cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
Potensi Dan Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya Indey, Seblum
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Papua Barat Daya. Artikel ini disusun untuk mengetahui location quotient (LQ). Metode penelitian yang digunakan adalah telusur data sekunder dan analisis LQ. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, maka diketahui bahwa 22,73% distrik yang berada di wilayah Kabupaten Sorong sangat berpotensi untuk pengembangan ternak sapi potong dan dikategorikan sebagai wilayah basis. Analisis KPPTR di Kabupaten Sorong diperoleh nilai KPPTR (E) sebesar -10393.8 ST. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa lima distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya merupakan basis ternak sapi potong mampu memproduksi sapi potong untuk kepentingan wilayah itu sendiri maupun membantu wilayah lain yang kekurangan ternak sapi potong
PENAMPILAN REPRODUKSI INDUK KAMBING KACANG (Capra aegagrus hircus) DI KAMPUNG WADIO-SP3 DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Palenga, Nurlaila Susilawati
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja reproduksi induk kambig kacang, merupakan gambaran dari kemampuan induk kambing kacang dalam bereproduksi, terutama dalam kemampuan induk untuk melahirkan sejumlah anak dan kemampuan untuk menyusui selama anak periode prasapih. kinerja reproduksi induk kambing Kacang diantaranya: rataan litter size 1,23 ekor; rasio anak jantan betina 53-47%; bobot induk saat melahirkan 19,3 ± 2,18 kg; daya hidup anak prasapih 83% dan selang beranak 268 ± 34 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi induk kambing kacang di Kampung Wadio-SP3 Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Hasil penelitian, menunjukan bahwa Umur pertama kawin, adalah 10- 12 bulan, lama kebuntungan, adalah 5 bulan, jumlah anak perkelahiran adalah 1 cempe (anak kambing), sebesar 80%, kalahiran kembar 2, sebesar 15% dan kelahiran kembar 3, sebsar 5%., umur sapih adalah 3 bulan, jarak beranak adalah 8 bulan.
PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP SERANGAN HAMA Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG DAUN DI PAMPUNG BUMI RAYA DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Hra, Petronela; Dualembang, Erlina; ., Masniar; Ryan, Ishak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun (Allium ampeloprasumvar) merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibutuhkan sebagai bahan pelengkap bumbu masakan guna menambah citarasa dan kenikmatan makanan, bahkan kandungan dari bawang daun pada kadar tertentu sangat baik untuk kesehatan. Kebutuhan masyarakat terhadap bawang daun terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Produksi bawang daun terus mengalami peninngkatan namun hama Spodoptera exigua merupakan salah satu masalah dalam usaha tani bawang daun yang merupakan hama penting pada setiap musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hama Spodoptera exigua dalam hal penyebaran kelompok telur terhadap tanaman bawang daun monokultur dan tanaman tumpang sari, tingkat kerusakan dan pola tanam tumpang sari terhadap serangan hama Spodoptera exigua pada tanaman bawang daun monokultur dan tanaman tumpang sari. di Kampung Bumi Raya Distrik Nabire Barat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 8 MST tidak ditemukan telur, larva dan imago pada semua perlakuan, sementara jumlah larva bervariasi dari 0 sampai 3; kerusakan daun pada perlakuan bawang daun monokultur jauh lebih tinggi dibandingkan kerusakan pada tanaman bawang daun yang ditumpangsari dengan cabai, tomat dan sawi; jumlah predator pada perlakuan bawang daun mokultur paling sedikit dibandingkan jumlah predator.
NAFKAH BERKELANJUTAN PETANI SUKU DANI BERBASIS NATURAL CAPITAL DI KAMPUNG KALISEMEN DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Liborang, Hans F.; Roy, Marloza; Ramandey, Johanes M.
