cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Linguistik Indonesia
ISSN : 02154846     EISSN : 25802429     DOI : -
Core Subject :
Linguistik Indonesia is published by Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI). It is a research journal which publishes various research reports, literature studies and scientific writings on phonetics, phonology, morphology, syntax, discourse analysis, pragmatics, anthropolinguistics, language and culture, dialectology, language documentation, forensic linguistics, comparative historical linguistics, cognitive linguistics, computational linguistics, corpus linguistics, neurolinguistics, language education, translation, language planning, psycholinguistics, and sociolinguistics . I
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
Polemik Pilpres 2024: Analisis Metafora Konseptual Mas Uliatul Hikmah; Hermina Sutami
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i1.721

Abstract

Situasi kontestasi politik tahun 2024 di Indonesia memiliki polemik yang kompleks karena bersinggungan dengan kecurangan, ketidakpatuhan pada konstitusi, era Orde Baru, era Reformasi, dan praktik-praktik perebutan kekuasaan. Polemik tersebut direfleksikan oleh media Tempo dengan penggunaan metafora. Metafora membantu menyederhanakan konsep abstrak dan memberikan pemahaman konkret kepada pembaca tentang polemik yang terjadi. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan menganalisis metafora dan skema citra yang terbentuk dalam artikel majalah Tempo terkait Pilpres 2024 di Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori metafora konseptual dan skema citra. Berdasarkan data, terdapat delapan metafora yang digunakan Tempo. Metafora tersebut dipetakan ke dalam ranah sumber dan ranah target, kemudian ditemukan skema citranya. Delapan metafora yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Tempo menggunakan metafora untuk menjelaskan polemik Pilpres 2024 menjadi sesuatu yang dapat dipahami oleh pembacanya.
Pengalaman dalam Bahasa Indonesia: Kategorisasi dan Metafora Konseptual Hanum Lintang Siwi Suwignyo; Anang Santoso; Martutik
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i1.754

Abstract

Riset ini bertujuan untuk menelusuri konsep pengalaman sebagai dasar pemikiran linguistik kognitif secara umum dalam bahasa Indonesia. Data bebas konteks dalam penelitian ini adalah 300 kata pengalaman yang berasal dari korpus menu kolokasi di laman KOIN (Korpus Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) dan 42 data terikat konteks dari kata pengalaman yang berasal dari cuitan di Twitter. Kategorisasi dianalisis dengan menyusun seluruh data lalu dinalarkan berdasarkan kesamaan dan keterkaitan hal yang melingkupinya. Reduksi data dilakukan untuk data yang tidak memiliki kesamaan  dengan yang lain. Setelah itu data disimpulkan dengan menggunakan teori kategorisasi Rosch (1978). Metafora konseptual dianalisis dengan mendaftar ekspresi bahasa yang masuk dalam kategori yang sama. Kemudian unsur dasar pengalaman dipilah sebagai unsur utamanya, dan unsur penjelasnya digunakan sebagai backgrounding. Setelah itu, makna ekspresi kebahasaannya dipetakan satu persatu dan  ditarik kesimpulannya. Data dianalisis secara lebih dalam dengan menggunakan teori metafora konseptual oleh Lakoff (1990). Hasilnya ditemukan kategori pengalaman inderawi dan kategori emosi sebagai kategori sentral. Kategori pengalaman inderawi memiliki kategori periferal berupa kategori personal dan kuantitatif, sedangkan kategori pengalaman emosi berupa kategori emosional, spiritual, dan material. Ada enam metafora konseptual pengalaman dalam bahasa Indonesia yang ditemukan, yakni PENGALAMAN ADALAH GURU, PENGALAMAN ADALAH INTERAKSI, PENGALAMAN ADALAH WARISAN, PENGALAMAN ADALAH RUANG, PENGALAMAN ADALAH TAHAPAN, dan PENGALAMAN ADALAH VARIABEL MATEMATIS.
Linguistik Indonesia Linguistik Indonesia
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tipologi Linguistik, Konsep Dasar dan Aplikasinya Ekarina
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children’s Epistemic Disclaims of Knowledge in Colloquial Jakartan Indonesian Mutiara, Rika; Agustina, Noni; Baharudin, Erwan
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.709

