cover
Contact Name
Januar Dwi Christy
Contact Email
christy@griyahusada.id
Phone
+6281332211312
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Dukuh Pakis II Baru no. 110 Surabaya
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Midwifery Journal
ISSN : 24071676     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Midwifery Journal publishes the latest peer reviewed research to inform the safety, quality, outcomes and experiences of pregnancy, birth and maternity care for childbearing women, their babies and families. The journal’s publications support midwives and maternity care providers to explore and develop their knowledge, skills and attitudes informed by best available evidence. Midwifery Journal provides an interdisciplinary forum for the publication, dissemination and discussion of advances in evidence, controversies and current research, and promotes continuing education through publication of systematic and other scholarly reviews and updates. Midwifery articles cover the cultural, clinical, psycho-social, sociological, epidemiological, education, managerial, workforce, organizational and technological areas of practice in preconception, maternal and infant care, maternity services and other health systems.
Articles 140 Documents
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KEJADIAN KEP PADA ANAK USIA (3-5 TAHUN) DI POS PAUD TERPADU MULIA SURABAYA Setyowati, Endang Buda
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.876 KB)

Abstract

Kekurangan Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Depkes RI, 2000). Angka kejadian KEP pada anak usia 3-5 tahun di Pos Paud Terpadu Mulia Surabaya cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018 sebesar 12,5 ? 15 %, diharapkan tidak melebihi angka prevalensi yang sudah ditetapkan oleh MDG?s sebesar 15,5%. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan ibu dengan kejadian KEP pada anak usia (3-5 tahun) di Pos Paud Terpadu Mulia Surabaya bulan Juli Tahun 2018. Metode : penelitian yang digunakan bersifat Deskriptif. Populasi sebanyak 80 anak. Pengambilan sampel menggunakan  Non Probability sampling  dengan teknik sampel jenuh,  sampel pada penelitian sebanyak 80 anak. Pengumpulan data secara primer dan sekunder dengan cara melakukan penimbangan pada anak dan melihat tingkat pendidikan ibu dari rapot anak. Data kemudian dibuat tabel frekuensi dan tabulasi silang kemudian dibuat kesimpulan. Hasil : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu yang tingkat pendidikan rendah mayoritas anaknya mengalami KEP. Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang pada ibu yang mempunyai anak usia 3-5 tahun.
TINGKAT UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI tjahjani, Ely
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) yaitu permulaan menyusu dini atau bayi mulai menyusu sendiri dalam satu jam pertama segera setelah lahir. Jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama akan menurunkan 22%  angka kematian bayi dibawah 28 hari (Roesli, Utami: 2008). Data yang diperoleh di BPS Ny. Kisworo Pratiwi Surabaya tahun 2018 diperoleh hasil ibu yang tidak melaksanakan IMD cenderung terjadi peningkatan sebesar 1,59% tapi masih dibawah target dimana ibu bersalin normal harus melakukan IMD setelah melahirkan karena IMD merupakan langkah awal dalam keberhasilan ASI eklusif. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan tingkat pendidikan ibu bersalin dengan pelaksanaan IMD di BPS Ny. Kisworo Pratiwi Surabaya tahun 2018. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik jenis cross sectional dengan data sekunder tahun 2018 di BPS Ny. Kisworo Pratiwi Surabaya. Populasi sebesar 334 orang dan sampelnya 180 orang dipilih secara systematic random sampling. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan ibu bersalin di BPS Ny. Kisworo Pratiwi Surabaya tahun 2018 mayoritas umur <20 tahun 94 orang (52,22%), mayoritas pendidikan rendah 101 orang (56,11%) dan mayoritas tidak melakukan IMD sebesar 120 orang (66,67%) dan yang melakukan IMD mayoritas pada umur >20 tahun sebesar 46 orang (28,67%), pendidikan tinggi 45 orang (26,33%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan variabel umur ?2hitung>tabel (30,09>3,84) sedangkan variabel pendidikan ? 2hitung>tabel (35,39>3,84) yang berarti Ho ditolak. Diskusi:  Ada hubungan antara umur dan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan IMD. Oleh karena itu, perlu bagi petugas kesehatan untuk mensosialisasikan pelaksanaan IMD dengan cara memberikan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) pada ibu hamil dan bersalin tentang pentingnya IMD pada bayi baru lahir.
TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU BALITA DENGAN KEIKUTSERTAAN POSYANDU (D/S) Setyowati, Endang Buda
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Pencapaian keikutsertaan posyandu (D/S = Jumlah balita yang ditimbang dibagi Jumlah seluruh balita yang ada didesa tersebut) diposyandu ketapang barat tahun 2017 sebesar 42,3%, target nasional 85%. Dari data tersebut diketahui keikutsertaan posyandu dibawah target. Dan akibatnya tidak terpantaunya tumbuh kembang anak secara maksimal. Maka, penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu balita dengan keikutsertaan posyandu (D/S) diposyandu ketapang barat tahun 2018. Metode : Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan survei cross sectional , populasi adalah seluruh ibu balita diposyandu ketapang barat tahun 2018 sebanyak 521 orang, pengambilan sampel probability sampling secara systematic random sampling diperoleh sebanyak 227 orang, dengan menggunakan data sekunder : register, KMS, diolah dengan tabel frekwensi, tabulasi silang, dianalisis uji Chi-Square. Hasil : Hasil penelitian diperoleh mayoritas berpendidikan rendah 59,47% (135 orang), mayoritas tidak bekerja 64,76% (147 orang), keikutsertaan posyandu (D/S) yang aktif 61,23%(139 orang), sedangkan tabulasi silang didapatkan berpendidikan tinggi mayoritas aktif dalam keikutsertaan Posyandu (D/S) (72,82%) daripada pendidikan rendah (46,67%), dan analisis uji Chi-Square di dapatkan ?2Hitung > ?2Tabel yaitu 8,76 > 3,84, maka Ho ditolak. Ibu balita yang tidak bekerja mayoritas aktif dalam keikutsertaan posyandu (D/S) (70,74%), dibandingkan dengan bekerja (56,25%), dan analisis uji Chi-Square di dapatkan ?2Hitung > ?2Tabel yaitu 15,89 > 3,84, maka Ho ditolak. Diskusi : ada hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu balita dengan keikutsertaan posyandu D/S diposyandu ketapang barat tahun 2018. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan, penyuluhan dan motivasi pada ibu balita tentang pentingnya posyandu melalui kunjungan rumah dan musyawarah masyarakat desa
TINGKAT UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KUNJUNGAN K4 Juaria, Henny
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: K4 adalah kontak dengan ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke 4 atau lebih, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan. Target nasional dan propinsi Jawa Timur untuk kunjungan K4 sebesar 95%. Data Dinkes Jawa Timur pencapaian K4 pada tahun 2017 sebesar 79,98%. Di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya kunjungan K4 dari tahun 2015 sebesar 60,73%, 2016 sebesar 72,16% dan tahun 2017 sebesar 87,97% masih dibawah target nasional 95% pada tahun 2017. Berdasarkan masalah ini dipandang perlu dilakukan suatu penelitian  yang bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara umur dan paritas  ibu hamil TM III dengan kunjungan K4 di Puskesmas Manukan Surabaya tahun 2018. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel secara probability sampling dengan tehnik sistematik random sampling jumlah sampel 181 orang. Pengambilan dari kohort ibu hamil. Hasil penelitian dibuat tabulasi frekuensi, tabulasi silang dan dianalisa dengan  Uji Chi-Square dengan ketentuan ?2. 3,84 (?=0,05%). Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan yang banyak melakukan kunjungan K4 adalah tingkat umur 20-35 sebanyak 40 orang (63,49%)  dan pada ibu yang paritas primipara sebanyak 51 orang ( 62,20%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat umur dan paritas didapatkan ?2hitung > ?2Tabel sehingga H0 ditolak. Diskusi: Ada hubungan antara tingkat umur dan paritas ibu hamil trimester III dengan kunjungan K4. Dimana petugas kesehatan diharapkan aktif dalam memberikan motivasi dan konseling selama hamil  pada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara teratur minimal 4 kali selama hamil. Dengan demikian komplikasi dalam kehamilan dapat terdeteksi secara dini dan kunjungan K4 dapat tercapai.
