cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa
ISSN : 1693685X     EISSN : 25802143     DOI : -
Core Subject : Education,
METALINGUA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in Metalingua have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. METALINGUA is published by West Java Balai Bahasa twice a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 205 Documents
LINGUISTIC ADAPTATION IN SEVERAL LANGUAGES IN ARFAK MOUNTAINS, MANOKWARI, WEST PAPUA Mukhamdanah .
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 2 (2015): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.897 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i2.5

Abstract

THE influence from one language to another can be seen through the borrowingsfrom another language. It is the feature of language universality. The emergenceof new vocabulary reflects the language openness to influence from anotherlanguage and the language of the receiver will develop. Such influence occurredin four languages of Arfak mountains in Manokwari. Linguistic adaptationoccurred due to language contact amongst the speakers within the area. Thelanguage of Biak, Mansinam, Hatam, and Mansim Borai were the subject tostudy. Lexicostatistic method upon two hundred vocabularies of each languagewas used to determine the relationship among those languages. Sound changesupon the sets of cognate words or sets of words assumed to derive from the samesource show the occurrence of linguistic adaptation as the result of languagecontact. Linguistic adaptation found was prothesis, epenthesis, paragoge,aphaeresis, syncope, apocope, and sound variations in the four languages. Themost linguistic adaptation occurred was sound variations, prothesis, aphaeresis,and apocope. The highest percentage of linguistic adaptation was found in Biaklanguage and Mansinam language and between Mansim Borai language andHatam language.
FUNGSI TEIDO NO FUKUSHI KONNANI, SONNANI, DAN ANNANI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG Rahadiyan Duwi Nugroho; Yuyu Yohana; Nani Sunarni
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.265 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.27

Abstract

TULISAN ini memfokuskan pada kajian fungsi adverbia konnani ‘begini; seperti ini’,sonnani ‘begitu: seperti itu’, dan annani ‘begitu; seperti itu’ dalam kalimat bahasaJepang. Adapun adverbia ini, di samping menerangkan satuan gramatikal, berfungsisebagai penunjuk (shiji kinou). Data bersumber dari novel Bottchan (2003). Masalahpenelitian ini dibatasi pada identifikasi struktur kalimat yang mengandung adverbiatujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian, teridentifikasi bahwa adverbia konnani, sonnani, danannani dapat menerangkan satuan gramatikal, seperti verba, adjektiva, frasa nominal,frasa verbal, dan klausa, serta dapat menunjuk acuan, seperti orang, benda, perbuatan,perihal, peristiwa, dan situasi. Keterkaitan antara satuan gramatikal dengan acuantunjuknya terhubung melalui referensi anafora dan katafora.
MEREMAJAKAN BAHASA DAYAK NGAJU R Hery Budhiono
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.21 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.44

Abstract

SEBAGAI bahasa daerah dengan jumlah penutur terbesar dan fungsinya sebagai linguafranca, bahasa Dayak Ngaju (BDNg) memegang peran yang sangat strategis. Oleh karenaitu, pembakuan dan pendokumentasiannya harus berjalan dengan baik. Yang tidak kalahpenting adalah upaya regenerasi penutur sebab semakin jarang anak-anak yang menuturkanBDNg dalam keseharian mereka. Di sisi lain semakin banyak pula sekolah yang tidakmengajarkan BDNg sebagai mata pelajaran muatan lokal. Untuk mengetahui sejauh manasikap dan kecintaan penutur BDNg yang sedikit banyak tecermin dari pilihan bahasanya,penulis mencoba menjaring data dengan kuesioner pada beberapa kelompok responden,yaitu siswa SD di Kota Palangkaraya, siswa SMA di Kota Kualakurun, dan mahasiswaUniversitas Palangkaraya. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keamananBDNg dan sekaligus menawarkan langkah-langkah alternatif untuk meremajakan BDNg.Metode yang digunakan adalah metode survei dengan triangulasi data di lapangan.Berdasarkan analisis data, didapatkan bahwa penutur BDNg masih relatif mencintaibahasanya, tetapi upaya untuk menguatkan kecintaan tersebut harus terus dilakukan.Penulis selanjutnya mengusulkan langkah peremajaan BDNg supaya para penutur dancalon penutur lebih bersemangat dalam mempelajari BDNg.
An Argument on The Narration of Children’s Story “Kupu-Kupu yang Tidak Mau Tidur” By Clara Ng Andalusia Neneng Permatasari
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 1 (2017): METALINGUA EDISI JUNI 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.707 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i1.14