Abstract

The present study explores the interactions of adults and children where the adults question children’s disclaim of knowledge in Colloquial Jakartan Indonesian (CJI). It reveals how children display their disclaims and deal with the issues of epistemic responsibility. The source of the data is Child Language Data Exchange System (CHILDES) corpus. The lexical patterns of various interactions were observed.  The data was analyzed based on some theories of epistemics as stated by Heritage (2012). Lexical items to depict adults’ disbeliefs of children’s disclaims were found in the questions. Such questions appeared because the adults believed the children had epistemic access to the requested knowledge. Some children finally provided relevant knowledge after they were reminded of their epistemic statuses. Disclaims of knowledge were still found even though some questions to elicit the responses had been given. They even ended the discussion on the topic and switched to another topic. They connected their disclaims of knowledge with the state of not remembering. It shows they understood the states of not knowing and not remembering functions to indicate their inability to provide knowledge. Thus, they used the disclaims to manage the talk and show their authority.
Pergeseran Makna pada Kosakata Berunsur Fenomena Alam dan Bencana Alam di Media Sosial X: Kajian Semantik Eka Ririn Marantika; Agustin, Visya Faura; Mundi, Recta Chandra; Ginanjar, Bakdal
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.731

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini menyoroti pergeseran makna pada kosakata berunsur fenomena alam dan bencana alam dalam media sosial X. Data penelitian berupa frasa metaforis berunsur fenomena alam dan bencana alam, seperti banjir, badai, longsor, hujan, pelangi, geledek, ombak, dan angin ribut; semuanya mengalami pergeseran makna. Data diperoleh dari media sosial X dari rentang waktu Agustus hingga November 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati penggunaan kosakata berunsur fenomena alam dan bencana alam, dan kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis perubahan maknanya. Data dianalisis dengan menggunakan metode agih dengan membagi unsur langsung pada kata dan frasa yang mengandung ungkapan metafora fenomena alam dan bencana alam, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik ganti. Penelitian ini mengungkapkan adanya pergeseran makna pada kosakata yang diteliti, sehingga tidak lagi merepresentasikan makna yang sesungguhnya. Penelitian ini mengungkap bahwa ada tiga jenis pergeseran makna, yaitu amelioratif, peyoratif, dan metonimi.
Keanekaragaman Kosakata Tanaman Obat dalam Warisan Budaya Usada Bali di Kabupaten Karangasem: Kajian Etnolinguistik Widiantana, I Kadek; Indrayani, A.A Diah; Paramitha, Ni Made Ayu Susanthi Pradnya; Sentana, Gek Diah Desi; Aditya, Gede Andre
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.762

Abstract

Kabupaten Karangasem di Provinsi Bali terkenal dengan budaya dan biodiversitasnya yang unik. Penelitian ini mengkaji keanekaragaman kosakata tamanaman obat dalam warisan budaya usada di Karangasem dalam perspektif etnolinguistik. Sumber data primer berasal dari wawancara dengan praktisi usada (teks pengobatan), observasi, dan kajian literatur. Penelitian ini menemukan bahwa keanekaragaman kosakata tanaman obat dalam usada Bali tercermin dari kekayaan leksikal tanaman obat dalam teks pengobatan. Kekayaan leksikal tersebut tidak hanya berupa kekayaan varietas tanaman obat, tetapi juga banyaknya sinonimi tanaman obat dalam usada. Beragam sinonimi tanaman obat dibuat oleh tetua Bali yang tertuang dalam teks Dasanama dan Kertabasa. Kekayaan lainnya dibuktikan dengan banyaknya warisan teks usada yang ada di Bali. Saat ini keberadaan praktik usada Bali yang bersumber dari tanaman obat makin langka, sehingga sangat berpengaruh pada pengetahuan dan eksistensi tanaman obat tersebut.
Penerjemahan Portmanteau dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Novel Seri The Ravenels 1–4 Aprieska, Rizkana; Kristianto, Bayu
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.779

Abstract

Portmanteau adalah kata rekaan yang dibentuk dari penggabungan dua atau lebih kata lain untuk mengungkapkan konsep baru. Dengan menggunakan empat novel dari seri The Ravenels dalam bahasa Inggris dan terjemahannya di dalam bahasa Indonesia, penelitian ini memaparkan pengaruh teknik penerjemahan permainan kata yang digunakan penerjemah terhadap bentuk, efek, dan fungsi terjemahan portmanteau di TSa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan model komparatif. Ada tiga temuan dari penelitian ini. Pertama, teknik yang digunakan adalah teknik PorPor, PorPerangkat Retoris, Pornon-Por, Por TSu=Por TSa, dan Teknik Editorial. Kedua, setiap teknik memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bentuk, efek, dan fungsi terjemahan portmanteau di TSa. Penggunaan teknik PorPor paling mempertahankan fungsi portmanteau disusul penggunaan teknik PorPerangkat Retoris, Pornon-Por, dan Por TSu=Por TSa. Ketiga, dalam memilih teknik penerjemahan, penerjemah perlu mempertimbangkan tujuan kehadiran portmanteau di dalam TSu, efek yang ditimbulkan di TSu, dan keterbacaan teks bagi pembaca TSa.
Mapping Morphonosemantic Categories in Javanese Onomatopoeia Fitriana, Ita; Suparno, Darsita
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.791

