cover
Contact Name
Masrukan
Contact Email
mrukan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrotech.uwm@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN
ISSN : 25483757     EISSN : 26207508     DOI : -
Agrotech Journal with registered number ISSN 2548-3757 (print) and ISSN 2620-7508 (online) is a scientific journal that publishes the results of research in the field of food and agricultural product technology. This journal is published by Faculty of Food Technology, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
STUDI PEMBUATAN MARSHMALLOW DENGAN VARIASI KONSENTRASI GELATIN DAN SUKROSA Arizona, Krisnasari; Laswati, Dyah Titin; Rukmi, Kuntjahjawati Susilo Adi
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2021): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.279

Abstract

Telah dilakukan studi tentang “Studi Pembuatan Marshmallow dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Sukrosa” Tujuan penelitian ini mempelajari perbandingan gelatin dan sukrosa yang tepat untuk membuat marshmallow sehingga mendapatkan tekstur marshmallow yang kenyal. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pembuatan marshmallow dengan perbandingan gelatin 1 : sukrosa 1, gelatin 1 : sukrosa 4, gelatin 1 : sukrosa 6, gelatin 1 : sukrosa 8 dan gelatin 1 : sukrosa 12. Dilakukan uji kimia : kadar air, kadar abu, kadar gula total, kadar gula reduksi. Uji fisik dan uji organoleptik : warna, tekstur dan kesukaan. Untuk mengetahui beda nyata pada perlakuan dilanjutkan dengan analisa Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan pembuatan marshmallow yang dilakukan menghasilkan masing-masing tekstur yang berbeda namun hasil terbaik diperoleh pada perbandingan gelatin 1 : sukrosa 1 yang memiliki kadar air 42,22%, kadar abu 2,86 (% db), kadar gula total (% db), kadar gula reduksi 16,87 (% db), tekstur 1,588 N, uji scoring yang memiliki skor warna 4,133 yang berarti putih agak kekuningan dan tekstur yang memiliki skor 3,76.  
FORTIFIKASI IKAN BARAKUDA (Sphyraena jello) DALAM PEMBUATAN TORTILLA CHIPS Azizah, Azizah; Purwandhani, Siti Nur; Laswati, Dyah Titin
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2021): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.280

Abstract

Tortilla chips adalah olahan berbahan dasar jagung yang memiliki karakteristik berwarna kuning, renyah, tipis, dan mudah hancur. Tortilla chips mengandug karbohidrat yang tinggi tetapi kandungan proteinnya rendah, untuk meningkatkan kadar protein yang tinggi seperti ikan. Formula tortilla chips dengan ikan Barakuda tidak hanya mempengaruhi kadar protein tetapi juga mempengaruhi sifat kimia dan organoleptik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas tortilla chips yang dibuat dengan fortifikasi daging ikan Barakuda segar dan kukus  dengan konsentrasi yang berbeda terhadap  karakteristik kimia dan organoleptik.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL 2 Faktorial (ikan Barakuda dan konsentrasi) yaitu formula tortilla chips ikan Barakuda dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel pengamatan yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat by difference, dan sifat organoleptik (kerenyahan, warna, flavor, dan kesukaan/overall). Apabila terjadi pengaruh nyata dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formula tortilla chips berbeda nyata pada kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan sifat organoleptik. Sedangkan kadar abu tidak berbeda nyata. Perlakuan formula tortilla chips ikan Barakuda yang terbaik pada perlakuan ikan segar konsentrasi 7,5% yaitu dengan kadar air 3,76%, kadar abu 4,23%, kadar lemak 36,07%, kadar protein 6,83%, skor mutu  kerenyahan 4,3 (renyah-sangat renyah), skor mutu flavor 2,5 (sangat sedikit-sedikit flavor ikan), skoring mutu warna 3,8 (sedikit kuning-kuning), dan skor mutu kesukaan 4,1 (suka-sangat suka).
FORTIFIKASI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) PADA OPAK KASBI ( Manihot esculenta crantz ) Nereroan, Yuliana; Rukmi, Kuntjahjawati Susilo Adi; Masrukan, Masrukan
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2021): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.281

