cover
Contact Name
I Gusti Agung Paramita
Contact Email
vidyawertta@unhi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vidyawertta@unhi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
DHARMASMRTI: Jurnal Pascasarjana UNHI
ISSN : 16930304     EISSN : 2620827X     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan (Dharmasmrti) Diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar sebagai media informasi dan pengembangan Ilmu Agama dan Kebudayaan Hindu, terbit dua kali setahun yaitu setiap bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 264 Documents
BENTUK PENYUCIAN DIRI DALAM LONTAR TINGKAHING BRATA Ida Ayu Komang Arniati
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1026

Abstract

Kelahiran sebagai manusia sungguhlah mulia sebab dilengkapi dengan kemampuan untuk berfikir (idep). Manusia dianggap memiliki kecerdasan dibandingkan dengan mahluk yang lain. Kitab suci Agama hindu juga memuat hal tersbut bahwasanya hanya terlahir sebagai manusialah mampu membebaskan hidup ini dari samsara. Namun demikian dalam perjalanan kehidupan seringkali apa yang manusia lakukan bertolak belakang dengan hasil yang didapatkan, hal ini tidak terlepas dengan karma phala yang diperbuat dan juga pergolakan dalam diri manusia. oleh karenanya perlu dilakukan sebuah penyucian. salah satu bentuk penyucian diri termuat dalam lontar tingkahing Brata. Akan tetapi sangat minim sekali pengetahuan umat terkait dengan bentuk penyucian diri yang dimuat dalam lontar Tingkahing Brata ini. oleh karenanya dalam penelitian ini mengkaji terkait dengan alasan pentingnya pemahaman terhadap lontar Tingkahing Brata dan juga bentuk penyucian diri dalam lontar Tingkahing Brata. Harapan dari hasil penelitian ini adalah pertama pentingnya memahami lontar Tingkahing Brata secara religius, secara social, dan tradisi keagamaan.
TOTEMISME BARONG GAJAH DI DESA BLAHKIUHKECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG Ni Putu Ayu Parmita
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1027

Abstract

Artikel ini membahas tentang totemisme Barong gajah di Desa Balahkiuh. tujuannya yakni mengetahui dan memahami keberadaan Barong gajah sebagai simbol atau totem dalam upaya mempersatukan umat hindu di Blahkiuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil yakni alasan Barong gajah dijadikan simbol pemersatu umat hindu yakni berhubungan dengan solidaritas sosial dan mitologis. Pelaksanaan ritual Barong gajah oleh umat hindu di Desa Balahkiuh Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung yakni 1) Ngelawang pada hari raya galungan dan Kuningan. 2) Piodalan di Pura Kahyangan tiga Desa. 3) Barong gajah saat upacara Meprani. 4) Barong gajah dalam Upacara Dewa Yadnya
URGENSI LAGU KIDS BERBASIS TRI HITA KARANADIIMPLEMENTASIKAN DI SEKOLAH TK SARI MEKAR SUKAWATI DAN TK SUTHA DHARMA UBUD I Gusti Ayu Suasthi; I Gusti Ketut Widana; Ni Made Surawati
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1028

Abstract

Artikel ini membahasUrgensi Lagu Kids Berbasis Tri Hita Karana Diimplementasikan di sekolah tk sari Mekar sukawati dan tk sutha Dharma Ubud. Di samping studi dokumen, data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan para guru di sekolah tK sari Mekar sukawati dan tK sutha Dharma Ubud. Data yang terkumpul kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif-kualitatif. hasil kajian menunjukkan bahwa: pertama, mengenalkan konsep-konsep ajaran agama hindu khususnya ajaran tri hita karana akan lebih mudah bila diintegrasikan dalam kegiatan bernyanyi sambil belajar. Kedua, membangun kecerdasan emosi anak sejak usia dini akan membantu anak lebih mudah memahami pesan-pesan yang ada dalam lagu. lirik pada lagu anak-anak banyak mengandung pesan untuk mencerdaskan akal pikiran dan kecerdasan iman. sebagai contoh lagu Pelangi-pelangi menanamkan anak-anak untuk percaya akan kebesaran dan kemahakuasaan ida Sang Hyang Widhi/t uhan dalam konsep tri hita karana termasuk dalam aspekparhyangan.lagu satu-satu Aku sayang Ibu mengandung makna saling menyayangi antar sesama, hal ini bagian dari ajaran pawongan. serta lagu lihat Kebunku mengajarkan pada anak-anak untuk merawat tumbuhan, hal ini mencerminkan sikap menyayangi tumbuhan/alam sebagai bagian dari ajaran palemahan
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DHARMA GITA DALAM MEMBANGUN KARAKTER SISWA SD NEGERI 5 TULAMBEN I Made Ngurah Dwiyana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1029