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to determine the sustainable livelihood of Dani tribal farmers based on natural capital in Kalisemen Village, West Nabire District, Central Papua Province. This research approach was carried out using a qualitative approach and the type of research was descriptive research. The data used in this research are primary data and secondary data. Data collection was carried out using the triangulation method in the form of observation, interviews and documentation. Qualitative data analysis is carried out continuously, consisting of data collection, data analysis, data reduction, where the data is processed by carrying out three stages of activities and carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusions through data verification. The results of this research show that the sustainable livelihood of the Dani tribe community in Kalisemen Village is based on natural capital using a multiple cropping system and also planting time patterns to maintain stable livelihoods in the form of cash with financial capital. capital) as well as improving the quality of children's education in the form of human capital as well as maintaining their social capital
MANAJEMEN REPRODUKSI INDUK SAPI BALI DI KAMPUNG BUMI MULIA DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE Dumupa, Encela; Dogomo, Emanuel; Putra, Trijaya Gane
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan adalah beternak sapi potong, yang berbentuk usaha peternakan rakyat. Populasi sapi di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh masyarakat/ petani dalam skala usaha peternakan rakyat. pada tahun 2013 sebanyak 12,3 juta ekor (97,8 %) ternak sapi berada di 5,1 juta petani dan sisanya 2,2 % berada di perusahaan berbadan hukum, pedagang dan kelompok lainnya (Ismono et al., 2015), sehingga kepemilikan sapi potong di tingkat petani rata - rata berkisar 2,412 ekor per petani. Sebagaimana halnya kondisi peternakan sapi nasional, kondisi peternakan sapi di Nabire juga merupakan usaha peternakan rakyat dengan skala kepemilikan antara 2-3 ekor, dan diusahakan secara sambilan. Kondisi peternakan demikian ditengerai sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan populasi yang berimbas tidak tercapainya kebutuhan daging nasional. Terdapat tiga faktor utama yang harus diperhatikan untuk mendukung keberhasilan pengembangannya yaitu feeding (pakan), breeding (perkembang biakan) dan manajemen. Pada usaha peternakan rakyat, faktor perkembang-biakan (reproduksi) sering kali menjadi penghambat pengembangan budidaya ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen reproduksi induk sapi Bali yang dilakukan petani-peternak di Kampung Bumi Mulia Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Metode penelitian dilakukan secara observasi dan wawancara langsung terhadap sampel terpilih yang ditetapkan secara simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Penanganan perkawinan calon induk/ induk sudah baik mmendekati anjuran pedoman teknis dimana seluruh peternak (100%) memahami tanda-tanda birahi sapi, 78,18 % melakukan perkawinan pertama calon induk sapi umur 2-2,5 tahun (setelah dewasa tubuh) dan 76,36 % peternak mengawinkan sapi birahinya pada waktu akhir birahi, seluruh peternak juga memahami tanda-tanda/ diagnosa kebuntingan sapi. 2). Penanganan terhadap sapi bunting, hanya 20 % peternak memberikan pakan tambahan (pakan penguat), seluruh (100 %) peternak telah melakukan pengamanan/ pemisahan sapi bunting dari sapi lain. 3). Penanganan sapi beranak dan laktasi, seluruh (100 %) peternak memahami tanda-tanda sapi akan beranak dan membantu proses kelahiran, hanya 20 % peternak memberikan pakan tambahan (pakan penguat) pada sapi laktasi, dan seluruh (100 %) peternak melakukan pengamanan/ pemisahan induk laktasi dari sapi lain (selama 2 bulan sejak beranak). 4). Perkawinan setelah beranak, 72,72 % peternak mengawinkan pada birahi ketiga setelah beranak, 12,73 % peternak mengawinkan pada birahi kedua dan 14,54 peternak mengawinkan setelah birahi ketiga. 5). Umur pemeliharaan induk, 80 % peternak memelihara/ mempertahankan induk sapi sampai umur lebih dari 7 tahun dan 20 % mempertahankan induk sampai umur 7 tahun.
PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK DAUN PEPAYA ( Carica Papaya ) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAGING AYAM PETELUR AFKIR ., Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman daging ayam petelur afkir kedalam ekstrak daun papaya (Carica papaya), terhadap uji organoleptik daging ayam petelur afkir. Lama Perendaman dengan ekstrak daun papaya (Carica papaya) dapat mempertahankan sifat kimia dan meningkatkatkan sifat fisik daging ayam petelur afkir pada lama perendaman 130 menit .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 3 potong daging yang beratnya 100 gram. Sehingga membutuhkan potongan daing ayam petelur afkir. Adapun Perlakuan :P0 : 10 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 0 menit ((kontrol) . P1 : 100 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 45 menit, P2 : 100 gram daging ayam petelur + perendaman 90 menit .P3 : 100 gram daging ayam petelur afkir + perendaman 145 menit. Berdasarkan hasil penelitian melalui uji organoleptik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, .lama perendaman 0 menit (kontrol), perendaman 45 menit, perendaman 90 menit tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap warna, tekstur, aroma, dan keempukan daging ayam petelur afkir, sedangkan lama perendaman 135 menit berpengaruh sangat nyata (p<0,05) terhadap tekstur daging ayam petelur afkir
Pengaruh Penambahan Air Rebusan Daun Sirih Cina (Peperomida Pellucida) Pada Air Minum Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler Indey, Seblum; Tumbal, Estepanus L. S.
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan ayam broiler yang menguntungkan dan banyak diminati konsumen jika daging ayam yang dihasilkan memiliki lemak yang rendah dan bobot badan yang besar. Artikel ini disusun untuk mengetahui pengaruh penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) terhadap pertumbuhan ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dan di data yang diperoleh dianalisis menggunakan program Microshoft Excel dan selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian nilai rata-rata konsumsi air minum, konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada masing-masing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 secara umum memiliki nilai yang sama, yang artinya antara perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun pada konversi pakan hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) pada level P2 lebih efisien pemaanfaatan pakannya yaitu sebesar 1,67 gram/ekor. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara statistik perlakuan penambahan air rebusan daun sirih cina (Peperomia pellucida) dalam air minum ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada perlakuan P1, P2, dan P3 pada masing-masing pengamatan baik konsumsi air minum, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan.