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “ Fortifikasi buah naga merah (Hylocereus costaricensis) pada opak kasbi  ( Manihot esculenta crantz ) ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada penambahan bubur buah naga merah pada pembuatan opak terhadap sifat fisik, kimia dan tingkat penerimaan panelis pada uji organoleptik. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data hasil pengamatan dari masing-masing parameter dianalisa statistik dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf signifikansi 5%. Perlakuan yang digunakan adalah fortifikasi bubur buah naga merah   (Hylocereus costaricensis) dengan opak kasbi (Manihot esculenta crantz) dengan perlakuan fortifikasi opak kasbi  yaitu dengan menambahkan bubur buah naga merah  (Hylocereus costaricensis)  (Kontrol, 5%,15%,25% dan 35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi bubur buah naga merah   (Hylocereus costaricensis) pada opak kasbi (Manihot esculenta crantz)  berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, pati, antioksidan, intensitas warna, ketebalan, pengembangan, warna, tekstur, flavor dan kesukaan. Berdasarkan hasil analisa uji organoleptik opak kasbi  yang masih dapat diterima oleh panelis adalah pada perlakuan dengan penambahan bubur buah naga merah  sebesar 35% yaitu dengan perbandingan antara bubur buah naga merah  perlakuan (kontrol -35%)  yang mempunyai sifat fisik yaitu dengan warna semakin merah  kehitaman dan tekstur semakin rapuh. Sedangkan sifat organoleptik yang dimiliki yaitu dengan warna semakin merah  kehitaman, tekstur semakin rapuh, dan flavor semakin terasa bubur buah naga merah dan rasanya semakin terasa bubur buah naga merah.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAPKERAKTERISTIK SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIKPADA SEDUHAN BIJI KOPI ROBUSTA, TEMPUR, JEPARA, JAWA TENGAH Halim, Mansyur Ali; Masrukan, Masrukan; Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2021): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.282

Abstract

Penyangraian adalah proses pembentukan aroma dan citarasa pada biji kopi yang dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses penyangraian yang tepat untuk menghasilkan produk kopi yang berkualitas. Sehingga terdapat beberapa kasus kurangnya penyesuaian suhu dan lamanya proses penyangraian yang dapat menyebabkan penurunan mutu akibat over roast. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap perubahan sifat fisik, kimia dan organoleptik kopi Robusta Tempur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan variasi suhu dan lama penyangraian yang terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu 190°C, 200°C, dan 210°C sedangkan lama penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 27 (dua puluh tujuh) satuan percobaan. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa variasi suhu dan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar kafein kopi Robusta Tempur, tetapi tidak pada kadar asam total, protein dan karbohidrat. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 190°C dan lama penyangraian 5 menit menghasilkan kadar air akhir kopi robusta sebesar 2,01%. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 200°C dan lama penyangraian 15 menit menghasilkan kadar kafein akhir kopi Robusta, Tempur sebesar 1,67%. Berdasarkan uji organoleptik, kopi Robusta Tempur yang paling disukai panelis adalah kopi yang disangrai pada suhu 190˚C dengan lama penyangraian 10 menit. Sifat fisik dan kimia kopi robusta tempur adalah kadar air 2.01%, kadar abu 8,76%, kadar asam total 0,68%, kadar protein 13,77%, karbohidrat 68,77%, kadar lemak 13,25% dan kafein 1,67%.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAPKERAKTERISTIK SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIKPADA SEDUHAN BIJI KOPI ROBUSTA, TEMPUR, JEPARA, JAWA TENGAH Halim, Mansyur Ali; Masrukan, Masrukan; Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 2 (2021): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.283

Abstract

Penyangraian adalah proses pembentukan aroma dan citarasa pada biji kopi yang dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses penyangraian yang tepat untuk menghasilkan produk kopi yang berkualitas. Sehingga terdapat beberapa kasus kurangnya penyesuaian suhu dan lamanya proses penyangraian yang dapat menyebabkan penurunan mutu akibat over roast. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap perubahan sifat fisik, kimia dan organoleptik kopi Robusta Tempur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan variasi suhu dan lama penyangraian yang terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu 190°C, 200°C, dan 210°C sedangkan lama penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 27 (dua puluh tujuh) satuan percobaan. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa variasi suhu dan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar kafein kopi Robusta Tempur, tetapi tidak pada kadar asam total, protein dan karbohidrat. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 190°C dan lama penyangraian 5 menit menghasilkan kadar air akhir kopi robusta sebesar 2,01%. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 200°C dan lama penyangraian 15 menit menghasilkan kadar kafein akhir kopi Robusta, Tempur sebesar 1,67%. Berdasarkan uji organoleptik, kopi Robusta Tempur yang paling disukai panelis adalah kopi yang disangrai pada suhu 190˚C dengan lama penyangraian 10 menit. Sifat fisik dan kimia kopi robusta tempur adalah kadar air 2.01%, kadar abu 8,76%, kadar asam total 0,68%, kadar protein 13,77%, karbohidrat 68,77%, kadar lemak 13,25% dan kafein 1,67%.
Pengaruh Fortifikasi Daging Ikan Lele Dumbo (Clarias fuscus) Terhadap Kualitas Kerupuk Yang Dihasilkan Clara Firsta, Nissa; Darmawan, Eman; M. Harjiah; laswati, Dyah titin
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1097