Abstract

Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda sebagai generasi pembangunan merupakan fenomena global yang dapat membahayakan bangsa ini dikemudian hari. Cita-cita pendidikan karakter sepertinya belum tercapai dengan baik. Maka dari itu, diperlukan penggalian nilai-nilai kearifan lokal untuk mendukung upaya pembentukan karakter siswa, salah satunya adalah Dharma Gita. Pembelajaran Dharma Gita di sekolah Dasar Negeri 5 tulamben dapat memberikan sumbangan terhadap pembentukan karakter pada siswa. Melalui pola pembelajaran dharma gita siswa dapat memahami nilai-nilai moral dan etika dalam agama hindu. Artikel ini akan banyak membahas tentang proses pembelajaran dharma gita dan implikasinya pada pembentukan karakter peserta didik.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS EDUCARE DI PAUD SAI PREMA KUMARA DENPASAR W.A. Sindhu Gitananda; Ni Luh Putu Trisdyani
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1038

Abstract

Karakter menjadi isu terpenting dunia pendidikan saat ini. PAUD sai Prema Kumara adalah sebuah sekolah yang memokuskan perhatian terbesarnya kepada karakter siswa. Komitmen tersebut diterjemahkan menjadi pola pembelajaran yang disebut sebagai educare. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam beberapa strategi penerapan pembelajaran, yaitu penanaman disiplin diri melalui pembelajaran berbasis yoga atau meditasi, praksis keseharian berupa berpikir, berkata, dan berbuat yang baik, serta penanaman nilai-nilai cinta kasih kepada sesama dalam setiap kesempatan. selain itu, keteladanan guru di sekolah dan keterlibatan para orang tua atau keluarga menjadi kunci utama pembentukan karakter berbasis educare di PAUD sai Prema Kumara Denpasar. semua hal tersebut dapat dipandang sangat menunjang siswa dalam membentuk antikateksis-antikateksis pribadi dan ego-ideal.
DINAMIKA KERAJINAN PATUNG KAYU DALAM MENDUKUNG PARIWISATA BUDAYA BALI I Wayan Arissusila; I Gusti Ayu Nilawati; I Putu I Gede Padma Sumardiana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v20i2.1039

Abstract

Kebudayaan di Kabupaten gianyar telah berkembang sejak lama terutama yang berkaitan dengan upacara religius, pertanian dan penciptaan karya seni, salah satunya yaitu kerajinan patung kayu di Batubulan Kangin. Masyarakat mengawali kegiatan kesenian pembuatan patung sejak tahun 1968-1970, seperti pembuatan patung garuda Wisnu, dan kebanyakan mengambil tema ramayana. Kegiatan tersebut juga dilanjutkan dengan pemasaran dan berhasil memotivasi perajin untuk meningkatkan kreatifitasnya. Dinamika kerajinan patung kayu di Desa Batubulan Kangin dalam mendukung pariwisata budaya Bali menarik dikaji dari sudut pandang teori estetika dan teori perubahan sosial. hasil penelitian ini yaitu kerajinan patung kayu di Desa Batubulan Kangin merupakan karya budaya yang memiliki karakteristik yang khas sehingga menambah ragam kerajinan patung di Bali. Apalagi adanya pariwisata, perajin seakan berlomba menciptakan patung baru yang dijajakan kepada wisatawan, terutama dalam sebagai cenderamata. Penjualan patung kayu di desa tersebut belakangan ini mengalami penurunan, tetapi produksi tetap tinggi. hal ini dilakukan untuk melestarikan karya budaya adiluhung dan mengantisipasi kerajinan itu agar tidak ditelan zaman serta dapat bersaing di pasaran.
PERBANDINGAN SOSOK RAHWANA PRAMBANAN DENGAN KAKAWIN RAMAYANA DAN NOVEL ANAND NEELAKANTAN Seno Joko Suyono
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 1 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i1.1661

Abstract

Dalam penelitian tentang Ramayana di Indonesia, sudah banyak yang menyadari tentang kemungkinan adanya sumber lain selain Walmiki yang digunakan oleh pengarang dan pemahat Indonesia di zaman kuno. Malini Saran dan Vinod C. Khanna misalnya, dalam buku The Ramayana in Indonesia, mereka menganggap beberapa gambar di relief Prambanan menyimpang dari penggambaran Ramayana versi Walmiki. Malini Saran dan Vinod C. Khanna secara menarik menduga bahwa para silpin (pemahat relief) Prambanan selain memang secara umum saat memahat mengacu pada kisah mainstream Ramayana versi Walmiki, juga mereferensikan diri pada beberapa kisah minor Ramayana di India. Dalam studi ini saya bermaksud melakukan pembacaan ulang atas relief Ramayana sebagaimana ditafsir oleh Malini Saran dan Vinod C Khanna, terutama pembacaan atas Rahwana. Sebab bagi saya pembacaan Rahwana di relief Prambanan yang dilakukan kedua arkeolog India ini yang paling dekonstruktif dan berbeda dari kesepakatan umum.
RATU ADIL SATRIA PININGIT DAN ZAMAN EDAN A.A. Kade Sri Yudari; Ni Wayan Karmini
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 1 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i1.1662