INDEKS MASSA TUBUH Wilujeng, Rachel Dwi
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahulaun: Awal pubertas pada remaja putri ditandai dengan datangnya menstruasi  pertama yang disebut menarche. Hal ini dapat terjadi pada usia 9-13 tahun. Dari survey pendahuluan di SMP Walisongo Gempol Pasuruan, diperoleh data dari 10 responden remaja putri, ditemukan 40% remaja putri mengalami menarche pada usia > 13 tahun. Terjadinya penurunan usia dalam mendapatkan menarche sebagian besar dipengaruhi oleh status gizi yang dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan usia menarche pada remaja putri di SMP Walisongo Gempol Pasuruan.. Metode : Metode penelitian yang dipakai bersifat Cross Sectional dengan populasi penelitian kelas 8 dan 9 berjumlah 232 siswi. Pengambilan sampel dilakukan secara Sistimatic Random Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 45 siswi. Kemudian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisis dengan Uji Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja putri mempunyai IMT < 18,5 yaitu sebanyak 25 orang (55,56%). Dari remaja putri yang mempunyai IMT < 18,5 yang mendapatkan menarche pada usia < 13 tahun sebanyak 4 orang (16,67%) dan yang mendapatkan menarche pada usia > 13 tahun sebanyak 21 orang (84,0%). Dari hasil Uji Spearman Rank didapatkan bahwa p (0,00) < ? (0,05) maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara IMT dengan usia menarche. Diskusi: ada hubungan antara IMT < 18,5 dengan usia menarche pada remaja putri. Semakin tinggi nilai IMT maka semakin rendah usia menarche. Sehingga perlu penanganan untuk meningkatkan kesehatan remaja putri, mengenai pemantauan status gizi dan pendidikan tentang kesehatan remaja.
TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTAG PERAWATAN LUKA PERINEUM Bainuan, Lina Darmayanti
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus. Perlukaan jalan lahir dapat terjadi karena kesalahan sewaktu memimpin persalinan. Selain itu pada jalan lahir dapat pula terjadi karena disengaja seperti tindakan episotomi. Adapun penyebab infeksi perineum disebabkan oleh organisme yang menyerang bekas implantasi atau laserasi akibat persalinan. Berdasarkan data yang di peroleh di BPS Ny. Retno Soepomo Surabaya di dapatkan ibu yang mengalami robekan perineum tahun 2016 sampai 2018 mengalami peningkatan sebanyak (32,9%). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang kontrol pada hari ke-7 dengan luka jahitan perineum bulan Juli dengan teknik non probability sampling yang pengambilan sampel secara sampel jenuh, dengan sampel 42 orang dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer dan data sekunder, analisa data dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian didapatkan ibu nifas yang berpendidikan rendah mayoritas luka perineum tidak sembuh (85,71 %) dibandingkan dengan ibu nifas berpendidikan tinggi mayoritas luka perineum sembuh (75%), sedangkan ibu nifas dengan sikap ibu nifas kurang setuju dengan luka perineum tidak sembuh (81,82%) dibandingkan dengan ibu nifas yang mempunyai sikap setuju mayoritas luka perineum sembuh (71,43%). Diskusi: Ibu yang melakukan perawatan luka perineum dapat dipengaruhi oleh pendidikan dan sikap ibu tentang perawatan luka perineum. Oleh karena itu petugas kesehatan sebaiknya memberikan saran atau petunjuk yang benar tentang bagaimana cara melakukan perawatan luka perineum untuk keberhasilan kesembuhan luka perineum.
TINGKAT KEJADIAN PERARAHAN POSTAPRTUM BERDASARKAN UMUR DAN STATUS GIZI IBU sugiarti, sugiarti
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Angka kejadian Perdarahan di BPS Retno Surabaya  tahun 2015 ke tahun 2016 turun  1 %, kemudian dari tahun 2016 ke tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 1,2 % . Walaupun angka terjadinya perdarahan masih di bawah angka toleransi menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu sebesar 4% pada tahun 2007, tetapi kejadian perdarahan di BPS Retno Soepomo Surabaya  terjadi peningkatan dari tahun 2016 ke tahun 2017 , maka penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umur, dan status gizi ibu bersalin terhadap kejadian HPP. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi yang digunakan adalah semua ibu bersalin periode Januari-Juni tahun 2018  sebanyak 110 orang dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang dipilih menggunakan non probability sampling. Pengambilan data secara sekunder dari kohort ibu dan laporan persalinan. Hasil penelitian dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian didapatkan mayoritas ibu bersalin berumur 20 ? 35 tahun(86,36%), status gizi baik (94,54%) Hasil tabulasi silang didapatkan ibu bersalin dengan status gizi baik mayoritas tidak mengalami HPP(98,08%), dibandingkan ibu dengan status gizi kurang  yang sebanyak 50% HPP. Diskusi: masih tingginya angka kejadian HPP yang disebabkan oleh faktor umur dan status gizi.bidan sebagai tenaga kesehatan hendaknya dapat menurunkan angka  kejadian HPP dengan memberikan berbagai penyuluhan tentang usia reproduksi yang aman untuk kehamilan dan persalinan, memberikan asuhan dan KIE disesuaikan dengan status gizi ibu.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM KEIKUTSERTAAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR christy, januar dwi