Abstract

This study presents an in-depth analysis of the morphonosemantics process in Javanese onomatopoeia by applying the theoretical framework developed by Fitriana (2022) for Japanese mimetic language. Using a descriptive qualitative approach, data on onomatopoeia and its derivatives were collected from a corpus of contemporary Javanese magazines. This analysis, which focuses on the interaction between form and meaning, reveals that Javanese systematically utilizes phonological transformations and morphological processes to encode gradations of meaning. The main findings show that phonological alternations, particularly shifts in vowel quality (e.g., from front-high vowels to back-low vowels), consistently correlate with augmentative changes in size, mass, and strength. Meanwhile, morphological processes such as infixation (e.g., the insertion -um-), reduplication, and prenasalization systematically intensify the duration, repetition, or strength of an action or state. This detailed analysis of over 483 onomatopoeic forms contributes to the documentation of a threatened language variety and enriches the understanding of iconicity in minority languages. The study highlights the systematic relationship between phonological changes and semantic shifts in Javanese onomatopoeia, demonstrating its cultural and linguistic significance.
Exploring Alienable—Inalienable Possessions in Yaben Mayor, Infak Insaswar; Sawaki, Yusuf Willem
Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v43i2.798

Abstract

This article discusses structural and semantic properties of possessive constructions in Yaben, a Papuan language of Trans New Guinea spoken in the South of Bird’s Head of New Guinea along the Kaibus River, South Sorong Regency. The purpose of the study is to explore alienable-inalienable possessive distinction in structural and semantic expressions in Yaben. In doing this research, the descriptive method was used, and the data were taken with an elicitation technique. The typological approach is also used as a comparative analysis between Yaben and other Papuan and Austronesian languages in the area. The finding of the study shows that the distinction between alienable and inalienable possessions is obvious at the structural and semantic levels. Two grammatical properties are used to indicate alienable and inalienable possessions, which are morphological and syntactic (phrasal) constructions. The morphological construction and noun-noun juxtaposition are used to mark inalienable nouns: kinship terms, body parts, common nouns, and associative nouns; while the possessive marker migine ‘POSS’ linking the possessor and the possessed noun functions to indicate the alienable noun: whole part relational nouns. Yaben shows a prototypical alienable-inalienable possessive distinction, as do other Papuan and Austronesian languages of Papua.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 2 (2025): Linguistik Indonesia Vol. 43 No. 1 (2025): Linguistik Indonesia Vol. 42 No. 2 (2024): Linguistik Indonesia Vol. 42 No. 1 (2024): Linguistik Indonesia Vol. 41 No. 2 (2023): Linguistik Indonesia Vol. 41 No. 1 (2023): Linguistik Indonesia Vol. 40 No. 2 (2022): Linguistik Indonesia Vol. 40 No. 1 (2022): Linguistik Indonesia Vol 39, No 2 (2021): Linguistik Indonesia Vol 39, No 1 (2021): Linguistik Indonesia Vol 38, No 2 (2020): Linguistik Indonesia Vol 38, No 1 (2020): Linguistik Indonesia Vol. 37 No. 2 (2019): Linguistik Indonesia Vol 37, No 2 (2019): Linguistik Indonesia Vol 37, No 1 (2019): Linguistik Indonesia Vol 37, No 1 (2019): Linguistik Indonesia Vol 36, No 2 (2018): Linguistik Indonesia Vol 36, No 2 (2018): Linguistik Indonesia Vol 36, No 1 (2018): Linguistik Indonesia Vol. 36 No. 1 (2018): Linguistik Indonesia Vol 35, No 2 (2017): Linguistik Indonesia Vol 35, No 2 (2017): Linguistik Indonesia Vol 35, No 1 (2017): Linguistik Indonesia Vol 35, No 1 (2017): Linguistik Indonesia Vol 34, No 2 (2016): Linguistik Indonesia Vol 34, No 2 (2016): Linguistik Indonesia Vol 34, No 1 (2016): Linguistik Indonesia Vol 34, No 1 (2016): Linguistik Indonesia Vol 33, No 2 (2015): Linguistik Indonesia Vol 33, No 2 (2015): Linguistik Indonesia Vol 33, No 1 (2015): Linguistik Indonesia Vol 32, No 2 (2014): Linguistik Indonesia Vol 32, No 2 (2014): Linguistik Indonesia Vol 32, No 1 (2014): Linguistik Indonesia Vol 32, No 1 (2014): Linguistik Indonesia Vol 31, No 2 (2013): Linguistik Indonesia Vol 31, No 2 (2013): Linguistik Indonesia Vol 31, No 1 (2013): Linguistik Indonesia Vol 31, No 1 (2013): Linguistik Indonesia More Issue