cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa
ISSN : 1693685X     EISSN : 25802143     DOI : -
Core Subject : Education,
METALINGUA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in Metalingua have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. METALINGUA is published by West Java Balai Bahasa twice a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 205 Documents
KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM WACANA PUISI “TADARUSKU UNTUKMU” KARYA SUS S. HARDJONO NFN Herianah
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.51 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.40

Abstract

PUISI sebagai karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspek, antara laindikaji dari teori bahasa, contohnya dikaji dengan teori analisis wacana.Tulisan inimembahas analisis wacana pada puisi "Tadarusku untuk-Mu" karya Sus S. Hardjonoditinjau dari aspek gramatikal dan leksikal dengan menggunakan metode deskriptif. Teknikyang digunakan adalah teknik baca-simak dan pencatatan. Beberapa alat kohesi aspekgramatikal yang ditemukan dalam puisi ini adalah pengacuan, penyulihan, pelesapan,dan perangkaian. Pengacuan terdiri atas pengacuan persona dan demonstratif tempat.Aspek leksikal meliputi repetisi yang terbagi atas repetisi mesodiplosis, epistrafa,anadiplosis, anafora, dan epizeuksis. Selain itu, dalam aspek leksikal terdapat sinonimidan antonimi yang meliputi oposisi mutlak, kolokasi, hiponimi, serta ekuivalensi.
PENGGUNAAN GAYA BAHASA MENURUT PILIHAN KATA DAN STRUKTUR KALIMAT DALAM IKLAN KAMPANYE PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 Tri Saptarini
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 1 (2015): METALINGUA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.115 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i1.57

Abstract

TULISAN ini mengkaji penggunaan gaya bahasa dalam iklan kampanye pemilu legislatiftahun 2014. Kajian dilakukan dengan menggunakan teori gaya bahasa menurut pilihankata dan struktur kalimat Keraf (2008:124–128), di samping teori penggunaan bahasadan bilingualisme dengan diglosia Lumintaintang (1997:1–5). Metode kajian adalahdeskriptif. Sampel data berupa data teks, monolog, dan dialog. Hasil kajian menunjukkanadanya korelasi antara penggunaan gaya bahasa dalam iklan tersebut dan faktor latarbelakang asas partai (Islam dan Pancasila). Hipotesis kerja yang diajukan terbukti,yaitu frekuensi penggunaan gaya pilihan kata BIRR dan BIRT pada ketiga jenis data(teks, monolog, dan dialog) cenderung berkorelasi dengan latar belakang asas partai.Persentase penggunaan gaya bahasa menurut pilihan kata BIRR cenderung digunakanoleh partai berasas Islam dan BIRT pada partai berasas Pancasila. Demikian juga,frekuensi penggunaan gaya bahasa menurut struktur kalimat repetisi pada ketiga jenisdata tersebut juga berkorelasi dengan latar belakang asas partai. Frekuensi penggunaan gaya bahasa menurut struktur kalimat repetisi cenderung digunakan oleh partaiberasaskan Pancasila daripada partai Islam.
Analisis Wacana: Representasi Pendidikan Indonesia Pada Berita Online Detik.com Ary Hunanda Kuswandari
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 2 (2017): METALINGUA EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.035 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i2.120

Abstract

Dunia jurnalisme memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Agar realitas peristiwa dan informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik, berita online selalu berusaha mengemas berita dengan bingkai berita atau frame yang menarik dan persuasif. Tujuan penelitian untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya teks berita bertema pendidikan Indonesia yang dilakukan berita online detik.com. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis wacana framing model Pan dan Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan analisis framing berita online detik.com adalah penonjolan penempatan headline yang mengutip pendapat sumber kutipan. Bentuk pengulangan, pemakaian gambar, foto, grafis, dan data pendukung seperti hasil penelitian bidang terkait tema berita memperkuat penonjolan isu yang diangkat untuk menggambarkan informasi dan peristiwa yang diberikan. Detik.com cukup kritis dalam menyoroti masalah pendidikan Indonesia dan cenderung sentimen terhadap tema negatif. Diantara klasifikasi berita pendidikan Indonesia bertema negatif menurut detik.com, kasus kekerasan menjadi yang paling menonjol.Kata kunci: berita online, analisis wacana, pendidikan, detik.com, analisis framing
FITUR LINGUAL BAHASA JERMAN YANG TIDAK DIPERTAHANKAN DALAM BAHASA INGGRIS MODERN Deddy Kurniawan
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 14, No 1 (2016): METALINGUA, EDISI JUNI 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.818 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v14i1.183

