cover
Contact Name
Trianokta Akbar Wardana
Contact Email
trianokta.akbar@yarsi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkedokteran@yarsi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
YARSI Medical Journal
Published by Universitas Yarsi
ISSN : 08541159     EISSN : 24609382     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 232 Documents
Imunobiologi Sel Sertoli: Prospek Pemanfaatan Sel Sertoli bagi Alternatif Penanganan Cangkok Jaringan N Depamede, Sulaiman
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.261 KB) | DOI: 10.33476/jky.v18i2.190

Abstract

Peran utama sel Sertoli adalah merawat dan mengatur perkembangan spermatozoa di dalam testis. Peran ini dilakukan secara anatomis fisiologis dengan membentuk blood testis barrier dan dengan mensekresikan beberapa faktor seperti Fas ligand dan transforming growth factors. Faktor-faktor tersebut berperan bagi terciptanya kondisi imunologis khusus di testis sehingga spermatozoa terlindung dari serangan sistem autoimun tubuh. Beberapa dekade terakhir, penelitian difokuskan pada upaya pemanfaatan sel Sertoli di luar habitat aslinya, sebagai imunosupresan alami dalam penanganan cangkok jaringan. Dalam tulisan ini dibahas beberapa upaya tersebut, dengan beberapa contoh kombinasi cangkok pankreas dan sel Sertoli dalam upaya menangani masalah diabetes melitus. Hasil-hasil penelitian menunjukkan ko-transplantasi sel Sertoli dan sel pankreas berdampak positif bagi perpanjangan usia cangkokan hingga 100 hari dibanding kontrol dengan efek positif bagi proses normoglycemic hewan coba. Di Indonesia penelitian tentang upaya pemanfaatan sel Sertoli sebagai salah satu upaya penanganan masalah cangkok jaringan masih terbatas, dengan demikian studi ini perlu dikaji lebih mendalam lagi.
Distribusi perokok berdasarkan berbagai latar belakang demografi (Menurut data Susenas 2001 dan 1995) Jamal, Sarjaini
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.686 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i1.200

Abstract

Smoking habit is a pleasure for a person and may be dangerous for the others. The main ingredient of cigarette, kretek and cigar is tobacco. Tobacco has been known to contain a lot of chemical substances including nicotin, alkaloids, safrol, ammonia and tar whichare harmful to health. This study was carried out to depict smokers among community in any characteristics of demographic background. The data of smoking habit among peoples of 15 years old or above were collected from the National Health Survey (Survey Kesehatan Nasional) and Household Health Survey (SKRT) 2001 and 1995. More than 12.000 respondents had been interviewed. The result showed that during the last five years the proportion of smokers was increasing in all age groups among male but decreasing among female. Smokers were most prevalence in low educated population and in rural areas. The prevalence was also found to be higher in Sumatera compared to those in Java or eastern part of Indonesia. It is suggested that serious measures should be taken against the campaign of tobacco company including strengtheninglaw enforcement and enhance punishment to the people or company violating the tobacco regulation.
Deteksi resistensi larva Culex quinquefasciatus sae larvae resistance to malathion insecticides using filter paper spot techique in Sleman, Yogyakarta Special Region Kusbaryanto, Kusbaryanto
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jky.v10i1.67

Abstract

Aktivitas Hepatoproteksi Ekstrak Polifenol Buah Delima (Punica granatumL.) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Parasetamol Apriliani, Dian; P.Roswiem, Anna; Nurcholis, Waras
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 3 (2015): SEPTEMBER - DESEMBER 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.375 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i3.228

Abstract

Buah delima dilaporkan mengandung senyawa antioksidan yang tinggi dan berfungsi sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas ekstrak polifenol buah delima sebagai hepatoprotektor dan mengetahui pengaruhnya terhadap gambaran histopatologi hati tikus yang diinduksi parasetamol. Ekstraksi polifenol dilakukan dengan menggunakan pelarut aseton, air, asam asetat (90:9.5:0.5). Sebanyak 22 ekor tikus dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu kelompok I diberi pakan standar dan akuades, kelompok II diberi pakan standar dan parasetamol 500 mg/BB, kelompok III diberi pakan standar, parasetamol 500 mg/BB, dan Cursil-70 13.3 mg/BB, kelompok IV, V, VI dan VII diberi pakan standar, parasetamol 500 mg/BB, serta ekstrak polifenol buah delima dengan konsentrasi 13.3 mg/BB, 100 mg/kg BB, 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB untuk masing-masing kelompok. Perlakuan dilakukan selama 34 hari, pada hari terakhir dilakukan analisis histopatologi hati dengan mengamati kerusakan hepatosit yang meliputi jumlah sel nekrotik, sel apoptosis, sel kupffer, dan degenerasi lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak polifenol buah delima dengan dosis 500 mg/BB dapat menghambat kerusakan hati (p < 0.05) karena pada konsentrasi tersebut jumlah sel nerkotik rendah, tidak ada sel apoptosis, jumlah sel kuffer rendah, dan jumlah degenerasi lemak rendah.
Pola kuman pada penderita Infeksi Saluran Kemihdi RSUP Dr Kariadi Semarang Joni Karjono, Bambang; Susilaningsih, Neni; Damma Purnawati, Ratna
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.611 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i2.205

