cover
Contact Name
I Gusti Agung Paramita
Contact Email
vidyawertta@unhi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vidyawertta@unhi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
DHARMASMRTI: Jurnal Pascasarjana UNHI
ISSN : 16930304     EISSN : 2620827X     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan (Dharmasmrti) Diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar sebagai media informasi dan pengembangan Ilmu Agama dan Kebudayaan Hindu, terbit dua kali setahun yaitu setiap bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 264 Documents
WACANA ESKATOLOGIS DALAM PUTRU PASAJI Anak Agung Inten Mayuni; I Wayan Suka Yasa; I Wayan Budi Utama
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.97 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.636

Abstract

Putru Pasaji merupakan salah satu teks kesusastraan Hindu yang diwarisi di Bali dan selalu dibacakan dalam ritual kematian ‘mamukur’. Kedudukan dan fungsinya sebagai wacana mantra menjadikan wacana di dalam teks tersebut tidak dipahami sepenuhnya oleh umat Hindu. Melalui analisis wacana kritis van Dijk yang memfokuskan kajiannya pada dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial ditemukan bahwa wacana yang dominan dalam teks Putru Pasaji adalah eskatologi Hindu. Teks ini menyampaikan wacana keutamaan sesaji dalam konteks ekatologis, yakni perjalanan roh setelah kematian. Konsep svarga, naraka, karmaphala, punarbhawa, serta moksa yang dihubungkan dengan sesaji membangun wacana eskatologis dalam Putru Pasaji secara holistik dan komprehensif.
KREATIVITAS IDA WAYAN OKA GRANOKA DALAM SENI PERTUNJUKAN BALI Gusti Ngurah Yoga Semadi
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.818 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.637

Abstract

Artikel ini bertujuan membedah kreativitas Ida Wayan Oka Granoka dalam seni pertunjukan Bali di desa kelahirannya (Desa Budakeling) dan bersama sanggar Maha Bajra Sandhi di Banjar Batu Kandik, Denpasar yang tentu saja ditopang oleh motivasi berkesenian yang tinggi. Oleh karena itu, artikel ini difokuskan menganalisis motivasi, proses kreatif dan pesan karya seni pertunjukan yang ditampilkan oleh Granoka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang motif yang melatarbelakangi kreativitas Ida Wayan Oka Granoka dalam Seni Pertunjukan Bali meliputibeberapa aspek (a) genetik, (b) kompotensi, (c) sarana dan prasarana, (d) dukungan keluarga, (e) anugrah, (f) pendidikan yaitu dari pendidikan keluarga, didikan dang guru, menyikapi penomena pendidikan sekarang (g) ekonomi, (h) agama, dan (i) idialisme terdiri dari niskama karma, pantang menyerah, seni sebagai solusi hidup, idiologi kebangsaan, dan perputaran yadnya cakra.Kemudian, proses kreatif Granoka di bidang seni pertunjukan Bali melalui beberapa tahapan proses awal, pertengahan dan akhir. Hasil yang telah dicapai meliputi karya seni pertunjukan, seni sastra daerah, seni lukis, seni suara atau vokal. Pesan-pesan yang disampaikan dalam kreativitasnya di bidang seni pertunjukan Bali adalah pesan kebenaran religius (satyam), pesan kesucian religius (siwam),dan pesan estetika religius (sundaram).
DISIPLIN KEILMUAN HINDU: TELAAH FILSAFAT ILMU I Wayan Sukarma
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.37 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.638

Abstract

Agama tampil dengan beragam wajah dalam masyarakat manusia, karena itu muncullah berbagai pandangan tentang agama. Paradoks pandangan antara teolog dan ilmuwan, bahkan menimbulkan persaingan antara agama dan sains. Bersyukur Friedrich Max Muller mempromosikan The Science of Religion (ilmu agama), memandang agama secara objektif. Tujuannya, menemukan elemen dan prinsip yang seragam dalam agama berdasarkan fakta, pola, kebiasaan, ritual, dan kepercayaan. Realitas objektif ini, juga ditampilkan agama Hindu, baik sebagai gejala, fenomena, teks, maupun relasi sosial lainnya yang dapat ditelaah secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Dengan harapan, studi ilmiah tentang Hindu dapat memberikan konstribusi, baik pada keilmuan maupun keagamaan Hindu.
PENDEKATAN HUMANISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU ANAK DISABILITAS (TUNADAKSA) SLB NEGERI 1 TABANAN I Wayan Suarda
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.75 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.639