Abstract

Kerupuk merupakan makanan ringan yang umumnya dimakan sebagai pendamping makanan pokok. Pemanfaatan ikan lele dumbo dalam fortifikasi kerupuk dapat menjadi salah satu cara diversifikasi produk perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan ikan lele dumbo terhadap karakteristik kimia (kadar air, kadar abu dan kadar protein), fisik (daya kembang kerupuk) dan mutu organoleptik (warna, rasa dan tekstur), serta menetapkan formulasi kerupuk terbaik berdasarkan penerimaan konsumen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan penambahan lele dumbo 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji ANOVA, jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi substitusi lele dumbo secara nyata (α = 0,05) mampu meningkatkan kadar air, kadar abu dan kadar protein serta menurunkan daya kembang kerupuk. Hasil uji organoleptik dengan mutu hedonik menunjukkan penambahan ikan lele dumbo secara nyata (α = 0,05) menghasilkan warna yang semakin coklat, rasa ikan yang semakin kuat, dan tekstur kerupuk yang semakin tidak renyah. Berdasarkan hasil pengujian metode Zeleny, penambahan ikan lele dumbo 30% pada kerupuk ikan merupakan perlakuan terbaik yang dihasilkan pada penelitian ini.
Identifikasi Cemaran Mikrobia (Coliform, E. coli, Salmonella) pada Burger Siap Santap Yang Ada Di Yogyakarta Misnayati; Tunnisa, Fitra; Nur Purwandhani, Siti; Sudjatini
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1098

Abstract

Penelitian dengan judul ”Identifikasi cemaran mikrobia (Coliform, E. coli, Salmonella) pada burger siap santap yang ada di Yogyakarta ”bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cemaran mikrobia pada burger siap santap yang di jual di beberapa outlet di Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap, tahap pertama yaitu menyurvei lokasi penjualan burger dan menentukan lokasi penjual burger yang akan di ambil sampelnya. Lokasi yang dipilih yaitu outlet Stasiun Tugu, mall Progo, jalan Magelang, jalan Godean dan jalan Jendral Sudirman. Tahap kedua, Setelah sampel didapat dilakukan persiapan dan pengujian sampel. Pengujian dilakukan dengan empat parameter uji yaitu uji Angka Lempeng Total (ALT), MPN Coliform dan E. coli serta Salmonella. Sampel di uji segera setelah di sampling (0-1 jam), setelah disimpan pada suhu kamar selama 6 jam dan 12 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari lima lokasi outlet yang diuji, sampel yang sudah tidak aman dikonsumsi sejak awal yaitu sampel dari Stasiun Tugu (Coliform 93 APM/g), Mall Progo (Coliform 240 APM/g) dan Jalan Jendral Sudirman (ALT 7x105 cfu/g, Coliform >1100 APM/g, E. coli 3 APM/g ), sedangkan sampel jalan Magelang tidak aman setelah disimpan 12 jam (ALT 2x105 cfu/g, Coliform 240 APM/g), sampel dari outlet jalan Godean disimpan 12 jam masih aman dikonsumsi.
Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Sifat-Sifat Anggur Beras Kencur yang dihasilkan Radite Putut Wibowo; Tunnisa, Fitra; Darmawan, Eman; laswati, Dyah titin; Sudjatini
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1099

