cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
PROFIL USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KAMPUNG KALISEMEN DISRIK NABIRE BARAT Putra, Trijaya Gane; Dogomo, Emanuel
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri unggas khususnya ayam pedaging (broiler) di Indonesia memiliki peranan penting dan strategis sebagai penyedia pangan hewani sekaligus sebagai sumber protein hewani bagi Masyarakat. Populasi ayam pedaging di Papua pada tahun 2021 tercatat 5.280.003 ekor. Populasi tersebut menyebar terutama pada daerah-daerah pesisir yang sudah terjangkau dan tersedia fasilitas listrik serta didukung oleh sarana transportasi yang lancar. Populasi ayam pedaging di Kabupaten Nabire pada tahun 2020 tercatat 630.763 ekor. Namun demikian data detail pengelolaan peternakan ayam pedaging tersebut belum tersedia. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik peternakan ayam pedaging sebagai pertimbangan pengembangan usaha. Penelitian ini dilakukan di Kalisemen, Distrik Nabire Barat. Penelitian dilakukan dengan metode sensus terhadap seluruh peternak di Kampung Kalisemen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pemeliharaan ayam dalam farm dilakukan dengan sistem all in all out, teknologi yang digunakan dalam pemeliharaan tergolong teknologi sederhana dengan skala usaha yang kecil dan tergolong peternakan rakyat. Jenis/ strain ayam yang dipelihara 80,00 % strain CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia dan 20,00 % strain Malindo produksi PT. Malindo Feedmill Tbk. Sistem ventilasi perkandangan 100% sistem terbuka. Diketahui 100 % peternak tidak melakukan recording. Penanganan kesehatan ayam, meliputi pencegahan penyakit seperti sanitasi, vaksinasi dan pemberian vitamin, pengobatan serta karantina. 100% peternak memanen ayam pada umur 30-35 hari, dan tingkat kematian ayam rata-rata tinggi yaitu 15,5 %.
ONSET, DURASI DAN INTENSITAS ESTRUS PADA BERBAGAI PARITAS KAMBING (Capra aegagrus hircus) SETELAH SINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PGF2α DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Palenga, Nurlaila Susilawati
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui onset, durasi dan intensitas estrus pada berbagai paritas kambing (Capra aegagrus hircus) setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Hasil penelitian, didapatkan bahwa Rata-rata kecepatan timbulnya onset estrus setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, yaitu pada kambing KP3 (34,2 ±0,05 jam), disusul oleh kambing KP2 (36,24 ±0,09 jam) dan KP1 (36,43 ±0,10 jam)..Rata-Rata durasi estrus setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, terjadi paling lama pada kambing KP3 (37,46 ±0,06 jam), lalu kambing KP2 (36,40 ±0,13 jam) dan KP1 (36,16 ±0,12 jam). Skor tertinggi untuk Intensitas estrus setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, adalah kambing KP3 dan KP2 (skor 3, intensitas estrus nampak sangat jelas) serta skor terendah intensitas estrusnya adalah kambing KP1 (skor 2, intensitas estrusnya nampak jelas).
SISTEM PERBURUAN BABI HUTAN (Sus scrofa) PADA SUKU MEE DI DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE ., Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola atau sistem aktivitas berburu, tujuan dan hasil berburu babi hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Penelitian dilaksanakan di awal bulan Agustus sampai dengan awal bulan September tahun 2022 Di Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan berbagai kondisi dan sesuatu seperti apa adanya. Data yangdikumpulkan dalam tipe deskriptif ini adalah data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka Perburuan babi hutan yang dilakukan masyarakat suku Mee di distrik wanggar merupakan pekerjaan sambilan, sebagian besar mereka petani. Sistem perburuan babi hutan dilakukan berkelompok dan mandiri dan peralatan berburu yang digunakan busur panah, tombak dan jerat. pemasangan jerat dilakukan dengan melihat tanda-tanda dimana babi sering lewat berupa jejak kaki, dan congkelan tanah yang terbongkar Hasil buruan yang didapat tidak dijual karena kebutuhan konsumsi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, perburuan babi hutan yang dilakukan Masyarakat Suku Mee merupakan pekerjaan sampingan dan hasil buruan tidak dijual tetapi untuk dikonsumsi sendiri
SUMBER NAFKAH BERKELANJUTAN RUMAH TANGGA PETERNAK BERBASIS BUDAYA (STUDI KASUS PETERNAK BABI DI KELURAHAN NABARUA DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE) Liborang, Hans F.; Ramandey, Johanis Manuel; Mundeh, Olvianus Calvein
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peternak babi di Kampung Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2023 di Kampung Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Hasil penelitian Sumber Penghidupan Berkelanjutan Rumah Tangga Peternak Babi di Kampung Nabarua Distrik Nabire Kabupaten Nabire menunjukkan bahwa: (1). Usaha ternak babi di Kampung Nabarua merupakan sumber nafkah yang berkelanjutan karena tingkat kepercayaan dan budaya rumah tangga informan yaitu suku Toraja sama dengan rumah tangga penduduk asli Papua, baik yang berada di pegunungan maupun di pesisir pantai. (2). Usaha peternakan babi di Desa Nabarua dikatakan berkelanjutan karena permintaan terhadap peternakan babi tidak pernah stagnan (berhenti) karena terkait dengan pesta adat. (3). Usaha peternakan babi di Desa Nabarua dipengaruhi oleh modal alam, modal manusia, modal finansial dan modal sosial.