Abstract

Urinary Tract Infection (UTI) is one of the most common bacterial infections found in clinical practice. The incidence of UTI increases with age. Despite various causes, the main causal agent is Escherichia coli.The aim of this study is to observe the pattern of bacteria underlying UTI in Dr. Kariadi Teaching Hospital, Semarang. A cross sectional design study was conducted using urine samples collected from 195 patients being diagnosed as UTI. Urine samples were cultured and counted according to microbiology standard method. Data obtained were analyzed employing descriptive approach. The result showed that 79 individuals (40.5%) were suffering from UTI, consisting of 31.6% male and 68.4%women. Most of the UTI patients were due to E. coli (65.8%) followed by E.coli and S. aureus (10.1%), S.Aureus (8.9%), Enterobacter sp. (7.6%), E. coli and Pseudomonassp. (2.5%), Enterobacter sp.E. coli (2.5%), Enterococcus sp. (1.3%) and E.coli, S. aureus and Enterobacter sp. (1.3%). It was concluded that the most common cause of UTI was E. coli and women were more frequently affected than men.
Pemendekan Telomer Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) Mustofa, M Syamsul
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 3 (2015): SEPTEMBER - DESEMBER 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.587 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i3.233

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, resistensi seluler terhadap insulin, atau kedua-duanya. Kelainan tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Kelainan metabolisme dapat mengakibatkan kerusakan DNA telomer. Tulisan ini membahas tentang pemendekan telomer pada penderita Diabetes Melitus. Penderita diabetes melitus mengalami peningkatan stres oksidatif, yang secara simultan diikuti oleh penurunan sistem pertahanan antioksidan, ketidakseimbangan antara stres oksidatif dan mekanisme pertahanan antioksidan. Stres oksidatif yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan organel sel, enzim dan peningkatan peroksidasi lipid dan timbulnya komplikasi penyakit diabetes. Telomer adalah struktur DNA non-coding yang terdapat di ujung kromosom. Telomer merupakan untai tunggal kaya G, dengan urutan nukleotida (5'-TTAGGG-3'). DNA telomer sangat rentan terhadap kerusakan oksidatif pada urutan GGG. Stres oksidatif yang tinggi mengakibatkan pemendekan telomer dan proses penuaan lebih cepat. Pemendekan telomer pada penderita DM tipe 2 lebih cepat dibandingkan dengan bukan penderita DM.
Faktor risiko disfungsi endotel pada prediabetes Eliana, Fatimah; Suwondo, Pradana; Hakim Makmun, Lukman; Saksono Harbuwono, Dante
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.613 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i3.211

Abstract

Prevalensi kasus prediabetes di Indonesia pada saat ini cukup tinggi, dan oleh karena itu proporsi wanita berisiko penyakit kardiovaskular meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko disfungsi endotel pada wanita prediabetes melalui pemeriksaan kadar asymmetric dimethylarginine (ADMA) serum. Penelitian ini dilakukan dengan desain case control pada populasi wanita prediabetes berusia 30-55 tahun. Kriteria prediabetes ditentukan dari pemeriksaan toleransi glukosa oral (TTGO) dengan pemberian 75 gram glukosa. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida dan HbA1c sebagai variabel independen, serta ADMA sebagai variabel dependen. Terdapat 41 subjek wanita prediabetes yang memenuhi kriteria inklusi dan dimasukkan dalam kelompok kasus, dan 39 subjek yang dimasukkan dalam kelompok kontrol. Terdapat hubungan yang bermakna dan korelasi yang kuat antara peningkatan kadar ADMA dengan glukosa darah puasa, glukosa darah pasca pemberian glukosa 75 gram dan HbA1c. Namun hasil analisis multivariat membuktikan bahwa faktor yang menentukan kadar ADMA adalah HbA1c.Probabilitas subjek prediabetes dengan HbA1c lebih dari 6% untuk mendapatkan kadar ADMA yang tidak normal adalah 96,03%. Faktor risiko terjadinya disfungsi endotel pada wanita prediabetes adalah peningkatan HbA1c lebih dari 6%.
Studi Histopatologi Pasca Pemberian Ekstrak Campuran Kulit Batang Pulai ( Alstonia scholaris L. R. Br.) Dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) pada mencit terinfeksi Plasmodium berghei Intan, Putri Reno
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 25, No 1 (2017): JANUARI - APRIL 2017
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3385.656 KB) | DOI: 10.33476/jky.v25i1.325