Abstract

Disabilitas merupakan suatu ketidakmampuan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu sebagaimana orang normal pada umumnya akibat kondisi ketidakmampuan dalam hal fisiologis, psikologis dan kelainan struktur atau fungsi anatomi. Disabilitas lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan penyandang cacat. Kecacatan (Disabilitas) bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas kesehariannya. Anak disabilitas sesungguhnya memiliki hak yang sama dengan masyarakat normal pada umumnya. Termasuk juga dalam memperoleh pendidikan terlebih pendidikan agama Hindu yang menuntun dan membuka cakrawala pikiran dalam menjalani kehidupan. Studi ini fokus pada pendekatan humanistik pembelajaran agama Hindu anak disabilitas di SLB Negeri 1 Tabanan.
AKTUALISASI VARNá¾¹SRAMA DHARMA DALAM KESADARAN SOSIAL UMAT HINDU BALI I Gede Sutana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.58 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.640

Abstract

Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu di kehidupan sosial memiliki struktur kelas yang umum disebut oleh kalangan awam adalah kasta ataupun wangsa. Tetapi pada era kontemporer ini justru dari perkembangan rasional masyarakat mempertanyakan kebenaran dari perspektif Tri Wangsa dan Jaba Wangsa dengan Varnāsrama Dharma, yang mana menjadi dominan dalam keadaan sosial kolektif dewasa ini. Dengan berpijak pada pustaka Weda sebagai kebenaran tertinggi umat Hindu, maka dengan demikian kesadaran sosial masyarakat Hindu untuk lebih penting mengaktualisasikan konsep Varnāsrama Dharma. Dalam tulisan ini, untuk mengamati struktur dan sistem yang membentuk teraktualisasinya konsep Varnāsrama Dharma dalam kesadaran kelas masyarakat umat Hindu Bali, dianalisis menggunakan strukturalisme genetik Pierre Bourdieu sebagai alat untuk mengamati sistem-sistem yang membentuk atau membangun teraktualisasinya Varnāsrama Dharma. Dengan memperhatikan habitus, kapital, dan arena yang merupakan komponen strukturalisme genetik sehingga membentuk sistem dari aktualisasi Varnāsrama Dharma dalam kehidupan sosial masyarakat Hindu Bali.
NILAI KARAKTER DAN TUJUAN PENDIDIKAN HINDU Ni Made Sukrawati
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.919 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.641

Abstract

Artikel ini bermaksud membahas nilai-nilai karakter dan hubungannya dengan tujuan pendidikan agama Hindu. Selama ini pendidikan di jalur formal selalu dituntut untuk bisa mentranformasi nilai pendidikan karakter terhadap para siswa. Mengingat selama ini banyak prilaku amoral baik itu kekejaman, pencurian, pemerkosaan, perkelahian antarpelajar, dan kekerasan lain. Kenyataan ini merupakan sebuah bentuk disparitas antara teori dan praktek dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ini menunjukkan masih ada persoalan etis dan karakter dalam dunia pendidikan kita. Tulisan ini membahas tentang nilai karakter dalam Hindu dan tujuan pendidikan Hindu.
JAMALI : IDENTITAS HINDU DI DUSUN BONGSO WETAN DAN KULON DESA PENGALANGAN GRESIK JAWA TIMUR Ida Bagus Made Sadu Gunawan; I Gusti Agung Paramita; I Gusti Ngurah Teguh Arya Saputra
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.559 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.642

Abstract

Artikel ini membahas tentang pembentukan identitas Hindu di dua dusun di Desa Pengalangan, Menganti yakni Dusun Bongso Wetan dan Kulon. Umat Hindu di Dusun Bongso adalah etnis Madura. Mereka menganut agama Hindu sejak pergulatan politik tahun 1965. Meskipun mereka memilih menganut Hindu, namun hubungan atau relasi sosial dengan umat lain di dusunnya sangat baik. Mereka masih menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa. Di sinilah menarik umat Hindu di Bongso, mereka mengidentifikasi identitas diri sebagai Jawa, Madura dan Bali. Identitas mereka adalah perpaduan tiga budaya tersebut. Pembentukan identitas tersebut berlangsung sangat panjang, melalui adaptasi yang cukup lentur, sehingga terbentuknya identitas yang mereka sebut JAMALI: Jawa, Madura dan Bali
PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN BENDEGA SEBAGAI ORGANISASI TRADISIONAL NELAYAN DI BALI I Putu Sastra Wibawa
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.544 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.643