Abstract

THIS writing aims at describing a more accurate view on retentions of Germanlingual features that are not retained in modern English and understanding thechanges by comparing both of them as members of the Indo-Germanic subfamily.This paper uses qualitative and comparative method. German and Englishvocabularies and sentences from text materials and writters' knowledge are thedata in this study that are collected with documentation and intuition technique.The result showed that compared to modern English, German still retains morelingual features from its proto-language than English does. In fact, Old Englishhad various syntactic categories such as those in German, e.g. case marker,gender system, number, etc. However, marker case and gender systems has nowdisappeared. As with both syntactic categories, various other linguistic featureshave also changed.AbstrakKAJIAN ini dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran yang akurat tentang fitur-fiturlingual yang dipertahankan dalam bahasa Jerman dari bahasa protonya denganperspektif bahasa Inggris. Dalam kajian ini digunakan metode kualitatif serta metodekorelasional komparatif dengan data yang berupa kosakata dan ujaran dalam bahasaJerman dan Inggris dari bahan teks dan pengetahuan penulis. Data tersebut dikumpulkanmelalui teknik dokumentasi dan teknik intuisi atau introspeksi. Dalam hal ini teori yangdigunakan untuk mendukung pembahasan adalah perubahan bahasa dan tata bahasa,tata bahasa universal, dan teori yang relevan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwabanyak fitur lingual dalam bahasa Jerman tidak dipertahankan dalam bahasa Inggris.Pemarkah kasus menghilang dalam bahasa Inggris sebagai dampak dari semakin ajeknyapola urutan kata dalam kalimat. Penggunaan preposisi yang semakin intens jugacenderung menggantikan fungsi kasus sampai pada akhirnya sistem kasus menghilangdari bahasa Inggris. Sistem gender juga mengalami reduksi dan menghilang karenafungsinya tidak lagi signifikan.
PASIF PERIFERAL: STRUKTUR ERGATIF DALAM BAHASA INDONESIA Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 14, No 2 (2016): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.11 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v14i2.199

Abstract

UNTIL today, passive voices are characterized by the use of (1) the prefix di-, (2)the prefix ter-, (3) the prefix ke-, and (4) personal pronouns + nonprefixed verb.Number (1) is the original passive form, while number (2), (3), and (4) areperipheral passive forms. Peripheral passive can be distinguished by the form ofanti-active and ergative although they both cannot be reversed into their activevoice. This article will only discuss the ergative from in Indonesian, while thegoal is to describe the form of ergative structure in Indonesian. The method beingused is inferential descriptive method that not only describe the form and thecharacteristics of ergative in Indonesian language but also to analyze it. It isshown that the ergative structure in Indonesian was different from the passivestructure. The original passive structure can be reformed into the active structureas passive form is essentially an elaboration of the active form. However, theergative structure cannot be returned into the active form because the form is notderived from the active structure. The ergative form is dominantly characterizedby the use of personal pronouns + verb without prefix as predicate in the sentence. AbstrakSELAMA ini bentuk pasif ditandai dengan penggunaan (1) prefiks di-, (2) prefiks ter-,(3) prefiks ke-, dan (4) pronominal persona+verba takberprefiks. Bentuk (1)merupakan pasif asli, sedangkan bentuk (2), (3), dan (4) merupakan pasif periferal.Pasif periferal pun dapat dibedakan atas antiaktif dan ergatif meskipun keduanya samasamatidak dapat dikembalikan ke bentuk aktif. Artikel ini hanya membahas bentukergatif dalam bahasa Indonesia, sedangkan tujuannya adalah mendeskripsikan wujudstruktur ergatif dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metodedeskriptif inferensial yang bukan hanya memaparkan bentuk dan ciri ergatif dalambahasa Indonesia melainkan juga menganalisis dan menyimpulkannya. Hasilnya diketahuibahwa struktur ergatif dalam bahasa Indonesai ternyata berbeda dengan struktur pasif.Struktur pasif asli dapat dikembalikan ke struktur aktif karena bentuk pasif pada dasarnyamerupakan penjabaran bentuk aktif, sedangkan struktur ergatif tidak dapat dikembalikanke bentuk aktif karena bentuk itu memang tidak diturunkan dari struktur aktif. Bentukergatif lebih dominan ditandai dengan penggunaan pronomina persona + verba tanpaprefiks sebagai predikat kalimat.
TEKNIK PENERJEMAHAN JENIS PROSES PADA PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN OBAMA & TRUMP (TRANSLATION TECHNIQUE OF PROCESS TYPE IN INAUGURATION SPEECHES OF OBAMA’S AND TRUMP’S) Taufik Nur Hidayat; M.R Nababan; NFN Djatmika
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 1 (2018): Metalingua Edisi Juni 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.015 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i1.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik penerjemahan dari Molina dan Albir (2002) yang digunakan dalam menerjemahkan jenis proses beserta maknanya pada sistem transitivitas (Halliday, 2014). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Terdapat 152 jumlah data untuk setiap pidato dalam penelitian ini. Data tersebut adalah klausa yang mengandung unsur jenis proses versi Bahasa Inggris dan terjemahannya. Data kualitatif diperoleh melalui mengkaji dokumen dan arsip (content analysis), kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). Validasi data kualitatif menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Dalam menentukan penilai (raters), peneliti menerapkan criterion-based selection sampling technique. Berdasarkan hasil penelitian, 152 data dalam pidato Barack Obama,terdapat sembilan teknik penerjemahan yang muncul. Kesembilan teknik tersebut adalah sebagai berikut: a) padanan lazim (163 data atau 77,25 %; b) modulasi (10 data atau 4,73%; c) implisitasi (16 data atau 7,58 %); d) eksplisitasi (5 data atau 2,36 %); e) transposisi (6 data atau 2,84 %); f) reduksi (3 data atau 1,42 %); g) adisi (2 data atau 0,94 %); h) literal (2 data atau 0,94%); i) kreasi diskursif (4 data atau 1,89%). Sementara dari 152 data dalam pidato Donald Trump, terdapat sebelas teknik penerjemahan yang muncul. Kesebelas teknik tersebut adalah sebagai berikut: a) padanan lazim (155 data atau 67,39%); b) implisitasi (14 data atau 6,08 %); c) modulasi (22 data atau 9,56 %); eksplisitasi (11 data atau 4,78 %; transposisi (6 dataatau 2.60 %); reduksi (6 data atau 2,60 %); adisi (5 data atau 2,17 %); literal (5 data atau 2,17 %); kreasi diskursif (4 data atau 1,73 %; generalisasi (1 data atau 0,43 %); dan variasi (1 data atau 0,43 %).
PRONOMINA PERSONA DAN BENTUK-BENTUK LAIN PENGGANTI PRONOMINA PERSONA DALAM BAHASA BLAMBANGAN (PERSONAL PRONOUN AND OTHER FORMS OF PERSONAL PRONOUN IN THE BLAMBANGAN LANGUAGE) Puspa Ruriana
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 16, No 2 (2018): Metalingua Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.404 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v16i2.254