PERFORMAN REPRODUKSI INDUK SAPI BALI (Bos sondaicus) DI KAMPUNG WAROKI DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Palenga, Nurlaila Susilawati
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan manajemen pemeliharaan sapi dapat diketahui dari performan atau penampilan reproduksi. Performan reproduksi sapi merupakan indikator penilaian efisiensi reproduksi ternak. Penampilan reproduksi induk sapi Bali di Kampung Waroki, yaitu umur kawin pertama sapi Bali betina adalah 24-28 bulan dengan persentase sebesar 53,27%. Umur beranak pertama induk sapi Bali adalah 32-37 bulan dengan persentase sebesar 52,33%. Nilai service per conception (S/C) sebesar 1,64 dan Calving interval 1-1,5 tahun dengan persentase sebesar 75,70%.
PERFORMAN REPRODUKSI TERNAK BABI PERSILANGAN DI KAMPUNG LANI DISTRIK TELUK KIMI KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA Simanjuntak, Mery C.; Dogomo, Ferdinan; Gobay, Melianus
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji performan reproduksi ternak babi persilangan yang dipelihara peternak di Kampung Lani, Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire. Penelitian dilaksanakan pada Mei 2024 menggunakan metode survei melalui wawancara dan observasi langsung dengan pemilihan responden secara purposive sampling. Variabel yang diamati meliputi profil peternak dan indikator performan reproduksi babi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performan reproduksi babi persilangan tergolong baik dengan indikator: umur kawin pertama 8-10 bulan (88% pada umur 8-9 bulan), jumlah anak per kelahiran 6-10 ekor dengan rataan 8,5 ekor, umur sapih 62,50% kurang dari 2 bulan, jarak beranak sebagian besar (62,50%) kurang atau sama dengan 6 bulan, dan frekuensi beranak 1-2 kali per tahun dengan rataan 1,5 kali. Disimpulkan bahwa pengelolaan reproduksi perlu ditingkatkan terutama dalam penyediaan pakan berkualitas dan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik untuk mencapai efisiensi reproduksi dan produksi yang lebih optimal.
STRUKTUR POPULASI DAN TINGKAT KELAHIRAN SAPI BALI DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT Wakei, Kris; Putra, Trijaya Gane; Dogomo, Emanuel
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapi Bali merupakan salah satu sumber daya genetik ternak lokal unggul. Keunggulannya antara lain ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat, kemampuan adaptasinya dengan lingkungan yang baik dan penampilan reproduksi yang baik. Selain itu sapi Bali memiliki persentase karkas tinggi dibanding jenis sapi lain, yaitu sekitar 56,9% (Fikar dan Ruhyadi, 2010). Keunggulan tersebut menjadi alasan pemerintah untuk menyebarluaskan sapi Bali ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Nabire Provinsi Papua Tengah. Pada umumnya peternakan sapi di Nabire merupakan usaha peternakan rakyat, sebagai usaha sambilan dengan kepemilikan 2 - 3 ekor sapi per petani, dan bertujuan menghasilkan bibit atau pedet. Untuk menghasilkan bibit mensyaratkan bahwa sapi, baik sapi jantan dan betina harus memiliki kemampuan untuk melakukan perkembang biakan. Berkembang biak bukan saja sekedar untuk mempertahankan eksistensi di bumi dari kepunahan tetapi bahkan perlu ditingkatkan kelahirannya, karena ternak atau hasil ternak merupakan sumber pangan yang penting untuk asupan gizi manusia. Untuk mendukung perkembang biakan, rasio yang ideal sapi pejantan (pemacek) dan induk sapi betina adalah 1 dibanding 8 atau 10, artinya 1 ekor sapi pejantan pemacek hanya dapat melayani 8 - 10 ekor induk sapi betina, dengan frekwensi memacek (mengawini) 2 kali dalam seminggu (Deptan, 2008). Rasio jumlah jantan dan betina meliputi semua kelompok umur sapi (dewasa, muda dan pedet) dalam suatu wilayah/ kawasan peternakan diistilahkan dengan struktur populasi. Dengan data struktur populasi dapat digunakkan untuk memperkirakan sejauh mana tingkat kelahiran ternak dalam suatu wilayah, yang pada gilirannya juga dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan arah kebijakan program pemerintah dalam upaya peningkatan kelahiran untuk peningkatan populasi dalam wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data struktur populasi dan tingkat kelahiran sapi Bali di Kampung Wadio, Distrik Nabire Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur populasi sapi Bali didominasi oleh sapi betina dengan rasio jantan terhadap betina sebesar 1:2,4 pada kategori dewasa, 1 : 1,7 pada kategori muda dan 1 : 1,5 pada kategori pedet. Tingkat kelahiran pedet terhadap jumlah induk mencapai 92,15%, sedangkan tingkat kelahiran terhadap total populasi sebesar 26,40%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlu adanya optimalisasi manajemen pemeliharaan guna meningkatkan efisiensi produksi sapi Bali di wilayah tersebut.

Page 10 of 11 | Total Record : 109