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GATAL (denrocnide peltata) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN AYAM RAS PEDAGING Degei, Ance; Pangurian, Mariana Sarlota; Degei, Agustinus
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tepung daun gatal (Denrocnide peltata) dalam pakan sampai pada taraf 3% dapat memperbaiki penampilan ayam ras pedaging. Penambahan Tepung Daun Gatal (derocine peltata) Dalam Pakan Terhadap Penampilan Ayam Ras Pedaging telah dilakukan pada DOC ayam broiler sebanyak 36 ekor, pemberian Tepung daun gatal 2000 gram, Pakan komersil merk Charoen Phokphan jenis HI PRO VITE 511 B, Vitachick kemasan 500 gram 1 bungkus, Antiseptik kemasan 50 cc sebanyak 1 botol, Air minum sesuai standar kebutuhan, Vaksin ND, Kapur aktif 1 kg dan Gula pasir. Prosedur pengambilan sampel Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan mengunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) pola searah (one way) terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan, sehingga diperoleh dua belas petak satuan percobaa. penempatan ayam broiler disetiap kotak percobaan dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan Hasil analisis ragam anova (Lampiran. 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% dan tanpa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan ayam broiler. Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal dalam pakan terhadap konsumsi pakan ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil rataan table. 2 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal sebanyak 1% memberikan konsumsi pakan yang paling tertinggi dan terrendah pada perlakuan pada taraf 2 %. Hasil analisis ragam anova (Lampiran 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% dan tanpa perlakuan 0% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler. Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil rataan table. 3 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal sebanyak 2% memberikan pertambahan bobot badan tertinggi sebesar 1580,78 gr/ekor dan terendah pada perlakuan 3% sebesar 1424,44 gr/ekor. Hasil analisis ragam anova (Lampiran 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan ayam broiler. Hal ini ditandai dengan nilai rataan pada konversi pakan yang relatif sama. Nilai konversi pakan diperoleh dari perbandingan antara konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan. Hasil rataan konversi pakan pada table. 4 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal taraf 2% memberikan nilai terendah yaitu 1.46 dan tertinggi pada perlakuan taraf 3% pada perlakuan P3. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan penambahan tepung daun gatal dengan taraf 1%. 2% dan 3% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam broiler sampai dengan umur 5 minggu.
Analisis Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sorong Indey, Seblum
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan ternak potong perlu didukung oleh potensi wilayah yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak potong di Propinsi Papua Barat. Kajian informasi potensi wilayah Kabupaten Sorong untuk mendukung pengembangan ternak potong belum banyak dikaji. Penelitian ini dilakukan bulan februari sampai dengan april 2021 di empat distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya yaitu Distrik Salawati, Distrik Segun, Distrik Mayamuk, dan Moisegen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik wawancara dan survei lapangan. Populasi sapi potong pada tahun 2020 sebanyak 24,340 ekor yang terdiri atas 7,003 ekor jantan dan 17,337 ekor betina yang tersebar pada 27 distrik. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, maka diketahui bahwa 22,73% distrik yang berada di wilayah Kabupaten Sorong sangat berpotensi untuk pengembangan ternak sapi potong dan dikategorikan sebagai wilayah basis. Analisis KPPTR di Kabupaten Sorong diperoleh nilai KPPTR (E) sebesar -10393.8 ST. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa lima distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya merupakan basis ternak potong mampu memproduksi sapi potong untuk kepentingan wilayah itu sendiri maupun membantu wilayah lain yang kekurangan ternak sapi potong. Potensi sumberdaya pakan dan sumberdaya manusia dapat mendukung pengembangan ternak potong di Kabupaten Sorong.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI NANAS (Ananas comosus L. Merr) DI KAMPUNG BUMI MULIA DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE Mundeh, Olvianus Calvein
