidaya ikan yang masuk ke dalam wadah pemeliharaan tanaman akan digunakan kembali sebagai sumber air pada proses budidaya ikan. Air tersebut mengandung banyak bahan organik sehingga perlu diperhatikan dalam pengelolaan kualitas air budidaya. Karbon merupakan penyusun utama bahan organik. Bahan organik tersebut dapat diukur menggunakan pendekatan uji karbon organik total. Penelitian ini dilakukan di Greenhouse, Komplek Kolam Percobaan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor selama empat minggu. Percobaan dilakukan untuk menetapkan efisiensi media tanam terbaik dalam menurunkan konsentrasi karbon organik total di media air budidaya dan membuat pertumbuhan tanaman selada lebih baik. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari empat perlakuan dan empat kelompok. Media tanam yang diuji adalah batu apung dan arang sekam dengan perbandingan 3:1, batu apung dan arang sekam dengan perbandingan 1:3, seluruhnya batu apung, serta seluruhnya arang sekam. Pengamatan dilakukan pada minggu ke-0, 1, 2, 3 dan 4 selama empat minggu. Parameter yang diamati meliputi konsentrasi karbon organik total, amonia total, oksigen terlarut, pH, suhu, tinggi tanaman dan bobotnya, serta panjang ikan dan bobotnya. Hasil penelitian disimpulkan bahwa media tanam seluruhnya arang sekam memberikan hasil penurunan karbon organik total yang lebih baik dibandingkan seluruhnya batu apung hingga minggu kedua penelitian dan media tanam ini perlu diganti setiap dua atau tiga minggu sekali sejak penyemaian untuk mendapatkan produktivitas tanaman yang tinggi. Media tanam seluruhnya arang sekam memberikan pertambahan tinggi dan bobot selada terbaik yaitu masing-masing sebesar 18,6 cm dan 115,2 gram.  
Penambahan Jahe Sebagai Flavor Dalam Pembuatan Kecap Udang Putih Secara Fermentasi Enzimatis Dini Maliha; Eddy Afrianto; Ibnu Dwi Buwono; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.233 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran serta Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase jahe untuk menghasilkan kecap udang putih terbaik setelah dilakukan penambahan jahe dan dapat mengetahui tingkat kesukaan panelis serta uji kimia (kadar air dan kadar protein) dari kecap udang putih dengan persentase terbaik yang ditambahkan jahe tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, perlakuan penambahan jahe dengan persentase berdasarkan jumlah daging udang putih (Penaeus merguiensis) sebesar 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1%. Pengamatan yang dilakukan terhadap karakteristik kimia seperti kadar air, kadar protein, dan karakteristik organoleptik seperti kenampakan, aroma, tekstur dan rasa kecap udang putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi jahe sebesar 0,5% adalah perlakuan yang menghasilkan kecap udang putih terbaik dengan nilai rata-rata kenampakan 7,6, nilai aroma 6,8, nilai tekstur 8, serta nilai rasa 6,9. Nilai alternatif kecap udang putih sebesar 7,79 serta nilai kadar air 17,04%, dan  kadar protein 6,74%. 

Page 1 of 2 | Total Record : 16