DHARMASMRTI: Jurnal Pascasarjana UNHI
Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan (Dharmasmrti) Diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar sebagai media informasi dan pengembangan Ilmu Agama dan Kebudayaan Hindu, terbit dua kali setahun yaitu setiap bulan April dan Oktober.
Articles
264 Documents
EKOKRITIK SASTRA: SEBUAH KEARIFAN LINGKUNGAN DALAM NOVEL ‘PING! A MESSAGE FROM BORNEO’
A. A. Kade Sri Yudari
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (318.117 KB)
|
DOI: 10.32795/ds.v20i1.646
Krisis lingkungan terjadi karena ulah manusia. Manusia sering kurang memahami alam dan memiliki kesulitan untuk menciptakan sebuah relasi yang baik dengan lingkungan hidupnya. Artikel ini membahas relasi antara manusia dan lingkungan hidup yang terdapat dalam novel ‘Ping! A Message from Borneo’ karya Riawani Elyta dan Shabrina W.S. Dalam artikel ini, yang dianalisis adalah unsur-unsur struktur naratif pada novel dengan pendekatan ekokritik. Hasil analisis dan kesimpulan yang ditemukan dari novel tersebut mengandung sebuah gagasan utama bahwa hakikat manusia dan alam adalah satu. Adanya pesan yang utuh dan kuat disampaikan oleh pengarang kepada para remaja Indonesia untuk peduli terhadap pembalakan hutan dan satwa langka, khususnya orang utan di Kalimantan.
SAKRALISASI PRALINGGA DI PURA DALEM PAKERISAN
A.A. Putra Dwipayana;
I Wayan Budi Utama
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1017
Pelaksanaan sakralisasi pralingga di Pura Dalem Pakerisan merupakan salah satu wujud ritual keagamaan Hindu yang dilaksanakan terkait dengan keberadaan pralingga (barong, rangda, dan telek) di Pura Dalem Pakerisan. Prosesi ini berimplikasi terhadap kehidupan sosial dan religius umat Hindu di Desa Pedungan. Implikasi sakralisasi pralingga di Pura Dalem Pakerisan Desa Pedungan, dalam aspek kehidupan sosial terjadinya reproduksi struktur dan praktik sosial, yangditandai dengan pembentukan struktur baru oleh pihak (lembaga) yang memiliki otoritas dalam melegitimasikan pelaksanaan sakralisasi pralingga; keharmonisan pawongan, diamati pada kebijakan yang dibuat sangat dirasakan oleh umat Hindu terutama umat yang bekerja, karena tindakan tersebut dianggap efisien dan efektif sebagai masyarakat kota yang di satu sisi sebagai pekerja di setiap instansi, dan juga sebagai umat beragama yang mempunyai kewajiban berbhakti kepada-Nya, serta kewajiban sebagai masyarakat adat. Dalam kehidupan religius, berimplikasi terhadap tindak koversi internal sehingga sistem-sistem ritual yang dilaksanakan telah beradaptasidengan sistem ritual di daerah lainnya; revitalisasi nilai agama terjadi yang merupakan prosessejalan dengan upaya atas kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat kota yang mengikutiarus modernisasi.
MODERNISASI DHARMA PEMACULAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN KEAGAMAAN HINDU
Ni Made Indiani;
I Wayan Winaja;
I Ketut Winantra
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1018
Modernisasi mengubah perilaku manusia serba cepat bahkan ada kecenderungan pragmatis. Ilmu pengetahuan modern menjanjikan kemudahan-kemudahan kepada manusia sehingga banyak masyarakat yang menginginkan serba cepat dan praktis. Hal ini juga berpengaruh terhadap pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada adanya pergeseran peradaban manusia. Pergeseran ini juga terjadi pada sektor pertanian, yang pada awalnya pertanian di Bali dikerjakan secara tradisional dan penuh kekerabatan (dharma pemaculan) sekarang sudah berpindah cara, yakni dengan revolusi hijau yang menawarkan hasil panen lebih banyak dan lebih cepat. Tulisan ini akan membahas satu hal yaitu implikasi bergesernya substansi Dharma Pemaculan terhadap sistem pendidikan keagamaan Hindu di Bali, dengan mempergunakan teori Dharma Pemaculan dan Teori Pendidikan Kritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap fenomena yang terjadi pada masyarakat agraris khususnya yang berimplikasi terhadap pendidikan keagamaan Hindu yang berbasis pelestarian budaya lokal.