Abstract

This research discusses argument in narrative text which is “Kupu-Kupu yang Tidak Mau Tidur” by Clara Ng. The result of this research shows that narrative elements found in this children story are abstraction, orientation, evaluation, complication, result, and coda. Most part of those narrative elements are constructed by logic interprepositions relation, which are reason-RESULT relation, consession-CONTRAEXPECTATION, and grand-CONCLUSION. Those relations are logic relations which show argument that the author wants to convey in the story. Narrative elements which contain argument are evaluation, complication, and result. Therefore, the narrative texts not only tell about events but also convey arguments.
Penggunaan Afiksasi pada Karangan Persuasi Mahasiswa Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Nurul Hidayah Fitriyani; NFN Andayani; NFN Sumarlam
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 2 (2017): METALINGUA EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.357 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i2.85

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan afiksasi dalam karangan persuasi mahasiswa program BIPA. Data yang dikaji adalah enam karangan persuasi yang ditulis oleh enam mahasiswa BIPA program KNB di UPT Bahasa Uiversitas Sebelas Maret. Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode agih atau distribusional. Adapun teknik dasarnya disebut teknik bagi unsur langsung (BUL). Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari 85 data kata berafiks yang ditemukan, penggunaan kata berafiks yang tepat sebanyak 66 kata (77,65%), sedangkan penggunaan kata berafiks yang tidak tepat sebanyak 19 kata (22,35%). Kata berawalan memiliki persentase ketepatan paling tinggi, sebanyak 44,71%. Sementara itu, penggunaan kata berafiks yang tidak tepat juga didominasi oleh kata berawalan, sebanyak 15,29%. AbstractThis article aims to describe the affixation usage in persuasion text of  foreign learners (BIPA). The data are six persuasion text written by six BIPA students of the KNB program at Sebelas Maret University. The method used to analyze the data is agih or distribution method. The basic technique is the technique for the direct element. This study concludes that of 85 affixes data found, correct affixes use are  66 words (77,65%), whereas the incorrect use of affixes are 19 words (22,35%). The prefix has the highest percentage of truth (44,71%). Meanwhile, the use of incorrect affixes is also dominated by the prefix (15,29%).
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL MENULIS CERITA BERANTAI Nantje Harijatiwidjaja
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 14, No 1 (2016): METALINGUA, EDISI JUNI 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.048 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v14i1.187

Abstract

THIS article begins with the necessity to improve students' writing skills in writingexposition text in vocational schools (SMK). The problem of the research is theimprovement of students' of class X of SMK SMIP YPPT Bandung skill in writingexposition by means of serial story writing model. The method used in this studyis an action research. The number of samples is 39 students of year X of SMKSMIP YPPT Bandung of 2nd semester in academic year 2014/2015. Data werecollected using instruments of tests and observation. The result indicates that theserial story writing model is acceptable and effectively facilitating in improvingtheir skills on writing exposition. AbstrakPENELITIAN ini diawali dengan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuansiswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi di SMK. Masalah yang ditelitiadalah peningkatan kemampuan siswa kelas X SMK SMIP YPPT Bandung dalammenulis eksposisi melalui model pembelajaran menulis cerita berantai. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitianberjumlah 39 orang siswa kelas X SMK SMIP YPPT Bandung, Semester 2, TahunPelajaran 2014/2015. Instrumen pengumpulan data meliputi tes dan observasi. Temuanpenelitian ini adalah model pembelajaran menulis cerita berantai dapat diterima olehsiswa sebagai suatu kemudahan dalam belajar menulis eksposisi serta dapatmeningkatkan keterampilan menulis. Selain itu, model pembelajaran tersebut efektifuntuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi di kelas XSMK SMIP YPPT Bandung.
WACANA "MENYANYAH" DALAM SURAT KABAR HARIAN HALUAN KEPRI: ANALISIS MAKROSTRUKTURAL Dwi Sutana
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 2 (2014): METALINGUA, EDISI DESEMBER 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.356 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i2.22

Abstract

WACANA sebagai dasar dalam pemahaman suatu teks sangat diperlukan oleh masyarakatbahasa dalam berkomunikasi dengan informasi yang utuh. Keutuhan informasi di dalamteks itu dibentuk dari unsur-unsur yang saling mengait sehingga membentuk suatuwacana. Penelitian ini mengkaji wacana "Menyanyah" dalam surat kabar harian HaluanKepri. Dengan pendekatan makrostruktural, yaitu analisis wacana yang menitikberatkanpada garis besar susunan wacana secara global untuk memahami teks secarakeseluruhan, diperoleh gambaran mengenai konteks situasi dan konteks sosiokultural.Selain itu, diperoleh pula pola penyajian rubrik "Menyanyah" yang pada umumnya terdiriatas tiga bagian, yaitu pendahuluan, batang tubuh, dan simpulan atau penutup.
ANALISIS SEMANTIK VERBA BERMAKNA 'MENYAKITI' DALAM BAHASA BANJAR Eka Suryatin
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 12, No 1 (2014): METALINGUA, EDISI JUNI 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.326 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v12i1.39