Abstract

Wacana Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan, tidak pernah hilang dari benak dan relung hati masyarakat Indonesia. Tulisan ini hanyalah sebagai ungkapan rasa keprihatinan atas fenomena carut marut yang sedang terjadi di bumi pertiwi ini. Tujuannya, memaknai secara tersurat naskah warisan para leluhur yang penuh dengan perlambang sehingga masyarakat luas dapat memahami mengapa istilah Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan selalu diwacanakan ketika bumi pertiwi sedang mengalami berbagai masalah. Tulisan ini juga merupakan reinterpretasi beberapa sumber pustaka salah satunya adalah serat Kalatidha karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Bahwa, serat Kalatidha merupakan kepustakaan sastra Jawa yang berisi kritik social, nilai keagamaan, tradisi kapujanggaan, prediksi masa depan/ futurology dan kemunculan Satria Piningit sang Ratu Adil. Pada akhirnya, ‘Serat’ yang mengisyaratkan zaman edan menjadi pembicaraan klasik populer dikalangan masyarakat luas. Ketika keadilan yang diharapkan belum memenuhi semua komponen, seperti terjadi ketimpangan social yang berkepanjangan maka wacana Ratu Adil terus dielukan. Faktanya, istilah yang melegenda itu pun hanyalah merupakan gambaran kondisi zaman yang dirasakan masyarakat disertai dengan harapan datangnya seorang pemimpin yang adil, bijak dan lebih memihak kepada rakyat.
PERKAWINAN LILI DI MANGGARAI: ANTARA HUKUM ADAT DAN AGAMA Mathias Jebaru Adon
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 1 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i1.1663

Abstract

Budaya Manggarai mengenal berbagai jenis perkawinan. Salah satunya adalah perkawinan lili atau legal married of brother/sister in law. Perkawinan ini dilakukan dengan seorang wanita yang telah menjanda ditinggal mati oleh suaminya. Sementara seorang laki-laki masih ada hubungan keluarga dengan mantan suaminya. Lili sebenarnya bukanlah sebuah perkawinan yang resmi jika dilihat dari tata cara adat perkawinan Manggarai. Lili hanya pengalihan tanggungjawab sebagai suami terhadap seorang janda menggantikan suaminya terdahulu yang telah meninggal. Hukum Perkawinan Gereja Katolik mengizinkan seseorang menikah dengan saudara/saudari pasangan yang sudah meninggal (ipar). Artikel ini bertujuan untuk mendalami adat perkawinan lili masyarakat Manggarai dan perspektif hukum perkawinan Gereja Katolik tentang perkawinan lili. Studi ini menemukan bahwa kendatipun perkawinan lili tidak dilarang Gereja tetapi seringkali bertentangan dengan tujuan perkawinan Katolik karena motivasi perkawinan lili dalam adat perkawinan Manggarai cenderung didasarkan pada tanggung jawab memelihara anak-anak yang ditinggalkan dalam perkawinan sebelumnya. Hal ini bertentangan dengan hakikat perkawinan Katolik yang pertama-tama didasarkan pada kesejahteraan suami isteri.
PERBEDAAN ORIENTASI TATA LETAK SANGGAH DI BANJAR BEDUGUL, DESA PENATAHAN I Putu Udiyana Wasista
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 1 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i1.1664

Abstract

Penelitian ini mengangkat pola tata letak sanggah di Banjar Bedugul. Fenomena ini diangkat karena adanya perbedaan dengan pola tata letak sanggah pada umumnya. Apabila tata letak sanggah pada umumnya di arah kaja-kangin, hal berbeda terjadi di Banjar Bedugul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan emik yang disajikan deskriptif. Dalam tulisan ini, tidak ada teori khusus yang berusaha untuk dibenturkan dengan fenomena. Ini karena penelitian ini adalah awal dari penelitian sejenis. Pendekatan emik dipilih karena cara pandang warga adalah material berharga untuk pertimbangan penelitian berikutnya. Adapun literatur yang digunakan, lebih bertujuan untuk menjelaskan bukan membedah fenomena. Hasilnya, tata letak sanggah di Banjar Bedugul berada di depan pintu masuk pekarangan. Kondisi ini muncul dari representasi warga untuk meletakkan sanggah dengan hulu ke jalan umum. Hulu mengacu pada jalan dan arah kaja yaitu Pura Batur Jati. Ini menyebabkan sanggah berada di arah kaja-kangin dan kaja-kauh, bila dilihat dari hulu kaja-kelod jalan umum di Banjar Bedugul. Nilai-nilai yang didapat dari wawancara dan observasi adalah nilai yang didasarkan pada pemikiran mistis religius, kolektif, pelestarian danidentitas.

Filter by Year

2015 2025