DALIHAN NA TOLU SEBAGAI SISTEM KEKERABATAN BATAK TOBA DAN REKONSTRUKSINYA BERDASARKAN TEOLOGI PERSAHABATAN KEKRISTENAN
Rut Debora Butarbutar;
Raharja Milala;
Dina Datu Paunganan
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1019
Telah terjadi pemaknaan dan pengimplikasian yang berbeda dari hakikat dalihan na tolu sebagai sistem kekerabatan di tengah kehidupan masyarakat Batak. Pelaksanaannya sebagai sistem kekerabatan di tengah masyarakat Batak tidak jarang dipandang sebagai sistem hierarki. Untuk alasan tersebut, diperlukan pengembalian pandangan dan rekonstruksi ulang yang membawa paradigma masyarakat Batak kembali kepada hakikat dalihan na tolu. Penelitian ini dilakukandengan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan yang berhubungan dengan tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembalikan ingatan dan pelaksanaan dalihan na tolu kepada hakikat awal dengan memperbandingkannya kepada konsep persahabatan dalam kekristenan yang memiliki kasih serta pengorbanan sebagai dasar utamanya. Dalam penelitian ini, kembali diperlihatkan dalihan na tolu sebagai sistem kekerabatan yang membawa masyarakat pada status egaliter dalam kasih dan pengorbanan.
KONSEP TRI HITA KARANA DALAM AJARAN KEPERCAYAAN BUDI DAYA
Satria Adhitama
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1020
Esensi dari sebuah agama atau kepercayaan adalah hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam yang dikenal dengan Tri Hita Karana oleh umat Hindu Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran apakah Kepercayaan Budi Daya mengandung esensi dari suatu agama atau kepercayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus dengan metode wawancara kepada informan. Berdasarkan hasil penelusuran dan wawancara, pada dasarnya Kepercayaan Budi Daya mengandung esensi Tri Hita Karana. Dalam Budi Daya Parahyangan yang digambar pada kesadaran bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah Maha Esa dan KuasaNya tak terbatas. Dalam Pawongan atau hubungan antara sesama manusia, Kepercayaan Budi Daya mengajarkan untuk “silih asah, silih asih, silih asuh“. Dalam Palemahan atau hubungan manusia dan alam, Kepercayaan Budi Daya mengajarkan antara alam dengan manusia mempunyai hubungan yang sangat erat di mana alam disebut sebagai dunia besar (Buwana Ageung)dan diri manusia disebut dunia kecil (Buwana Alit).
PENDIDIKAN KELUARGA HINDU KONTEMPORER ERA 4.0 DALAM SIAR AGAMA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PADA KELOMPOK SSG PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH
L. Eka M. Julianingsih P
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1021
Agama Hindu adalah peradaban yang sangat kuno yang masih hidup hingga saat ini, di zaman modern, dengan perkembangan peradaban yang lebih maju yang meningkatkan pemikiran dan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota besar dimana masyarakat tidak berada dalam industri. . Tentu hal ini menjadi tantangan bagi umat Hindu yang mengamalkan akhlak sesuai dengan ajaran Dharma. Berangkat dari hal tersebut penelitian ini membedah tiga permasalahan, yaitu (1) Bagaimana struktur pendidikan yang dilakukan oleh kelompok SSG dalam pendidikan keluarga? (2) Bagaimana pola yang diterapkan kelompok SSG dalam pendidikan keluarga? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelitian yang membuktikan bahwa (1) struktur pendidikan yang dilaksanakan oleh kelompok SSG dalam pendidikan keluarga dilaksanakan dengan memberikan ajaran dharma yang menantang, yaitu: Dharma gita, Dharma Wacana, Dharma tula, Dharma Sadhana, Dharma Yatra, Dharma Santi untuk membentuk karakter. (2) Pola yang diterapkan: kedekatan hubungan antara orang tua dan anak, tanggung jawab orang tua terhadap anak, lingkungan rumah yang nyaman dan prestasi anak yang baik.
NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM GEGURITAN DUKUH KAWI
Ida Ayu Putu Sari;
Ni Komang Ayu Irma Dewi
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1022
Artikel ini ingin membahas tentang nilai pendidikan agama hindu dalam Geguritan Dukuh Kawi. Geguritan Dukuh Kawi memiliki struktur yang meliputi alur lurus yaitu peristiwa disampaikan melalui urutan awal, tengah, dan akhir. Aspek latar terbagi menjadi dua bagian, yaitu unsur tempat dan unsur waktu. Penokohan dalam Geguritan Dukuh Kawi diliputi tokoh utama yaitu Dukuh Kawi, tokoh sampingan Dukuh Sekar, i Gunatama, Manik Toya, Manik Sekar, Dewi Adnyani. tema yang melandasi adalah dharma, swadharma (kewajiban sendiri) dan kesetiaan serta memiliki amanat mengenai berbuat yang baik sesuai ajaran dharma dan swadharma. Geguritan Dukuh Kawimengandung ajaran-ajaran Panca sraddha meliputi: (1) Ajaran Widhi Sraddha; (2) Ajaran Atma Sraddha, (3) Ajaran KarmaphalaSraddha; (4) Ajaran Moksa Sraddha. Geguritan Dukuh Kawi dan mengandung nilai-nilai agama hindu yang meliputi : (1) Nilai Pendidikan Ketuhanan/Sraddha; (2) Nilai Kesetiaan; (3) Nilai Cinta Kasih.