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis Pendapatan Petani Nanas (Ananas comosus L. Merr) di Kampung Bumi Mulia, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire, dibawah bimbingan Syusantie S. Sairdama, SP., M.Si, dan Marloza Roy, SP, MP selaku Pembimbing II. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa besar Pendapatan Petani dan Kelayakan Usaha Petani Nanas (Ananas comosus (L) Merr) di Kampung Bumi Mulia, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 orang responden dengan lokasi penelitian di Kampung Bumi Mulia, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire yang telah dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Rata-rata Produksi Buah Nanas di Kampung Bumi Mulia, Distrik Wanggar adalah sebanyak 1.048 buah, dan rata-rata luas lahan 0,89 Ha. Dengan harga jual buah Nanas perbuah rata-rata Rp. 11.870, diperoleh rata-rata Penerimaan Rp.12.437.240. (2) Tingginya Biaya variabel karena banyaknya tenaga kerja sewaan (buruh tani) yang digunakan, terutama pada saat panen. (3) Total Biaya yang dikeluarkan oleh petani Nanas sebesar Rp.4.839.226 dan Total Penerimaan sebesar Rp.12.437.240 maka diperoleh Total Pendapatan rata-rata adalah sebesar Rp.7.132.982, diperoleh B/C rasio sebesar 1,47 yang berarti bahwa usahatani Petani Nanas di Kampung Bumi Mulia layak untuk diusahakan
ANALISIS KEUNTUNGAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER POLA MANDIRI DI KABUPATEN NABIRE Tebai, Natan; Roy, Marloza
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi perlu mendapat perhatian yang serius terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat dan tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Keuntungan pemeliharaan ayam broiler pola mandiri di Desa kali semen Kecamatan Nabire Barat Kabupaten nabire. Penelitian di laksanakan selama 1 bulan mulai tanggal 16 April sampai dengan 16 Mei 2024. Sampel dari penelitian adalah 4 orang Peternak dengan populasi yang terdiri dari Suyono 3000 ekor, Alif 4000 ekor dan Syarul 6000 ekor. yang di analisa dari penelitian ini adalah Total biaya produksi, Penerimaan, Pendapatan dan R/C Ratio, pemeliharaan ayam broiler Pola mandiri di Kecamatan Nabire Barat adalah sangat menguntungkan yang di lihat pada R/C Ratio sebesar 1.9 artinya usaha ayam broiler pola mandiri di Kecamatan Nabire Barat layak untuk dikembangkan.
PERFORMAN PRODUKSI BURUNG PUYUH (Cortunix coturnix Japonica) FASE PETELUR YANG DIBERI TEPUNG BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) DALAM PAKAN Tumbal, Estepanus L. S.; Pekei, Derince; Sawo, Kostafina
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan di kandang percobaan milik Peternak Rafael Monim di Kelurahan Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan dan masing-masing terdiri dari 4 ekor burung puyuh sehingga dibutuhkan 48 ekor burung puyuh betina. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian Tepung Buah Mengkudu (TBM) dengan level 0% (P0), 3% (P1), 6% (P2) dan 9% (P3). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik ternak puyuh Kontrol (P0) atau tanpa pemberian TBM dengan perlakuan pemberian TBM hingga level 9% dalam ransum, memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05), yang berarti non significan untuk variabel Konsumsi Ransum, Jumlah Telur, Bobot Telur, Konversi Ransum dan Produksi Telur Puyuh (QDP). Berdasarkan data nilai rata-rata, maka untuk variabel konsumsi ransum yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 6% (P2), untuk variabel jumlah telur yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 0% (Po), untuk variabel bobot telur yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 3% (P1), untuk variabel konversi ransum yang terbaik atau terendah diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 9% (P3), sedangkan untuk variabel produksi telur (QDP) yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 6% (P2). Berdasarkan hasil pada semua variabel penelitian yang diperoleh, maka perlakuan yang paling baik adalah perlakuan pemberian tepung buah mengkudu 6% (P2).
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BUAH MENGKUDU (MorindaCitrifolia L) DALAM PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM PETELUR FASE LAYER ., Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung buah mengkudu dalam pakan terhadap produktivitas ayam petelurf ase layer. Pemberian tepung buah mengkudu dalam pakan dapat berpengaruh nyata terhadap produksi telur (HDP) dengan level 4,5% pada ayam petelur fase layer.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 4 ekor ayam, sehingga ayam yang digunakan berjumlah 64 ekor. Adapun Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :P0 =sebagai kontrol (tanpa tepung buah mengkudu)P1= Pakan basal + 1,5% tepung buah mengkudu,P2= Pakan basal + 3 % tepung buah mengkudu,P3= Pakan basal + 4,5% tepung buah mengkudu. Berdasarkan hasil penelitian da pembasahan pada BAB IV maka ditarik kesimpulan bahwa: (a).Pemberian tepung buah mengkudu (TBM) dalam pakan tidak berpengaruh nyata (Fhitung<Ftabel) terhadap konsumsi pakan, berat telur, dan konversi pakan pada ayam petelur fase layer.(B).Pemberian tepung buah mengkudu (TBM) dalam pakan dengan level 4,5% (perlakuan P3) berpengaruh nyata terhadap hen day production (HDP), (Fhitung>Ftabel) dan menghasilkan nilai HDP tertinggi yakni rata-rata 87.56%

Page 9 of 11 | Total Record : 109