Abstract

Pronomina persona atau kata ganti orang adalah kata yang digunakan untuk pengganti orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pronomina persona dalam bahasa Blambangan dan bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona dalam bahasa Blambangan. Ada beberapa masalah dalam penelitian ini. Pertama, bagaimanakah bentuk-bentuk pronomina persona dalam bahasa Blambangan, dan kedua adalah bagaimanakah bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona pada bahasa Blambangan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak atau observasi. Metode simak yang diterapkan adalah simak, libat, tak cakap. Metode ini digunakan dengan tujuan agar data yang diperoleh benar-benar alami dan sesuai dengan fakta di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga pronomina persona dalam bahasa Blambangan, yaitu pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Selain ketiga bentuk tersebut ditemukan pula adanya bentuk-bentuk lain pengganti pronomina persona dalam bahasa Blambangan. 
Kearifan Budaya dalam Kata Ratu Fatimatujahro
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 2 (2015): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.936 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i2.12

Abstract

Halaman Judul dan Daftar Isi admin admin
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.803 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.35

Abstract

Halaman Judul dan Daftar Isi
NAMA MARGA ETNIK TIONGHOA SEBAGAI PENANDA PENETAPAN KETURUNAN DALAM SISTEM KEKERABATAN ETNIK TIONGHOA DI PONTIANAK NFN Irmayani
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 1 (2015): METALINGUA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.313 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i1.52

Abstract

TULISAN ini bertujuan mengkaji esensi penyandangan nama marga bagi etnik Tionghoadi Pontianak. Tulisan yang menggunakan nama-nama Tionghoa dalam iklan berita dukacita sebagai data ini memperlihatkan esensi penyandangan nama marga bagi komunitastersebut. Dengan menggunakan metode padan ekstralingual dan diperkuat denganwawancara dapat dinyatakan seseorang termasuk sebagai anggota keluarga keturunandalam atau keturunan luar. Keturunan dari anak laki-laki disebut sebagai keturunandalam sehingga dapat mewarisi marga keluarga sekaligus memiliki hak dan kewajibandi dalamnya. Sebaliknya, keturunan dari anak perempuan dianggap sebagai keturunanluar sehingga tidak dapat mewarisi marga keluarganya. Ini berdampak pula pada tidakadanya hak dan kewajiban keturunan dari anak perempuan terhadap keluarganya.

Page 4 of 21 | Total Record : 205