PRAKTIK YOGA ASANA DALAM MENORMALKAN TEKANAN DARAH DI KELOMPOK LANSIA BALI MOVEMENT BANJAR BATANBUAH DAUH YEH CANI BADUNG
I Wayan Artana;
Ni Putu Dita Wulandari;
Claudia Wuri Prihandini
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1023
Penurunan fungsi organ kardiovaskuler lansia mengakibatkan hipertensi yaitu tekanan darah sistolik (tDs) ≥ 140mmhg dan tekanan darah diastolik (tDD) ≥ 90mmhg. hipertensi diobati dengan obat-obat dari dokter dan tradisional yoga asana. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah di kelompok lansia Bali Movement Banjar Batanbuah, Abs Dauh yeh Cani, Abiansemal, Badung. Menggunakan mix study eksperimental pretest-posttest tanpa kontrol dan fenomenologi. sampel berjumlah 40 orang dan beberapa sampel digunakan sebagai informan. secara obyektif rata-rata tDs dan tDD sebelum yoga asana adalah hipert yaitu 141,00mmhg dan 90,00mmhg, sedangkan setelah yoga asana tDs dan tDD menjadi normal yaitu 120,75mmhg dan 80,75mmhg. Analisa Wilcoxon test pada α = 0,05 ditemukan p value 0,001, yang artinya ada pengaruh yoga asana terhadap tekanan darah lansia hipertensi, dan secara subyektif informan merasakan manfaat yoga asana untuk menurunkan tekanan darahnya. lansia yang hipertensi dapat menggunakan yoga asana sebagai pengobatan hipertensi bersama-sama obat dari dokter.
REKONSTRUKSI SENI LUKIS WAYANG KOPANG BERBASIS SENI RUPA HINDU
I Nyoman Putra Adnyana;
I Kadek Sumadiyasa;
I Ketut Suwidiarta
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1024
seni lukis Wayang Kopang di sanggar Kopang Desa Kerambitan Kabupaten tabanan merupakan salah satu wujud karya pendidikan seni rupa dan ornamen hindu yang sangat unik yang diwarisi secara turun temurun. Dalam perkembangannya seni lukis ini mengalami keterpurukan, sehingga ada upaya untuk membangkitkannya. Artikel ini akan membahas tentang dekonstruksi seni lukis wayang kopang dan bentuk-bentuk dekonstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan keilmuan, desiminasi hasil penelitian kekayaan intelektual serta membangun tradisi ilmiah akademik. Metode penelitian bersifat kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan pengumpulan data dan analisis, didapatkan hasil yakni rekonstruksi seni lukis wayang kopang didasari atas beberapa alasan yakni pendidikan, ekonomi, identitas, pelestarian dan estetika. Bentuk rekonstruksinya yakni mengikuti perkembangan zaman, menyesuaikan dengan desa budaya dan menggunakan seni lukis wayang kopang sebagai media memperkuat sradha dan bhakti.
EKSISTENSI TARI REJANG SALIMPET DI BANJAR SAWANGAN, KELURAHAN BENOA, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG
Ni Putu Winarti
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 2 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32795/ds.v20i2.1025
tulisan ini membahas tentang rekonstruksi tari rejang salimpet di Banjar sawangan Kelurahan Benoa Kuta selatan. rekonstruksi ini dilandasi oleh beberapa alasan yakni (1) tradisionalisme yakni adanya upaya mempertahankan tradisi—yakni warisan turun temurun yang sudah berlangsung sejak lama yang berhubungan dengan tari rejang salimpet. salah satu warisan yang berlangsung secara turun temurun yakni tari rejang salimpet. hal inilah yang mendasari tarian ini kembali direkonstruksi. (2) Mitologi, adanya kepercayaan terhadap mitos yang berhubungan dengan rejang salimpet. secara mitologis tari rejang salimpet merupakan selir ida Bhatara, dan seperti apa yang dijelaskan sebelumnya tentang tarian ini, bahwa kesakralan tari rejang salimpet terletak pada “Busana Salimpet-nya†yang merupakan anugrah dari Pura Dalem Ped, yang merupakan EKSISTENSI TARI REJANG SALIMPET DI BANJAR SAWANGAN, KELURAHAN BENOA, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNGOleh:Ni Putu Winartiwinarti@gmail.comUniversitas hindu Indonesia DenpasarPage 91-100 linggih (stana) “ratu Mas Meketel†yang terdapat di Pura Karang Boma Kabupaten Badung. (3) Proses rekonstruksi yang terdiri dari penggalian narasi tarian, gerak, komposisi dan gamelan pengiring tarian ini.