Abstract

TULISAN ini membahas verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dankomponen makna dari setiap verba tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menguraikandan mendeskripsikan verba yang bermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar dan komponenmakna dari setiap verba tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Metode yang digunakan adalah metode simak libat cakap dan teknik cakap. Data penelitiandiambil dari sumber tertulis dan sumber lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verbabermakna 'menyakiti' dalam bahasa Banjar berjumlah 32 leksem. Leksem-leksem itudiklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu (1) menyakiti dengan tangan, (2) menyakitidengan kaki, dan (3) menyakiti dengan alat. Verba bermakna 'menyakiti dengan tangan'diklasifikasikan ke dalam 5 kelompok, yaitu 'menarik', 'memukul', 'memelintir','mendorong', dan 'menekan dengan kuat'. Verba bermakna 'menyakiti dengan kaki' terdiriatas 4 leksem, yaitu sépak 'tendang', tinjak 'tendang', jajak 'injak', dan tarajang 'terjang'.Verba bermakna 'menyakiti dengan alat' diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu'melempar', 'menusuk', dan 'memukul'.
SIKAP MASYARAKAT MEDAN TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA ASING DI RUANG PUBLIK T Syarfina
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 13, No 1 (2015): METALINGUA, EDISI JUNI 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.456 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v13i1.56

Abstract

PARA ahli bahasa berpendapat bahwa sikap melibatkan satu sistem penilaian yang positifdan negatif atau yang baik dan buruk yang berhubungan dengan objek sosial.Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini adalah untuk melihat sikap masyarakatMedan terhadap pemakaian bahasa asing di ruang publik. Tujuan penelitian ini adalahmendeskripsikan pendapat dan sikap masyarakat Medan terhadap penggunaan bahasaasing di ruang publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.Variabel yang diamati adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan. Berdasarkanvariabel jenis kelamin, ditemukan sikap yang mengutamakan penggunaan bahasaIndonesia daripada bahasa asing. Pada variabel usia ditemukan bahwa kalangan mudamerasa bangga dengan banyaknya penggunaan kata asing dibandingkan dengankalangan tua. Berdasarkan variabel pekerjaan, tidak tampak adanya perbedaan yangsignifikan karena mereka berpendapat sangat setuju mengutamakan penggunaan bahasaIndonesia daripada bahasa asing. Begitu juga dari variabel pendidikan ditemukan bahwakalangan yang berpendidikan tinggi mempunyai sikap lebih mengutamakan bahasaIndonesia.
Wanita dalam Peringatan Hari Kartini: Kajian pada Opini Republika, Kompas, dan Jawa Pos Alberta Natasia Adji
Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa Vol 15, No 2 (2017): METALINGUA EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.905 KB) | DOI: 10.26499/metalingua.v15i2.100

Abstract

The writing aims to highlight women’s opinions and aspirations under the theme ofKartini Day from three biggest printed media in Indonesia, all published on April 21,2016. The three printed media are Jawa Pos, Kompas, and Republika. The sourcesof the data are three columns written by three women figures regarding R.A. Kartiniand violence issues still experienced by women in the modern era. The principaltheory applied in this study is critical discourse analysis (CDA) theory coined byNorman Fairclough. The applied method of the research is the library method usingthe recording technique. The conclusion of the study toward the three newspapertexts are: (1) Republika praised Kartini’s role as the pioneer of emancipation andmuslimah but did not view her fate as a victim of polygamous marriage, (2) Kompasand Jawa Pos defied polygamy, with (3) Kompas criticising Kartini as the fourthwife and Jawa Pos commenting on the rising trend of patriarchal Islamic novels inIndonesia. AbstrakPenelitian ini bertujuan menyoroti opini dan aspirasi perempuan dengan tema HariKartini dalam tiga media cetak terbesar di Indonesia yang diterbitkan pada 21 April2016. Ketiga koran tersebut ialah Jawa Pos, Kompas, dan Republika. Sumber datapenelitian ini adalah ketiga kolom yang ditulis oleh ketiga tokoh wanita terkait tokohR.A. Kartini dan isu-isu kekerasan yang masih dialami perempuan di zaman modern.Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis wacanakritis (AWK) yang dicetuskan oleh Norman Fairclough. Metode penelitian yangdigunakan ialah metode pustaka dengan teknik catat. Simpulan penelitian terhadapketiga wacana tersebut ialah (1) Republika mengunggulkan peran Kartini sebagaipelopor emansipasi, tetapi lebih kepada perannya sebagai seorang muslimah dantidak menyinggung nasibnya sebagai korban pernikahan poligami, (2) Opini Kompasdan Jawa Pos yang sama-sama menentang praktik poligami, dengan (3) Kompasyang mengkritisi nasib Kartini sebagai istri keempat dalam rumah tangganya danJawa Pos yang mengomentari tren munculnya novel-novel Islami yang cenderungpatriarkal pada masyarakat saat ini.

Page 1 of 21 | Total Record : 205