Abstract

Limpa merupakan tempat respon imun utama yang merupakan saringan terhadap antigen asal darah. Hati adalah target organ yang berperan penting dalam aktivitas parasit dan respon imun host. Sedangkan Malaria serebral sering timbul sebagai komplikasi yang menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak kulit batang pulai dan meniran terhadap gambaran limpa, hati dan otak mencit galur swiss yang terinfeksi Plasmodium berghei (P. berghei). Uji antimalaria menggunakan 72 ekor mencit yang dibagi menjadi 6 kelompok dosis yaitu kelompok CMC, DHP, dosis campuran 1330; 443,34; 147,78 mg/kg bb dan dosis pulai 1330 mg/kgbb. Semua mencit diinfeksi dengan P. berghei(D0) kemudian diberi ekstrak peroral selama 14 hari. Organ limpa, hati dan otak diberi pewarnaan Haematoksilin Eosin (HE) diambil pada hari ke-4, 7 dan 14 masing-masing 4 ekor setiap kelompok percobaan, untuk dilihat gambaran kerusakannya.Indeks organ limpa dan otak pada puncak infeksi pada semua kelompok percobaan tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan, sedangkan indeks hati terkecil pada puncak infeksi terdapat pada kelompok DKC. Hasil pengamatan histopatologi kerusakan organ limpa, hati dan otak pada kelompok dosis besar campuran memperlihatkan kerusakan organ yang lebih ringan dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Perbandingan efektivitas beberapa pelarut terhadap kelarutan Cerumen Obturans secara In Vitro Syahrijuita, Syahrijuita; Pratiwi Rahardjo, Sutji; I. Djufri, Nani; Djamin, Riskiana
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.447 KB) | DOI: 10.33476/jky.v17i3.216

Abstract

Cerumen obturans merupakan suatu keadaan patologis yang tidak membahayakan jiwa tetapi dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman seperti rasa penuh di telinga, nyeri, gangguan pendengaran dan ketulian serta penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas enam pelarut yaitu aquadest, larutan garam NaCl 0,9%, minyak kelapa, minyak zaitun, karbogliserin 10% dan sodium dokusat 0,5% terhadap cerumen obturans secara in vitro serta untuk mengetahui lama waktu kontak yang paling efektif suatu pelarut terhadap kelarutan serumen. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan menggunakan 30 spesimen cerumen obturans yang telah dipadatkan dengan berat masingmasing 40 mg. Tingkat kelarutan serumen diukur dengan menggunakan spektrofotometer Spectronic 21. Perbandingan efektifitas pelarut diuji dengan menggunakan uji One Way Anova dengan alfa < 0,05. Didapatkan hasil bahwa efektivitas pelarut yang berbeda bermakna didapatkan pada menit ke 20, 25 dan 30 hanya antara aquadest dan NaCl 0,9% terhadap minyak kelapa dan minyak zaitun menggunakan spektrofotometer.Waktu kontak yang efektif secara in vitro adalah ? 20 menit dan cenderung meningkat sampai batas 30 menit. Pada menit ke 20 dan 25, NaCl 0,9% merupakan pelarut yang paling efektif sedang pada menit ke 30 yang paling efektif adalah aquadest. Minyak zaitun dan minyak kelapa merupakan pelarut yang efektivitasnya paling rendah. Pelarut berbasis air lebih efektif dibanding pelarut berbasis lemak.
Karakterisasi Molekular Fragmen Gen mexB Isolat Pseudomonas aeruginosa Multiresisten Badaruddin, Fatmawaty; Supardi, Imam; Chatib Warsa, Usman; Soefie Retnoningrum, Debbie
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.544 KB) | DOI: 10.33476/jky.v16i1.221