Abstract

Penelitian dengan judul pengaruh waktu fermentasi terhadap sifat sifat anggur beras kencur yang dihasilkan bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap sifat-sifat anggur beras kencur. Untuk mengetahui waktu fermentasi yang optimal pada pembuatan anggur beras kencur yang disukai konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan. Tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 2 (dua) kali. Perlakuan tersebut meliputi umur fermentasi yaitu 0 hari, 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Masing masing sampel dilakukan analisa kimia dan organoleptik. Data yang diperoleh dilakukan uji lanjutan dengan metode Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5%. Parameter yang diuji meliputi analisa kimia kadar gula reduksi, etanol, total asam, total pati, dan pH serta analisa organoleptik (warna, rasa, aroma, dan kesukaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi yang terbaik pada 3 hari dengan kadar etanol 1,44 %, gula reduksi 0,44 %, total asam 0,42 %, kadar pati 9.34 %, pH 4.37, serta mempunyai rasa agak manis sedikit pahit dengan warna putih kecoklatan, aroma agak khas aroma anggur.
Enkapsulasi Lactobacillus acidophilus SNP 2 Menggunakan Alginat dan Susu Skim Metode Emulsi Serta Pengaruhnya Terhadap Viabilitas Sel Pada Berbagai Suhu dan pH Rahmawati, I; Clara Firsta, Nissa; Nur Purwandhani, Siti; Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1100

Abstract

Teknik enkapsulasi merupakan proses perlindungan sel sehingga terhindar dari kerusakan dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel yang terperangkap pada mikrokapsul serta mengetahui pengaruh suhu tinggi dan pH rendah terhadap viabilitas sel enkapsulan. Teknik enkapsulasi dilakukan dengan metode satu lapis (alginat) dan metode dua lapis (alginat dan susu skim). Mikrokapsul yang telah didapat kemudian dihitung jumlah selnya dan dianalisa ketahanannya terhadap suhu 50, 60, dan 70oC serta terhadap pH 3, 4, dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel enkapsulan metode satu lapis adalah 2,4 x 1010 CFU/g, sedangkan metode dua lapis adalah 1,3 x 1010 CFU/g. Berdasarkan hasil analisa ketahanan enkapsulan terhadap suhu tinggi diketahui bahwa sel yang dienkapsulasi lebih tahan dibandingkan sel yang tidak dienkapsulasi. Pada suhu 70oC, sel enkapsulan metode satu lapis dan dengan metode dua lapis memiliki jumlah yang sama 1,1x107 CFU/g, sedangkan sel yang tidak dienkapsulasi berjumlah < 101 CFU/g. Hasil analisa menunjukkan sel yang dienkapsulasi lebih tahan terhadap pH rendah (pH 3). Jumlah sel enkapsulan pada pH 3 metode satu lapis adalah 3,5 x 106 CFU/g dan dengan metode dua lapis adalah 4,3 x 108 CFU/g, sedangkan sel yang tidak dienkapsulasi berjumlah 3,9x102 CFU/g.
Pembuatan Mi Kering Dengan Substitusi Tepung Jagung (Zea mays) Opsa Lena; Nur Purwandhani, Siti; Masrukan; Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1101

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang ”Pembuatan Mi Kering dengan Substitusi Tepung Jagung (Zea mays)”. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung jagung terhadap sifat kimia, fisik dan organoleptik mi yang dihasilkan dan disukai panelis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Blok Acak Lengkap (RCBD) lima perlakuan penambahan substitusi tepung jagung (0%, 10%, 15%, 20% dan 25%). Mi kering dilakukan analisa kimia (kadar air dan total karoten). Perlakuan terpilih dilakukan analisa kadar protein, analisa fisik mi kering yang telah direbus (pengembangan, tekstur, dan ekstensibilitas), serta uji organoleptik (warna, rasa, tekstur dan uji kesukaan secara keseluruhan). Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA. Bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji perbedaan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi substitusi tepung jagung akan menaikan kadar air dan kadar total karoten, menurunkan pengembangan dan ekstensibilitas serta tekstur yang semakin keras. Berdasarkan parameter kimia, fisik dan organoleptik jumlah maksimal tepung jagung dalam sebagai bahan substitusi dalam pembuatan mi kering adalah sebesar 15%. Mi kering yang dihasilkan memiliki kadar air (4,22%), kadar total karoten 1,77 mg/100 g, pengembangan produk 43,62%, ekstensibilitas 40,15% dan tekstur 9,33 mg/100 g, serta protein sebesar 5,34%db.