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Dari data RS Petrokimia dari tahun 2017-2018 persentase pasien yang melakukan pemeriksaan pap smear menurun yaitu 3,7% menjadi 9%. Selain itu survei pendahuluan pengetahuan dan sikap, dari 10 ibu didapatkan 1 orang berpengetahuan baik, 6 orang berpengetahuan kurang, 3 orang berpengetahuan cukup. Sedangkan untuk sikap ibu didapatkan 1 orang sangat setuju, 3 orang setuju, 6 orang kurang setuju dan 0 orang tidak setuju. Berdasarkan masalah ini dipandang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam keikutsertaan pemeriksaan pap smear Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . Populasinya adalah seluruh ibu yang datang di KKWA RS Petrokimia. Sampling yang digunakan adalah non probability sampling (purposive sampling) yaitu jumlah populasi menjadi sampel, yang berjumlah 86 orang. Data diperoleh dari kuesioner  dan kemudian diolah menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil: Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa ibu yang datang periksa Pap Smear mayoritas memiliki pengetahuan cukup 51 orang (59,30%) dan sikap tidak setuju tentang Pap Smear 46 orang (53,49%). Ibu yang mengikuti pemeriksaan Pap Smear karena anjuran dokter 53 orang (61,63%). Atas ajuran Dokter memiliki pengetahuan cukup 84,32%, atas keinginan sendiri memiliki pengetahuan baik 75%, datang atas ajuran Dokter memiliki sikap kurang setuju 73,91%, atas keinginan sendiri memiliki sikap setuju 59,09%. Diskusi: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa di RS Petrokimia, ibu yang datang periksa Pap Smear memiliki pengetahuan yang cukup dan memiliki sikap tidak setuju terhadap pemeriksaan Pap Smear. Oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih baik tentang Pap Smear dan Kanker Serviks.
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN rukanah, rukanah
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: ASI Eksklusif adalah Bayi yang hanya diberikan ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta tanpa tambahan makanan pada, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral serta obat (Prasetyono, 2012). Metode: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan di Desa Gempolpading Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional, dengan pendekatan secara Cross Sectional menggunakan data primer. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI ekslusif di Desa Gempolpading Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan sebanyak jumlah populasi 20 bayi dan sampelnya 20 bayi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan Nonprobability sampling dengan teknik Total Sampling. Kemudian data yang terkumpul diolah dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Dari hasil uji Rank Spearman didapatkan nilai p (0,000) < ? (0,05), maka H1diterima artinya terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan di Desa  Gempolpading Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Diskusi: Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan di Desa Desa Gempolpading Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan. Untuk itu diharapkan bagi para petugas kesehatan agar lebih meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dengan memberikan penyuluhan dan pengertian kepada ibu-ibu
SELF-CARE AGENCY PADA IBU NIFAS PRIMIGRAVIDA BERDASARKAN TEORI DOROTHEA E. OREM Sulistyarini, Tri
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 6 No 2 (2019): Journal Midwifery
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Masa nifas merupakan masa yang memerlukan asuhan yang efektif dan optimal. Ibu nifas pasif terhadap lingkungan dimana ibu sangat tergantung pada orang lain, mengharapkan segala sesuatu kebutuhan dengan mengandalkan orang lain. Metode: Tujuan penelitian untuk mempelajari gambaran Self Care Agency pada Ibu Nifas Primigravida berdasarkan teori Dorothea E. Orem Di RS Baptis Kota Kediri.Desain penelitian menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ibu nifas Primigravida di Ruang Sarah RS Baptis Kota Kediri. Sampel ibu nifas primigravida di Ruang Sarah RS Baptis Kediri yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 25 responden. Sampling yang digunakan consecutive sampling. Variabel penelitian ini Self Care Agency. Pertanyaan yang digunakan adalah DSCAI-90. Pengolahan data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui lebih dari 50%  responden masuk dalam kategori self care agency kurang 68% dan baik 32%. Diskusi: Kesimpulan self care agency ibu nifas primigrafida berdasarkan teori Dorothea E.Orem didapatkan kurang dengan karakteristik usia 16-25 tahun, kelahiran dengan sectio sesaria, tinggal bersama orangtua/ mertua, dan termasuk periode intermedial/ early postpartum.

Page 9 of 14 | Total Record : 140