Abstract

Antibiotics have been widely used in the treatment of infectious diseases. However, their effectiveness has been questioned due to the tendency of some bacterial resistance to antibiotics. Pseudomonas aeruginosa among others has been known to be resistant to several antibiotics due to its MexABOprM efflux pump. Perhaps, the nucleotide sequence of its mexB gene fragment has changed followed by changes in amino acid sequence leading to alteration of the substrate recognition site. This alteration causes disability of antibiotics to recognize it and they are pumped out from the bacterial cell causing decrease in its inhibition concentration. An observasional study was performed using four P. aeruginosa isolates (A,B,C and D) taken from four laboratories in Bandung, and the sensitivity test for several antibiotics (tetracyclin, ampicyllin, amoxicyllin-clavulanat, kanamycin, ciprofloxazin, trimetoprim-sulphametoxazol, chloramphenicol dan eritromycin), was performed using Kirby-Bauer method. The Minimum Inhibitory Concentrations (MICs) for 4 isolates were 20.57-39.07 mg/ml for erithromycin, 29.35-48.57 mg/ml for kanamycin, 30.35-68.75 mg/ml for tetracyclin, 45.57-97.50 mg/ml for ampicyllin, 23.69-97.50 mg/ml for chloramphenicol, 25.82-59.56 mg/ml for amoxcyllinclavulanat,21.88-79.00 mg/ml for trimetoprim sulphametoxazol, and 20.58-56.97 mg/ml for ciprofloxazin. The increasing of MIC to each antibiotic was shown for 4 isolates of P. aeruginosa multiresistant to several antibiotics being studied. PCR technique was used to detect mexB gene fragment asumed as the substrate recognition site. The percentage of homology between the nucleotide sequence of mexB multiresistant P. aeruginosa and mexB P. aeruginosa producing siderophore pioverdin (Acc. No. L11616, NCBI) showed 96%, 100%, 97%, and 96% homology for P. aeruginosa A,B,C and D respectively. Employing DNAstar program, fragment variant of mexB gene of 4 multiresistant isolates A, B, C and D was detected. This variation lead to amino acid substitution of Gly-417->Ser, Glu-417->Gln, Thr-424->Pro, Tyr-328->Phe, Asp-328->His for P. aeruginosa A,B,C and D respectively, along with the change of their secondary structure, that changed the functional protein of MexB.

Page 6 of 24 | Total Record : 232


Filter by Year

2002 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 3 (2019): SEPTEMBER - DESEMBER 2019 Vol 27, No 2 (2019): MEI-AGUSTUS 2019 Vol 27, No 1 (2019): JANUARI - APRIL 2019 Vol 26, No 3 (2018): SEPTEMBER - DESEMBER 2018 Vol 26, No 2 (2018): MEI - AGUSTUS 2018 Vol 26, No 2 (2018): MEI - AGUSTUS 2018 Vol 26, No 1 (2018): JANUARI - APRIL 2018 Vol 26, No 1 (2018): JANUARI - APRIL 2018 Vol 25, No 3 (2017): SEPTEMBER - DESEMBER 2017 Vol 25, No 3 (2017): SEPTEMBER - DESEMBER 2017 Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017 Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017 Vol 25, No 1 (2017): JANUARI - APRIL 2017 Vol 25, No 1 (2017): JANUARI - APRIL 2017 Vol 24, No 3 (2016): SEPTEMBER - DESEMBER 2016 Vol 24, No 2 (2016): MEI - AGUSTUS 2016 Vol 24, No 2 (2016): MEI - AGUSTUS 2016 Vol 24, No 1 (2016): JANUARI - APRIL 2016 Vol 24, No 1 (2016): JANUARI - APRIL 2016 Vol 23, No 3 (2015): SEPTEMBER - DESEMBER 2015 Vol 23, No 2 (2015): MEI - AGUSTUS 2015 Vol 23, No 1 (2015): JANUARI - APRIL 2015 Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014 Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014 Vol 21, No 1 (2013): JANUARI - APRIL 2013 Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012 Vol 20, No 3 (2012): SEPTEMBER - DESEMBER 2012 Vol 20, No 2 (2012): MEI - AGUSTUS 2012 Vol 20, No 2 (2012): MEI - AGUSTUS 2012 Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012 Vol 20, No 1 (2012): JANUARI - APRIL 2012 Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010 Vol 18, No 2 (2010): MEI - AGUSTUS 2010 Vol 18, No 1 (2010): JANUARI - APRIL 2010 Vol 18, No 1 (2010): JANUARI - APRIL 2010 Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009 Vol 17, No 3 (2009): SEPTEMBER - DESEMBER 2009 Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009 Vol 17, No 2 (2009): MEI - AGUSTUS 2009 Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009 Vol 17, No 1 (2009): JANUARI - APRIL 2009 Vol 16, No 3 (2008): SEPTEMBER - DESEMBER 2008 Vol 16, No 3 (2008): SEPTEMBER - DESEMBER 2008 Vol 16, No 2 (2008): MEI - AGUSTUS 2008 Vol 16, No 2 (2008): MEI - AGUSTUS 2008 Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008 Vol 16, No 1 (2008): JANUARI - APRIL 2008 Vol 15, No 3 (2007): SEPTEMBER-DESEMBER 2007 Vol 15, No 1 (2007): JANUARI - APRIL 2007 Vol 13, No 1 (2005): JANUARI - APRIL 2005 Vol 10, No 1 (2002): JANUARI - APRIL 2002 More Issue