Abstract

Pengaturan tentang perlindungan dan pelestarian bendega sebagai organisasi tradisional nelayan telah di atur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 11 Tahun 2017 tentang Bendega. Kemudian berdasarkan ketentuan pasal 4 peraturan tersebut telah dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Denpasar Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pelestarian Bendega dan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pelestarian Bendega sebagai aturan tindak lanjutnya. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 11 Tahun 2017 tentang Bendega mengandung prinsip pluralisme hukum. Terdapat beberapa unsur yang menggambarkan sebuah segitiga. Pertama, sudut bagian atas mengandung unsur nilai etika, moral dan ajaran agama (dalam hal ini dalam Perda Bendega di wakili unsur ajaran tri hita karana dan ajaran agama Hindu sebagai landasan perlindungan dan pelestarian bendega di Bali). Kedua, sudut segitiga bagian kiri mengandung unsur hukum negara (dalam hal ini dalam Perda Bendega di wakili unsur Pemerintah Daerah dan Gubernur sebagai bagian struktur hukum negara, sedangkan substansi hukum diwakili oleh Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Bendega dan dilanjutkan pengaturannya dalam Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota yang mengatur tentang Perlindungan dan Pelestarian Bendega). Ketiga, sudut segitiga bagian kanan mengandung unsur hukum adat atau unsur masyarakat adat (dalam hal ini dalam Perda Bendega di wakili unsur krama bendega, prajuru bendega, dan awig-awig organisasi bendesa). Tergolong dalam pluralisme hukum kuat.
NGUBENG: PRAKSIS PEMANFAATAN RUANG SOSIO-RELIGIUS HINDU DIKALA PANDEMIK COVID-19 I Putu Gede Suyoga
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.931 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.644

Abstract

Ngubeng merupakan salah satu cara berupacara umat Hindu dari tempat yang jauh dari lokasi pelaksanaan upacara. Ngubeng menjadi menarik dikaji di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) saat ini, utamanya terkait dengan pemanfaatan ruang sosio-religius umat Hindu. Tujuan studi untuk membaca tanda simbolik praktik ngubeng sebagai solusi yang paling relevan dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Hindu dalam menjalankan sradha dan bhaktinya kepada roh suci leluhur dan Tuhan dengan segala manifestasi-Nya saat ini. Studi kualitatif dengan metode deskriptif interpretatif ini melandasi analisis data dengan teori Proksemika atau Semiotika Ruang. Temuan studi menunjukkan teknik upacara ngubeng (tanda) secara tidak disadari telah membentuk struktur ruang mikro (penanda), yakni jarak sosial dan jarak publik yang sangat relevan dengan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan transmisi virus corona. Tanda simbolik ini bermakna mengarahkan pada physical dan social distancing yang aman bagi semua pihak dalam berinteraksi dalam ruang sosio-religius umat Hindu. Praktik ngubeng, jika dikaitkan dengan modul ukuran jarak pada tata ruang Arsitektur Tradisional Bali dan konteks pandemi Covid-19, modul kategorial jarak tersebut dapat dilipatgandakan (sekali, dua kali atau lebih), sesuai keperluan tingkat kegawatan wabah dan kewaspadaan sosial yang perlu dilakukan secara bersama-sama. Hal ini pada akhirnya akan membentuk struktur ruang makro antar teritorial desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau dan/atau negara.
AJARAN CATUR GURU DALAM PENGUATAN KARAKTER PESERTA DIDIK I Made Suardana
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 20 No 1 (2020): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.123 KB) | DOI: 10.32795/ds.v20i1.645

Abstract

Artikel ini membahas tentang dunia pendidikan di Kabupaten Karangasem, khususnya di Tianyar Tengah. Ada beberapa sikap dan perilaku menyimpang seperti tidak mematuhi norma sekolah, berani melawan guru, menghina guru, perkelahian, merusak fasilitas pemerintah, ketidakjujuran dan sebagainya. Melihat persoalan ini maka SMP Negeri Satu Atap Tianyar Tengah menggencarkan pembelajaran yang berbasis pada nilai agama dan karakter. Salah satu ajaran agama yang digunakan dalam proses pembentukan karakter adalah Catur Guru. Tulisan ini akan mengkaji tentang pembelajaran Catur Guru dalam penguatan karakter peserta didik.

Page 11 of 27 | Total Record : 264


Filter by Year

2015 2025